Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK AGRIBUSNIS

Model Alur Sistem Agribisnis


“Input Budidaya Ikan Bandeng”

Dosen Pengampu: Dr. Diah Retno Dwi Hastuti S.P.,M.Si

KELOMPOK 9

A. MARWAH NUR : 210906501022


ALFIRA FIRLAYANTI : 210906502051
ALFI WIDYANTI : 210906502060
ANNIZA RESKYWANA DWI PUTRI : 210906502064
A.MUH YUSUF SAPUTRA : 210906500019
RAHMAT D. : 210906501039

KELAS C
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024/2025
Up-Stream Agribusiness (Hulu/Input)

Sarana produksi dalam budidaya tambak ikan bandeng meliputi beberapa aspek seperti benih,
pakan, dan prasarana tambak. Berikut ini sarana produksi tambak budidaya ikan bandeng
meliputi :

1. Pemilihan lokasi
Dalam pemilihan lokasi tambak budidaya ikan bandeng dipilih melalui
persyaratan antara lain (Subandi, 2018) :
a. Lahan mendapatkan air pasang surut air laut dengan ketinggian yang ideal adalah
1,5 – 2,5 m dan lokasi yang pasang surut air laut sangat rendah dibawah 1 meter
maka pengelolaan air menggunakan pompa.
b. Penyediaan air tawar untuk mengatur kadar garam yang disesuaikan pertumbuhan
ikan bandeng.
c. Tekstur tanah ideal adalah berpasir dengan tanah ini dapat menahan air dengan
baik.
d. Lokasi ideal terdapat sabuk hijau (Green Belt) ditumbuhi hutan magrove dengan
dengan panjang minimal 100 m dari permukaan garis pantai.
e. Dengan keadaan sosial ekonomi mendukung operasional budidaya seperti
keamanan konsudusif.
2. Benih ikan bandeng
Salah satu metode produksi utama dalam budidaya ikan bandeng tambak
adalah benih ikan bandeng (nener). Perkembangan teknologi budidaya bandeng
ditambak dirasakan sangat lambat dibandaingkan dengan usaha budidaya undang.
Faktor ketersediaan benih merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan
teknologi budidaya bandeng. Selama produksi nener alam belum mampu untuk
mencukupi kebutuhan budidaya bandeng yang terus berkembang, oleh karena itu
peranan usaha pembenihan bandeng dalam upaya untuk mengatasi masalah
kekurangan nener tersebut menjadi sangat penting.
Benih ikan bandeng diperoleh dari hatchery atau pembenihan ikan bandeng. Hatchery
merupakan fasilitas yang dirancang khusus untuk pembenihan ikan, termasuk ikan
bandeng, yang bertujuan untuk memproduksi benih ikan dalam skala besar. Proses
pembenihan ikan bandeng umumnya melibatkan pemilihan induk yang berkualitas,
pemijahan, pembuahan, dan pembesaran larva hingga menjadi benih ikan bandeng
yang siap untuk didistribusikan ke petani tambak. Oleh karena itu, hatchery
merupakan sumber utama untuk memperoleh benih ikan bandeng yang berkualitas
untuk kegiatan budidaya tambak ikan bandeng. Adapun cara memasukkan benih
kedalam kolam benih yaitu : (Romadon & Subekti, 2011).
a) buka plastik tempat nener atau benih bandeng,
b) masukkan plastik tempat nener tersebut kadalam air dan campurkan dulu air
tambak kedalam plastik,
c) kemudian masukkan nener kedalam kolam nener dengan pelan-pelan .
3. Peralatan penunjang lainnya
a. Ceren, bagian dari infrastruktur tambak yang digunakan untuk mengatur
ketinggian udara di dalam tambak. Ceren berfungsi sebagai pintu air yang dapat
dibuka dan ditutup untuk mengatur ketinggian udara di dalam tambak. Dalam
budidaya tambak ikan bandeng, ceren digunakan untuk mengatur ketinggian udara
di dalam tambak agar sesuai dengan kebutuhan ikan bandeng dan pakan alami
yang tumbuh di dalam tambak. Oleh karena itu, ceren merupakan bagian penting
dari input manajemen dalam budidaya tambak ikan bandeng untuk memastikan
ketinggian air yang sesuai dengan kebutuhan ikan bandeng dan pakan alami.
b. Saringan, dalam produksi budidaya tambak ikan bandeng adalah untuk menyaring
bahan-bahan organik dan partikel kasar dari udara tambak. Penggunaan saringan
ini membantu menjaga kualitas udara dengan menyaring bahan organik dan
partikel kasar yang dapat mempengaruhi lingkungan tambak dan kesehatan ikan.
Dengan demikian, saringan merupakan salah satu komponen penting dalam
manajemen kualitas udara dan lingkungan tambak untuk mendukung pertumbuhan
ikan bandeng dan pakan alami yang tumbuh di dalam tambak.
c. Jala lingkar, dalam budidaya tambak ikan bandeng memiliki beberapa kegunaan,
diantaranya adalah sebagai alat penangkapan ikan bandeng yang telah mencapai
ukuran tertentu untuk dipanen. Jala lingkar juga digunakan untuk memisahkan
ikan bandeng berdasarkan ukuran agar ikan yang belum mencapai ukuran panen
dapat tetap tumbuh dan berkembang di dalam tambak. Selain itu, jala lingkar juga
berfungsi sebagai alat pengaman untuk mencegah ikan bandeng dari serangan
predator atau untuk membatasi area tertentu di dalam tambak.digunakan ketika
pemanenan budidaya tambak ikan bandeng.
d. Pompa air
Pompa air digunakan dalam subsistem input produksi dalam budidaya tambak
ikan bandeng untuk mengatur ketinggian udara di tambak. Pompa air dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti toko peralatan pertanian, produsen
peralatan irigasi, distributor peralatan air, atau melalui program bantuan
pemerintah. Pompa air juga dapat dibuat secara lokal atau didaur ulang dari
bahan-bahan yang tersedia.
Oleh karena itu penggunaan pompa air merupakan bagian penting dari input
manajemen dalam budidaya tambak ikan bandeng untuk memastikan ketinggian
air yang sesuai dengan kebutuhan ikan bandeng dan pakan alami yang tumbuh di
dalam tambak. Kegunaan pompa air itu ketika lokasi yang pasang surut air laut
sangat rendah dibawah 1 meter. Pompa air juga digunakan dalam pengaturan
ketinggian air di tambak ikan bandeng sehingga menjadi salah satu sarana penting
dalam infrastruktur produksi budidaya ikan bandeng.
4. Pupuk organik dan pupuk anorganik
Pupuk organik dan pupuk anorganik digunakan dalam budidaya tambak ikan
bandeng untuk menyuburkan tanah, menumbuhkan pakan alami dan mempercepat
pertumbuhan ikan. Pupuk organik juga dapat berperan dalam menjaga
keseimbangan ekosistem tambak dan mendukung pertumbuhan ikan bandeng.
Penggunaan pupuk organik yang bijaksana dapat membantu meningkatkan
produktivitas tambak secara keseluruhan. Jenis pupuk organik digunakan meliputi
dedak halus, bungkil kelapa, kotoran sapi, kotoran kerbau, dan kotoran ayam.
Sedangkan pupukan organik meliputi urea, SP-36, dan pupuk fosfat. Pupuk
organik bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan lahan tambak secara
terkendali dan lebih ekonomis, sementara pupuk anorganik digunakan untuk
memacu pertumbuhan pakan alami seperti kelekap dan plankton, yang menjadi
sumber pakan ikan bandeng. Selain itu, pupuk anorganik juga dapat berperan
dalam meningkatkan produktivitas tambak secara keseluruhan. Penggunaan pupuk
anorganik yang bijaksana dapat membantu meningkatkan produktivitas tambak
dan mendukung pertumbuhan ikan bandeng.
5. Pakan pellet
Jenis pakan yang diberikan adalah pakan buatan dan pakan alami. Pakan
buatan berbentuk pellet dengan berbagai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran
(size) ikan. Kandungan nutrisi yang dibutuhkan dalam pakan ikan bandeng
(Chanos Forskal) antara lain protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, vitamin
serta mineral.
Pakan pelet umumnya digunakan sebagai pakan tambahan dalam budidaya ikan
bandeng, namun komposisi, ukuran, dan merek pakannya dapat bervariasi
tergantung pada kebutuhan budidaya dan rekomendasi ahli nutrisi ikan.
Penggunaan pakan pelet dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ikan bandeng
dan mendukung pertumbuhan yang optimal. Disarankan untuk berkonsultasi
dengan ahli budidaya ikan atau sumber daya lokal terkait untuk informasi lebih
lanjut mengenai penggunaan pakan pelet yang sesuai untuk budidaya ikan
bandeng.
Pakan hidup adalah organisme hidup dalam tambak yang berfungsi sebagai pakan
ikan. Pada umumnya jenis pakan ini adalah plankton. Fungsi plankton disamping
sebagai pakan alami bagi ikan adalah penghasil oksigen dalam air.
6. Kapur pertanian (CaCO3)
Kapur pertanian (CaCO3) sangat penting dalam sarana produksi budidaya
tambak ikan bandeng karena memiliki beberapa fungsi krusial. Penggunaan kapur
pertanian bertujuan untuk memperbaiki kualitas tanah di tambak agar tetap subur.
Selain itu, kapur pertanian juga digunakan untuk merangsang pertumbuhan pakan
alami setelah udara dimasukkan dengan meningkatkan pH udara. Proses
penggunaan kapur pertanian biasanya dilakukan sebelum pemupukan, di mana
kapur pertanian jenis kalsit (CaCO3) yang mengandung karbonat (CO3)
digunakan untuk menaikkan pH udara. Hal ini penting karena pertumbuhan pakan
alami seperti kelekap, lumut, dan plankton memerlukan kondisi lingkungan yang
sesuai, termasuk pH udara yang optimal. Oleh karena itu, penggunaan kapur
pertanian merupakan bagian integral dari manajemen tambak ikan bandeng untuk
mendukung pertumbuhan pakan alami dan keseimbangan lingkungan tambak.
Ukuran penggunaan kapur pertanian (CaCO3) dalam budidaya tambak ikan
bandeng dapat bervariasi tergantung pada kondisi tanah dan udara tambak.
Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa pemupukan awal
dilakukan dengan menambahkan kapur sebanyak 800-1.000 kg/ha untuk
meningkatkan pH tanah dan merangsang pertumbuhan pakan alami seperti
kelekap, lumut, dan plankton. elain itu, dalam konteks budidaya udang,
disebutkan bahwa kapur pertanian digunakan untuk menaikkan pH, kekerasan,
dan alkalinitas, dengan dosis yang bervariasi tergantung pada kondisi udara
tambak. Oleh karena itu, dosis penggunaan kapur pertanian dalam budidaya
tambak ikan bandeng perlu disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing
tambak dan dapat ditentukan berdasarkan analisis tanah dan udara yang
komprehensif.
7. Pestisida
Pestisida kata lainnya adalah pembasmi hama yang merupakan bahan digunakan
untuk membasmi organisme pengganggu, mengendalikan, menolak. Nama ini berasal
dari pest (‘hama’) yang diberi akhiran-cide (“pembasmi”). Pestisida disasarankan
pada serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan atau mikrobia. Dalam
penggunaan pestisida tidak mengikuti dengan aturan diberikan membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut jenis penggunaan pestisida yaitu :
a. Insektisida Pegagus 500SC, insektisida bersifat bekerja sebagai racun kontak dan
perut, berbentuk pekatan dan suspense berwarna putih ke abu-abuan dapat larut
dalam air. Insektisida ini digunakan oleh petani tambak untuk membasmi hama
werengg air di lahan tambak ikan bandeng
b. Insektisida Prosid 150EC, insektisida bekerja sebagai racun kontak dan lambung
berbentuk pekatan dapat diemulsikan. Insektisida digunakan oleh petani tambak
di Desa Rampoang untuk membasmi hama pada ikan agar tidak diharapkan
keberadaannya di lahan tambak, agar tidak ada persaingan terhadap ikan bandeng
dalam mencari makan.
c. Insektisida Bestnoid 60WP (Fentin Asetat 60%), pestisida ini tujuannya
membunus moluskisida racun lambung berwarna putih, berbentuk tepung dapat
diemulsikan untuk mengendalikan siput trisipan dan siput murbei pada budidaya
udang dan ikan bandeng serta tanaman padi.
8. Penggunaan sumber air
a. Air payau
Jenis air payau ini sering dapat pada budidaya ikan bendeng karena ada campuran
antara air asin dan laut maupunn air tawar dari sungai. Dari pertemuan kedua jenis
air terjadi dimuara sungai sehingga dikawasan tersebut membentuk ekosistem
estuari yang memiliki kadar garam payau. Didaerah tersebut sering dibangun
tambak-tambak untuk membudidayakan ikan maupun undang.
Ikan bandeng dikenal sebagai pemakan plankton dan bersifat euryhaline sehingga
bisa hidup di air tawar ataupun air laut. Selama masa perkembangan, ikan
bendeng senang hidup di air payau atau di daerah muara sungai.s etelah, mencapai
dewasa ikan akan dikembalikan ke laut untuk berkembang biak.
b. Air sungai dapat menjadi salah satu sarana produksi dalam budidaya tambak ikan
bandeng karena dapat digunakan sebagai sumber air untuk mengisi tambak.
Namun penggunaan air sungai perlu dikelola dengan baik karena dapat
mengandung risiko pencemaran dan kualitas udara yang tidak selalu stabil.
Beberapa sumber air sungai juga dapat mengandung sedimen dan nutrisi yang
dapat bermanfaat bagi pertumbuhan pakan alami ikan bandeng. Namun demikian,
penggunaan air sungai dalam budidaya tambak ikan bandeng perlu dilakukan
dengan pengelolaan yang baik untuk memastikan kualitas air yang sesuai dengan
kebutuhan budidaya ikan bandeng (Alifuddin, 2003).
c. Probiotik
Probiotik digunakan dalam budidaya tambak ikan bandeng untuk
meningkatkan kualitas udara dan kesehatan ikan. Pemberian probiotik dalam
pakan ikan bandeng dapat membantu memperbaiki efisiensi pakan dengan
melepaskan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan makanan. Selain itu,
probiotik juga dapat membantu memperbaiki dan menjaga kualitas budidaya
udara. Hal ini dapat disebabkan karena dalam probiotik pula terdapat bakteri yang
berperan dalam proses nitrifikasi dan denitrifikasi di udara. Probiotik juga dapat
memperbanyak jumlah pakan alami dalam budidaya udara sehingga membantu
ketersediaan pakan alami di kolam ataupun tambak. Probiotik juga dapat
membantu meningkatkan kemampuan ikan untuk bertahan hidup, sehingga dapat
meningkatkan laju pertumbuhan ikan. Selain itu, probiotik juga dapat membantu
meningkatkan kemampuan ikan untuk bertahan hidup.
d. Bioflok
Bioflok digunakan dalam budidaya tambak ikan bandeng untuk meningkatkan
kesuburan udara dan sumber pakan alami. Bioflok merupakan teknologi budidaya
yang memanfaatkan bakteri untuk mengubah bahan organik menjadi pakan alami
yang dapat dimanfaatkan oleh ikan bandeng. Dalam sistem bioflok, bakteri yang
hidup di dalam air tambak akan membentuk koloni dan membantu menguraikan
bahan organik menjadi senyawa yang dapat dimanfaatkan oleh ikan bandeng
sebagai pakan alami. Selain itu, bioflok juga dapat membantu meningkatkan
kualitas udara dengan mengurangi kandungan amonia dan nitrit dalam air tambak.
Dengan demikian, penggunaan bioflok dapat membantu meningkatkan
produktivitas tambak dan mendukung pertumbuhan ikan bandeng secara optimal.
On-Farm Agribusiness (Proses Produksi/Production Process)
1. Persiapan tambak
Persiapan lahan adalah proses penyiapan lahan tambak yang dimulai dari
pembersihan, penggalian lahan, dan pemadatan tanah, serta pengeringan lahan sampai
siap ditebar benih untuk pembesaran ikan bandeng. Persiapan tambak sangat
menentukan keberhasilan budidaya. Tahapan Persiapan tambak adalah sebagai
berikut:
a. Penggalian lahan
Setelah penentuan lokasi lahan tambak pembersihan lahan dilakukan untuk
menghingakan tanaman, rerumputan, dan bahan organik lainnya yang tidak
diinginkan. Selanjutnya lahan di gali, penggalian menggunakan alat berat seperti
ekskavator atau backhoe untuk menggali dan membentuk kolam-kolam tambak
sesuai dengan desain yang telah direncanakan. Setelah penggalian selesai,
lakukan pemadatan lahan tambak dengan menggunakan alat berat atau traktor
untuk meratakan dan memadatkan dasar kolam tambak
b. Perbaikan sarana dan prasarana
Memperbaiki secara menyeluruh mulai pintu air, pematang, caren, saringan,
saluran pemasukan, saluran pengeluaran dan peralatan lainnya seperti pompa air,
jala lingkar (untuk sampling pertumbuhan ikan).
c. Pengeringan Lahan
Lama pengeringan tergantung cuaca dan kondisi tanah. Tanah yang mempunyai
ketebalan lumpur dalam membutuhkan waktu lebih dari 3 minggu sedangkan
tanah liat berpasir membutuhkan waktu cukup 10 hari. Tujuan pengeringan ini
adalah mempercepat penguapan gas racun-racun, memberantas hama penyakit,
mempercepat proses penguraian dan menaikan pH tanah.
d. Pengangkatan Lumpur
Endapan lumpur hitam dari pemeliharaan sebelumnya terdapat di tengah tambak
atau dekat pintu pengeluaran. Kaya akan bahan organik dan gas beracun seperti
asam sulfida, lumpur ini harus diangkat ke permukaan tanggul.
e. Pengapuran Tanah
Pengapuran meningkatkan pH tanah dan menghilangkan bakteri pathogen serta
organisme hama. Kapur pertanian (CaCO3) digunakan, dosisnya bervariasi
tergantung pH tanah; semakin rendah pH tanah, semakin banyak kapur yang
diperlukan.
f. Pemupukan
Penumbuhan pakan alami dan makanan buatan untuk ikan bandeng
membutuhkan jenis pupuk dan cara yang berbeda-beda.
Kebutuhan Pupuk:
 Pupuk organik: dedak halus (500-1000 kg/ha), bungkil kelapa (500-1000
kg/ha),
 Pupuk anorganik: Urea (100 kg/ha) dan TSP (50 kg/ha).
Jenis pakan:
 Pakan pellet yang memiliki berbagai macam ukuran di sesuai dengan ukiran
ikan bandeng.
Proses Penumbuhan:
 Penebaran pupuk organik dilakukan sebelum pemasukan air tahap pertama.
 Masukkan air tahap pertama setinggi 5-10 cm, lalu dikeringkan kembali.
 Masukkan air tahap kedua setinggi 10-15 cm, dan penebaran pupuk
anorganik.
g. Pengisian air sebelum tebar
Pengisian air pada tambak yang telah siap dilakukan saat pasang naik. air
dimasukkan kedalam tambak setelah melalui saringan di pintu air pemasukan
(inlet). Pada saat pemasukan air berikutnya dilakukan penggunaan Saponin (tea
seed) untuk pemberantasan hama yang ada di dalam tambak dan untuk
merangsang pertumbuhan phytoplankton. Setelah diberi saponin.untuk
membunuh hama dalam tambak.
2. Penebaran Benih
a. Benih yang telah diperoh dari supplier benih ikan siap di tebar kedalam tambak
b. Penebaran benih ikan harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
 Kepadatan tebar, padat tebarnya adalah 2-3 ekor/ m2. Lama pemeliharaan
pada pembesaran ikan bandeng dengan metode tradisional yang
disempurnakan adalah 4 bulan.
 Waktu penebaran, Waktu penebaran dilakukan sore hari atau menjelang
matahari terbenam pukul 16.00 – 18.00 atau pagi hari sebelum matahari
terbit sampai pukul 07.30 karena pada waktu ini kondisi fluktuasi suhu tidak
mencolok, parameter air dan lingkungan tidak banyak berubah.
3. Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan adalah pakan buatan dan pakan alami. Pakan
buatan berbentuk pellet dengan berbagai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran
(size) ikan. Selanjutnya pakan alami (pakan hidup), pakan ini diperoh dari organisme
yang hidup di tambak seperti plankton.
4. Monitoring pertumbuhan
Monitoring dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan ikan, menentukan
jumlah pakan, dan pemberian infeksi hama penyakit serta waktu panen yang tepat.
5. Perawatan Tambak Selama Pemeliharaan
a. Pengaturan air, kualitas dan kedalam air tambak harus diperhatikan agar benih
ikan dapat hidup, pada tahap ini akan di lakukan pergantian air dan pengurangan
debit air.
b. Perawatan pintu pematang tambak untuk mencegah kebcoran atau rembesan air di
dalam tambak dan mencegah hilangnya benih.
c. Pengendalian hama dan penyakit, jenis hama dapat berupa ikan pemangsa,
ketam/kepiting, dan belut serta ular air dan burung bangau.
6. Pemanenan
Setelah ikan bandeng mencapai ukuran konsumsi, maka dilakukan
pemanenan. Panen dapat dilakukan secara bertahap (selektif) maupun secara total.
budidaya bandeng lengkap. Panen bandeng secara bertahap dapat dilakukan dengan
metode menyerang air atau yang dikenal dengan sebutan ngerocok. Lalu panen total
biasaya di lakukan dengan cara pengeringan tambak. Caranya adalah air dalam
tambak dikeluarkan secara perlahan-lahan sampai air yang ada didalam tambak hanya
mengisi bagian pada caren saja. Ikan bandeng akan berkumpul di caren tersebut.
Pemanenan dapat dilakukan dengan alat berupa jaring yang ditarik (diseret) sepanjang
caren. ikan dikumpulkan disuatu tempat tertentu yang luasnya terbatas (sempit).
Selanjutnya dilakukan penangkapan dengan alat tanggok (scoop net).
7. Distribusi
Ikan yang telah terkumpul di awetkan dengan es di dalam kotak es (gabus
ikan). Selanjutnya didistribusikan ke pasar lokal terdekat dan di jual langsung kepada
pengepul ikan bangdeng menggunakan mobil pengankut ikan.
8. Pemasaran
Pemasaran yang ikan bandeng dilakukan di pasar lokal di sekitar daerah
budidaya untuk meminimalkan biaya trasnfortasi, selain itu ikan juga di pasarkan
pada pengepul ikan bandeng yang tujuan distribusinya ke pabrik olahan ikan bandeng.
Supporting Institution (Jasa Layanan Pendukung)
Salah satu produk unggulan budidaya perikanan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia
adalah ikan Bandeng, jasa layanan pendukung pada ikan bandeng melibatkan beragam aspek
yang mendukung usaha tambak ikan bandeng sebagai berikut :
1. Modal usaha
Diketahui mereka melakukan usahanya banyak yang menggunakan modal
sendiri dan ada sebagaian dari petambak yang meminjam modal seperti benih
ikan, mereka meminjam benih tersebut kepada penjual benih yang ada di Desa
Babulu Laut. Adapun cara pembayaran dilakukan ialah setelah mendapatkan hasil
panen. Hal ini juga sangat menguntungkan bagi petambak yang tidak
melakukan peminjaman kepada pihak manapun dikarenakan petambak bebas
untuk menentukan kepada siapa mereka akan menjual hasil panen. Petambak
dapat menjual hasil panen mereka kepada pengumpul yang menaruh harga paling
tinggi.
2. Tenaga kerja
Tenaga Kerja Kegiatan usaha tambak memerlukan bantuan tenaga kerja,
pada hal ini petambak menggunakan beberapa tenaga kerja untuk membantu
usahanya. Tenaga kerja digunakan petambak hanya pada saat melakukan panen, hal
ini dikarenakan luas lahan besar dan jumlah produksi yang didapat banyak maka
petambak perlu tenaga kerja untuk membantunya. Sedangkan pada saat
petambak melakukan pemeliharan maka dilakukan secara mandiri. Jumlah tenaga
kerja yang digunakan oleh setiap petambak beragam yaitu 3 hingga 6 orang. Tenaga
kerja yang digunakan petambak biasanya ialah saudara, anggota satu kelompok
budidaya perikanan .Sistem yang dilakukan oleh petambak untuk membayar tenaga
kerja dengan mengunakan sistem upah. Sistem upah sesuai kesepakatan
petambak dengan tenaga kerja .Maka upah yang diberi tidak berhubungan dengan
produksi yang didapat oleh para petambak.
3. sarana dan prasarana
a. Kolam Tambak
Kolam atau area yang dibuat khusus untuk budidaya ikan bandeng. Kolam ini
biasanya memiliki ukuran yang cukup besar dan dilengkapi dengan sistem air
masuk dan keluar untuk pengaturan kualitas air.
b. Jaringan Tambak
Jaringan atau tanggul yang mengelilingi tambak untuk mencegah ikan bandeng
melarikan diri dan memberikan perlindungan dari gangguan predator.
c. Sumber Air
Sumber air yang cukup baik untuk kelangsungan hidup ikan bandeng. Air tersebut
bisa berasal dari air tawar atau air laut tergantung pada preferensi dan kondisi
budidaya.
d. Sistem Pengairan
Sistem yang digunakan untuk mengalirkan air ke dalam tambak serta mengalirkan
kembali air yang telah digunakan untuk menjaga kualitas air dan lingkungan yang
sesuai untuk pertumbuhan ikan.
e. Sistem Aerasi
Sistem yang digunakan untuk menyediakan oksigen tambahan dalam air bagi ikan
bandeng, terutama jika kondisi alami tidak mencukupi.
f. Peralatan dan Teknologi Budidaya
Peralatan seperti pakan, kandang jaring, tanggul, dan peralatan pemeliharaan
lainnya yang diperlukan untuk memonitor dan mengelola pertumbuhan dan
kesehatan ikan.
g. Sistem Pengelolaan
Limbah Sistem yang diterapkan untuk mengelola limbah organik dan kotoran ikan
agar tidak mencemari lingkungan sekitar tambak.
h. Akses Transportasi
Akses jalan dan jembatan yang diadakan pemerintah digunakan untuk
memudahkan distribusi ikan bandeng ke pasar atau pembeli.

Technology Aplication (Penggunaan Teknologi)


Tambak ikan bandeng memerlukan berbagai teknologi dan peralatan untuk mendukung
keberhasilan budidayanya. Berikut adalah penjelasan untuk setiap teknologi yang disebutkan:
1. Ekskavator atau Backhoe
Alat ini digunakan untuk melakukan penggalian dan pemeliharaan tambak, seperti
membersihkan lumpur dan membuat saluran air. Peran utama ekskavator atau
backhoe adalah membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan infrastruktur
tambak, seperti tanggul dan saluran air, yang penting untuk mengelola aliran air dan
memastikan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan ikan.
2. Mesin Pompa Air
Mesin pompa air ini berfungsi untuk mengatur aliran air di dalam tambak,
memastikan pasokan air segar yang cukup dan mengalirkan air kotor atau berlebih
keluar dari tambak. Ketersediaan air yang baik sangat penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan ikan bandeng.
3. Traktor
Traktor yang digunakan untuk memadatkan tanah tambak umumnya dilengkapi
dengan alat atau aksesori khusus yang disebut "roda pemadat" atau "roller". Roda
pemadat ini biasanya terbuat dari bahan yang kuat dan berat, seperti besi atau baja,
dan dirancang untuk meratakan dan memadatkan permukaan tanah tambak dengan
efektif.
4. Mesin Genset
Berperan sebagai sumber listrik cadangan yang penting jika tidak ada pasokan listrik
dari jaringan utama. Listrik diperlukan untuk operasi mesin pompa air, sistem aerasi,
dan peralatan lainnya dalam tambak.
5. Kincir Air
Digunakan untuk meningkatkan oksigenasi dalam air tambak. Serta memastikan
distribusi oksigen yang merata di seluruh tambak, penting untuk kesehatan ikan dan
pertumbuhan yang optimal.
6. Mobil Pengangkut
Mobil pengangkut ini tidak hanya digunakan untuk mengangkut ikan hasil panen dari
tambak ke tempat pengolahan tetapi juga digunakan untuk membawa pasokan-
pasokan seperti pakan, pupuk, atau peralatan lainnya ke lokasi tambak.

Managemen
Dalam usaha budidaya tambak ikan bandeng, beberapa praktik manajemen yang digunakan,
yaitu:
1. Manajemen Lingkungan
Memantau dan menjaga kualitas air tambak, termasuk suhu, salinitas, dan
ketersediaan oksigen. Mengelola limbah tambak dengan benar dan memperhatikan
faktor lingkungan seperti pasang surut, arus air, dan penggunaan lahan.
2. Manajemen Pakan
Merencanakan dan memberikan pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan
bandeng, termasuk pemantauan konsumsi pakan dan kualitas pakan untuk
memastikan pertumbuhan yang optimal.
3. Manajemen Kesehatan
Menerapkan program pemantauan kesehatan ikan, pencegahan penyakit, dan
pengobatan yang tepat jika diperlukan. Hal ini meliputi pemantauan kondisi ikan,
kebersihan tambak, dan praktik biosekuriti.
4. Manajemen Produksi
Merencanakan dan mengatur proses produksi tambak secara efisien, termasuk
penentuan stok ikan yang optimal, pemantauan pertumbuhan ikan, dan penjadwalan
kegiatan seperti pembersihan tambak dan penebaran benih.
5. Manajemen Keuangan
Membuat dan mengelola anggaran untuk kegiatan budidaya tambak, termasuk
pengeluaran untuk pakan, perawatan tambak, obat-obatan, dan biaya operasional
lainnya. Memonitor dan mengevaluasi kinerja finansial secara berkala.
6. Manajemen Sumber Daya Manusia
Melatih, dan mengelola tenaga kerja yang terampil dan terlatih untuk melakukan
tugas-tugas operasional tambak dengan efektif. Memastikan kesejahteraan karyawan
dan mempromosikan budaya kerja yang aman dan produktif.
7. Manajemen Risiko
Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang terkait dengan budidaya
tambak, seperti risiko lingkungan, kesehatan ikan, fluktuasi harga, dan faktor-faktor
eksternal lainnya. Mengembangkan strategi mitigasi risiko yang efektif.
Model Alur Sistem Agribisnis

Management

Up-Stream Agribusiness (Hulu/Input)

 Pengadaan Lahan
 Benih Ikan Bandeng
 Pompa Air
 Peralatan Penunjang lainnya
(ceren, saringan,jala,pupuk,pakan,)
Supporting Institution  Sumber Air
(Jasa Layanan Pendukung) (Air Sungai,Probiotik, Bioflok)
 Modal Usaha
 Tenaga Kerja
 Sarana & Prasarana
(Kolam & Jaringan Tambak, Sumber On-Farm Agribusiness (Proses Produksi)
Air,Sistem Pengairan, Aerasi,
 Persiapan Tambak
Pengelolaan,Peralatan dan Teknologi
Budidaya, Akses Transportasi) (Penggalian & Pengeringan lahan, sarana
prasarana, pengangkatan lumpur pengapuran
tanah, pemupukan)
 Penebaran Benih
 Pemberian Pakan
 Monitoring Pertumbuhan
 Perawatan Tambak
Technology Aplication (Pengaturan Air,Pengendalian hama)
(Aplikasi Teknologi)
 Pemanenan
 Ekskavator atau Backhoe  Distribusi
 Mesin Pompa Air  Pemasaran
 Traktor
 Mesin Genset
 Kincir Air
Down-Stream Agribusiness
 Mobil Pengangkut
(Hilir/Output)

Management

Outcome
Masyarakat/Konsumen
Feed Back

Anda mungkin juga menyukai