Anda di halaman 1dari 14

Peran kewirausahaan koperasi nampaknya akan semakin penting dalam pengembangan koperasi di Indonesia mengingat masih rendahnya kontribusi

koperasi dalam percaturan ekonomi Indonesia. Salah satu tugas wirausaha koperasi adalah meminimalkan atau bahkan menghilangkan ketidakpastian. Oleh karena biaya transaksi berhubungan dengan ketidakpastian, maka secara otomatis kemampuan wirausaha koperasi mengendalikan ketidakpastian akan menentukan kemampuan wirausaha dalam mereduksi biaya transaksi

Masalah biaya transaksi berhubungan erat dengan manfaat integrasi vertikal koperasi, manfaat integrasi vertikal tidak dapat dipandang dari sudut efisiensi yang berhubungan dengan biaya produksi, tetapi lebih mengarah pada efisien yang berhubungan dengan biaya transaksi. Biaya produksi disini diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, dari membeli input, membayar tenaga kerja dan membiayai overhead pabrik.

Biaya transaksi terdiri atas: a. Biaya mencari pemasok dari input-nya b. Biaya informasi mengenai kualitas dan harga c. Biaya tawar menawar d. Biaya monitor kontrak dengan pemasok input e. Biaya legal jika kontrak dilanggar, dan f. Kerugian mungkin tibul sebagai akibat investasi pada aset yang sangat khusus atau aset yang mempunyai kisaran penggunaan sangat banyak

Pembahasan ekonomi biaya transaksi diarahkan pada upaya [enghematan (efisiensi) biaya transaksi dan peranan biaya tersebut dalam mengendalikan ketidakpastian. Suatu transaksi terjadi ketika suatu produk atau jasa ditansfer kedalam ikatan yang dapat dipisahkan secara teknologi Transaksi menyangkut proses pertukaran dan pembuatan kontraknya. Dalam kontrak, janji kinerja masa datang ditukar da investasi dibuat, sedang nilai yang terjadi sangat tergantung pada pemenuhan janjijanji dari pihak lain. Kommitmen kontraktual dalam suatu perusahaan terbagi dalam 2 kategori: - Formal Contracts - Informal Contracts

1 2

Biaya Penelitian (Search Cost) Biaya kontrak (Contracting cost)


Biaya monitoring (Monitoring Cost)

3
4

Biaya Penguatan ( Enforcement Cost)

Lanjutan

Biaya monitoring: biaya yang ditimbulkan karena adanya kegiatan untuk mengawasi pihak lain dalam melaksanakan kontrak.
(Misalnya, biaya cek kualitas, cek ketepatan waktu kirim, keamanan dll). kuantitas, cek harga,

adaptasi (selama pelaksanaan kesepakatan): biaya yang ditimbulkan karena dilakukannya penyesuaianpenyesuaian pada saat suatu kesepakatan transaksi dilakukan.
(Misalnya penyesuaian biaya produksi karena kenaikan sebagian besar harga bahan baku, dll )

Keberhasilan seorang individu dalam memaksimalkan atau mengoptimalkan sesuatu sangat bergantung pada kemampuan, kemauan dan ada hak atau peluang utuk melakukannya. Demikian juga, ada kemampuan dan kemauan tetapi tidak didukung oleh hak bertindak, maka sasaran yang optimal atau maksimal juga tidak akan tercapai.

Ketidakpastian adalah kondisi yang menyebabkan timbulnya resiko karena mengakibatkan keraguan seseorang mengenai kemampuannya untuk meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan datang Ketidakpastian dan resiko mengandung biaya ekonomis. Biaya ketidakpastian ini timbul karena : a. Kerugian yang tidak diperkirakan b. Biaya ketidakpastian itu sendiri, baik berupa penurunan kepuasan dari status ekonomi tertentu maupun biaya ketidakpastian yang menyebabkan inefisiensi dalam penggunaan modal yang ada dan menolak pengembangan modal baru

a.
b. c.

Ketidakpastian Frekuensi yang mana transaksi berulang Specificity Asset ( Pengkhususan Aset)
1. 2. 3. 4. Pengkhususan Pengkhususan Pengkhususan Pengkhususan Aset Aset Aset Aset tempat fisik manusia dedikasi

MORAL HAZARD didefinisikan sebagai aksi dari agen ekonomi (pelaksana kegiatan ekonomi) dalam memaksimumkan kepuasannya dengan cara merugikan orang lain (principal), dalam situasi dimana agen tidak tunduk secara penuh terhadap perjanjian (kontrak) sehingga principal (pemilik sumber daya) tidak menikmati manfaat secara penuh dari aksi agen ekonomi tersebut disebabkan principal mempunyai ketidalengkapan informasi.

Biaya transaksi dapat direduksi dengan memperkecil/menghilangkan masalah ketidakpastian, yaitu dengan strategi integrasi vertikal. Basis integrasi vertikal merupakan prinsip usaha koperasi

Pendekatan alternatif untuk memberikan keunggulan komparatif koperasi atas pesaingnya dapat dijelaskan melalui : 1. Berusaha sendiri dan memanfaatkan transaksi pasar 2. Berintegrasi vertikal melalui koperasi 3. Berintegrasi vertikal melalui non koperasi dalam bentuk konglomerasi

Anda mungkin juga menyukai