Anda di halaman 1dari 18

TEORI KONTRAK DAN

TINDAKAN KOLEKTIF

KELOMPOK 3/B:
Madhan Abidzar (K7617049)
Nur Adinda Windi A (K7617057)
Putri Aifa Nur A
(K7617061)
KENAPA HARUS MEMPELAJARI TEORI KONTRAK DAN
TINDAKAN KOLEKTIF?
DAYA
aan TAWAR
tar
se
t idak
Ke

Menyebabkan 1 UNTUNG
TRANSAKSI 1 RUGI
a an
tar
k se
ida
INFORMASI
t
Ke

ASIMETRIS
KELEMBAGAAN

Kontrak dan Tindakan Kolektif


APA ITU KONTRAK secara umum menggambarkan kesepakatan
KONTRAK? melakukan tindakan bernilai ekonomi antara 2 pihak atau
DAN MENGAPA lebih dengan adanya konsekuensi berupa tindakan balasan
DIPERLUKAN? (pembayaran).

Tindakan membuat kontrak berdasarkan tingkat


pengamatan yang berbeda, pada waktu yang tidak sama,
dan derajat timbal balik yang berlainan

Kontrak dapat ditegakkan dengan lembaga hukum dan


ketersediaan informasi yang cukup.
Realita
Dalam teori standar (neoklasik) Menegakkan dan membuat
Kontrak diasumsikan selalu kontrak sangat sulit karena
lengkap yang dapat ditegakkan adanya biaya transaksi. Sulit
dan dibuat tanpa adanya biaya untuk menghitung potensi
(costlessy). ketidakpastian di masa
depan.
KONTRAK SELALU TIDAK LENGKAP KARENA DUA ALASAN:

Adanya ketidakpastian yang berimplikasi pada munculnya


1 biaya untuk mengidentifikasi ketidakpastian tersebut.

Adanya kinerja kontrak khusus, seperti menentukan jumlah


2 energi yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan dan
berimplikasi pada munculnya biaya pengukuran
Ketidakpastian muncul karena adanya informasi asimetris
(informasi yang tidak sama antara para pelaku ekonomi untuk
melakukan transaksi di pasar)

Sehingga, dibutuhkan Kontrak yang Lengkap

Dicapai dengan mereduksi informasi asimetris melalui


kelembagaan pasar perantara (penghalang) dengan memberikan
garansi pada barang yang diperjual-belikan.
TIPE KONTRAK DALAM EKONOMI MODERN:
Teori Agensi
Terdapat prinsipal (yang mempekerjakan agen dan mendelegasikan tugas kepada agen)
dan agen. Diasumsikan diantara dua hubungan tersebut terdapat informasi asimetris yaitu
(1) tindakan agen tidak dapat diamati langsung oleh prinsipal (tindakan tersembunyi); (2)
agen melakukan pengamatan yang tidak dilakukan prinsipal (informasi tersembunyi).
Sehingga, sangat mahal bagi prinsipal memperoleh informasi yang lengkap secara
langsung dari agen.

Teori Kesepakatan Otomatis


Diandaikan bahwa tidak seluruh pertukaran dapat ditegakkan secara hukum, namun
dibuatlah kontrak kesepakatan secara otomatis penegakkannya, yaitu keuntungan yang
diperoleh dengan cara curang < keuntungan yang diperoleh jika sesuai kontrak yang
disepakati.
Teori Kontrak Relasional
Pengukuran berdasar kesepakatan masa silam, saat ini, dan ekspektasi masa depan. Tidak
diselesaikan melalui pengadilan. Namun, dengan keseimbangan kerjasama dan
pemaksaan, komunikasi, strategi. Hal ini karena adanya ketergantungan dua pihak pelaku
transaksi.
Faktor perbedaan jenis kontrak

Jangka Derajat
waktu kelengkapa
n

Prosedur
Insentif penegakan
Masyarakat yang kelembagaan penegaknya tidak berjalan dengan baik individu
dan perusahaan cenderung menghindari membuat kesepakatan yang
kompleks,yakni transaksi yang penegakannya tidak secara otomatis (non-self
enforcing transactions)

Setidaknya terdapat dua tipe penegakan yang eksis dalam


masyarakat

FORMAL
Aturan dibuat dan dipaksakan oleh INFORMAL
organisasi resmi, seperti negara dan Norma informal muncul akibat adanya
perusahaan untuk menyelsaikan jaringan kerja dan dipaksakan melalui
masalah tindakan kolektif melalui pihak hubungan sosial
ketiga
Penegakan dipengaruhi oleh daya tekan dari negara atau norma
dalam masyarakat. Penekanan dan norma bisa saling
menggantikan. Poin terpenting dari tipologi pembgian dengan
pelaku lainya adalah bermufakat dalam persoalan penegakan.

Terdapat godaan bagi satu atau lebih pelaku untuk bersikap


menyimpang. Hal ini membuat tugas untuk mengatur hak-hak
menjadi isu utama, dengan prosedur penegakan menjadi kunci
berhasil atau tidaknya kesepakatan.
Tanda-tanda kegagalan kontrak bisa dilihat dari kebutuhannya untuk
menggunakan kekuatan eksternal, dengan kata lain kontrak telah
didesain dengan buruk.
Melampaui aturan main untuk wilayah privat. Penataan
Penataan public juga mengimplementasikan seperangkat
mekanisme yang secara eksplisit didesain untuk
Publik menegakkan kontrak dan menopang transaksi.

Peran pengadilan dalam penegakan public atas kontrak adalah


berhubungan dengan isu hak kepemilikan tepatnya sejak kontrak
dimasukan ke dalam pemindahan hak pemanfaatan.
Realitasnya mekanisme penegakan tersebut tidak selalu mudah
dilakukan, bahkan kerap kali sangat rumit.
Teori ini berguna untuk mengatasi masalah
penunggangan bebas (free-riders) dan
mendesain jalan keluar bersama bagi
Teori Tindakan pengelolaan sumberdaya bersama atau
kolektif penyedia barang public. Determinan penting
bagi keberhasilan suatu tindakan bersama
adalah ukuran, homogenitas, dan tujuan
kelompok.

Suatu tindakan kolektif akan bekarja secara optimum tergantung


dari ketiga determinan tersebut. Secara hipotetik, semakin besar
ukuran suatu kelompok kepentingan, amak semakin sulit bagi
keompok tersebut untuk menegosiasikan kepentingan diantara
anggota kelompok, demikian sebaliknya.
Teori tradisional perilaku ekonomi secara implisit berasumsi bahwa kelompok swasta
dan asosiasi beroperasi menurut prinsip yang berlaku sepenuhnya dari operasi relasi
antar perusahaan di pasar atau antara pembayar pajak dan negara.

Salah satu titik kritis dari tindakan kolektif adalah adanya kemngkinan pihak yang kecil
akan mengeksploitasi pelaku yang besar

Pertama, sistem untuk mengelola


sumber daya bersama
Terdapat beberapa situasi yang
membutuhkan tindakan kolektif Kedua, sistem untuk mengontrol
agar dpat menyelesaikan perilaku
persoalan.
Ketiga, perubahan-perubahan sosial
semacam revolusi
Tiga karakteristik esensial yang
perlu dipetakan dengan jelas

Pertama, barang atau Kedua, produksi memberikan Ketiga, produksi


jasa yang diproduksi laba kepada semua anggota dalam barang-barang
bersama, jika tidak publik menyertakan
maka tindakan kolektif biaya
dibutuhkan

Jika ketiga kondisi tersebut eksis, maka anggota kelompok pasti akan bertemu
dengan problem penunggangan bebas, yakni mereka yang tidak memperoleh
beban dari tindakan kolektif tapi masih menerima benefitnya

Konsentrasi terhadap free riders merupakan persoalan dari sebuah kelompok


kepentingan. Tindakan kolektif bisa menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan
masalah free riders, tapi dpat pula tindakan kolektif sebagai sumber munculnya free
riders.
Pilihan Rasional dan Tindakan Komunikatif
Asumsi dasar teori pilihan rasional adalah seluruh perilaku sosial disebabkan oleh
perilaku individu yang masing-masing membuat keputusannya sendiri. Teori ini
berfokus pada penentu pilihan individu dari antara beberapa pilihan alternatif yang
memungkinkan orang tersebut menyatakan pilihan yang diinginkannya.

Individu cenderung mementingkan diri sendiri demi memenuhi hasrat


keuntungan
Tindakan kolektif akan diambil oleh individu apabila upaya
tersebut memberikan keuntungan yang lebih besar
daripada bila ia tidak melakukannya. 
Kesimpulan
Jika kemungkinan munculnya free riders cukup besar,
maka ia akan mengundurkan diri karena pihak free
riders akan menggerogoti keuntungan yang seharusnya
didapatkan bersama
Dua Pendekatan Teori Pilihan Rasional
Pendekatan Kuat: Pendekatan ini melihat rintangan sosial dan kelembagaan sebagai
produk dari tindakan rasional, dan tindakan rasional itu sendiri menjadi penyebab
munculnya analisis pilihan rasional.
Solusi Internal: perlunya solusi internal yang kuat terhadap masalah free
riders, mengabaikan isu-isu politik dalam memotivasi orang-orang untuk berpartisipasi,
dan perlunya memunculkan kerja sama kondisional yang saling menguntangkan
Pendekatan Lemah: Pendekatan ini menempatkan halangan sosial dan kelembagaan
sebagai suatu kerangka yang pasti ada karena aktor-aktor rasional berusaha
memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya.
Solusi Eksternal:
1.Otoritas sentral, seperati negara contohnya, menyediakan insentif selektif bagi mereka
yang berpartisipasi dalam tindakan kolektif dan/atau menghukum mereka yang menolak
bergabung dalam tindakan kolektif tersebut
2.Desentralisasi komunitas, tindakan kolektif akan berhasil ketika hubungan antar
komunitas dicirikan oleh sifat komunitas, karena komunitas melihat persoalan sosial dan
kelembagaan sebagai masalah bersama.
Wujud Tindakan Kolektif Dapat Dilihat Dari
Sisi Komunikasi

Sistem: Kawasan produksi dan reproduksi material yang seluruh


tindakannya ditujukan untuk menggapai keberhasilan, baik tindakan
strategis (mengikuti aturan) maupun instrumental (mengikuti aturan teknis
dan campur tangan dalam lingkungan dan peristiwa material)

Dunia Nyata: merupakan perwujudan ruang atas kemauan yang dibagi


secara kolektif yang ditransformasikan lewat proses yang terus berjalan
atas tindakan komunikatif. Tindakan komunikatif ditekankan pada interaksi
antara dua pihak atau lebih untuk mencari kesepakatan bersama
KESIMPULAN
Dalam melakukan transaksi ekonomi realitanya tidak akan ditemui informasi yang
benar-benar sempurna karena adanya ketidakpastian. Sehingga, diperlukan kontrak
yang dapat ditegakkan dengan lembaga hukum (pengadilan) serta ketersediaan
informasi yang cukup. Peran pengadilan dalam penegakan publik atas kontrak adalah
berhubungan dengan isu hak kepemilikan tepatnya sejak kontrak dimasukan ke dalam
pemindahan hak pemanfaatan. Realitasnya mekanisme penegakan tersebut tidak selalu
mudah dilakukan, bahkan kerap kali sangat rumit. Oleh karena itu, tindakan kolektif
menjadi bagian penting dari upaya sekumpulan individu untuk mengatasi masalah
ekonomi khususnya munculnya penunggang bebas dan posisi tawar menawar yang
rendah. Secara hipotetik, semakin besar ukuran suatu kelompok kepentingan, maka
semakin sulit bagi keompok tersebut untuk menegosiasikan kepentingan diantara
anggota kelompok, demikian sebaliknya. Konsentrasi terhadap free riders merupakan
persoalan dari sebuah kelompok kepentingan. Tindakan kolektif bisa menjadi salah satu
cara untuk menyelesaikan masalah free riders, tapi dapat pula tindakan kolektif sebagai
sumber munculnya free riders.

Anda mungkin juga menyukai