Anda di halaman 1dari 280

“Pantai Bira terletak di Desa Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba,

berjarak ± 180 km dari Kota Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Pantai Bira
merupakan obyek wisata “Andalan” di Sulawesi Selatan. Panorama laut yang sangat
indah dan pasir putihnya yang selembut tepung membuat Pantai Bira memang
pantas untuk dirindukan... AYO KE BULUKUMBA ... “
“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Instansi
Pemerintah se-Kabupaten Bulukumba, serta terselesaikannya
penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba
Tahun 2018.
Laporan Kinerja (LKj) disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja. Laporan kinerja
merupakan laporan tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja
suatu instansi dalam mencapai sasaran strategis.
Laporan Kinerja (LKj) berperan sebagai alat kendali, alat penilai
kualitas kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance.
Semua itu memerlukan dukungan dan peran serta secara aktif baik
dari aparatur pemerintah daerah, masyarakat umum maupun dunia
usaha. Dukungan tersebut merupakan pendorong utama dalam
menyusun laporan kinerja sebagai perwujudan pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014.
Dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, kami telah berupaya
secara maksimal, namun kami menyadari bahwa dalam
penyusunannya masih jauh dari sempurna dan belum sepenuhnya
dapat memenuhi harapan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka, masukan dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan untuk perbaikan serta penyempurnaan penyusunan
laporan kinerja di tahun yang akan datang. Semoga pada
penyampaian laporan tahun berikutnya dapat lebih terarah dan
dapat memenuhi harapan sesuai ketentuan.
Wabillahi taufiq Walhidayah
Bulukumba, Maret 2019

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | i


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)


merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh
aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Laporan
Kinerja ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan
pemerintahan pada tahun 2018, yang diformulasikan dari hasil
kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal ini dikarenakan
setiap OPD dibentuk untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
serta mempertanggungjawabkan program dan kegiatan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Laporan kinerja tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi
juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam
rangka peningkatan kinerja ke depan. Dengan langkah ini setiap
OPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan
praktek-pratek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah di Kabupaten Bulukumba
tahun 2018 dilaksanakan dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja
tahun 2018.
Laporan kinerja ini mengungkapkan keberhasilan dan atau
kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan/kendala
yang dijumpai dalam pelaksanaannya, selain itu juga
mengungkapkan strategi pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan
dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
Laporan Kinerja Kabupaten Bulukumba tahun 2018 merupakan
perwujudan pertanggungjawaban tahun ketiga atas Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bulukumba Tahun 2016-2021, yang tertuang dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bulukumba 2016-2021. Capaian kinerja ini merupakan hasil kerja
keras dan komitmen seluruh aparat Pemerintah Kabupaten
Bulukumba untuk mewujudkan “Masyarakat Bulukumba yang
sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah
dengan Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada
Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”.
Dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Pemerintah
Kabupaten Bulukumba menunjukkan beberapa kesimpulan:
Pertama: Terdapat 24 sasaran strategis yang mencapai hasil di atas
100 persen (sangat berhasil) yaitu sasaran strategis (1), (2), (3), (4),
(5), (6), (8), (9), (10), (13), (14), (15), (16), (17), (18), (20), (21), (23),
(24), (25), (27), (28), (29), dan (30); 2 sasaran tercapai dengan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | ii


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

predikat berhasil yaitu sasaran strategis (31), dan (32); 4 sasaran


tercapai dengan predikat cukup berhasil yaitu sasaran strategis (7),
(11), (19) dan (33); dan 3 sasaran tercapai dengan predikat kurang
berhasil yaitu sasaran strategis (12), (22), dan (26). Secara kumulatif,
rata-rata capaian ke-33 sasaran strategis sebesar 445,65 persen atau
dengan predikat Sangat Berhasil.
Kedua: Dari 41 Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah
Kabupaten Bulukumba yang mendukung sasaran strategis dalam
RPJMD, maka terdapat 22 indikator kinerja yang telah memenuhi
kriteria sangat berhasil atau 53,66 persen, 5 indikator kinerja yang
telah memenuhi kriteria berhasil atau 12,20 persen, 7 indikator
kinerja dengan kriteria cukup berhasil atau 17,07 persen, 5 indikator
kinerja dengan kriteria kurang berhasil atau 12,20 persen dan 2
indikator kinerja lainnya dengan kriteria tidak berhasil atau 4,88
persen.
Ketiga: Indikator kinerja yang mendukung 33 sasaran strategis dari
pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2018 sebanyak 128
Indikator.
Keempat: Dari 128 indikator sasaran strategis tahun 2018 terhadap
target jangka menengah didapatkan hasil yaitu 95 indikator sasaran
dengan notifikasi hijau (sudah tercapai/on track/on trend) atau
74,22 persen, 21 indikator sasaran dengan notifikasi kuning (butuh
kerja keras) atau 16,41 persen, dan 12 indikator sasaran dengan
notifikasi merah (sulit tercapai) atau 9,38 persen.
Kelima: Kinerja anggaran yang diukur yaitu program/kegiatan yang
mendukung keberhasilan sasaran strategis tahun ketiga RPJMD
Kabupaten Bulukumba tahun 2016-2021 dengan anggaran belanja
lansung setelah perubahan sebesar Rp737.495.021.216,21 dan
terealisasi sebesar Rp674.622.169.079,31 atau 91,47 persen. Dari
besaran belanja langsung tersebut, anggaran yang langsung
berkontribusi terhadap pencapaian indikator kinerja daerah yang
ada dalam RPJMD tahun 2018 sebesar Rp649.597.142.953,21 dan
terealisasi sebesar Rp595.937.362.017,56 atau 91,74 persen, dan
selebihnya merupakan belanja pendukung (administrasi umum)
sebesar Rp87.897.878.263,00 dan terealisasi sebesar
Rp78.684.807.061,75 atau 89,52 persen.
Keenam: Pendapatan Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2018
ditargetkan sebesar Rp1.496.672.478.735,88 dan terealisasi sebesar
Rp1.426.900.299.517,07 atau 95,34 persen. Target pendapatan
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2017. Target pendapatan tahun 2017
sebesar Rp1.543.657.553.185,43 dan di tahun 2018 turun menjadi
Rp1.496.672.478.735,88 atau turun 3,04 persen. Sedangkan
realisasi pendapatan mengalami penurunan yaitu dari
Rp1.431.800.027.268,32 pada tahun 2017 dan turun menjadi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | iii


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Rp1.426.900.299.517,07 pada tahun 2018 atau turun 0,34 persen,


sedangkan target belanja daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2018
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Target
belanja tahun 2017 sebesar Rp1.611.080.524.921,71 dan di tahun
2018 menurun menjadi Rp1.478.746.559.991,48 atau turun 8,21
persen. Sedangkan realisasi belanja mengalami penurunan yaitu dari
Rp1.490.352.730.162,00 pada tahun 2017 dan turun menjadi
Rp1.402.274.834.733,31 pada tahun 2018 atau turun 5,91 persen.
Alokasi Anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun
2018 sebesar Rp1.478.746.559.991,48 terealisasi sebesar
Rp1.402.274.834.733,31 atau 94,83 persen.

Ketujuh: Dari hasil kinerja pemerintah Kabupaten Bulukumba pada


tahun 2018 telah berhasil meraih beberapa penghargaan yaitu:
PENGHARGAAN/PRESTASI TINGKAT NASIONAL:
1. Penghargaan Kinerja Tertinggi Urutan 9 Nasional
Penyelenggaraan Pemerintahan.
2. Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha Tahun 2018.
3. Penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria sebagai Cakupan
Kinerja Terbaik.
4. Penghargaan dari BPK RI dalam meraih Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran 2017.
5. Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA.
6. Penghargaan Pembina Program Kampung Iklim Tahun 2018.
7. Penghargaan Top 25 Pengelola Pengaduan Publik Terbaik di
Indonesia.
8. Penghargaan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia.
9. Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE.
10. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (SDN 6
Kasuara.
11. Penghargaan Mensukseskan Kegiatan Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL).
12. Piala Adipura Kategori Kota Kecil Tahun 2018.
13. SAKIP Award Tahun 2018 Predikat “B”.
PENGHARGAAN/PRESTASI TINGKAT PROVINSI:
1. Penghargaan Juara I Lomba Desa Terbaik (Desa Kambuno)
Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | iv


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

2. Penghargaan Saoraja AMPL Award 2018 untuk Desa Buhung


Bundang.
3. Penghargaan Capaian Perekaman Tertinggi KTP Elektronik.
Beberapa permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 diantaranya adalah:
1. Terjadinya kondisi defisit anggaran, sehingga terdapat beberapa
program dan kegiatan yang direncanakan tidak dapat
dilaksanakan.
2. Tidak tercapainya realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Adanya beberapa kegiatan fisik pada beberapa OPD yang
terlambat melakukan proses pekerjaan.
4. Masih terdapat beberapa program dan kegiatan fisik yang
bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) yang realisasi fisik 100 persen dan keuanganya
belum terbayarkan yang menjadi utang Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba yang akan dibayarkan pada T.A 2019.
5. Terdapat beberapa kegiatan fisik yang yang bersumber dari Dana
Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) T.A 2018
yang tidak dapat selesai sampai dengan akhir tahun anggaran.
6. Masih terdapat indikator sasaran yang tidak berorientasi hasil dan
tidak menggambarkan output penting terhadap kinerja sasaran
yang akan dicapai serta tidak sinkron dengan program dan
kegiatan yang dilaksanakan.
7. Rendahnya pemanfaatan Sistem Informasi perencanaan dan
pengendalian perencanaan pembangunan daerah serta rendahnya
kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya.
Dan sebagai tindak lanjut terhadap permasalahan yang
dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba maka
direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Percepatan pelaksanaan kegiatan fisik terkait proses tender dan
percepatan pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan.
2. Membangun sistem informasi perencanaan dan pengendalian
perencanaan pembangunan daerah yang berbasis teknologi serta
peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah.
3. Akselerasi penetapan perubahan RPJMD Kabupaten Bulukumba
Tahun 2016-2021 untuk menyesuaikan Organisasi Perangkat
Daerah yang telah dibentuk serta perbaikan target dan indikator
sasaran yang tidak berorientasi hasil atau tidak menggambarkan
output penting yang ingin dicapai.
4. Untuk keberhasilan pencapaian kinerja dalam rangka mencapai
target indikator kinerja utama dan indikator kinerja daerah yang
ada dalam RPJMD, maka untuk tahun-tahun mendatang porsi
untuk belanja pendukung dapat dibatasi utamanya untuk

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | v


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

rekening belanja barang dan jasa yang tidak terlalu penting dan
tidak berkontribusi langsung terhadap pencapaian target indikator
kinerja yang ada dalam RPJMD, dan selanjutnya anggaran yang
dirasionalkan dari belanja pendukung (administrasi umum) ini
diprioritaskan untuk mencapai target yang masih belum tercapai
di RPJMD.
5. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan.
6. Peningkatan kualitas pelayanan untuk mendekatkan dan
memudahkan masyarakat serta menyederhanakan sistem dan
prosedur pelayanan.

Bulukumba, Maret 2019

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | vi


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................... i


Ringkasan Eksekutif ................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................... vii
Daftar Tabel ............................................................................... viii
Daftar Gambar ........................................................................... ix

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................. 2
1.3 Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba ................. 2`
1.4 Kondisi Geografis Daerah ....................................... 3
1.5 Gambaran Demografi Daerah ................................. 5
1.6 Kondisi Perekonomian Daerah................................ 9
1.7 Struktur Pemkab Bulukumba ................................ 14
1.8 Sumberdaya Manusia Pemkab Bulukumba ............ 18
1.9 Metode Pengukuran Kinerja ................................... 19
1.10 Permasalahan Utama ........................................... 21
1.11 Sistematika Penulisan .......................................... 21

BAB II Perencanaan Kinerja


2.1 RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021 23
2.2 Perjanjian Kinerja dan Rencana Anggaran ............. 33

BAB III Akuntabilitas Kinerja


3.1 Capaian Kinerja IKU .............................................. 48
3.2 Capaian Kinerja IKD .............................................. 51
3.3 Realisasi Anggaran ................................................. 210

BAB IV Penutup ...................................................................... 217

Lampiran-Lampiran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | vii


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba ADHB dan


ADHK Tahun 2013-2017 ............................................ 10
Tabel 2 Perkembangan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan dan
Kabupaten Bulukumba Atas Dasar Harga Berlaku
tahun 2013-2017 ...................................................... 11
Tabel 3 Peranan PDRB menurut lapangan usaha atas dasar
harga berlaku tahun 2013-2017 (persen) .................. 12
Tabel 4 Laju pertumbuhan riil PDRB menurut lapangan
usaha atas dasar harga berlaku tahun 2013-2017
(persen) ..................................................................... 13
Tabel 5 Rata-rata PDRB perkapita penduduk Kabupaten
Bulukumba dan Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2013-2017 (juta rupiah) ............................................ 14
Tabel 6 Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemkab
Bulukumba Berdasarkan Tingkat Pendidikan yang
Ditamatkan Tahun 2018 ........................................... 18
Tabel 7 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran 2018 ............................................... 42
Tabel 8 Alokasi Anggaran Belanja Langsung Pemerintah
Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2018
Berdasarkan Sasaran Strategis Pembangunan Daerah 43
Tabel 9 Ringkasan Laporan Realisasi APBD Kabupaten
Bulukumba Tahun Anggaran 2018 ............................ 210
Tabel 10 Alokasi dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran
2018 Berdasarkan Sasaran Strategis Pembangunan
Daerah ....................................................................... 214

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | viii


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Administrasi (Desa/ Kelurahan) per kecamatan


Kabupaten Bulukumba ............................................. 3
Gambar 2 Luas wilayah Kabupaten Bulukumba menurut
kecamatan (Km²) Tahun 2018 ................................... 4
Gambar 3 Jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba menurut
kecamatan (jiwa) Tahun 2017 ................................... 6
Gambar 4 Persentase jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba
berdasarkan jenis kelamin Tahun 2017 .................... 6
Gambar 5 Relevansi perkembangan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba (metode baru)
dengan IPM Provinsi Sulawesi Selatan dan IPM
nasional (Indonesia) Tahun 2013-2017...................... 7
Gambar 6 Perkembangan IPM Kabupaten Bulukumba metode
lama dengan metode baru Tahun 2006-2017 ............ 8
Gambar 7 Perkembangan jumlah penduduk miskin Kabupaten
Bulukumba Tahun 2004-2018 (jiwa) ......................... 8
Gambar 8 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten
Bulukumba Tahun 2004-2018 (persen) ..................... 9
Gambar 9 Persentase penduduk miskin Provinsi Sulawesi
Selatan menurut kabupaten/kota tahun 2018
(persen) ..................................................................... 9
Gambar10 Pertumbuhan PDRB Kab. Bulukumba Tahun 2013-
2017 ADHB dan ADHK .............................................. 11
Gambar11 Persentase jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018
berdasarkan jenis kelamin ........................................ 18
Gambar12 Persentase jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018
berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan ..... 19
Gambar13 Persentase jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018
berdasarkan golongan ............................................... 19
Gambar14 Perbandingan antara target dan realisasi pendapatan
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017-
2018 ......................................................................... 212
Gambar15 Perbandingan antara target dan realisasi belanja
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017-
2018 .......................................................................... 213

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | ix


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Semangat reformasi dan otonomi daerah telah menimbulkan
perubahan yang strategis dalam sistem pemerintahan di Indonesia.
Pemerintah semakin menjadi sorotan masyarakat yang menghendaki
agar pemerintah dapat menerapkan paradigma pemerintahan yang
baik (good governance).
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang baik
(good governance), sedikitnya harus terdapat 3 prinsip utama yang
mendasari penyelenggaraan kepemerintahan tersebut yaitu:
partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas. Berdasarkan prinsip
tersebut, maka penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah
menjadi bagian kunci dalam mengukur keberhasilan/kegagalan
proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah
merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan laporan kinerja dilakukan dengan mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan
kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.
Tujuannya memberikan informasi yang terukur kepada pemberi
mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai
upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah disusun berdasarkan
Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan dan ditandatangani diawal
tahun dengan fokus utama pada pengukuran kinerja dalam rangka
menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan
meningkatkan akuntabilitas atas penggunaan anggaran.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, maka
laporan kinerja tingkat pemerintah kabupaten disampaikan kepada
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BPPN, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan
Menteri Dalam Negeri paling lambat tiga bulan setelah tahun
anggaran berakhir.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 1


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

1.2. Maksud dan Tujuan


Laporan Kinerja (LKj) Kabupaten Bulukumba merupakan salah
satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba selama tahun 2018
dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran strategis instansi.
Tujuan Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Kabupaten
Bulukumba Tahun 2018 adalah:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi
mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi
pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

1.3. Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba


Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang
mengorbankan harta, darah, dan nyawa. Perlawanan rakyat
Bulukumba terhadap Kolonial Belanda dan Jepang menjelang
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 diawali
dengan terbentuknya “Barisan Merah Putih” dan “Laskar Brigade
Pemberontakan Bulukumba Angkatan Rakyat”.
Organisasi yang terkenal dalam sejarah perjuangan ini,
melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan
badai untuk merebut cita-cita kemerdekaan sebagai wujud tuntutan
hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Dari sisi budaya Bulukumba telah tampil menjadi sebuah
“legenda modern”, dalam kancah percaturan kebudayaan nasional.
Bahkan melalui industri budaya dalam bentuk perahu baik itu
perahu jenis Pinisi, Padewakkang, Lambo, Pajala, maupun jenis
Lepa-lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di
dunia internasional. Kata layar memiliki pemahaman terhadap
adanya subyek yang bernama perahu sebagai suatu refleksi
kreativitas masyarakat Bulukumba.
Masyarakat Bulukumba juga telah bersentuhan dengan ajaran
agama Islam sejak awal abad ke-17 Masehi, yang diperkirakan tahun
1605 M. Ajaran Agama Islam ini dibawa oleh 3 ulama besar dari
Pulau Sumatera yang masing-masing bergelar Dato Tiro
(Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar), dan Dato Patimang
(Luwu). Ajaran Agama Islam yang berintikan tasawwuf ini
menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan
menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhud, suci
lahir batin selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid
“appasewang” atau meng-Esakan Allah SWT.
Peresmian Bulukumba menjadi sebuah nama kabupaten
dimulai dari terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 2


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Sulawesi, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten


Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978 tentang Lambang Daerah.
Akhirnya setelah dilakukan seminar sehari pada tanggal 28 Maret
1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah
dan budaya), maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba,
yaitu tanggal 4 Februari 1960 melalui Peraturan Daerah Nomor 13
Tahun 1994 tentang Hari Jadi Kabupaten Bulukumba. Secara
yuridis formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat
II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh
DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan
selanjutnya dilakukan pelantikan Bupati pertama yaitu Andi Patarai
pada tanggal 12 Februari 1960.

1.4. Kondisi Geografis Daerah


1.4.1. Batas Administrasi
Kabupaten Bulukumba berjarak ± 153 km dari Kota Makassar
(Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan) terletak di bagian selatan dari
jazirah Sulawesi Selatan, berada diantara 05º20´-05º40´ LS dan
119º58´-120º28´ BT dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan Kabupaten Sinjai;
- Sebelah Timur berbatasan Teluk Bone dan Pulau Selayar
- Sebelah Selatan berbatasan Laut Flores;
- Sebelah Barat berbatasan Kabupaten Bantaeng;
Gambar 1.
Peta Administrasi
(Desa/Kelurahan) per
kecamatan Kabupaten
Bulukumba.

Sumber: Bappeda Kab.


Bulukumba, 2019

Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan, 109 desa,


dan 27 kelurahan, dengan perincian sebagai berikut:
- Kecamatan Gantarang (18 desa dan 3 kelurahan);
- Kecamatan Ujungbulu (ibukota kabupaten) (9 kelurahan);
- Kecamatan Ujung Loe (12 desa dan 1 kelurahan);
- Kecamatan Bontobahari (4 desa dan 4 kelurahan);
- Kecamatan Bontotiro (12 desa dan 1 kelurahan);
- Kecamatan Herlang (6 desa dan 2 kelurahan);
- Kecamatan Kajang (17 desa dan 2 kelurahan);
- Kecamatan Bulukumpa (14 desa dan 3 kelurahan);
- Kecamatan Rilau Ale (14 desa dan 1 kelurahan);
- Kecamatan Kindang (12 desa dan 1 kelurahan).

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 3


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba, 7


kecamatan diantaranya termasuk daerah pesisir sebagai sentra
pengembangan pariwisata dan perikanan yaitu: Kecamatan
Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe,
Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang,
dan Kecamatan Herlang. Sedangkan 3 kecamatan lainnya
merupakan sentra pengembangan pertanian dan perkebunan yaitu:
Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale, dan Kecamatan
Bulukumpa.
Selain itu Kabupaten Bulukumba juga mempunyai 2 buah
pulau yang terdapat di Kecamatan Bontobahari yakni Pulau Liukang
Loe (berpenghuni) dan Pulau Kambing (tidak berpenghuni).
Panjang garis pantai Kabupaten Bulukumba yakni 128 km
dengan luas laut ± 204,83 km2 menjadikan Kabupaten Bulukumba
sebagai daerah bahari/maritim dengan salah satu potensi
unggulannya di bidang perikanan dan kelautan.

1.4.2. Luas Wilayah


Kabupaten Bulukumba tercatat memiliki luas 1.154,58 km²
atau 1,85 persen dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Ditinjau dari segi luas wilayah maka Kecamatan Gantarang dan
Kecamatan Bulukumpa merupakan dua wilayah kecamatan terluas
masing-masing seluas 173,51 km² dan 171,33 km² atau sekitar 30
persen dari luas kabupaten. Kemudian disusul kecamatan lainnya
dan yang terkecil adalah Kecamatan Ujungbulu yang merupakan
pusat kota kabupaten dengan luas 14,44 km² atau hanya sekitar 1
persen.
Gambar 2.
Luas wilayah Kabupaten
Bulukumba menurut kecamatan
(km²) Tahun 2018.

Sumber: BPS Kab. Bulukumba


(Bulukumba Dalam Angka Tahun 2018)

1.4.3. Kondisi Topografi


Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan
keadaan topografi dataran rendah sampai bergelombang. Luas
dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi hampir
berimbang yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang mencapai
sekitar 50,28 persen maka dataran tinggi mencapai 49,72 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 4


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Berdasarkan ketinggian tempat maka wilayah Kabupaten


Bulukumba memiliki topografi yang bervariasi antara 0 meter hingga
di atas 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl) yang dapat dibagi ke
dalam 3 satuan ruang morfologi yaitu:
- Morfologi Daratan
Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s.d. 25 meter
di atas permukaan laut meliputi tujuh kecamatan pesisir yaitu:
Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung
Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan
Kajang, dan Kecamatan Herlang.
- Morfologi Bergelombang
Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s.d. 100 meter
dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang,
Kecamatan Kindang, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan
Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan
Bulukumpa, dan Kecamatan Rilau Ale.
- Morfologi Perbukitan
Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai
dari Barat ke Utara dengan ketinggian 100 s.d. diatas 500 meter
dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang,
Kecamatan Bulukumpa, dan Kecamatan Rilau Ale.
Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar
antara 23,82 ºC–27,68 ºC. Suhu pada kisaran ini sangat cocok
untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan dengan
klasifikasi iklim lembab atau agak basah.
Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah Latosol
dan Mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah Alluvial Hidromorf
coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat di
pesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara. Sedangkan
tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah
bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat.

1.5. Gambaran Demografi Daerah


1.5.1. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Kabupaten Bulukumba tahun 2017
berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Bulukumba berjumlah 415.713 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan.
Dari 10 kecamatan tersebut, Kecamatan Gantarang mempunyai
jumlah penduduk terbesar yaitu 75.055 jiwa dan Kecamatan
Bontotiro tercatat memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu 21.742
jiwa.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 5


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Gambar 3.
Jumlah penduduk Kabupaten
Bulukumba menurut kecamatan
(jiwa) Tahun 2017.

Sumber: BPS Kab. Bulukumba


(Bulukumba Dalam Angka Tahun 2018)

Terjadi peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba


jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu dari 413.229 jiwa tahun
2016 menjadi 415.713 jiwa di Tahun 2017, sehingga bertambah
sebanyak 2.484 jiwa atau meningkat sebanyak 0,60 persen
dibandingkan tahun lalu.
Penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan penduduk berjenis kelamin laki-laki yaitu 220.484
jiwa perempuan atau 53,04 persen dan 195.229 jiwa laki-laki atau
46,96 persen, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 89, yang berarti
dalam setiap 100 orang penduduk perempuan maka terdapat 89
orang penduduk laki-laki.
Gambar 4.
Persentase jumlah penduduk
Kab. Bulukumba berdasarkan
jenis kelamin Tahun 2017.

Sumber: BPS Kab. Bulukumba


(Bulukumba Dalam Angka Tahun 2018)

Kepadatan penduduk Kabupaten Bulukumba tahun 2017 yaitu


360 orang per km² yang berarti bertambah 5 orang per km²
dibandingkan tahun sebelumnya. Kecamatan paling padat
penduduknya adalah Kecamatan Ujungbulu yaitu 3.786 orang per
km², hal ini disebabkan karena kecamatan tersebut merupakan
ibukota Kabupaten Bulukumba.

1.5.2. Kondisi IPM


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba
dengan metode baru dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan, indeks pembangunan manusia Kabupaten Bulukumba
tahun 2017 sebesar 67,08 atau mengalami peningkatan 0,62 dari
tahun 2016 yang sebesar 66,46.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba
Tahun 2017 menduduki peringkat 17 dari 24 kabupaten/kota yang
ada di Provinsi Sulawesi selatan. IPM tertinggi Tahun 2017 ditempati

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 6


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

oleh Kota Makassar yaitu sebesar 81,13 sedangkan IPM yang


terendah ditempati oleh Kabupaten Jeneponto yaitu sebesar 62,67.
Gambar 5.
Relevansi perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Kab. Bulukumba (metode baru)
dengan IPM Provinsi Sulawesi
Selatan dan IPM Indonesia
(Nasional) Tahun 2013-2017

Sumber: BPS Provinsi Sulsel


(Indikator Makro Sosek Sulsel Triwulan IV
Tahun 2018)

Trend peningkatan IPM Kabupaten Bulukumba dari tahun


2013-2017 terus mengalami peningkatan dan perkembangannya
relevan dengan peningkatan IPM Provinsi Sulawesi Selatan dan IPM
Nasional. Posisi IPM Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 yaitu 67,08
angka tersebut masih di bawah IPM Provinsi Sulawesi Selatan yaitu
70,34 dan IPM Indonesia secara nasional yaitu 70,81.
Saat ini perhitungan IPM oleh BPS di Indonesia menggunakan
metode baru. Metode tersebut mengadopsi teknik perhitungan IPM
yang telah digunakan oleh United Nations Development Programme
(UNDP) dalam penyusunan laporan tahunan pembangunan manusia
(Human Development Report) sejak Tahun 2010.
Penggunaan metode baru dalam perhitungan IPM memberi
sejumlah konsekuensi yang patut diperhatikan oleh para pengguna
data, terutama ketika IPM dengan metode baru dijadikan dasar
perencanaan dan evaluasi capaian pembangunan manusia. Pertama,
perubahan metode perhitungan berdampak penurunan level IPM.
Secara umum, skor IPM dengan metode baru lebih rendah dibanding
skor IPM dengan metode lama untuk tahun yang sama. Kedua,
peringkat IPM menurut provinsi juga mengalami perubahan. Karena
itu, perbandingan peringkat antarwaktu dengan menggunakan
metode IPM yang berbeda tidak bisa dilakukan.
Walaupun memberi sejumlah konsekuensi berbeda, IPM dengan
metode baru tetap memberi gambaran yang sama ihwal tantangan
yang dihadapi Indonesia dalam memacu capaian pembangunan
manusia. Salah satu tantangan tersebut adalah tingginya disparitas
atau kesenjangan capaian pembangunan manusia antarwilayah,
baik antarprovinsi, maupun antarkabupaten/kota dalam provinsi.
Kesenjangan tidak hanya terjadi secara agregat tapi juga pada
masing-masing komponen pembangunan manusia (kesehatan,
pendidikan, dan standar hidup). Karena itu, pemerataan
pembangunan, baik antarwilayah maupun antarkelompok
masyarakat, merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 7


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pemerintah, karena tanpa pemerataan pembangunan, pembangunan


manusia Indonesia akan sulit ditingkatkan.
Sebagai perbandingan, perbedaan perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba perhitungan
dengan metode lama dan metode baru, berikut akan kami
gambarkan perbandingan IPM Kabupaten Bulukumba mulai tahun
2006-2015 sebagai berikut:
Gambar 6.
Perkembangan IPM Kab.
Bulukumba metode lama
dengan metode baru Tahun
2006-2017

Sumber: BPS Kabupaten Bulukumba


(Indeks Pembangunan Manusia Kab.
Bulukumba Tahun 2017)

1.5.3. Penduduk Miskin


Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bulukumba tahun
2018 sebanyak 31.250 jiwa (7,48%), jumlah ini mengalami
penurunan jika dibandingkan penduduk miskin tahun 2017 yaitu
33.100 jiwa (7,97%), atau mengalami penurunan sebesar 1.850 jiwa
atau berkurang 5,59 persen dibandingkan jumlah penduduk miskin
Kabupaten Bulukumba Tahun lalu.
Selama kurun waktu 2011-2018 terjadi naik turun (fluktuatif)
jumlah penduduk miskin Kabupaten Bulukumba tetapi hal tersebut
berlaku secara umum hampir diseluruh wilayah Indonesia, hal
tersebut lebih disebabkan oleh perkembangan dinamika kebijakan
nasional seperti kenaikan harga BBM yang memicu naiknya inflasi
barang kebutuhan pokok yang berdampak pada meningkatnya
jumlah penduduk miskin.
Gambar 7.
Perkembangan jumlah
penduduk miskin
Kabupaten Bulukumba
Tahun 2004-2018 (jiwa)

Sumber: TKPKD Kab. Bulukumba/


Bappeda Kab. Bulukumba
(LP2KD Kab. Bulukumba 2018)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 8


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tingkat kemiskinan Kabupaten Bulukumba tahun 2018 sebesar


7,48 persen jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan
tingkat kemiskinan Kabupaten Bulukumba tahun 2017 yaitu 7,97
persen, atau mengalami penurunan sebesar 0,49 persen.
Gambar 8.
Perkembangan Tingkat
Kemiskinan Kab. Bulukumba
Tahun 2004-2018 (persen)

Sumber: TKPKD Kab. Bulukumba/


Bappeda Kab. Bulukumba
(LP2KD Kab. Bulukumba 2018)

Posisi relatif persentase tingkat kemiskinan Kabupaten


Bulukumba tahun 2018 masih lebih rendah yaitu 7,48 persen jika
dibandingkan dengan persentase tingkat kemiskinan Provinsi
Sulawesi Selatan yaitu 9,06 persen dan persentase tingkat
kemiskinan Indonesia (Nasional) yaitu 9,82 persen.
Jika diurut berdasarkan rendahnya persentase tingkat
kemiskinan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan,
maka persentase tingkat kemiskinan Kabupaten Bulukumba tahun
2018 berada pada urutan 6 (enam) terendah dengan persentase 7,48
persen, tingkat kemiskinan terendah adalah Kota Makassar dengan
4,41 persen dan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten
Jeneponto dengan 15,48 persen.
Gambar 9.
Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Sulawesi Selatan
menurut Kab/Kota Tahun
2018

Sumber: TKPKD Kab. Bulukumba/


Bappeda Kab. Bulukumba
(LP2KD Kab. Bulukumba 2018)

1.6. Kondisi Perekonomian Daerah


Kondisi perekonomian suatu daerah/wilayah sangat tergantung
pada indikator ekonomi yang merupakan cermin dari hasil
pembangunan yang telah dilaksanakan, untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan setiap sektor serta
pergeseran struktur perekonomian daerah, maka diperlukan
penghitungan PDRB Kabupaten.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 9


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

BPS melakukan adaptasi pencatatan statistik nasional dengan


melakukan perubahan tahun dasar PDB Indonesia dari tahun 2000
menjadi tahun 2010. Perubahan tahun dasar PDB mengadopsip
rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam
System of National Account (SNA 2008). SNA 2008 merupakan
standar rekomendasi internasional tentang cara mengukur aktivitas
ekonomi yang sesuai dengan perhitungan konvensional berdasarkan
prinsip-prinsip ekonomi. Manfaat perubahan tahun dasar PDRB
menyebabkan informasi perekonomian regional yang terkini seperti
pergeseran struktur dan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kualitas data PDRB, dan menjadikan data PDRB dapat
diperbandingkan secara internasional. Klasifikasi PDRB menurut
lapangan usaha metode baru menggunakan KBLI 2009, sebelumnya
PDRB dengan Tahun dasar 2000 terdiri dari 9 klasifikasi jenis usaha
dan PDRB dengan Tahun dasar 2010 menjadi 17 klasifikasi jenis
usaha.
Berdasarkan penghitungan PDRB Kabupaten Bulukumba
Tahun 2017, jumlah PDRB Kabupaten Bulukumba atas dasar harga
berlaku mencapai Rp12.174.855,20** (Juta Rupiah), dan PDRB atas
dasar harga konstan mencapai Rp7.734.710.29** (Juta Rupiah).
Terdapat 3 sektor dengan kontribusi terbesar bagi peningkatan
PDRB Kabupaten Bulukumba tahun 2017 yaitu sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan; sektor perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor, dan konstruksi.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba dari tahun 2013-
2017 berfluktuasi, pertumbuhan PDRB tahun 2017 ADHB tumbuh
melambat menjadi 12,52 persen dibandingkan tahun 2016 yaitu
13,08 persen, demikian juga dengan pertumbuhan PDRB ADHK yang
tumbuh menjadi 6,92 persen dibandingkan tahun 2016 yaitu 6,79
persen. Rata-rata pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun
2013-2017 sebesar 14,30 persen (ADHB) dan 7,13 persen (ADHK).
Tabel 1.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba
ADHB dan ADHK Tahun 2013-2017
Tahun Harga Berlaku Harga Konstan (Tahun 2010)
Jumlah Pertumbuhan Jumlah Pertumbuhan
(Juta Rp) (%) (Juta Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
2013 7.187.333,46 15,12 5.909.290,82 7,77
2014 8.374.049,09 16,51 6.413.698,92 8,54
2015 9.568.396,97 14,26 6.774.321,27 5,62
2016* 10.820.012,27 13,08 7.234.355,13 6.79
2017** 12.174.855,20 12,52 7.734.710,29 6,92
Rata-rata 14,30 7,13
Sumber: BPS Kabupaten Bulukumba, 2018
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 10


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Grafik perkembangan pertumbuhan PDRB Kabupaten


Bulukumba tahun 2013-2017 berdasarkah harga berlaku dan harga
konstan, dapat kita gambarkan sebagai berikut:
Gambar10.
Pertumbuhan PDRB
Kab. Bulukumba Tahun
2013-2017 ADHB dan
ADHK.

Sumber:
BPS Kab. Bulukumba, 2018

Kontribusi PDRB Kabupaten Bulukumba terhadap PDRB


Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2017 sebesar 2,89 persen, dan
secara akumulatif rata-rata kontribusi PDRB Kabupaten Bulukumba
terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan selama kurun waktu 5
tahun terahir mencapai 2,82 persen.
Tabel 2.
Perkembangan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan dan Kab. Bulukumba
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013-2017
% PDRB Kab.
PDRB PDRB
Bulukumba
Tahun Sulawesi selatan Kab. Bulukumba
terhadap PDRB
(Miliar Rp) (Miliar Rp)
Prov. Sulsel
(1) (2) (3) (4)
2013 258.836,42 7.187,33 2,76
2014 298.033,80 8.374,05 2,80
2015 340.390,21 9.568,40 2,81
2016* 379.632,26 10.820,01 2,85
2017** 418.931,58 12.174,86 2,89
Rata-rata 2,82
Sumber: PDRB Kab/Kota se Prov. Sulsel menurut Lapangan Usaha 2013-2017, BPS 2018
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai distribusi sumbangan


sektor lapangan usaha terhadap total PDRB. Ini dapat diartikan
bahwa peranan sektor di setiap usaha dapat dilihat dari struktur
ekonomi di wilayah tersebut.
Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Bulukumba
tidak mengalami pergeseran dari lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan ke lapangan usaha ekonomi lainnya yang
terlihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan usaha ini
terhadap pembentukan PDRB Bulukumba. Sumbangan terbesar

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 11


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pada tahun 2017, dihasilkan oleh beberapa lapangan usaha sebagai


berikut:
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
2. Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi mobil dan sepeda motor;
3. Konstruksi;
4. Industri Pengolahan, dan
5. Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Tabel 3.
Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013-2017 (%)
NO LAPANGAN USAHA 2013 2014 2015 2016* 2017**
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan 44,17 45,08 42,93 41,01 40,39
Perikanan
B Pertambangan dan 1,71 2,03 2,39 2,60 2,65
Penggalian
C Industri Pengolahan 7,13 6,78 6,91 6,82 6,61
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,14 0,13 0,12 0,12 0,11
E Pengadaan Air, Pengelolaan 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
F Konstruksi 8,41 8,28 8,80 9,30 9,79
G Perdagangan Besar dan 14,20 14,08 14,59 15,76 15,89
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan 2,02 2,12 2,30 2,35 2,27
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi dan 0,52 0,54 0,58 0,63 0,68
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 3,11 3,07 2,85 2,83 2,99
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,23 3,19 3,23 3,39 3,31
L Real Estate 3,89 3,71 3,97 4,28 4,47
M, N Jasa Perusahaan 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03
O Administrasi Pemerintahan, 6,84 6,53 6,77 6,17 5,89
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,95 2,76 2,77 2,89 3,01
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 1,03 1,04 1,09 1,14 1,18
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,59 0,59 0,62 0,65 0,69
Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 100 100
Sumber: PDRB Kab/Kota se Prov. Sulsel menurut Lapangan Usaha 2013-2017, BPS 2018
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba tahun 2017


mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun
sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Bulukumba tahun 2017
mencapai 6,92 persen, sedangkan tahun 2016 sebesar 6,79 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,04 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 12


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Adapun lapangan usaha lainnya juga mencatat pertumbuhan


yang positif walaupun beberapa lapangan usaha pertumbuhannya
lebih lambat dibandingkan dengan tahun lalu, tetapi yang
menggembirakan adalah laju pertumbuhan pada lapangan usaha
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
yang tumbuh posistif sebesar 4,91 persen yang mana di tahun
sebelumnya pertumbuhannya negatif -0,48 persen.
Tabel 4.
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013-2017 (%)
NO LAPANGAN USAHA 2013 2014 2015 2016* 2017**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan 5,45 10,30 1,58 4,35 5,29
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 6,44 19,21 16,54 14,89 13,04
C Industri Pengolahan 7,03 3,99 8,09 5,43 3,08
D Pengadaan Listrik dan Gas 6,54 7,43 4,46 13,10 5,68
E Pengadaan Air, Pengelolaan 18,17 18,36 0,51 4,04 4,52
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
F Konstruksi 7,98 3,50 8,70 8,43 9,23
G Perdagangan Besar dan Eceran; 10,66 9,38 8,97 10,98 9,28
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
H Transportasi dan Pergudangan 7,09 10,32 7,04 6,44 8,94
I Penyediaan Akomodasi dan 13,87 10,02 12,06 13,42 12,25
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 30,72 15,27 7,93 9,88 9,38
K Jasa Keuangan dan Asuransi 7,08 7,37 8,51 13,28 3,06
L Real Estate 17,44 10,79 12,59 13,84 12,54
M, N Jasa Perusahaan 14,95 25,45 6,28 5,49 9,95
O Administrasi Pemerintahan, 4,31 2,24 7,08 -0,48 4,91
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 7,50 2,55 8,36 8,36 9,55
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 7,62 9,06 9,34 8,51 9,06
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya 8,29 7,15 9,44 8,63 9,81

Produk Domestik Regional Bruto 7,77 8,54 5,62 6,79 6,92


Sumber: PDRB Kab/Kota se Prov. Sulsel menurut Lapangan Usaha 2013-2017, BPS 2018
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat di


Kabupaten Bulukumba, salah satu indikator yang dapat dipakai
adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita. Pada
tahun 2017 PDRB perkapita Kab. Bulukumba mencapai 29,29 juta
rupiah, mengalami peningatan dibandingkan tahun 2016 yang
mencapai 26,18 juta rupiah, atau tumbuh sebesar 11,88 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 13


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Peningkatan PDRB perkapita penduduk Kabupaten


Bulukumba terlihat sangat cepat, pada tahun 2013 PDRB perkapita
penduduk Kabupaten Bulukumba mencapai 17,75 juta rupiah dan
pada tahun 2017 telah meningkat mencapai 29,29 juta rupiah atau
meningkat 65,01 persen selama kurun waktu 5 tahun. Dibandingkan
dengan PDRB perkapita penduduk Sulawesi Selatan, maka PDRB
perkapita penduduk Kabupaten Bulukumba masih lebih rendah.
PDRB per kapita penduduk Sulawesi Selatan sudah mencapai 47,93
juta rupiah pada tahun 2017.
Tabel 5.
Rata-rata PDRB Perkapita Penduduk Kabupaten Bulukumba dan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2017 (Juta Rupiah)

Tahun Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan


2013 17,75 31,03
2014 20,54 35,34
2015 23,31 39,95
2016* 26,18 43,86
2017** 29,29 47,93
Sumber: PDRB Kab/Kota se Prov. Sulsel menurut Lapangan Usaha 2013-2017, BPS 2018
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

1.7. Struktur Pemerintah Kabupaten Bulukumba


Organisasi pemerintah daerah merupakan wadah bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan dan sebagai proses
interaksi antara pemerintah dengan institusi daerah lainnya dan
dengan masyarakat sebagai pilar pembangunan daerah.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah baik provinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun dan
menetapkan organisasi perangkat daerahnya sesuai kebutuhan.
Dengan kewenangan yang diberikan kepada daerah dalam
menentukan pola organisasinya, diperlukan dukungan kemampuan
teknis dan wawasan yang luas dari pelaku pemerintahan di dalam
merumuskan, merencanakan, dan mengimplementasikan visi dan
misi pemerintah daerah ke dalam pola organisasi pemerintah daerah.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja dikelembagaan Tingkat
Kabupaten Bulukumba berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah telah diatur sesuai Peraturan
Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang terdiri dari 2
Sekretariat yakni Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, 1
Inspektorat Daerah, 25 OPD berbentuk Dinas, 6 OPD berbentuk
Badan, 10 kecamatan, 1 RSUD dan 1 Kantor. Adapun bagan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 14


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

struktur organisasi pemerintah Kabupaten Bulukumba sebagai


berikut:

Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah kabupaten dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat
daerah;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah;
d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada
instansi daerah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD kabupaten dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD kabupaten;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD kabupaten;
c. fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD kabupaten; dan
d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD kabupaten.

Inspektorat Daerah
Inspektorat Daerah kabupaten dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 15


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan


bupati;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi inspektorat kabupaten; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Dinas Kabupaten
Dinas Daerah kabupaten dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.
Pada Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Organisasi Perangkat daerah telah di tetapkan 25 OPD yang
berbentuk dinas yaitu sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan
4. Dinas Sosial
5. Dinas Komunikasi dan Informatika
6. Dinas Ketahanan Pangan
7. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
9. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
10. Dinas Pemuda dan Olahraga
11. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
12. Dinas Perikanan
13. Dinas Pariwisata
14. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
15. Dinas Perdagangan dan Perindustrian
16. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
18. Dinas Tenaga Kerja
19. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
20. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
21. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
22. Dinas Perhubungan
23. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
24. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
25. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 16


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Badan Kabupaten
Dinas Daerah kabupaten dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya:
a. pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup
tugasnya;
b. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang
urusan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya;
dan
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pada Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Organisasi Perangkat daerah telah di tetapkan 6 OPD yang
berbentuk badan yaitu sebagai berikut:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
2. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Badan Pendapatan Daerah.
4. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
5. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.
6. Badan Penangulangan Bencana Daerah.

Lembaga Teknis Daerah


Lembaga teknis daerah merupakan unsur penunjang
pemerintah kabupaten yang dipimpin oleh seorang kepala yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui
sekretaris kabupaten.
Pada Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Organisasi Perangkat daerah telah di tetapkan beberapa OPD yang
berbentuk lembaga teknis daerah yaitu sebagai berikut:
1. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
2. RSUD H. A. Sultan Dg. Radja.

Kecamatan
Pemerintah kecamatan merupakan perangkat kabupaten yang
dipimpin seorang camat yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada bupati melalui sekretaris kabupaten. Organisasi kecamatan
terdiri atas camat, sekretariat kecamatan, dan seksi-seksi.
Kabupaten Bulukumba terbagi atas 10 kecamatan yang terdiri dari
109 desa dan 27 kelurahan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 17


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

1.8. Sumber Daya Manusia Pemkab. Bulukumba


Pemerintah Kabupaten Bulukumba saat ini memiliki kapasitas
Sumberdaya Manusia (SDM) dalam jumlah dan kualitas yang
memadai. Tercatat Tahun 2018 jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pemerintah Kabupaten Bulukumba sebanyak 6.401 orang atau
berkurang 139 orang atau berkurang sebesar 2,13 persen
dibandingkan tahun 2016 yang terdata sebanyak 6.540 orang,
dengan komposisi laki-laki sebanyak 2.769 orang (43,26 persen) dan
perempuan sebanyak 3.632 orang (56,74 persen).
Gambar 11.
Persentase jumlah Aparatur
Sipil Negara (ASN) Pemkab.
Bulukumba Tahun 2018
berdasarkan jenis kelamin.

Sumber: Badan Kepegawaian dan


Pengembangan SDM, 2019

Berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan, maka


persentase terbesar adalah jenjang pendidikan S1 (Sarjana) yaitu
sebanyak 3.952 orang (61,74 persen), kemudian SMU sebanyak 976
orang (15,25 persen), kemudian yang ketiga D-I s/d D-IV sebanyak
951 orang (14,86 persen). Selain itu, jenjang pendidikan S2 cukup
banyak dengan menempati posisi ke empat yakni sebanyak 406
orang (6,34 persen) dan S3 sebanyak 3 orang (0,05 persen). Hal ini
menggambarkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba
memiliki aparatur SDM yang dapat dikatakan baik dari segi tingkat
pendidikannya.
Tabel 6.
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemkab. Bulukumba
Berdasarkan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2018

Tingkat Pendidikan Yang


No Jumlah
Ditamatkan
1 S-3 3
2 S-2 406
3 S-1 3.952
4 D-I s/d D-IV 951
5 SMU 976
6 SLTP 71
7 SD 42
Jumlah 6.401
Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM, 2019

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 18


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Grafik persentase banyaknya jumlah Aparatur Sipil Negara


(ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun 2018
berdasarkan jenjang pendidikan yang telah ditamatkan digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 12.
Persentase jumlah Aparatur
Sipil Negara (ASN) Pemerintah
Kab. Bulukumba Tahun 2018
berdasarkan jenjang pendidikan
yang ditamatkan

Sumber: Badan Kepegawaian dan


Pengembangan SDM, 2019

Sementara jika dipilah lagi berdasarkan golongannya, maka


jumlah terbesar berada pada Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan III
sebanyak 3.147 orang atau 49,16 persen, kemudian golongan IV
sebanyak 2.182 orang atau 34,09 persen, selanjutnya Aparatur
Sipil Negara (ASN) golongan II sebanyak 999 orang atau 15,61 persen
dan terakhir golongan I sebanyak 73 orang atau 1,14 persen.

Gambar 13.
Persentase jumlah Aparatur
Sipil Negara (ASN) Pemerintah
Kabupaten Bulukumba Tahun
2018 berdasarkan golongan

Sumber: Sumber: Badan Kepegawaian


dan Pengembangan SDM, 2019

Melihat perkembangan pemerintahan yang terus mengalami


perubahan ke arah yang lebih baik dan kompleks, maka Pemerintah
Kabupaten Bulukumba senantiasa melakukan kegiatan peningkatan
pendidikan dan pelatihan bagi aparatur sipil negara di daerah
sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

1.9. Metode Pengukuran Kinerja


Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan.
Dalam laporan kinerja ini metode pengukuran dengan
membandingkan antara rencana (target) kinerja yang telah
ditetapkan/diperjanjikan dengan capaian (realisasi) kinerja yang
dicapai pada indikator-indikator yang ada pada setiap sasaran
strategis.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 19


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan


Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 7 Tahun 2016 tentang
RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021, selanjutnya
dilakukan analisis dokumen RPJMD, IKU, RKPD, APBD, Renstra,
dan Renja OPD untuk memperoleh gambaran mengenai sasaran
strategis yang ditargetkan dan capaian pada tahun ketiga
pelaksanaan RPJMD.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Rumus 1 :
Digunakan apabila semakin tinggi/rendah realisasi, menunjukkan
pencapaian kinerja yang semakin baik/buruk
Misalnya :
Angka kunjungan wisatawan mancanegara
Indeks Pembangunan Manusia

Realisasi
I. × 100%
Target

Rumus 2 :
Semakin tinggi/rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin buruk/ baik.
Misalnya :
Angka buta aksara
Prevalensi balita gizi buruk
Angka kematian Ibu Melahirkan

Target – (Realisasi– Target)


II. × 100%
Target

Selanjutnya dalam menentukan tingkat keberhasilan dilakukan


pembobotan atas pencapaian rata-rata sebagai berikut:
 Tidak Berhasil (Di atas 0% - 49,99%)
 Kurang Berhasil (Di atas 50% - 79,99%)
 Cukup Berhasil (Di atas 80% - 99,99% )
 Berhasil (100%)
 Sangat Berhasil (Di atas 100%)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 20


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Selanjutnya capaian kinerja dianalisis dengan membandingkan


antara target dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan antara
capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir, membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah/RPJMD, membandingkan realisasi
kinerja tahun ini dengan standar nasional bagi target yang
mempunyai SPM, kemudian menganalisis penyebab kegagalan/
keberhasilan kinerja serta alternatif solusinya, menganalisis efesiensi
penggunaan sumberdaya, dan menganalisis program dan kegiatan
yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja.

1.10 Permasalahan Utama (Strategic Issued)


Beberapa permasalahan utama (strategic issued) yang dihadapi
oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba adalah:
1. Pemerataan pembangunan daerah.
2. Penguatan ketahanan pangan daerah.
3. Profesionalisme ASN dan reformasi birokrasi.
4. Peningkatan kualitas infrastruktur daerah.
5. Peningkatan produktivitas potensi unggulan.
6. Peningkatan kehidupan sosial keagamaan.
7. Peningkatan pelayanan dasar dibidang pendidikan dan
kesehatan.
8. Penataan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang.
9. Penanganan bencana secara terpadu.
10. Pengurangan angka kemiskinan.
11. Pengendalian kualitas lingkungan hidup.
12. Pengarusutamaan gender.
13. Peningkatan dan pembinaan pembangunan desa.

1.11 Sistematika Penulisan


Laporan kinerja ini mengomunikasikan pencapaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Bulukumba selama tahun 2018. Capaian
kinerja (performance results) tersebut diperbandingkan dengan
rencana kinerja (performance plan) yang telah
ditetapkan/diperjanjikan sebagai tolok ukur keberhasilan/kegagalan
pencapaian kinerja tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja
terhadap rencana kinerja ini memungkinkan dilakukan identifikasi
sejumlah celah kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja di
tahun selanjutnya. Sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj)
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan
disajikan secara singkat penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis (sejarah singkat daerah, kondisi
geografis, gambaran demografis, kondisi perekonomian, struktur
pemerintah daerah, sumberdaya manusia), serta permasalahan
utama yang sedang dihadapi organisasi.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 21


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Bab II – Perencanaan Kinerja


disajikan muatan rencana pembangunan jangka menengah daerah
Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk periode 2016-2021 dan
penetapan kinerja/perjanjian kinerja Tahun 2018.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja
disajikan capaian kinerja untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis
tersebut dilakukan analisis meliputi: perbandingan antara target dan
realisasi kinerja tahun ini, perbandingan antara capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir,
perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah/RPJMD, perbandingan realisasi kinerja
tahun ini dengan standar nasional bagi target yang mempunyai SPM,
kemudian menganalisis penyebab kegagalan/keberhasilan kinerja
serta alternatif solusinya, menganalisis efesiensi penggunaan
sumberdaya, dan menganalisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja, serta
menguraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan
kinerja organisasi.
Bab IV – Penutup
diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi di
Tahun 2018, serta langkah yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja organisasi dimasa mendatang.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 22


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

2.1 RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021


Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, menjadi dasar
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) sebagai penjabaran visi, misi kepala daerah yang
penyusunannya mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Provinsi. RPJMD ini dijabarkan dalam sasaran-sasaran
pokok yang harus dicapai, arah kebijakan, dan program-program
strategis pembangunan.
RPJMD Kabupaten Bulukumba, merupakan dokumen
perencanaan lima tahunan yang memberikan arah yang terukur
untuk memudahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
daerah. RPJMD Kabupaten Bulukumba disusun berdasarkan
kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan amanat Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJM Nasional tahun 2015-
2019. Dengan adanya keterkaitan antar perencanaan yang lebih
tinggi, akan mempermudah pengembangan sharing pembiayaan
dengan pemerintah pusat untuk program-program yang akan
dilakukan.
Dalam pengukuran dan evaluasi kinerja kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bulukumba,
digunakan tata cara evaluasi pengukuran kinerja yang dibagi dalam
kinerja sektoral dan kinerja agregat. Kinerja sektoral diharapkan
mampu menunjukkan tingkat capaian program-program yang
dilaksanakan dan diharapkan dengan dicapainya kinerja sektoral ini
kinerja agregat dapat juga dicapai. Namun, disadari bahwa
pencapaian kinerja agregat tidak semata-mata merupakan kontribusi
Pemerintah Kabupaten Bulukumba, tetapi merupakan kontribusi
bersama-sama dari masyarakat, dunia usaha, pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten sesuai dengan
bobot dan perannya masing-masing. Kinerja agregat yang digunakan
dalam RPJMD Kabupaten Bulukumba ini seperti pertumbuhan
ekonomi, pergeseran struktur ekonomi, peranan masing-masing
sektor ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan sebagainya.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Bulukumba tahun 2016-2021
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengarahkan sumberdaya yang
dimiliki dan mengupayakan sumber daya lain dalam
mengimplementasikan program-program pembangunan guna
mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 23


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Sedangkan tujuan perumusan RPJMD Kabupaten Bulukumba


tahun 2016-2021, sebagai berikut:
1. Menetapkan visi, misi, dan program pembangunan daerah jangka
menengah.
2. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan
terpadu antara perencanaan pembangunan nasional dan provinsi.
3. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat
Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan Renja
Perangkat Daerah (Renja-PD).

2.1.1 Visi dan Misi


Visi Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021
yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba
Nomor 7 tahun 2016 tanggal 19 September 2016 adalah:
“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui
Optimalisasi Potensi Daerah dengan Penguatan Ekomomi
Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang
Demokratis dan Religius”.
Dalam rangka mewujudkan visi kabupaten, maka ditetapkan 8
misi Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan hak dasar masyarakat dibidang
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan yang merata dan
berkeadilan.
2. Mengoptimalkan penataan dan pemanfaatan potensi daerah.
3. Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada berbagai
sektor dan wilayah.
4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berjiwa
kompetitif.
5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
dan bersih (clean governance) serta penegakan supremasi hukum
dan hak azasi manusia.
6. Meningkatkan kerjasama antardaerah untuk menciptakan peluang
kesejahteraan masyarakat dan terbangunnya sinergitas
antardaerah.
7. Penataan ruang dan pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan, budaya dan penanggulangan bencana.
8. Mendorong terciptanya iklim demokrasi yang kondusif, suasana
aman, tertib dan religius didalam kehidupan bermasyarakat.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran


Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai guna mewujudkan visi
dan misi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu lima tahun
adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 24


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Misi ke -1: Menuntaskan pelayanan hak dasar masyarakat dibidang


infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan yang merata
dan berkeadilan.
Tujuan Sasaran
1. Mewujudkan 1. Meningkatnya kualitas dan
pembangunan, kuantitas infrastruktur publik
penguatan, dan daerah yang berkeadilan.
pemerataan 2. Meningkatnya akses masyarakat
infrastruktur dasar terhadap sarana dan prasarana
masyarakat yang dasar permukiman.
berdayaguna.
2. Mewujudkan 3. Meningkatnya kualitas, kuantitas,
penyelenggaraan dan cakupan infrastruktur
kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat.
yang berkualitas. 4. Meningkatnya kualitas dan
cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat pada tingkat dasar dan
rujukan.
3. Mewujudkan 5. Meningkatnya kualitas dan
penyelenggaraan kuantitas serta cakupan
pendidikan yang infrastruktur pendidikan
berkualitas masyarakat.
6. Meningkatnya mutu pendidikan
pada seluruh jenjang pendidikan.
7. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pendidik dan tenaga
kependidikan.
8. Meningkatnya minat dan budaya
baca masyarakat.
 Misi Ke-2: Mengoptimalkan penataan dan pemanfaatan potensi
daerah.
Tujuan Sasaran
4. Mewujudkan penataan 9. Meningkatnya produktivitas
dan pengelolaan potensi komoditi pertanian, kehutanan,
daerah. perkebunan, peternakan, dan
perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan
daerah.
10. Berkembangnya potensi dan daya
tarik wisata.
 Misi Ke-3: Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
pada berbagai sektor dan wilayah.
Tujuan Sasaran
5. Peningkatan pendapatan 11. Menurunnya angka kemiskinan
masyarakat. masyarakat.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 25


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tujuan Sasaran
12. Menurunnya tingkat
pengangguran daerah.
6. Peningkatan daya saing 13. Meningkatnya kapasitas
dan mendorong kelembagaan ekonomi
pengembangan ekonomi masyarakat.
kreatif. 14. Meningkatnya daya saing dan
produktivitas UMKM.
7. Meningkatkan iklim dan 15. Meningkatnya kualitas pelayanan
minat investasi. perizinan yang profesional.
16. Meningkatkan pertumbuhan
investasi PMA dan PMDN.
 Misi Ke-4: Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang
berjiwa kompetitif.
Tujuan Sasaran
8. Menciptakan 17. Meningkatnya daya saing dan
sumberdaya manusia pengembangan kewirausahaan.
yang berjiwa
enterpreneur.
9. Meningkatkan 18. Meningkatnya kemandirian dan
kreativitas pemuda dan partisipasi pemuda dalam
prestasi olahraga. pembangunan.
 Misi Ke-5: Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) dan bersih (clean governance) serta
penegakan supremasi hukum dan hak azasi manusia.
Tujuan Sasaran
10. Mewujudkan 19. Meningkatnya kualitas
pemerintahan yang baik sumberdaya manusia aparatur
dan bersih pemerintah daerah dan
pemerintah desa.
20. Meningkatnya efektivitas
kelembagaan pemerintah
21. Meningkatnya kualitas
perencanaan pembangunan
daerah.
22. Meningkatnya kualitas pelayanan
publik dan pengelolaan keuangan
daerah yang transparan.
23. Meningkatnya pelayanan
administrasi kependudukan.
11. Penegakan Supremasi 24. Terwujudnya penegakan hukum,
Hukum dan HAM. kepastian hukum, dan budaya
hukum dalam rangka supremasi
hukum.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 26


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tujuan Sasaran
25. Meningkatnya kualitas
pengarusutamaan gender,
perlindungan perempuan dan
anak, dan kesejahteraan sosial.
 Misi Ke-6: Meningkatkan kerjasama antardaerah untuk
menciptakan peluang kesejahteraan masyarakat dan
terbangunnya sinergitas antardaerah.
Tujuan Sasaran
12. Meningkatkan jejaring 26. Meningkatnya kerjasama
kerjasama antardaerah antardaerah, masyarakat, dan
dan dengan stakeholder dunia usaha.
dalam pembangunan
daerah
 Misi Ke-7: Penataan ruang dan Pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan, budaya, dan penanggulangan bencana.
Tujuan Sasaran
13. Mewujudkan penataan 27. Terwujudnya pengelolaan dan
ruang dan pelestarian pemanfaatan ruang secara
lingkungan hidup, optimal.
budaya, dan 28. Meningkatnya kualitas lingkungan
penanggulangan hidup daerah.
bencana. 29. Meningkatnya infrastruktur dan
kesiapsiagaan bencana.
30. Memajukan seni dan budaya serta
memelihara dan melindungi situs
sejarah maupun benda-benda
kepurbakalaan.
 Misi Ke-8: Mendorong terciptanya iklim demokrasi yang kondusif,
Suasana aman, tertib dan religius didalam kehidupan
bermasyarakat.
Tujuan Sasaran
14. Menciptakan iklim 31. Meningkatnya kualitas kehidupan
demokrasi dan politik demokrasi dan politik
yang kondusif
15. Mewujudkan ketertiban 32. Terciptanya ketertiban dan
dan ketenteraman serta ketenteraman dalam masyarakat.
suasana religius dalam 33. Meningkatnya pelayanan
kehidupan kehidupan beragama
bermasyarakat.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 27


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

2.1.3. Strategi Pembangunan


Penetapan srategi dilakukan untuk menjawab cara pencapaian
sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu pencapaian
sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk
menjawab satu sasaran pembangunan ataupun lebih dari satu
sasaran pembangunan, dengan pertimbangan aspek efektifitas dan
efiensi.
Arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan
menjadi dua: (1) perencanaan strategis yaitu perencanaan
pembangunan daerah yang menekankan pada pencapaian visi-misi
pembangunan daerah; (2) perencanaan operasional yaitu perencanan
yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap urusan.
Segala sesuatu yang secara langsung dimaksud untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan
melalui program pembangunan daerah dan program prioritas
berdasarkan penyelengaraan urusan pemerintahan melalui program
prioritas masing-masing urusan.
Berdasarkan pemahaman demikian, strategi pembangunan
RPJMD Kabupaten Bulukumba tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
Visi:
Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi
Potensi Daerah dengan Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi
padaPemerintahan yang Demokratis dan Religius
Misi 1:
Meningkatkan pelayanan hak dasar masyarakat dibidang infrastruktur,
kesehatan, dan pendidikan yang merata dan berkeadilan;
No Tujuan Sasaran Strategi
1 2 3 4
1. Mewujudkan Meningkatnya kualitas Pemeliharaan dan peningkatan
pembangunan, dan kuantitas kapasitas infrastruktur publik
penguatan, dan infrastruktur publik berbasis simpul jaringan intra
pemerataan daerah yang dan ekstra Kabupaten
infrastruktur berkeadilan. Bulukumba.
dasar Meningkatnya akses Penyediaan sarana dasar
masyarakat masyarakat terhadap permukiman.
yang sarana dan prasarana Penyediaan dan penguatan
berdayaguna. dasar permukiman. infrastruktur pendukung
kegiatan perekonomian
masyarakat
2. Mewujudkan Meningkatnya Penyediaan infrastruktur
penyelenggaraa kualitas, kuantitas, kesehatan masyarakat, dan
n kesehatan dan cakupan pemerataan penyebaran tenaga
masyarakat infrastruktur medis dan paramedis pada
yang kesehatan seluruh tingkatan layanan.
berkualitas. masyarakat.
Meningkatnya kualitas Melaksanakan pelayanan
dan cakupan kesehatan dasar dan rujukan
pelayanan kesehatan secara optimal.
masyarakat pada

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 28


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

tingkat dasar dan


rujukan.
3. Mewujudkan Meningkatnya kualitas Penyediaan dan pemerataan
penyelenggaraa dan kuantitas serta infrastruktur pendidikan yang
n pendidikan cakupan infrastruktur berkualitas
yang pendidikan
berkualitas masyarakat.
Meningkatnya mutu Memantapkan pelaksanaan wajib
pendidikan pada pendidikan dasar 9 tahun.
seluruh jenjang Penerapan dan pengembangan
pendidikan. kurikulum berstandar nasional,
serta pemanaatan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi
tepat guna pada proses
penyelenggaraan pendidikan.
Pemberian bea siswa pada siswa
miskin, siswa berprestasi serta
mahasiswa dan atlet olahraga
berprestasi.
Peningkatan pola pengawasan
terpadu terhadap proses
penyelenggaraan pendidikan
Meningkatnya kualitas Peningkatan kapasitas tenaga
dan kuantitas pendidik melalui diklat sertifikasi
pendidik dan tenaga serta pemerataan penyebaran
kependidikan. tenaga pendidik dan
kependidikan.
Meningkatnya minat Penuntasan buta huruf secara
dan budaya baca terpadu.
masyarakat.
Misi 2:
Mengoptimalkan penataan dan pemanfaatan potensi daerah.
No Tujuan Sasaran Strategi
4. Mewujudkan Meningkatnya Penguatan dukungan
penataan dan produktivitas komoditi ketersediaan sarana produksi
pengelolaan pertanian, kehutanan, pertanian, kehutanan,
potensi daerah. perkebunan, perkebunan, petenakan, dan
peternakan, dan perikanan.
perikanan masyarakat
dalam mendorong
ketahanan pangan
daerah.
Berkembangnya Peningkatan sarana dan
potensi dan daya tarik prasarana pariwisata.
wisata. Peningkatan angka kunjungan
obyek wisata di Kabupaten
Bulukumba
Misi 3:
Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada berbagai sektor dan
wilayah.
No Tujuan Sasaran Strategi
5. Peningkatan Menurunnya angka `Peningkatan pendapatan
pendapatan kemiskinan masyarakat kurang mampu
masyarakat. masyarakat. Pemberdayaan Kelompok usaha
masyarakat miskin

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 29


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Menurunnya tingkat Meningkatkan kompetensi tenaga


pengangguran daerah. kerja sehingga mempunyai
keterampilan yang cukup untuk
bersaing dalam dunia kerja.
6. Peningkatan Meningkatnya Penguatan dukungan
daya saing dan kapasitas permodalan dan manajemen
mendorong kelembagaan ekonomi koperasi yang disertai dengan
pengembangan masyarakat. peningkatan daya saing pasar.
ekonomi kreatif. Meningkatnya daya Peningkatan kualitas hasil
saing dan industri UMKM
produktivitas UMKM.
7. Meningkatkan Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas sarana dan
iklim dan minat pelayanan perizinan prasarana perizinan
investasi. yang profesional.
Meningkatkan Pemberian kemudahan investasi
pertumbuhan bagi investor dalam
investasi PMA dan menanamkan modalnya.
PMDN.
Misi 4:
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berjiwa kompetitif.
No Tujuan Sasaran Strategi
8. Menciptakan Meningkatnya daya Pengembangan kewirausahaan.
sumberdaya saing dan
manusia yang pengembangan
berjiwa kewirausahaan.
enterpreneur.
9. Meningkatkan Meningkatnya Pembinaan kelompok pemuda
kreativitas kemandirian dan kreatif dalam mendukung
pemuda dan partisipasi pemuda program pembangunan daerah.
prestasi dalam pembangunan. Meningkatnya prestasi pemuda
olahraga. dan olahraga
Misi 5:
Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih
(clean governance) serta penegakan supremasi hukum dan hak azasi manusia.
No Tujuan Sasaran Strategi
10 Mewujudkan Meningkatnya kualitas Melaksanakan pendidikan,
pemerintahan sumberdaya manusia pelatihan, dan bimbingan teknis
yang baik dan aparatur pemerintah terkait tugas pokok dan fungsi
bersih daerah dan dalam rangka meningkatkan
pemerintah desa. kompetensi aparatur.
Meningkatnya Penguatan dan penataan
efektivitas organisasi perangkat daerah dan
kelembagaan perbaikan sistem pelayanan
pemerintah masyarakat.
Meningkatnya kualitas Pelaksanaan musyawarah
perencanaan perencanaan pembangunan
pembangunan daerah. secara terpadu, partisipatif,
akuntabel, dan responsif gender.
Menyediakan data statistik yang
valid dan reliabel sebagai bahan
perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah.
Meningkatnya kualitas Menerapkan pelayanan prima
pelayanan publik dan dan pengelolaan keuangan
pengelolaan keuangan daerah berbasis akrual.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 30


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

daerah yang
transparan.
Meningkatnya Peningkatan kualitas sarana dan
pelayanan prasarana adminsitrasi
administrasi kependudukan
11 kependudukan.
Penegakan Terwujudnya Melaksanakan koordinasi dengan
Supremasi penegakan hukum, instansi vertikal dan horizontal
Hukum dan kepastian hukum, dan dalam rangka penegakan hukum
HAM. budaya hukum dalam daerah.
rangka supremasi
hukum.
Meningkatnya kualitas Meningkatkan pemberdayaan
pengarusutamaan perempuan secara terkoordinasi
gender, perlindungan dengan pelayanan perlindungan
perempuan dan anak, perempuan dan anak dari
dan kesejahteraan kekerasan.
sosial.
Misi 6:
Meningkatkan kerjasama antardaerah untuk menciptakan peluang kesejahteraan
masyarakat dan terbangunnya sinergitas antardaerah.
No Tujuan Sasaran Strategi
12 Meningkatkan Meningkatnya Meningkatkanpengembangankaw
jejaring kerjasama antar asanterpadu yang
kerjasama antar daerah, masyarakat, melibatkanmasyarakatdandunia
daerah dan dan dunia usaha. usaha.
dengan
stakeholder
dalam
pembangunan
daerah
Misi 7:
Penataan ruang dan Pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, budaya, dan
penanggulangan bencana.
No Tujuan Sasaran Strategi
13 Mewujudkan Terwujudnya Menciptakan perencanaan,
penataan ruang pengelolaan dan pengendalian, dan pemanfaatan
dan pelestarian pemanfaatan ruang ruang yang berkelanjutan.
lingkungan secara optimal.
hidup, budaya, Meningkatnya kualitas Peningkatan upaya pengelolaan
dan lingkungan hidup kualitas lingkungan hidup.
penanggulanga daerah.
n bencana. Meningkatnya Penguatan kerjasama pemerintah
infrastruktur dan daerah dan lembaga yang terkait
kesiapsiagaan dengan penanganan bencana dan
bencana. peningkatan sarana dan
prasarana pendukung
kesiapsiagaan bencana.
Memajukan seni dan Melaksanakan even seni secara
budaya serta berkala yang mengangkat budaya
memelihara dan dan kearifan lokal dan
melindungi situs memelihara situs sejarah dan
sejarah maupun benda kepurbakalaan.
benda-benda
kepurbakalaan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 31


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Misi 8:
Mendorong terciptanya iklim demokrasi yang kondusif, Suasana aman, tertib dan
religius didalam kehidupan bermasyarakat.
No Tujuan Sasaran Strategi
14 Menciptakan Meningkatnya kualitas Meningkatkan pembinaan pada
iklim demokrasi kehidupan demokrasi partai politik dan pendidikan
dan politik yang dan politik demokrasi bagi pemilih pemula
kondusif dan masyarakat.
15 Mewujudkan Terciptanya ketertiban Memperkuat sistem terpadu
ketertiban dan dan ketenteraman antara pemerintah daerah dan
ketenteraman dalam masyarakat masyarakat dalam rangka
serta suasana menciptakan ketertiban dan
religius dalam ketentraman lingkungan masing-
kehidupan masing.
bermasyarakat. Meningkatnya Penguatan kerjasama pemerintah
pelayanan kehidupan daerah dan tokoh agama dalam
beragama meningkatkan pelayanan
kehidupan beragama.
Strategi ini bertujuan mengembangkan kegiatan
pembangunan secara menyeluruh, dengan harapan akan mampu
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi
daerah, membuka kesempatan berusaha, penciptaan lapangan kerja,
menjunjung nilai-nilai luhur sejarah budaya daerah, dan
menciptakan kehidupan yang lebih demokratis.

2.1.4. Arah Kebijakan Daerah dan Program Pembangunan Daerah


Sebagai ukuran tercapainya pembangunan lima tahun
mendatang, maka ditetapkan arah kebijakan umum dalam kerangka
pencapaian sasaran pokok yang kemudian dijabarkan dalam
program pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi
pemerintah Kabupaten Bulukumba, sebagai berikut:
Pembangunan tahun 2018 merupakan tahun ketiga dari periode
RPJMD. Fokus kebijakan pembangunan tahun 2018 diarahkan
kepada:
1. Pengembangan kerja sama Daerah dan daya saing daerah.
a. Pengembangan kerjasama dengan kabupaten / kota lain.
b. Pengembangan iklim investasi, sarana dan prasarana
pendukung investasi daerah.
c. Peningkatan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja.
2. Pengembangan ekonomi kerakyatan.
3. Optimalisasi potensi unggulan daerah.
4. Pebangunan bidang pendididkan.
5. Pembangunan kepemudaan, olahraga, dan kebudayaan;
6. Peningkatan infrastruktur daerah.
7. Pembangunan bidang kesehatan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 32


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

2.2 Perjanjian Kinerja dan Rencana Anggaran


Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan
pernyataan pimpinan tertinggi Pemerintah Kabupaten Bulukumba
untuk mewujudkan kinerja pada tahun tertentu (untuk kabupaten)
dan merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Bupati sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) sebagai penerima amanah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja, dengan adanya perjanjian kinerja ini diharapkan akan
terwujud komitmen dan kesepakatan antara Bupati sebagai pemberi
amanah dan pimpinan OPD sebagai penerima amanah atas kinerja
terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang, serta
sumberdaya yang tersedia.

2.2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2018


Perjanjian kinerja untuk tahun 2018 dibuat di awal tahun
anggaran dengan berpedoman pada RPJMD, RKPD tahun 2018, IKU
dan APBD tahun 2018. Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba
telah menetapkan perjanjian kinerja sebagai berikut.

 Sasaran 1:
Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik
daerah yang berkeadilan.
No. Indikator Kinerja Target
1 1 1 Persentase panjang jalan kabupaten dalam 82,12 %
kondisi baik
2 2 Persentase jembatan dalam kondisi baik 93 %
3 3 Persentase luas jaringan irigasi yang 15 %
terpelihara dan direhabilitasi
4 4 Persentase rumah tangga pengguna air 91 %
bersih
 Sasaran 2:
Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana dasar pemukiman.
No. Indikator Kinerja Target
2 1 5 Rasio rumah layak huni 90,26 %
2 6 Persentase kawasan kumuh 0,13 %
3 7 Jumlah rumah tangga pengguna listrik 93.119 RT
4 8 Persentase rumah tangga bersanitasi 66 %
5 9 Jumlah pasar rakyat yang 30 buah
dibangun/direhabilitasi
6 10 Jumlah pelabuhan rakyat yang 3 Buah
direhabilitasi
7 11 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,145 %

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 33


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

No. Indikator Kinerja Target


8 12 Jumlah terminal angkutan penumpang 2 buah
yang telah dilayani angkutan umum dalam
trayek
9 13 Jumlah penyiaran TV/Radio Lokal 11 Buah
 Sasaran 3:
Meningkatnya kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur
kesehatan masyarakat.
No. Indikator Kinerja Target
3 1 14 Persentase ibu hamil yang mendapatkan 88 %
pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)
2 15 Persentase persalinan di fasilitas 93 %
pelayanan kesehatan
3 16 Cakupan komplikasi kebidanan yang 100 %
ditangani
4 17 Cakupan pelayanan nifas 95 %
5 18 Persentase cakupan kunjungan neonatal 98 %
pertama (KN1)
6 19 Persentase cakupan pelayanan anak balita 75 %
7 20 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD 95 %
8 21 Cakupan pelayanan kesehatan pada usia 25 %
lanjut
9 22 Cakupan pelayanan kesehatan penderita 30 %
hipertensi
10 23 Cakupan pelayanan kesehatan penderita 25 %
diabetes melitus
11 24 Cakupan pelayanan kesehatan pada orang 29 %
dengan gangguan jiwa berat
12 25 Cakupan pelayanan kesehatan orang 25 %
dengan TB
13 26 Cakupan pelayanan kesehatan orang 10 %
dengan resiko terinfeksi HIV
14 27 Cakupan desa yang melaksanakan STBM 89 %
 Sasaran 4:
Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan.
No. Indikator Kinerja Target
4 1 28 Persentase pemberian pelayanan GD yang 81,1 %
bersertifikan yang masih berlaku
BLS/PPGD/GEL/ALS
2 29 Persentase kepuasan pelanggan rawat 87,6 %
jalan dan rawat inap
3 30 Jumlah puskesmas yang terakreditasi 9 Unit

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 34


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

 Sasaran 5:
Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta cakupan
infrastruktur pendidikan masyarakat.
No. Indikator Kinerja Target
5 1 31 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
a. Ruang Kelas 21,50 %
b. Perpustakaan 43 %
2 32 Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
a. Ruang kelas 30,24 %
b. Perpustakaan 20 %
c. Laboratorium 23 %
3 33 Sekolah pendidikan SMA/SMK kondisi
bangunan baik
a. Ruang Kelas 70,45 %
b. Perpustakaan 77,70 %
c. Laboratorium 74 %
 Sasaran 6:
Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang
pendidikan.
No. Indikator Kinerja Target
6 1 34 Angka partisipasi kasar (APK)
a. SD sederajat 110,78 %
b. SMP sederajat 110,90 %
c. SMA sederajat 115,15 %
2 35 Angka partisipasi murni (APM)
a. SD sederajat 107,91 %
b. SMP sederajat 99,00 %
c. SMA sederajat 96,67 %
3 36 Angka partisipasi sekolah (APS)
a. SD sederajat 120,10 %
b. SMP sederajat 104,75 %
c. SMA sederajat 98,15 %
4 37 Angka putus sekolah/drop out
a. SD sederajat 0,06 %
b. SMP sederajat 0,16 %
c. SMA sederajat 0,15 %
5 38 Angka Melanjutkan (AM)
a. SD ke SMP 100,61 %
b. SMP ke SMA 97,50 %
6 39 Persentase kelulusan
a. SD sederajat 99,70 %
b. SMP sederajat 99,85 %
c. SMA sederajat 99,15 %
7 40 Rasio guru dan murid
a. SD sederajat 1:30

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 35


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

No. Indikator Kinerja Target


b. SMP sederajat 1:30
c. SMA sederajat 1:30
8 41 Persentase jumlah satuan pendidikan yang
sudah terakreditasi
a. SD sederajat 80,95 %
b. SMP sederajat 57,17 %
c. SMA sederajat 46,92 %
9 42 Persentase sekolah yang memanfaatkan 36 %
pembelajaran berbasis TIK
10 43 Jumlah siswa miskin yang memperoleh
beasiswa
a. SD sederajat 18.000 Orang
b. SMP sederajat 5.500 Orang
c. SMA sederajat 4.742 Orang
d. SMK 953 Orang
11 44 Jumlah medali peserta didik pada 8 Buah
kejuaran/lomba tingkat regional dan nasional
12 45 Jumlah kegiatan pembinaan pendidikan 37 Kegiatan
formal
 Sasaran 7:
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga
kependidikan.
No. Indikator Kinerja Target
7. 1 46 Persentasse pendidik tersertifikasi pada
satuan pendidikan
a. SD sederajat 59 %
b. SMP sederajat 65,90 %
c. SMA 92,75 %
d. SMK 54,85 %
 Sasaran 8:
Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat.
No. Indikator Kinerja Target
8 2 47 Angka melek huruf 92,56 %
3 48 Jumlah perpustakaan yang dibina 720 unit
 Sasaran 9:
Meningkatnya prodiktivitas komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan daerah.
No. Indikator Kinerja Target
9 1 49 Pertumbuhan PDRB 8,5 %
2 50 PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) 11.804.904,21
(juta Rp)
3 51 PDRB perkapita 26.489.480,47 (Rp)
4 52 Rata-rata pendapatan perkapita 105.590
masyarakat petani (juta Rp)
5 53 Kontribusi sektor pertanian, kehutanan 38,78 %

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 36


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

No. Indikator Kinerja Target


dan perkebunan
6 54 PDRB sektor pertanian,kehutanan,dan 5.175.743,90
perkebunan atas dasar harga berlaku (juta Rp)
(ADHB)
7 55 PDRB sektor pertanian, kehutanan,dan 3.449.937,78
perkebunan atas dasar harga konstan (juta Rp)
(ADHK)
8 56 Cakupan pembinaan kolompok tani 0,13 %
9 57 Jumlah tempat pengelolaan padi yang 18 Unit
menggunakan teknologi
10 58 Pertumbuhan populasi ternak
a. Sapi potong 78.665 Ekor
b. Kerbau 1.644 Ekor
c. Kuda 28.603 Ekor
d. Kambing 37.194 Ekor
e. Ayam buras 870.482 Ekor
f. Ayam ras daging 2.715.240 Ekor
g. Ayam ras petelur 343.294 Ekor
h. Itik 24.893 Ekor
11 59 Jarak rekonstruksi tata batas tahura 20 Km
12 60 Luas areal komoditi perkebunan 38.987,50 Ha
13 61 Jumlah desa mandiri pangan yang dibina 8 Unit
14 62 Jumlah lumbung pangan yang dibangun 25 Unit
15 63 Jumlah cadangan pangan pemerintah 90 Ton
daerah
16 64 Jumlah cadangan pangan masyarakat 150 Ton
17 65 Pembinaan kelompok wanita tani 81 Klp
18 66 Jumlah badan usaha milik desa (BUMDES) 90 Unit
yang dibentuk
19 67 Cakupan pembinaan kelompok nelayan 65,62 %
20 68 Jumlah produksi perikanan 180.842 Ton
 Sasaran 10:
Berkembangnya potensi dan daya tarik wisata.
No. Indikator Kinerja Target
10 1 69 Jumlah obyek wisata yang dikekolola 10 Buah
dan dikembangkan
2 70 Jumlah kunjungan wisata 260.000 Org
 Sasaran 11:
Menurunnya angka kemiskinan masyarakat.
No. Indikator Kinerja Target
11 1 71 Jumlah penduduk miskin 24.692 Orang
2 72 Jumlah kelompok usaha masyarakat 420 Klp
yang dibina

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 37


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

 Sasaran 12:
Menurunnya tingkat pengangguran daerah.
No. Indikator Kinerja Target
12 1 73 Angka partisipasi angkatan kerja 95,50 %
2 74 Angka pengangguran terbuka 1,03 %
3 75 Angka sengketa pengusaha pekerja per 2 Kasus
tahun
 Sasaran 13:
Meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat.
No. Indikator Kinerja Target
13 1 76 Persentase koperasi berprestasi 2,76 %
 Sasaran 14:
Meningkatnya daya saing dan produktivitas UMKM.
No. Indikator Kinerja Target
14 1 77 Jumlah UKM aktif non BPR/LKM 11.075 Unit

 Sasaran 15:
Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan yang profesional.
No. Indikator Kinerja Target
15 1 78 Jumlah perizinan yang diterbitkan tepat 1.629 Buah
waktu
2 79 Jumlah produk hukum daerah terkait 2 Buah
perizinan
3 80 Sistem informasi pelayanan perizinan 1 Apl
 Sasaran 16:
Meningkatkan pertumbuhan investasi PMA dan PMDN.
No. Indikator Kinerja Target
16 1 81 Jumlah nilai investasi
a. PMDN Rp. 20 Milyar
b. PMA US$ 2 Juta
 Sasaran 17:
Meningkatnya daya saing dan pengembangan kewirausahaan.
No Indikator Kinerja Target
17 1 82 Jumlah usahawan yang dibina 464 Org

 Sasaran 18:
Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam
pembangunan.
No Indikator Kinerja Target
18 1 83 Jumlah organisasi pemuda 45 Unit
2 84 Jumlah prestasi karya ilmiah 5 Kali
3 85 Jumlah organisasi olah raga 30 Unit

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 38


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

No Indikator Kinerja Target


4 86 Jumlah prestasi olah raga yang dicapai 15 Kali
 Sasaran 19:
Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur
pemerintah daerah dan pemerintah desa.
No. Indikator Kinerja Target
19 1 87 Jumlah aparatur pemerintah daerah yang 31 Org
menyelesaikan jenjang pendidikan formasi
S1,S2 dan S3.
2 88 Jumlah apartur pemerintah daerah yang 563 Orang
mengkuti pendidikan dan pelatihan
3 89 Jumlah aparatur pemerintah desa yang 204 Orang
mengikuti pendidikan dan pelatihan
4 90 Jumlah aparatur yang memperoleh 250 Orang
penghargaan
5 91 Jumlah aparatur yang mendapatkan 12 Orang
penjatuhan disiplin
 Sasaran 20:
Meningkatnya efektivitas kelembagaan pemerintah.
No. Indikator Kinerja Target
20 1 92 Jumlah Produk hukum yang terkait 3 buah
dengan kelembagaan
 Sasaran 21:
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah.
No. Indikator Kinerja Target
21 1 93 Persentase Program RPJMD yang 100 %
diakomodir dalam RKPD
2 94 Kategori penilaian SAKIP dari Kementerian CC
PAN dan RB
3 95 Persentase tingkat keterisian data dalam 60 %
sistem informasi pembangunan daerah
 Sasaran 22:
Meningkatnya kualitas pelayanan publik dan pengelolaan
keuangan daerah yang transparan.
No. Indikator Kinerja Target
22 1 96 Opini laporan keuangan pemerintah WTP Opini
daerah wajar tanpa pengecualian
2 97 Persentase pertumbuhan jumlah 10 %
pendapatan daerah
3 98 Dokumen APBD 2 Dok

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 39


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

 Sasaran 23:
Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan.
No. Indikator Kinerja Target
23 1 99 Cakupan penerbitan kartu keluarga (KK) 95 %
2 100 Cakupan penerbitan KTP-el 60 %
3 101 Jumlah kepemilikan akta kelahiran per 210
1000 penduduk
4 102 Cakupan penerbitan akta kematian 0,25 %
 Sasaran 24:
Terwujudnya penegakan hukum, kepastian hukum, dan
budaya hukum dalam rangka supremasi hukum.
No. Indikator Kinerja Target
24 1 103 Jumlah produk hukum daerah yang di 650 Buah
hasilkan
2 104 Pesentase tindak lanjut temuan 100 %
3 105 Indeks penilaian mandiri pelaksanaan 70 %
reformasi birokrasi (PMPRB) instansi
pemerintah Kabupaten Bulukumba
4 106 Penyelesaian sengketa tanah aset 5 Kasus
pemerintah daerah
5 107 Tingkat Maturitas SPIP Level 3 2 Level
6 108 Tingkat Kapabilitas Aparat Pengawasan 2 Level
Intern Pemerintah Level 3
 Sasaran 25:
Meningkatnya kualitas pengarusutamaan gender,
perlindungan perempuan dan anak, dan kesejahteraan sosial.
No Indikator Kinerja Target
25 1 109 Persentase cakupan pasangan usia subur 15 %
menjadi peserta KB aktif.
2 110 Cakupan penyediaan alat dan obat 71 set
kontrasepsi
3 111 Cakupan korban kekerasan yang 180 Kasus
mendapatkan penanganan pengaduan oleh
petugas terlatih di dalam unit pelayanan
terpadu
4 112 Jumlah sarana sosial yang di rehabilitasi 20 Buah
5 113 Persentase penyandang masalah 6,61 %
kesejahteraan sosial (PMKS) yang
memperoleh bantuan sosial
 Sasaran 26:
Meningkatnya kerjasama antardaerah, masyarakat, dan dunia
usaha.
No. Indikator Kinerja Target
26 1 114 Jumlah kerja sama antardaerah 5 Buah

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 40


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

 Sasaran 27:
Terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara
optimal.
No. Indikator Kinerja Target
27 1 115 Rasio bangunan ber IMB persatuan 20,94 %
bangunan
2 116 Rasio ruang terbuka hijau persatuan luas 15 %
wilayah perkotaan
 Sasaran 28:
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup daerah.
No Indikator Kinerja Target
28 1 117 Persentase penangan sampah 99,57 %
2 118 Persentase informasi kerusakan tanah 80 %
untuk produksi biomassa baik potensi
rusak IV,III,II,I
3 119 Persentase jumlah sumber air yang 100 %
dipantau kualitasnya,ditetapkan status
mutu airnya dan di informasikan status
mutu air
 Sasaran 29:
Meningkatnya infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana.
No Indikator Kinerja Target
29 1 120 Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan 8 Orang
tanggap darurat bencana
2 121 Persentase korban bencana yang 100 %
menerima bantuan sosial selama masa
tanggap darurat
3 122 Tindak waktu tanggap (response tim rate ) 75 %
layanan wilayah manajemen kebakaran
(WMK)
 Sasaran 30:
Memajukan seni & budaya serta memelihara dan melindungi
situs sejarah maupun benda-benda kepurbakalaan.
No. Indikator Kinerja Target
30 1 123 Jumlah cagar budaya yang dilestarikan 22 Buah
2 124 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan 3 Kali
budaya
 Sasaran 31:
Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik.
No. Indikator Kinerja Target
31 1 125 Jumlah kegiatan pendidikan politik 5 Kali
masyarakat

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 41


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

 Sasaran 32:
Terciptanya ketertiban dan ketentraman dalam masyarakat.
No. Indikator Kinerja Target
32 1 126 Jumlah peraturan daerah/peraturan 14 Buah
bupati yang diawasi dan dipantau

 Sasaran 33:
Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama.
No. Indikator Kinerja Target
33 1 127 Jumlah pemuka agama/lembaga 484 Orang
keagamaan yang mendapatkan
pembinaan/fasilitas
2 128 Jumlah sarana dan prasarana ibadah 73 Buah
yang mendapatkan bantuan

2.2.2 Rencana Anggaran Tahun 2018


Jumlah Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp1.513.537.181.433,00 dan
terjadi pengurangan belanja sebesar Rp34.790.621.441,52 (2,30
persen) pada perubahan APBD Tahun 2018, sehingga anggaran
belanja menjadi sebesar Rp1.478.746.559.991,48 Anggaran belanja
ini digunakan untuk membiayai belanja tidak langsung dan belanja
langsung dengan komposisi sebagai berikut:
Tabel 7.
Rencana Belanja Daerah Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran 2018
Belanja Daerah
No Uraian Sebelum Perubahan Setelah Perubahan
(Rupiah) (%) (Rupiah) (%)
1 2 3 4 5 6
1 Belanja tidak langsung 750.307.816.792,00 49,57 741.251.538.775,27 50,13
2 Belanja langsung 763.229.364.641,00 50,43 737.495.021.216,21 49,87
Jumlah 1.513.537.181.433,00 1.478.746.559.991,48
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Bulukumba, 2019

Alokasi anggaran Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten


Bulukumba tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai
program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian
sasaran pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-
2021 adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 42


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tabel 8.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2018
Berdasarkan Sasaran Strategis Pembangunan Daerah

No Sasaran Anggaran (Rp) Ket

1 2 3 4
1 Meningkatnya kualitas dan 167.309.140.965,00 22,69%
kuantitas infrastruktur publik
daerah yang berkeadilan
2 Meningkatnya akses 46.884.948.355,00 6,36%
masyarakat terhadap sarana
dan prasarana dasar
permukiman.
3 Meningkatnya kualitas, 4.803.040.070,00 0,65%
kuantitas, dan cakupan
infrastruktur kesehatan
masyarakat.
4 Meningkatnya kualitas dan 201.339.354.585,21 27,30%
cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat pada tingkat dasar
dan rujukan.
5 Meningkatnya kualitas dan 42.138.415.975,00 5,71%
kuantitas serta cakupan
infrastruktur pendidikan
masyarakat
6 Meningkatnya mutu pendidikan 68.659.705.474,00 9,31%
pada seluruh jenjang
pendidikan.
7 Meningkatnya kualitas dan 581.000.000,00 0,08%
kuantitas pendidik dan tenaga
kependidikan.
8 Meningkatnya minat dan 407.152.400,00 0,06%
budaya baca masyarakat.
9 Meningkatnya produktivitas 25.247.196.380,00 3,42%
komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan
perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan
daerah.
10 Berkembangnya potensi dan 11.478.874.300,00 1,56%
daya tarik wisata.
11 Menurunnya angka kemiskinan 1.851.378.100,00 0,25%
masyarakat.
12 Menurunnya tingkat 700.059.185,00 0,09%
pengangguran daerah.
13 Meningkatnya kapasitas 238.122.875,00 0,03%
kelembagaan ekonomi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 43


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

No Sasaran Anggaran (Rp) Ket

1 2 3 4
14 Meningkatnya daya saing dan 721.437.425,00 0,10%
produktivitas UMKM.
15 Meningkatnya kualitas 417.679.300,00 0,06%
pelayanan perizinan yang
profesional.
16 Meningkatkan pertumbuhan 304.861.900,00 0,04%
investasi PMA PMDN
17 Meningkatnya daya saing dan 144.140.500,00 0,02%
pengembangan kewirausahaan
18 Meningkatnya kemandirian dan 2.994.488.050,00 0,41%
partisipasi pemuda dalam
pembangunan.
19 Meningkatnya kualitas 5.442.927.425,00 0,74%
sumberdaya manusia aparatur
pemerintah daerah dan
pemerintah desa
20 Meningkatnya efektivitas 216.292.500,00 0,03%
kelembagaan pemerintah.
21 Meningkatnya kualitas 1.841.779.900,00 0,25%
perencanaan pembangunan
daerah.
22 Meningkatnya kualitas 12.684.738.675,00 1,72%
pelayanan publik dan
pengelolaan keuangan daerah
yang transparan.
23 Meningkatnya pelayanan 2.054.316.900,00 0,28%
administrasi kependudukan
24 Terwujudnya penegakan 17.763.454.658,00 2,41%
hukum, kepastian hukum, dan
budaya hukum dalam rangka
supremasi hukum.
25 Meningkatnya kualitas 8.180.237.600,00 1,11%
pengarusutamaan gender,
perlindungan perempuan dan
anak, dan kesejahteraan sosial.
26 Meningkatnya kerjasama antar 110.281.500,00 0,01%
daerah, masyarakat dan dunia
usaha.
27 Terwujudnya pengelolaanan 1.780.730.250,00 0,24%
pemanfaatan ruang secara
optimal.
28 Meningkatnya kualitas 8.358.123.332,00 1,13%
lingkungan hidup daerah.
29 Meningkatnya infrastruktur 6.757.810.424,00 0,92%
dan kesiapsiagaan bencana.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 44


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

No Sasaran Anggaran (Rp) Ket

1 2 3 4
30 Memajukan seni dan budaya 982.703.800,00 0,13%
serta memelihara dan
melindungi situs sejarah
maupun benda-benda
kepurbakalaan.
31 Meningkatnya kualitas 325.868.500,00 0,04%
kehidupan demokrasi dan
politik.
32 Terciptanya ketertiban dan 4.707.283.100,00 0,64%
ketentraman dalam
masyarakat.
33 Meningkatnya pelayanan 2.169.598.550,00 0,29%
kehidupan beragama.
JUMLAH 649.597.142.953,21 88,08%
BELANJA LANGSUNG PENDUKUNG 87.897.878.263,00 11,92 %
TOTAL BELANJA LANGSUNG 737.495.021.216,21 100,00 %
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Bulukumba, 2019

Pada tabel di atas, pada pos belanja langsung dibagi menjadi


anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan
yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan
pendukung. Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama
sebesar Rp649.597.142.953,21 atau sebesar 88,08 persen dari total
belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan
pendukung sebesar Rp87.897.878.263,00 atau 11,92 persen dari
total anggaran belanja langsung.
Pada anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran
pembangunan dengan anggaran paling besar adalah sasaran
meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan yaitu sebesar
Rp201.339.354.585,21 atau 27,30 persen dari belanja langsung,
anggaran terbesar pada sasaran ini dialokasikan pada 3 program
utama yaitu: Program Pelayanan Kesehatan BLUD dengan anggaran
sebesar Rp86.375.873.146,21 atau 42,90 persen, kemudian Program
Upaya Kesehatan Masyarakat dengan anggaran sebesar
Rp58.324.871.621,00 atau 28,97 persen, dan selanjutnya adalah
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit
Mata dengan anggaran sebesar Rp28.058.173.550,00 atau 13,94
persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 45


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Sasaran lain dengan anggaran yang relatif besar adalah sasaran


meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah
yang berkeadilan yaitu sebesar Rp167.309.140.965,00 atau 22,69
persen, dan sasaran meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh
jenjang pendidikan yaitu sebesar Rp68.659.705.474,00 atau 9,31
persen. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang terkecil
adalah sasaran meningkatnya kerjasama antardaerah,
masyarakat dan dunia usaha, dengan anggaran sebesar
Rp110.281.500,00 atau 0,01 persen dari total anggaran belanja
langsung.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 46


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari


perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan
mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan visi dan
misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima
pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba selaku pengemban amanah
masyarakat Kabupaten Bulukumba melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang dibuat sesuai dengan
ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut di atas memberikan gambaran mengenai
tingkat pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan, baik
keberhasilan maupun kegagalan pada tahun 2018.
Ada beberapa kriteria pengukuran yang digunakan Pemerintah
Kabupaten Bulukumba dalam mengukur capaian kinerja, yaitu:
 Untuk mengukur kinerja tahunan digunakan kriteria sebagai
berikut:
- Capaian >100% dengan notifikasi warna biru yang berarti
sangat berhasil (SB).
- Capaian = 100% dengan notifikasi warna hijau yang berarti
berhasil (B).
- Capaian 80% ≤ 99,99% dengan notifikasi warna kuning yang
berarti cukup berhasil (CB).
- Capaian 50% ≤ 79,99% dengan notifikasi warna orange yang
berarti kurang berhasil (KB).
- Capaian ≤ 50% dengan notifikasi warna merah yang berarti
tidak berhasil (TB).

 Untuk mengukur kinerja jangka menengah dengan


membandingkan kinerja tahun terakhir RPJMD dengan realisasi
sampai dengan tahun berjalan digunakan kriteria sebagai berikut:
- Capaian ≥ 70% dengan notifikasi  yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 47


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

- Capaian 40% ≤ 69,99% dengan notifikasi yang berarti butuh


kerja keras untuk dapat mencapainya.
- Capaian 0% ≤ 39,99% dengan notifikasi yang berarti sulit
untuk dapat dicapai.

3.1 Capaian Kinerja IKU


Untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan
dan sasaran strategis organisasi yang akan digunakan untuk
perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja, maka
dalam laporan kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun
2018 ini akan dijelaskan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang
mendukung pencapaian kinerja sasaran dalam RPJMD Kabupaten
Bulukumba. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah
Kabupaten Bulukumba secara ringkas digambarkan sebagai berikut:
Tahun 2018
Indikator Kinerja Sat Capaian
Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6
1 Persentase panjang jalan % 82,12 82,84 100,88 SB
kabupaten dalam kondisi
baik
2 Persentase jembatan dalam % 93 90,89 97,73 CB
kondisi baik
3 Persentase luas jaringan % 70 79,69 113,84 SB
irigasi yang terpelihara dan
direhabilitasi
4 Persentase kawasan % 0,13 0,13 100,00 B
kumuh
5 Persentase rumah tangga % 66 77,18 116,94 SB
bersanitasi
6 Persentase ibu hamil yang % 88 77,94 88,57 CB
mendapatkan pelayanan
antenatal minimal 4 kali
(K4)
7 Persentase persalinan di % 93 97,49 104,83 SB
fasilitas pelayanan
kesehatan
8 Persentase cakupan % 75 51,60 68,80 KB
pelayanan anak balita
9 Persentase kepuasan % 87,60 87,68 100,09 SB
pelanggan rawat jalan dan
rawat inap
10 Angka Partisipasi Kasar % 112,28 94,85 84,48 CB
(APK)
a. SD sederajat % 110,78 107,89 97,39 CB
b. SMP sederajat % 110,90 87,97 79,32 KB
c. SMA sederajat % 115,15 88,70 77,03 KB
11 Angka Partisipasi Murni % 101,19 69,06 68,24 KB
(APM)
a. SD sederajat % 107,91 82,25 76,22 KB
b. SMP sederajat % 99,00 61,31 61,93 KB
c. SMA sederajat % 96,67 63,61 65,80 KB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 48


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Indikator Kinerja Sat Capaian
Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6
12 Persentase pendidik yang % 68,13 45,60 66,93 KB
tersertifikasi pada satuan
pendidikan.
a. SD sederajat % 59 54,43 92,25 CB
b. SMP sederajat % 65,90 45,43 68,94 KB
c. SMA % 92,75 39,71 41,80 TB
d. SMK % 54,85 42,82 78,07 KB
13 Angka melek huruf % 92,56 98 105,88 SB
14 Pertumbuhan PDRB % 8,5 6,92 81,41 CB
15 PDRB perkapita Rp. 26.489.480 29.290.000 110,57 SB
,47 ,00
16 Konstribusi sektor % 38,77 40,39 104,18 SB
pertanian, kehutanan, dan
perkebunan terhadap
PDRB
17 Pertumbuhan populasi Ekor 4.100.015 3.777.633 92,14 CB
ternak
a. Sapi potong Ekor 78.665 75.993 96,60 CB
b. Kerbau Ekor 1.644 1.633 99,33 CB
c. Kuda Ekor 28.603 28.473 99,55 CB
d. Kambing Ekor 37.194 34.726 93,36 CB
e. Ayam Buras Ekor 870.482 740.804 85,10 CB
f. Ayam ras pedaging Ekor 2.715.240 2.381.401 87,70 CB
g. Ayam ras petelur Ekor 343.294 452.158 131,71 SB
h. Itik Ekor 24.893 62.445 250,85 SB
18 Jumlah produksi perikanan Ton 180.842 239.380 132,37 SB
19 Jumlah kunjungan Org 260.000 266.296 102,42 SB
wisatawan
20 Jumlah penduduk miskin Org 24.692 31.250 73,44 KB
21 Angka partisipasi angkatan % 95,50 63,29 66,27 KB
kerja
22 Angka pengangguran % 1,03 3,62 28,45 TB
terbuka
23 Persentase koperasi % 2,76 5,42 196,38 SB
berprestasi
24 Jumlah perizinan yang Buah 1.629 5.966 366,24 SB
diterbitkan tepat waktu
25 Jumlah nilai investasi:
a. PMDN Rp. 20.000.000.0 643.456.342. 3.217,28 SB
00 045
b. PMA USD 2.000.000 0 0,00 TB
26 Jumlah produk hukum Buah 3 8 266,67 SB
yang terkait dengan
kelembagaan
27 Persentase program RPJMD % 100 100 100 B
yang diakomodir dalam
RKPD
28 Opini Laporan Keuangan Opini WTP WTP 100 B
Pemerintah Daerah Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP)
29 Persentase pertumbuhan % 10 -0,35 -3,50 TB
jumlah pendapatan daerah

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 49


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Indikator Kinerja Sat Capaian
Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6
30 Cakupan penerbitan kartu % 95 93 97,89 CB
keluarga (KK)
31 Cakupan penerbitan KTP-el % 60 100 166,67 SB
32 Jumlah kepemilikan akta 210 194 92,38 CB
kelahiran per 1000
penduduk
33 Cakupan penerbitan akta % 0,25 81 32.400 SB
kematian.
34 Persentase tindak lanjut % 100 100 100 B
temuan
35 Penyelesaian sengketa Kasus 5 5 100 B
tanah aset pemerintah
daerah
36 Persentase cakupan % 15 79,19 527,93 SB
pasangan usia subur
menjadi peserta KB aktif.
37 Cakupan korban kekerasan Kasus 180 153 115 SB
yang mendapatkan
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih
didalam Unit Pelayanan
terpadu.
38 Persentase Penyandang % 6,61 135,78 2054,21 SB
Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) yang
memperoleh bantuan sosial
39 Rasio bangunan ber- IMB % 20,94 41,71 199,19 SB
per satuan bangunan
40 Persentase Penanganan % 99,57 99,98 100,41 SB
Sampah
41 Tingkat waktu tanggap % 75 100,00 133,33 SB
(response time rate) layanan
Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mendukung sasaran


strategis dalam RPJMD Kabupaten Bulukumba tahun 2016-2021
sebanyak 41 indikator, dan capaian indikator kinerja utama tersebut
dapat dibagi berdasarkan kriteria sebagai berikut:
 Sangat berhasil atau >100% (biru) sebanyak 22 indikator.
 Berhasil atau =100% (hijau) sebanyak 5 indikator.
 Cukup berhasil atau 80% ≤ 99,99% (kuning) sebanyak 7 indikator.
 Kurang berhasil atau 50% ≤ 79,99% (orange) sebanyak 5 indikator.
 Tidak berhasil atau ≤ 50% (merah) sebanyak 2 indikator.
Dari 41 IKU di atas, kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa
53,66 persen dengan notifikasi biru dengan kriteria sangat berhasil
(SB), 12,20 persen dengan notifikasi hijau dengan kriteria berhasil
(B), 17,07 persen dengan notifikasi kuning dengan kriteria cukup
berhasil (CB), 12,20 persen dengan notifikasi orange dengan kriteria
kurang berhasil (KB), dan 4,88 persen dengan notifikasi merah

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 50


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

dengan kriteria tidak berhasil (TB). Analisis keberhasilan dan


kegagalan pencapaian IKU Kabupaten Bulukumba tahun 2018 akan
dijelaskan pada analisis capaian kinerja sasaran strategis di bawah.

3.2 Capaian Kinerja IKD


Dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja secara umum
Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun 2018 dapat dikemukakan
bahwa sebagian besar sasaran-sasaran strategis yang telah
ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat sasaran
strategis yang belum mencapai target yang diharapkan tahun 2018
dengan berbagai kendala. Rincian analisis capaian masing-masing
sasaran strategis dapat diuraikan sebagai berikut:

Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik


1
daerah yang berkeadilan.
Analisis pencapaian Sasaran 1: Meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase % 82,12 82,84 100,88 SB
kualitas dan panjang jalan
kuantitas kabupaten
infrastruktur dalam kondisi
publik daerah baik
yang 2 Persentase % 93 90,89 97,73 CB
berkeadilan. jembatan dalam
kondisi baik
3 Persentase luas % 70 79,69 113,84 SB
jaringan irigasi
yang terpelihara
dan
direhabilitasi
4 Persentase % 91 87,77 96,45 CB
rumah tangga
pengguna air
bersih
Rata-rata Capaian 102,23 SB

Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja sasaran mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil dan 2 indikator kinerja belum mencapai target
namun telah tercapai di atas 80 persen atau cukup berhasil. Secara
umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan, telah
berhasil melampaui target yaitu rata-rata 102,23 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 51


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Persentase panjang jalan
1 % 55,3 70,87 76,83 82,84
kabupaten dalam kondisi baik
Persentase jembatan dalam
2 % 82 87,68 89,16 90,89
kondisi baik
Persentase luas jaringan irigasi
3 yang terpelihara dan % 44,45 42 71 79,69
direhabilitasi
Persentase rumah tangga
4 % 72,14 84,30 82,19 87,77
pengguna air bersih

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan dibandingkan dengan kondisi awal (2015), maka 4
indikator yang menunjang pencapaian sasaran meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan
mengalami peningkatan dari tahun lalu dan kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Satuan 2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi
akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase panjang jalan
1 kabupaten dalam kondisi % 100 82,84 82,84 
baik
Persentase jembatan
2
dalam kondisi baik
% 100 90,89 90,89 
Persentase luas jaringan
3 irigasi yang terpelihara % 100 79,69 79,69 
dan direhabilitasi
Persentase rumah tangga
4
pengguna air bersih
% 100 87,77 87,77 
Pada Sasaran strategis 1, meningkatnya kualitas dan kuantitas
infrastruktur publik daerah yang berkeadilan, terdapat 4 indikator
sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, dan semua
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik
daerah yang berkeadilan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan
melalui indikator persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 52


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

baik dengan capaian tahun 2018 sebesar 100,88 persen artinya


realisasi persentase panjang jalan dalam kondisi baik pada tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu 82,84 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 82,12 persen.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut antara lain
didukung dengan adanya kebijakan pemerintah untuk
memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan, serta
rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan dengan alokasi
anggaran yang cukup besar mencapai Rp100.660.463.200, yang
bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK).
Data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa jalan di Kabupaten
Bulukumba sepanjang 1.211,52 km, yang terdiri dari 88,66 km jalan
nasional, 83,76 km jalan provinsi dan 1.039,17 km jalan kabupaten.
Dari 1.039,17 km jalan kabupaten tersebut dalam kondisi baik
sepanjang 806,43 km dan yang ditingkatkan/ direhabilitasi ditahun
2018 sepanjang 54,47 km, sehingga sampai dengan tahun 2018
panjang jalan kabupaten dalam kondisi layak mencapai 860,90 km
atau 82,84 persen dan sisanya sepanjang 178,27 km atau 17,16
persen dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat.
Indikator sasaran ini merupakan indikator pencapaian yang
membutuhkan waktu jangka panjang untuk dapat menuntaskannya,
karena jalan kabupaten yang cukup panjang sedangkan kemampuan
anggaran pemerintah daerah setiap tahun untuk membangun,
meningkatkan dan memelihara jalan tersebut tidak signifikan untuk
dapat menuntaskan semuanya. Setiap tahun pemerintah daerah
tetap menganggarkan peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan
jalan kabupaten agar layak pakai tetapi jumlah jalan kabupaten
yang mengalami penurunan fungsi (rusak ringan/berat) selalu saja
bertambah mengingat proses perjalanan waktu yang menyebabkan
penyusutan/menurunnya nilai/kualitas jalan tersebut menjadi tidak
layak pakai.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan
melalui indikator persentase jembatan dalam kondisi baik dengan
capaian tahun 2018 sebesar 97,73 persen artinya realisasi
persentase jembatan dalam kondisi baik tahun 2018 cukup berhasil
dan belum mencapai target yaitu 90,89 persen dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 93 persen.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut antara lain
didukung dengan adanya kebijakan pemerintah untuk
memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan, serta
rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan dengan alokasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 53


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

anggaran yang cukup besar mencapai Rp12.302.696.340, yang


bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK), target tidak tercapai maksimal karena anggaran yang
dialokasikan tidak maksimal dan adanya prioritas kabupaten lainnya
yang membutuhkan dukungan anggaran yang cukup besar untuk
tahun anggaran 2018.
Data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.
Bulukumba, menggambarkan bahwa jembatan di Kabupaten
Bulukumba sebanyak 406 buah, dan yang diperbaiki/direhabilitasi
di tahun 2018 sebanyak 7 buah atau 1,72 persen, sehingga sampai
dengan tahun 2018 jumlah jembatan kabupaten dalam kondisi baik
terdapat 369 buah atau 90,89 persen dan 37 buah atau 9,11 persen
dalam kondisi rusak.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan
melalui indikator persentase luas jaringan irigasi yang terpelihara
dan direhabilitasi dengan capaian tahun 2018 sebesar 113,84 persen
artinya realisasi persentase luas jaringan irigasi yang terpelihara dan
direhabilitasi tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
yaitu 79,69 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu sebesar 70 persen.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain Program pengembangan dan pengelolaan
jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya, Program
pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau, dan
sumberdaya lainnya, Program pengendalian banjir dalam kota dan
Program penyediaan dan pengelolaan air baku.
Permasalahan yang dihadapi terkait pemeliharaan dan
rehabilitasi jaringan irigasi adalah pengerjaan jaringan irigasi
seringkali dilaksanakan tidak tepat waktu karena harus
menyesuaikan dengan kondisi pertanian masyarakat (jadwal tanam).
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut direkomendasikan beberapa
hal, yaitu: melakukan perencanaan lebih awal di tahun sebelumnya
(H-1), meningkatkan komunikasi dengan para petani terkait jadwal
pekerjaan jaringan irigasi dan melakukan pembagian air dengan
pengaturan jadwal tanam selama saluran irigasi diperbaiki.
Keempat, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan
melalui indikator persentase rumah tangga pengguna air bersih
dengan capaian tahun 2018 sebesar 96,45 persen, artinya realisasi
persentase rumah tangga pengguna air bersih tahun 2018 cukup
berhasil dan belum mencapai target yaitu 87,77 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu sebesar 91 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 54


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian


target tersebut antara lain Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat (Pamsimas), program nasional dalam wujud
kerangka kebijakan sebagai dasar pelaksanaan program-program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat,
program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah, Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP), dan
Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan (SPAM IKK) yang
telah dilaksanakan mulai tahun 2013.
Data dari Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan
Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa jumlah rumah
tangga tahun 2018 di Kabupaten Bulukumba sebanyak 83.143
rumah tangga, dan jumlah rumah tangga pengguna air bersih di
Kab. Bulukumba tahun 2018 sebanyak 72.978 rumah tangga.
Data desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba penerima
Program Pamsimas tahun 2008-2015 yaitu: tahun 2008 sebanyak 9
desa/kelurahan, tahun 2009 sebanyak 15 desa/kelurahan, tahun
2010 sebanyak 15 desa/kelurahan, tahun 2011 sebanyak 8
desa/kelurahan, tahun 2012 sebanyak 8 desa/kelurahan, tahun
2013 sebanyak 12 desa/kelurahan, tahun 2014 sebanyak 10
desa/kelurahan, tahun 2015 sebanyak 10 desa/kelurahan, dan
untuk selanjutnya Program Pamsimas III dimulai dengan tahap
perencanaan di tahun 2016, dan pelaksanaan pekerjaan di tahun
2017 untuk 9 desa/kelurahan, selanjutnya di tahun 2018
desa/kelurahan penerima program Pamsimas sebanyak 9
desa/kelurahan. Total desa/kelurahan yang telah tersentuh Program
Pamsimas dari tahun 2008-2018 sebanyak 105 desa/kelurahan atau
77,21 persen dari seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten
Bulukumba.
Untuk memaksimalkan pencapaian target sasaran ini
dibutuhkan anggaran yang besar dan selama ini pendanaan
mayoritas didukung oleh pendanaan yang bersumber dari APBN,
sehingga ke depan dibutuhkan Program Inovasi Daerah dengan
sumber pendanaan dari APBD kabupaten untuk memaksimalkan
pencapaian sasaran ini.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan ini adalah
sebesar Rp189.549.958.165 dan di perubahan anggaran berkurang
menjadi Rp167.309.140.965 dan dari anggaran tersebut terealisasi
sebesar Rp151.366.725.259 atau 90,47 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 55


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan


ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik
daerah yang berkeadilan ini adalah sebanyak 12 program, yaitu:
1. Program pembangunan jalan dan jembatan.
2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan.
3. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan.
4. Program pemberdayaan jasa konstruksi.
5. Program pembangunan turap/talud/bronjong.
6. Program pelayanan administrasi perkantoran.
7. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa,
dan jaringan pengairan lainnya.
8. Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai,
danau, dan sumberdaya lainnya.
9. Program pengendalian banjir.
10. Program penyediaan dan pengelolaan air baku.
11. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah.
12. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan
besar.

Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan


2
prasarana dasar permukiman.
Analisis pencapaian Sasaran 2: Meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Rasio rumah % 90,26 92,12 102,06 SB
akses layak huni
masyarakat 2 Persentase % 0,13 0,13 100,00 B
terhadap kawasan kumuh
sarana dan 3 Jumlah rumah Unit 93.119 102.619 110,20 SB
prasarana tangga
dasar pengguna listrik
permukiman 4 Persentase % 66 77,18 116,94 SB
rumah tangga
bersanitasi
5 Jumlah pasar Buah 30 36 120 SB
rakyat yang
dibangun/
direhabilitasi
6 Jumlah Buah 3 0 0 TB
pelabuhan
rakyat yang
direhabilitasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 56


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
7 Rasio panjang % 0,145 0,015 189,66 SB
jalan per jumlah
kendaraan
8 Jumlah terminal Buah 2 1 50 KB
angkutan
penumpang
yang telah
dilayani
angkutan
umum dalam
trayek.
9 Jumlah Buah 11 25 227,27 SB
penyiaran TV/
Radio Lokal
Rata-rata Capaian 112,90 SB

Dari 9 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


6 indikator kinerja mencapai target di atas 100 persen atau sangat
berhasil, 1 indikator kinerja mencapai target 100 persen atau
berhasil, dan 2 indikator kinerja belum mencapai target dengan
rincian 1 indikator tercapai dengan 50 persen atau kurang berhasil,
dan 1 indikator tercapai di bawah 50 persen atau tidak berhasil.
Secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman,
telah berhasil melampaui target yaitu rata-rata 112,90 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

1 Rasio rumah layak huni % 89.56 88.85 89,14 92,12


2 Persentase kawasan kumuh % 0.17 0.15 0,15 0,13
Jumlah rumah tangga pengguna
3 RT 92.319 91.764 99.494 102.619
listrik
Persentase rumah tangga
4 % 57 59.1 75,63 77,18
bersanitasi
Jumlah pasar rakyat yang
5 Buah 20 21 28 36
dibangun/direhabilitasi
Jumlah pelabuhan rakyat yang
6 Buah 1 0 0 0
direhabilitasi
Rasio panjang jalan per jumlah
7 % 0.163 0,010 0,010 0,015
kendaraan
Jumlah terminal angkutan
8 penumpang yang telah dilayani Buah 1 1 1 1
angkutan umum dalam trayek.
Jumlah penyiaran TV/Radio
9 Buah 11 25 25 25
Lokal

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 6 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 57


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

dasar permukiman mengalami peningkatan, dan 3 indikator tidak


mengalami peningkatan atau sama dengan tahun lalu. Tetapi jika
dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka 7 indikator
mengalami peningkatan dari kondisi awal dan 2 indikator tidak
mengalami peningkatan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Rasio rumah layak huni % 91,38 92,12 100,81 
Persentase kawasan
2
kumuh
% 0,06 0,13 46,15 
Jumlah rumah tangga
3
pengguna listrik
Unit 93.519 102.619 109,73 
Persentase rumah tangga
4
bersanitasi
% 80 77,18 96,48 
Jumlah pasar rakyat yang
5
dibangun/ direhabilitasi
Buah 45 36 80,00 
Jumlah pelabuhan rakyat
6
yang direhabilitasi
Buah 3 0 0,00 
Rasio panjang jalan per
7
jumlah kendaraan
% 0,13 0,015 188,46 
Jumlah terminal
angkutan penumpang
8 yang telah dilayani Buah 3 1 33,33 
angkutan umum dalam
trayek.
Jumlah penyiaran TV/
9
Radio Lokal
Buah 11 25 227,27 
Pada Sasaran strategis 2, meningkatnya akses masyarakat
terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman, terdapat 9
indikator sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, 6
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend, 1 indikator sasaran tercapai dengan
notifikasi kuning yang berarti butuh kerja keras untuk mencapainya,
dan 2 indikator sasaran dengan notifikasi merah yang berarti sulit
untuk dapat dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana dasar permukiman dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar
permukiman melalui indikator rasio rumah layak huni dengan
capaian tahun 2018 sebesar 102,06 persen artinya realisasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 58


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

persentase rasio rumah layak huni tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu 92,12 persen dibandingkan dengan target
yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 90,26 persen.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain adanya program pemerintah pusat dan
daerah melalui fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan
masyarakat kurang mampu yang sebelumnya adalah Program BSPS
(Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) atau yang lebih dikenal
dengan program bedah rumah, serta beberapa program lainnya yang
mendukung pencapaian terhadap indikator ini.
Data dari Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan
Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa pada tahun 2018
dilaksanakan peningkatan kualitas rumah masyarakat
berpenghasilan rendah sebanyak 540 unit, dengan uraian sumber
dana APBN sebanyak 350 unit dan sumber dana DAK pusat
sebanyak 184 unit dan DAU Kabupaten Bulukumba sebanyak 6
unit.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman
melalui indikator persentase kawasan kumuh dengan capaian tahun
2018 sebesar 100 persen artinya realisasi persentase kawasan
kumuh tahun 2018 berhasil mencapai target yaitu 0,13 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 0,13 persen.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain Program pembangunan infrastruktur
perumahan dan kawasan permukiman kumuh, Program penanganan
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Pendampingan penyusunan Perda
tentang Kawasan Kumuh, penyusunan Rencana Kawasan
Permukiman (RKP), serta beberapa program lainnya yang
mendukung pencapaian terhadap indikator ini.
Berdasarkan Keputusan Bupati Bulukumba, Nomor: Kpts.680/
12/2014, Tanggal 24 Desember 2014, tentang Penetapan Lokasi
Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Bulukumba,
maka luas kawasan kumuh di Kabupaten Bulukumba yang tersebar
di 10 kecamatan adalah 218 Ha.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman
melalui indikator jumlah rumah tangga pengguna listrik dengan
capaian tahun 2018 sebesar 110,20 persen artinya realisasi jumlah
rumah tangga pengguna listrik tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu 102.619 rumah tangga dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 93.119 rumah
tangga.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 59


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Keberhasilan capaian indikator ini


didukung dengan adanya Program Listrik
Masuk Desa mulai di tahun 2017 yang
dibuat Pemerintah Kabupaten
Bulukumba bekerjasama dengan PT. PLN
Cabang Bulukumba. Melalui program
tersebut sebanyak 762 KK yang berada di
482 titik di beberapa kecamatan, dan
beberapa desa terpencil/pelosok desa seperti Desa Pattiroang,
Kacibo, Parampakku, Bonto Nangka, Kampung Baru, Tokombeng,
yang selama ini belum menikmati listrik sekarang ini sudah dapat
menikmatinya. Selanjutnya di tahun 2018 ini Kabupaten
Bulukumba masuk dalam 5 kabupaten yang mendapatkan program
LISA (Listrik Desa) oleh PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar.
Untuk Kabupaten Bulukumba program LISA ini difokuskan di Desa
Kahayya Kec. Kindang. Selain itu program kerjasama Listrik Masuk
Desa antara Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan PT. PLN
Cabang Bulukumba untuk tahun 2018 dilanjutkan di Desa
Garuntungan, Desa Batunilamung, Desa Sopa, Desa Kahayya, dan
Desa Balong.
Keempat, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar
permukiman melalui indikator persentase rumah tangga bersanitasi
dengan capaian tahun 2018 sebesar 116,94 persen artinya realisasi
persentase rumah tangga bersanitasi tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target yaitu 77,18 persen dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 66 persen.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain adanya program pemerintah pusat dan
daerah melalui program lingkungan sehat perumahan, program
pengembangan permukiman, dan program pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan air limbah, serta beberapa program
lainnya yang mendukung pencapaian terhadap indikator ini.
Data dari Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan
Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa jumlah rumah
tangga tahun 2018 di Kab. Bulukumba sebanyak 83.143 rumah,
tangga dan jumlah rumah tangga bersanitasi di Kab. Bulukumba
tahun 2018 sebanyak 64.174 rumah tangga atau 77,18 persen.
Kelima, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman
melalui indikator jumlah pasar rakyat yang dibangun/direhabilitasi
dengan capaian tahun 2018 sebesar 120 persen artinya realisasi
jumlah pasar rakyat yang dibangun/direhabilitasi sampai dengan
tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu 36 unit

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 60


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama


yaitu 30 unit.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain adanya program pemerintah pusat dan
daerah melalui program perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan dan program peningkatan efisiensi perdagangan dalam
negeri, serta beberapa program lainnya yang mendukung pencapaian
terhadap indikator ini.
Data dari Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bulukumba,
menggambarkan bahwa jumlah pasar di
Kabupaten Bulukumba sebanyak 42
buah. Sampai dengan tahun 2017
sebanyak 28 buah sudah mendapatkan
anggaran untuk pembangunan/
rehabilitasi pasar melalui sumber dana
DAU, DAK, dan TP. Sedangkan di tahun
2018 sebanyak 8 buah pasar yang mendapatkan anggaran untuk
pembangunan/rehabilitasi melalui berbagai sumber pembiayaan,
yaitu: Pasar Balangriri, Pasar Ara, Pasar Banyoro, Pasar Tanuntung,
Pasar Ulu Tedong, Pasar Mariorennu, Pasar Bontomacinna, dan
Pasar Balimbing (TP).
Keenam, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar
permukiman melalui indikator jumlah pelabuhan rakyat yang
direhabilitasi dengan capaian tahun 2018 sebesar 0 persen artinya
realisasi jumlah pelabuhan rakyat yang direhabilitasi tahun 2018
tidak berhasil atau tidak terlaksana yaitu 0 unit dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 3 unit.
Kegagalan pencapaian target disebabkan karena sejak
keluarnya Permendagri Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, maka kewenangan terkait pelabuhan beralih ke Provinsi
Sulawesi Selatan, sehingga penganggaran untuk rehabilitasi
pelabuhan rakyat ditiadakan. Selain itu istilah pelabuhan rakyat
yang dimaksud lebih mengacu kepada perikanan rakyat atau
pelabuhan penangkapan/pelelangan ikan rakyat yang merupakan
kewenangan Dinas Perikanan, sehingga kedepannya indikator ini
dapat disesuaikan atau bila tidak
berorientasi hasil maka indikator ini
sebaiknya dihapuskan di Perubahan
RPJMD.
Jumlah Pelabuhan Rakyat atau
Perikanan Rakyat di Kabupaten
Bulukumba tahun 2018 sebanyak 8 unit,
yaitu: TPI Bintarore Kec. Ujungbulu, TPI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 61


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Bentenge Kec. Ujungbulu, TPI Para-para Kec. Bontotiro, TPI Laikang


Kec. Kajang, TPI Panrangluhu Kec. Bontobahari, TPI Bajange Kec.
Herlang, PPI Kajang Kec. Kajang, dan PPI Bontobahari Kec.
Bontobahari.
Selain pelabuhan rakyat tersebut, di Kabupaten Bulukumba
juga terdapat 2 pelabuhan besar, yaitu Pelabuhan Leppe’e di
Kecamatan Ujungbulu yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang
diarahkan sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan bahan
bakar yang menghubungkan antar kabupaten dan antar pulau dan
Pelabuhan Bira di Kecamatan Bontobahari yang dikelola Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan yang diarahkan sebagai pelabuhan
penumpang yang menghubungkan antar kabupaten dan antar
pulau.
Ketujuh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar
permukiman melalui indikator rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan dengan capaian tahun 2018 sebesar 189,66 persen
artinya realisasi rasio panjang jalan per jumlah kendaraan tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu 0,015 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 0,145 persen.
Terdapat perbedaan perhitungan terkait target ini, dibeberapa
literatur yang mengulas terkait indikator ini dijelaskan bahwa rasio
panjang jalan dengan jumlah kendaraan diperoleh dengan membagi
jumlah kendaraan (unit) dengan panjang jalan (km). Nilai ini berarti
1 km jalan di wilayah tersebut berbanding dengan akses untuk
melayani sejumlah kendaraan. Kendaraan yang diperhitungkan di
sini terdiri dari mobil penumpang, bus, truk dan sepeda motor
(Sumber dari Buku Informasi Statistik Kementerian Pekerjaan
Umum Tahun 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR)). Sedangkan perhitungan dalam RPJMD adalah Rasio
panjang jalan dengan jumlah kendaraan diperoleh dengan membagi
panjang jalan (km) dengan jumlah kendaraan (unit).
Jika mengikuti literatur tersebut maka, berdasarkan data Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Bulukumba didapatkan
data sebagai berikut: total panjang jalan kabupaten (di luar jalan
nasional dan provinsi) adalah 1.039,17 km dan jumlah kendaraan di
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 sebanyak 71.616 (sumber: Dinas
Perhubungan Kab. Bulukumba). Jika mengikuti literatur tersebut
maka rasio panjang jalan dengan jumlah kendaraan di Kabupaten
Bulukumba adalah 0,015 km/unit, atau kepadatan jumlah
kendaraan per km jalan sebesar 69 yang artinya bahwa setiap 1 km
melayani 69 kendaraan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 62


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kedelapan, pencapaian kinerja


untuk sasaran meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana dan
prasarana dasar permukiman melalui
indikator jumlah terminal angkutan
penumpang yang telah dilayani angkutan
umum dengan capaian tahun 2018
sebesar 50 persen artinya realisasi jumlah
terminal angkutan penumpang yang telah dilayani angkutan umum
sampai dengan tahun 2017 kurang berhasil dan belum mencapai
target yaitu 1 buah terminal dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 2 buah terminal.
Kesembilan, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar
permukiman melalui indikator jumlah penyiaran TV/Radio lokal
dengan capaian tahun 2018 sebesar 227,27 persen artinya realisasi
indikator jumlah penyiaran TV/Radio lokal sampai dengan tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu 25 buah penyiaran
TV/Radio lokal dibandingkan dengan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu 11 buah penyiaran TV/Radio lokal.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain adanya program pemerintah daerah
melalui program pengembangan komunikasi, informasi, dan media
massa dan program kerjasama informasi dengan mass media, serta
beberapa program lainnya yang mendukung pencapaian terhadap
indikator ini.
Data Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Bulukumba
menggambarkan bahwa sampai dengan
tahun 2018 terdapat 4 stasiun TV swasta
yang telah mendapatkan izin penyiaran
yaitu PT. Bulukumba Citra Visual (Jln.
Nangka No.19B Bulukumba), PT. Alika
Vision TV Kabel (Jln. Pahlawan, Kec.
Rilau Ale), PT. Polewali TV Kabel (Desa Salemba Kec. Ujung Loe,
Bulukumba), PT. Sinar Timur Bulukumba (Jl. Pahlawan Desa
Polewali) dan 2 Stasiun Radio yang telah mendapatkan izin yaitu
Radio Suara Panrita Lopi (SPL FM) Jln. Kusuma Bangsa No.9 Kel.
Caile Kec. Ujungbulu, dan Radio Cempaka Asri FM Jln. Pepaya No.1
Bulukumba, selain itu masih terdapat beberapa stasiun radio yang
telah mendapatkan izin tingkat kabupaten diantaranya Radio
Bintang FM, Radio Bulukumba FM, Radio Gema Suara Bulukumba,
Radio Pinisi, Radio Matahari, dan Radio Suara Wahda FM, selain itu
masih terdapat 14 radio lokal di beberapa kecamatan di Kabupaten
Bulukumba yang aktif beroperasi tetapi belum mendapatkan izin
penyiaran.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 63


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.


Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya akses masyarakat
terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman ini adalah
sebesar Rp44.549.259.875 dan di perubahan anggaran meningkat
menjadi Rp46.884.948.355, dan dari anggaran tersebut terealisasi
sebesar Rp41.302.694.514 atau 88,09 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana dasar permukiman ini adalah sebanyak 18 program yaitu:
1. Program pengembangan perumahan.
2. Program pengembangan permukiman.
3. Program lingkungan sehat perumahan.
4. Program perencanaan tata ruang.
5. Program pengendalian penataan ruang.
6. Program perenc. pengemb. wilayah strategis dan cepat tumbuh.
7. Program perenc. pengemb. kota-kota menengah dan besar.
8. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah.
9. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
10. Program pembangunan infrastruktur perdesaan.
11. Program pemb. sistem informasi/database jalan dan jembatan.
12. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.
13. Program rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas LLAJ.
14. Program peningkatan layanan angkutan.
15. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas.
16. Program pengelolaan informasi dan komunikasi publik
pemerintah daerah.
17. Program pengembangan E-Goverment
18. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa.

Meningkatnya kualitas, kuantitas, dan cakupan


3
infrastruktur kesehatan masyarakat.
Analisis pencapaian Sasaran 3: Meningkatnya kualitas,
kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan masyarakat, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran Sat
Indikator Kinerja Capaian
Strategis . Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase ibu % 88 77,94 88,57 CB
kualitas, hamil yang
kuantitas, dan mendapatkan
cakupan pelayanan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 64


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Sasaran Sat
Indikator Kinerja Capaian
Strategis . Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
infrastruktur antenatal min. 4
kesehatan kali (K4)
masyarakat. 2 Persentase % 93 97,49 104,83 SB
persalinan di
fasilitas pelayanan
kesehatan
3 Cakupan % 100 84,05 84,05 CB
komplikasi
kebidanan yang
ditangani
4 Cakupan % 95 85,93 90,45 CB
pelayanan nifas
5 Persentase % 98 100,00 102,04 SB
cakupan
kunjungan
neonatal pertama
(KN1)
6 Persentase % 75 51,60 68,80 KB
cakupan pelayanan
anak balita
7 Cakupan % 95 82 86,32 CB
penjaringan
kesehatan siswa
SD dan sederajat
8 Cakupan % 25 59,38 237,52 SB
pelayanan
kesehatan pada
usia lanjut
9 Cakupan % 30 100 333,33 SB
pelayanan
kesehatan
penderita
hipertensi
10 Cakupan % 25 100 400,00 SB
pelayanan
kesehatan
penderita diabetes
melitus
11 Cakupan % 29 84,36 290,90 SB
pelayanan
kesehatan jiwa
pada orang dengan
gangguan jiwa
berat
12 Cakupan % 25 149,14 596,60 SB
pelayanan
kesehatan orang
dengan TB
13 Cakupan % 10 55 550 SB
pelayanan
kesehatan orang
dengan resiko
terinfeksi HIV
14 Cakupan desa yang % 89 100 112,36 SB
melaksanakan
STBM
Rata-rata Capaian 224,69 SB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 65


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Dari 14 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


9 indikator kinerja mencapai target di atas 100 persen atau sangat
berhasil, 4 indikator tercapai di atas 80 persen atau cukup berhasil,
dan 1 indikator tercapai di atas 50 persen atau kurang berhasil.
Secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya kualitas,
kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan masyarakat, telah
sangat berhasil atau melampaui target yaitu rata-rata 224,69 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Persentase ibu hamil yang
1 mendapatkan pelayanan % 83 76,10 82,74 77,94
antenatal minimal 4 kali (K4)
Persentase persalinan di
2 % 89 94,10 86,67 97,49
fasilitas pelayanan kesehatan
Cakupan komplikasi
3 % 100 88,50 90,62 84,05
kebidanan yang ditangani
4 Cakupan pelayanan nifas % 92 86,10 88,90 85,93
Persentase cakupan
5 kunjungan neonatal pertama % 100 89,80 99,58 100
(KN1)
Persentase cakupan pelayanan
6 % 65 51,50 46,71 51,60
anak balita
Cakupan penjaringan
7 kesehatan siswa SD dan % 87 77,00 77,43 82
sederajat
Cakupan pelayanan kesehatan
8 % 13 34,00 35,08 59,38
pada usia lanjut
Cakupan pelayanan kesehatan
9 % 11 14,70 86,06 100
penderita hipertensi
Cakupan pelayanan kesehatan
10 % 15 12,20 88,64 100
penderita diabetes melitus
Cakupan pelayanan kesehatan
11 jiwa pada orang dengan % 19 16,90 27,76 84,36
gangguan jiwa berat
Cakupan pelayanan kesehatan
12 % 15 13,54 70,89 149,14
orang dengan TB
Cakupan pelayanan kesehatan
13 orang dengan resiko terinfeksi % 5.5 3,60 3,65 55
HIV
Cakupan desa yang
14 % 84 103 100 100
melaksanakan STBM

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 10 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur
kesehatan masyarakat mengalami peningkatan, 3 indikator
mengalami penurunan dari tahun lalu, dan 1 indikator sama dengan
tahun lalu. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015)
maka 8 indikator mengalami peningkatan dari kondisi awal, 1
indikator sama dengan kondisi awal dan 5 indikator mengalami
penurunan dari kondisi awal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 66


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan
1
antenatal minimal 4 kali
% 95 77,94 82,04 
(K4)
Persentase persalinan di
2 fasilitas pelayanan % 97 97,49 100,51 
kesehatan
Cakupan komplikasi
3
kebidanan yang ditangani
% 100 84,05 84,05 
4 Cakupan pelayanan nifas % 100 85,93 85,93 
Persentase cakupan
5 kunjungan neonatal % 100 100 100 
pertama (KN1)
Persentase cakupan
6
pelayanan anak balita
% 85 51,60 60,71 
Cakupan penjaringan
7 kesehatan siswa SD dan % 100 82 82 
sederajat
Cakupan pelayanan
8 kesehatan pada usia % 50 59,38 118,76 
lanjut
Cakupan pelayanan
9 kesehatan penderita % 60 100 166,67 
hipertensi
Cakupan pelayanan
10 kesehatan penderita % 50 100 200 
diabetes melitus
Cakupan pelayanan
kesehatan jiwa pada
11
orang dengan gangguan
% 50 84,36 168,72 
jiwa berat
Cakupan pelayanan
12 kesehatan orang dengan % 40 149,14 372,85 
TB
Cakupan pelayanan
13 kesehatan orang dengan % 26 55 211,54 
resiko terinfeksi HIV
Cakupan desa yang
14
melaksanakan STBM
% 98 100 102,04 
Pada Sasaran strategis 3, meningkatnya kualitas, kuantitas,
dan cakupan infrastruktur kesehatan masyarakat, terdapat 14
indikator sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, 13
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend, dan 1 indikator sasaran tercapai dengan
notifikasi kuning yang berarti butuh kerja keras untuk mencapainya.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 67


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/


penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas, kuantitas, dan cakupan
infrastruktur kesehatan masyarakat dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator persentase ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4) dengan
capaian tahun 2018 sebesar 88,57 persen artinya realisasi
persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
minimal 4 kali (K4) tahun 2018 cukup berhasil walaupun belum
mencapai target yaitu 77,94 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 88 persen.
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke
empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Antenatal Care
(ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Data Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba tahun 2018, jumlah ibu hamil terdata
sebanyak 7.625 orang di 20 puskesmas di 10 kecamatan. Dari
jumlah ibu hamil tersebut, yang melakukan kunjungan K4 di
puskesmas sebanyak 5.943 orang atau 77,94 persen.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator persentase persalinan di fasilitas
pelayanan kesehatan dengan capaian tahun 2018 sebesar 104,83
persen artinya realisasi persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu
97,49 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun
yang sama yaitu 93 persen.
Dengan adanya Peraturan Bupati
Bulukumba Nomor 34 tahun 2014 tentang
Persalinan Aman, diharapkan masyarakat
semakin terbuka untuk mau melakukan
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yang
dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih. Data
Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun
2018, jumlah ibu bersalin sebanyak 6.334 orang
di 20 puskesmas di 10 kecamatan. Dari jumlah
ibu hamil tersebut, yang melakukan persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan yang dibantu oleh
tenaga kesehatan terlatih sebanyak 6.175 orang atau 97,49 persen.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan komplikasi kebidanan yang

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 68


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

ditangani dengan capaian tahun 2018 sebesar 84,05 persen artinya


realisasi cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2018
cukup berhasil walaupun belum mencapai target yaitu 84,05 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 100 persen.
Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun
bayi. Komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi
(sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, eklampsia,
pendarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada
usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Data Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba tahun 2018, jumlah ibu hamil terdata
sebanyak 7.625 orang di 20 puskesmas di 10 kecamatan. Dari
jumlah ibu hamil tersebut, diperkirakan terdapat 1.525 ibu hamil
dengan komplikasi kebidanan, dan yang tertangani di fasilitas
kesehatan di tahun 2018 sebanyak 1.269 ibu hamil atau 84,05
persen.
Persentase capaian terhadap indikator tersebut tidak mencapai
target disebabkan karena rendahnya pengaduan keluarga terhadap
ibu hamil pada beberapa kasus komplikasi kebidanan yang dialami.
Untuk mendorong pencapaian tagret pada indikator tersebut dapat
ditempuh melalui peningkatan penyuluhan bagi ibu hamil terhadap
upaya deteksi dini komplikasi kehamilan dan juga dengan upaya
mendorong pemeriksaan kehamilan sedini mungkin dan secara
teratur pada fasilitas kesehatan.
Keempat, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan pelayanan nifas dengan
capaian tahun 2018 sebesar 90,45 persen artinya realisasi cakupan
pelayanan nifas yang ditangani tahun 2018 cukup berhasil
walaupun belum mencapai target yaitu 85,93 persen dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 95 persen.
Pelayanan ibu nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh
tenaga kesehatan. Pada ibu nifas diperlukan adanya deteksi dini
yaitu kunjungan ibu nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi
waktu: 1). kunjungan nifas pertama (KF1) 6 jam sampai 3 hari
setelah persalinan; 2). kunjungan nifas ke dua (KF2) pada minggu ke
dua setelah persalinan; dan 3). kunjungan nifas ke tiga (KF3)
dilakukan minggu ke enam setelah persalinan (Kemenkes RI, 2009).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018, jumlah
ibu hamil terdata sebanyak 7.625 orang di 20 puskesmas di 10
kecamatan. Dari jumlah ibu hamil tersebut, tercatat 7.280 ibu hamil
yang melakukan persalinan di layanan kesehatan, dan yang

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 69


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

mendapatkan pelayanan kesehatan nifas di fasilitas kesehatan di


tahun 2018 sebanyak 6.256 ibu bersalin atau 85,93 persen.
Persentase capaian terhadap indikator tersebut tidak mencapai
target disebabkan karena rendahnya kesadaran ibu hamil untuk
melakukan persalinan dan pelayanan kesehatan pasca melahirkan di
unit layanan kesehatan. Untuk mendorong pencapaian target pada
indikator tersebut dapat ditempuh melalui asuhan lanjutan masa
nifas di rumah meliputi asuhan post partum dengan fokus
pengkajian penyuluhan dan konseling.
Kelima, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator persentase cakupan kunjungan
neonatal pertama (KN1) dengan capaian tahun 2018 sebesar 102,04
persen artinya realisasi persentase cakupan kunjungan neonatal
pertama (KN1) tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
yaitu 100 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu 98 persen.
Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga
kesehatan minimal dua kali untuk mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan neonatal, baik di dalam maupun di luar
gedung puskesmas, termasuk bidan di desa, polindes dan kunjungan
ke rumah. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun
2018, jumlah lahir hidup sebanyak 6.258 orang di 20 puskesmas di
10 kecamatan. Dari jumlah lahir hidup tersebut, tercatat jumlah
lahir hidup sebanyak 6.258 orang dan sebanyak 6.258 orang yang
melakukan kunjungan neonatal pertama (KN1) atau 100 persen, dan
yang melakukan kunjungan neonatal 3 kali (KN lengkap) sebanyak
5.831 orang atau 93,20 persen.
Untuk meningkatkan persentase cakupan kunjungan neonatal
pertama (KN1) dilakukan dengan peningkatan penyuluhan
pentingnya kontak neonatal dengan tenaga kesehatan dan
penambahan aparatur khususnya bidan pada daerah-daerah yang
jauh dari fasilitas kesehatan serta peningkatan pelayanan kesehatan
home care.
Keenam, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator persentase cakupan pelayanan anak
balita dengan capaian tahun 2018 sebesar 68,80 persen artinya
realisasi persentase cakupan pelayanan anak balita tahun 2018
kurang berhasil atau tidak mencapai target yaitu 51,60 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 75 persen.
Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bulan) adalah persentase
anak balita yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 70


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

perkembangan minimal 2 kali dalam setahun, dan pemberian


vitamin A sebanyak 2 kali setahun. Data Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba tahun 2018, jumlah anak balita terdata
sebanyak 42.409 anak di 20 puskesmas di 10 kecamatan. Dari
jumlah tersebut, anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan
pelayanan kesehatan (minimal 8 kali) sebanyak 21.665 anak atau
51,60 persen.
Ketujuh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan penjaringan kesehatan siswa
SD dan sederajat dengan capaian tahun 2018 sebesar 86,32 persen
artinya realisasi persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa
SD dan sederajat tahun 2018 cukup berhasil walaupun belum
mencapai target yaitu 82 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 95 persen.
Penjaringan kesehatan peserta didik
merupakan salah satu indikator standar
pelayanan minimal bidang kesehatan yang
menjadi urusan wajib pemerintah daerah.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
hampir setiap anak SD sederajat masih
terdapat problem masalah gizi yang cukup
serius, dan prevalensi penyakit cacingan juga
cukup tinggi, kesehatan gigi dan kesehatan
indera penglihatan serta masalah pendengaran
atau telinga pada anak sekolah pun masih
ditemukan. Kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala tersebut dilaksanakan melalui wadah usaha kesehatan
sekolah (UKS), dengan mengutamakan pada upaya peningkatan
kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018, murid
kelas 1 SD sederajat sebanyak 8.196 orang di 20 puskesmas di 10
kecamatan. Dari jumlah murid kelas 1 SD sederajat tersebut,
tercatat sebanyak 6.721 orang yang mendapatkan pelayanan
kesehatan (penjaringan) atau 82 persen.
Upaya untuk mendorong pencapaian target tersebut dapat
dilakukan melalui peningkatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten Bulukumba serta sekolah-sekolah yang menjadi sasaran
pelaksanaan kegiatan penjaringan pelayanan kesehatan siswa SD
sederajat tersebut.
Kedelapan, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan pada
usia lanjut dengan capaian tahun 2018 sebesar 237,52 persen
artinya realisasi cakupan pelayanan kesehatan pada usia lanjut

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 71


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

tahun 2018 sangat berhasil dan melampaui target yaitu 59,38 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 25 persen.
Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang
mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial.
Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia
adalah masalah kesehatan akibat proses degeneratif, hal ini
ditunjukkan oleh data pola penyakit pada lanjut usia, penyakit
terbanyak pada lanjut usia terutama adalah penyakit tidak menular
antara lain hipertensi, osteo artritis, masalah gigi-mulut, Penyakit
Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan Diabetes Mellitus (DM).
Pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan memfasilitasi pengembangan kelompok lanjut usia
agar tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif secara sosial dan
ekonomi.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Bulukumba tahun 2018, penduduk
usia lanjut (60 tahun ke atas) sebanyak
32.885 orang di 20 puskesmas di 10
kecamatan. Dari jumlah penduduk usia
lanjut tersebut, tercatat sebanyak
19.526 orang yang mendapatkan
pelayanan kesehatan (penjaringan) atau
59,38 persen.
Keberhasilan persentase capaian terhadap indikator tersebut
secara umum disebabkan karena tingkat kesadaran masyarakat
khususnya pada masyarakat usia lanjut semakin baik, selain itu
adanya program pembentukan Pos Pembinaan Terpadu Kesehatan
Usia (Posbindu) di tiap puskesmas juga mendukung keberhasilan
pencapaian target pada indikator tersebut.
Kesembilan, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan
penderita hipertensi dengan capaian tahun 2018 sebesar 333,33
persen artinya realisasi cakupan pelayanan kesehatan penderita
hipertensi tahun 2018 sangat berhasil dan melampaui target yaitu
100 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun
yang sama yaitu 30 persen.
Hipertensi terkait dengan perilaku dan pola hidup, hipertensi
menjadi salah satu faktor risiko pintu masuk berbagai penyakit
degeneratif antara lain penyakit jantung koroner, stroke dan
penyakit pembuluh darah lainnya. Perubahaan gaya hidup tidak
mudah untuk dilakukan, karenanya memerlukan pendekatan
komprehensif yang secara terus menerus harus dilakukan untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Fokus program pengendalian

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 72


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

hipertensi secara terintegrasi mencakup pelayanan yang


komprehensif (promotif-preventif, kuratif- rehabilitatif).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018, dari
jumlah penduduk usia usia 15 tahun ke atas di Kabupaten
Bulukumba, tercatat sebanyak 19.880 orang yang menderita
hipertensi, dan dari jumlah tersebut sebanyak 19.880 orang yang
yang dilayani sesuai standar atau 100 persen.
Keberhasilan persentase capaian terhadap indikator tersebut
secara umum disebabkan karena tingkat kesadaran masyarakat
dalam melakukan pemeriksaan kesehatan sudah cukup tinggi, dan
adanya program pemerintah melalui standar pelayanan minimal
yang ditetapkan untuk penderita hipertensi melalui upaya promosi
kesehatan dengan modifikasi gaya hidup di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP). Penderita hipertensi dengan komplikasi
(jantung, stroke, dan gagal ginjal kronis) akan dilakukan rujukan ke
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL) yang mempunyai
kompetensi untuk penanganan komplikasi.
Kesepuluh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan
penderita diabetes melitus dengan capaian tahun 2018 sebesar 400
persen artinya realisasi cakupan pelayanan kesehatan penderita
diabetes melitus tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
yaitu 100 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu 25 persen.
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit menahun yang timbul
pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula
atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018,
penderita Diabetes Mellitus (DM) sebanyak 5.520 orang di 20
puskesmas di 10 kecamatan. Dari jumlah tersebut, tercatat
sebanyak 5.520 orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan atau
100 persen.
Keberhasilan persentase capaian terhadap indikator tersebut
secara umum disebabkan karena semakin tingginya kesadaran
penderita dalam memanfaatkan posbindu penyakit tidak menular di
puskesmas, selain itu peningkatan penyuluhan tentang keberadaan
posbindu dengan melakukan himbauan bagi penderita diabates
melitus agar memeriksakan kondisi kesehatannya secara berkala
pada fasilitas kesehatan yang telah disediakan.
Capaian kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penyandang DM dinilai
dari persentase penyandang DM yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Target pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus adalah

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 73


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Capaian kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam


memberikan pelayanan tata laksana kepada penyandang DM sesuai
standar di wilayah kerjanya adalah 100 persen.
Kesebelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan jiwa
pada orang dengan gangguan jiwa berat dengan capaian tahun 2018
sebesar 290,90 persen artinya realisasi cakupan pelayanan
kesehatan jiwa pada orang dengan gangguan jiwa berat tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 84,36 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 29 persen.
Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ
adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan
perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala
dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi
orang sebagai manusia. Kesehatan jiwa masih menjadi persoalan
serius di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat
Prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai 1,7 per mil.
Artinya, 1-2 orang dari 1.000 penduduk di Indonesia mengalami
gangguan jiwa berat. Hal ini diperburuk dengan minimnya pelayanan
dan fasilitas kesehatan jiwa di berbagai daerah Indonesia sehingga
banyak penderita gangguan kesehatan mental yang belum tertangani
dengan baik.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018,
tercatat jumlah penderita gangguan jiwa yang terdata di 20
puskesmas di 10 kecamatan sebanyak 473 orang, dan dari jumlah
tersebut, tercatat sebanyak 399 orang yang diagnosa menderita
gangguan jiwa berat atau 84,36 persen.
Tingginya persentase capaian terhadap indikator tersebut secara
umum disebabkan karena adanya dukungan Pemerintah Kabupaten
Bulukumba terhadap program kesehatan jiwa di puskesmas pada
tahun 2018, sehingga penjaringan penderita gangguan jiwa berat di
seluruh kecamatan bisa lebih maksimal.
Keduabelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan orang
dengan TB dengan capaian tahun 2018 sebesar 596,60 persen
artinya realisasi cakupan pelayanan kesehatan orang dengan TB
tahun 2018 sangat berhasil dan melampaui target yaitu 149,14
persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang
sama yaitu 25 persen.
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC,
adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 74


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit


menular yang masih menjadi permasalahan di dunia kesehatan
hingga saat ini dan termasuk dalam 10 besar penyakit yang
menyebabkan kematian di dunia.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018,
jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba sebanyak 415.713 jiwa,
dan jumlah penderita TB BTA+ yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sebanyak 620 orang di 20 puskesmas di 10 kecamatan,
sehingga cakupan pelayanan kesehatan orang dengan TB BTA+
mencapai 149,14 per 100.000 penduduk.
Keberhasilan pencapaian indikator tersebut secara umum
disebabkan karena program pemerintah dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan TB yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (puskesmas dan jaringannya) mulai dari
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Selain itu, peningkatan
kinerja aparatur pengelola program TB melalui Posbindu utamanya
dalam melakukan koordinasi penemuan dini penderita TB.
Ketigabelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan
masyarakat melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan orang
dengan resiko terinfeksi HIV dengan capaian tahun 2018 sebesar
550 persen artinya capaian cakupan pelayanan kesehatan orang
dengan resiko terinfeksi HIV tahun 2018 sangat berhasil dalam
mencapai target yaitu 55 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 10 persen.
Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya disingkat HIV
adalah Virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS). AIDS adalah suatu kumpulan gejala berkurangnya
kemampuan pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus
HIV dalam tubuh seseorang. Orang Dengan HIV dan AIDS yang
selanjutnya disingkat ODHA adalah orang yang telah terinfeksi virus
HIV.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018,
Total populasi berisiko yang mendapatkan pelayanan HIV sesuai
standar sebesar 4.876 jiwa dan total populasi berisiko seluruhnya
sebesar 8.936 jiwa, sehingga persentase cakupan pelayanan
kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV di Kabupaten
Bulukumba tahun 2018 mencapai 55 persen.
Rendahnya persentase capaian terhadap indikator tersebut
secara umum disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan dan
pemahaman sebagian elemen masyarakat termasuk petugas
kesehatan terkait HIV, selain itu kondisi tersebut diperburuk dengan
adanya stigma negatif bagi penderita (penderita dikucilkan/
dihindari). Untuk mendukung pencapaian target pada indikator

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 75


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kinerja KPAD (Komisi


Penanggulangan AIDS Daerah) dalam melakukan advokasi dan
sosialisasi.
Keempatbelas, pencapaian kinerja untuk sasaran
meningkatnya kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur
kesehatan masyarakat melalui indikator cakupan desa yang
melaksanakan STBM dengan capaian tahun 2018 sebesar 112,36
persen artinya realisasi cakupan desa yang melaksanakan STBM
tahun 2018 sangat berhasil dan melampaui target yaitu 100 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 89 persen.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah upaya dalam
rangka percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi dasar di
Indonesia sebagaimana tercantum dalam RPJMN tahun 2015-2019
adalah tersedianya universal access atau cakupan akses sebesar
100% untuk air minum dan juga sanitasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. STBM merupakan suatu
pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan dengan metode pemicuan.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018,
jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM sebanyak 136
desa/kelurahan dari 136 desa/kelurahan atau 100 persen, jumlah
tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 yaitu
103 desa/kelurahan. Semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten
Bulukumba sudah melaksanakan STBM tetapi belum masuk dalam
kategori STBM.
Keberhasilan capaian terhadap indikator tersebut secara umum
disebabkan karena tingginya tingkat kesadaran masyarakat
desa/kelurahan dalam menyelenggarakan strategi STBM dengan 5
pilar yaitu stop BABS, CTPS, Sediakan Air Minum Kelola makanan
dan minuman dengan aman dan kelola limbah (sampah dan air
buangan).
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas, kuantitas,
dan cakupan infrastruktur kesehatan masyarakat ini adalah sebesar
Rp4.924.225.650 dan di perubahan anggaran berkurang menjadi
Rp4.803.040.070, dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar
Rp3.550.303.303 atau 73,92 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya kualitas, kuantitas, dan cakupan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 76


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

infrastruktur kesehatan masyarakat ini adalah sebanyak 11 program


yaitu:
1. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.
2. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita.
3. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
4. Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama dan kesra.
5. Program peningkatan pelayanan lanjut usia (lansia).
6. Program pengendalian penyakit tidak menular.
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
8. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS, termasuk
HIV/AIDS.
9. Program upaya kesehatan masyarakat.
10. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
11. Program pengembangan lingkungan sehat.

Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan


4
masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan.
Analisis pencapaian Sasaran 4: Meningkatnya kualitas dan
cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat dasar dan
rujukan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase % 81,10 100 123,30 SB
kualitas dan Pemberi
cakupan pelayanan GD
pelayanan yang
kesehatan bersertifikat
masyarakat yang masih
pada tingkat berlaku
dasar dan BLS/PPGD/
rujukan. GELS/ALS
2 Persentase % 87,60 87,68 100,09 SB
kepuasan
pelanggan
rawat jalan
dan rawat inap
3 Jumlah Unit 9 16 177,78 SB
puskesmas
yang
terakreditasi
Rata-rata Capaian 133,72 SB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


3 indikator kinerja mencapai target di atas 100 persen atau sangat
berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya
kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat
dasar dan rujukan, telah berhasil melampaui target yaitu rata-rata
133,72 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 77


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Persentase Pemberi pelayanan
GD yang bersertifikat yang
1 % 68.5 100 100 100
masih berlaku BLS/ PPGD/
GELS/ALS
Persentase kepuasan
2 pelanggan rawat jalan dan % 82.6 82 78,08 87,68
rawat inap
Jumlah puskesmas yang
3 Unit 0 4 5 16
terakreditasi

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 3 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan mengalami peningkatan
dari tahun lalu dan kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notif
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) ikasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase Pemberi
0pelayanan GD yang
1 bersertifikat yang masih % 100 100 100,00 
berlaku BLS/PPGD/
GELS/ALS
Persentase kepuasan
2 pelanggan rawat jalan % 95 87,68 92,29 
dan rawat inap
Jumlah puskesmas yang
3
terakreditasi
Unit 20 16 80,00 
Pada Sasaran strategis 4, meningkatnya kualitas dan cakupan
pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan,
terdapat 3 indikator sasaran yang mendukung pencapaian sasaran
ini, dan semua indikator sasaran tersebut tercapai dengan notifikasi
hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 78


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya


kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat
dasar dan rujukan melalui indikator persentase pemberi pelayanan
Gawat Darurat yang bersertifikat yang masih berlaku BLS/ PPGD/
GELS/ALS dengan capaian tahun 2018 sebesar 123,30 persen
artinya realisasi persentase pemberi pelayanan Gawat Darurat yang
bersertifikat yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 100 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 81,10 persen.
Pemberi pelayanan pada Unit Gawat Darurat merupakan hal
yang wajib bagi rumah sakit untuk menempatkan tenaga dokter dan
perawat/bidan di Instalasi Gawat Darurat yang telah bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ALS. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor: 129/Menkes/SK/
II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, dan
implementasinya di Rumah Sakit H. A. Sultan Dg. Radja Kabupaten
Bulukumba telah memenuhi ketentuan tersebut. Data dari RSUD H.
A. Sultan Dg. Radja Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa
jumlah tenaga medis yang memberikan pelayanan pada Instalasi
Gawat Darurat tahun 2018 sebanyak 88 orang yang terdiri dari 11
dokter, 39 perawat, dan 38 bidan, dan kesemuanya telah memiliki
sertifikat BTCLS/PPGD/ ACLS/ATLS.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat
dasar dan rujukan melalui indikator persentase kepuasan pelanggan
rawat jalan dan rawat inap dengan capaian tahun 2018 sebesar
100,09 persen artinya realisasi persentase kepuasan pelanggan
rawat jalan dan rawat inap tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu 87,68 persen dibandingkan dengan target
yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 87,60 persen.
Persentase kepuasan pelanggan rawat jalan dan rawat inap
tersebut disebabkan karena pada tahun 2018 RSUD H.A. Sultan Dg.
Radja Kabupaten Bulukumba terus melakukan pembenahan terkait
sarana dan prasarana rumah sakit seperti lanjutan pembangunan
gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan lanjutan rehabilitasi
beberapa sarana dan prasarana rawat jalan dan rawat inap,
tambahan pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit dengan
anggaran tahun 2018 sebesar Rp28.058.173.550,- bersumber dari
DAK. Pembenahan sarana dan prasarana kesehatan ini terus
dilaksanakan dengan harapan tingkat kepuasan pelanggan akan
semakin tinggi di tahun-tahun mendatang.
Persentase kepuasan pelanggan rawat jalan dan rawat inap
diolah berdasarkan survei kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan di RSUD H.A.Sultan Dg. Radja

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 79


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kabupaten Bulukumba dan di 20 Puskesmas di Kabupaten


Bulukumba sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2014
tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Terdapat 8 jenis pelayanan yang
disurvei yaitu: Instalasi Gawat Darurat
(IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA),
Instalasi Rawat Inap (IRNA), Persalinan
dan Perinatologi, Radiologi, Laboratorium
Patologi Klinik, Rehabilitasi Medik, dan
Farmasi. Dan terdapat 11 unsur
pelayanan yang dinilai yaitu: persyaratan
pelayanan, pelayanan di luar prosedur, kemudahan prosedur
pelayanan, waktu pelayanan, biaya pelayanan, produk spesifikasi
jenis pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, kesopanan dan
keramahan petugas, maklumat pelayanan, mekanisme pengaduan,
dan penanganan pengaduan.
Di RSUD H. A. Sultan Dg. Radja Kabupaten Bulukumba Setiap
triwulan disampel 150 hasil survei yang masuk untuk 8 jenis
pelayanan dan 11 unsur pelayanan, dan hasilnya sebagai berikut:
triwulan I dengan nilai rata-rata 80,39 (baik), triwulan II dengan nilai
rata-rata 78,89 (baik), triwulan III dengan nilai rata-rata 78,90
(baik), dan triwulan IV dengan nil ai rata-rata 80,60 (baik). Sehingga
Rata-rata survei kepuasan masyarakat tahun 2018 adalah
(80,39+78,89+ 78,90+80,60)/4 dengan nilai 79,69 (baik).
Sedangkan survei kepuasan pasien rawat jalan dan rawat inap
di 20 Puskesmas sebagai berikut: Puskesmas 1 dengan nilai 86,20,
Puskesmas 2 dengan nilai 87,00, Puskesmas 3 dengan nilai 88,60,
Puskesmas 4 dengan nilai 90,90, Puskesmas 5 dengan nilai 85,50,
Puskesmas 6 dengan nilai 87,20, Puskesmas 7 dengan nilai 86,60,
Puskesmas 8 dengan nilai 94,30, Puskesmas 9 dengan nilai 86,70,
Puskesmas 10 dengan nilai 87,00, Puskesmas 11 dengan nilai 87,60,
Puskesmas 12 dengan nilai 88,20, Puskesmas 13 dengan nilai 85,60,
Puskesmas 14 dengan nilai 95,80, Puskesmas 15 dengan nilai 91,20,
Puskesmas 16 dengan nilai 87,30, Puskesmas 17 dengan nilai 85,70,
Puskesmas 18 dengan nilai 86,70, Puskesmas 19 dengan nilai 88,00,
Puskesmas 20 dengan nilai 85,40. Survei kepuasan pasien ini di
jumlahkan antara RSUD dengan 20 Puskesmas kemudian
didapatkan rata-rata 87,68 (baik).
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat
dasar dan rujukan melalui indikator jumlah puskesmas yang
terakreditasi dengan capaian tahun 2018 sebesar 177,78 persen
artinya realisasi jumlah puskesmas yang terakreditasi tahun 2018

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 80


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

sangat berhasil atau melampaui target yaitu 16 puskesmas


dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 9 puskesmas.
Puskesmas yang terakreditasi di
Kabupaten Bulukumba sampai dengan
tahun 2018 sebanyak 16 puskesmas
yaitu: Puskesmas Gattareng,
Puskesmas Ujung Loe, Puskesmas
Tanete, Puskesmas Bontobangun,
Puskesmas Herlang, Puskesmas
Salassae, Puskesmas Kajang,
Puskesmas Batang, Puskesmas Bontotiro, Puskesmas Karassing,
Puskesmas Palangisang, Puskesmas Ponre, Puskesmas Caile,
Puskesmas Borong Rappoa, Puskesmas Balibo dan Puskesmas
Lembanna. Secara umum keberhasilan pencapaian target pada
indikator tersebut disebabkan karena mulai tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 ini telah dialokasikan anggaran pada beberapa
puskesmas untuk diakreditasi, selain itu prioritas pembangunan
sampai tahun 2018 masih memprioritaskan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan dimana salah satu fokusnya adalah akreditasi
puskesmas.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan
cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat dasar dan
rujukan ini adalah sebesar Rp194.353.438.163,00 dan di perubahan
anggaran meningkat menjadi Rp201.339.354.585,21 dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp189.931.317.637,00 atau
94,33 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan ini adalah sebanyak 13
program yaitu:
1. Program pengadaan, peningkatan sapra rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.
2. Program obat dan perbekalan kesehatan.
3. Program upaya kesehatan masyarakat.
4. Program pengawasan obat dan makanan.
5. Program perbaikan gizi masyarakat.
6. Program pengembangan obat asli Indonesia.
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
8. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan.
9. Program pengendalian penyakit tidak menular.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 81


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

10. Program pelayanan kesehatan BLUD.


11. Program perencanaan sosial dan budaya.
12. Program standarisasi pelayanan kesehatan.
13. Program pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/pustu, dan jaringannya.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta cakupan


5
infrastruktur pendidikan masyarakat.
Analisis pencapaian Sasaran 5: Meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta cakupan infrastruktur pendidikan masyarakat, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator kinerja Sat Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Sekolah % 32,25 88,06 273,04 SB
kualitas dan pendidikan
kuantitas serta SD/MI kondisi
cakupan bangunan baik
infrastruktur a. ruang kelas % 21,50 88,97 413,81 SB
pendidikan b. perpustakaan % 43 87,14 202,65 SB
masyarakat. 2 Sekolah % 24,41 83,94 343,83 SB
pendidikan
SMP/MTs
kondisi
bangunan baik
a. ruang kelas % 30,24 90,42 299,01 SB
b. perpustakaan % 20 80 400 SB
c. laboratorium % 23 81,40 353,91 SB
3 Sekolah % 74,05 89,72 121,16 SB
pendidikan SMA
kondisi
bangunan baik
a. ruang kelas % 70,45 86,37 122,60 SB
b. perpustakaan % 77,70 90,63 116,64 SB
c. laboratorium % 74 92,16 124,54 SB
Rata-rata Capaian 246,01 SB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


semua indikator kinerja sasaran mencapai target di atas 100 persen
atau sangat berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta cakupan infrastruktur
pendidikan masyarakat, telah berhasil melampaui target yaitu rata-
rata 246,01 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Sekolah pendidikan SD/MI
1 kondisi bangunan baik

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 82


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
a. Ruang Kelas % 18,03 48,00 89,83 88,97
b. Perpustakaan % 40,00 52,00 87,91 87,14
Sekolah pendidikan SMP/MTS
kondisi bangunan baik
a. Ruang Kelas % 20,07 56,00 89,84 90,42
2 b. Perpustakaan % 13 38,00 77,96 80
c. Laboratorium % 20 43,00 79,76 81,40

Sekolah pendidikan SMA/SMK


kondisi bangunan baik
3 a. Ruang Kelas % 65,45 66,00 95,83 86,37
b. Perpustakaan % 74,90 73,00 100,00 90,63
c. Laboratorium % 71,92 70,00 94,73 92,16

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas dan kuantitas serta cakupan infrastruktur
pendidikan masyarakat mengalami peningkatan dari tahun lalu dan
2 indikator lainnya mengalami penurunan dari tahun lalu. Tetapi
jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka keseluruhan
indikator mengalami peningkatan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Sekolah pendidikan % 34,34 88,06 256,46 
SD/MI kondisi bangunan
baik
a. ruang kelas % 23,67 88,97 375,88 
b. perpustakaan % 45 87,14 193,64 
2 Sekolah pendidikan % 27,06 83,94 310,20 
SMP/MTs kondisi
bangunan baik
a. ruang kelas % 33,18 90,42 272,51 
b. perpustakaan % 23 80 347,83 
c. laboratorium % 25 81,40 325,60 
3 Sekolah pendidikan SMA % 76,89 89,72 116,69 
kondisi bangunan baik
a. ruang kelas % 75,67 86,37 114,14 
b. perpustakaan % 79 90,63 114,72 
c. laboratorium % 76 92,16 121,26 
Pada sasaran strategis 5, meningkatnya kualitas dan kuantitas
serta cakupan infrastruktur pendidikan masyarakat, terdapat 3
indikator sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, seluruh
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 83


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/


penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada
sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas serta cakupan
infrastruktur pendidikan masyarakat ini didukung dengan adanya
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun serta adanya
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan
prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan
tegas disebutkan bahwa:
- Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
- Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
Tahun 2018 Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba
melaksanakan beberapa kegiatan fisik untuk peningkatan prasarana
dan sarana sekolah melalui alokasi anggaran Dana Insentif Daerah
(DID) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan.
Pertama, pencapaian kinerja untuk meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta cakupan infrastruktur pendidikan masyarakat
melalui indikator sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
pada bangunan ruang kelas dan perpustakaan dengan capaian
tahun 2018 sebesar 273,04 persen artinya realisasi sekolah
pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik pada bangunan ruang
kelas dan perpustakaan tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui
target yaitu 88,06 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 32,25 persen.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Bulukumba terdapat bangunan ruang kelas untuk
sekolah pendidikan SD/MI 2.348 buah dan 2.089 buah dengan
kondisi baik (masih layak digunakan) serta terdapat perpustakaan
untuk sekolah pendidikan SD/MI 280 buah dan 244 buah dengan
kondisi baik.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba dalam meningkatan sarana dan prasarana

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 84


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pendidikan adalah dengan pembangunan dan rehabilitasi ruang


kelas dan perpustakaan pada sekolah pendidikan SD/MI.
Kedua, pencapaian kinerja untuk meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta cakupan infrastruktur pendidikan masyarakat
melalui indikator sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi bangunan
baik pada bangunan ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium
mencapai pada tahun 2018 sebesar 343,83 persen artinya realisasi
sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi bangunan baik pada
bangunan ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 83,94 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 24,41 persen.
Berdasarkan data dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bulukumba terdapat bangunan ruang
kelas untuk sekolah pendidikan SMP/MTS
668 buah dan 604 buah dengan kondisi
baik, perpustakaan untuk sekolah
pendidikan SMP/MTS 60 buah dan 48 buah dengan kondisi baik
serta laboratorium untuk sekolah pendidikan SMP/MTS 86 buah
dan 70 buah dengan kondisi baik.
Ketiga, Pencapaian kinerja untuk meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta cakupan infrastruktur pendidikan masyarakat
melalui indikator sekolah pendidikan SMA/SMK kondisi bangunan
baik pada bangunan ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium
mencapai pada tahun 2018 sebesar 121,16 persen artinya realisasi
sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi bangunan baik pada
bangunan ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 89,72 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 74,05 persen.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Bulukumba terdapat bangunan ruang kelas untuk
sekolah pendidikan SMA/SMK 521 buah dan 450 buah dengan
kondisi baik, perpustakaan untuk sekolah pendidikan SMA/SMK 32
buah dan 29 buah dengan kondisi baik serta laboratorium untuk
sekolah pendidikan SMA/SMK 102 buah dan 94 buah dengan
kondisi baik.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya meningkatnya
kualitas dan kuantitas serta cakupan infrastruktur pendidikan
masyarakat ini adalah sebesar Rp41.803.750.898 dan di perubahan
anggaran meningkat menjadi Rp42.138.415.975, dan dari anggaran
tersebut terealisasi sebesar Rp41.448.275.975 atau 98,36 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 85


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan


ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas serta cakupan
infrastruktur pendidikan masyarakat ini adalah sebanyak 1 program,
yaitu Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang


6
pendidikan.
Analisis pencapaian Sasaran 6: Meningkatnya mutu pendidikan
pada seluruh jenjang pendidikan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Angka % 112,28 94,85 84,48 CB
mutu Partisipasi
pendidikan Kasar (APK)
pada seluruh a. SD sederajat % 110,78 107,89 97,39 CB
jenjang b. SMP sederajat % 110,90 87,97 79,32 KB
pendidikan. c. SMA sederajat % 115,15 88,70 77,03 KB
2 Angka % 101,19 69,06 68,24 KB
Partisipasi
Murni (APM)
a. SD sederajat % 107,91 82,25 76,22 KB
b. SMP sederajat % 99,00 61,31 61,93 KB
c. SMA sederajat % 96,67 63,61 65,80 KB
3 Angka % 107,67 72,63 67,46 KB
Partisipasi
Sekolah (APS)
a. SD sederajat % 120,10 83,16 69,24 KB
b. SMP sederajat % 104,75 61,75 58,95 KB
c. SMA sederajat % 98,15 72,98 74,36 KB
4 Angka Putus % 0,12 0,40 30,58 TB
Sekolah (APTS)
a. SD sederajat % 0,06 0,28 21,43 TB
b. SMP sederajat % 0,16 0,66 24,24 TB
c. SMA sederajat % 0,15 0,27 20,00 TB
5 Angka Melanjut- % 99,06 95,56 96,47 CB
kan(AM)
a. SD ke SMP % 100,61 91,05 90,50 CB
b. SMP ke SMA % 97,50 100,06 102,63 SB
6 Persentase % 99,57 100 100,44 SB
kelulusan
a. SD sederajat % 99,70 100 100,30 SB
b. SMP sederajat % 99,85 100 100,15 SB
c. SMA sederajat % 99,15 100 100,86 SB
7 Rasio guru dan % 1:30 01.13 118,52 SB
murid
a. SD sederajat % 1:30 01.14 117,78 SB
b. SMP sederajat % 1:30 01.12 120,00 SB
c. SMA sederajat % 1:30 01.14 117,78 SB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 86


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
8 Persentase % 63,35 94,64 149,41 SB
jumlah satuan
pendidikan yang
sudah
terakreditasi
a. SD sederajat % 85,95 100 116,35 SB
b. SMP sederajat % 57,17 91,43 159,93 SB
c. SMA sederajat % 46,92 92,50 197,14 SB
9 Persentase % 36 100 277,78 SB
sekolah yang
memanfaatkan
pembelajaran
berbasis TIK.
10 Jumlah siswa Org 29.195 47.094 161,31 SB
miskin yang
memperoleh
beasiswa
a. SD sederajat Org 18.000 29.897 166,09 SB
b. SMP sederajat Org 5.500 9.441 171,65 SB
c. SMA Org 4.742 5.954 125,56 SB
d. SMK Org 953 1.802 189,09 SB
11 Jumlah medali Bu 8 5 62,50 KB
peserta didik ah
pada kejuaraan
/ lomba tingkat
regional dan
nasional.
12 Jumlah Keg 37 37 100 B
kegiatan .
pembinaan
pendidikan non
formal.
Rata-rata Capaian 109,76 SB

Dari 12 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


5 indikator kinerja sasaran mencapai target rata-rata di atas 100
persen atau sangat berhasil, 1 indikator kinerja sasaran mencapai
target 100 persen atau berhasil, 2 indikator kinerja pencapaian di
atas 80 sampai 99 persen atau cukup berhasil, 3 indikator kinerja
belum mencapai target dan pencapaian di atas 50 sampai 79 persen
atau kurang berhasil dan 1 indikator kinerja pencapaian di bawah
50 persen atau tidak berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian
sasaran meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang
pendidikan, telah berhasil melampaui target yaitu rata-rata 109,76
persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Angka Partisipasi Kasar (APK) % 137,73 87,94 92,59 94,85
1
a. SD sederajat % 140,87 108,29 108,99 107,89

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 87


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
b. SMP sederajat % 146,26 84,41 84,19 87,97
c. SMA sederajat % 126,06 71,12 84,59 88,70
Angka Partisipasi Murni (APM) % 105,94 82,82 80,22 69,06
a. SD sederajat % 123,43 98,53 97,85 82,25
2
b. SMP sederajat % 102,46 80,49 78,30 61,31
c. SMA sederajat % 91,93 69,43 64,50 63,61
Angka Partisipasi Sekolah % 114,08 89,03 87,46 72,63
(APS)
3 a. SD sederajat % 134,63 98,73 98,72 83,16
b. SMP sederajat % 111,08 91,70 92,80 61,75
c. SMA sederajat % 96,52 76,66 70,86 72,98
Angka Putus Sekolah (APTS) % 0,18 0,14 0,14* 0,40
a. SD sederajat % 0,09 0,036 0,036* 0,28
4
b. SMP sederajat % 0,22 0,23 0,23* 0,66
c. SMA sederajat % 0,22 0,14 0,14* 0,27
Angka Melanjutkan (AM) % 98,49 99,01 100,185 95,56
5 a. SD ke SMP % 103,58 99 103,17 91,05
b. SMP ke SMA % 93,39 99,02 97,20 100,06
Persentase kelulusan % 95,56 99 100 100
a. SD sederajat % 98,66 99 100 100
6
b. SMP sederajat % 98,84 99 100 100
c. SMA sederajat % 89,19 99 100 100
Rasio guru dan murid % 01.22 01.24 01.13 01.13
a. SD sederajat % 01.24 01.25 01.14 01.14
7
b. SMP sederajat % 01.22 01.24 01.12 01.12
c. SMA sederajat % 01.22 01.24 01.13 01.14
Persentase jumlah satuan % 48,64 87,00 96,48 94,64
pendidikan yang sudah
terakreditasi
8
a. SD sederajat % 69,54 100 100 100
b. SMP sederajat % 43,05 82 91,43 91,43
c. SMA sederajat % 33,33 79 98 92,50
Persentase sekolah yang % 33,33 100 100 100
9 memanfaatkan pembelajaran
berbasis TIK.
Jumlah siswa miskin yang Org 22.569 32.461 27.825 47.094
memperoleh beasiswa
a. SD sederajat Org 13.615 22.222 15.976 29.897
10
b. SMP sederajat Org 4.626 7.533 7.027 9.441
c. SMA Org 3.574 1.598 3.987 5.954
d. SMK Org 754 1108 835 1.802
Jumlah medali peserta didik Buah 4 2 4 5
11 pada kejuaraan/lomba tingkat
regional dan nasional.
Jumlah kegiatan pembinaan Keg. 30 30 35 37
12
pendidikan non formal.

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 3 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan
mengalami peningkatan, 3 indikator tidak mengalami peningkatan
atau sama dengan tahun lalu, dan 6 indikator mengalami penurunan
dari tahun lalu. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015)
maka 6 indikator mengalami peningkatan dari kondisi awal, dan 6
indikator mengalami penurunan dari kondisi awal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 88


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Realisasi
Target Kinerja
Tahun Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat s/d
2021 (%) kasi
(kondisi akhir)
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6
1 Angka Partisipasi Kasar % 100,00 94,85 94,85 
(APK)
a. SD sederajat % 100 107,89 107,89 
b. SMP sederajat % 100 87,97 87,97 
c. SMA sederajat % 100 88,70 88,70 
2 Angka Partisipasi Murni % 100,00 69,06 69,06 
(APM)
a. SD sederajat % 100 82,25 82,25 
b. SMP sederajat % 100 61,31 61,31 
c. SMA sederajat % 100 63,61 63,61 
3 Angka Partisipasi % 100,00 72,63 72,63 
Sekolah (APS)
a. SD sederajat % 100 83,16 83,16 
b. SMP sederajat % 100 61,75 61,75 
c. SMA sederajat % 100 72,98 72,98 
4 Angka Putus Sekolah % 0,06 0,40 15,70 
(APTS)
a. SD sederajat % 0,04 0,28 14,29 
b. SMP sederajat % 0,1 0,66 15,15 
c. SMA sederajat % 0,05 0,27 18,52 
5 Angka Melanjutkan (AM) % 99,215 95,56 96,31 
a. SD ke SMP % 99,68 91,05 91,34 
b. SMP ke SMA % 98,75 100,06 101,33 
6 Persentase kelulusan % 100 100 100 
a. SD sederajat % 100 100 100 
b. SMP sederajat % 100 100 100 
c. SMA sederajat % 100 100 100 
7 Rasio guru dan murid % 01.30 01.13 118,52 
a. SD sederajat % 01.30 01.14 117,78 
b. SMP sederajat % 01.30 01.12 120,00 
c. SMA sederajat % 01.30 01.14 117,78 
8 Persentase jumlah % 71,00 94,64 133,30 
satuan pendidikan yang
sudah terakreditasi
a. SD sederajat % 98 100 102,04 
b. SMP sederajat % 65 91,43 140,66 
c. SMA sederajat % 50 92,50 185,00 
9 Persentase sekolah yang % 38 100 263,16 
memanfaatkan
pembelajaran berbasis
TIK.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 89


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Realisasi
Target Kinerja
Tahun Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat s/d
2021 (%) kasi
(kondisi akhir)
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6
10 Jumlah siswa miskin Org 32.000 47.094 147,17 
yang memperoleh
beasiswa
a. SD sederajat Org 20.000 29.897 149,49 
b. SMP sederajat Org 6.000 9.441 157,35 
c. SMA Org 5.000 5.954 119,08 
d. SMK Org 1.000 1.802 180,20 
11 Jumlah medali peserta Buah 10 5 50,00 
didik pada
kejuaraan/lomba tingkat
regional dan nasional.
12 Jumlah kegiatan Keg. 42 37 88,10 
pembinaan pendidikan
non formal.

Pada sasaran strategis 6, meningkatnya mutu pendidikan pada


seluruh jenjang pendidikan, terdapat 12 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, 9 indikator sasaran tercapai
dengan notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on
trend, 2 indikator sasaran tercapai dengan notifikasi kuning yang
berarti butuh kerja keras untuk dapat mencapainya, dan 1 indikator
sasaran tercapai dengan notifikasi merah yang berarti sulit untuk
dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang
pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator
angka partisipasi kasar (APK) pada jenjang pendidikan tingkat
SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 dengan
rata-rata capaian 84,48 persen, artinya realisasi angka partisipasi
kasar (APK) pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat,
SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 cukup berhasil dan
belum mencapai target yaitu rata-rata 94,85 persen dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu rata-rata
112,28 persen.
Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase jumlah
penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan
(berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang
sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK digunakan untuk
mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang
diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 90


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator


yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia
sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Bulukumba untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK)
pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat dan
SMA/sederajat, antara lain yaitu menefektifkan kebijakan wajib
belajar 9 tahun dan pendidikan gratis melalui Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Beasiswa Siswa
Miskin (BSM) untuk seluruh satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar 9 tahun. Selain itu pemerintah melakukan
sosialisasi terkait kebijakan pendidikan dasar 9 tahun kepada
masyarakat diberbagai kesempatan baik formal maupun informal
yang melibatkan berbagai komponen masyarakat antara lain Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, mubaligh, kepala desa, LSM, kepala
sekolah, guru, dewan pendidikan serta Komite Sekolah.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya mutu
pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator angka
partisipasi murni (APM) pada jenjang pendidikan tingkat
SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 dengan
rata-rata capaian 68,24 persen, artinya realisasi angka partisipasi
murni (APM) pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat,
SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 kurang berhasil dan
belum mencapai target yaitu rata-rata 69,06 persen dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu rata-rata
101,19 persen.
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak
pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada
jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah
seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan Bila
APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia
sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di
suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya,
maka Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang
bersekolah tepat waktu.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Bulukumba untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK)
pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat dan
SMA/sederajat, antara lain yaitu menefektifkan kebijakan wajib
belajar 9 tahun dan pendidikan gratis melalui Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Beasiswa Siswa
Miskin (BSM) untuk seluruh satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar 9 tahun. Selain itu pemerintah melakukan
sosialisasi terkait kebijakan pendidikan dasar 9 tahun kepada
masyarakat diberbagai kesempatan baik formal maupun informal

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 91


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

yang melibatkan berbagai komponen masyarakat antara lain Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah, mubaligh, kepala desa, LSM, kepala
sekolah, guru, dewan pendidikan serta Komite Sekolah.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk
sasaran meningkatnya mutu pendidikan
pada seluruh jenjang pendidikan melalui
indikator angka pertisipasi sekolah (APS)
pada jenjang pendidikan tingkat
SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/
sederajat tahun 2018 dengan rata-rata
capaian 67,46 persen, artinya realisasi
angka pertisipasi sekolah (APS) pada jenjang pendidikan tingkat
SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 kurang
berhasil dan belum mencapai target yaitu rata-rata 72,63 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu rata-rata 107,67 persen.
Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap
lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS
merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses
penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia
sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin besar
jumlah penduduk yang berkesempatan mengenyam pendidikan.
Namun demikian meningkatnya APS tidak selalu dapat diartikan
sebagai meningkatnya pemerataan kesempatan masyarakat untuk
mengenyam pendidikan.
Masih rendahnya APS jenjang pendidikan SMA/SMK/MA di
Kabupaten Bulukumba perlu dievaluasi dan diprioritaskan di tahun-
tahun mendatang. Rendahnya tingkat APS dijenjang ini disebabkan
oleh masalah ekonomi, memilih untuk bekerja dan tidak
melanjutkan pendidikan, memilih untuk menikah (berkeluarga), dan
melanjutkan pendidikannya di luar daerah.
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada
sasaran ini didukung dengan adanya program pemerintah seperti:
Pendidikan Untuk Semua (PUS), Pendidikan Luar Sekolah (PLS),
Pendidikan non formal, dan program Pendidikan Gratis. Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Siswa miskin
(BSM) juga mempunyai peran yang tak kalah pentingnya dalam
meningkatkan minat anak untuk bersekolah.
Untuk itu perlu peran besar dari keluarga untuk untuk dapat
mendorong anak-anak mereka melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi, karena hanya dengan sumber daya
manusia yang mempunyai pendidikan tinggi, kemajuan suatu
bangsa dapat dicapai.
Keempat, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 92


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

angka putus sekolah (APTS) pada jenjang pendidikan tingkat


SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 dengan
rata-rata capaian 30,58 persen, artinya realisasi angka putus
sekolah (APTS) pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat,
SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 tidak berhasil
mencapai target yaitu rata-rata 0,40 persen dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu rata-rata 0,12
persen.
Masih tingginya angka putus sekolah tingkat SD (usia 7-12
tahun), tingkat SMP (usia 13-15 tahun), dan tingkat SMA (usia 16-18
tahun) di Kabupaten Bulukumba, berbagai program pemerintah
sudah diluncurkan untuk menurunkan angka putus sekolah ini,
namun belum cukup signifikan menurunkan angka putus sekolah.
Solusi untuk mengatasi masalah putus sekolah saat ini adalah
Pemerintah Kabupaten Bulukumba terus mendata jumlah anak
putus sekolah dan selanjutnya akan di analisa terkait penyebab
putus sekolah sehingga kemudian akan dibuatkan program yang
relevan untuk mengatasi masalah ini, selain itu beberapa program
yang sudah ada akan terus ditingkatkan untuk mengatasi masalah
ini seperti misalnya mengarahkan anak putus sekolah ini untuk
mengikuti pendidikan non formal dan mengikuti ujian paket A, B,
dan C.
Kelima, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya mutu
pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui angka
melanjutkan (AM) SD ke SMP dan SMP ke SMA tahun 2018 dengan
rata-rata capaian 96,47 persen, artinya realisasi angka melanjutkan
(AM) SD ke SMP dan SMP ke SMA tahun 2018 cukup berhasil dan
belum mencapai target yaitu rata-rata 95,56 persen dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu rata-rata
99,06 persen.
Keberhasilan pencapaian target ini, disebabkan oleh upaya
pemerintah untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang
peranan pendidikan untuk masa depan anak, dibantu dengan
program pemerintah untuk memberikan pendidikan gratis kepada
masyarakat sehingga kemudian banyak orang tua yang menjadi
sadar tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
Sebelumnya angka melanjutkan rendah disebabkan karena masalah
ekonomi, anak memilih untuk bekerja dan tidak melanjutkan
pendidikan, banyak orang tua memilih untuk menikahkan anaknya
dan melanjutkan pendidikannya di luar daerah.
Keenam, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator
persentase kelulusan pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat,
SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 dengan rata-rata
capaian 100,44 persen, artinya realisasi persentase kelulusan pada

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 93


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat dan


SMA/sederajat tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
yaitu rata-rata 100 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu rata-rata 99,57 persen.
Tingginya jumlah kelulusan harus
dibarengi dengan meningkatnya mutu
pendidikan, dan di Kabupaten
Bulukumba tahun 2018 hal tersebut
tidak tercapai melihat bahwa tingginya
jumlah kelulusan siswa berbagai jenjang
tidak diikuti dengan meningkatnya nilai
rata-rata ujian nasional (UN), sehingga
menjadi pekerjaan tambahan bagi Pemerintah Kabupaten
Bulukumba untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai
intervensi program dan kegiatan untuk menunjang hal tersebut.
Ketujuh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator
rasio guru dan murid pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat,
SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 dengan rata-rata
capaian 118,52 persen, artinya realisasi rasio guru dan murid pada
jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat dan
SMA/sederajat tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
yaitu rata-rata 1:13 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu rata-rata 1:30 persen.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
rasio minimal jumlah siswa/peserta didik terhadap guru yaitu: Rasio
guru dan murid ideal TK, RA, atau yang sederajat 1:15, SD atau yang
sederajat 1:20, MI atau yang sederajat 1:15, SMP atau yang sederajat
1:20, MTs atau yang sederajat 1:15, SMA atau yang sederajat 1:20,
MA atau yang sederajat 1:15, SMK atau yang sederajat 1:15, dan
MAK atau yang sederajat 1:12. Memperhatikan hal tersebut maka
dapat dijelaskan bahwa rasio rata-rata guru dan murid di Kabupaten
Bulukumba masuk kategori ideal tetapi perhitungan tersebut
termasuk guru non PNS.
Yang perlu diperhatikan bahwa penambahan guru PNS perlu
dilakukan mengingat besarnya jumlah guru yang pensiun setiap
tahunnya, tentunya kebijakan penambahan formasi guru harus
diikuti dengan distribusi guru yang merata ke sekolah-sekolah di
desa, selain itu banyaknya sekolah yang kekurangan murid harus
menjadi perhatian pemerintah untuk melakukan kebijakan merger
terhadap sekolah yang jumlah muridnya sudah tidak memenuhi
syarat utamanya di pedesaan.
Kedelapan, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator
persentase jumlah satuan pendidikan yang sudah terakreditasi pada

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 94


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat dan


SMA/sederajat tahun 2018 dengan rata-rata capaian 149,41 persen,
artinya realisasi persentase jumlah satuan pendidikan yang sudah
terakreditasi pada jenjang pendidikan tingkat SD/sederajat,
SMP/sederajat dan SMA/sederajat tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu rata-rata 94,64 persen dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu rata-rata 63,35
persen.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Bulukumba pada tahun 2018 pada jenjang pendidikan
tingkat SD terdapat 354 buah yang telah terakreditasi yang terdiri
dari 182 buah dengan akreditasi A, 154 buah dengan akreditasi B
dan 18 buah dengan akreditasi C, tingkat SMP terdapat 64 buah
yang telah terakreditasi yang terdiri dari 50 buah dengan akreditasi
A, 6 buah dengan akreditasi B dan 8 buah dengan akreditasi C, dan
untuk tingkat SMA kami belum mendapatkan data dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba dengan
beralihnya kewenangan pada Pemerintah Provinsi.
Kesembilan, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator
persentase sekolah yang memanfaatkan pembelajaran berbasis TIK
tahun 2018 dengan capaian 277,78 persen, artinya realisasi
persentase sekolah yang memanfaatkan pembelajaran berbasis TIK
tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu 100 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 36 persen.
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki
tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu:
1. Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan
sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk
membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata,
mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database,
membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data
kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal
ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai
oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa
jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen
informasi, dan ilmu komputer.
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk
pembelajaran. Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan
pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai
sebuah kompetensi berbantuan komputer.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 95


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kesepuluh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya


mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator
jumlah siswa miskin yang memperoleh beasiswa tahun 2018 dengan
capaian 161,31 persen, artinya realisasi jumlah siswa miskin yang
memperoleh beasiswa tahun 2018 kurang berhasil untuk mencapai
target yaitu 47.094 orang dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 29.195 orang.
Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bulukumba, untuk tahun 2018 siswa yang memperoleh beasiswa
sebanyak: SD sebanyak 13.921 orang, SMP sebanyak 2.414 orang,
SMA sebanyak 1.967 orang, dan SMK sebanyak 967 orang. Sehingga
periode tahun 2016-2018 jumlah siswa yang mendapatkan beasiswa
sebanyak: SD sebanyak 29.897 orang, SMP sebanyak 9.441 orang,
SMA sebanyak 5.954 orang, dan SMK sebanyak 1.802 orang.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mendukung pencapaian indikator ini adalah pada
Program wajib belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun telah
dilaksanakan kegiatan penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak
mampu.
Kesebelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui indikator
jumlah medali peserta didik pada kejuaraan/lomba tingkat regional
dan nasional tahun 2018 dengan capaian 62,50 persen, artinya
realisasi jumlah medali peserta didik pada kejuaraan/lomba tingkat
regional dan nasional tahun 2018 kurang berhasil dalam mencapai
target yaitu 5 buah medali dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 8 buah medali.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba pada pencapaian indikator ini adalah dengan
melakukan pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa atau
peserta didik untuk persiapan mengikuti kegiatan berkompetisi pada
tingkat regional dan nasional bahkan ditingkat internasional, selain
itu telah diberikan trend positif atas prestasi yang telah diraih dan
diharapkan pembinaan yang lebih intensif pada tahun-tahun yang
akan datang.
Keduabelas, pencapaian kinerja
untuk sasaran meningkatnya mutu
pendidikan pada seluruh jenjang
pendidikan melalui indikator jumlah
kegiatan pembinaan pendidikan non
formal tahun 2018 dengan capaian 100
persen, artinya realisasi jumlah
kegiatan pembinaan pendidikan non
formal tahun 2018 berhasil mencapai

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 96


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

target yaitu 37 kegiatan dibandingkan dengan target yang ditetapkan


di tahun yang sama yaitu 37 kegiatan.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mendukung kegiatan pembinaan pendidikan non
formal yaitu berbentuk pengembangan pendidikan keaksaraan,
Pelaksanaa publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal dan
Penyaluran Bantuan Operasional Penyelengaraan Pendidikan Anak
Usia Dini (BOP-PAUD).
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta cakupan infrastruktur pendidikan masyarakat ini
adalah sebesar Rp72.426.669.000 dan di perubahan anggaran
berkurang menjadi Rp68.659.705.474, dan dari anggaran tersebut
terealisasi sebesar Rp63.338.442.813 atau 92,25 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang
pendidikan ini adalah sebanyak 4 program, yaitu:
1. Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
2. Program manajemen pelayanan pendidikan.
3. Program pendidikan anak usia dini.
4. Program pendidikan non formal.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga


7
kependidikan.
Analisis pencapaian Sasaran 7: Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase % 68,13 45,60 66,93 KB
kualitas dan pendidik yang
kuantitas tersertifikasi
pendidik dan pada satuan
tenaga pendidikan
kependidikan. a. SD Sederajat % 59,00 54,43 92,25 CB
b. SMP Sederajat % 65,90 45,43 68,94 KB
c. SMA % 92,75 39,71 42,81 TB
d. SMK % 54,85 42,82 78,07 KB
Rata-rata Capaian 66,93 KB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 97


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja mencapai target di atas 50-79,99 persen atau
cukup berhasil. pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan, cukup berhasil
walaupun belum mencapai target yaitu 66,93 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Persentase pendidik yang
tersertifikasi pada satuan % 56,28 55,51 66,97 45,60
pendidikan
1 a. SD Sederajat % 48,30 49,85 72,82 54,43
b. SMP Sederajat % 53,41 53,79 76,67 45,43
c. SMA % 84,44 79,32 79,32* 39,71
d. SMK % 38,95 39,06 39,06* 42,82

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga
kependidikan, mengalami penurunan dari tahun lalu dan dari
kondisi awal (2015).
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Persentase pendidik yang
tersertifikasi pada satuan % 72,64 45,60 62,77 
pendidikan
a. SD Sederajat % 65,00 54,43 83,74 
b. SMP Sederajat % 70,55 45,43 64,39 
c. SMA % 95,00 39,71 41,80 
d. SMK % 60,00 42,82 71,37 
Pada Sasaran strategis 7, meningkatnya kualitas dan kuantitas
pendidik dan tenaga kependidikan, terdapat 1 indikator sasaran
yang mendukung pencapaian sasaran ini, dan indikator sasaran
tercapai dengan notifikasi kuning yang berarti butuh kerja keras
untuk dapat mencapainya.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui
indikator persentase pendidik yang tersertifikasi pada satuan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 98


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pendidikan pada tingkat SD/ sederajat, SMP/ sederajat, SMA/


sederajat dan SMK/ sederajat dengan rata-rata capaian pada tahun
2018 sebesar 66,93 persen artinya rata-rata realisasi persentase
pendidik yang tersertifikasi pada satuan pendidikan pada tingkat
SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat dan SMK/sederajat
pada tahun 2018 kurang berhasil mencapai target yaitu rata-rata
45,60 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan ditahun
yang sama yaitu rata-rata 68,13 persen.
Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan karena
adanya perubahan sistem ujian sertifikasi guru, dulu namanya
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dan berubah menjadi
Pendidikan Profesi Guru (PPG). Bukan hanya nama yang berubah
tetapi sistem pendidikan profesinya juga banyak mengalami
perubahan bahkan nilai ujian harus mencapai 80 yang diakui guru
nilai tersebut sangat tinggi. Dan guru yang sudah lulus sertifikasi
belum tentu mendapatkan tunjangan sertifikasi karena persyaratan
berikutnya adalah memenuhi 24 jam mengajar, linier dengan latar
belakang pendidikan dan ketentuan lainnya. Menurunnya jumlah
pendidik yang tersertifikasi selain karena persyaratan yang semakin
sulit juga disebabkan adanya guru bersertifikat yang pensiun setiap
tahunnya.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan ini adalah sebesar
Rp831.000.000 dan di perubahan anggaran berkurang menjadi
Rp581.000.000, dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar
Rp358.704.512 atau 61,74 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga
kependidikan ini adalah sebanyak 1 program yaitu program
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

8 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat.

Analisis pencapaian Sasaran 8: Meningkatnya minat dan


budaya baca masyarakat, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Sasaran Tahun 2018
Indikator Kinerja Sat.
Strategis Target Realisasi Capaian Not
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Angka melek % 92,56 98 105,88 SB
minat dan huruf
budaya baca 2 Jumlah Unit 720 706 98,06 CB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 99


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Sasaran Tahun 2018


Indikator Kinerja Sat.
Strategis Target Realisasi Capaian Not
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat perpustakaan
yang dibina
Rata-rata Capaian 101,97 SB

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja belum mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil dan 1 indikator kinerja belum mencapai target tetapi
pencapaian sudah di atas 80 persen atau cukup berhasil. Secara
umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya minat dan
budaya baca masyarakat, sangat berhasil mencapai target yaitu rata-
rata 101,97 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

1 Angka melek huruf % 92,48 91,80 91,80* 98


Jumlah Perpustakaan yang
2 Unit 600 511 550 706
dibina

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya maupun dengan kondisi awal (2015), maka 2 indikator
yang menunjang pencapaian sasaran meningkatnya minat dan
budaya baca masyarakat mengalami peningkatan.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokuemen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Angka melek huruf % 93 98 105,38 
Jumlah perpustakaan
2
yang dibina
Unit 900 706 78,44 
Pada Sasaran strategis 8, meningkatnya minat dan budaya baca
masyarakat, terdapat 2 indikator sasaran yang mendukung
pencapaian sasaran ini, 2 indikator sasaran tersebut tercapai dengan
notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 100


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya


minat dan budaya baca masyarakatmelalui indikator angka melek
huruf dengan capaian tahun 2018 sebesar 105,88 persen artinya
realisasi angka melek huruf tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu 98 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 92,56 persen.
Beberapa program pemerintah yang
menunjang pencapaian target tersebut
antara lain program pengembangan
budaya baca dan pembinaan
perpustakaan, peningkatan kinerja
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) dalam melaksanakan program
pendidikan keaksaraan dan pendirian
taman bacaan masyarakat, program
pemerintah melalui Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
Marjinal (GP3M) untuk pemberantasan buta aksara, selain itu
adanya Taman Cekkeng Nursery sebagai icon baru tempat rekreasi
atau bersantai masyarakat yang dilengkapi dengan sarana olahraga,
pusat kuliner, taman bermain anak-anak, dan taman bacaan juga
mempunyai andil yang cukup besar dalam meningkatkan angka
melek huruf di Kabupaten Bulukumba.
Selain itu munculnya kepedulian
beberapa putra daerah yang membantu
masyarakat yang buta huruf untuk
menjadi melek huruf, seperti misalnya
penyebaran virus 137 yaitu gerakan
literasi yang akan membasmi buta baca
dan tulis yang ada di Kabupaten
Bulukumba bahkan Pihak Polres
Bulukumba juga ikut ambil bagian
dalam menyebarkan virus ini. Target
Gerakan Pojok Baca (GPB) 137 ini adalah
mendirikan pojok baca di 137
desa/kelurahan yang ada di Kabupaten
Bulukumba, dan sampai saat ini sudah
ada 14 pojok baca 137. Dan Pihak Polres (Polsek Kindang) turut
ambil bagian dalam gerakan ini, Bhabinkantibmas Desa Oro Gading
dan Desa Tamaona telah mengelola 3 pojok baca 137 bahkan Polsek
Kindang ikut ambil bagian untuk pengentasan buta aksara ini
dengan memberikan bantuan alat tulis menulis untuk warga buta
huruf diwilayahnya.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya minat
dan budaya baca masyarakat melalui indikator jumlah perpustakaan
yang dibina dengan capaian tahun 2018 sebesar 98,06 persen
artinya jumlah perpustakaan yang dibina tahun 2018 cukup berhasil

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 101


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

walaupun belum mencapai target yaitu


706 perpustakaan dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun
yang sama yaitu 720 perpustakaan.
Data Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kab. Bulukumba, terdapat
390 unit perpustakaan sekolah
disemua jenjang pendidikan, 1 unit
perpustakaan daerah, selain itu terdapat perpustakaan desa/
kecamatan, perpustakaan kantor, perpustakaan masjid, 1 unit mobil
perpustakaan keliling, 1 unit motor pintar dan taman-taman baca
masyarakat di 10 kecamatan di Kabupaten Bulukumba. Untuk
perpustakaan daerah yang terletak di
kantor Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Bulukumba
perlu mendapatkan peningkatan fungsi
baik gedung dan fasilitas penunjang
perpustakaan sehingga benar-benar
menjadi perpustakaan daerah yang
representatif.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain Program pengembangan budaya baca dan
pembinaan perpustakaan mulai dari perpustakaan daerah,
perpustakaan sekolah, perpustakaan kecamatan, desa dan
kelurahan, serta perpustakaan yang dibentuk oleh masyarakat/
taman bacaan masyarakat. Beberapa perpustakaan desa/kelurahan
bahkan diikutkan lomba perpustakaan dan lolos sampai ke tingkat
provinsi.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya minat dan budaya
baca masyarakat ini adalah sebesar Rp439.632.400 dan di
perubahan anggaran berkurang menjadi Rp407.152.400, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp405.034.400 atau 99,48
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran
meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat ini adalah
sebanyak 4 program yaitu:
1. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan
perpustakaan.
2. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan.
3. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah.
4. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 102


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Meningkatnya produktivitas komoditi pertanian,


9 kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan
masyarakat dalam mendorong ketahanan pangan daerah.
Analisis pencapaian Sasaran 9: Meningkatnya produktivitas
komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan
perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan pangan daerah,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Pertumbuhan % 8,5 6,92 81,41 CB
produktivitas PDRB
komoditi 2 PDRB atas Juta 11.804.904 12.174.855 103,13 SB
pertanian, dasar harga Rp. ,21 ,20
kehutanan, berlaku
perkebunan, (ADHB)
peternakan, 3 PDRB Rp. 26.489.480 29.290.000 110,57 SB
dan perikanan perkapita ,47 ,00
masyarakat 4 Rata-rata Rp. 105.590 105.590 100 B
dalam pendapatan
mendorong perkapita
ketahanan masyarakat
pangan petani
daerah. 5 Konstribusi % 38,77 40,39 104,18 SB
sektor
pertanian,
kehutanan,
dan
perkebunan
terhadap PDRB
6 PDRB sektor Juta 5.175.743, 4.917.887, 95,02 CB
pertanian, Rp. 90 15
kehutanan,
dan
perkebunan
atas dasar
harga berlaku
(ADHB).
7 PDRB sektor Juta 3.449.937, 3.204.454, 92,88 CB
pertanian, Rp. 78 02
kehutanan,
dan
perkebunan
atas dasar
harga konstan
(ADHK).
8 Cakupan % 0,13 4,83 3.715,38 SB
pembinaan
kelompok tani
9 Jumlah tempat Unit 18 0 0,00 TB
pengolahan
padi yang
menggunakan
teknologi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 103


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
10 Pertumbuhan 4.100.015 3.777.633 92,14 CB
populasi
ternak
a. Sapi potong Ekor 78.665 75.993 96,90 CB
b. Kerbau Ekor 1.644 1.633 99,33 CB
c. Kuda Ekor 28.603 28.473 99,55 CB
d. Kambing Ekor 37.194 34.726 93,36 CB
e. Ayam Buras Ekor 870.482 740.804 85,10 CB
f. Ayam ras Ekor 2.715.240 2.381.401 87,70 CB
pedaging
g. Ayam ras Ekor 343.294 452.158 131,471 SB
petelur
h. Itik Ekor 24.893 62.445 250,85 SB
11 Jarak Km 20 1,5 7,5 TB
rekonstruksi
tata batas
Tahura.
12 Luas areal Ha 38.987,50 40.051,00 102,73 SB
komoditi
perkebunan
13 Jumlah desa Desa 8 10 125,00 SB
mandiri
pangan yang
dibina
14 Jumlah Unit 25 21 84 CB
lumbung
pangan yang
dibangun
15 Jumlah Ton 90 66 73,33 KB
cadangan
pangan
pemerintah
daerah
16 Jumlah Ton 150 96 64 KB
cadangan
pangan
masyarakat
17 Pembinaan Klp 66 73 111 SB
kelompok
wanita tani
18 Jumlah Badan Unit 90 104 115,56 SB
Usaha Milik
Desa(BUMDES)
yang dibentuk
19 Cakupan % 65,62 94 143,25 SB
pembinaan
kelompok
nelayan
20 Jumlah Ton 180.842 239.380 132,37 SB
produksi
perikanan
Rata-rata Capaian 272,65 SB

Dari 20 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


10 indikator kinerja mencapai target di atas 100 persen atau sangat

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 104


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

berhasil, 1 indikator kinerja mencapai 100 persen atau berhasil, 5


indikator kinerja belum mencapai target tetapi pencapaian sudah di
atas 80 persen atau cukup berhasil, 2 indikator kinerja belum
mencapai target dan pencapaian di atas 50 sampai 79 persen atau
kurang berhasil, dan 2 indikator kinerja belum mencapai target dan
pencapaian di bawah 50 persen atau tidak berhasil. Secara umum
rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya produktivitas komoditi
pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan
masyarakat dalam mendorong ketahanan pangan daerah, telah
sangat berhasil mencapai target yaitu rata-rata 272,65 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

1 Pertumbuhan PDRB % 5,66 6,90 6,34 6,92


PDRB atas dasar harga Juta 9.568,06 10.855.7 12.174.8 12.174.8
2 1,10 07,00 55,20 55,20*
berlaku (ADHB) Rp.
23.309.1 26.270.4 29.290.0 29.290.0
3 PDRB perkapita Rp. 61,40 38,54 00,00 00,00*
Rata-rata pendapatan
4 Rp. 99.500 101.490 103.520 105.590
perkapita masyarakat petani
Kontribusi sektor pertanian,
5 kehutanan, dan perkebunan % 42,94 41,14 40,39 40,39*
terhadap PDRB
PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan perkebunan Juta 4.108.26 4.465.49 4.917.88 4.917.88
6 6.50 8,30 7,15 7,15*
atas dasar harga berlaku Rp.
(ADHB).
PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan perkebunan Juta 2.916.70 3.059.67 3.204.45 3.204.45
7 0,00 4,10 4,02 4,02*
atas dasar harga konstan Rp.
(ADHK).
Cakupan pembinaan
8 % 0,12 0,20 1,8 4,83
kelompok tani
Jumlah tempat pengolahan
9 padi yang menggunakan Unit 9 15 17 0
teknologi
Pertumbuhan populasi ternak Ekor 3.129.558 3.249.988 3.487.322 3.777.633
a. Sapi Potong Ekor 68.344 70.662 73.177 75.993
b. Kerbau Ekor 1.570 1.588 1.617 1.633
c. Kuda Ekor 27.246 27.644 28.025 28.473
10 d. Kambing Ekor 32.130 32.678 33.677 34.726
e. Ayam Buras Ekor 684.793 712.681 726.114 740.804
f. Ayam ras pedaging Ekor 2.040.000 2.063.600 2.295.000 2.381.401
g. Ayam ras petelur Ekor 257.992 282.426 310.218 452.158
h. Itik Ekor 17.483 58.709 19.494 62.445
Jarak rekonstruksi tata batas
11 Km 10 1,5 1,5 1,5
Tahura.
Luas areal komoditi 38.237, 38.791, 39.632, 40.051,
12 Ha
perkebunan 50 00 20 00
Jumlah desa mandiri pangan
13 Desa 5 30 5 10
yang dibina
Jumlah lumbung pangan yang
14 Unit 10 15 15 21
dibangun

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 105


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Realisasi
No. Indikator Kinerja Sat 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah cadangan pangan
15 Ton 10 10 60 66
pemerintah daerah
Jumlah cadangan pangan
16 Ton 44 44 79 96
masyarakat
Pembinaan kelompok wanita
17 Klp 31 30 70 73
tani
Jumlah Badan Usaha Milik
18 Unit 60 75 95 104
Desa (BUMDES) yang dibentuk
Cakupan pembinaan
19 % 65,62 65,48 90 94
kelompok nelayan
20 Jumlah produksi perikanan Ton 164.402 215.336 217.248 239.380

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 13 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan daerah mengalami peningkatan, 6
indikator tidak mengalami peningkatan atau sama dengan tahun lalu
(beberapa indikator memakai angka sementara karena angka BPS
belum rilis untuk tahun 2017), dan 1 indikator mengalami
penurunan dari tahun lalu. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi
awal (2015) maka 18 indikator mengalami peningkatan dari kondisi
awal dan 2 indikator mengalami penurunan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Pertumbuhan PDRB % 8,5 6,92 81,41 
PDRB atas dasar harga Juta 14.526.785 12.174.855
2
berlaku (ADHB) Rp. ,63 ,20
83,81 
32.904.998 29.290.000
3 PDRB perkapita Rp.
,77 ,00
89,01 
Rata-rata pendapatan
4 perkapita masyarakat Rp. 528.128 310.600 58,81 
petani
Konstribusi sektor
pertanian, kehutanan,
5
dan perkebunan
% 36,71 40,39 110,02 
terhadap PDRB
PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan Juta 6.334.331, 4.917.887,
6
perkebunan atas dasar Rp. 14 15
77,64 
harga berlaku (ADHB).
PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan Juta 3.933.249, 3.204.454,
7
perkebunan atas dasar Rp. 42 02
81,47 
harga konstan (ADHK).

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 106


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Cakupan pembinaan
8
kelompok tani
% 1 4,83 483,00 
Jumlah tempat
9 pengolahan padi yang Unit 90 32 35,56 
menggunakan teknologi
Pertumbuhan populasi
10
ternak
Ekor 5.532.456 3.777.633 68,28 
a. Sapi potong Ekor 92.100 75.993 82,51 
b. Kerbau Ekor 1.727 1.633 94,56 
c. Kuda Ekor 30.146 28.473 94,45 
d. Kambing Ekor 44.928 34.726 77,29 
e. Ayam Buras Ekor 1.255.623 740.804 59,00 
f. Ayam ras pedaging Ekor 3.613.984 2.381.401 65,89 
g. Ayam ras petelur Ekor 456.924 452.158 98,96 
h. Itik Ekor 37.024 62.445 168,66 
Jarak rekonstruksi tata
11
batas Tahura.
Km 39 1,5 3,85 
Luas areal komoditi
12
perkebunan
Ha 39.237,50 40.051,00 102,07 
Jumlah desa mandiri
13
pangan yang dibina
Desa 10 10 100,00 
Jumlah lumbung
14
pangan yang dibangun
Unit 35 21 60,00 
Jumlah cadangan
15 pangan pemerintah Ton 150 66 44,00 
daerah
Jumlah cadangan
16
pangan masyarakat
Ton 250 96 38,40 
Pembinaan kelompok
17
wanita tani
Klp 101 73 72,28 
Jumlah Badan Usaha
18 Milik Desa(BUMDES) Unit 109 104 95,41 
yang dibentuk
Cakupan pembinaan
19
kelompok nelayan
% 66,62 94 141,10 
Jumlah produksi
20
perikanan
Ton 205.502 239.380 116,49 
Pada Sasaran strategis 9, meningkatnya produktivitas komoditi
pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan
masyarakat dalam mendorong ketahanan pangan daerah, terdapat
20 indikator sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, 13
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend, 4 indikator sasaran tercapai dengan
notifikasi kuning yang berarti butuh kerja keras untuk mencapainya,
dan 3 indikator sasaran tercapai dengan notifikasi merah yang
berarti sulit untuk dapat tercapai.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 107


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/


penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan daerah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator Pertumbuhan PDRB dengan
capaian tahun 2018 sebesar 81,41 persen artinya realisasi
Pertumbuhan PDRB pada tahun 2018 cukup berhasil dan belum
mencapai target yaitu 6,92 persen (data sangat sementara)
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 8,5 persen.
Kegagalan pencapaian target
indikator tersebut antara lain disebabkan
karena penurunan produksi pada sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan yang
menjadi sektor unggulan di Kabupaten
Bulukumba yang disebabkan terjadinya
anomali cuaca (el-nino dan la-nina) di
beberapa tahun terakhir yang menyebabkan terjadinya gagal panen.
Sektor pertanian rentan terhadap perubahan iklim karena
berpengaruh terhadap pola tanam, waktu tanam, indeks
pertanaman, produksi dan kualitas hasil. Data penelitian
menunjukkan bahwa perubahan iklim berupa pemanasan global
dapat menurunkan produksi pertanian antara 5-20% (Suberjo,
2009). Dampak perubahan iklim terhadap sistem pertanian jelas
terlihat sekarang ini, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Bulukumba, 40,39 persen merupakan sumbangan dari
sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, dimana sebagian besar
angkatan kerja di Kabupaten Bulukumba bergantung dari sektor ini.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bulukumba akan menjadi
masalah serius akibat perubahan iklim jika tidak segera dilakukan
penanganan teknis maupun non teknis melalui kebijakan yang
dilakukan seperti misalnya menanam varietas unggul yang berumur
lebih pendek dan meningkatkan pembangunan/rehabilitasi jaringan
irigasi.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator PDRB atas dasar harga berlaku
(ADHB) dengan capaian tahun 2018 sebesar 103,13 persen artinya

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 108


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

realisasi PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 12.174.855,20* (juta
rupiah) dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang
sama yaitu 11.804.904,21 (juta rupiah).
Capaian angka tersebut merupakan data statistik dengan angka
sangat sementara (menggunakan angka tahun 2017) disebabkan
sampai saat ini data tersebut belum bisa kami dapatkan karena data
BPS untuk tahun 2018 belum rilis sampai bulan maret tahun ini,
tetapi angka tersebut telah mencapai/melampaui target yang
ditetapkan untuk tahun 2018.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator PDRB perkapita dengan capaian
tahun 2018 sebesar 110,57 persen artinya realisasi PDRB perkapita
pada tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu
29.290.000,00* (rupiah) dibandingkan dengan target yang ditetapkan
di tahun yang sama yaitu 26.489.480,47 (rupiah).
Definisi PDB/PDRB perkapita adalah Nilai PDB atau PDRB
dibagi jumlah penduduk dalam suatu wilayah per periode tertentu.
Kegunaan perhitungan PDB dan PDRB perkapita yaitu: PDB dan
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB
dan PDRB per kepala atau per satu orang penduduk, sedangkan
PDB dan PDRB perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk
mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu
negara/daerah.
Capaian angka tersebut merupakan data statistik dengan angka
sangat sementara (menggunakan angka tahun 2017) disebabkan
sampai saat ini data tersebut belum bisa kami dapatkan karena data
BPS untuk tahun 2018 belum rilis sampai bulan maret tahun ini.
Tetapi melihat capaian indikator tersebut yang telah melampaui
target maka direkomendasikan untuk merubah target dalam
perencanaan tahunan kabupaten (RKPD) atau merubah target pada
perubahan perencanaan lima tahunan kabupaten (RPJMD).
Pendapatan perkapita yang tinggi di suatu negara atau daerah
tidak menjamin semua penduduknya hidup makmur, sebaliknya
negara yang pendapatan perkapitanya rendah tidak berarti semua
penduduknya hidup dalam kemiskinan, pasti ada sebagian yang
hidup kaya, karena pendapatan perkapita merupakan nilai rata-rata.
Untuk melihat apakah pendapatan nasional di suatu negara telah
didistribusikan (dibagikan) secara merata atau belum, ada dua alat
ukur yang bisa digunakan, yaitu: Menggunakan Koefisien Gini dan
Menggunakan Kriteria Bank Dunia.
Data dari BPS Kabupaten Bulukumba, terjadi peningkatan Gini
Rasio (tingkat pemerataan pendapatan) masyarakat Kabupaten

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 109


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Bulukumba dalam 3 tahun terakhir. Gini Rasio adalah tingkat


pemerataan pendapatan yang terjadi di masyarakat dalam distribusi
pendapatan yang sama rata. Kisaran rasio tentang distribusi
pendapatan berkisar diangka 0 sampai dengan 1, jika mendekati 0
berarti distribusi pendapatan yang diterima hampir sama dengan
banyak penduduk dan jika mendekati angka 1 maka distribusi
pendapatan yang diterima masyarakat hanya dikuasai oleh para
kapitalis/pemilik modal. Gini Rasio Kabupaten Bulukumba tahun
2017 berada diangka 0,32 atau diperingkat ke 3 setelah Kabupaten
Pinrang dan Kabupaten Toraja. Sebelumnya pada tahun 2015
Kabupaten Bulukumba berada di peringkat 12 dengan Gini Rasio
sebesar 0,39 dan pada tahun 2016 naik ke peringkat 9 dengan Gini
Rasio sebesar 0,37. hasil survey ini menunjukkan bahwa secara
umum pendapatan masyarakat Kabupaten Bulukumba dari tahun
ke tahun semakin merata dan semakin memperkecil ketimpangan
pendapatan antara masyarakat bawah dan masyarakat atas.
Keempat, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator rata-rata pendapatan perkapita
masyarakat petani dengan capaian tahun 2018 sebesar 100 persen
artinya capaian rata-rata pendapatan perkapita masyarakat petani
pada tahun 2018 berhasil mencapai target yaitu 105.590 (rupiah)
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 105.590 (rupiah).
Kelima, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui konstribusi sektor pertanian, kehutanan, dan
perkebunan terhadap PDRB dengan capaian tahun 2018 sebesar
104,18 persen artinya realisasi konstribusi sektor pertanian,
kehutanan, dan perkebunan terhadap PDRB pada tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 40.39 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 38,77 persen.
Capaian angka tersebut merupakan data statistik dengan angka
sangat sementara (menggunakan angka tahun 2017) disebabkan
sampai saat ini data tersebut belum bisa kami dapatkan karena data
BPS untuk tahun 2018 belum rilis sampai bulan maret tahun ini.
Tetapi melihat capaian indikator tersebut yang telah melampaui
target maka direkomendasikan untuk merubah target dalam
perencanaan tahunan kabupaten (RKPD) atau merubah target pada
perubahan perencanaan lima tahunan kabupaten (RPJMD).
Sampai saat ini sektor pertanian masih menghadapi banyak
permasalahan, diantaranya: kebijakan pemerintah daerah yang

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 110


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

kurang berpihak pada sektor pertanian, investor lebih tertarik


menanamkan modalnya pada sektor industri dibanding sektor
pertanian, penguasaan dan akses teknologi pertanian masih lemah,
tingkat pendidikan petani yang sebagian besar masih rendah,
kegiatan penyuluhan kurang mendapat perhatian dari pemerintah
daerah, Infrastruktur pertanian terbatas dan terabaikan,
kelembagaan pertanian belum berfungsi secara maksimal, nilai
tambah dan harga produk pertanian rendah, perubahan iklim yang
tajam, lemahnya akses permodalan, dan ketersediaan serta
pemanfaatan lahan pertanian yang belum optimal.
Rekomendasi beberapa upaya untuk peningkatan sektor
pertanian dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat petani,
sebagai berikut:
- meningkatkan kegiatan penyuluhan guna menggalakan sistem alih
teknologi dan percepatan penyebaran informasi pembangunan
pertanian melalui pendampingan petani.
- perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat
guna yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta
pemanfaatan secara maksimal penelitian dibidang pertanian
- penguatan sistem kelembagaan pertanian dan perdesaan melalui
penumbuhan kesadaran petani terhadap hak-hak petani melalui
pembinaan yang berkelanjutan, penguatan organisasi dan jaringan
tani.
- peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengembangan
agroindustri yang berbasis sumber daya domestik dan perdesaan,
sehingga dapat meningkatkan daya saing komoditas pertanian dan
kesempatan kerja terhadap perekonomian perdesaan makin luas.
- peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan
kemampuan penguasaan teknologi, kewirausahaan, dan
manajemen usaha tani melalui penyuluhan pertanian, dan
pengembangan sistem pendidikan dibidang pertanian yang
menarik minat dan bakat generasi muda.
- kebijakan daerah mengenai program asuransi pertanian melalui
pemberian jaminan asuransi petani yang mengalami gagal panen
dan program insentif usaha tani melalui pemberian jaminan
harga, subsidi pupuk yang tepat sasaran dan bersifat produktif,
serta keringanan pajak.
- sosialisasi informasi prakiraan iklim yang handal guna menekan
angka gagal panen akibat perubahan iklim yang ekstrim. Dengan
adanya informasi prakiraan iklim yang handal petani dapat
menyesuaikan sistem budidaya atau strategi penanaman dengan
prakiraan iklim tersebut.
- perlunya menciptakan pengembangan pasar dan jaringan
pemasaran yang berpihak kepada petani berupa pasar alternatif
dengan rantai tata niaga pendek (direct marketing), mendorong
terwujudnya organisasi tani yang kuat dan berakar serta

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 111


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

meningkatkan kemudahan layanan akses sumber informasi dan


teknologi.
- menumbuh kembangkan program pembiayaan pertanian melalui
lembaga keuangan khusus yang melayani petani.
- menggalakan sistem pertanian yang berbasis pada konservasi
lahan, pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan
(organik) dan pemanfaatan lahan tidur untuk pemberdayaan
masyarakat daerah.
Keenam, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan
perkebunan atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan capaian tahun
2018 sebesar 95,02 persen artinya realisasi PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan perkebunan atas dasar harga berlaku (ADHB) pada
tahun 2018 cukup berhasil walaupun belum mencapai target yaitu
4.917.887,15* (juta rupiah) dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 5.175.743,90 (juta rupiah).
Capaian angka tersebut merupakan data statistik dengan angka
sangat sementara (menggunakan angka tahun 2017) disebabkan
sampai saat ini data tersebut belum bisa kami dapatkan karena data
BPS untuk tahun 2018 belum rilis sampai bulan maret tahun ini.
Tetapi kalau kami prediksi maka angka tersebut akan
mencapai/melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2018.
Ketujuh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan
perkebunan atas dasar harga konstan (ADHK) dengan capaian tahun
2018 sebesar 92,88 persen artinya realisasi PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan perkebunan atas dasar harga konstan (ADHK) pada
tahun 2018 cukup berhasil walaupun belum mencapai target yaitu
3.204.454,02* (juta rupiah) dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 3.449.937,78 (juta rupiah).
Capaian angka tersebut merupakan data statistik dengan angka
sangat sementara (menggunakan angka tahun 2017) disebabkan
sampai saat ini data tersebut belum bisa kami dapatkan karena data
BPS untuk tahun 2018 belum rilis sampai bulan maret tahun ini.
Tetapi kalau kami prediksi maka angka tersebut akan
mencapai/melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2018.
Kedelapan, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui cakupan pembinaan kelompok tani dengan
capaian tahun 2018 sebesar 3.715,38 persen artinya realisasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 112


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

capaian cakupan pembinaan kelompok tani pada tahun 2018 sangat


berhasil atau melampaui target yaitu 4,83 persen dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 0,13
persen.
Data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa jumlah
kelompok tani yang terdaftar sebanyak 2.034 kelompok dan jumlah
kelompok wanita tani yang terdaftar sebanyak 471 kelompok, total
kelompok tani dan KWT di Kabupaten Bulukumba sebanyak 2.505
kelompok. Berbicara terkait pembinaan kelompok tani maka bukan
hanya kelompok yang menerima bantuan tetapi termasuk kelompok
tani yang dibina secara kelembagaan dan peningkatan kapasitas
(skill) melalui penyuluhan pertanian. Secara rutin kegiatan
penyuluhan pertanian dilakukan dengan memberikan penyuluhan
kepada seluruh kelompok tani yang ada di Kabupaten Bulukumba.
Sedangkan untuk kelompok yang mendapatkan bantuan tahun 2018
tercatat sebanyak 121 kelompok atau 4,83 persen. Tingginya
persentase capaian yaitu 3.715,38 persen disebabkan karena
rendahnya terget yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten
Bulukumba tahun 2016-2021 yaitu hanya 0,13 persen atau
sebanyak 3 kelompok tani, sehingga direkomendasikan untuk
merubah target dalam perubahan RPJMD.
Kesembilan, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui jumlah tempat pengolahan padi yang
menggunakan teknologi dengan capaian tahun 2018 sebesar 0
persen artinya realisasi capaian jumlah tempat pengolahan padi yang
menggunakan teknologi pada tahun 2018 tidak berhasil atau tidak
mencapai target yaitu 0 unit tempat pengolahan padi dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 18 unit
tempat pengolahan padi.
Data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa
terdapat 141 kelompok usaha pengolahan padi yang menggunakan
teknologi terkait pengeringan dan penggilingan padi. Dari jumlah
tersebut untuk tahun 2010 tidak ada kelompok usaha yang
mendapatkan bantuan dari pemerintah yang bersumber dari APBN
maupun APBD.
Kesepuluh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui pertumbuhan populasi ternak (sapi potong,
kerbau, kuda, kambing, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras
petelur, dan itik) dengan capaian tahun 2018 sebesar 92,14 persen

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 113


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

artinya realisasi pertumbuhan populasi ternak (sapi potong, kerbau,


kuda, kambing, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur,
dan itik) pada tahun 2018 cukup berhasil walaupun belum mencapai
target yaitu 3.777.633 ekor dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 4.100.015 ekor.
Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Bulukumba, menggambarkan bahwa pertumbuhan populasi ternak
di Kabupaten Bulukumba tahun 2018 sebesar 8,32 persen, yang
terdiri dari: Sapi potong tumbuh sebesar 3,85 persen, Kerbau
tumbuh sebesar 0,99 persen, Kuda tumbuh sebesar 1,60 persen,
Kambing tumbuh sebesar 3,11 persen, Ayam Buras tumbuh sebesar
2,02 persen, Ayam Ras Pedaging tumbuh sebesar 3,76 persen, Ayam
Ras Petelur tumbuh sebesar 45,75 persen, dan Itik (termasuk bebek
dan manila) tumbuh sebesar 220,33 persen.
Kesebelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui jarak rekonstruksi tata batas tahura dengan
capaian tahun 2018 sebesar 7,5 persen artinya realisasi capaian
pertumbuhan jarak rekonstruksi tata batas tahura pada tahun 2018
tidak berhasil dan tidak mencapai target yaitu 1,5 km dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 20 km.
Keduabelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui luas areal komoditi perkebunan dengan
capaian tahun 2018 sebesar 102,73 persen artinya realisasi luas
areal komoditi perkebunan pada tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu 40.051,00 Ha dibandingkan dengan target
yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 38.987,50 Ha.
Data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa luas
areal komoditi perkebunan di Kabupaten Bulukumba seluas 40.612
Ha yang terdiri dari: komoditi Kelapa Dalam seluas 7.426 Ha,
komoditi Kelapa Hibrida seluas 5.215 Ha, komoditi Kopi Robusta
seluas 4.142 Ha, komoditi Kopi Arabika seluas 496 Ha, komoditi
Cengkeh seluas 6.710 Ha, komoditi Kakao seluas 8.073 Ha, komoditi
Jambu Mete seluas 1.346 Ha, komoditi Lada seluas 1.526 Ha,
komoditi Pala seluas 430 Ha, komoditi Karet seluas 3.961 Ha,
komoditi Kapas seluas 1.060 Ha, dan komoditi Tembakau seluas 227
Ha.
Produksi komoditi tanaman perkebunan di Kabupaten
Bulukumba sebanyak 11.577,72 Ton, yang terdiri dari: komoditi
Kelapa Dalam sebanyak 1.698,29 Ton, komoditi Kelapa Hibrida
sebanyak 851,95 Ton, komoditi Kopi Robusta sebanyak 1.217,27

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 114


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Ton, komoditi Kopi Arabika sebanyak 179,81 Ton, komoditi Cengkeh


sebanyak 480,68 Ton, komoditi Kakao sebanyak 4.552 Ton, komoditi
Jambu Mete sebanyak 187,83 Ton, komoditi Lada sebanyak 236,78
Ton, komoditi Pala sebanyak 20,56 Ton, komoditi Karet sebanyak
2.013,55 Ton, komoditi Kapas sebanyak 83 Ton, dan komoditi
Tembakau sebanyak 56 Ton.
Ketigabelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator jumlah desa mandiri pangan yang
dibina dengan capaian tahun 2018 sebesar 125,00 persen artinya
realisasi jumlah desa mandiri pangan yang dibina pada tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 10 Desa dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 8 Desa.
Desa Mandiri Pangan adalah desa
yang masyarakatnya mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan
ketahanan pangan dan gizi melalui
pengembangan subsistem ketersediaan,
subsistem distribusi, dan subsistem
konsumsi dengan memanfaatkan
sumberdaya setempat secara
berkelanjutan. Kegiatan Desa Mandiri Pangan dilaksanakan di desa-
desa terpilih yang mempunyai rumah tangga miskin dan beresiko
rawan pangan dan gizi, dengan jumlah RTM (Rumah Tangga Miskin)
lebih dari 30 persen dari jumlah KK berdasarkan hasil survey Data
Dasar Rumah Tangga (DDRT).
Komponen kegiatan yang dilakukan, meliputi: pemberdayaan
masyarakat, penguatan kelembagaan, pengembangan sistem
ketahanan pangan dan dukungan sarana dan prasarana desa
melalui koordinasi lintas sektor dalam wadah Dewan Ketahanan
Pangan. Kegiatan dilaksanakan secara berjenjang tingkat provinsi
dan kabupaten untuk melakukan pembinaan pada desa-desa
pelaksana. Perencanaan di tingkat desa dilakukan secara
partisipatif, dengan melibatkan Tim Pangan Desa (TPD), penyuluh,
kelompok kerja kabupaten, dan pendamping sebagai fasilitator, serta
Lembaga Pembangun Desa (LPD), Kepala Desa dan Kaur
Pembangunan, aparat, serta tokoh masyarakat.
Di Kabupaten Bulukumba sampai dengan tahun 2018 ini
terdapat 10 desa/kelurahan yang dibina untuk desa/kelurahan
mandiri pangan yaitu: Kelurahan Kalumeme Kecamatan Ujung Bulu,
Desa Bijawang Kecamatan Ujung Loe, Desa Caramming Kecamatan
Bontotiro, Desa Orogading Kecamatan Kindang, Desa Kindang
Kecamatan Kindang, Desa Seppang Kecamatan Ujung Loe, Desa
Tana towa Kecamatan Kajang, Kelurahan Bontokamase Kecamatan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 115


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Herlang, Kelurahan Jalanjang Kecamatan Gantarang, dan Kelurahan


Benjala Kecamatan Bontobahari.
Keempatbelas, pencapaian kinerja untuk sasaran
meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan daerah melalui indikator jumlah
lumbung pangan yang dibangun dengan capaian tahun 2018 sebesar
84 persen artinya artinya jumlah lumbung pangan yang dibangun
pada tahun 2018 cukup berhasil walaupun belum mencapai target
yaitu 21 lumbung pangan dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 25 lumbung pangan.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bulukumba,
menjelaskan bahwa sampai dengan tahun 2018 sudah 21 lumbung
pangan yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba di 21
desa/kelurahan, yaitu: Kel. Bontokamase Kec. Herlang, Desa
Buhung Bundang Kec. Herlang, Desa Tana Towa Kec. Kajang, Kel.
Kalumeme Kec. Ujung Bulu, Desa Bontomanai Kec. Rilau Ale, Desa
Seppang Kec. Ujung Loe, Desa Kindang Kec. Kindang, Desa
Bontomangiring Kec. Bulukumpa, Kel. Benjala Kec. Bontobahari,
Desa Paenre Lompoe Kec. Gantarang, Desa Garanta Kec. Ujung Loe,
Desa Gattareng Kec. Gantarang, Desa Bukit Harapan Kec.
Gantarang, Desa Tugondeng Kec. Herlang, Desa vTibona Kec.
Herlang, Desa Lonrong Kec. Ujung Loe, Desa Padang Kec. Gantarang,
Kel. Jalanjang Kec. Gantarang, Desa Tanah Harapan Kec. Rilau Ale,
Desa Sangkala Kec. Kajang, dan Desa Bonto Lohe Kec. Rilau Ale.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah menargetkan
Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045. Untuk
memenuhi target tersebut pengembangan lumbung pangan
masyarakat merupakan prioritas dalam rangka mewujudkan
pemenuhan kebutuhan pangan untukpencapaian sasaran program
peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat.
Kelimabelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator jumlah cadangan pangan
pemerintah daerah dengan capaian tahun 2018 sebesar 73,33 persen
artinya realisasi capaian jumlah cadangan pangan pemerintah
daerah pada tahun 2018 kurang berhasil mencapai target yaitu 66
ton dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 90 ton.
Penetapan jumlah cadangan pangan pemerintah itu dilakukan
dengan mempertimbangkan: produksi pokok pangan tertentu secara
nasional, Penanggulangan keadaan darurat dan kerawanan Pangan,
pengendalian dan stabilisasi harga pasokan pangan pokok tertentu
pada tingkat produsen dan konsumen, pelaksanaan perjanjian

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 116


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

internasional dan bantuan pangan kerjasama internasional, dan


angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
Pengadaan cadangan pangan pemerintah itu diutamakan
melalui pembelian pangan pokok tertentu produksi dalam negeri,
dengan harga pembelian yang ditetapkan oleh Pemerintah. Cadangan
pangan pemerintah yang telah melampaui batas waktu simpan
dan/atau berpotensi mengalami penurunan mutu, dapat dilakukan
pelepasan melalui penjualan, pengolahan, penukaran, dan
hibah.Adapun penyaluran cadangan pangan pemerintah dilakukan
untuk menanggulangi beberapa keadaan seperti: kekurangan
pangan, gejolak harga pangan, bencana sosial, dan keadaan darurat.
Selain itu, cadangan pangan pemerintah juga dapat dimanfaatkan
untuk kerjasama internasional dan pemberian bantuan pangan luar
negeri.
Sebanyak 66 Ton cadangan pangan pemerintah daerah
Kabupaten Bulukumba disimpan di gudang Bulog sebagai mitra
karena Pemerintah Kabupaten Bulukumba belum memiliki gudang
penyimpanan logistik untuk cadangan pangan pemerintah daerah.
Keenambelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator jumlah cadangan pangan
masyarakat dengan capaian tahun 2018 sebesar 64 persen artinya
realisasi capaian jumlah cadangan pangan masyarakat pada tahun
2018 kurang berhasil untuk mencapai target yaitu 96 Ton
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 150 Ton.
Cadangan pangan merupakan salah
satu komponen penting dalam
ketersediaan pangan yang dapat berfungsi
menjaga kesenjangan antara produksi
dengan kebutuhan, disamping itu juga
dapat digunakan untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kekurangan
pangan yang bersifat sementara
disebabkan gangguan atau terhentinya pasokan bahan pangan,
misalnya karena putusnya prasarana dan sarana transportasi akibat
bencana alam.
Jumlah cadangan pangan masyarakat di Kabupaten
Bulukumba tidak mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMD
Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021, dan diharapkan capaian
indikator ini dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat di Kabupaten Bulukumba dan sekitarnya, hal ini
dapat dicapai mengingat Kabupaten Bulukumba merupakan salah
satu lumbung pangan di selatan Sulawesi Selatan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 117


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Ketujuhbelas, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya


produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator pembinaan kelompok wanita tani
dengan capaian tahun 2018 sebesar 111 persen artinya realisasi
pembinaan kelompok wanita tani pada tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target yaitu 73 KWT dibandingkan dengan target
yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 66 KWT.
Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Bulukumba Tahun
2018 sebanyak 471 kelompok, dan terkait pembinaan kelompok
wanita tani maka bukan hanya kelompok yang menerima bantuan
tetapi termasuk kelompok wanita tani yang dibina secara
kelembagaan dan peningkatan kapasitas (skill) melalui penyuluhan
pertanian. Secara rutin kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan
dengan memberikan penyuluhan kepada seluruh kelompok wanita
tani yang ada di Kabupaten Bulukumba. Sedangkan untuk kelompok
yang mendapatkan pendampingan khusus untuk tahun 2018
tercatat sebanyak 73 KWT atau 15,50 persen.
Kedelapanbelas, pencapaian kinerja untuk sasaran
meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan daerah melalui indikator jumlah
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang dibentuk dengan capaian
tahun 2018 sebesar 115,56 persen artinya realisasi jumlah Badan
Usaha Milik Desa (BUMDES) yang dibentuk pada tahun 2018 sangat
berhasil atau melampaui target yaitu 104 Bumdes dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 90 Bumdes.
Badan Usaha Milik Desa (BUM-Desa) adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya
untuk kesejahteraan masyarakat desa.
Salah satu Bumdes berprestasi di
Kabupaten Bulukumba Tahun 2018
yaitu: Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Apparalang Desa Ara Kacamatan
Bontobahari, Kabupaten Bulukumba,
Sulawesi Selatan yang menjadi wakil
Bulukumba pada ajang lomba Bumdes
Berprestasi Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Pengelola Bumdes di
desa tersebut memiliki unit usaha perkantoran, perbengkelan, mesih
jahit, simpan pinjam dan industri rumah tangga.
Bumdes ini diharapkan bisa masuk dalam 6 besar Bumdes
berprestasi tingkat provinsi seperti yang diraih oleh Bumdes Mandiri
Sopa Desa Sopa Kec. Kindang Kab. Bulukumba yang berhasil keluar

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 118


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

sebagai juara harapan III pada lomba


Bumdes berprestasi tingkat provinsi
tahun 2017.
Beberapa program pemerintah yang
menunjang pencapaian target tersebut
antara lain adanya program pemerintah
pusat dan daerah melalui program
peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan, program
pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, program peningkatan
partisipasi masyarakat dalam membangun desa, serta beberapa
program lainnya yang mendukung pencapaian terhadap indikator
ini. Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bulukumba, menggambarkan bahwa sampai dengan tahun 2018,
dari 109 desa di kabupaten Bulukumba, sudah 104 desa yang telah
membentuk Bumdes atau 95,41 persen.
Kesembilanbelas, pencapaian kinerja untuk sasaran
meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan daerah melalui indikator cakupan
pembinaan kelompok nelayan dengan capaian tahun 2018 sebesar
143,25 persen artinya realisasi cakupan pembinaan kelompok
nelayan pada tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
yaitu 94 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu 65,62 persen.
Data dari Dinas Perikanan Kabupaten Bulukumba,
menggambarkan bahwa jumlah kelompok nelayan di Kabupaten
Bulukumba sampai dengan tahun 2018 yang tersebar di 10
kecamatan adalah 673 kelompok, dan terkait pembinaan kelompok
nelayan maka seluruh kelompok nelayan yang ada diberikan
pembinaan secara kelembagaan dan peningkatan kapasitas (skill)
anggota kelompok melalui kegiatan penyuluhan nelayan.
Keduapuluh, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan
pangan daerah melalui indikator jumlah produksi perikanan dengan
capaian tahun 2018 sebesar 132,37 persen artinya realisasi cakupan
pembinaan kelompok nelayan pada tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu 239.380 Ton dibandingkan dengan target
yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 180 842 Ton.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain adanya program pemerintah pusat dan
daerah melalui program pengembangan perikanan tangkap, program
pengembangan budidaya perikanan, program pengembangan
kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar, serta beberapa

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 119


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

program lainnya yang mendukung pencapaian terhadap indikator


ini.
Data dari Dinas Perikanan
Kabupaten Bulukumba, pada tahun 2018
jumlah produksi perikanan tangkap
mencapai 53.455,6 Ton yang terdiri dari:
Ikan Tuna (8.349 Ton), Ikan Cakalang
(4.823 Ton), Ikan Tongkol (10.971 Ton),
Ikan Layang (1.777 Ton), Ikan Kembung
(1.314 Ton), Ikan Tembang (1.117 Ton), Ikan Lamuru (536 Ton), Ikan
Kerapu (2.459 Ton), Ikan Teri (233 Ton), Ikan Paperek (545 Ton),
Ikan Kakap (1.633 Ton), dan Ikan Lainnya (19.699 Ton). Sedangkan
produksi perikanan budidaya mencapai 185.924,4 Ton yang terdiri
dari: Budidaya Tambak (7.318,1 Ton), Budidaya Laut (178.000 Ton),
Budidaya Kolam (557,8 Ton), dan Mina Padi (48,5 Ton).
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya produktivitas
komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan
perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan pangan daerah
adalah sebesar Rp27.001.439.500 dan di perubahan anggaran
berkurang menjadi Rp25.247.196.380, dan dari anggaran tersebut
terealisasi sebesar Rp23.346.681.306 atau 92,47 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran
meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam
mendorong ketahanan pangan daerah ini adalah sebanyak 41
program yaitu:
1. Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi.
2. Program peningkatan kemampuan teknologi industri.
3. Program penataan struktur industri.
4. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri.
5. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial.
6. Program penyiapan potensi sumber daya, sapra daerah.
7. Program pembangunan/pengembangan perekonomian daerah.
8. Program peningkatan upaya pengelolaan dan konservasi
pertambangan mineral.
9. Program pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan.
10. Program kedaulatan energi.
11. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan.
12. Program peningkatan kesejahteraan petani.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 120


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

13. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan


lapangan.
14. Program peningkatan produksi dan produktivitas tanaman
perkebunan berkelanjutan.
15. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/
perkebunan.
16. Program perencanaan pembangunan ekonomi.
17. Program peningkatan kualitas bahan baku industri tembakau.
18. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/
Perkebunan).
19. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan.
20. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
21. Program Peningkatan Produksi hasil peternakan.
22. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan.
23. Program peningkatan produksi peternakan.
24. Program pembinaan lingkungan sosial.
25. Program rehabilitasi Hutan dan Lahan.
26. Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan.
27. Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam.
28. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam.
29. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.
30. Program pengembangan, penyediaan sumberdaya pangan dan
penanganan kerawanan pangan.
31. Program peningkatan mutu perencanaan pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi lingkup ketahanan pangan.
32. Program pembinaan pengembangan dan penguatan lembaga
distribusi pangan dan cadangan pangan.
33. Program pembinaan pendampingan konsumsi pangan, promosi
penganekaragaman dan pengembangan pangan.
34. Program pembinaan, pendampingan, dan penguatan
kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan.
35. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.
36. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
37. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa.
38. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.
39. Program pengembangan perikanan tangkap.
40. Program pengembangan budidaya perikanan.
41. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan
air tawar.

10 Berkembangnya potensi dan daya tarik wisata.

Analisis pencapaian Sasaran 10: Berkembangnya potensi dan


daya tarik wisata, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 121


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.


Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 9 10 11 12
Berkembang- 1 Jumlah obyek Buah 10 10 100,00 B
nya potensi wisata yang
dan daya tarik dikelola dan
wisata. dikembangkan
2 Jumlah Org 260.000 266.296 102,42 SB
kunjungan
wisatawan
Rata-rata Capaian 101,21 SB

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja mencapai target di atas 100 persen atau sangat
berhasil dan 1 indikator kinerja mencapai target 100 persen atau
berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
berkembangnya potensi dan daya tarik wisata, sangat berhasil
mencapai target yaitu rata-rata 101,21 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

Jumlah obyek wisata yang


1. Buah 9 9 10 10
dikelola dan dikembangkan
2. Jumlah kunjungan wisatawan Org 180.741 178.580 203.770 266.296

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 2 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
berkembangnya potensi dan daya tarik wisata mengalami
peningkatan, dan begitu pula jika dibandingkan dengan kondisi awal
(2015) maka 2 indikator tersebut juga mengalami peningkatan dari
kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
2 3 4 13 14 16
Jumlah obyek wisata
1 yang dikelola dan Buah 12 10 79,17 
dikembangkan
Jumlah kunjungan
2
wisatawan
Org 400.000 266.296 66,57 
Pada Sasaran strategis 10, berkembangnya potensi dan daya
tarik wisata, terdapat 2 indikator sasaran yang mendukung

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 122


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pencapaian sasaran ini, 1 indikator sasaran tercapai dengan


notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on trend, dan 1
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi kuning yang berarti
butuh kerja keras untuk mencapainya.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran berkembangnya potensi dan daya tarik wisata dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran berkembangnya
potensi dan daya tarik wisata melalui indikator jumlah obyek wisata
yang dikelola dan dikembangkandengan capaian tahun 2018 sebesar
100 persen artinya realisasi jumlah obyek wisata yang dikelola dan
dikembangkan pada tahun 2018 berhasil atau mencapai target yaitu
10 obyek wisata dibandingkan dengan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu 10 obyek wisata.
Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba,
menggambarkan bahwa terdapat banyak sekali potensi wisata di
Kabupaten Bulukumba, meliputi: Wisata Alam sebanyak 32 obyek,
Wisata Budaya sebanyak 10 obyek, dan Wisata Buatan sebanyak 11
obyek. Tetapi sampai dengan tahun 2018 ini, Dinas Pariwisata
Kabupaten Bulukumba baru mengelola 10 obyek wisata, yaitu:
Pantai Tanjung Bira (Kec. Bontobahari), Pantai Samboang (Kec.
Bontotiro), Pantai Tebing Apparalang (Kec. Bontobahari), Pantai Bara
(Kec. Bontobahari), Pantai Lemo-lemo (Kec. Bontobahari),
Permandian Alam Hila-hila (Kec. Bontotiro), Air Terjun Gamaccaya
(Kec. Kindang), Puncak Pua Janggo (Kec. Bontobahari), Makam Dato
Tiro (Kec. Bontotiro), dan Kawasan Adat Ammatoa (Kec. Kajang).

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 123


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran berkembangnya


potensi dan daya tarik wisata melalui indikator jumlah kunjungan
wisata dengan capaian tahun 2018 sebesar 102,42 persen artinya
realisasi jumlah kunjungan wisata pada tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target yaitu 266.296 orang dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 260.000 orang.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian
target tersebut antara lain adanya program pemerintah pusat dan
daerah melalui program pengembangan destinasi pariwisata,
program pengembangan kemitraan, program pengembangan
pemasaran pariwisata, serta beberapa program lainnya yang
mendukung pencapaian terhadap indikator ini. Pada tahun 2018
terdapat beberapa event pariwisata berskala nasional, regional,
provinsi, maupun lokal yang digelar di Kabupaten Bulukumba, yaitu:
Festival Pinisi yang berhasil menjadi bagian dari 100 Wonderful
Events Indonesia 2018 yang dirilis Kementerian Pariwisata secara
resmi akhir tahun 2017, Bira Beach Run, Off Road Jelajah Hutan
Karet, Senandung Kopi Kahayya, Adventure Trail Kahayya, Pesta
Adat Andingingi Kampong dan Tunu Panroli, serta Pesta Rakyat.

Dalam rangka pencapaian target kunjungan wisatawan ke


Kabupaten Bulukumba sebagaimana yang tertuang dalam dokumen
RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021 baik wisatawan
domestik maupun mancanegara dapat direkomendasikan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi/obyek wisata
unggulan di Kabupaten Bulukumba.
2. Meningkatkan keikutsertaan Kabupaten Bulukumba pada event-
event wisata ditingkat regional dan nasional.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 124


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

3. Meningkatkan promosi wisata di tempat-tempat strategis baik


dengan melakukan pameran wisata dan pameran sejenisnya,
promosi melalui media cetak atau media audio visual.
4. Meningkatkan kerjasama wisata dengan daerah lain dan lembaga
strategis yang mampu mendongkrak popularitas objek wisata di
Kabupaten Bulukumba seperti maskapai penerbangan, travel
wisata dan lembaga lainnya yang bergerak dibidang pariwisata.
5. Meningkatkan kualitas layanan dan akomodasi pariwisata yang
berstandar internasional serta meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung layanan kepariwisataan.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran berkembangnya potensi dan daya
tarik wisata adalah sebesar Rp9.212.837.500 dan di perubahan
anggaran meningkat menjadi Rp11.478.874.300, dan dari anggaran
tersebut terealisasi sebesar Rp8.607.610.427 atau 74,99 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran berkembangnya potensi dan daya tarik wisata ini sebanyak
3 program yaitu:
1. Program pengembangan destinasi pariwisata.
2. Program pengembangan kemitraan.
3. Program pengembangan pemasaran pariwisata.

11 Menurunnya angka kemiskinan masyarakat.

Analisis pencapaian Sasaran 11: Menurunnya angka


kemiskinan masyarakat, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Menurunnya 1 Jumlah Org 24.692 31.250 73,44 KB
angka penduduk
kemiskinan miskin
masyarakat. 2 Jumlah Klp 420 475 113,10 SB
kelompok
usaha
masyarakat
yang dibina
Rata-rata Capaian 93,27 CB

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja mencapai di atas 100 persen atau sangat berhasil
dan 1 indikator kinerja belum mencapai target dan pencapaian

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 125


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

masih di bawah 80 persen atau kurang berhasil. Secara umum rata-


rata pencapaian sasaran menurunnya angka kemiskinan
masyarakat, telah cukup berhasil mencapai target yaitu rata-rata
93,27 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

1 Jumlah penduduk miskin Org 33.360 33.250 33.100 31.250


Jumlah kelompok usaha
2 Klp 300 302 380 475
masyarakat yang dibina

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 2 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
menurunnya angka kemiskinan masyarakat mengalami peningkatan,
dan begitu pula jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka
2 indikator tersebut juga mengalami peningkatan/perbaikan dari
kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah penduduk Org 17.316 31.250 19,53 
miskin
2 Jumlah kelompok usaha Klp 500 475 95,00 
masyarakat yang dibina

Pada Sasaran strategis 11, menurunnya angka kemiskinan


masyarakat, terdapat 2 indikator sasaran yang mendukung
pencapaian sasaran ini, 1 indikator sasaran tercapai dengan
notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on trend, dan 1
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi merah yang berarti sulit
untuk mencapainya.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran menurunnya angka kemiskinan masyarakatdapat dijelaskan
sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran menurunnya
angka kemiskinan masyarakatmelalui indikator jumlah penduduk
miskindengan capaian tahun 2018 sebesar 73,44 persen artinya
realisasi jumlah penduduk miskin pada tahun 2018 kurang berhasil

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 126


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

dan belum mencapai target yaitu 31.250 orang dibandingkan dengan


target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 24.692 orang.
Menurunnya angka kemiskinan di Kabupaten Bulukumba
beberapa tahun terakhir sangat signifikan, persentase penduduk
miskin Kabupaten Bulukumba berada pada 5 terendah dari 24
kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan, yaitu setelah Kota
Makassar (4,41%), Kab. Sidrap (5,16%), Kota Parepare (5,59%), Kab.
Luwu Timur (7,23%), dan Kab. Bulukumba (7,48%).
Kegagalan pencapaian target ini
disebabkan karena akumulasi dari
berbagai permasalahan di tahun 2018
yaitu pertumbuhan ekonomi di tahun
bersangkutan relatif rendah yang
berimplikasi pada rendahnya serapan
angkatan kerja, kondisi tersebut juga
disebabkan dengan tingginya penggunaan teknologi/mesin pada
beberapa bidang pekerjaan sehingga menyebabkan angka
pengangguran cenderung meningkat. Untuk percepatan
pengurangan angka kemiskinan dapat ditempuh melalui beberapa
solusi antara lain:
1. Mendorong penciptaan lapangan pekerjaan baru yang mampu
menyerap tenaga kerja (padat karya) sehingga mampu
mengurangi pengangguran mengingat pengangguran adalah
penyebab terbesar kemiskinan di Indonesia.
2. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, dimana fokus
program ini diharapkan mampu menjamin daya beli masyarakat
miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok
terutama beras dan kebutuhan pokok utama lainnya.
3. Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan
dasar, dimana fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan
akses penduduk miskin dalam memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar.
4. Pemerataan pembangunan pada seluruh aspek pembangunan
sehingga mengurangi kesenjangan antar wilayah.
5. Membuat strategi/inovasi untuk penanggulangan kemiskinan
daerah, dengan memberikan porsi anggaran yang cukup dalam
APBD kabupaten.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran menurunnya angka
kemiskinan masyarakat melalui indikator jumlah kelompok usaha
masyarakat yang dibina dengan capaian tahun 2018 sebesar 113,10
persen artinya realisasi jumlah kelompok usaha masyarakat yang
dibina sampai dengan tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui
target yaitu 375 kelompok usaha dibandingkan dengan target yang
ditetapkan sampai tahun 2018 yaitu 420 kelompok usaha.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 127


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Sampai dengan tahun 2017 terdapat 380 kelompok yang telah


dibina dan di tahun 2018 terdapat 95 kelompok yang dibina
sehingga total kelompok yang telah dibina sampai dengan tahun
2018 sebanyak 475 kelompok. Rincian 95 kelompok yang dibina di
tahun 2018 sebagai berikut: Kec. Gantarang sebanyak 6 kelompok,
Kec. Bulukumpa sebanyak 4 kelompok, Kec. Rilau Ale sabanyak 2
kelompok, Kec. Herlang sebanyak 2 kelompok, Kec. Bontotiro
sebanyak 1 kelompok, Kec. Bontobahari sebanyak 8 kelompok, Kec.
Ujung Loe sebanyak 1 kelompok, Pembinaan kelompok sarana usaha
sebanyak 15 kelompok, Bantuan hibah untuk 19 kelompok,
Pembinaan usaha di Desa Kambuno sebanyak 7 kelompok,
Pembinaan usaha roti sebanyak 10 kelompok, dan Pelatihan Wira
Usaha Baru (WUB) sebanyak 20 kelompok.
Untuk lebih meningkatkan pembinaan pada kelompok usaha
masyarakat dapat ditempuh dengan beberapa solusi antara lain:
1. Peningkatan anggaran khususnya bantuan modal usaha.
2. Pengawasan dan pembinaan pada koperasi aktif khususnya
koperasi yang bergerak dibidang usaha tertentu.
3. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM untuk
meningkatkan akses terhadap sumberdaya produktif sehingga
mampu memanfaatkan potensi dan sumberdaya lokal yang
tersedia.
4. Penciptaan iklim usaha yang kondusif dalam rangka menjamin
kepastian usaha.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran menurunnya angka kemiskinan
masyarakat adalah sebesar Rp1.936.832.900 dan di perubahan
anggaran berkurang menjadi Rp1.851.378.100, dan dari anggaran
tersebut terealisasi sebesar Rp1.617.748.345 atau 87,38 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran menurunnya angka kemiskinan masyarakat ini adalah
sebanyak 5 program yaitu:
1. Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil
(KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
lainnya.
2. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
3. Program perencanaan pembangunan ekonomi.
4. Program perencanaan pembangunan sosial dan budaya, dan
5. Program pengembangan usaha dan kelembagaan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 128


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

12 Menurunnya tingkat pengangguran daerah.

Analisis pencapaian Sasaran 12: Menurunnya tingkat


pengangguran daerah, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Menurunnya 1 Angka % 95,50 63,29 66,27 KB
tingkat partisipasi
pengangguran angkatan kerja
daerah. 2 Angka % 1,03 3,62* 28,45 TB
pengangguran
terbuka
3 Angka Kas- 2 2 100,00 B
sengketa us
pengusaha-
pekerja per
tahun

Rata-rata Capaian 64,91 KB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja mencapai target 100 persen atau berhasil, 1
indikator kinerja belum mencapai target dan pencapaian masih di
bawah 80 persen atau kurang berhasil dan 1 indikator kinerja yang
masih di bawah 50 persen atau tidak berhasil. Secara umum rata-
rata pencapaian sasaran menurunnya tingkat pengangguran
daerah,kurang berhasil mencapai target yaitu rata-rata 64,91 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Angka partisipasi angkatan %
1 65,35 65,35* 60,56 63,29
kerja
Angka pengangguran %
2 3 3,09 3,73 3,62
terbuka
Angka sengketa Kas-
3 pengusaha-pekerja per us 1 1 3 2
Tahun

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator mengalami peningkatan dan 2
indikator mengalami penurunan (kondisi membaik), dan begitu pula
jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka 3 indikator
mengalami peningkatan dari kondisi awal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 129


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Satuan
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Angka partisipasi
1
angkatan kerja
% 97 63,29 65,25 
Angka pengangguran
2
terbuka
% 0,64 3,62 17,68 
Angka sengketa
3 pengusaha- pekerja per Kasus 2 2 100,00 
tahun

Pada Sasaran strategis 12, menurunnya tingkat pengangguran


daerah, terdapat 3 indikator sasaran yang mendukung pencapaian
sasaran ini, 1 indikator tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti
sudah tercapai/on track/on trend, 1 indikator sasaran tercapai
dengan notifikasi kuning yang berarti butuh kerja keras untuk
mencapainya, dan 1 indikator sasaran tercapai dengan notifikasi
merah yang berarti sulit untuk mencapainya.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran menurunnya tingkat pengangguran daerah dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran menurunnya
tingkat pengangguran daerahmelalui indikatorangka partisipasi
angkatan kerjadengan capaian tahun 2018 sebesar 66,27 persen
artinya realisasi angka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2018
kurang berhasil mencapai target yaitu 63,29 persen dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 95,50
persen.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja didefinisikan sebagai
perbandingan antara angkatan kerja dengan jumlah seluruh
penduduk usia kerja (15-64 tahun). TPAK mengukur besarnya
partisipasi angkatan kerja dalam dunia kerja. TPAK dapat digunakan
sebagai indikator tingkat kesulitan angkatan kerja untuk
mendapatkan pekerjaan. Angka TPAK yang rendah menunjukkan
kecilnya kesempatan kerja yang tersedia bagi penduduk usia kerja.
Sebaliknya, angka TPAK yang tinggi menunjukkan besarnya
kesempatan kerja yang tersedia.
Beberapa permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten
Bulukumba yaitu: Rendahnya kualitas tenaga kerja, kurangnya
kursus/pelatihan ketenagakerjaan, minimnya lapangan pekerjaan,
dan sebaran tenaga kerja yang tidak merata. Untuk mengatasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 130


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

permasalahan tersebut, direkomendasikan kepada Pemerintah


Kabupaten Bulukumba, untuk: memperbanyak kegiatan pendidikan
dan pelatihan bagi para pengangguran untuk meningkatkan mutu
tenaga kerja agar dapat mengisi lowongan pekerjaan yang sedang
membutuhkan, mendorong investasi dibidang industri dan proyek-
proyek padat karya untuk menampung para pengangguran,
mendorong dunia perbankan untuk menyediakan pinjaman lunak
dan mudah, sertamendorong tumbuhnya lembaga pendidikan dan
keterampilan/lembaga kursus masyarakat.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran menurunnya tingkat
pengangguran daerahmelalui indikatorangka pengangguran
terbukadengan capaian tahun 2018 sebesar 28,45 persen artinya
realisasi angka pengangguran terbuka pada tahun 2018 tidak
berhasil mencapai target yaitu 3,62 persen dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 1,03 persen.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten
Bulukumba untuk mengatasi permasalahan pengangguran terbuka
ini, antara lain:
1. Menarik investor baru.
2. Memberikan bantuan permodalan/pinjaman lunak untuk
mendorong tumbuhnya industri mikro, kecil dan menengah.
3. Menyediakan lapangan pekerjaan padat karya di pedesaan.
4. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan
kapasitas tenaga kerja.
5. Menginformasikan lowongan pekerjaan kepada masyarakat.
Target yang terdapat dalam RPJMD terlalu rendah sehingga
sulit untuk dapat tercapai, solusinya akan direvisi terkait target
tersebut dalam perubahan RPJMD.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran menurunnya tingkat
pengangguran daerah melalui indikator angka sengketa pengusaha-
pekerja per tahun dengan capaian tahun 2018 sebesar 100 persen
artinya realisasi angka sengketa pengusaha-pekerja pertahun pada
tahun 2018 berhasil mencapai target yaitu 2 kasus dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 2 kasus.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bulukumba
Tahun 2018, 2 kasus sengketa pengusaha-pekerja tersebut adalah:
Rencana Pemecatan Karyawan di PT. Lonsum Bulukumba dan
Penggelapan yang dilakukan oleh karyawan Mandala Finance Kab.
Bulukumba.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan pemerintah daerah
untuk menekan kasus/sengketa pengusaha dan pekerja sebagai
berikut:
1. Merespon cepat jika terjadi konflik antara pengusaha dan buruh di
Kabupaten Bulukumba.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 131


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

2. Memastikan peraturan dan regulasi pengupahan buruh


dilaksanakan dengan baik utamanya terkait Upah Minimun
Provinsi/Kabupaten.
3. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan terhadap
perusahaan/pengusaha yang memanfaatkan jasa tenaga kerja.
4. Memastikan perusahaan memberikan jaminan pelindungan sosial
bagi tenaga kerjanya.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran menurunnya tingkat pengangguran
daerah adalah sebesar Rp760.497.525 dan di perubahan anggaran
berkurang menjadi Rp700.059.185, dan dari anggaran tersebut
terealisasi sebesar Rp525.677.450 atau 75,09 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran menurunnya tingkat pengangguran daerah ini adalah
sebanyak 5 program, yaitu:
1. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.
3. Program pembinaan pelatihan dan kompetensi tenaga kerja.
4. Program perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan.
5. Program pembinaan hubungan industri tenaga kerja.

Meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi


13
masyarakat.
Analisis pencapaian Sasaran 13: Meningkatnya kapasitas
kelembagaan ekonomi masyarakat, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase % 2,76 5,42 196,38 SB
kapasitas koperasi
kelembagaan berprestasi
ekonomi
masyarakat.
Rata-rata Capaian 196,38 SB

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja sasaran tersebut mencapai target di atas 100
persen atau sangat berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian
sasaran meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat,
telah berhasil melampaui target yaitu rata-rata 196,38 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 132


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

Persentase koperasi
1 % 2,39 2,39 3,25 5,42
berprestasi

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat
mengalami peningkatan, dan begitu pula jika dibandingkan dengan
kondisi awal (2015) maka 1 indikator tersebut juga mengalami
peningkatan/perbaikandari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Satuan
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase koperasi
1
berprestasi
% 3,11 5,42 174,28 

Pada Sasaran strategis 13, meningkatnya kapasitas


kelembagaan ekonomi masyarakat, terdapat 1 indikator sasaran
yang mendukung pencapaian sasaran ini, dan indikator sasaran
tersebut tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya kapasitas
kelembagaan ekonomi masyarakat melalui indikator persentase
koperasi berprestasi dengan capaian tahun 2018 sebesar 196,38
persen artinya realisasi persentase koperasi berprestasi pada tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu 5,42 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 2,76 persen.
Koperasi adalah organisasi ekonomi
yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-
seorang demi kepentingan bersama.
Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Kabupaten Bulukumba
merupakan salah satu daerah sentra perekonomian di Selatan
Sulawesi Selatan dan data Dinas Koperasi UMKM kabupaten

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 133


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Bulukumba mencatat sampai dengan tahun 2018 terdapat 284 unit


koperasi, dan dari jumlah tersebut terdapat 203 unit atau 71,48
persen termasuk koperasi dengan kategori aktif dan 81 unit atau
28,52 persen yang merupakan koperasi dengan kategori tidak aktif.
Keberhasilan pencapaian target tersebut disebabkan karena
adanya program pemerintah untuk penguatan kelembagaan koperasi
di daerah. Selama tahun 2018 beberapa kali diadakan pelatihan bagi
masyarakat pelaku koperasi yang diselenggarakan oleh pemerintah
daerah. Pelatihan tersebut bertujuan untuk melatih peserta secara
bertahap agar memiliki kompetensi pengembangan usaha koperasi,
dan melatih pengurus koperasi agar mampu bertindak mendirikan
usaha yang layak dengan memanfaatkan peluang yang ada. Selain
itu diharapkan dapat mengembangkan SDM yang mampu
menciptakan peluang peningkatan dan pengembangan kerjasama
usaha koperasi.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kapasitas
kelembagaan ekonomi masyarakat adalah sebesar Rp231.062.500
dan di perubahan anggaran meningkat menjadi Rp238.122.875, dan
dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp220.085.075 atau 92,43
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi
masyarakatini adalah sebanyak 1 program, yaitu: Program
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

14 Meningkatnya daya saing dan produktivitas UMKM.

Analisis pencapaian Sasaran 14: Meningkatnya daya saing dan


produktivitas UMKM, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator kinerja Sat Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah UMKM Unit 11.075 38.753 349,91 SB
daya saing dan aktif non
produktivitas BPR/LKM
UMKM.
Rata-rata Capaian 349,91 SB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 134


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja sasaran tersebut mencapai target di atas 100
persen atau sangat berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian
sasaran meningkatnya daya saing dan produktivitas UMKM, telah
berhasil melampaui target yaitu rata-rata 339,91 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

Jumlah UMKM aktif non


1 Unit 10.215 11.024 35.318 38.753
BPR/LKM

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya daya saing dan produktivitas UMKM mengalami
peningkatan, dan begitu pula jika dibandingkan dengan kondisi awal
(2015) maka 1 indikator tersebut juga mengalami peningkatan/
perbaikan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Satuan
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah UMKM aktif non
1
BPR/LKM
Unit 11.200 38.753 346,01 

Pada Sasaran strategis 14, meningkatnya daya saing dan


produktivitas UMKM mengalami peningkatan, terdapat 1 indikator
sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, dan indikator
sasaran tersebut tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya daya saing
dan produktivitas UMKM melalui indikator jumlah UMKM aktif non
BPR/LKM capaian tahun 2018 sebesar 349,91 persen artinya
realisasi jumlah UMKM aktif non BPR/LKM pada tahun 2018 sangat
berhasil atau melampaui target yaitu 38.753 UMKM dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 11.075
UMKM.
Dinas Koperasi, UMKM Kabupaten Bulukumba tahun 2018,
melaporkan terdapat 38.753 unit UMKM yang tersebar di 10
kecamatan dengan rincian: Kec. Ujung Bulu sebanyak 10.328 unit,

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 135


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kec. Gantarang sebanyak 4.500 unit, Kec. Kindang sebanyak 1.674


unit, Kec. Ujung Loe sebanyak 3.303 unit, Kec. Bontotiro sebanyak
1.752 unit, Kec. Bontobahari sebanyak 2.745 unit, Kec. Rilau Ale
sebanyak 3.076 unit, Kec. Bulukumpa sebanyak 3.658 unit, Kec.
Kajang sebanyak 3.852 unit, dan Kec. Herlang sebanyak 1.983 unit.
Dari 38.753 unit UMKM tersebut terdiri dari: Usaha Mikro sebanyak
27.662 usaha, Usaha Kecil sebanyak 10.055 usaha, dan Usaha
Menengeh sebanyak 1.036 usaha, sedangkan usaha besar di
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 tercatat sebanyak 506 unit.
Pertumbuhan tersebut tentunya bernilai positif terhadap
pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Bulukumba dimana
pertumbuhan tersebut diharapkan mampu menjadi penggagas,
penggerak, pengendali serta pemacu pembangunan sosial ekonomi di
wilayah Kabupaten Bulukumba mengingat pertumbuhan UMKM
menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan PDRB. Adapun faktor
pendukung pencapaian target pada indikator tersebut adalah:
1. Tingginya kebutuhan UMKM atas ketersediaan lembaga koperasi
sebagai lembaga permodalan.
2. Pesatnya perkembangan industri UMKM di Kabupaten Bulukumba
pada tahun 2018.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya daya saing dan
produktivitas UMKM adalah sebesar Rp722.478.425 dan di
perubahan anggaran berkurang menjadi Rp721.437.425, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp670.584.888 atau 92,95
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya daya saing dan produktivitas UMKM ini
adalah sebanyak 4 program, yaitu:
1. Program Penciptaan iklim usaha kecil menengah dan kondusif.
2. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif UKM.
3. Program Pengembangan Indutri Kecil dan Menengah.
4. Program perencanaan pembangunan ekonomi.

Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan yang


15
profesional.
Analisis pencapaian Sasaran 15: Meningkatnya kualitas
pelayanan perizinan yang profesional,dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 136


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.


Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah Buah 1.629 5.966 366,24 SB
kualitas perizinan yang
pelayanan diterbitkan
perizinan yang tepat waktu
profesional. 2 Jumlah Buah 2 1 50 KB
produk hukum
daerah terkait
perizinan
3 Sistem Apl 1 1 100 B
Informasi
Pelayanan
Perizinan
Rata-rata Capaian 172,08 SB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja mencapai target di atas 100 persen atau sangat
berhasil, 1 indikator kinerja mencapai 100 persen atau berhasil dan
1 indikator kinerja tercapai kurang dari 80 persen atau kurang
berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan perizinan yang profesional, telah sangat berhasil
mencapai target yaitu rata-rata 172,08 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah perizinan yang
1 Buah 1.197 1.550 3.728 5.966
diterbitkan tepat waktu
Jumlah produk hukum
2 Buah 3 0 3 1
daerah terkait perizinan
Sistem Informasi Pelayanan
3 Apl 1 1 1 1
Perizinan

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas pelayanan perizinan yang profesional
mengalami peningkatan, 1 indikator tidak mengalami peningkatan
atau sama dengan tahun lalu, dan 1 indikator mengalami penurunan
dari tahun lalu. Dan begitu pula jika dibandingkan dengan kondisi
awal (2015) maka 1 indikator mengalami peningkatan, 1 indikator
tidak mengalami peningkatan atau sama dengan kondisi awal, dan 1
indikator mengalami penurunan dibandingkan kondisi awal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 137


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah perizinan yang
1
diterbitkan tepat waktu
Buah 6.671 11.244 168,55 
Jumlah produk hukum
2
daerah terkait perizinan
Buah 11 4 36,36 
Sistem Informasi
3
Pelayanan Perizinan
Apl 1 1 100,00 
Pada Sasaran strategis 15, meningkatnya kualitas pelayanan
perizinan yang profesional, terdapat 3 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, dan 2 indikator sasaran
tersebut tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend dan 1 indikator sasaran tersebut dengan
notifikasi merah atau sulit untuk dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perizinan yang profesional
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan perizinan yang profesional melalui indikator
jumlah perizinan yang diterbitkan tepat waktu dengan capaian tahun
2018 sebesar 366,24 persen artinya realisasi jumlah perizinan yang
diterbitkan tepat waktu pada tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target yaitu 5.966 buah dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 1.629 buah.
Tahun 2018 terdapat 24 jenis perizinan yang ditangani di Dinas
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bulukumba. Dari 24 jenis
perizinan tersebut izin yang terbit keseluruhan berjumlah 5.966
buah, dengan rincian sebagai berikut:
1. Surat Izin Tempat Usaha/Izin Gangguan (SITU/HO) sebanyak
782 buah.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) sebanyak 623 buah.
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sebanyak 613 buah.
4. Tanda Daftar Industri (TDI) sebanyak 1 buah.
5. Izin Usaha Industri (IUI) sebanyak 0 buah.
6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebanyak 1.618 buah.
7. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) sebanyak 92 buah.
8. Izin Trayek sebanyak 392 buah.
9. Tanda Daftar Usaha Pariwisata sebanyak 3 buah.
10. Izin Usaha Perikanan sebanyak 14 buah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 138


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

11. IUPPT sebanyak 0 buah.


12. Izin Kesehatan sebanyak 759 buah.
13. IUPP sebanyak 0 buah.
14. Izin Lingkungan sebanyak 16 buah.
15. Izin Lokasi sebanyak 0 buah.
16. Izin Prinsip Penanaman Modal sebanyak 74 buah.
17. Izin Pendidikan sebanyak 72 buah.
18. Tanda Daftar Gudang sebanyak 2 buah.
19. Izin Penelitian sebanyak 896 buah.
20. Izin Usaha Toko Modern sebanyak 9 buah.
21. Izin Reklame sebanyak 0 buah.
22. Izin Rekruitmen Tenaga Kerja sebanyak 0 buah.
23. Izin Balai Pelatihan Tenaga Kerja sebanyak 0 buah.
24. Izin Usaha Bergerak sebanyak 0 buah.
Meningkatnya capaian jumlah perizinan yang diterbitkan tepat
waktu pada tahun 2018 disebabkan karena meningkatnya
pemahaman masyarakat pelaku usaha untuk membuat izin usaha
dan juga disebabkan karena beberapa jenis perizinan sejak tahun
2017 telah digratiskan pemerintah daerah.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan perizinan yang profesional melalui indikator
jumlah produk hukum daerah terkait perizinan dengan capaian
tahun 2018 sebesar 50 persen artinya realisasi jumlah produk
hukum daerah terkait perizinan pada tahun 2018 kurang berhasil
dan tidak mencapai target yaitu 1 produk hukum dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 2 produk
hukum.
Tahun 2018 terdapat 1 produk hukum yang dihasilkan terkait
perizinan yaitu: Keputusan Bupati Bulukumba Nomor 188.45.187
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Bulukumba
Nomor 188.45-68 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Teknis
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bulukumba Tahun
Anggaran 2018.
Ketiga, Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan perizinan yang profesionalmelalui indikatorsistem
informasi pelayanan perizinan dengan capaian tahun 2018 sebesar
100 persen artinya sistem informasi pelayanan perizinan pada tahun
2018 berhasil atau mencapai target yaitu 1 aplikasi dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 1 aplikasi.
Terdapat Aplikasi Sistem informasi Pelayanan Perizinan yang
dikelola di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Bulukumba yaitu Sistem Informasi Manajemen
Pelayanan Terpadu Satu Atap (SIMTAP). Dengan keberadaan aplikasi
sistem pelayanan perizinan tersebut diharapkan kinerja pengelolaan
perizinan, baik pendataan, penerbitan, hingga penanganan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 139


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pelanggaran perizinan dapat berjalan maksimal. Selain itu


keberadaan aplikasi sistem perizinan dimaksud juga mampu
meningkatkan kualitas layanan publik serta memberikan akses yang
lebih luas kepada masyarakat terkait prosedur dan segala bentuk
pelayanan terkait perizinan.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas pelayanan
perizinan yang profesional adalah sebesar Rp337.179.300 dan di
perubahan anggaran meningkat menjadi Rp417.679.300, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp265.051.250 atau 63,46
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perizinan yang profesional
ini adalah sebanyak 2 program, yaitu:
1. Program peningkatan pelayanan perizinan.
2. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.

16 Meningkatkan pertumbuhan investasi PMA dan PMDN.

Analisis pencapaian Sasaran 16: Meningkatkan pertumbuhan


investasi PMA dan PMDN, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatkan 1 Jumlah nilai
pertumbuhan investasi:
investasi PMA a. PMDN Rp. 20.000. 643.456. 3.217,28 SB
dan PMDN 000.000 342.045
b. PMA $ 2.000.000 0 0,00 TB
Rata-rata Capaian 1.608,64 SB

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja tersebut mempunyai 2 sub indikator, 1 sub
indikator mencapai target di atas 100 persen atau sangat berhasil
dan 1 sub indikator kinerja tidak mencapai target atau tidak
berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatkan
pertumbuhan investasi PMA dan PMDN, telah sangat berhasil
mencapai target yaitu rata-rata 1.608,64 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 140


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
1 Jumlah nilai investasi
a. PMDN Rp. 50.000. 78.727. 213.750.0 643.456.
000.000 408.000 23.400 342.045
b. PMA $ 2.000. 816.030 0 0
000

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 ub indikator yang menunjang pencapaian
sasaran meningkatkan pertumbuhan investasi PMA dan PMDN
mengalami peningkatan dan 1 sub indikator yang tidak berubah
atau tetap sama dengan tahun lalu, dan jika dibandingkan dengan
kondisi awal (2015) maka 1 sub indikator tersebut mengalami
peningkatan dan 1 sub indikator mengalami penurunan dari kondisi
awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Tahun Realisasi
Capaian Notifi
Indikator Kinerja Satuan 2021 Kinerja s/d
(%) kasi
(kondisi akhir) Tahun 2018
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah nilai 
investasi:
a. PMDN Rp. 160.000.000.000 914.808.773.445 571,76 
b. PMA $ 6.400.000.000 816.030 0,01 
Pada Sasaran strategis 16, meningkatkan pertumbuhan
investasi PMA dan PMDN, terdapat 1 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, indikator tersebut terbagi
menjadi 2 sub indikator dengan capaian 1 sub indikator sasaran
tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on
track/on trend dan 1 sub indikator sasaran tersebut dengan
notifikasi merah atau sulit untuk dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatkan pertumbuhan investasi PMA dan PMDN dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatkan
pertumbuhan investasi PMA dan PMDN melalui sub indikator jumlah
nilai investasi PMDN dengan capaian tahun 2018 sebesar 3.217,28
persen artinya realisasi jumlah nilai investasi PMDN pada tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 141


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Rp643.456.342.045 dibandingkan dengan target yang ditetapkan di


tahun yang sama yaitu Rp20.000.000.000.
Persentase capaian tersebut ditunjang oleh perkembangan iklim
investasi yang kondusif di tahun 2018 serta sistem pengelolaan
perijinan yang semakin baik di tahun yang sama. Berdasarkan
laporan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bulukumba, sampai dengan semester I terdapat 331
perusahaan dengan investasi mencapai Rp96.663.500.000, dan di
semester II terdapat 289 perusahaan dengan investasi mencapai
Rp546.792.842.045. Total nilai investasi PMDN Kabupaten
Bulukumba tahun 2018 mencapai Rp643.456.342.045.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatkan
pertumbuhan investasi PMA dan PMDN melalui sub indikator jumlah
nilai investasi PMDN dengan capaian tahun 2018 sebesar 0 persen
artinya realisasi jumlah nilai investasi PMA pada tahun 2018 tidak
berhasil atau tidak terlaksana yaitu $0 dibandingkan dengan target
yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu $2.000.000.
Target jumlah investasi ini terdiri dari PMDN sebesar
Rp20.000.000.000 dan PMA sebesar USD2.000.000 atau
Rp30.000.000.000 (setara Rp15.000/USD), dan realisasi untuk
PMDN dan PMA yang telah disetarakan dalam rupiah mencapai
Rp643.456.342.045 atau telah melampaui target tersebut.
Rendahnya persentase capaian tersebut disebabkan oleh tidak
adanya penambahan nilai investasi PMA pada perusahaan asing
yang menanamkan modalnya di Kabupaten Bulukumba di tahun
yang sama, selain itu rendahnya promosi investasi yang dilakukan
oleh pemerintah daerah juga menjadi salah satu faktor penyebab
rendahnya angka investasi khususnya pada PMA. Untuk pencapaian
target indikator tersebut maka dapat ditempuh solusi:
1. Peningkatan pameran/promosi investasi dan keikutsertaan
pemerintah pada event-event nasional.
2. Restrukturisasi sistem pelayanan perijinan dengan fokus
kemudahan perijinan khususnya bagi investor asing.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatkan pertumbuhan
investasi PMA dan PMDN adalah sebesar Rp346.961.900 dan di
perubahan anggaran berkurang menjadi Rp304.861.900, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp251.678.465 atau 82,55
persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 142


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan


ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatkan pertumbuhan investasi PMA dan PMDN ini
adalah sebanyak 3 program, yaitu:
1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi.
2. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.
3. Program perencanaan pembangunan ekonomi.

Meningkatnya daya saing dan pengembangan


17
kewirausahaan.
Analisis pencapaian Sasaran 17: Meningkatnya daya saing dan
pengembangan kewirausahaan,dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah Org 464 1.088 234,48 SB
daya saing dan usahawan
pengembangan yang dibina
kewirausahaan.
Rata-rata Capaian 234,48 SB

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja tersebut mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
meningkatnya daya saing dan pengembangan kewirausahaan, telah
sangat berhasil mencapai target yaitu rata-rata 234,48 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah usahawan yang
1 Orang 344 350 3.000 1.088
dibina

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya daya saing dan pengembangan kewirausahaan
mengalami penurunan dari tahun lalu, dan begitu pula jika
dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka 1 indikator tersebut
mengalami peningkatan dari kondisi awal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 143


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Satuan
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah usahawan yang
1
dibina
Org 544 1.088 200,00 

Pada Sasaran strategis 17, meningkatnya daya saing dan


pengembangan kewirausahaan, terdapat 1 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, dan indikator sasaran tersebut
tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on
track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya daya saing dan pengembangan
kewirausahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya daya saing
dan pengembangan kewirausahaan melalui indikator jumlah
usahawan yang dibina dengan capaian tahun 2018 sebesar 234,48
persen artinya jumlah usahawan yang dibina pada tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu 1.088 orang/usahawan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 464 orang/usahawan.
Jumlah usahawan yang dibina
merupakan kelompok usaha mikro,
kecil dan menengah, sebanyak 150
kelompok usaha, dan setiap
kelompok beranggotakan 20 orang
yang tersebar di 10 kecamatan
dengan rincian sebagai berikut: Kec.
Gantaran 6 kelompok sebanyak 42
orang, Kec. Bulukumpa 4 kelompok sebanyak 28 orang, Kec. Rilau
Ale 2 kelompok sebanyak 20 orang, Kec. Herlang sebanyak 2
kelompok sebanyak 40 orang, Kec. Bontotiro 1 kelompok sebanyak
20 orang, Kec. Bontobahari 8 kelompok sebanyak 80 orang, Kec.
Ujung Loe 1 kelompok sebanyak 10 orang, Pembinaan kelompok
sarana usaha 15 kelompok sebanyak 120 orang, Bantuan Hibah 19
kelompok, pembinaan usaha roti 10 kelompok sebanyak 180 orang,
kemitraan PT. Semen Tonas sebanyak 32 orang, dan pelatihan wira
usaha baru (WUB) 20 kelompok sebanyak 400 orang.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 144


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah Kab.


Bulukumba untuk menumbuhkan wirausahawan baru yaitu:
penguatan kapasitas kelembagaan UKM, pelatihan SDM, pemasaran
produk yang lebih luas, serta peningkatan kualitas produk, baik isi,
kemasan, maupun standarisasinya seperti sertifikasi halal dan izin
kesehatannya.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya daya saing dan
pengembangan kewirausahaan adalah sebesar Rp166.140.500 dan di
perubahan anggaran berkurang menjadi Rp144.140.500, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp106.566.450 atau 73,93
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya daya saing dan pengembangan
kewirausahaan ini adalah sebanyak 2 program, yaitu:
1. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah.
2. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda.

Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam


18
pembangunan.
Analisis pencapaian Sasaran 18: Meningkatnya kemandirian
dan partisipasi pemuda dalam pembangunan,dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah Unit 45 45 100,00 B
kemandirian organisasi
dan partisipasi pemuda
pemuda dalam 2 Jumlah Kali 5 11 220,00 SB
pembangunan prestasi karya
ilmiah remaja
3 Jumlah Unit 30 30 100,00 B
organisasi
olahraga
4 Jumlah Kali 15 26 173,33 SB
prestasi
olahraga yang
dicapai
Rata-rata Capaian 148,33 SB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 145


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja tersebut mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil dan 2 indikator kinerja mencapai target 100 persen
atau berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam
pembangunan, telah sangat berhasil mencapai target yaitu rata-rata
148,33 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

1 Jumlah organisasi pemuda Unit 42 50 45 45


Jumlah prestasi karya ilmiah
2 Kali 3 7 10 11
remaja
3 Jumlah organisasi olahraga Unit 21 24 27 30
Jumlah prestasi olahraga
4 Kali 13 5 17 26
yang dicapai

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 4 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya daya saing dan pengembangan kewirausahaan
mengalami peningkatan dari tahun lalu, dan begitu pula jika
dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka 4 indikator tersebut
mengalami peningkatan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah organisasi
1
pemuda
Unit 47 45 95,74 
Jumlah prestasi karya
2
ilmiah remaja
Kali 21 28 133,33 
Jumlah organisasi
3
olahraga
Unit 36 30 83,33 
Jumlah prestasi
4
olahraga yang dicapai
Kali 71 48 67,61 
Pada Sasaran strategis 18, meningkatnya kemandirian dan
partisipasi pemuda dalam pembangunan, terdapat 4 indikator
sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, 3 indikator
sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah
tercapai/on track/on trend dan 1 indikator sasaran tercapai dengan
notifikasi kuning yang berarti butuh kerja keras untuk mencapainya.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 146


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/


penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam
pembangunan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunanmelalui
indikator jumlah organisasi pemudadengan capaian tahun 2018
sebesar 100,00 persen artinya realisasi jumlah organisasi pemuda
pada tahun 2018 berhasil mencapai target yaitu 45 organisasi
pemuda dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang
sama yaitu 45 organisasi pemuda.
Adapun organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang
terdaftar di Kabupaten Bulukumba tahun 2018 sebagai berikut:
KNPI, HMI, PMII, IMM, ANSOR, DPD AMPI, Pemuda Bulan Bintang
Bulukumba, FKPMI, Forum Silaturahmi Generasi Muda Bulukumba
(Fortuna), Generasi Pemuda Bulukumba (Garda), Forum Solidaritas
Pemuda Panrita Lopi, Pemuda Pengurus Amanat Proklamasi,
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Mapancas RI Kab.
Bulukumba, DPC Taruna Merah Putih Bulukumba, PMR, Gerakan
Pramuka Kwarcab Bulukumba, Komunitas Pemuda Pencinta Alam,
Lingkar Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup, Himpunan Pemuda
Kaluku Benteng Palioi (HPK-BTP), Sanggar Seni Al-Farabi, Korps
Mahasiswa Pencinta Alam Bulukumba, Pemuda Panca Marga, Ikatan
Keluarga Pelajar Mahasiswa Bulukumba Yogyakarta, Badan
Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Forum
Komunikasi Pemuda dan Pelajar Kab. Bulukumba, BEM Akper
Bulukumba, LP-STARIN (Sekolah Tambahan Belajar Anugerah), DPC
Pemuda Islam, Komunitas Musik Bumi Bulukumba, Majelis Dai
Muda, Barisan Muda Penegak Amanat Nasional Bulukumba, Puma
Paskibraka Indonesia Kab. Bulukumba, Komunitas Photography
Bulukumba, Karang Taruna, Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama Kab.
Bulukumba, Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama, Forum
Komunikasi Pergerakan Mahasiwa, Pemuda Pengurus Amanat
Proklamasi, OSIS, Komunitas Pemuda Pencinta Alam Panrita Lopi,
Forum Pemuda Kreatif Bulukumba, IPMAH Bulukumba, KKMB
Bulukumba, Ikatan Perkumpulan Pemuda Peduli Desa.
Pertumbuhan organisasi kepemudaan tersebut diharapkan
mampu mendorong peran strategis pemuda sebagai mitra
pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di
daerah serta menanggulangi perubahan dan perkembangan kondisi
sosial ekonomi global. Adapun faktor yang mendukung keberhasilan
pencapaian target pada indikator tersebut adalah tingginya
kesadaran dan partisipasi pemuda dalam mengawal pelaksanaan
pembangunan di tahun 2018.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 147


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kedua, pencapaian kinerja


untuk sasaran meningkatnya
kemandirian dan partisipasi pemuda
dalam pembangunan melalui
indikator jumlah prestasi karya
ilmiah remaja dengan capaian tahun
2017 sebesar 220,00 persen artinya
jumlah prestasi karya ilmiah remaja
pada tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target yaitu 11 prestasi KIR dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 5 prestasi KIR.
Adapun Prestasi KIR Kabupaten Bulukumba tahun 2018
sebagai berikut:
1. Rizky Azhabul Yamin, Juara 1 Bidang IPA (April 2018), judul:
PACS (Pasir Pantai Arang Aktif, Coral dan Sabut Kelapa) sebagai
Filter Air Limbah Detergen, PIR Regional bertempat di SKB
Kabupaten Bulukumba.
2. Ahmad Alfarizy, Hilda, Amanda, Juara 1 Bidang IPS (April 2018),
judul: Menakar Tingkat Kecerdasan Matematis Pengrajin Perahu
Pinisi di Kec. Bontobahari Kab. Bulukumba, PIR Regional
bertempat di SKB Kabupaten Bulukumba.
3. Aidil Arya Alfitrah, Juara 2 Bidang IPA (April 2018), judul:
Terbakar (Terasering Batang) Kelapa sebagai Penahan Abrasi
Pantai, PIR Regional bertempat di SKB Kabupaten Bulukumba.
4. Dini Amalia Surisman, Jihan, Akifa, Juara 2 Bidang IPS (April
2018), judul: Pengembangan Sumberdaya Pangan Lokal Tanah
Lemo sebagai Upaya Pencegahan Stunting.
5. Ahmad Al Farizy, Peneliti Terbaik Bidang IPSK (Juli 2018), judul:
Jajanan (Remaja Kerja Sambilan) Relevansi Pendidikan Formal
terhadap Pekerja Usia Remaja di Daerah Industri Knalpot Desa
Pasayangan dan Desa Patemon Kab. Purbalingga, PIRN XVII di
Purbalingga.
6. Hilda, Amanda, Kelompok Terbaik Kelas IPSK 3 (Juli 2018),
judul: Peran Ganda Perempuan Kasus Pekerja Wanita pada
Industri Rambut Palsu (WIG) dan Bulu Mata di Kab. Purbalingga-
Jawa Tengah, PIRN XVII di Purbalingga.
7. Rizky Ashabul Yamin, Kelompok Terbaik Kelas IPATEK 3 (Juli
2018), judul: Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa dan Enceng
Gondok (Echornia crasspises) sebagai Penyerap Minyak di
Perairan, PIRN XVII di Purbalingga.
8. Asril Mahadi, Kelompok Terbaik IPATEK 1 (Juli 2018) judul:
Aduino Based System For Wig Colour Quality Checker and
Microlimate Mitigation For Unsuccessful Strawbery Harvesting,
PIRN XVII di Purbalingga.
9. Dini Amalia Surisman, Kelompok Terbaik IPATEK 4 (Juli 2018)
judul: Pemanfaatan Limbah Rambut Industri Wig sebagai
Penyaring Air Limbah Industri Batik Purbalingga.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 148


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

10. Muh. Rafliansyah, Khaerul Anam, A. Muh. Fairuz, Juara Favorit


Ajang Olimpiade PPKN (Septermber 2018), judul: Bulukumba
Carnaval Cultur: Strategi Pelestarian Budaya di Tengah
Pengembangan Pariwisata di Univ. Malang-Jawa Timur.
11. Nurul Kholila, M. Aibik Akbar, Annisa, Juara 3 (Oktober 2018),
judul: Inovasi Mortar Likerdus (Limbah Kertas dan Kardus)
sebagai Material Bangunan yang Ramah Lingkungan untuk
Meningkatkan Potensi Daerah, Univ. Muhammdaiyah Makassar-
Sulsel.
Pertumbuhan prestasi karya ilmiah tersebut diharapkan
mampu mendorong dan memotivasi peserta didik dalam membangun
kreativitas serta kemandirian siswa dalam memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Adapun faktor yang mendukung
keberhasilan pencapaian target pada indikator tersebut adalah
tingginya motivasi remaja dalam pemanfaatan dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam berinovasi.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan melalui
indikator jumlah organisasi olahraga dengan capaian tahun 2018
sebesar 100 persen artinya realisasi jumlah organisasi olahraga pada
tahun 2018 berhasil mencapai target yaitu 30 organisasi
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 30 organisasi.
Adapun organisasi olahraga yang
terdaftar di Kabupaten Bulukumba
tahun 2018 sebagai berikut: PERBASI
(Persatuan Bola Basket Seluruh
Indonesia), PBVSI (Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia), PBSI (Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia),
PERCASI (Persatuan Catur Seluruh
Indonesia), FORKI (Federasi Olahraga
Karate-do Indonesia), PERBAKIN (Persatuan Menembak dan Berburu
Indonesia), IMI (Ikatan Motor Indonesia), PRSI (Persatuan Renang
Seluruh Indonesia), ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia), IPSI
(Ikatan Pencak Silat Indonesia), PSTI (Persatuan Sepak Takraw
Seluruh Indonesia), TI (Taekwondo Indonesia), PTMSI (Persatuan
Tenis Meja Seluruh Indonesia), PASI (Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia), FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia), PERTINA
(Persatuan Tinju Amatir Indonsia), PODSI (Persatuan Olahraga
Dayung Seluruh Indonesia), PERKEMI (Persatuan Bela Diri Kempo
Indonesia), PELTI (Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia), POBSI
(Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia), BPOC (Badan
Pembina Olahraga Cacat), Inknas Ranting SMAN 1 Bulukumba,
Belibis Sooting dan Hunting Club (BSHC), Tapak Suci Putra
Muhammadiyah, Pagar Nusa Nahdatul Ulama.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 149


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Pertumbuhan organisasi olahraga tersebut diharapkan mampu


mendongkrak capaian terhadap prestasi olahraga di Kabupaten
Bulukumba khususnya pada kelompok olahraga prestasi, selain itu
melalui pembinaan tersebut diharapkan mampu melahirkan atlet-
atlet serta pelatih berprestasi. Adapun faktor yang mendukung
keberhasilan pencapaian target pada indikator tersebut adalah
meningkatnya kualitas pembinaan kelompok pemuda dan olahraga
di tahun 2018.
Keempat, pencapaian kinerja
untuk sasaran meningkatnya
kemandirian dan partisipasi pemuda
dalam pembangunan melalui indikator
jumlah prestasi olahraga dengan
capaian tahun 2018 sebesar 173,33
persen artinya realisasi jumlah prestasi
olahraga pada tahun 2018 sangat
berhasil atau melampaui target yaitu 26
prestasi olahraga dibandingkan dengan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu 15 prestasi olahraga.
Adapun perstasi olahraga yang dicapai Kabupaten Bulukumba
tahun 2018 berdasarkan Data Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Bulukumba, sebagai berikut:
1. Juara I (Emas) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Volli Pantai Putra An. Nurhudayat Yudistira.
2. Juara I (Emas) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Volli Pantai Putra An. Indrawan Eka Putra.
3. Juara I (Emas) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Lempar Cakram Putri An. Hasnani.
4. Juara II (Perak) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Lempar Cakram Putri An. Hasnawati.
5. Juara III (Perunggu) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang
Olahraga Tolak Peluru Putri An. Hasnawati.
6. Juara II (Perak) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Lempar Cakram Putra An. Supriadi.
7. Juara II (Perak) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Lempar Lembing Putri An. Hasnani.
8. Juara I (Emas) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Jalan Cepat Putri An. Selvi.
9. Juara III (Perunggu) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang
Olahraga Jalan Cepat Putra An. Danial.
10. Juara II (Perak) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Olahraga
Biliar Bola 9 Putra An. Andi Muhammad Refa.
11. Juara III (Perunggu) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang
Olahraga Biliar Putra An. Zaenal.
12. Juara III (Perunggu) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang
Olahraga Biliar Putra 9 Double An. Andi Muhammad Refa.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 150


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

13. Juara III (Perunggu) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang


Olahraga Taekwondo An. Nurfaidah.
14. Juara III (Perunggu) Porda Provinsi Sulawesi Selatan Cabang
Olahraga Taekwondo An. Ira Cahyani Sarah.
15. Juara II (Perak) Open Tournamen Cabang Olahraga Taekwondo
An. Muh. Farel Ibnu. R.
16. Juara II (Perak) Open Tournamen Cabang Olahraga Taekwondo
An. Nurul Aminah.
17. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga
Taekwondo An. Nur Kiki Aminah.
18. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga
Taekwondo An. Rosdiana.
19. Juara II (Perak) Open Tournamen Cabang Olahraga Inkanas An.
Mushab Khaider.
20. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga Inkanas
An. A. Ahmad Mursil Naqata.
21. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga Inkanas
An. Muh. Al Azhar.
22. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga Inkanas
An. Afika Lutfi.
23. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga Inkanas
An. Abdullah Zaki.
24. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga Inkanas
An. Hafidza Anwar.
25. Juara II (Perak) Open Tournamen Cabang Olahraga Pencak Silat
An. Fadya Resma.
26. Juara III (Perunggu) Open Tournamen Cabang Olahraga Pencak
Silat An. Sandi Kurnia Putra.
Untuk medorong pencapaian target pada indikator tersebut
dapat ditempuh dengan cara:
1. Peningkatan pembinaan kelompok olahraga prestasi.
2. Peningkatan sarana dan prasarana pada seluruh cabang
olahraga.
3. Peningkatan kualitas pelatih olahraga.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kemandirian dan
partisipasi pemuda dalam pembangunan adalah sebesar
Rp2.700.000.000 dan di perubahan anggaran meningkat menjadi
Rp2.994.488.050, dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar
Rp2.722.503.530 atau 90,92 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam
pembangunan ini adalah sebanyak 6 program, yaitu:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 151


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

1. Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda.


2. Program peningkatan peran serta kepemudaan.
3. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
4. Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga.
5. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga.
6. Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga.

Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur


19
pemerintah daerah dan pemerintah desa.
Analisis pencapaian Sasaran 19: Meningkatnya kualitas
sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah dan pemerintah
desa, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah Org 31 31 100,00 B
kualitas aparatur
sumberdaya pemerintah
manusia daerah yang
aparatur menyelesaikan
pemerintah jenjang
daerah dan pendidikan
pemerintah formal S1, S2,
desa. dan S3.
2 Jumlah Org 563 324 57,55 KB
aparatur
pemerintah
daerah yang
mengikuti
pendidikan
dan pelatihan.
3 Jumlah Org 204 329 161,27 SB
aparatur
pemerintah
desa yang
mengikuti
pendidikan
dan pelatihan.
4 Jumlah Org 250 166 66,40 KB
aparatur yang
memperoleh
penghargaan
5 Jumlah Org 12 16 66,67 KB
aparatur yang
mendapatkan
penjatuhan
hukuman
disiplin
Rata-rata Capaian 90,38 CB

Dari 5 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja mencapai lebih dari 100 persen atau sangat
berhasil, 1 indikator kinerja mencapai target 100 persen atau

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 152


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

berhasil, dan 3 indikator kinerja mencapai target di atas 50 persen


atau kurang berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah
daerah dan pemerintah desa, cukup berhasil mencapai target yaitu
rata-rata 90,38 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
No Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah aparatur pemerintah
daerah yang menyelesaikan
1 Orang 155 36 12 31
jenjang pendidikan formal
S1, S2, dan S3
Jumlah aparatur pemerintah
2 daerah yang mengikuti Orang 563 429 264 324
pendidikan dan pelatihan
Jumlah aparatur pemerintah
3 desa yang mengikuti Orang 204 109 327 329
pendidikan dan pelatihan
Jumlah aparatur yang
4 Orang 1.250 129 232 166
memperoleh penghargaan.
Jumlah aparatur yang
5 mendapatkan penjatuhan Orang 60 22 15 16
hukuman disiplin

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 5 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah
daerah dan pemerintah desa, 1 indikator mengalami peningkatan
dari tahun lalu, dan 4 indikator mengalami penurunan dari tahun
lalu, sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka
1 indikator mengalami peningkatan dan 4 indikator mengalami
penurunan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notif
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) ikasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah aparatur
pemerintah daerah yang
1 menyelesaikan jenjang Org 155 79 50,97 
pendidikan formal S1,
S2, dan S3.
Jumlah aparatur
pemerintah daerah yang
2
mengikuti pendidikan
Org 2.815 1.017 36,13 
dan pelatihan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 153


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notif
Indikator Kinerja Sat.
2021 s/d Tahun (%) ikasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah aparatur
pemerintah desa yang
3
mengikuti pendidikan
Org 1020 765 75,00 
dan pelatihan.
Jumlah aparatur yang
4 memperoleh Org 1250 527 42,16 
penghargaan
Jumlah aparatur yang
mendapatkan
5
penjatuhan hukuman
Org 12 16 66,67 
disiplin

Pada Sasaran strategis 19, meningkatnya kualitas sumberdaya


manusia aparatur pemerintah daerah dan pemerintah desa, terdapat
5 indikator sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, 1
indikator sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti
tercapai/on track/on trend, 3 indikator sasaran tercapai dengan
notifikasi kuning yang berarti butuh kerja keras untuk dapat
mencapainya, dan 1 indikator sasaran tercapai dengan notifikasi
merah yang berarti sulit untuk dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur
pemerintah daerah dan pemerintah desa dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah dan
pemerintah desa melalui indikator jumlah aparatur pemerintah
daerah yang menyelesaikan jenjang pendidikan formal S1, S2, dan
S3 dengan capaian tahun 2018 sebesar 100,00 persen artinya
realisasi jumlah aparatur pemerintah daerah yang menyelesaikan
jenjang pendidikan formal S1, S2, dan S3 pada tahun 2018 berhasil
mencapai target yaitu 31 orang dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 31 orang.
Peningkatan capaian tersebut diharapkan mampu
meningkatkan kualitas kelembagaan pemerintah dalam menjalankan
peran dan fungsi organisasi sebagaimana yang ditetapkan melalui
peraturan perundang-undangan. Adapun faktor pendukung
pencapaian target pada indikator tersebut adalah dengan pemberian
bantuan biaya pendidikan bagi pegawai yang melanjutkan
pendidikannya pada beberapa lembaga pendidikan kedinasan serta
kemudahan proses pemberian ijin melanjutkan studi/pendidikan
pada perguruan tinggi.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 154


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya


kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah dan
pemerintah desa melalui indikator jumlah aparatur pemerintah
daerah yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan capaian
tahun 2018 sebesar 57,55 persen artinya realisasi jumlah aparatur
pemerintah daerah yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada
tahun 2018 kurang berhasil dan belum mencapai target yaitu 324
orang dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang
sama yaitu 563 orang.
Tahun 2018, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BKPSDM) Kab. Bulukumba, telah memfasilitasi
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan struktural dan diklat teknis
lainnya dengan rincian sebagai berikut yaitu:
1. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan tingkat II, III, dan IV
pejabat struktural di BKPSDM sebanyak118 orang.
2. Fasilitasi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan tingkat II dan
III bagi OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba di
Lembaga Pemdidikan dan Pelatihan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sebanyak 206 orang.
Untuk mendorong pencapaian target pada indikator tersebut
dapat ditempuh dengan solusi:
1. Meningkatkan alokasi anggaran terkait pelaksanaan program dan
kegiatan yang mendukung pencapaian target pada indikator
tersebut.
2. Meningkatkan kerjasama kedinasan terhadap lembaga pendidikan
kedinasan atau perguruan tinggi.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah dan
pemerintah desa melalui indicator jumlah aparatur pemerintah desa
yang mengikuti pendidikan dan pelatihandengan capaian tahun
2018 sebesar 161,27 persen artinya realisasi jumlah aparatur
pemerintah desa yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada
tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu 329 orang
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 204 orang.
Tahun 2018, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Bulukumba dan Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kab. Bulukumba, melakukan
beberapa kali kegiatan Bintek dengan melibatkan aparatur
pemerintah desa yaitu:
1. Workshop Penyusunan RPJMD tanggal 1 Agustus 2018,
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pemerintahan Desa tanggal 2-
3 Oktober 2018, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan Keuangan Desa tanggal 9-11 Nopember 2018,
Bimbingan Teknis Tata Cara Pengelolaan Dana Desa dan Sumber

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 155


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Pendapatan Dana Desa tanggal 13-16 Nopember 2018, dan


Workshop Pengelolaan Aset Desa tanggal 27-29 Nopember 2018.
Yang dilaksanakan oleh DPMD Kabupaten Bulukumba dengan
jumlah peserta aparat desa sebanyak 178 orang.
2. Coaching Klinik Aplikasi Siskeudes bagi Bendahara Desa, yang
dilaksanakan oleh BKPSDM Kab. Bulukumba, di Hotel Condotel
Makassar pada tanggal 13-15 Juli 2018 yang diikuti oleh
Bendahara Desa dengan jumlah peserta 54 orang.
3. Coaching Klinik Aplikasi Siskeudes bagi Bendahara Desa, yang
dilaksanakan oleh BKPSDM Kab. Bulukumba, di Hotel Condotel
Makassar pada tanggal 15-17 Juli 2018 yang diikuti oleh
Bendahara Desa dengan jumlah peserta 56 orang.
4. Bimbingan Teknis Penyusunan Produk Hukum Desa, yang
dilaksanakan oleh BKPSDM Kab. Bulukumba, pada tanggal 17-18
Nopember 2018 yang diikuti oleh 41 orang aparatur desa.
Keempat, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah dan
pemerintah desa melalui indikator jumlah aparatur yang
memperoleh penghargaan dengan capaian tahun 2018 sebesar 66,40
persen artinya realisasi jumlah aparatur yang memperoleh
penghargaan pada tahun 2018 kurang berhasil dan belum mencapai
target yaitu 166 orang dibandingkan dengan target yang ditetapkan
di tahun yang sama yaitu 250 orang.
Untuk mendorong pencapaian target pada indikator tersebut
dapat ditempuh dengan solusi:
1. Pemberian insentif yang didasarkan pada tingkat jabatan,
golongan dan beban kerja yang dilaksanakan.
2. Peningkatan pengawasan pada pegawai baik tingkat kedisiplinan
maupun kualitas pelaksanaan hasil pekerjaan.
3. Peningkatan sarana dan prasarana kerja pendukung.
4. Meningkatkan alokasi anggaran terkait pelaksanaan program dan
kegiatan yang mendukung pencapaian target pada indikator
tersebut.
Kelima, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah dan
pemerintah desa melalui indikator jumlah aparatur yang
mendapatkan penjatuhan hukuman disiplin dengan capaian tahun
2018 sebesar 66,67 persen artinya realisasi jumlah aparatur yang
mendapatkan penjatuhan hukuman disiplin pada tahun 2018
kurang berhasil dan belum mencapai target yaitu 16 orang
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 12 orang.
Tahun 2018, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BKPSDM) melaporkan terdapat 16 aparatur
Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba yang mendapatkan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 156


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

hukuman disiplin baik hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin


sedang, dan hukuman disiplin berat.
Kondisi tersebut disebabkan karena masih tingginya
pelanggaran indisipliner aparatur pada tahun bersangkutan, serta
kurangnya pengawasan terhadap aparatur pemerintah daerah dalam
melaksanakan aturan kepegawaian yang telah ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan. Untuk mengurangi angka pegawai
yang mendapatkan hukuman disiplin dapat dilakukan dengan
peningkatan pengawasan pelaksanaan aturan kepegawaian serta
dengan peningkatan kinerja pejabat PPNS (pejabat penyidik pegawai
negeri sipil) daerah.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas sumberdaya
manusia aparatur pemerintah daerah dan pemerintah desa adalah
sebesar Rp5.513.909.500 dan di perubahan anggaran meningkat
menjadi Rp5.442.927.425, dan dari anggaran tersebut terealisasi
sebesar Rp4.603.100.908 atau 84,57 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur
pemerintah daerah dan pemerintah desa terdiri atas 5 indikator
sasaran dan didukung oleh 9 program yaitu:
1. Pogram pembinaan dan pengembangan aparatur.
2. Program koordinasi, pengembangan sumber daya kehumasan dan
Keprotokoleran.
3. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan.
4. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah.
5. Program pendidikan kedinasan.
6. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur.
7. Program pengkajian, penelitian, dan pengembangan sumber daya
alam (SDA).
8. Program pengkajian, penelitian, dan pengembangan sumber daya
manusia (SDM).
9. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.

20 Meningkatnya efektivitas kelembagaan pemerintah.

Analisis pencapaian Sasaran 20: Meningkatnya efektivitas


kelembagaan pemerintah, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 157


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.


Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah produk
efektivitas hukum yang 3 8 266,67 SB
Buah
kelembagaan terkait dengan
pemerintah kelembagaan
Rata-rata Capaian 266,67 SB

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja sasaran mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil. Pencapaian sasaran meningkatnya efektivitas
kelembagaan pemerintah, telah berhasil melampaui target yaitu
266,67 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah produk hukum yang
1 Buah 3 36 17 8
terkait dengan kelembagaan

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya efektivitas kelembagaan pemerintah mengalami
penurunan dari tahun lalu. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi
awal (2015) maka indikator mengalami peningkatan dari kondisi
awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah produk hukum
1 yang terkait dengan Buah 3 63 420,00 
kelembagaan

Pada Sasaran strategis 20, meningkatnya efektivitas


kelembagaan pemerintah, terdapat 1 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, dan indikator sasaran tercapai
dengan notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on
trend.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 158


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/


penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya efektivitas
kelembagaan pemerintah melalui indikator jumlah produk hukum
yang terkait dengan kelembagaan dengan capaian pada tahun 2018
sebesar 266,67 persen, artinya realisasi jumlah produk hukum
terkait kelembagaan di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yaitu sebanyak 8 buah
produk hukum jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan
pada tahun yang sama yaitu 3 buah.
Berdasarkan data dari Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bulukumba, jumlah
produk hukum terkait kelembagaan pada tahun 2018 yang
ditetapkan sebanyak 8 buah dengan rincian sebagai berikut:
1. Pencabutan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 81 Tahun 2014
tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada
Unit Pelaksana Teknis Lingkup Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Bulukumba;
2. Perubahan atas Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 90 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kabupaten Bulukumba;
3. Perubahan atas Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 101 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten
Bulukumba;
4. Perubahan atas Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 147 Tahun
2017 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan
Pajak dan Retribusi Daerah pada Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bulukumba;
5. Perubahan atas Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 87 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten
Bulukumba;
6. Perubahan atas Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 85 Taun
2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kabupaten Bulukumba;
7. Perubahan atas Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 72 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten
Bulukumba;
8. Perubahan atas Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 79 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Bulukumba.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 159


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.


Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya efektivitas
kelembagaan pemerintah ini adalah sebesar Rp219.232.500 dan di
perubahan anggaran menurun menjadi Rp216.292.500, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp151.160.334 atau 69,89
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 20 terdiri atas 1 indikator sasaran yang didukung oleh
1 program, yaitu program penataan daerah otonomi baru.

21 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah.

Analisis pencapaian Sasaran 21: Meningkatnya kualitas


perencanaan pembangunan daerah, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase
kualitas program RPJMD
% 100 100 100 B
perencanaan yang diakomodir
pembangunan dalam RKPD
daerah 2 Kategori
penilaian SAKIP
dari % CC B 200 SB
Kementerian
PAN dan RB
3 Persentase
tingkat
keterisian data
% 60 32 53,33 KB
dalam sistem
informasi
pembangunan
Rata-rata Capaian 117,78 SB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja sasaran mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil, 1 indikator kinerja sasaran mencapai target 100
persen atau berhasil dan 1 indikator sasaran mencapai target di
bawah 80 persen atau kurang berhasil. Secara umum rata-rata
pencapaian sasaran meningkatnya kualitas perencanaan
pembangunan daerah tahun 2018, sangat berhasil mencapai target
yaitu rata-rata 117,78 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 160


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Persentase program RPJMD
1 % 100 100 100 100
yang diakomodir dalam RKPD
Kategori penilaian SAKIP dari
2 % CC CC CC B
Kementerian PAN dan RB
Persentase tingkat keterisian
3 data dalam sistem informasi % 53 53 23 32
pembangunan

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 2 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
mengalami peningkatan dan 1 indikator sama dari tahun lalu. Tetapi
jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka 1 indikator
mengalami penurunan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase program
1 RPJMD yang diakomodir % 100 100 100,00 
dalam RKPD
Kategori penilaian SAKIP
2 dari Kementerian PAN % CC B 200,00 
dan RB
Persentase tingkat
keterisian data dalam
3
sistem informasi
% 70 32 45,71 
pembangunan

Pada Sasaran strategis 21, meningkatnya kualitas perencanaan


pembangunan daerah, terdapat 3 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, 2 indikator sasaran tercapai
dengan notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on
trend dan 1 indikator sasaran tercapai dengan notifikasi kuning yang
berarti butuh kerja keras untuk mencapainya.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui indikator

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 161


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD dengan


capaian tahun 2018 sebesar 100 persen, artinya realisasi persentase
program RPJMD yang diakomodir ke dalam RKPD pada tahun 2018
berhasil mencapai target yaitu 100 persen dibandingkan dengan
target yang ditetapkan ditahun yang sama yaitu 100 persen.
Keberhasilan capaian tersebut disebabkan karena komitmen
Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam menetapkan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bulukumba Tahun 2016-2021. Dan saat ini telah diserahkan
Rancangan Awal Perubahan RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun
2016-2021 ke DPRD Kabupaten Bulukumba yang telah disesuaikan
dengan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 untuk mendapatkan
kesepakatan dan dilanjutkan ke proses berikutnya sehingga dapat
ditetapkan di tahun ini.
Kedua, Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui indikator
kategori penilaian SAKIP dari Kementerian PAN dan RB dengan
capaian pada tahun 2018 sebesar 200 persen artinya realisasi
kategori penilaian SAKIP dari Kementerian PAN dan RB pada tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu Kategori B
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu Kategori CC.
Keberhasilan capaian tersebut
disebabkan karena komitmen
Pemerintah Kabupaten Bulukumba
dalam penyampaian LAKIP ke
Kementerian PAN dan RB tidak
melewati batas waktu yang telah
ditentukan yaitu 31 Maret setiap
tahun berjalan.
Hasil evaluasi menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten
Bulukumba memperoleh nilai 60,02 atau predikat B. Penilaian
tersebut menunjukan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran kategori baik sesuai dengan capaian kinerjanya. Hal ini
disebabkan kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan
penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di
Pemerintah Kabupaten Bulukumba mulai berjalan dengan baik
tetapi masih perlu ditingkatkan kedepannya.
Ketiga, Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui indikator
persentase tingkat keterisian data dalam sistem informasi
pembangunan dengan capaian pada tahun 2018 sebesar 53,33
persen, artinya realisasi tingkat keterisian data dalam sistem
informasi pembangunan daerah pada tahun 2018 kurang berhasil

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 162


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

mencapai target yaitu 32 persen dibandingkan dengan target yang


ditetapkan di tahun yang sama yaitu 60 persen.
Kegagalan capaian tersebut disebabkan karena sejak tahun
2017 terjadi perubahan yang sangat signifikan dalam jumlah elemen
data yang wajib di isi dalam aplikasi Sistem Informasi Perencanaan
Daerah (SIPD). Pada saat dokumen perencanaan 5 tahunan disusun,
elemen data wajib di isi hanya 2.691 elemen data, sedangkan pada
tahun anggaran 2017 elemen data ditambahkan oleh pemerintah
pusat menjadi 8.290 elemen data dimana terdapat beberapa elemen
data yang subyek pengisian datanya ditujukan hingga ke level
kecamatan. Selain itu terjadi penambahan kelompok data dari 3
kelompok menjadi 8 kelompok data. Hal ini meyebabkan tingkat
kesulitan pemenuhan pengisian data dalam SIPD meningkat drastis
sehingga menyebabkan tidak tercapainya target pada tahun 2018
walaupun semakin membaik dibandingkan tahun 2017 yang tingkat
keterisiannya hanya 23 persen.
Sebagai solusi, maka pada tahun anggaran 2019 akan
diintensifkan evaluasi keterisian data SIPD di Organisasi Perangkat
Daerah sekaligus meningkatkan kapasitas aparatur yang bertugas
mengisi data tersebut di OPD, sehingga diharapkan ditahun depan
tingkat keterisian data SIPD ini bisa mencapai target yang ditetapkan
dalam RPJMD.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas perencanaan
pembangunan daerah ini adalah sebesar Rp1.909.697.000 dan di
perubahan anggaran berkurang menjadi Rp1.841.779.900, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp1.621.226.731 atau 88,02
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan
daerah terdiri atas 4 indikator sasaran dan didukung oleh 3
program:
1. Program perencanaan pembangunan daerah.
2. Program perencanaan sosial dan budaya.
3. Program pengembangan data/ informasi.
4. Program pengembangan data/ informasi/ statistik daerah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 163


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Meningkatnya kualitas pelayanan publik dan pengelolaan


22
keuangan daerah yang transparan.
Analisis pencapaian Sasaran 22: Meningkatnya kualitas
pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Opini Laporan
kualitas Keuangan
pelayanan Pemerintah
Opini WTP WTP 100,00 B
publik dan Daerah Wajar
pengelolaan Tanpa
keuangan Pengecualian
daerah yang 2 Persentase
transparan. pertumbuhan
jumlah % 10 -0,35 -0,35 TB
pendapatan
daerah
3 Dokumen APBD Dok. 2 2 100,00 B
Rata-rata Capaian 65,50 KB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja sasaran mencapai target 100 persen atau berhasil
dan 1 indikator yang tidak mencapai target atau tidak berhasil,
secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya kualitas
pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan, kurang berhasil mencapai target yaitu rata-rata 65,50
persen.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Opini Laporan Keuangan
1 Pemerintah Daerah Wajar Tanpa Opini WTP WTP WTP WTP
Pengecualian
Persentase pertumbuhan 5,27 2,86 1,42 -0,35
2 %
jumlah pendapatan daerah
3 Dokumen APBD Dok. 2 2 2 2

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini, tahun sebelumnya dan


kondisi awal, maka 2 indikator yang menunjang meningkatnya
kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan tidak mengalami peningkatan dan 1 indikator mengalami
penurunan dari tahun lalu.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 164


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Opini Laporan Keuangan
1 Pemerintah Daerah Wajar Opini WTP WTP 100,00 
Tanpa Pengecualian
Persentase pertumbuhan
2 jumlah pendapatan % 10,48 1,35 12,50 
daerah

3 Dokumen APBD Dok. 2 2 100,00 

Pada sasaran strategis 22, meningkatnya kualitas pelayanan


publik dan pengelolaan keuangan daerah yang transparan, terdapat
2 indikator sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti
sudah tercapai/on track/on trend dan 1 indikator sasaran dengan
notifikasi merah yang berarti sulit tercapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dan pengelolaan
keuangan daerah yang transparan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan melalui indikator opini laporan keuangan pemerintah
daerah wajar tanpa pengecualian dengan capaian tahun 2018
sebesar 100 persen artinya realisasi capaian opini laporan keuangan
pemerintah daerah wajar tanpa pengecualian pada tahun 2018
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan adalah WTP.
Keberhasilan pencapaian
indikator Opini Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) tahun 2018
kembali di raih oleh Pemerintah
Kabupaten Bulukumba untuk 6
tahun berturut-turut, Penghargaan
ini diterima langsung oleh Bupati
Bulukumba A. M. Sukri A.
Sappewali di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, hari
kamis tanggal 18 Oktober 2018. Keberhasilan pencapaian target
indikator tersebut antara lain didukung dengan upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba dalam
menpertahankan Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Wajar

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 165


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tanpa Pengecualian. Opini WTP adalah komitmen dalam menyajikan


laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan
serta informasi yang ada dalam nota laporan keuangan cukup
memadai sehingga dapat dipahami isinya.
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) adalah
istilah yang digunakan untuk surat opini auditor independen yang
menyertai laporan keuangan yang diaudit dimana auditor
menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar
posisi keuangan dan hasil usaha. Auditor juga menyatakan bahwa
laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima umum (GAAP) untuk saat ini dan periode pelaporan
sebelumnya.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan melalui indikator persentase pertumbuhan jumlah
pendapatan daerah dengan capaian pada tahun 2018 sebesar -3,50
persen artinya persentase pertumbuhan jumlah pendapatan daerah
tahun 2018 tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan pada
tahun yang sama yaitu 10,00 persen.
Kegagalan pencapaian target indikator tersebut antara lain
disebabkan dengan terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor:188.34-6091 tahun 2016 tentang
Pembatalan Beberapa Ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten
Bulukumba terkait beberapa retribusi yang sudah tidak boleh
dipungut lagi, selain itu pula penetapan jumlah Dana Alokasi Umum
(DAU) dan Dana Alokasi Khusus untuk Kabupaten Bulukumba pada
tahun anggaran 2018 mengalami penurunan dari tahun anggaran
2017.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba perlu kerja keras
dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan
melakukan intensifikasi pajak daerah dengan cara meningkatkan
efisiensi pemungutan dan efisiensi administrasi pajak, serta
perbaikan kontrol terhadap petugas untuk meminimalkan
kebocoran. PAD dapat pula ditingkatkan dengan jalan meningkatkan
peran perusahaan daerah melalui peningkatan laba usaha. Upaya
dan strategi tersebut akan dititik beratkan pada kreatifitas aparatur
pemerintah untuk dapat mengkoordinasikan lembaga-lembaga
penghasil PAD. Misalnya dengan strategi bonus bagi orang/instansi
yang melampaui target yang telah ditetapkan, memberikan sanksi
yang tegas, terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh internal
petugas dan atau wajib pajak. Pendapatan asli daerah (PAD) akan
lebih baik dititik beratkan pada intensifikasi sumber-sumber pos
retribusi daerah, mengingat retribusi sangat berkaitan dengan
pelayanan langsung dirasakan oleh masyarakat luas. Sedangkan
pajak-pajak daerah dapat ditetapkan secara limitasi pada obyek

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 166


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pajak yang potensial, sehingga akan tercapai target yang telah


ditetapkan.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan melalui indikator dokumen APBD dengan capaian pada
tahun 2018 sebesar 100 persen artinya realisasi dokumen APBD di
Kabupaten Bulukumba berjalan sesuai dengan target yang
ditetapkan pada tahun yang sama yaitu 2 dokumen.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut antara lain
didukung dengan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba yang menyusun kedua dokumen terebut
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33
tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran
2018 yang menghasilkan dokumen Peraturan Daerah Nomor 6 tahun
2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Tahun 2018 dan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2018 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun
2018.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas pelayanan
publik dan pengelolaan keuangan daerah yang transparan, ini
adalah sebesar Rp12.844.214.675 dan di perubahan anggaran
berkurang menjadi Rp12.684.738.675, dan dari anggaran tersebut
terealisasi sebesar Rp11.864.642.446 atau 93,53 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 22 terdiri atas 3 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 8 program, yaitu:
1. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan.
2. Program perencanaan pembangunan daerah.
3. Program Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil
kepala daerah.
4. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah.
5. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan aset
daerah.
6. Program peningkatan dan pengembangan dan pengelolaan
pendapatan daerah.
7. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan
kabupaten/kota.
8. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 167


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

23 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan.

Analisis pencapaian Sasaran 23: Meningkatnya pelayanan


administrasi kependudukan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Cakupan
pelayanan penerbitan
administrasi kartu keluarga % 95 93 97,89 CB
kependudukan (KK)
2 Cakupan
penerbitan KTP- % 60 100 166,67 SB
eletronik
3 Jumlah
kepemilikan
akta kelahiran 210 194 92,38 CB
per 1000
penduduk
4 Cakupan
penerbitan akta % 0,25 81 32.400 SB
kematian.
Rata-rata Capaian 8.189,24 SB

Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja sasaran mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil dan 2 indikator kinerja mencapai target di atas 80
persen atau cukup berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian
sasaran Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan,
sangat berhasil melampaui target yaitu rata-rata 8.189,24 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Cakupan penerbitan kartu
1 % 96,68 95,88 97,87 93
keluarga (KK)
Cakupan penerbitan KTP-
2 % 68,89 84,26 100,49 100
eletronic
Jumlah kepemilikan akta
3 199,35 311 249 194
kelahiran per 1000 penduduk
Cakupan penerbitan akta
4 % 0,18 0,18 0,25 81
kematian.

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan mengalami
peningkatan dan 3 indikator mengalami penurunan dari tahun lalu.
Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka 2

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 168


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

indikator mengalami peningkatan dan 2 indikator mengalami


penurunan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Cakupan penerbitan
kartu keluarga (KK)
% 95 93 97,89 
2 Cakupan penerbitan KTP-
eletronik
% 100 100 92,38 
3 Jumlah kepemilikan akta
kelahiran per 1000 % 220 194 88,18 
penduduk
4 Cakupan penerbitan akta
kematian. % 0,9 81 9.000 

Pada sasaran strategis 23, meningkatnya pelayanan


administrasi kependudukan, terdapat 4 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, dan semua indikator sasaran
tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on
track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
pelayanan administrasi kependudukan melalui indikator cakupan
penerbitan kartu keluarga (KK) tahun 2018 adalah 93 persen,
artinya realisasi cakupan penerbitan kartu keluarga (KK) pada tahun
2018 cukup berhasil walaupun belum mencapai target yaitu 93
persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang
sama yaitu 95 persen.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut antara lain
didukung dengan adanya kebijakan pemerintah daerah melalui
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melaksanakan stelsel
aktif pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
berupa pendataan dan sosialisasi di masing-masing sekolah pada 10
kecamatan. Selain itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
menjalin mitra kerjasama dengan organisasi non pemerintah yaitu
TP-PKK. Kerjasama ini dilaksanakan dalam bentuk pemutakhiran
data kartu keluarga oleh kader dasa wisma pada masing-masing
desa/kelurahan berupa pencocokan dan penelitian elemen data

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 169


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

kependudukan sehingga diperoleh data kependudukan yang valid


dan akurat.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
pelayanan administrasi kependudukan melalui indikator cakupan
penerbitan KTP-eletronik dengan capaian tahun 2018 sebesar 166,67
persen, artinya realisasi cakupan penerbitan KTP-eletronik pada
tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui terget yaitu 100 persen
jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang
sama yaitu sebesar 60 persen.
Keberhasilan pencapaian target
indikator tersebut antara lain upaya
yang telah dilakukan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bulukumba dalam
peningkatan kinerja pencapaian target
adalah mendorong Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
melaksanakan stelsel aktif pelayanan
administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil berupa perekaman KTP-el bagi remaja usia 17
tahun. Hal ini mempengaruhi minat remaja untuk segera mengurus
KTP-el yang secara langsung mempengaruhi capaian penertiban
KTP-el. Selain itu penyebab peningkatan kinerja karena proses
distribusi blangko KTP-el dari pusat berjalan dengan lancar. Apabila
persediaan blangko KTP-el telah menipis, maka Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
berinisiatif mengirimkan permintaan
blangko ke Dirjen Adminduk
Kemendagri. Data penduduk yang tidak
sesuai dengan kondisi rill di lapangan
telah dilakukan perbaikan server SIAK,
sehingga diharapkan data penduduk
ganda dapat diminimalisir. Solusi yang
telah dilaksanakan adalah telah dilakukan upaya indentifikasi,
pencarian, dan penghapusan terhadap penduduk yang memiliki
lebih dari 1 NIK melalui proses ke tunggal NIK di data center.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
pelayanan administrasi kependudukan melalui indikator cakupan
jumlah kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk dengan
capaian tahun 2018 sebesar 92,38 persen, artinya cakupan jumlah
kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk pada tahun 2018
cukup berhasil walaupun belum mencapai target yaitu 194 persen
jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang
sama yaitu 210 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 170


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Keberhasilan pencapaian target


indikator tersebut antara lain upaya
yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam peningkatan
kinerja pencapaian target adalah
mendorong Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil melaksanakan
stelsel aktif pelayanan pencatatan
sipil berupa input capaian akta kelahiran bagi anak usia 0-18 tahun
melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
berupa pelayanan pengurusan akta kelahiran bagi anak usia SD
Kelas 1 apabila ingin mendaftar maka terlebih dahulu melapirkan
fotocopy akta kelahiran sehingga secara langsung mempengaruhi
pencapaian sasaran. Selain itu, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil menjalin mitra kerjasama dengan 21 puskesmas
terkait dengan penerbitan akta kelahiran bagi bayi baru lahir (new
born). Metode kerjasama ini berpengaruh secara signifikan terhadap
capaian akta kelahiran usia 0-18 tahun.
Keempat, pencapaian kinerja
untuk sasaran meningkatnya pelayanan
administrasi kependudukan melalui
indikator cakupan penerbitan akta
kematian dengan capaian tahun 2018
sebesar 32.400 persen artinya cakupan
penerbitan akta kematian pada tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui
target yaitu 81 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan
di tahun yang sama yaitu 0,25 persen.
Dengan adanya program prioritas
pemerintah terkait penerbitan akte
kematian menyebabkan banyaknya
masyarakat yang mengurus akta
kematian. Data yang ada jumlah kutipan
akta kematian yang diterbitkan sebesar
873 akta dibagi jumlah kematian yang
terjadi sebanyak 1.079 orang sehingga
capaiannya menjadi 81 persen. Jika dimasukkan dalam capaian
indikator maka realisasinya mencapai 32.400 persen.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut antara lain
upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba melalui Dinas Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil menjalin kerjasama dengan Majelis Da’i Muda
(MDM) Bulukumba yang terdiri dari komunitas dai/penceramah
yang memberikan akses data/informasi melalui sms/whatsapp yang
disampaikan terkait kematian penduduk, maka Dinas

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 171


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kependudukan dan Pencatatan Sipil langsung mencetak akta


kematian yang selanjutnya dai/penceramah menyerahkan kepada
keluarga pada saat acara takziyah kematian.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan
administrasi kependudukan ini adalah sebesar Rp2.098.532.000 dan
di perubahan anggaran berkurang menjadi Rp2.054.316.900, dan
dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp2.006.807.657 atau
97,69 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan ini
adalah sebanyak 1 program, yaitu Program penataan administrasi
kependudukan.

Terwujudnya penegakan hukum, kepastian hukum, dan


24
budaya hukum dalam rangka supremasi hukum.
Analisis pencapaian Sasaran 24: Terwujudnya penegakan
hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum dalam rangka
supremasi hukum,dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya 1 Jumlah produk
penegakan hukum daerah yang Buah 650 924 142,15 SB
hukum, dihasilkan
kepastian 2 Persentase tindak
% 100 100 100 B
hukum, dan lanjut temuan
budaya 3 Indeks Penilaian
hukum Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
(PMPRB) instansi % 70 67,39 96,27 CB
Pemerintah
Kabupaten
Bulukumba
4 Penyelesaian
sengketa tanah aset Kasu
5 5 100 B
pemerintah daerah s

5 Tingkat Maturasi
% 2 3 150 SB
SPIP Level 3
6 Tingkat kapabilitas
aparat pengawasan
% 2 3 150 SB
intern pemerintah
level 3
Rata-rata Capaian 123,07 SB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 172


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Dari 6 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


3 indikator kinerja sasaran mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil, 2 indikator kinerja mencapai target 100 persen atau
berhasil dan 1 indikator kinerja sasaran mencapai target (80 s/d
99,99 persen) atau cukup berhasil. Secara umum rata-rata
pencapaian sasaran terwujudnya penegakan hukum, kepastian
hukum, dan budaya hukum, sangat berhasil melampaui target yaitu
rata-rata 123,07 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
1 Jumlah produk hukum daerah 419 868 940
Buah 924
yang dihasilkan
2 Persentase tindak lanjut temuan % 80 100 89,21 100
3 Indeks Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) instansi % 58,42 60 66,46 67,39
Pemerintah Kabupaten
Bulukumba
4 Penyelesaian sengketa tanah 12 5 2
Kasus 5
aset pemerintah daerah
5 Tingkat Maturasi SPIP Level 3 Level - ∞ 2 3
6 Tingkat kapabilitas aparat
pengawasan intern pemerintah Level L2 ∞ 2 3
level 3

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 5 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
Terwujudnya penegakan hukum, kepastian hukum, dan budaya
hukum mengalami peningkatan dan 1 indikator mengalami
penurunan dari tahun lalu. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi
awal (2015) maka ke 6 indikator mengalami peningkatan dari kondisi
awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah produk hukum
daerah yang dihasilkan
Buah 3.200 2.732 85,38 
2 Persentase tindak lanjut
temuan
% 100 92,74 92,74 
3 Indeks Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) % 100 67,39 67,39 
instansi Pemerintah
Kabupaten Bulukumba

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 173


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

4 Penyelesaian sengketa
tanah aset pemerintah Kasus 25 12 48,00 
daerah
5 Tingkat Maturasi SPIP
Level 3
Level 3 3 100,00 
6 Tingkat kapabilitas aparat
pengawasan intern Level 3 3 100,00 
pemerintah level 3

Pada Sasaran strategis 24, Terwujudnya penegakan hukum,


kepastian hukum, dan budaya hukum, terdapat 6 indikator sasaran
yang mendukung pencapaian sasaran ini, terdapat 4 indikator
sasaran tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti tercapai/on
track/on trend dan 2 inikator sasaran tercapai dengan notifikasi
kuning yang berarti butuh kerja keras untuk mencapai target akhir
(tahun 2021).
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran terwujudnya penegakan hukum, kepastian hukum, dan
budaya hukum dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk terwujudnya penegakan
hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum melalui indikator
jumlah produk hukum daerah yang dihasilkan dengan capaian
tahun 2018 sebesar 142,15 persen artinya realisasi jumlah produk
hukum daerah yang dihasilkan pada tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target yaitu 924 buah produk hukum dibandingkan
dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 650 buah
produk hukum.
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, daerah-daerah di
Indonesia memiliki kewenangan untuk menghasilkan produk
hukumnya sendiri, yang dinamakan Produk Hukum Daerah. Produk
hukum daerah adalah produk-produk hukum yang dihasilkan oleh
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Ditinjau dari sifatnya,
produk hukum daerah dapat dibagi menjadi dua. Pertama, produk
hukum daerah yang bersifat pengaturan dan kedua, produk hukum
daerah yang bersifat penetapan.
Produk hukum daerah yang bersifat pengaturan ada tiga macam
yaitu: peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan peraturan
bersama kepala daerah, sedangkan produk hukum daerah yang
bersifat penetapan ada dua yaitu: keputusan kepala daerah dan
penetapan kepala daerah.
Data dari Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab. Bulukumba,
menggambarkan bahwa jumlah produk hukum daerah yang
dihasilkan pada tahun 2018 tediri dari Peraturan Daerah sebanyak 8
buah, Peraturan Bupati Bulukumba sebanyak 58 buah, Surat

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 174


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Keputusan Bupati Bulukumba sebanyak 858 buah, jadi jumlah


keselurahan 924 produk hukum daerah.
Kedua, pencapaian kinerja untuk terwujudnya penegakan
hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum melalui indikator
persentase tindak lanjut temuan pada tahun 2018 adalah 100
Persen, artinya realisasi persentase tindak lanjut temuan berhasil
mencapai target yang ditetapkan di tahun 2018 yaitu 100 persen
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu 100 persen.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut dikarenakan
semua temuan hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional
pemerintah dan laporan hasil temuan pemeriksaan aparat
pengawasan fungsional, khusunya LHP dari Inspektorat Provinsi,
Inspektorat Kabupaten, BPKP dan BPK berupa temuan administrasi
dan pengembalian segera ditindaklanjuti oleh Tim Tindak Lanjut di
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bulukumba dan
laporan yang masuk bahwa sampai dengan akhir tahun 2018 sudah
53,85 persen OPD yang selesai menindaklanjuti hasil temuan
tersebut, data dari Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab.
Bulukumba, menggambarkan masih terdapat beberapa temuan pada
anggaran perubahan, yang belum ditindaklanjuti dan Tim Tindak
Lanjut akan terus memonitoring temuan tersebut agar ditindaklanjti
oleh OPD di tahun 2019.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk terwujudnya penegakan
hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum melalui indikator
indeks penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB)
instansi Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun 2018 adalah
96,27 persen, artinya realisasi indeks penilaian mandiri pelaksanaan
reformasi birokrasi (PMPRB) instansi Pemerintah Kabupaten
Bulukumba pada tahun 2018 cukup berhasil walaupun belum
mencapai target tahun 2018 yaitu 67, 39 persen dibandingkan target
yang diharapkan yaitu 70 persen.
Keberhasilan pencapaian target
indikator tersebut dikarenakan
adanya upaya yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam meningkatkan
sistem monitoring dan evaluasi
terhadap kinerja pelayanan publik,
meningkatkan kualitas pelayanan
publik sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat; meningkatkan penerapan/ internali-sasi asas,
prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku, termasuk
penguatan budaya kinerja dan budaya pelayanan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 175


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)


adalah model penilaian mandiri yang digunakan sebagai metode
untuk melakukan penilaian serta analisis yang menyeluruh terhadap
pelaksanaan reformasi birokrasi dan kinerja instansi pemerintah
yang bertujuan menilai kemajuan dan memberi saran perbaikan
pelaksanaan program reformasi birokrasi dalam rangka
meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja, mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
Keempat, pencapaian kinerja untuk terwujudnya penegakan
hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum melalui indikator
penyelesaian sengketa tanah aset pemerintah daerah tahun 2018
adalah 100 persen, artinya realisasi penyelesaian sengketa tanah
aset pemerintah daerah pada tahun 2018 berhasil mencapai target
tahun 2018 yaitu 5 kasus dibandingkan target yang ditetapkan yaitu
5 kasus.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut dikarenakan
dengan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dapat menyelesaikan sisa kasus-kasus pertanahan yang
diatasnya terdapat aset pemerintah daerah, dengan pembebasan
tanah atau pun menempuh jalur hukum. Untuk antisipasi kasus
serupa dikemudian hari maka hibah tanah oleh perorangan supaya
ditangani dengan lebih profesional dengan pembuatan akte hibah
atau perjanjian yang mempunyai kekuatan hukum mengikat
sehingga ahli waris tidak dapat mengklaim tanah yang telah
dihibahkan oleh orang tuanya.
Bahwa proses penyelesaian konflik pertanahan harus memiliki
putusan hukum pada tingkat pengadilan negeri, pengadilan tinggi
dan pada tingkat mahkamah agung. Beberapa penyelesaian sengketa
tanah aset pemerintah daerah sementara dalam proses penyelesaian
pada tingkat Inspektorat, peneyelidikan polres, proses peradilan
negeri dan pengadilan tinggi.
Kelima, pencapaian kinerja untuk
terwujudnya penegakan hukum,
kepastian hukum, dan budaya hukum
melalui indikator Tingkat maturasi
SPIP Level 3 tahun 2018 adalah 150
persen, artinya realisasi tingkat
maturasi SPIP Level 3 pada tahun
2018 sangat berhasil atau melampaui
target tahun 2018 yaitu Level 3
dibandingkan target yang ditetapkan yaitu Level 2.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut dikarenakan
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mencapai target jangka menengah indikator

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 176


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

sasaran strategis Tingkat Maturasi SPIP Level 3 dengan cara


memberikan pemahaman tentang mekanisme penilaian dilakukan
secara bertahap dimulai dari tahapan persiapan, tahapan
pelaksanaan hingga tahapan pelaporan, tahapan persiapan
bertujuan untuk menentukan ruang lingkup kegiatan dan rencana
kerja pelaksanaan penilaian, tahapan pelaksanaan bertujuan untuk
memberikan penilaian mengenai tingkat kematangan penerapan
SPIP dan langkah-langkah yang dapat dilaksanakan oleh K/L/P
untuk meningkatkan tingkat kematangan penerapan SPIP dan
tahapan pelaporan bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil
penilaian penerapan SPIP kepada manajemen K/L/P.
Strategi peningkatan maturitas penyelenggaraan sistem
pengendalian intern pemerintah (SPIP) merupakan wujud dari proses
good governance, penilaian tingkat maturitas ini dilatarbelakangi
oleh upaya pemerintah memenuhi tahap-tahap proses good
governance dalam menyelenggarakan SPIP.
Keenam, pencapaian kinerja untuk terwujudnya penegakan
hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum melalui tingkat
kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah level 3 pada Tahun
2017 adalah 150 persen artinya realisasi tingkat kapabilitas aparat
pengawasan intern pemerintah level 3 pada tahun 2018 sangat
berhasil atau melampaui target tahun 2018 yaitu Level 3
dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama
yaitu level 2.
Keberhasilan pencapaian target indikator tersebut dikarenakan
dengan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam meningkatkan kapabilitas aparat pengawasan
intern pemerintah ke level 3 sesuai target tahun terakhir periode
RPJMD adalah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) auditor
internal yang memenuhi standar kompetensi yang diisyaratkan
meliputi knowledge, skill dan attitude. Selain itu, auditor diwajibkan
untuk terus meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan
pelatihan profesional secara berkelanjutan.
Kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah mengacu
pada Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor: PER–1633/K/Jf/2011, di dalam Perka BPKP
dijelaskan mengenai pengertian dari Kapabilitas APIP yaitu
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan yang
terdiri dari tiga unsur yang saling terkait yaitu kapasitas,
kewenangan, dan kompetensi SDM APIP yang harus dimiliki APIP
agar dapat mewujudkan peran APIP secara efektif.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran terwujudnya penegakan hukum,
kepastian hukum, dan budaya hukum ini adalah sebesar

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 177


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Rp25.437.208.139 dan di perubahan anggaran meningkat menjadi


Rp17.763.454.658, dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar
Rp15.035.845.721 atau 84,64 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 24 terdiri atas 6 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 13 program, yaitu:
1. Program penataan peraturan perundang-undangan.
2. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah.
3. Program penyelenggaraan pemerintahan.
4. Program Peningkatan sistem pengawasan Internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.
5. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi.
6. Program penataan daerah otonomi baru
7. Program pembinaan dan pengembangan aparatur
8. Program pemberdayaan jasa konstruksi.
9. Program pembinaan kecamatan.
10. Program peningkatan sarana dan prasarana rumah jabatan.
11. Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan.
12. Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah.
13. Program pembangunan sistem pendaftaran tanah.

Meningkatnya kualitas pengarusutamaan gender,


25 perlindungan perempuan dan anak, dan kesejahteraan
sosial.
Analisis pencapaian sasaran 25: Meningkatnya kualitas
pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan anak, dan
kesejahteraan sosial, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase
kualitas cakupan
pengarusutam pasangan usia % 15 79,19 527,93 SB
aan gender, subur menjadi
perlindungan peserta KB aktif
perempuan 2 Cakupan
dan anak, dan penyediaan alat
Set 71 100 140,85 SB
kesejahteraan dan obat
sosial kontrasepsi
3 Cakupan
korban
kekerasan yang Kasus 180 153 115,00 SB
mendapatkan
penanganan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 178


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
pengaduan oleh
petugas terlatih
didalam Unit
Pelayanan
terpadu
4 Jumlah sarana
sosial yang Buah 20 15 75 KB
direhabilitasi
5 Persentase
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan 6,61 135,78 2054,21 SB
%
Sosial (PMKS)
yang
memperoleh
bantuan sosial
Rata-rata Capaian 582,60 SB

Dari 5 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


4 indikator kinerja sasaran mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target atau
kurang berhasil,. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan
perempuan dan anak, dan kesejahteraan sosial, sangat berhasil
melampaui target yaitu rata-rata 582,60 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Persentase cakupan pasangan
1 usia subur menjadi peserta KB % 10,25 78,39 73,32 79,19
aktif
Cakupan penyediaan alat dan
2 Set 155 41 100 100
obat kontrasepsi
Cakupan korban kekerasan
yang mendapatkan penanganan
3 Kasus 208 100 108 153
pengaduan oleh petugas terlatih
didalam Unit Pelayanan terpadu
Jumlah sarana sosial yang
4 Buah 18 5 11 15
direhabilitasi
Persentase Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) 91,80 135,78
5 % 5,83 97,03
yang memperoleh bantuan
sosial

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 4 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan
perempuan dan anak, dan kesejahteraan social mengalami
peningkatan dari tahun lalu dan 1 indikator yang sama dengan
tahun lalu. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 179


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

maka 5 indikator mengalami peningkatan/perbaikan dari kondisi


awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase cakupan
1 pasangan usia subur % 18,5 79,19 428,05 
menjadi peserta KB aktif
Cakupan penyediaan alat
2 dan obat kontrasepsi Set 142 241 169,72 
Cakupan korban
kekerasan yang
mendapatkan
3 penanganan pengaduan Kasus 150 153 98 
oleh petugas terlatih
didalam Unit Pelayanan
terpadu
Jumlah sarana sosial
4
yang direhabilitasi
Buah 23 15 65,22 
Persentase Penyandang
Masalah Kesejahteraan
5 Sosial (PMKS) yang % 8,24 135,78 1647,82 
memperoleh bantuan
sosial

Pada sasaran strategis 26, meningkatnya kualitas


pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan anak, dan
kesejahteraan sosial, terdapat 5 indikator sasaran yang mendukung
pencapaian sasaran ini, dan 4 indikator sasaran tercapai dengan
notifiksi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on trend dan 1
indikator sasaran tidak tercapai dengan notifikasi kuning yang
berarti butuh kerja keras.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas pengarusutamaan gender,
perlindungan perempuan dan anak, dan kesejahteraan sosial dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan
anak, dan kesejahteraan sosial melalui indikator persentase cakupan
pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif tahun 2018 adalah
527,93 persen, artinya realisasi persentase cakupan pasangan usia
subur menjadi peserta KB aktif pada tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target tahun 2018 yaitu 79,19 persen dibandingkan
target yang ditetapkan yaitu 15 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 180


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Keberhasilan pencapaian kinerja


berdasarkan data Lakip Dinas
Pengendalian Penduduk dan KB bahwa
pada tahun 2018 jumlah peserta KB
aktif di Kabupaten Bulukumba yaitu
54.626 jiwa dan jumlah pasangan usia
subur 68.984 jiwa sehingga persentase
cakupan pasangan usia subur menjadi
peserta KB aktif sebesar 79,19 persen. Peningkatan capaian kinerja
disebabkan oleh bertambahnya volume program dan kegiatan yang
menunjang persentase cakupan pasangan usia subur menjadi
peserta KB aktif serta dukungan sarana dan prasarana serta
anggaran dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan serta adanya
dukungan dana alokasi khusus bidang keluarga berencana (BOKB)
pada tahun 2018 yang tentunya sangat mendukung kegiatan
pelayanan keluarga berencana.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan
anak, dan kesejahteraan sosial melalui indikator cakupan
penyediaan alat dan obat kontrasepsi tahun 2018 adalah 140,85
persen, artinya realisasi cakupan penyediaan alat dan obat
kontrasepsi pada tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
tahun 2018 yaitu 100 set dibandingkan target yang ditetapkan yaitu
71 set.
Peningkatan capaian kinerja disebabkan oleh bertambahnya
volume program dan kegiatan yang menunjang penyediaan alat dan
obat kontrasepsi serta dukungan sarana dan prasarana serta
anggaran dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan
anak, dan kesejahteraan sosial melalui indikator indikator cakupan
korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh
petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu tahun 2018 adalah
115 persen, artinya realisasi cakupan korban kekerasan yang
mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam
unit pelayanan terpadu pada tahun 2018 sangat berhasil atau
melampaui target tahun 2018 yaitu
153 kasus dibandingkan target yang
ditetapkan yaitu 180 kasus.
Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Bulukumba, melaporkan
data korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak yang
mendapatkan penanganan dari

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 181


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak, dengan rincian


berdasarkan bentuk kekerasan yang dilaporkan sebagai berikut:
Fisik sebanyak 109 kasus, Psikis sebanyak 13 kasus, Seksual
sebanyak 28 kasus dan Penelantaran sebanyak 3 kasus. Total
laporan yang masuk sebanyak 153 kasus.
Keempat, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan
anak, dan kesejahteraan sosial melalui indikator jumlah sarana
sosial yang direhabilitasi pada tahun 2018 sebanyak 75 persen,
artinya realisasi jumlah sarana sosial yang direhabilitasi sampai
dengan tahun 2018 kurang berhasil mencapai target yaitu 15 buah
dibandingkan dengan target yang diperjanjikan di tahun yang sama
yaitu 20 buah.
Peyebab kegagalan pencapai target kinerja sasaran disebabkan
karena pemberian bantuan sarana sosial berdasarkan dengan
pengajuan proposal dari masing-masing panti asuhan, setelah
diterima dilakukan verifikasi dan validasi, dan pemberian didasarkan
atas kebutuhan prioritas panti asuhan dan selain itu pula kendala
tidak tercapaiannya target tahun 2018 adalah adanya keterbatasan
anggaran pada Program pembinaan panti asuhan/panti jompo,
kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti
asuhan/jompo sehingga tidak mampu mencover semua panti asuhan
yang ada.
Berdasarkan data yang ada pada Dinas Sosial Kabupaten
Bulukumba terdapat 19 panti asuhan atau sarana sosial yang
terdaftar, hal ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi dalam
penentuan target-target indikator pada saat pelaksanaan revisi
RPJMD.
Kelima, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan
anak, dan kesejahteraan sosial melalui indikator tingkat persentase
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang memperoleh
bantuan sosial pada Tahun 2018 adalah 2.054,21 persen, artinya
realisasi persentase penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS) yang memperoleh bantuan sosial pada tahun 2018 terealisasi
sebanyak 135,78 persen dan mencapai target yang diperjanjikan di
tahun yang sama sebanyak 6,61 persen.
Berdasarkan data pada Dinas
Sosial Kabupaten Bulukumba bahwa
penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS) sebanyak 28.108 KK dan
pada tahun anggaran 2018 yang
menerima bantuan APBD dan APBN
adalah sebagai berikut: Bantuan
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 182


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

fakir miskin sebanyak 320 orang, Bantuan sosial perorangan bagi


fakir miskin sebanyak 16 orang, bantuan bagi lanjut usia sebanyak
5.436 orang, Bantuan penyandang disabilitas 246 orang, Bantuan
Beras Sejahtera (Rastra) sebanyak 18.652 orang, bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 13.423 orang dan bantuan
Bantuan Eks Narapidana sebanyak 3 orang, jadi total keseluruhan
penerima bantuan sebanyak 38.166 orang.
Tingginya tingkat capaian disebabkan oleh beberapa hal antara
lain:
1. Data yang masuk merupakan data penerima bantuan sosial dari
program yang bersumber dari APBD dan APBN sedangkan target
yang diperjanjikan di RPJMD hanya penerima bantuan yang
bersumber dari APBD.
2. Updating data PMKS yang belum dilakukan secara berkala, dan
adanya penerima bantuan yang sama pada beberapa jenis
bantuan yang ada.
3. Adanya penambahan jumlah penerima manfaat Program Keluarga
Harapan dari 6.322 KK di tahun 2017 menjadi 13.423 KK di tahun
2018 dan menyasar lanjut usia dan penyandang disabilitas.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut di tahun 2019,
direkomendasikan untuk dilakukan Updating data PMKS secara
berkala dan memperbaiki target indikator tersebut di perubahan
RPJMD.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kerjasama antar
daerah, masyarakat, dan dunia usaha iniadalah sebesar
Rp8.274.277.600 dan di perubahan anggaran berkurang menjadi
Rp8.180.237.400, dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar
Rp7.381.320.542 atau 90,23 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 25 terdiri atas 5 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 18 program, yaitu:
1. Program kesehatan reproduksi remaja (KRR).
2. Program keluarga Berencana.
3. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri.
4. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga.
5. Program kelembagaan dan jaringan KB
6. Program perencanaan sosial dan budaya.
7. Program pelayanan kontrasepsi.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 183


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

8. Program penguatan kelembagaan pengurusutamaan gender dan


anak.
9. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan.
10. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan
perempuan.
11. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan
perempuan.
12. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan.
13. Program pembinaan panti asuhan/panti jompo.
14. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial.
15. Program pembinaan anak terlantar.
16. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma.
17. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, psk, narkoba dan penyakit sosial lainnya).
18. Program Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial.

Meningkatnya kerjasama antar daerah, masyarakat, dan


26
dunia usaha.
Analisis pencapaian sasaran 26: Meningkatnya kerjasama antar
daerah, masyarakat, dan dunia usaha,dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya
kerjasama
Jumlah
antar daerah, Buah 5 3 60
1 kerjasama antar KB
masyarakat,
daerah
dan dunia
usaha.
Rata-rata Capaian 60 KB

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja tersebut mencapai target di bawah 80 persen atau
kurang berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
meningkatnya kerjasama antar daerah, kurang berhasil dalam
mencapai target yaitu rata-rata 60 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah kerjasama antar
1
daerah
buah 4 3 3 3

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 184


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kerjasama antar daerah, masyarakat, dan dunia
usaha tidak mengalami peningkatan dari tahun lalu. Tetapi jika
dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka indikator mengalami
menurunan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Jumlah kerjasama antar
1
daerah
buah 7 3 42,86 

Pada Sasaran strategis 26, meningkatnya kerjasama antar


daerah, masyarakat, dan dunia usaha, hanya terdapat 1 indikator
sasaran yang mendukung pencapaian sasaran ini, dan indikator
sasaran tidak tercapai dengan notifiksi kuning yang berarti butuh
kerja keras untuk mencapai target.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan.
Pencapaian kinerja untuk sasaran strategis meningkatnya
kerjasama antar daerah, masyarakat, dan dunia usaha melalui
indikator sasaran jumlah kerjasama antar daerah pada tahun 2018
mencapai 60 persen, artinya jumlah kerjasama antar daerah pada
tahun 2018 kurang berhasil untuk mencapai target sesuai yang
diperjanjikan yaitu 5 buah.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam meningkatkan capaian indikator sasaran jumlah
kerjasama antar daerah adalah terus menjalin dan menggali model
dan bentuk kerjasama dalam berbagai bidang, kerja sama yang
dilakukan adalah 3 buah yang terdiri dari :
1. Kerjasama Teluk Bone, Kabupaten dan Kota yang tergabung
adalah Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Luwu, Palopo, Luwu
Utara, Luwu Timur, Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Muna,
Buton, dan Kota Bau-bau dengan isu strategi kerjasama Teluk
Bone adalah Pengembangan SDM dan Iptek, pengembangan
komoditas dan pengembangan konektivitas.
2. Kerjasama kawasan andalan selatan-selatan (AKSES) yang
meliputi Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba,
dan Selayar dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan
serta meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 185


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pengembangan hasil produksi rumput laut, pertanian, dan


pariwisata.
3. Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS)
terdiri dari enam Provinsi di Pulau Sulawesi yaitu Provinsi Sulsel,
Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi
Tengah (Sulteng), Gorontalo dan Provinsi Sulut dengan
tujuan pengendalian dan pemanfaatan ruang Pulau sulawesi.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kerjasama antar
daerah, masyarakat, dan dunia usaha iniadalah sebesar
Rp110.281.500 dan di perubahan anggaran tetap sama menjadi
Rp110.281.500, dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar
Rp105.963.531 atau 96,08 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 26 terdiri atas 2 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 2 program yaitu:
1. Program kerjasama pembangunan, dan
2. Program penataan daerah otonomi baru.

Terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara


27
optimal.
Analisis pencapaian Sasaran 27: Terwujudnya pengelolaan dan
pemanfaatan ruang secara optimal, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya 1 Rasio bangunan
pengelolaan ber- IMB per % 20,94 41,71 199,19 SB
dan satuan
pemanfaatan bangunan
ruang secara 2 Rasio Ruang
optimal Terbuka Hijau % 15 32,98 219,87 SB
persatuan luas
wil. perkotaan
Rata-rata Capaian 209,53 SB

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja tersebut mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal,
telah sangat berhasil atau melampaui target yaitu rata-rata 209,53
persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 186


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Rasio bangunan ber- IMB per % 41,75 41,71
1 55,3 41,54
satuan bangunan
Rasio Ruang Terbuka Hijau
2 persatuan luas wilayah % 82 30 14,70 32,98
perkotaan

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 2 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal
mengalami peningkatan dari tahun lalu dan begitu pula jika
dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka ke 2 indikator
mengalami peningkatan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Rasio bangunan ber- IMB
per satuan bangunan
% 30 41,71 139,03 
2 Rasio Ruang Terbuka
Hijau persatuan luas % 30 32,98 109,93 
wilayah perkotaan

Pada sasaran strategis 27, terwujudnya pengelolaan dan


pemanfaatan ruang secara optimal, terdapat 2 indikator sasaran
yang mendukung pencapaian sasaran ini, 2 indikator sasaran
tercapai dengan notifiksi hijau yang berarti sudah tercapai/on
track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara
optimal dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran terwujudnya
pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal melalui indikator
rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan pada tahun 2018
sebesar 199,19 persen artinya realisasi capaian persentase rasio
rumah layak huni tahun 2018 sangat berhasil mencapai target yaitu
41,71 persen (data sementara) dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 20,94 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 187


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang Kabupaten Bulukumba tahun 2018, terdapat 44.239 buah
rumah yang telah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan
61.811 buah yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
terdapat penambahan bangunan sebanyak 1.216 buah di tahun
2018 dan dari jumlah tersebut hanya 472 buah yang mengurus IMB
atau 38,82 persen.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam meningkatkan capain indikator rasio bangunan
ber- IMB per satuan bangunan adalah secara rutin mensosialisasi
tentang prosedur, serta syarat-syarat yang akan diajukan untuk
permohonan pembuatan IMB, melakukan operasi penertiban
bangunan yang tidak memiliki IMB, dan melakukan kerjasama
dengan instansi perbankan dan pembiayaan.
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) tidak hanya diperlukan untuk
mendirikan bangunan baru saja, tetapi juga dibutuhkan untuk
membongkar, merenovasi, menambah, mengubah, atau memperbaiki
yang mengubah bentuk atau struktur bangunan. Tujuan
diperlukannya ijin mendirikan bangunan adalah untuk menjaga
ketertiban, keselarasan, kenyamanan, dan keamanan dari bangunan
itu sendiri terhadap penghuninya maupun lingkungan sekitarnya.
Selain itu ijin mendirikan bangunan juga diperlukan dalam
pengajuan kredit bank.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran terwujudnya
pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal melalui rasio
ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah perkotaan pada tahun
2018 sebesar 219,87 persen artinya realisasi rasio ruang terbuka
hijau persatuan luas wilayah perkotaan tahun 2018 sangat berhasil
mencapai target yaitu 32,98 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 15 persen.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam meningkatkan indikator rasio ruang terbuka
hijau persatuan luas wilayah perkotaan adalah komitmen dalam
menciptakan dan menyediakan fasilitas umum untuk tujuan
olahraga, rekreasi, dan acara-acara seremonial lainnya seperti
pembangunan dan penataan Taman Cekkeng Nursery yang terletak
di Pantai Merpati, penataan dan penghijauan di area Lapangan
Pemuda dan Bundaran Phinisi Bulukumba, penataan pedagang kaki
lima di kompleks stadion dan Islamic Center Dato Tiro, serta
memberikan ruang untuk membangun ruang terbuka hijau yang di
desa dengan menggunakan dana desa.
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam. Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam RTRW

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 188


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kota/RDTR Kota/RTR Kawasan Strategis Kota/RTR Kawasan


Perkotaan, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang
cukup bagi kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis,
kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi,
area pengembangan keanekaragaman hayati, area penciptaan iklim
mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan, tempat rekreasi
dan olahraga masyarakat, tempat pemakaman umum, pembatas
perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan, pengamanan
sumber daya baik alam, buatan maupun historis, penyediaan RTH
yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria
pemanfaatannya, area mitigasi/evakuasi bencana dan ruang
penempatan pertandaan (signage) sesuai dengan peraturan
perundangan dan tidak mengganggu fungsi utama RTH tersebut.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.


Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran pengelolaan dan pemanfaatan
ruang secara optimal adalah sebesar Rp1.789.827.750 dan di
perubahan anggaran meningkat menjadi Rp1.780.730.250, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp1.523.706.115 atau 85,57
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 27 terdiri atas 2 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 1 program, yaitu Program
pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH).

28 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup daerah.

Analisis pencapaian Sasaran 28: Meningkatnya kualitas


lingkungan hidup daerah,dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Persentase
kualitas Penanganan % 99,57 99,98 100,41 SB
lingkungan Sampah
hidup
2 Persentase
daerah. % 80 100 125,00 SB
informasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 189


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
kerusakan tanah
untuk produksi
biomassa baik
potensi rusak IV,
III, II, dan I
3 Persentase jumlah
sumber air yang
dipantau
kualitasnya,
% 100 100 100,00 B
ditetapkan status
mutu airnya, dan
diinformasikan
status mutu airnya
Rata-rata Capaian 108,47 SB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja tersebut mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil dan 1 indikator kinerja mencapai 100 persen atau
berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya
kualitas lingkungan hidup daerah, telah sangat berhasil atau
melampaui target yaitu rata-rata 108,47 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)

1 Persentase Penanganan Sampah % 57,83 99,94 99,97 99,98


Persentase informasi kerusakan
2 tanah untuk produksi biomassa % 40 40 80 100
baik potensi rusak IV, III, II, dan I
Persentase jumlah sumber air
yang dipantau kualitasnya,
3 ditetapkan status mutu airnya, % 90 100 100 100
dan diinformasikan status mutu
airnya

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 3 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas lingkungan hidup daerah mengalami
peningkatan dari tahun lalu. Dan begitu juga jika dibandingkan
dengan kondisi awal (2015) maka ke 3 indikator mengalami
peningkatan dari kondisi awal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 190


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian Notifi
Indikator Kinerja Satuan
2021 s/d Tahun (%) kasi
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase Penanganan
1
Sampah
% 100 99,98 99,98 
Persentase informasi
kerusakan tanah untuk
2 produksi biomassa baik % 100 100 100,00 
potensi rusak IV, III, II,
dan I
Persentase jumlah
sumber air yang
dipantau kualitasnya,
3 ditetapkan status mutu % 100 100 100,00 
airnya, dan
diinformasikan status
mutu airnya

Pada Sasaran strategis 28, meningkatnya kualitas lingungan


hidup daerah, terdapat 3 indikator sasaran yang mendukung
pencapaian sasaran ini, dan semua indikator sasaran tercapai
dengan notifiksi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya kualitas lingungan hidup daerah dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas lingkungan hidup daerah melalui indikator persentase
penanganan sampah Tahun 2018 sebesar 100,41 persen, artinya
realisasi persentase penanganan sampah tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target yaitu 99,98 persen dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 99,57 persen.
Berdasarkan SNI 03-3243-2008
tentang tata cara pengelolaan sampah,
maka teknis operasional penanganan
sampah di sumber meliputi penerapan
pemilihan sampah organik dan non-
organik dan penerapan teknik 3R
(reduce, reuse, recycle) di sumber dan
TPS, penanganan sampah di
sumbernya, yang meliputi pemisahan/
sortasi, penyimpanan, dan pengolahan, merupakan tahap kedua
dalam kegiatan pengelolaan karakteristik sampah. karena tahap ini
dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 191


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

sampah, kesehatan masyarakat, serta sikap masyarakat terhadap


sitem pengelolahan sampah, maka sangatlah penting untuk
memahami bagaimana sebaiknya kegiatan penanganan sampah on-
site dilakukan.
Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mencapai target indikator persentase penanganan
sampah adalah peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana
dan sarana persampahan dengan dukungan kegiatan operasional
dalam pengangkutan sampah dari TPS (tempat pembuangan
sampah) dan dari kontainer ke TPA (tempat pembuangan akhir).
Selain itu di tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui
Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba
bekerjasama dengan dua lembaga Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) dalam proses pengelolaan sampah, selama ini pelayanan
persampahan dilakukan secara sentralistik oleh pemerintah dan saat
ini menjadi desentralistik. Inisiasi pelibatan BKM dalam
layanan persampahan dilakukan pihaknya berkat dukungan Urban
Sanitatian Development Program (USDP) untuk mendukung
terwujudnya layanan persampahan yang integral dan berkelanjutan
dari hulu ke hilir serta multi aspek
Sesuai dengan MoU dan PKS, Pemerintah Kabupaten
Bulukumba memberikan dukungan masing-masing 1 (satu) unit
motor sampah beserta operatornya dan juga membayarkan honor
atau gaji operator motor sampah serta biaya perawatan kendaraan
roda 3 selama satu tahun pertama dan untuk tahun berikutnya,
motor sampah, biaya operasional dan honor operator sudah
sepenuhnya ditanggung oleh BKM. BKM akan melakukan
pengumpulan sampah dari rumah tangga dan membuangnya ke
Tempat Penampungan Sampah dalam kondisi terpilah antara
sampah organik dan non organic, di samping itu, BKM berkewajiban
membentuk dan mengelola Bank Sampah serta melakukan
pemungutan iuran sampah dari rumah tangga yang dilayani.
Kerjasama ini diharapkan semakin meningkatkan kinerja
layanan persampahan kepada warga. Dukungan dari BKM untuk
ikut terjun dalam pelayanan sampah itu akan memudahkan
Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam mengembangkan wilayah
layanan ke kecamatan lainnya, yang direncanakan terus
mengembangakn jumlah BKM di beberapa Kecamatan.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas lingkungan hidup daerah melalui indikator persentase
informasi kerusakan tanah untuk produksi biomassa baik potensi
rusak IV, III, II, dan I, Tahun 2018 sebesar 125,00 persen, artinya
realisasi persentase informasi kerusakan tanah untuk produksi
biomassa baik potensi rusak IV, III, II, dan I tahun 2018 sangat

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 192


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

berhasil atau melampaui target yaitu 100 persen dibandingkan


dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yaitu 80 persen.
Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya
sifat dasar tanah yang melampui kriteria baku kerusakan tanah
untuk produksi biomassa. Pengukuran kriteria baku kerusakan
tanah untuk produksi biomassa memiliki tata cara yang hanya
berlaku untuk kerusakan tanah karena tindakan manusia. Kriteria
baku yang digunakan untuk menentukan status kerusakan tanah
tersebut mencakup sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, dan biologi
tanah. Sifat tersebut merupakan sifat dasar tanah yang digunakan
untuk menentukan kemampuan tanah dalam menyediakan air dan
unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Sifat dasar tanah tersebut juga dapat digunakan untuk
menentukan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa.
Upaya yang telah dilakukan pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mencapai indikator persentase informasi
kerusakan tanah untuk produksi biomassa baik potensi rusak IV, III,
II, dan I adalah telah menyiapkan sistem informasi kerusakan tanah
untuk produksi biomassa, dengan dibuktikan dengan adanya data
base/informasi kerusakan tanah untuk produksi biomassa di
beberapa kecamatan di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2018.
Ketiga, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
kualitas lingkungan hidup daerah melalui indikator persentase
jumlah sumber air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status
mutu airnya, dan diinformasikan status mutu airnya tahun 2018
sebesar 100 persen, artinya realisasi persentase jumlah sumber air
yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya, dan
diinformasikan status mutu airnya tahun 2018 berhasil atau
mencapai target yaitu 100 persen dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 100 persen.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mencapai indikator persentase jumlah sumber
air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya, dan
diinformasikan status mutu airnya adalah pemantauan kualitas
lingkungan dengan mendapatkan legalitas laboratorium dan
penambahan personal laboratirium sesuai ISO 17025.
d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya kualitas lingkungan
hidup daerah adalah sebesar Rp8.788.238.250 dan di perubahan
anggaran meningkat menjadi Rp8.358.123.332, dan dari anggaran
tersebut terealisasi sebesar Rp7.418.487.141 atau 88,76 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 193


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan


ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 28 terdiri atas 3 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 3 program, yaitu:
1. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.
2. Program peningkatan pengembangan bidang lingkungan hidup.
3. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup.

29 Meningkatnya infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana.

Analisis pencapaian Sasaran 29: Meningkatnya infrastruktur


dan kesiapsiagaan bencana,dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah
infrastruktur aparatur yang
dan mengikuti
kesiapsiagaan
pelatihan Org 8 11 137,50 SB
bencana
tanggap darurat
bencana

2 Presentase
korban bencana
yang menerima
% 100 100 100 B
bantuan sosial
selama masa
tanggap darurat
3 Tingkat waktu
tanggap
(response time
rate) layanan
% 75 100 133,33 SB
Wilayah
Manajemen
Kebakaran
(WMK)
Rata-rata Capaian 123,61 SB

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja tersebut mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil dan 1 indikator kinerja mencapai 100 persen atau
berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran meningkatnya
infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana, telah sangat berhasil atau
melampaui target yaitu rata-rata 123,61 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 194


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah aparatur yang mengikuti
1 Org 2 7 9 11
pelatihan tanggap darurat bencana
Presentase korban bencana yang
2 menerima bantuan sosial selama % 100 100 100 100
masa tanggap darurat
Tingkat waktu tanggap (response
3 time rate) layanan Wilayah % 58,6 65 100 100
Manajemen Kebakaran (WMK)

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 3 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana mengalami
peningkatan dari tahun lalu dan kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah aparatur yang
mengikuti pelatihan Org 10 11 110 
tanggap darurat bencana
2 Presentase korban
bencana yang menerima
bantuan sosial selama
% 100 100 100 
masa tanggap darurat
3 Tingkat waktu tanggap
(response time rate)
layanan Wilayah % 100 100 100 
Manajemen Kebakaran
(WMK)

Pada Sasaran strategis 29, meningkatnya infrastruktur dan


kesiapsiagaan bencana, terdapat 3 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, dan semua indikator sasaran
tercapai dengan notifiksi hijau yang berarti sudah tercapai/on
track/on trend.
d. Analisis antara realisasi kinerja tahun ini dengan standar
pelayanan minimal (SPM).
Indikator Cakupan Pelayanan Capaian
Satuan Target Realisasi
Kinerja Dasar (% )
Tingkat 1 Cakupan pelayanan
waktu tanggap pencegahan % 80 100 125
(response time kebakaran terlayani
di Kabupaten/Kota

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 195


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Indikator Cakupan Pelayanan Capaian


Satuan Target Realisasi
Kinerja Dasar (% )
rate) layanan 2 Waktu tanggap 15
Wilayah menit dan % 75 100 133,33
Manajemen menyelamatkan
Kebakaran target
(WMK) 3 Jumlah satgas
damkar yang % 80 100 125
memenuhi standar
kompetensi
4 Rasio jumlah
mobil/mesin % 90 90 100
pemadam kebakaran
terhadap WMK
Rata-Rata Capaian 120,83

Terdapat 4 SPM yang mendukung pelaksanaan indikator tingkat


waktu tanggap (response time rate) layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK) dan realisasi secara rata-rata adalah 120,83
persen, SPM Cakupan pelayanan pencegahan kebakaran terlayani di
Kabupaten/Kota mencapai target dikarenakan hanya terdapat 1
WMK, yang seharusnya 7 WMK di Kabupaten Bulukumba dengan
penetapan bahwa daerah layanan dalam setiap WMK tidak boleh
melebihi radius 7,5 Km (176,26 Km²). SPM waktu tanggap 15 menit
dengan target 75 persen belum mencapai target, dari 108 kasus
kebakaran hanya terdapat 50 kasus kebakaran yang dapat
penanganan sesuai WMK, SPM Jumlah Satgas Damkar yang
memenuhi standar kompetensi, belum terdapat petugas yang telah
memiliki sertifikasi sesuai standar kualifikasi. SPM Ratio jumlah
mobil/mesin pemadam kabakaran terhadap WMK hanya terdapat 90
persen.
e. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana melalui indikator jumlah
aparatur yang mengikuti pelatihan tanggap darurat bencana dengan
capaian tahun 2018 adalah 137,50 Persen, artinya realisasi jumlah
aparatur yang mengikuti pelatihan tanggap darurat bencana sampai
dengan tahun 2018 sangat berhasil
atau melampaui target yaitu 11 orang
dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 8
orang.
Upaya yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mencapai indikator

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 196


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan tanggap darurat bencana


adalah dengan mengikutkan staf setiap tahun dalam kegiatan
Bimbingan Teknis baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat
ataupun Pemerintah Provinsi, untuk tahun 2018 sebanyak 2 orang
staf mengikuti Bimtek Perbaikan Prasarana dan Sarana Vital Di
Direktorat Perbaikan Darurat.
Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana melalui indikator
persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama
masa tanggap daruratdengan capaian Tahun 2018 adalah 100
persen, artinya persentase korban bencana yang menerima bantuan
sosial selama masa tanggap darurat pada tahun 2018 berjalan
sesuai dengan target/kondisi yang diharapkan yaitu 100 persen.
Upaya yang telah dilakukan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bulukumba adalah memberikan
penjaminan pemenuhan hak masyarakat korban bencana yang
terkena bencana terutama pelayanan kebutuhan dasar secara adil
dan sesuai dengan standar minimal serta memfasilitasi penyiapan
dan penyediaan sumber daya sedekat mungkin dengan lokasi rawan
bencana dengan mengupayakan terpenuhinya standar minimum
dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Ketiga, Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana melalui indikator tingkat
waktu tanggap (response time rate) layanan wilayah manajemen
kebakaran (WMK) tahun 2018 adalah 100 persen, artinya Tingkat
waktu tanggap (response time rate) layanan wilayah manajemen
kebakaran (WMK) pada Tahun 2018 tercapai dari target yang
diperjanjikan yaitu 100 persen.
Upaya Jenis pelayanan dasar
penanggulangan bencana
kebakaran bidang pemerintahan
dalam negeri di Kabupaten/Kota
tersebut diukur dengan 4 indikator
kinerja yang semuanya dengan batas
waktu pencapaian, 4 indikator
tersebut adalah cakupan pelayanan
bencana kebakaran, dengan nilai
nasional 80 persen, tingkat waktu tanggap (Response Time Rate)
nilai nasional adalah 75 persen, Persentase aparatur pemadam
kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi dengan nilai nasional
85 persen, jumlah mobil pemadam kebakaran di atas 3000-5000 liter
pada WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) dengan nilai nasional 90
persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 197


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Selama tahun 2018 tercatat terjadi 108 kali kejadian kebakaran


berdasarkan laporan yang masuk ke Kantor Satpol PP dan Damkar
Kab. Bulukumba, dan dari 108 kejadian tersebut tertangani 100
persen dan yang masuk dalam waktu tanggap WMK sebanyak 50
kejadian atau 46,30 persen. Kendala yang dihadapi oleh Kabupaten
Bulukumba adalah wilayah yang cukup luas dengan pemenuhan
sarana dan prasarana pemadam kebakaran yang masih minim,
sampai saat ini sudah ada 4 posko pemadam kebakaran yang
dibentuk di 4 kecamatan yaitu Posko Pemadam di Bontobahari,
Posko Pemadam di Kajang, Posko Pemadam di Bulukumpa dan
Posko Pemadam di Dampang. Posko, jumlah personil, dan sarana
mobil pemadam kebakaran ditambah mobil penyuplai masih perlu
ditingkatkan mengingat kita belum mencapai waktu tanggap WMK
nasional yaitu 85 persen, sehingga ke depan perlu dibuat posko
pemadam di setiap kecamatan sehingga bisa mencover seluruh
kecamatan dan waktu tanggal WMK bisa dicapai sesuai standar
nasional.
Upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mencapai indikator tingkat waktu tanggap
(response time rate) layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK)
adalah peningkatan persentase aparatur pemadam kebakaran yang
memenuhi kualifikasi berdasar sertifikasi standar yang dilegalisasi
Kementerian Dalam Negeri dan penambahan jumlah mobil pemadam
kebakaran di atas 3000-5000 liter pada WMK.
f. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya infrastruktur dan
kesiapsiagaan bencanaadalah sebesar Rp6.717.735.023 dan di
perubahan anggaran meningkat menjadi Rp6.757.810.424, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp6.586.421.441 atau 97,46
persen.
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 29 terdiri atas 3 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 4 program, yaitu:
1. Program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
2. Program kedaruratan dan logistik dan penanggulangan bencana.
3. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
kebakaran.
4. Program pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana
daerah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 198


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Memajukan seni dan budaya serta memelihara dan


30 melindungi situs sejarah maupun benda-benda
kepurbakalaan
Analisis pencapaian Sasaran 30: Memajukan seni dan budaya
serta memelihara dan melindungi situs sejarah maupun benda-
benda kepurbakalaan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Memajukan 1 Jumlah cagar
seni dan budaya yang Buah 22 26 118,18 SB
budaya serta dilestarikan
memelihara &
2 Jumlah
melindungi
situs sejarah penyelenggaraa
maupun n festival seni Kali 3 5 166,67 SB
benda-benda dan budaya
kepurbakalaa.
Rata-rata Capaian 142,42 SB

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


2 indikator kinerja tersebut mencapai target di atas 100 persen atau
sangat berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian sasaran
memajukan seni dan budaya serta memelihara dan melindungi situs
sejarah maupun benda-benda kepurbakalaan, telah sangat berhasil
atau melampaui target yaitu rata-rata 142,42 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah cagar budaya yang
1 Buah 20 0 18 26
dilestarikan
Jumlah penyelenggaraan
2 Kali 2 2 5 5
festival seni dan budaya

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 2 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
memajukan seni dan budaya serta memelihara dan melindungi situs
sejarah maupun benda-benda kepurbakalaan, maka 1 indikator
mengalami peningkatan dan 1 indikator lainnya sama dengan tahun
lalu. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015) maka 2
indikator tersebut mengalami peningkatan dari kondisi awal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 199


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini


terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah cagar budaya
yang dilestarikan
Buah 25 26 104,00 
2 Jumlah penyelenggaraan
festival seni dan budaya
Kali 4 5 125,00 

Pada Sasaran strategis 30, memajukan seni dan budaya serta


memelihara dan melindungi situs sejarah maupun benda-benda
kepurbakalaa, terdapat 2 indikator sasaran yang mendukung
pencapaian sasaran ini, dan semua indikator sasaran tersebut
tercapai dengan notifikasi hijau yang berarti sudah tercapai/on
track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran memajukan seni dan budaya serta memelihara dan
melindungi situs sejarah maupun benda-benda kepurbakalaa dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran memajukan seni
dan budaya serta memelihara dan melindungi situs sejarah maupun
benda-benda kepurbakalaan melalui indikator jumlah cagar budaya
yang dilestarikan dengan capaian pada tahun 2018 sebesar 118,18
persen artinya realisasi jumlah cagar budaya yang dilestarikan
sampai dengan tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target
yaitu 26 situs cagar budaya dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 22 situs cagar budaya.
Analisis keberhasilan pencapaian target jumlah cagar budaya
yang dilestarikan disebabkan karena mulai tahun 2015 Pemerintah
Kabupaten Bulukumba telah melakukan pendataan sistem informasi
sejaran purbakala Kabupaten Bulukumba dan di data banyak sekali
situs sejarah dan purbakala yang bisa didaftarkan untuk
mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan
kebudayaan Kabupaten Bulukumba dalam mendukung indikator
jumlah cagar budaya yang dilestarikan adalah pendataan cagar
budaya untuk selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan
Bupati.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 200


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Kabupaten Bulukumba sampai dengan tahun 2018 terdapat 26 buah
situs sejarah maupun benda-benda kepurbakalaan yang terdata di
enam kecamatan yaitu sebagai berikut:
1. Kecamatan BontoBahari
a. Pua Janggo
b. Leang Gua Passea
c. Karaeng Sandro Taji Daeng Mattarrang
d. Mariam Lemo-lemo
e. Makam Pua’ Tuang
f. Ranjau laut
2. Kecamatan Bulukumpa
a. Kompleks Makam Andre Guru Tobo
b. Galanggang Jarang Lompoa
c. Makam Baso Kalaka Alias Puang lampe Uttu
d. Kompleks Makam Puang Raja Bulukumpa Ri Ballleanging
e. Makam Palla Daeng Masese
f. Pesanggrahan Tanete
g. Situs Makam Karaeng Puang
3. Kecamatan Gantarang
a. Kompleks Makam Karaeng Matinroe Ri Punranga
b. Benteng Gantarang
c. Makam Tondrang Gowa
4. Kecamatan Kajang
a. Batu Pelantikan Possi Tana’
b. Batu Dakon Posi Tana’e
c. Tonteng dg Mattarang
5. Kecamatan Kindang
a. Monumen Korban 40.000 Jiwa
b. Benteng Palioi
c. Buhung Aralle
d. Makam Sombaya Palioi
6. Kecamatan Bontotiro
a. Makam Dato Tiro
b. Makam Karaeng Sapohatu
c. Makam Karaeng Ambibia
Upaya pelestarian budaya sebagai aset jati diri dan identitas
sebuah masyarakat di dalam suatu komunitas budaya menjadi
bagian yang penting ketika mulai dirasakan semakin kuatnya arus
globalisasi yang berwajah modernisasi ini. Pembangunan sektor
kebudayaan selanjutnya juga akan menjadi bagian yang integral
dengan sektor lain untuk mewujudkan kondisi yang kondusif di
tengah masyarakat. Disamping itu era serba digital saat ini
merupakan suatu hal yang harus diterima dengan segala resiko dan
dampaknya.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 201


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Kedua, pencapaian kinerja untuk sasaran memajukan seni dan


budaya serta memelihara dan melindungi situs sejarah maupun
benda-benda kepurbakalaan melalui indikator jumlah
penyelenggaraan festival seni dan budaya tahun 2018 sebesar
166,67 persen, artinya realisasi jumlah penyelenggaraan festival seni
dan budaya tahun 2018 sangat berhasil atau melampaui target yaitu
5 kali festival seni/budaya dibandingkan dengan target yang
ditetapkan di tahun yang sama yaitu 3
kali festival seni/budaya.
Adapun 5 jenis festival seni dan
budaya yang sudah menjadi agenda
rutin Pemerintah Kabupaten
Bulukumba sampai dengan tahun
2018 ini adalah: Festival Pinisi IX,
Pesta Adat Andingingi Ammatoa Kajang
XI, Festival Samindara II, Festival Dato Tiro IV, dan Senandung Kopi
Kahayya III.
Bahkan Festival Pinisi ini sudah masuk dalam 100 Calender Of
Event Pariwisata Nasional yang dilaksanakan setiap tahun tanggal
12-15 September di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi
Selatan. Pinisi sendiri merupakan mahakarya Indonesia khususnya
Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan yang berjuluk
“Butta Panrita Lopi” atau tempat bermukimnya para ahli pembuat
perahu, yang mana Perahu Pinisi ini sudah dinobatkan oleh
UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia tak benda.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran memajukan seni dan budaya serta
memelihara dan melindungi situs sejarah maupun benda-benda
kepurbakalaan adalah sebesar Rp847.000.000 dan di perubahan
anggaran meningkat menjadi Rp982.703.800, dan dari anggaran
tersebut terealisasi sebesar Rp938.868.802 atau 95,54 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 30 terdiri atas 2 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 2 program , yaitu:
1. Program pengelolaan kekayaan budaya;
2. Program pengelolaan keragaman budaya.

31 Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik.

Analisis pencapaian Sasaran 31: Meningkatnya kualitas


kehidupan demokrasi dan politik, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 202


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.


Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah
kualitas kegiatan
kehidupan pendidikan Kali 5 5 100 B
demokrasi dan politik
politik masyarakat
Rata-rata Capaian 100 B

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja tersebut mencapai target 100 persen atau berhasil.
Secara umum rata-rata pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas
kehidupan demokrasi dan politik, telah berhasil mencapai target
yaitu rata-rata 100 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah kegiatan pendidikan
1 Kali 5 5 5 5
politik masyarakat

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka indikator yang menunjang pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik mengalami
peningkatan. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal (2015)
maka terjadi peningkatan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah kegiatan
pendidikan politik Kali 25 15 60 
masyarakat

Pada Sasaran Strategis 31, meningkatnya kualitas kehidupan


demokrasi dan politik, 1 indikator sasaran yang mendukung
pencapaian sasaran ini, dan indikator sasaran ini dengan notifiksi
kuning yang berarti butuh kerja keras.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya kualitas
kehidupan demokrasi dan politik melalui indikator jumlah kegiatan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 203


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

pendidikan politik masyarakat dengan capaian tahun 2018 sebesar


100 persen artinya Jumlah kegiatan pendidikan politik masyarakat
pada tahun 2018 di Kabupaten Bulukumba berhasil mencapai target
yang ditetapkan yaitu 5 Kali.
Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam pencapaian indikator jumlah kegiatan pendidikan
politik masyarakat adalah melaksanakan kegiatan pendidikan politik
yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36
tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan
Politik, dengan sasaran peserta adalah Pelajar, Organisasi
Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pengurus Partai Politik
dan PNS.
Berdasarkan data yang kami terima dari Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Bulukumba pelaksanaan kegiatan
pendidikan politik pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi Pemilu yang laksanakan di SMK 6 Bontobahari
Kabupaten Bulukumba dengan peserta pelajar SMK.
2. Sosialisasi Pemilu yang dilaksanakan di Akademi Kebidanan
Tahirah Al Baeti Kabupaten Bulukumba dengan peserta
Mahasiswa.
3. Koordinasi forum-forum diskusi politik dengan tema “Mewujudkan
demokrasi substansial dan berkualitas dalam pilkada serentak
dengan sosial media yang bijak dan santun” yang dilaksanakan di
Gedung PKK Kabupaten Bulukumba dengan peserta pelajar SMA
dan Mahasiswa di Kab. Bulukumba.
4. Sosialisasi Wasbang dengan tema “Revitalisasi peran pemuda
dalam menjaga budaya bangsa yang demokratis” yang
dilaksanakan di Gedung PKK Kabupaten Bulukumba dengan
peserta pelajar dan mahasiswa;
5. Rapat koordinasi Tim Verifikasi Bantuan Partai Politik bersama
Pengurus Partai Politik yang ada di Kabupaten Bulukumba dalam
rangka peningkatan kapasitas petugas partai dalam membuat SPJ
bantuan/dana hibah untuk partai politik.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran Jumlah kegiatan pendidikan politik
masyarakat adalah sebesar Rp355.868.500 dan di perubahan
anggaran berkurang menjadi Rp325.868.500, dan dari anggaran
tersebut terealisasi sebesar Rp259.592.300 atau 79,66 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 31 terdiri atas 1 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 4 program, yaitu:
1. Program pendidikan politik masyarakat.
2. Program pengembangan wawasan kebangsaan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 204


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

3. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan.


4. Program dukungan kelancaran penyelengaraan pemilu.

Terciptanya ketertiban dan ketenteraman dalam


32
masyarakat.
Analisis pencapaian sasaran 32: Terciptanya ketertiban dan
ketenteraman dalam masyarakat, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Terciptanya 1 Jumlah
ketertiban dan peraturan
ketenteraman daerah/
14 14 100 B
dalam peraturan Buah
masyarakat bupati yang
diawasi dan
dipantau
Rata-rata Capaian 100 B

Dari 1 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


indikator kinerja tersebut mencapai target 100 persen atau berhasil.
Secara umum rata-rata pencapaian sasaran terciptanya ketertiban
dan ketenteraman dalam masyarakat, telah berhasil mencapai target
yaitu rata-rata 100 persen.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(kondisi 2016 2017 2018
awal)
Jumlah peraturan
1 daerah/peraturan bupati yang Buah 11 11 13 14
diawasi dan dipantau

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini,tahun sebelumnya dan


dari kondisi awal, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian
sasaran terciptanya ketertiban dan ketenteraman dalam masyarakat,
maka indikator mengalami peningkatan dari kondisi awal.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
terhadap target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen RPJMD.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
Indikator Kinerja Sat. Not.
2021 s/d Tahun (%)
(kondisi akhir) 2018
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah peraturan
daerah/peraturan bupati
yang diawasi dan
Buah 16 14 87,50 
dipantau

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 205


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Pada Sasaran strategis 32, terciptanya ketertiban dan


ketenteraman dalam masyarakat, terdapat 1 indikator sasaran yang
mendukung pencapaian sasaran ini, dan indikator sasaran tercapai
dengan notifiksi hijau yang berarti sudah tercapai/on track/on trend.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Pencapaian kinerja untuk sasaran terciptanya ketertiban dan
ketenteraman dalam masyarakat melalui indikator jumlah peraturan
daerah/peraturan bupati yang diawasi dan dipantau dengan capaian
tahun 2018 sebesar 100 persen artinya jumlah Peraturan
Daerah/Peraturan Bupati yang diawasi dan dipantau pada tahun
2018 di Kabupaten Bulukumba telah mencapai target yang
ditetapkan yaitu 14 buah.
Data dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa terdapat beberapa
Peraturan Daerah/Peraturan Bupati yang diawasi dan dipantau pada
tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2002 tentang Larangan,
Pengawasan, Penertiban, Peredaran dan Penjualan Minuman
Beralkohol.
2. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Berpakaian
Muslim dan Muslimah di Kabupaten Bulukumba.
3. Peraturan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengaturan Bukti
Kepemilikan Ternak Dalam Kab. Bulukumba.
4. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pajak Reklame.
5. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang Retribusi
Terminal,
6. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Retribusi
Mendirikan Bangunan
7. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin
Gangguan.
8. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bulukumba.
9. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pemeliharan
dan Penertiban Ternak.
10. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Bangunan
Gedung.
11. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan
kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 10
Tahun 2015 tentang Penyelenggaraaan Administrasi
Kependudukan.
12. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa
Rokok.
13. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyidik Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah daerah Kab. Bulukumba

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 206


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

14. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan


Ketentraman dan Ketertiban Umum.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran terciptanya ketertiban dan
ketenteraman dalam masyarakat adalah sebesar Rp4.691.569.100
dan di perubahan anggaran menurun menjadi Rp4.707.283.100, dan
dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp4.395.511.900 atau
93,38 persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 32 terdiri atas 1 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 3 program, yaitu:
1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
2. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban
dan keamanan.
3. Program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal.

33 Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama.

Analisis pencapaian Sasaran 33: Meningkatnya pelayanan


kehidupan beragama,dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Tahun 2018
Sasaran
Indikator Kinerja Sat. Capaian
Strategis Target Realisasi Not
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya 1 Jumlah pemuka
pelayanan agama/ lembaga
kehidupan keagamaan yang 484 148 30,58 TB
Org
beragama mendapatkan
pembinaan/fasil
itas.
2 Jumlah sarana
dan prasarana
ibadah yang Buah 73 105 143,84 SB
mendapatkan
bantuan
Rata-rata Capaian 87,21 KB

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini,


1 indikator kinerja mencapai target di atas 100 persen atau sangat
berhasil dan 1 indikator kinerja tersebut mencapai target di bawah
50 persen atau tidak berhasil. Secara umum rata-rata pencapaian
sasaran meningkatnya pelayanan kehidupan beragama, kurang
berhasil mencapai target yaitu rata-rata 87,21 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 207


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

b. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi
Indikator Kinerja Sat. 2015
(Kondisi 2016 2017 2018
Awal)
Jumlah pemuka agama/ lembaga
1 keagamaan yang mendapatkan Org 385 385 207 148
pembinaan/fasilitas.
Jumlah sarana dan prasarana
2. ibadah yang mendapatkan Buah 70 67 84 105
bantuan

Jika dilihat realisasi kinerja tahun ini dengan tahun


sebelumnya, maka 1 indikator yang menunjang pencapaian sasaran
terciptanya ketertiban dan ketentraman dalam masyarakat
mengalami peningkatan dan 1 indikator lainnya mengalami
penurunan dari tahun lalu dan kondisi awal (2015).
c. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun
sebelumnya dan beberapa tahun terakhir.
Target Realisasi
Tahun Kinerja Capaian
No. Indikator Sat. (%) Not.
2021 s/d Tahun
(kondisi akhir) 2018
Jumlah pemuka agama/
lembaga keagamaan yang
1.
mendapatkan
Org. 2.805 740 26,38 
pembinaan/fasilitas.
Jumlah sarana dan
2. prasarana ibadah yang Buah 75 105 140 
mendapatkan bantuan

Pada sasaran strategis 33 meningkatnya pelayanan kehidupan


beragama, terdapat 2 indikator yang mendukung pencapaian
sasaran ini, 1 indikator sasaran dengan notifikasi hijau yang berarti
sudah tercapai/on track/on trend dan 1 indikator sasaran dengan
notifikasi merah yang berarti sulit untuk dicapai.
d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian beberapa indikator
sasaran meningkatnya pelayanan kehidupan beragama dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
pelayanan kehidupan beragama melalui indikator jumlah pemuka
agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/fasilitas.
pada tahun 2018 sebesar 30,58 Persen, artinya realisasi jumlah
pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan
pembinaan/fasilitas pada tahun 2018 tidak berhasil mencapai target
yaitu 148 orang/organisasi dibandingkan target yang ditetapkan di
tahun yang sama yaitu 484 orang/organisasi.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 208


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Penyebab kegagalan tidak mencapai target diakibatkan dengan


terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kewenangan Desa, hal ini tentunya berdampak langsung
pada sasaran target pemuka agama/lembaga keagamaan yang
mendapatkan pembinaan/fasilitas pada tahun 2018, antara lain
pemberian insentif iman masjid, guru TKA/TPA, hibah untuk
Pesantren, Majelis Taklim, Sekolah Keagamaan yang sebelumnya
dianggarkan oleh kabupaten semua dan sejak adanya Permendagri
tersebut maka sebagian kewenangan beralih ke pemerintah desa.
Tahun 2018 untuk program peningkatan pelayanan kehidupan
beragama dan kesejahteran rakyat yang dianggarkan di Bagian Kesra
Setda Kabupaten Bulukumba terdiri dari Insentif imam masjid
sebanyak 70 orang dan insentif guru TKA/TPA sebanyak 62 orang,
dan terdapat juga dana hibah yang dikelolah Pemerintah Kabupaten
Bulukumba yang menyasar ke program keagamaan ini melalui dana
hibah kepada badan/ lembaga/ organisasi sebanyak 16
lembaga/organisasi sehingga total 148 orang/ badan/ lembaga/
organisasi.
Sebagai solusi, maka pada tahun anggaran 2019 harus
diperjelas dalam kewenangan desa bahwa dana desa dapat
digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana keagamaan di
desa dan juga dapat dianggarkan terkait pembinaan atau fasilitasi
pemuka agama/lembaga keagamaan di tingkat desa.
Kedua, Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya
pelayanan kehidupan beragama melalui indikator Jumlah sarana
dan prasarana ibadah yang mendapatkan bantuan pada Tahun 2018
sebesar 143,84 Persen, artinya realisasi jumlah sarana dan
prasarana ibadah yang mendapatkan bantuan pada tahun 2018
sangat berhasil atau melampaui target yang ditetapkan di tahun
2018 yaitu 105 buah dibandingkan target yang ditetapkan di tahun
yang sama yaitu 73 Buah.
Sampai dengan tahun 2017 jumlah sarana dan prasarana
ibadah yang mendapatkan bantuan sebanyak 84 buah dan di tahun
2018 bertambah jumlah sarana dan prasarana ibadah yang
mendapatkan bantuan 21 buah sehingga total sampai dengan tahun
2018 jumlah sarana dan prasarana ibadah yang mendapatkan
bantuan sebanyak 105 buah.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bulukumba dalam mencapai indikator jumlah sarana dan prasarana
ibadah yang mendapatkan bantuan adalah pemberian dana hibah
sesuai dengan permohonan proposal yang diajukan oleh masing-
masing pengurus masjid, dan dilakukan verifikasi adiministrasi serta
peninjauan lokasi tempat ibadah. Pada tahun 2018 pemberian
bantuan tempat ibadah pada tingkat desa telah dilimpahkan pada

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 209


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

kewenangan pemerintah Desa dengan menggunakan Anggaran Dana


Desa (ADD) dan Bantuan Dana Desa (BDD).
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Anggaran yang direncanakan pada perjanjian kinerja tahun
2018 untuk pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan
kehidupan beragama adalah sebesar Rp2.110.546.500 dan di
perubahan anggaran menurun menjadi Rp2.169.598.550, dan dari
anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp2.009.020.850 atau 92,60
persen.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Sasaran 33 terdiri atas 1 indikator sasaran. Pencapaian
indikator sasaran didukung oleh 1 program, yaitu Program
peningkatan pelayanan kehidupan beragama dan kesejahteraan
rakyat.

3.3 Realisasi Anggaran


Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 yang dibiayai dengan anggaran
yang tertuang dalam APBD Perubahan tahun 2018 yang disahkan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 6 Tahun
2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan
Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2018 dan Peraturan Bupati
Bulukumba Nomor 36 Tahun 2018 tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kabupaten Bulukumba Tahun anggaran 2018.
APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2018, secara garis besar
terdiri dari tiga bagian yaitu, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
Garis besar APBD Perubahan Tahun 2018 dan realisasinya
berdasarkan data hasil Reviu Inspektorat sebelum audit BPK, adalah
sebagai berikut:
Tabel 9.
Ringkasan Laporan Realisasi APBD
Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2018
2018

NO URAIAN JUMLAH (Rp) %


ANGGARAN SETELAH
REALISASI
PERUBAHAN
1 PENDAPATAN 1.496.672.478.735,88 1.426.900.299.517,07 95,34
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 200.080.565.506,88 137.907.547.289,07 68,93
1.1.1 Pendapatan Pajak 45.798.866.000,00 31.038.938.988,00 67,77
Daerah
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 24.771.860.000,00 10.945.342.367,00 44,18
1.1.3 Hasil Pengelolaan 3.657.435.565,00 3.657.435.565,00 100,00
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan 125.852.403.941,88 92.265.830.369,07 73,31
Asli Daerah Yang Sah
1.2 DANA PERIMBANGAN 1.047.419.964.999,00 1.041.482.831.591,00 99,43
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/ Bagi 21.530.191.999,00 17.844.641.100,00 82,88
Hasil Bukan Pajak
1.2.2 Dana Alokasi umum 705.099.263.000,00 705.099.263.000,00 100,00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 320.790.510.000,00 318.538.927.491,00 99,30

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 210


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

2018

NO URAIAN JUMLAH (Rp) %


ANGGARAN SETELAH
REALISASI
PERUBAHAN
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN 249.171.948.230,00 247.509.920.637,00 99,33
DAERAH YANG SAH
1.3.1 Pendapatan Hibah 53.424.600.000,00 52.030.840.000,00 97,39
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak 53.307.342.230,00 49.135.748.318,00 92,17
dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah
Lainnya
1.3.4 Dana Penyesuaian dan 130.396.406.000,00 130.396.406.000,00 100,00
Otonomi Khusus
1.3.5 Bantuan Keuangan 12.043.600.000,00 11.801.308.269,00 97,99
dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah
Lainnya
1.3.6 Pendapatan Lainnya - 4.145.618.050,00 0,00
2 BELANJA 1.478.746.559.991,48 1.402.274.834.733,31 94,83
2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 741.251.538.775,27 727.652.665.654,00 98,17
2.1.1 Belanja Pegawai 549.626.692.014,27 538.858.041.506,00 98,04
2.1.2 Belanja Bungan 4.286.242.719,00 4.286.242.719,00 100,00
2.1.4 Belanja Hibah 13.953.400.000,00 13.185.600.000,00 94,50
2.1.5 Balanja Bantuan Sosial 300.000.000,00 191.884.300,00 63,96
2.1.6 Belanja Bagi Hasil 3.589.440.542,00 1.582.675.368,00 44,09
kepada Provinsi/
Kabupaten/ Kota dan
Pemerintah Desa
2.1.7 Belanja Bantuan 169.361.847.500,00 169.414.305.761,00 100,03
Keuangan kepada
Provinsi/ Kabupaten/
Kota dan Pemerintahan
Desa
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 133.916.000,00 133.916.000,00 100,00
2.2 BELANJA LANGSUNG 737.495.021.216,21 674.622.169.079,31 91,47
2.2.1 Belanja Pegawai 63.543.014.125,00 58.668.619.037,00 92,33
2.2.2 Belanja Barang dan 343.555.638.865,21 310.623.424.272,31 90,41
Jasa
2.2.3 Belanja Modal 330.396.368.226,00 305.330.125.770,00 92,41
SURPLUS/ (DEFISIT) 17.925.918.744,40 24.625.464.783,76 137,37
3 PEMBIAYAAN DAERAH 8.249.679.255,60 20.033.412.312,60 242,84
3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 8.249.679.255,60 20.033.412.312,60 242,84
DAERAH
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan 8.249.679.255,60 8.249.956.412,60 100,00
Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
3.1.4 Penerimaan Pinjaman - 11.783.455.900,00 0,00
Daerah
3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 26.175.598.000,00 26.175.597.608,00 100,00
DAERAH
3.2.2 Penyertaan Modal 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00
(Investasi) Pemerintah
Daerah
3.2.3 Pembiayaan Pokok 22.175.598.000,00 22.175.597.608,00 100,00
Utang
PEMBIAYAAN NETTO (17.925.918.744,40) (6.142.185.295,40) 34,26
SISA LEBIH PEMBIAYAAN 0,00 18.483.279.488,36 0,00
ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
Sumber Data : Badan Pengelola Keuangan Daerah Tahun 2019

Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Pendapatan
Pendapatan Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2018
ditargetkan sebesar Rp1.496.672.478.735,88 dan terealisasi sebesar
Rp1.426.900.299.517,07 atau 95,34 persen. Target pendapatan
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2017. Target pendapatan tahun 2017
sebesar Rp1.543.657.553.185,43 dan di tahun 2018 turun menjadi
Rp1.496.672.478.735,88 atau turun 3,04 persen. Sedangkan
realisasi pendapatan mengalami penurunan yaitu dari

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 211


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Rp1.431.800.027.268,32 pada tahun 2017 dan turun menjadi


Rp1.426.900.299.517,07 pada tahun 2018 atau turun 0,34 persen.
Penurunan pendapatan ini disebabkan adanya penurunan
capaian pada:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target Rp200.080.565.506,88
terealisasi sebesar Rp137.907.547.289,07 atau 68,93 persen.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp201.080.429.101,32 atau
82,99 persen.
2. Dana Perimbangan dari target Rp1.047.419.964.999,00 terealisasi
sebesar Rp1.041.482.831.591,00 atau 99,43 persen. Realisasi
Dana Perimbangan ini mengalami penurunan dibandingkan tahun
2017 sebesar Rp1.059.812.765.683,00 atau 93,49 persen.

Gambar 14.
Perbandingan antara
target dan realisasi
pendapatan Pemerintah
Kabupaten Bulukumba
Tahun 2017-2018

Sumber:
Badan Pengelola Keuangan
Daerah Kab. Bulukumba, 2019

Beberapa upaya Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam


meningkatkan pencapaian target dan realisasi pendapatan dengan
beberapa kebijakan sebagai berikut:
a. Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan.
b. Meneliti dan mengkaji potensi, eksplorasi potensi serta
penerapan manajemen pengelolaan pendapatan yang efektif.
c. Melakukan perbaikan mekanisme pemungutan pendapatan
daerah dalam rangka peningkatan dan percepatan penerimaan
pendapatan daerah.
d. Peningkatan koordinasi dalam rangka perolehan dan pengelolaan
pendapatan daerah.
e. Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah sebagai sumber-
sumber pendapatan daerah
f. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap sumber-
sumber pendapatan daerah.
g. Pemberian punishment dan reward bagi aparatur pengelola
pendapatan daerah.

2. Belanja
Target belanja daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2018
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Target
belanja tahun 2017 sebesar Rp1.611.080.524.921,71 dan di tahun

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 212


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

2018 menurun menjadi Rp1.478.746.559.991,48 atau turun 8,21


persen. Sedangkan realisasi belanja mengalami penurunan yaitu dari
Rp1.490.352.730.162,00 pada tahun 2017 dan turun menjadi
Rp1.402.274.834.733,31 pada tahun 2018 atau turun 5,91 persen.
Alokasi Anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Bulukumba
tahun 2018 sebesar Rp1.478.746.559.991,48 terealisasi sebesar
Rp1.402.274.834.733,31 atau 94,83 persen, dengan rincian sebagai
berikut: belanja tidak langsung sebesar Rp741.251.538.775,27
terealisasi sebesar Rp727.652.665.654,00 atau 98,17 persen, dan
belanja langsung sebesar Rp737.495.021.216,21 terealisasi sebesar
Rp674.622.169.079,31 atau 91,47 persen.
Gambar 15.
Perbandingan antara
target dan realisasi belanja
Pemerintah Kabupaten
Bulukumba Tahun 2017-
2018

Sumber:
Badan Pengelola Keuangan
Daerah Kab. Bulukumba, 2019

Untuk mengoptimalkan capaian kinerja keuangan untuk tahun


selanjutnya maka Pemerintah Kabupaten Bulukumba melakukan
kebijakan sebagai berikut:
a. Efisiensi dan efektivitas anggaran.
b. Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan
yang mendukung arah kebijakan pembangunan daerah tahun
2019.
c. Penganggaran program dan kegiatan diprioritaskan untuk
pencapaian target indikator kinerja daerah tahun 2019 dalam
RPJMD Kabupaten Bulukumba, serta mendukung pembangunan
kebijakan pembangunan pemerintah pusat dan provinsi.
d. Tolok ukur dan target kinerja belanja daerah pada setiap kegiatan
disertai indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan
hasil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing OPD.
e. Optimalisasi belanja langsung untuk pembangunan infrastruktur
publik serta potensi unggulan daerah yang berkelanjutan dan
proporsional.
Selanjutnya akan diuraikan realisasi belanja langsung
berdasarkan sasaran strategis pembangunan daerah tahun anggaran
2018 sebagai berikut:

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 213


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Tabel 10.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2018
Berdasarkan Sasaran Strategis Pembangunan Daerah

No Sasaran Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) %


1 2 3 4 5
Meningkatnya kualitas dan
1 kuantitas infrastruktur publik 167.309.140.965,00 151.366.725.259,00 90,47
daerah yang berkeadilan
Meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana
2 46.884.948.355,00 41.302.694.514,00 88,09
dan prasarana dasar
permukiman.
Meningkatnya kualitas,
kuantitas, dan cakupan
3 4.803.040.070,00 3.550.303.303,00 73,92
infrastruktur kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya kualitas dan
cakupan pelayanan kesehatan
4 201.339.354.585,21 189.931.317.637,00 94,33
masyarakat pada tingkat dasar
dan rujukan.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta cakupan
5 42.138.415.975,00 41.448.275.975,00 98,36
infrastruktur pendidikan
masyarakat
Meningkatnya mutu
6 pendidikan pada seluruh 68.659.705.474,00 63.338.442.813,00 92,25
jenjang pendidikan.
Meningkatnya kualitas dan
7 kuantitas pendidik dan tenaga 581.000.000,00 358.704.512,00 61,74
kependidikan.
Meningkatnya minat dan
8 407.152.400,00 405.034.400,00 99,48
budaya baca masyarakat.
Meningkatnya produktivitas
komoditi pertanian,
kehutanan, perkebunan,
9 25.247.196.380,00 23.346.681.306,56 92,47
peternakan, dan perikanan
masyarakat dalam mendorong
ketahanan pangan daerah.
Berkembangnya potensi dan
10 11.478.874.300,00 8.607.610.427,00 74,99
daya tarik wisata.
Menurunnya angka
11 1.851.378.100,00 1.617.748.345,00 87,38
kemiskinan masyarakat.
Menurunnya tingkat
12 700.059.185,00 525.677.450,00 75,09
pengangguran daerah.
Meningkatnya kapasitas
13 238.122.875,00 220.085.075,00 92,43
kelembagaan ekonomi
Meningkatnya daya saing dan
14 721.437.425,00 670.584.888,00 92,95
produktivitas UMKM.
Meningkatnya kualitas
15 pelayanan perizinan yang 417.679.300,00 265.051.250,00 63,46
profesional.
Meningkatkan pertumbuhan
16 304.861.900,00 251.678.465,00 82,55
investasi PMA PMDN
Meningkatnya daya saing dan
17 144.140.500,00 106.566.450,00 73,93
pengembangan kewirausahaan
Meningkatnya kemandirian
18 dan partisipasi pemuda dalam 2.994.488.050,00 2.722.503.530,00 90,92
pembangunan.
Meningkatnya kualitas
sumberdaya manusia aparatur
19 5.442.927.425,00 4.603.100.908,00 84,57
pemerintah daerah dan
pemerintah desa
Meningkatnya efektivitas
20 216.292.500,00 151.160.334,00 69,89
kelembagaan pemerintah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 214


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

No Sasaran Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) %


1 2 3 4 5

Meningkatnya kualitas
21 perencanaan pembangunan 1.841.779.900,00 1.621.226.731,00 88,02
daerah.
Meningkatnya kualitas
pelayanan publik dan
22 12.684.738.675,00 11.864.642.446,00 93,53
pengelolaan keuangan daerah
yang transparan.
Meningkatnya pelayanan
23 2.054.316.900,00 2.006.807.657,00 97,69
administrasi kependudukan
Terwujudnya penegakan
hukum, kepastian hukum, dan
24 17.763.454.658,00 15.035.845.721,00 84,64
budaya hukum dalam rangka
supremasi hukum.
Meningkatnya kualitas
pengarusutamaan gender,
25 perlindungan perempuan dan 8.180.237.600,00 7.381.320.542,00 90,23
anak, dan kesejahteraan
sosial.
Meningkatnya kerjasama antar
26 daerah, masyarakat dan dunia 110.281.500,00 105.963.531,00 96,08
usaha.
Terwujudnya pengelolaanan
27 pemanfaatan ruang secara 1.780.730.250,00 1.523.706.115,00 85,57
optimal.
Meningkatnya kualitas
28 8.358.123.332,00 7.418.487.141,00 88,76
lingkungan hidup daerah.
Meningkatnya infrastruktur
29 6.757.810.424,00 6.586.421.441,00 97,46
dan kesiapsiagaan bencana.
Memajukan seni dan budaya
serta memelihara dan
30 melindungi situs sejarah 982.703.800,00 938.868.802,00 95,54
maupun benda-benda
kepurbakalaan.
Meningkatnya kualitas
31 kehidupan demokrasi dan 325.868.500,00 259.592.300,00 79,66
politik.
Terciptanya ketertiban dan
32 ketentraman dalam 4.707.283.100,00 4.395.511.900,00 93,38
masyarakat.
Meningkatnya pelayanan
33 2.169.598.550,00 2.009.020.850,00 92,60
kehidupan beragama.
JUMLAH 649.597.142.953,21 595.937.362.017,56 91,74

BELANJA LANGSUNG PENDUKUNG 87.897.878.263,00 78.684.807.061,75 89,52

TOTAL BELANJA LANGSUNG 737.495.021.216,21 674.622.169.079,31 91,47


Sumber: Diolah, Bappeda Kab. Bulukumba Tahun 2019

Anggaran belanja langsung sebesar Rp737.495.021.216,21 dan


terealisasi sebesar Rp674.622.169.079,31 atau 91,47 persen. Dari
besaran belanja langsung tersebut, anggaran yang langsung
berkontribusi terhadap pencapaian indikator kinerja daerah yang
ada dalam RPJMD tahun 2018 sebesar Rp649.597.142.953,21 dan
tereaisasi sebesar Rp595.937.362.017,56 atau 91,74 persen, dan
selebihnya merupakan belanja pendukung (administrasi umum)
sebesar Rp87.897.878.263,00 dan terealisasi sebesar
Rp78.684.807.061,75 atau 89,52 persen.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 215


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Untuk keberhasilan pencapaian kinerja dalam rangka mencapai


target indikator kinerja utama dan indikator kinerja daerah yang ada
dalam RPJMD, maka untuk tahun-tahun mendatang porsi untuk
belanja pendukung dapat dibatasi utamanya untuk rekening belanja
barang dan jasa yang tidak terlalu penting dan tidak berkontribusi
langsung terhadap pencapaian target indikator kinerja yang ada
dalam RPJMD, dan selanjutnya anggaran yang dirasionalkan dari
belanja pendukung (administrasi umum) ini diprioritaskan untuk
mencapai target yang masih belum tercapai di RPJMD.
Secara umum kendala utama yang dihadapi dalam pencapaian
tingkat kinerja dan realisasi keuangan Pemerintah Kabupaten
Bulukumba tahun 2018 sebagai berikut:
1. Terjadinya kondisi defisit anggaran, sehingga terdapat beberapa
program dan kegiatan yang direncanakan tidak dapat
dilaksanakan.
2. Tidak tercapainya realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Adanya beberapa kegiatan fisik pada beberapa OPD yang
terlambat melakukan proses pekerjaan.
4. Masih terdapat beberapa program dan kegiatan fisik yang
bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) yang realisasi fisik 100 persen dan keuanganya
belum terbayarkan yang menjadi utang Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba yang akan dibayarkan pada T.A 2019.
5. Terdapat beberapa kegiatan fisik yang yang bersumber dari Dana
Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) T.A 2018
yang tidak dapat selesai sampai dengan akhir tahun anggaran.
6. Masih terdapat indikator sasaran yang tidak berorientasi hasil dan
tidak menggambarkan output penting terhadap kinerja sasaran
yang akan dicapai serta tidak sinkron dengan program dan
kegiatan yang dilaksanakan.
7. Rendahnya pemanfaatan Sistem Informasi perencanaan dan
pengendalian perencanaan pembangunan daerah serta rendahnya
kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 216


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat 24 sasaran strategis yang mencapai hasil di atas 100
persen (sangat berhasil) yaitu sasaran strategis (1), (2), (3), (4), (5),
(6), (8), (9), (10), (13), (14), (15), (16), (17), (18), (20), (21), (23), (24),
(25), (27), (28), (29), dan (30); 2 sasaran tercapai dengan predikat
berhasil yaitu sasaran strategis (31), dan (32); 4 sasaran tercapai
dengan predikat cukup berhasil yaitu sasaran strategis (7), (11),
(19) dan (33); dan 3 sasaran tercapai dengan predikat kurang
berhasil yaitu sasaran strategis (12), (22), dan (26). Secara
kumulatif, rata-rata capaian ke-33 sasaran strategis sebesar
445,65 persen atau dengan predikat Sangat Berhasil.
2. Dari 41 Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten
Bulukumba yang mendukung sasaran strategis dalam RPJMD,
maka terdapat 22 indikator kinerja yang telah memenuhi kriteria
sangat berhasil atau 53,66 persen, 5 indikator kinerja yang telah
memenuhi kriteria berhasil atau 12,20 persen, 7 indikator kinerja
dengan kriteria cukup berhasil atau 17,07 persen, 5 indikator
kinerja dengan kriteria kurang berhasil atau 12,20 persen dan 2
indikator kinerja lainnya dengan kriteria tidak berhasil atau 4,88
persen.
3. Dari 128 indikator sasaran strategis tahun 2018 terhadap target
jangka menengah didapatkan hasil yaitu 95 indikator sasaran
dengan notifikasi hijau (sudah tercapai/on track/on trend) atau
74,22 persen, 21 indikator sasaran dengan notifikasi kuning
(butuh kerja keras) atau 16,41 persen, dan 12 indikator sasaran
dengan notifikasi merah (sulit tercapai) atau 9,38 persen.
4. Pendapatan Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2018
ditargetkan sebesar Rp1.496.672.478.735,88 dan terealisasi
sebesar Rp1.426.900.299.517,07 atau 95,34 persen. Target
pendapatan Kabupaten Bulukumba tahun 2018 mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Target
pendapatan tahun 2017 sebesar Rp1.543.657.553.185,43 dan di
tahun 2018 turun menjadi Rp1.496.672.478.735,88 atau turun
3,04 persen. Sedangkan realisasi pendapatan mengalami
penurunan yaitu dari Rp1.431.800.027.268,32 pada tahun 2017
dan turun menjadi Rp1.426.900.299.517,07 pada tahun 2018
atau turun 0,34 persen.
5. Target belanja daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2018
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017.
Target belanja tahun 2017 sebesar Rp1.611.080.524.921,71 dan di

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 217


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

tahun 2018 menurun menjadi Rp1.478.746.559.991,48 atau


turun 8,21 persen. Sedangkan realisasi belanja mengalami
penurunan yaitu dari Rp1.490.352.730.162,00 pada tahun 2017
dan turun menjadi Rp1.402.274.834.733,31 pada tahun 2018
atau turun 5,91 persen. Alokasi Anggaran belanja Pemerintah
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 sebesar
Rp1.478.746.559.991,48 terealisasi sebesar
Rp1.402.274.834.733,31 atau 94,83 persen.
6. Anggaran belanja langsung sebesar Rp737.495.021.216,21 dan
terealisasi sebesar Rp674.622.169.079,31 atau 91,47 persen. Dari
besaran belanja langsung tersebut, anggaran yang langsung
berkontribusi terhadap pencapaian indikator kinerja daerah yang
ada dalam RPJMD tahun 2018 sebesar Rp649.597.142.953,21 dan
tereaisasi sebesar Rp595.937.362.017,56 atau 91,74 persen, dan
selebihnya merupakan belanja pendukung (administrasi umum)
sebesar Rp87.897.878.263,00 dan terealisasi sebesar
Rp78.684.807.061,75 atau 89,52 persen.

4.2. Rekomendasi tindak lanjut


Beberapa permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba tahun 2018 diantaranya adalah:
1. Terjadinya kondisi defisit anggaran, sehingga terdapat beberapa
program dan kegiatan yang direncanakan tidak dapat
dilaksanakan.
2. Tidak tercapainya realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Adanya beberapa kegiatan fisik pada beberapa OPD yang
terlambat melakukan proses pekerjaan.
4. Masih terdapat beberapa program dan kegiatan fisik yang
bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) yang realisasi fisik 100 persen dan keuanganya
belum terbayarkan yang menjadi utang Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulukumba yang akan dibayarkan pada T.A 2019.
5. Terdapat beberapa kegiatan fisik yang yang bersumber dari Dana
Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) T.A 2018
yang tidak dapat selesai sampai dengan akhir tahun anggaran.
6. Masih terdapat indikator sasaran yang tidak berorientasi hasil dan
tidak menggambarkan output penting terhadap kinerja sasaran
yang akan dicapai serta tidak sinkron dengan program dan
kegiatan yang dilaksanakan.
7. Rendahnya pemanfaatan Sistem Informasi perencanaan dan
pengendalian perencanaan pembangunan daerah serta rendahnya
kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 218


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Dan sebagai tindak lanjut terhadap permasalahan yang


dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba maka
direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Percepatan pelaksanaan kegiatan fisik terkait proses tender dan
percepatan pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan.
2. Membangun sistem informasi perencanaan dan pengendalian
perencanaan pembangunan daerah yang berbasis teknologi serta
peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah.
3. Akselerasi penetapan perubahan RPJMD Kabupaten Bulukumba
Tahun 2016-2021 untuk menyesuaikan Organisasi Perangkat
Daerah yang telah dibentuk serta perbaikan target dan indikator
sasaran yang tidak berorientasi hasil atau tidak menggambarkan
output penting yang ingin dicapai.
4. Untuk keberhasilan pencapaian kinerja dalam rangka mencapai
target indikator kinerja utama dan indikator kinerja daerah yang
ada dalam RPJMD, maka untuk tahun-tahun mendatang porsi
untuk belanja pendukung dapat dibatasi utamanya untuk
rekening belanja barang dan jasa yang tidak terlalu penting dan
tidak berkontribusi langsung terhadap pencapaian target indikator
kinerja yang ada dalam RPJMD, dan selanjutnya anggaran yang
dirasionalkan dari belanja pendukung (administrasi umum) ini
diprioritaskan untuk mencapai target yang masih belum tercapai
di RPJMD.
5. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan.
6. Peningkatan kualitas pelayanan untuk mendekatkan dan
memudahkan masyarakat serta menyederhanakan sistem dan
prosedur pelayanan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Page | 219


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

PERJANJIAN KINERJA/ PK
PEMERINTAH KAB. BULUKUMBA TAHUN 2018

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018


KABUPATEN BULUKUMBA
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3
1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas 1 1 Persentase panjang jalan kabupaten 82,12 %
infrastruktur publik daerah yang dalam kondisi baik
berkeadilan. 2 2 Persentase jembatan dalam kondisi 93 %
baik
3 3 Persentase luas jaringan irigasi yang 15 %
terpelihara dan direhabilitasi
4 4 Persentase rumah tangga pengguna air 91 %
bersih

Program Anggaran
1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Rp 105.634.566.840
2 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Rp 7.328.592.700
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Rp 1.648.969.000

Januari 25, 2018


4 Program Pemberdayaan Jasa Kontruksi Rp 32.455.000
5 Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong Rp 8.032.531.000
6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 2.295.130.000
7 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Rp 54.669.013.748
dan Jaringan Pengairan Lainnya
8 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Rp 485.487.950
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
9 Program Pengendalian Banjir Rp 3.862.688.477

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 14


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

10 Program Peyediaan dan Pengelolaan Air Baku Rp 137.554.500


11 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Rp 5.308.233.150
Limbah
12 Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Rp 114.735.800
Besar
TOTAL SASARAN 1 Rp 189.549.958.165

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


1 2 3
2 Meningkatnya akses masyarakat terhadap 1 5 Rasio rumah layak huni 90,26 %
sarana dan prasarana dasar permukiman 2 6 Persentase kawasan kumuh 0,13 %
3 7 Jumlah rumah tangga pengguna 93.119 Unit
listrik
4 8 Persentase rumah tangga bersanitasi 66 %
5 9 Jumlah pasar rakyat yang dibangun/ 30 Buah
direhabilitasi
6 10 Jumlah pelabuhan rakyat yang 3 Buah
direhabilitasi

Januari 25, 2018


7 11 Rasio panjang jalan per jumlah 0,145 %
kendaraan
8 12 Jumlah terminal angkutan 2 Buah
penumpang yang telah dilayani
angkutan umum dalam trayek.
9 13 Jumlah penyiaran TV/ Radio Lokal 11 Buah

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 15


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Program Anggaran
1 Program Pengembangan Perumahan Rp 3.333.059.300
2 Program Lingkungan Sehat Perumahan Rp 269.691.500
3 Program Perencanaan Tata Ruang Rp 819.096.700
4 Program Pengendalian Penataan Ruang Rp 210.605.300
5 Program Pengembangan Permukiman Rp 26.593.712.225
6 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Rp 77.286.600
Tumbuh
7 Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Rp 932.899.700
Besar
8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Rp 7.454.633.500
Limbah
9 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Rp 793.914.450
10 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Rp 1.111.324.600
11 Program Pembangunan Sistem informasi/ Database Jalan dan Rp 69.500.000
Jembatan
12 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitasi Perhubungan Rp 297.785.800
13 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas LLAJ Rp 87.041.450

Januari 25, 2018


14 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Rp 607.839.450
15 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Rp 23.440.550
16 Program Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Rp 725.700.000
Pemerintah Daerah
17 Program Pengembangan E-Goverment Rp 780.422.250
18 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Rp 361.306.500
TOTAL SASARAN 2 Rp 44.549.259.875

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 16


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


1 2 3
3 Meningkatnya kualitas, kuantitas, dan 1 14 Persentase ibu hamil yang 88 %
cakupan infrastruktur kesehatan mendapatkan pelayanan antenatal
masyarakat. minimal 4 kali (K4)
2 15 Persentase persalinan di fasilitas 93 %
pelayanan kesehatan
3 16 Cakupan komplikasi kebidanan yang 100 %
ditangani
4 17 Cakupan pelayanan nifas 95 %
5 18 Persentase cakupan kunjungan 98 %
neonatal pertama (KN1)
6 19 Persentase cakupan pelayanan anak 75 %
balita
7 20 Cakupan penjaringan kesehatan 95 %
siswa SD dan sederajat
8 21 Cakupan pelayanan kesehatan pada 25 %
usia lanjut
9 22 Cakupan pelayanan kesehatan 30 %
penderita hipertensi

Januari 25, 2018


10 23 Cakupan pelayanan kesehatan 25 %
penderita diabetes melitus
11 24 Cakupan pelayanan kesehatan jiwa 29 %
pada orang dengan gangguan jiwa
berat
12 25 Cakupan pelayanan kesehatan orang 25 %
dengan TB

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 17


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


1 2 3
13 26 Cakupan pelayanan kesehatan orang 10 %
dengan resiko terinfeksi HIV
14 27 Cakupan desa yang melaksanakan 89 %
STBM

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Rp 2.806.798.000
2 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Rp 75.000.000
3 Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Menular Rp 275.000.000
4 Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama dan Kesra Rp 77.967.500
5 Program Peningkatan Pelayanan Lansia Rp 85.000.000
6 Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp 200.000.000
7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Rp 340.999.950
8 Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba PMS, termasuk Rp 30.386.000
HIV AIDS
9 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp 85.000.000

Januari 25, 2018


10 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Rp 274.000.000
11 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp 674.074.200
TOTAL SASARAN 3 Rp 4.924.225.650

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 18


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


1 2 3
4 Meningkatnya kualitas dan cakupan 1 28 Persentase Pemberi pelayanan GD 81,1 %
pelayanan kesehatan masyarakat pada yang bersertifikat yang masih
tingkat dasar dan rujukan. berlaku BLS/ PPGD/ GELS/ ALS
2 29 Persentase kepuasan pelanggan rawat 87,6 %
jalan dan rawat inap
3 30 Jumlah puskesmas yang terakreditasi 9 Unit

Program Anggaran
1 Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Rp 28.058.173.550
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit
Mata
2 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp 7.305.351.611
3 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp 60.086.596.613
4 Program Pengawasan Obat dan Makanan Rp 200.000.000
5 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia Rp 30.000.000

Januari 25, 2018


6 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp 367.126.850
7 Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Menular Rp 495.000.000
8 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Rp 390.000.000
9 Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp 100.000.000
10 Program Pelayanan Kesehatan BLUD Rp 85.000.000.000
11 Program Perencanaan Sosial dan Budaya Rp 277.862.800
12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rp 2.140.700.000

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 19


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

13 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Rp 9.902.626.739


Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringanya
TOTAL SASARAN 4 Rp 194.353.438.163

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
5 Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta 1 31 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
cakupan infrastruktur pendidikan bangunan baik
masyarakat. a. ruang kelas 21,5 %
b. perpustakaan 43 %
2 32 Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
a. ruang kelas 30,24 %
b. perpustakaan 20 %
c. laboratorium 23 %
3 33 Sekolah pendidikan SMA kondisi
bangunan baik
a. ruang kelas 70,45 %

Januari 25, 2018


b. perpustakaan 77,7 %
c. laboratorium 74 %

Program Anggaran
1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Rp 41.803.750.898
TOTAL SASARAN 5 Rp 41.803.750.898

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 20


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
6 Meningkatnya mutu pendidikan pada 1 34 Angka Partisipasi Kasar (APK)
seluruh jenjang pendidikan. a. SD sederajat 110,78 %
b. SMP sederajat 110,90 %
c. SMA sederajat 115,15 %
2 35 Angka Partisipasi Murni (APM)
a. SD sederajat 107,91 %
b. SMP sederajat 99,00 %
c. SMA sederajat 96,67 %
3 36 Angka Partisipasi Sekolah (APS)
a. SD sederajat 120,10 %
b. SMP sederajat 104,75 %
c. SMA sederajat 98,15 %
4 37 Angka Putus Sekolah (APTS)
a. SD sederajat 0,06 %
b. SMP sederajat 0,16 %

Januari 25, 2018


c. SMA sederajat 0,15 %
5 38 Angka Melanjutkan (AM)
a. SD ke SMP 100,61 %
b. SMP ke SMA 97,50 %
6 39 Persentase kelulusan
a. SD sederajat 99,70 %
b. SMP sederajat 99,85 %
c. SMA sederajat 99,15 %

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 21


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
7 40 Rasio guru dan murid
a. SD sederajat 1:30 %
b. SMP sederajat 1:30 %
c. SMA sederajat 1:30 %
8 41 Persentase jumlah satuan
pendidikan yang sudah terakreditasi
a. SD sederajat 85,95 %
b. SMP sederajat 57,17 %
c. SMA sederajat 46,92 %
9 42 Persentase sekolah yang 36 %
memanfaatkan pembelajaran
berbasis TIK.
10 43 Jumlah siswa miskin yang
memperoleh beasiswa
a. SD sederajat 18.000 Org
b. SMP sederajat 5.500 Org

Januari 25, 2018


c. SMA 4.742 Org
d. SMK 953 Org
11 44 Jumlah medali peserta didik pada 8 Buah
kejuaraan/lomba tingkat regional
dan nasional.
12 45 Jumlah kegiatan pembinaan 37 Keg.
pendidikan non formal.

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 22


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Program Anggaran
1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Rp 71.360.094.000
2 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp 167.000.000
3 Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp 205.000.000
4 Program Pendidikan Non Formal Rp 694.575.000
TOTAL SASARAN 6 Rp 72.426.669.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


1 2 3
7 Meningkatnya kualitas dan kuantitas 1 46 Persentase pendidik yang
pendidik dan tenaga kependidikan. tersertifikasi pada satuan
pendidikan.
a. SD sederajat 59 %
b. SMP sederajat 65,90 %
c. SMA 92,75 %
d. SMK 54,85 %

Januari 25, 2018


Program Anggaran
1 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Rp 831.000.000
TOTAL SASARAN 7 Rp 831.000.000

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 23


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
8 Meningkatnya minat dan budaya baca 1 47 Angka melek huruf 92,56 %
masyarakat 2 48 Jumlah perpustakaan yang dibina 720 Unit

Program Anggaran
1 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Rp 336.915.500
Perpustakaan
2 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Rp 23.450.900
3 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah Rp 39.437.000
4 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Rp 39.829.000
TOTAL SASARAN 8 Rp 439.632.400

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

Januari 25, 2018


9 Meningkatnya produktivitas komoditi 1 49 Pertumbuhan PDRB 8,5 %
pertanian, kehutanan, perkebunan, 2 50 PDRB atas dasar harga berlaku 11.804.904,21 Rp.
peternakan, dan perikanan masyarakat (ADHB)
dalam mendorong ketahanan pangan 3 51 PDRB perkapita 26.489.480,47 Rp.
daerah.
4 52 Rata-rata pendapatan perkapita 105.590 Rp.
masyarakat petani
5 53 Konstribusi sektor pertanian, 38,77 %
kehutanan, dan perkebunan
terhadap PDRB

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 24


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
6 54 PDRB sektor pertanian, kehutanan, 5.175.743,90 Rp.
dan perkebunan atas dasar harga
berlaku (ADHB).
7 55 PDRB sektor pertanian, kehutanan, 3.449.937,78 Rp.
dan perkebunan atas dasar harga
konstan (ADHK).
8 56 Cakupan pembinaan kelompok tani 0,13 %
9 57 Jumlah tempat pengolahan padi 18 Unit
yang menggunakan teknologi
10 58 Pertumbuhan populasi ternak
a. Sapi potong 78.665 Ekor
b. Kerbau 1.644 Ekor
c. Kuda 28.603 Ekor
d. Kambing 37.194 Ekor
e. Ayam Buras 870.482 Ekor
f. Ayam ras pedaging 2.715.240 Ekor

Januari 25, 2018


g. Ayam ras petelur 343.294 Ekor
h. Itik 24.893 Ekor
11 59 Jarak rekonstruksi tata batas 20 Km
Tahura.
12 60 Luas areal komoditi perkebunan 38.987,50 Ha
13 61 Jumlah desa mandiri pangan yang 8 Unit
dibina
14 62 Jumlah lumbung pangan yang 25 Unit
dibangun

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 25


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
15 63 Jumlah cadangan pangan 90 Ton
pemerintah daerah
16 64 Jumlah cadangan pangan 150 Ton
masyarakat
17 65 Pembinaan kelompok wanita tani 66 Klp
18 66 Jumlah Badan Usaha Milik 90 Unit
Desa(BUMDES) yang dibentuk
19 67 Cakupan pembinaan kelompok 65,62 %
nelayan
20 68 Jumlah produksi perikanan 180.842 Ton

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi Rp 47.435.000
2 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Rp 80.989.000
3 Program Penataan Struktur Industri Rp 27.290.000

Januari 25, 2018


4 Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri Rp 171.965.250
5 Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial Rp 75.896.500
6 Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Rp 21.020.000
Daerah
7 Program Pembangunan/ Pengembangan Perekonomian Daerah Rp 119.729.100
8 Program Peningkatan Upaya Pengelolaan dan Konservasi Rp 50.000.000
Pertambangan Mineral
9 Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan Rp 35.000.000

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 26


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

10 Program Kedaulatan Energi Rp 40.000.000


11 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Rp 124.710.800
Perkebunan
12 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp 100.365.400
13 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Rp 351.847.500
Lapangan
14 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Rp 87.750.950
Perkebunan Berkelanjutan
15 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Rp 60.351.500
16 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp 75.000.000
17 Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Industri Tembakau Rp 306.659.800
18 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Rp 8.642.087.950
19 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Rp 1.173.502.300
20 Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Ternak Rp 383.789.375
21 Program Peningkatan Poduksi Hasil Peternakan Rp 2.511.298.675
22 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Rp 46.861.000
23 Program Peningkatan Produksi Peternakan Rp 26.000.000
24 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Rp 2.286.002.250

Januari 25, 2018


25 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Rp 87.049.200
26 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Rp 123.465.675
27 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya alam Rp 695.704.625
28 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Rp 134.978.750
Alam
29 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Rp 303.823.250
Alam dan Lingkungan Hidup

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 27


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

30 Program Pengembangan, Penyediaan Sumberdaya Pangan dan Rp 717.509.700


Penanganan Kerawanan Pangan
31 Program Peningkatan Mutu Perencanaan, Pelaksanaan, Rp 40.040.300
Monitoring dan Evaluasi Lingkup Ketahanan Pangan
32 Program Pembinaan Pengembangan dan Penguatan Lembaga Rp 406.765.600
Distribusi Pangan dan Cadangan Pangan
33 Program Pembinaan Pendampingan Komsumsi Pangan, Promosi Rp 199.736.175
Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan
34 Program Pembinaan, Pendampingan dan Penguatan Kelembagaan Rp 69.011.750
Kemanan Pangan, Pengawasan Keamanan
35 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Rp 527.777.700
36 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaaan Rp 216.725.100
37 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Rp 224.559.900
Desa
38 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Rp 15.135.000
39 Program Pengembangan Perikanan Tangkap Rp 4.511.194.725
40 Program Pengembangan Budidaya Perikanan Rp 1.795.752.700
41 Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Rp 86.657.000

Januari 25, 2018


Air Tawar
TOTAL SASARAN 9 Rp 27.001.439.500

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 28


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
10 Berkembangnya potensi dan daya tarik 1 69 Jumlah obyek wisata yang dikelola 10 Buah
wisata. dan dikembangkan
2 70 Jumlah kunjungan wisatawan 260.000 Org

Program Anggaran
1 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Rp 6.370.950.100
2 Program Pengembangan Kemitraan Rp 355.705.000
3 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Rp 2.486.182.400
TOTAL SASARAN 10 Rp 9.212.837.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
11 Menurunnya angka kemiskinan 1 71 Jumlah penduduk miskin 24.692 Jiwa

Januari 25, 2018


masyarakat. 2 72 Jumlah kelompok usaha masyarakat 420 Klp
yang dibina

Program Anggaran
1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil Rp 1.223.279.800
(KAT) dan Penyadang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
lainnya
2 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Rp 76.283.000

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 29


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

3 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp 231.798.000


4 Program Perencanaan Sosial dan Budaya Rp 283.159.600
5 Program Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Rp 122.312.500
TOTAL SASARAN 11 Rp 1.936.832.900

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
12 Menurunnya tingkat pengangguran 1 73 Angka partisipasi angkatan kerja 95,50 %
daerah. 2 74 Angka pengangguran terbuka 1,03 %
3 75 Angka sengketa pengusaha- pekerja 2 Kasus
per tahun

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp 275.213.250
2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp 326.469.500
3 Program Pembinaan Pelatihan dan Kompetensi Tenaga Kerja Rp 57.768.300

Januari 25, 2018


4 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Rp 59.246.375
Ketenagakerjaan
5 Program Pembinaan Hubungan Industri Tenaga Kerja Rp 41.800.100
TOTAL SASARAN 12 Rp 760.497.525

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 30


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
13 Meningkatnya kapasitas kelembagaan 1 76 Persentase koperasi berprestasi 2,76 %
ekonomi masyarakat.

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp 231.062.500
TOTAL SASARAN 13 Rp 231.062.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
14 Meningkatnya daya saing dan 1 77 Jumlah UMKM aktif non BPR/LKM 11.075 Unit
produktivitas UMKM.

Program Anggaran

Januari 25, 2018


1 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah dan Kondusif Rp 206.089.125
2 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Rp 156.007.000
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
3 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp 285.382.300
4 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp 75.000.000
TOTAL SASARAN 14 Rp 722.478.425

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 31


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
15 Meningkatnya kualitas pelayanan 1 78 Jumlah perizinan yang diterbitkan 1.629 Buah
perizinan yang profesional. tepat waktu
2 79 Jumlah produk hukum daerah terkait 2 Buah
perizinan
3 80 Sistem Informasi Pelayanan Perizinan 1 Apl

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Rp 328.661.300
2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Rp 8.518.000
TOTAL SASARAN 15 Rp 337.179.300

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
16 Meningkatkan pertumbuhan investasi PMA 1 81 Jumlah nilai investasi:

Januari 25, 2018


dan PMDN a. PMDN 20 Milyar Rp.
b. PMA 2 Juta $
Anggaran
Program
1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Rp 147.207.400
2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Rp 124.754.500
3 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp 75.000.000
TOTAL SASARAN 16 Rp 346.961.900

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 32


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
17 Meningkatnya daya saing dan 1 82 Jumlah usahawan yang dibina 464 Org
pengembangan kewirausahaan.

Program Anggaran
1 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Rp 131.790.500
Mikro Kecil Menengah
2 Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Rp 34.350.000
Kecakapan Hidup Pemuda
TOTAL SASARAN 17 Rp 166.140.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
18 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi 1 83 Jumlah organisasi pemuda 45 Unit
pemuda dalam pembangunan

Januari 25, 2018


2 84 Jumlah prestasi karya ilmiah remaja 5 Kali
3 85 Jumlah organisasi olahraga 30 Unit
4 86 Jumlah prestasi olahraga yang dicapai 15 Kali

Program Anggaran
1 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Rp 25.000.000
2 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Rp 1.185.000.000
3 Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Rp 35.000.000

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 33


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

4 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Rp 50.000.000


5 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Rp 650.000.000
6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Rp 755.000.000
TOTAL SASARAN 18 Rp 2.700.000.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
19 Meningkatnya kualitas sumberdaya 1 87 Jumlah aparatur pemerintah daerah 31 Org
manusia aparatur pemerintah daerah dan yang menyelesaikan jenjang
pemerintah desa. pendidikan formal S1, S2, dan S3.
2 88 Jumlah aparatur pemerintah daerah 563 Org
yang mengikuti pendidikan dan
pelatihan.
3 89 Jumlah aparatur pemerintah desa 204 Org
yang mengikuti pendidikan dan
pelatihan.
4 90 Jumlah aparatur yang memperoleh 250 Org
penghargaan

Januari 25, 2018


5 91 Jumlah aparatur yang mendapatkan 12 Org
penjatuhan hukuman disiplin

Program Anggaran
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp 1.718.810.400
2 Program Koordinasi, Pengembagan Sumber Daya Kehumasan, dan Rp 221.649.000
Keprotokoleran

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 34


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

3 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Rp 36.291.000


Aparatur Pengawasan
4 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Rp 199.069.300
Pembangunan Daerah
5 Program Pendidikan Kedinasan Rp 143.225.800
6 Program Pengembangan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Rp 2.295.213.000
7 Program Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Sumber Daya Rp 434.984.000
Alam
8 Program Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Sumber Daya Rp 260.815.000
Manusia
9 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Rp 203.852.000
TOTAL SASARAN 19 Rp 5.513.909.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
20 Meningkatnya efektivitas kelembagaan 1 92 Jumlah produk hukum yang terkait 3 Buah
pemerintah dengan kelembagaan

Januari 25, 2018


Program Anggaran
1 Program Penataan Daerah Otonomi Baru Rp 219.232.500
TOTAL SASARAN 20 Rp 219.232.500

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 35


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
21 Meningkatnya kualitas perencanaan 1 93 Persentase program RPJMD yang 100 %
pembangunan daerah diakomodir dalam RKPD
2 94 Kategori penilaian SAKIP dari CC
Kementerian PAN dan RB
3 95 Persentase tingkat keterisian data 60
dalam sistem informasi pembangunan
daerah

Program Anggaran
1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp 1.375.267.100
2 Program Perencanaan Sosial dan Budaya Rp 340.874.900
3 Program Pengembangan Data/ Informasi Rp 167.555.000
4 Program Pengembangan Data/ Informasi/Statistik Daerah Rp 26.000.000
TOTAL SASARAN 21 Rp 1.909.697.000

Januari 25, 2018


SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
22 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 1 96 Opini Laporan Keuangan Pemerintah WTP Opini
dan pengelolaan keuangan daerah yang Daerah Wajar Tanpa Pengecualian
transparan. (WTP)
2 97 Persentase pertumbuhan jumlah 10 %
pendapatan daerah

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 36


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
3 98 Dokumen APBD 2 Dok.

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Rp 133.027.500
Apartur Pengawasan
2 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp 207.530.800
3 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Rp 939.005.250
Kepala Daerah
4 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Rp 5.406.071.375
Daerah
5 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah Rp 789.424.750
6 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Rp 5.019.428.000
Daerah
7 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Rp 234.727.000
Kabupaten/ Kota

Januari 25, 2018


8 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangaan Desa Rp 115.000.000
TOTAL SASARAN 22 Rp 12.844.214.675

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 37


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
23 Meningkatnya pelayanan administrasi 1 99 Cakupan penerbitan kartu keluarga 95 %
kependudukan. (KK)
2 100 Cakupan penerbitan KTP-el 60 %
3 101 Jumlah kepemilikan akta kelahiran 210 %
per 1000 penduduk
4 102 Cakupan penerbitan akta kematian. 0,25 %

Program Anggaran
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan Rp 2.098.532.000
TOTAL SASARAN 23 Rp 2.098.532.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
24 Terwujudnya penegakan hukum, 1 103 Jumlah produk hukum daerah yang 650 Buah

Januari 25, 2018


kepastian hukum, dan budaya hukum dihasilkan
dalam rangka supremasi hukum. 2 104 Persentase tindak lanjut temuan 100 %
3 105 Indeks Penilaian Mandiri 70 %
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) instansi Pemerintah
Kabupaten Bulukumba
4 106 Penyelesaian sengketa tanah aset 5 Kasus
pemerintah daerah
5 107 Tingkat Maturitas SPIP Level 3 Level 2

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 38


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
6 108 Tingkat Kapabilitas Aparat Level 2
Pengawasan Intern Pemerintah Level
3

Program Anggaran
1 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Rp 6.758.016.950
2 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Rp 5.666.466.300
Daerah
3 Program Penyelenggaraan Pemerintahan Rp 87.351.000
4 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Rp 2.716.038.500
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
5 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Rp 50.608.125
6 Program Penataan Daerah Otonomi Baru Rp 151.712.750
7 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp 558.351.625
8 Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi Rp 782.450.400

Januari 25, 2018


9 Program Pembinaan Kecamatan Rp 79.944.200
10 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Jabatan Rp 828.437.700
11 Program Penyelesian Konflik-Konflik Pertanahan Rp 93.112.500
12 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Pengunaan dan Rp 7.579.718.089
Pemanfaatan Tanah
13 Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah Rp 85.000.000
TOTAL SASARAN 24 Rp 25.437.208.139

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 39


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
25 Meningkatnya kualitas pengarusutamaan 1 109 Persentase cakupan pasangan usia 15 %
gender, perlindungan perempuan dan subur menjadi peserta KB aktif.
anak, dan kesejahteraan sosial.
2 110 Cakupan penyediaan alat dan obat 71 Set
kontrasepsi
3 111 Cakupan korban kekerasan yang 180 Kasus
mendapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas terlatih
didalam Unit Pelayanan terpadu.
4 112 Jumlah sarana sosial yang 20 Buah
direhabilitasi
5 113 Persentase Penyandang Masalah 6,61 %
Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
memperoleh bantuan sosial

Program Anggaran
1 Program Kesehatan Reproduksi Remaja Rp 115.000.000

Januari 25, 2018


2 Program Keluarga Berencana Rp 4.261.870.000
3 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan Rp 85.000.000
KB/KR yang Mandiri
4 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga Rp 18.370.000
5 Program Kelembagaan dan Jaringan KB Rp 15.000.000
6 Program Perencanaan Sosial dan Budaya Rp 284.179.800
7 Program Pelayanan Kontrasepsi Rp 200.000.000

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 40


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

8 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Rp 219.285.100


Anak
9 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Rp 239.045.000
Pembangunan
10 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Rp 433.494.250
Perempuan
11 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Rp 90.385.000
Perempuan
12 Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan Rp 325.000.000
13 Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Rp 45.101.000
14 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rp 762.878.900
15 Program Pembinaan Anak Terlantar Rp 55.686.750
16 Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma Rp 265.005.750
17 Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Rp 72.947.500
Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya)
18 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Rp 821.028.550
TOTAL SASARAN 25 Rp 8.309.277.600

Januari 25, 2018


SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
26 Meningkatnya kerjasama antar daerah, 1 114 Jumlah kerjasama antar daerah 5 Buah
masyarakat, dan dunia usaha.

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 41


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Program Anggaran
1 Program Kerjasama Pembangunan Rp 40.000.000
2 Program Penataan Daerah Otonomi Baru Rp 70.281.500
TOTAL SASARAN 26 Rp 110.281.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
27 Terwujudnya pengelolaan dan 1 115 Rasio bangunan ber- IMB per satuan 20,94 %
pemanfaatan ruang secara optimal. bangunan
2 116 Rasio Ruang Terbuka Hijau 15 %
persatuan luas wilayah perkotaan

Program Anggaran
1 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rp 1.789.827.750
TOTAL SASARAN 27 Rp 1.789.827.750

Januari 25, 2018


SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
28 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 1 117 Persentase Penanganan Sampah 99,57 %
daerah. 2 118 Persentase informasi kerusakan 80 %
tanah untuk produksi biomassa baik
potensi rusak IV, III, II, dan I

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 42


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
3 119 Persentase jumlah sumber air yang 100 %
dipantau kualitasnya, ditetapkan
status mutu airnya, dan
diinformasikan status mutu airnya

Program Anggaran
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rp 7.467.048.675
2 Program Peningkatan dan Pengembangan Bidang Lingkungan Rp 240.375.550
Hidup
3 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Rp 1.080.814.025
Hidup
TOTAL SASARAN 28 Rp 8.788.238.250

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Januari 25, 2018


1 2 3
29 Meningkatnya infrastruktur dan 1 120 Jumlah aparatur yang mengikuti 8 Org
kesiapsiagaan bencana. pelatihan tanggap darurat bencana
2 121 Presentase korban bencana yang 100 %
menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat
3 122 Tingkat waktu tanggap (response 75 %
time rate) layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK)

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 43


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

Program Anggaran
1 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Rp 2.431.116.623
2 Program Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana Rp 526.719.000
3 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Rp 3.585.598.400
Kebakaran
4 Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Rp 174.301.000
Bencana Daerah
TOTAL SASARAN 29 Rp 6.717.735.023

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
30 Memajukan seni dan budaya serta 1 123 Jumlah cagar budaya 22 Buah
memelihara dan melindungi situs sejarah yang dilestarikan
maupun benda-benda kepurbakalaan. 2 124 Jumlah penyelenggaraan 3 Kali
festival seni dan budaya

Program Anggaran

Januari 25, 2018


1 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Rp 440.000.000
2 Program Pengelolaan Keragaman Budaya Rp 407.000.000
TOTAL SASARAN 30 Rp 847.000.000

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 44


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
31 Meningkatnya kualitas kehidupan 1 125 Jumlah kegiatan 5 Kali
demokrasi dan politik pendidikan politik
masyarakat

Program Anggaran
1 Program Pendidikan Politik Masyarakat Rp 134.687.000
2 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Rp 83.660.000
3 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Rp 27.521.500
4 Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilu Rp 110.000.000
TOTAL SASARAN 31 Rp 355.868.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
32 Terciptanya ketertiban dan ketenteraman 1 126 Jumlah peraturan 14 Buah

Januari 25, 2018


dalam masyarakat. daerah/ peraturan bupati
yang diawasi dan dipantau

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Rp 4.226.269.000
2 Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Rp 48.080.100
Keamanan

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 45


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan
Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

3 Program Pemiliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Rp 417.220.000


Kriminal
TOTAL SASARAN 32 Rp 4.691.569.100

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3
33 Meningkatnya pelayanan kehidupan 1 127 Jumlah pemuka agama/ 484 Org
beragama lembaga keagamaan yang
mendapatkan
pembinaan/fasilitas.
2 128 Jumlah sarana dan 73 Buah
prasarana ibadah yang
mendapatkan bantuan

Program Anggaran
1 Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama dan Kesra Rp 2.110.546.500
TOTAL SASARAN 33 Rp 2.110.546.500

Januari 25, 2018


Bulukumba, Januari 2018

BUPATI BULUKUMBA,

A. M. SUKRI A. SAPPEWALI

Perjanjian Kinerja Pemkab. Bulukumba Tahun 2018 Page | 46


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

INDIKATOR KINERJA UTAMA/ IKU


PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

DAFTAR PENGHARGAAN/PRESTASI YANG DIRAIH


PEMERINTAH KAB. BULUKUMBA TAHUN 2018

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

DAFTAR PENGHARGAAN/PRESTASI YANG DIRAIH


PEMERINTAH KAB. BULUKUMBA TAHUN 2018

PENGHARGAAN/PRESTASI TINGKAT NASIONAL:


1. Penghargaan Kinerja Tertinggi Urutan 9 Nasional
Penyelenggaraan Pemerintahan, yang diberikan oleh Menteri
Dalam Negeri dan diterima oleh Bupati Bulukumba pada tanggal
25 April 2018.
2. Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, yang diberikan oleh
Wakil Presiden RI H. M. Jusuf Kalla dan diterima oleh Bupati
Bulukumba pada tanggal 25 April 2018.
3. Penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria sebagai Cakupan
Kinerja Terbaik, yang diberikan oleh Menteri Kesehatan RI dan
diterima oleh Wakil Bupati Bulukumba pada tanggal 29 April
2018.
4. Penghargaan dari BPK RI dalam meraih Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran 2017, yang diberikan oleh Kepala BPK
Perwakilan Sulawesi Selatan dan diterima oleh Bupati
Bulukumba pada tanggal 28 Mei 2018.
5. Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA), yang diberikan oleh
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
dan diterima oleh Bupati Bulukumba pada tanggal 23 Juli 2018.
6. Penghargaan Pembina Program Kampung Iklim Tahun 2018, yang
diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan
diterima oleh Bupati Bulukumba pada tanggal 25 Oktober 2018.
7. Penghargaan Top 25 Pengelola Pengaduan Publik Terbaik di
Indonesia, yang diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI dan diterima oleh Wakil
Bupati Bulukumba pada tanggal 10 Desember 2018.
8. Penghargaan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia, yang
diberikan oleh Wakil Presiden RI H. M. Jusuf Kalla dan diterima
oleh Wakil Bupati Bulukumba pada tanggal 11 Desember 2018.
9. Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE), yang diberikan
oleh Wakil Presiden RI H. M. Jusuf Kalla dan diterima oleh Wakil
Bupati Bulukumba pada tanggal 19 Desember 2018.
10. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (SDN 6
Kasuara), yang diberikan oleh Meneri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI dan diterima oleh Wakil Bupati Bulukumba pada
tanggal 21 Desember 2018.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018


“Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan

Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius”

11. Penghargaan Mensukseskan Kegiatan Pendaftaran Tanah


Sistematis Lengkap (PTSL), yang diberikan oleh Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/ BPN dan diterima oleh Bupati
Bulukumba pada tanggal 21 Desember 2018.
12. Piala Adipura Kategori Kota Kecil Tahun 2018, yang diberikan
oleh Wakil Presiden RI H. M. Jusuf Kalla dan diterima oleh
Bupati Bulukumba pada tanggal 14 Januari 2019.
13. SAKIP Award Tahun 2018 Predikat “B”, yang diberikan oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI dan diterima oleh Sekretariat Daerah Kabupaten
Bulukumba pada tanggal 19 Februari 2019.

PENGHARGAAN/PRESTASI TINGKAT PROVINSI:


1. Penghargaan Juara I Lomba Desa Terbaik (Desa Kambuno)
Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, yang diberikan oleh Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan dan diterima oleh Wakil Bupati
Bulukumba pada tanggal 27 September 2018.
2. Penghargaan Saoraja AMPL Award 2018 untuk Desa Buhung
Bundang, yang diberikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan dan diterima oleh Bupati Bulukumba pada
tanggal 14 Nopember 2018.
3. Penghargaan Capaian Perekaman Tertinggi KTP Elektronik, yang
diberikan oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan
diterima oleh Bupati Bulukumba pada tanggal 26 Nopember
2018.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai