TRANSAKSI
Lingkungan Lingkungan
kelembagaan kelembagaan
Tata kelola
Individu
Williamson (1981b:1548) mengompilasi tiga sifat utama dari transaksi, yaitu
frekuensi (frequency), ketidakpastian (uncertainty), dan spesifisitas aset (asset
specificity). Poulton et. al. (1998:14- 15) selanjutnya menjelaskan sifat-sifat itu
dalam penjelasan berikut:
Derajat ketidakpastian inklusif dalam setiap transaksi. . Misalnya, produksi
pertanian berisiko karena variabilitas iklim, masalah-masalah penyakit, dan
hama.
Frekuensi transaksi. . Transaksi pertanian cenderung bersifat musiman. Jumlah
penjualan produksi yang dilakukan oleh pemilik lahan kecil dalam suatu musim
akan tergantung pada kapasitas penyimpanan dalam pertanian.
Sejauh mana aspek ini melibatkan satu atau kedua pihak yang melakukan
kontrak dalam investasi aset-aset spesifik (asset specificity).
Kemudian menurut Bickenbach, et. al. (1999:2-3), dua kondisi penting dalam
transaksi yang bisa menyebabkan kontrak berisiko adalah kurangnya keterbatas
informasi (information impactedness) dan spesifisitas aset (asset specificity),
04
Determinan &
Variabel biaya
transaksi
Isu utama dalam biaya transaksi adalah pengukuran. Meskipun berbagai
studi empiris telah dilakukan, beberapa kerancuan definisi masih ada
dan hasil yang diperoleh tidak selalu memuaskan semua pihak.
Who: to identity of agents involved in the exchanges. Ini erat dengan faktor-
faktor manusia yang muncul dalam asumsinya Williamson (1975)
How: the institutions, technical and social, governing the exchange and how to
organize the exchanges. Dalam hal ini, pasar diandaikan sebagai kelembagaan
untuk memfasilitasi proses pertukaran
Terdapat 4 determinan penting dari biaya transaksi sebagai unit analisis
(Beckman, 2006:16) :
1. Apa yang disebut perilaku yang melekat pada setiap pelaku ekonomi,
yaitu rasionalitas terbatas/terikat, dan oportunisme.
2. Sifat yang berkenaan dengan atribut dari transaksi, yaitu spesifisitas
aset, ketidakpastian, dan frekuensi.
3. Hal-hal yang berkaitan dengan struktur tata kelola kegiatan ekonomi,
yaitu pasar, hybrid, hierarki; dan pengadilan, regulasi, birokrasi publik.
4. Faktor yang berdekatan dengan aspek lingkungan kelembagaan, yaitu
hukum kepemilikan, kontrak, dan budaya.
Collins dan Fabozzi (1991:28) menjelaskan konsep
biaya transaksi yang sedemikian kompleks tersebut bisa
diderivasi dalam bentuk variabel-variabel yang mudah
untuk diukur melalui formulasi biaya transaksi sebagai
berikut:
Biaya transaksi = biaya tetap + biava variabel;
Biaya tetap = komisi + transfer fees + pajak;
Biaya variabel = biaya eksekusi + biaya oportunitas;
Biaya eksekusi = price impact + market timing costs;
Biaya oportunitas = hasil yang dinginkan - pendapatan
aktual - biaya - eksekusi - biaya tetap
Dalam konteks variabel biaya transaksi pada level perusahaan, kategorisasi yang
dilakukan oleh Strassmann (2002:7-8) cukup membantu sebagai bahan studi. Dia
mengklasifikasikan biaya transaksi dalam variabel-variabel berikut:
Fee, komisi, cukai, dan pajak (fees, comissions, tolls, and taxes)
Tahap awal sebelum memasuki masa tanam kedelai adalah petani menyiapkan input
apa saja yang diperlukan seperti benih kedelai, benih tanaman tumpangsari dan
pupuk. Penggunaan input lainnya seperti pestisida dan tenaga kerja dibutuhkan pada
pertengahan tanam hingga musim panen. Selama tahapan ini, petani mengeluarkan
biaya untuk pengadaan input. Dalam pengadaan input ini, terdapat beberapa jenis
biaya transaksi yang akan menambah harga input.
1. Biaya informasi
2. Biaya negosiasi
3. Biaya koordinasi
Biaya Transaksi pada Pengadaan Output Usahatani Kedelai
Saat memasuki musim panen hingga pasca panen, petani melakukan beberapa kegiatan
yang memunculkan biaya transaksi. Biaya ini diantaranya adalah biaya untuk mencari
informasi mengenai harga kedelai, biaya untuk upah supir pengantar hasil panen dan
juga biaya risiko. Biaya ini akan berpengaruh terhadap harga output kedelai. Dengan
tidak disadari oleh petani bahwa keberadaan biaya ini akan mengurangi harga output.
Jumlah Biaya Transaksi pada Usahatani Kedelai
Pada Tabel 3 terlihat bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar antara biaya eksplisit dan
biaya implisit. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Williamson (1989) bahwa biaya eksplisit
adalah biaya informal gift exchange yaitu biaya dikeluarkan dalam setiap pertukaran
sedangkan biaya implisit adalah biaya emotional interaction yaitu biaya yang dikeluarkan
pada setiap kegiatan yang akan menimbulkan interaksi emosi di dalam diri pelaku usaha yang
jika dihitung akan menghasilkan nilai ketika melakukan pekerjaan lain.
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai
Setelah mengetahui struktur biaya transaksi pada usahatani kedelai, selanjutnya
adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya transaksi terhadap keuntungan
usahatani kedelai.