Anda di halaman 1dari 16

Nama : Eko Fernando Agustinus Sitanggang, ST

NPM : 211351026

No Ujian : 049/UTS-PW/2021

Nama Dosen : Dr. P Nainggolan, SE,M.Si

Mata Kuliah : Teori Dan Perencanaan Pembangunan

1. Uraikan manfaat perencanaan pembangunan, tujuan kebijaksanaan


pembangunan, tipe-tipe perencanaan pembangunan, unsur-unsur
perencenaan pembangunan, prinsip-prinsip perencanaan
pembangunan, langkah-langkah perencanaan pembangunan, dan
prinsip good Governance dalam perencanaan pembangunan.
Jawab :
1.1 Manfaat Perencanaan Pembangunan adalah sebagai berikut :
a. Terjadinya koordinasi yang tepat antar pelaku pembangunan
sehingga terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah
pembangunan.
b. Menggambarkan proyeksi dari berbagai kegiatan ekonomi dan
penggunaan lahan di wilayah tersebut di masa yang akan datang.
c. Terjaminnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
d. Membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih
kegiatan apa yang perlu dikembangkan di masa yang akan datang
dan di mana lokasi kegiatan tersebut.
e. Dapat mengoptimalkan peran dan partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan.
f. Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yang lebih sempit
tetapi lebih detail, misalnya perencanaan sektoral dan perencanaan
prasarana.
g. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya dengan efisien,
efektif, dan adil serta memberi nilai tambah maksimal bagi seluruh
masyarakat.

1.2 Tujuan Kebijaksanaan Pembangunan adalah merupaka pedoman untuk


melakukan suatu tindakan serta pedaoman dalam menentukan arah
tindakan yang harus dipatuhi dan dilakukan secara konsisten dalam
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yang
memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur.

1.3 Tipe – tipe perencanaan pembangunan adalah :


a. Perencanaan Fisik dan Perencanaan Ekonomi (Physical Planning
and Economic Planning).
Perencanaan fisik (physical planning) adalah perencanaan untuk
mengubah atau memanfaatkan struktur fisik suatu wilayah
misalnya perencanaan tata ruang atau tata guna tanah, perencanaan
jalur transportasi/komunikasi, penyediaan fasilitas untuk umum,
dan lain-lain.
Perencanaan ekonomi (economic planning) berkenaan dengan
perubahan struktur ekonomi suatu wilayah dan langkah-langkah
untuk memperbaiki tingkat kemakmuran suatu wilayah.
Perencanaan ekonomi lebih didasarkan atas mekanisme pasar
ketimbang perencanaan fisik yang lebih didasarkan atas kelayakan
teknis.
b. Perencanaan Alokatif dan Perencanaan Inovatif (Allocative and
Innovative planning.
Perencanaan alokatif berkenaan dengan menyukseskan rencana
umum yang telah disusun pada level yang lebih tinggi atau telah
menjadi kesepakatan bersama.
Dalam perencanaan inovatif, para perencana lebih memiliki
kebebasan, baik dalam menetapkan target maupun cara yang
ditempuh untuk mencapai target tersebut.
c. Perencanaan Bertujuan Jamak dan Perencanaan Bertujuan Tunggal
(Multi or Single Objective Planning).
Perencanaan bertujuan tunggal apabila sasaran yang hendak
dicapai adalah sesuatu yang dianyatakan dengan tegas dalam
perencanaan itu dan bersifat tunggal.
Perencanaan bertujuan jamak adalah perencanaan yang memiliki
beberapa tujuan sekaligus.
d. Perencanaan Indikatif dan Perencanaan Imperatif (Indicative or
Imperative Planning).
Perencanaan indikatif adalah perencanaan di mana tujuan yang
hendak dicapai hanya dinyatakan dalam bentuk indikasi, artinya
tidak dipatok dengan tegas.
Perencanaan imperatif adalah perencanaan yang mengatur baik
sasaran, prosedur, pelaksana, waktu pelaksanaan, bahan-bahan,
serta alat-alat yang dapat dipakai untuk menjalankan rencana
tersebut. Itulah sebabnya mengapa perencanaan ini disebut
perencanaan sistem komando.
e. Perencanaan Bertujuan Jelas dan Perencanaan Bertujuan Laten.
Perencanaan bertujuan jelas adalah perencanaan yang dengan tegas
menyebutkan tujuan dan sasaran dari perencanaan tersebut, yang
sasarannya dapat diukur keberhasilannya.
Perencanaan bertujuan laten adalah perencanaan yang tidak
menyebutkan sasaran dan bahkan tujuannya pun kurang jelas
sehingga sulit untuk dijabarkan.
f. Top Down dan Bottom Up Planning.
Perencanaan model top-down adalah apabila kewenangan utama
dalam perencanaan itu berada pada institusi yang lebih tinggi
dimana institusi perencana pada level yang lebih rendah harus
menerima rencana atau arahan dari institusi yang lebih tinggi.
Perencanaan model bottom-up adalah apabila kewenangan utama
dalam perencanaan itu berada pada institusi yang lebih rendah,
dimana institusi perencanaan ada level yang lebih tinggi harus
menerima usulan-usulan yang diajukan oleh institusi perencana
pada level yang lebih rendah. Umumnya yang terjadi adalah
kombinasi antara ke dua model (Top Down dan Bottom Up ).
g. Vertical dan Horizontal Planning.
Vertical planning adalah perencanaan yang lebih mengutamakan
koordinasi antar berbagai jenjang pada sektor yang sama. Model
ini mengutamakan keberhasilan sektoral, jadi menekankan
pentingnya koordinasi antar berbagai jenjang pada instansi yang
sama (sektor yang sama). Tidak diutamakan keterkaitan antar
sektor apa yang direncanakan oleh sektor lainnya, melainkan lebih
melihat kepada kepentingan sektor itu sendiri dan bagaimana hal
itu dapat dilaksanakan oleh berbagai jenjang pada instansi yang
sama di berbagai daerah secara baik dan terkoordinasi untuk
mencapai sasaran sektoral.
Horizontal planning menekankan keterkaitan antar berbagai sektor
sehingga berbagai sektor itu dapat berkembang secara bersinergi.
Horizontal planning melihat pentingnya koordinasi antar berbagai
instansi pada level yang sama, ketika masing-masing instansi
menangani kegiatan atau sektor yang berbeda. Horizontal planning
menekankan keterpaduan program antar berbagai sektor pada level
yang sama.
h. Perencanaan yang Melibatkan Masyarakat Secara Langsung dan
yang Tidak Melibatkan Masyarakat.
Perencanaan yang melibatkan masyarakat secara langsung adalah
apabila sejak awal masyarakat telah diberitahu dan diajak ikut serta
dalam menyusun rencana tersebut. Perencanaan yang tidak
melibatkan masyarakat adalah apabila masyarakat tidak dilibatkan
sama sekali dan paling-paling hanya dimintakan persetujuan dari
DPRD untuk persetujuan akhir.

1.4 Unsur – unsur perencanaan pembangunan adalah :


a. Unsur hal yang ingin dicapai.
b. Unsur cara untuk mencapainya.

1.5 Prinsip – prinsip perencanaan pembangunan adalah :


a. Partisipatif, masyarakat harus turut serta dalam prosesnya.
b. Berkesinambungan, tidak hanya berhenti pada satu tahap saja, dan
menjamin adanya kemajuan terus menerus.
c. Holistik, harus dilihat dari berbagai aspek dan dalam keutuhan
konsep secara keseluruhan.

1.6 Langkah – langkah perencanaan pembangunan adalah :


a. Penyusunan perencanaan.
b. Penetapan perencanaan.
c. Pengendalian pelaksanaan perencanaan.
d. Evaluasi pelaksanaan rencana.

1.7 Prinsip Good Governance dalam perencanaan pembangunan adalah :


Good governance merupakan tata kelola pemerintahan yang
baik. Prinsip-prinsip good governance antara lain adalah :
a. prinsip efektifitas (effectiveness),
b. Keadilan, (equity),
c. Partisipasi (participation),
d. Akuntabilitas (accountability) dan
e. Tranparansi (transparency).
2. Didalam perencanaan pembangunan perlu merumuskan: VISI, MISI,
TUJUAN, DAN SASARAN. Buatlah perumusan-perumusan VISI,
MISI, TUJUAN, DAN SASARAN pada daerah atau instansi dimana
anda bekerja sekarang.
Jawab :
A. Visi Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Utara adalah : Sumatera Utara yang Maju, Aman dan
Bermartabat.

Sumatera Utara, bermakna seluruh wilayah dan komponen/lapisan


masyarakat yang berdiam di Sumatera Utara, yang berasal dari
berbagai ragam adat budaya, etnis, agama dan golongan yang memiliki
hak dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan menikmati
hasil pembangunan.
Maju, bermakna wilayah Sumatera Utara yang kondusif untuk
terjadinya proses nilai tambah atas potensi yang dimiliki serta
penduduk dengan kualitas kesehatan dan pendidikan yang baik serta
berpikiran ke depan, sehingga Sumatera Utara menjadi wilayah
terdepan di Sumatera.
Aman, bermakna wilayah dan penduduk Sumatera Utara bebas dari
bahaya gangguan dan terlindungi dari berbagai macam marabahaya
dalam melaksanakan aktivitas keseharian.
Bermartabat, bermakna wilayah dan penduduk Sumatera Utara yang
agamis dan menjunjung tinggi etika dan norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, menjunjung tinggi adat istiadat dalam
kehidupan bermasyarakat, dan menjunjung tinggi supremasi hukum
dalam segala aspek.
A. Misi Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Utara adalah Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang
bermartabat dalam kehidupan karena memiliki iman dan taqwa,
tersedianya sandang pangan yang cukup, rumah yang layak, kesehatan
yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga
yang terjangkau.

B. Tujuan dan Sasaran Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang
Provinsi Sumatera Utara adalah :

No. Tujuan Sasaran

Sub Urusan Sumber Daya Air

Meningkatnya perlindungan SDA


Tertanganinya dampak secara kuantitas dan kualitas
1 kerusakan akibat daya rusak dengan pelibatan masyarakat
air.

Terpenuhinya kebutuhan air baku


dengan tetap memperhatikan
pelestarian sumber daya air.
Terpenuhinya kebutuhan air
Meningkatnya penanganan
2 baku dengan tetap
dampak
memperhatikan pelestarian
kerusakan akibat daya rusak air
sumber daya air.
seperti banjir,luapan sungai,
gerusan tebing sungai, tebing
pantai dan lain-lain.
Meningkatnya kapasitas
Terpenuhinya peran Pengelola
Kelembagaan Pengelolaan Irigasi
Irigasi (KPI) dalam
3 SKPD, P3A, GP3A, IP3A dan
pengembangan dan
Komisi Irigasi dalam
pengelolaan sistem irigasi
pengembangan dan pengelolaan
secara partisipatif.
system irigasi secara partisipatif.
Sub Urusan Keciptakaryaan

1 Tercapainya Universal Acces Meningkatnya Layanan Air


minum perpipaan dan non
perpipaan.
Meningkatnya Layanan jaringan
Air Minum dan sanitasi layak Air limbah.
masyarakat. Meningkatnya Layanan jaringan
persampahan.
Meningkatnya Layanan jaringan
drainase skala kota.

2 Tersedianya sarana koordinasi Meningkatnya Layanan


dan Informasi BGN Koordinasi Informasi BGN.
Sub Urusan Tata Ruang

Tersedianya regulasi penataan Tersedianya regulasi penataan


1 ruang yang lengkap, ruang dalam bentuk regulasi
harmonis, dan berkualitas. kawasan strategis.
Terwujudnya tertib
2 Tersedianya regulasi RTR tentang
pemanfaatan dan
Pengendalian pemanfaatan ruang.
pengendalian.
Terwujudnya sistim informasi

3 penataan ruang terhadap Tersedianya data Infomasi melalui


kebjakan One Map One peta analog dan digital.
Policy
Terwujudnya pemanfaatan Meningkatnya kesesuaian antara
4 ruang melalui pengawasan Rencana dan Implementasi
yang melibatkan masyarakat Pembangunan.

3. Perencanaan strategis merupakan hal ini sangat penting dalam


perencanaan pembangunan. Uraikan arti perencanaan strategis
menurut beberapa ahli perencanaan, prinsip umum rencana strategis,
cara merumuskan rencana strategis, tujuan dan manfaat rencana
strategis, dan coba anda buat contoh RENSTRA pada unit kerja
saudara.
Jawab :
3.1 Arti perencanaan strategis menurut beberapa ahli perencanaan adalah
sebagai berikut :
Menurut James A.F. Stoner Perencanaan strategis adalah proses
perencanaan jangka panjang yang dirumuskan, yang digunakan untuk
menentukan dan mencapai sasaran organisasi.
Menurut Kerzner Perencanaan Strategis adalah sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana
strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari
kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke
depan.
Menurut Robert N. Anthony Perencanaan strategis adalah proses
memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi
dan perkiraan jumlaj sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap
program selama beberapa tahun depan.
Menurut Olsen dan Eadie Perencanaan Strategis adalah sebagai
upaya yang di disiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan
penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi
(atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan organisasi (atau entitas
lainnya) dan mengapa organisasi (atau entitas lainnya) mengerjakan
hal seperti itu.
Menurut Allison dan Kaye Perencanaan Strategis adalah sebuah alat
manajemen, dan sama dengan setiap alat manajemen, alat itu hanya
digunakan untuk satu saja yaitu menolong organisasi melakukan
tugasnya dengan lebih baik.

Perencanaan Strategis adalah merupakan produk atau


dokumen perencanaan pembangunan daerah yang menjadi acuan bagi
dinas, badan atau unit kerja pemerintah daerah dan pelaksanaan tugas
pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
atau merupakan proses penentuan strategi atau arahan sekaligus
pengambilan keputusan dalam alokasi sumberdaya.

3.2 Prinsip umum rencana strategis adalah


a. Strategy Formulation yang meliputi: perumusan visi, misi, nilai,
dan mandat.
b. Strategy Implementation, yang meliputi: analisis pilihan strategi
kunci dan keberhasilan; penetapan tujuan, sasaran, dan strategi
(kebijakan, program, dan kegiatan); sistem pelaksanaan,
pemantauan, dan pengawasan.
c. Strategy Evaluation, meliputi: pengukuran dan analisis kinerja dan
pelaporan pertanggungjawaban.

3.3 Cara merumuskan rencana strategis adalah


a. Membuat dan memahami misi, dimana misi adalah versi ringkas
keseluruhan rencana.
b. Mengidentifikasi dan memahami tujuan yang akan kepada misi.
c. Menentukan sasaran yang akan membantu meraih tujuan.
d. Membuat rencana kerja yang mendorong mencapai sasaran.

3.4 Tujuan dan manfaat rencana strategis


Tujuan rencana strategis adalah :

a. Tersedianya instrumen yang dapat digunakan oleh pimpinan


organisasi untuk mengarahkan personil dan mengalokasikan
seluruh sumber daya yang ada secara optimal untuk pencapaian
tujuan organisasi.
b. Tersedianya instrumen awal untuk dijadikan pengukuran
pencapaian kinerja yang akan digunakan oleh pihak-pihak dalam
rangka menilai dan mengevaluasi kinerja organisasi.

c. Menjamin tersedianya rencana program berbasis kinerja yang


berorientasi pada pelayanan umum secara terukur.

d. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang


terukur.

Manfaat rencana strategis adalah :

1. Memberikan kerangka dasar bagi perencanaan perencanaan lainnya


sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan bagi aparatur dan
peningkatan kualitas manajemen sumber daya aparatur.

2. Renstra digunakan sebagai titik permulaan bagi penilaian kegiatan


manajer dan organisasi.

3. Renstra membantu suatu organisasi untuk berfikir secara strategis


dan mengembangkan strategi yang efektif.

4. Memperjelas arah masa depan organisasi.

5. Menciptakan prioritas.

6. Membuat keputusan sekarang dengan mengingat konsekuensi masa


depan.

7. Mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi


pembuatan keputusan.

8. Menggunakan keleluasaan yang maksimum bagi unit-unit kerja di


dalam organisasi untuk mencapai sasaran kegiatan yang telah
ditetapkan.

9. Membuat keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi.

10. Memecahkan masalah organisasi.


11. Sebagai alat bantu untuk memperbaiki kinerja organisasi.

12. Menangani keadaan yang berubah dengan cepat secara efektif.

13. Membangun kerja kelompok dan keahlian atas pelaksanaan


program dan kegiatan yang terukur.

3.1 Contoh RENSTRA pada unit kerja saudara

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan
Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023, merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun
2013-2018. Rencana Strategis sebagaimana dimaksud, menjadi
landasan dan pedoman bagi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air,
Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara dalam
merencanakan pembangunan 5 tahun kedepan.
Telaahan terhadap Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam
mendukung pencapaiaan agenda pembangunan Nasional adalah
mengacu kepada RPJMN 2015- 2019 dan berbasiskan pada
keterpaduan infrastruktur wilayah, sesuai dengan rumusan tujuan yaitu
: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan
pangan, dan ketahanan energi guna menggerakkan sektor-sektor
trategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi,
dengan arah kebijakan sebagai berikut :
1. Pengelolaan SDA
Agenda prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan
pengelolaan sumber daya air adalah agenda mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
a. Konservasi sumber daya air

Yang ditujukan agar terjaganya fungsi dan kapasitas


tampung sumber-sumber air alami dan buatan serta
peningkatan kapasitas sumber-sumber air buatan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, bentuk dukungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
adalah melalui pengelolaan sumber daya air yang terpadu
untuk mewujudkan Ketahanan Air, Kedaulatan Pangan,
dan Ketahanan Energi, yang akan diwujudkan melalui
sasaran strategis:
(1). Meningkatnya dukungan ketahanan air

(2). Meningkatnya dukungan untuk kedaulatan


pangan dan energi, dengan sasaran program:

- Meningkatnya layanan sarana dan prasarana


penyediaan air baku,

- Meningkatnya kapasitas tampung sumber -


sumber air,

- Meningkatnya kinerja layanan irigasi,

- Meningkatnya kapasitas pengendalian daya


rusak air,

- Meningkatnya upaya konservasi SDA,

- Meningkatnya keterpaduan tata kelola


pengelolaan SDA,

- Meningkatnya potensi energi dna sumber-


sumber air.
Hal tersebut akan diwujudkan melalui:
• Pembangunan 65 Buah bendungan (65 bendungan on
going, 49 bendungan baru, dan 29 Buah waduk selesai
dibangun), dan pembangunan 1.893 Buah
embung/bangunan penampung air lainnya.
• Rehabilitasi/peningkatan bendungan/waduk sebanyak
46 Buah serta embung dan bangunan penampung air
lainnya sebanyak 1.175 Buah.
• Restorasi sungai 55 Buah, revitalisasi danau 17 Buah dan
konservasi rawa 29 Buah
• Pembangunan pengendali sedimen (check dam) sebanyak
180 Buah.

b. Pendayagunaan Sumber Daya Air


1. Untuk pemenuhan kebutuhan air bagi kehidupan sehari-
hari, dicapai melalui strategi:

• Pembangunan dan peningkatan fungsi dan


kondisi sarana prasarana pengelolaan air baku
dari 51,44 M3/detik menjadi 118,17 M3/detik
atau peningkatan sebesar 67,52 M3/detik.
• Rehabilitasi fungsi dan kondisi sarana prasarana
pengelolaan air baku sebesar 21,76 M3/detik.
2. Untuk pemenuhan kebutuhan sosial dan ekonomi
produktif, dicapai melalui strategi:

• Peningkatan suplai irigasi waduk dari 11%


menjadi 19% (cakupan dari total area irigasi).
• Peningkatan layanan jaringan irigasi seluas 1
juta Ha (jaringan irigasi kewenangan pusat yang
dibangun sepanjang 10,40 Km, jaringan irigasi
rawa yang dibangun 22,82 Km, jaringan irigasi
tambak sepanjang 1,58 Ha, jaringan irigasi air
tanah 0,197 Km).
• Pengembalian fungsi dan layanan (rehabilitasi)
jaringan irigasi seluas 3 juta Ha (rehabilitasi
jaringan irigasi permukaan kewenangan pusat
sepanjang 50,41 Km, jaringan irigasi rawa
sepanjang 80,93 Km, jaringan irigasi tambak
sepanjang 8,38 Km, jaringan irigasi air tanah
sepanjang 0,343 Km).
• Terjaganya fungsi dan layanan ) jaringan irigasi
3,9 juta Ha (OP Jaringan Irigasi Permukaan
128,28 Km, OP Jaringan Irigasi Air Tanah 0,68
Km, OP Jaringan Irigasi Rawa 112,35 Km, OP
Jaringan Irigasi Tambak 14,88 KM).

4 Uraikan konsep teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar. Jika ICOR


= 3 dan pemerintah merencanakan laju pertumbuhan ekonomi (g) = 5,5
%. Berapa tambahan investasi yang dibutuhkan dari tabungan untuk
mencapai pertumbuhan tersebut dan apakah itu mungkin dicapai di
Indonesia sekarang ?
Jawab :
∆Y/Y = S/k
S = 5,5 %
K=3
∆Y/Y = 5,5/3
= 1,83 %
Jika tingkat pertumbuhan sebesar 15 % maka pertumbuhan investasi adalah :
15/3 = 5 %
Maka pertumbuhan ekonomi naik dari 1,83 % menjadi 5 %
Pertumbuhan laju ekonomi di negara berkembang seperti di Indonesia dapat
terjadi jika investasi itu dilakukan secara produktif yang nantinya akan
menghasilkan output yang dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai