Anda di halaman 1dari 20

Sesi - 1

DASAR-DASAR
PERENCANAAN KESEHATAN

Eka Handayani, SST.,M.Kes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI


BANJARMASIN
2020

1
Sub - Materi
1. Pengertian perencanaan
2. Unsur-unsur perencanaan
3. Tingkatan dan syarat perencanaan
4. Manfaat dan jenis perencanaan
5. Aspek ekonomi dan politis perencanaan

2
1. Pengertian perencanaan
 DEACON
Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang
bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan
dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan.

 INDRA BASTIAN
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir.
Apabila sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen
menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan.
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pengambilan keputusan tentang "apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa.

3
 STONER 
Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran atau tujuan dan
tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan.

 CUNINGHAM
Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan,
fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan
tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas
yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian masalah.

4
 GOETZ
Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari
berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling
tepat untuk mencapai tujuan.

5
2. Unsur unsur Perencanaan
a. Tujuan
Suatu rencana yang akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan
yang jelas dan mempunyai batasan akan tujuan tersebut (fokus).
Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu yang akan dipakai,
bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan lain sebagainya.

b. Politik atau Kebijakan


Yang dimaksud dengan politik ini adalah kewenangan, delegasi dan
pertanggung jawaban dalam pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga
tujuan yang telah direncanakan akan berhasil.

6
c. Prosedur
merupakan urutan tindakan atau kegiatan yang terorganisir dalam
rangka pencapaian tujuan tersebut.

d. Anggaran atau budget


merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pencapaian tujuan.
Anggaran ini harus dibuat serealistis mungkin, sehingga beban dari
pelaksanaan ini tidak tidak lah begitu berat.

e. Program
merupakan gabungan dari politik, prosedur dan anggaran serta perlu
adanya alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak tercapai
sebagaimana yang diharapkan.

7
3. Tingkatan dan Syarat perencanaan
Inside-Out vs Outside-In Planning
Inside-out : berfokus pada apa yang sudah dilakukan namun
berusaha melakukannya dengan lebih baik.
Outside-in : menganalisis lingkungan eksternal, dan berusaha
memanfaatkan kesempatan dan meminimalkan hambatan.

Top-Down vs Bottom-Up Planning


Top-down : top manajemen menentukan tujuan dan manajemen
di bawahnya membuat rencana sesuai dengan tujuan
tersebut.
Bottom-up : rencana dibuat oleh manajemen tingkat bawah yang
kemudian diajukan ke dan ditetapkan oleh top manajemen.

8
Bentuk lain hirarki perencanaan
a. Perencanaan Makro
Perencanaan makro, adalah rencana yang bersifat umum, stretegik
dan konsepsional, lebih banyak berisi uraian yang sifatnya
deskriptip dan retorik, memuat tentang visi, misi, tujuan, sasaran,
dan kebijakan.
Perencanaan makro ini merupakan perencanaan nasional yang
cenderung bersifat ekonomi.

9
b. Perencanaan Meso
Perencanaan meso, adalah rencana yang bersifat sudah lebih teknis,
tidak terlalu banyak lagi uraian yang bersifat deskriptif dan tidak
lagi bersifat diagramatis seperti dalam rencana makro. Inilah
sesungguhnya rencana yang umumnya dikenal dengan istilah zoning
plan dan merupakan jembatan dalam penyusunan rencana mikro.

Perencanaan meso ini merupakan perencanaan dengan pendekatan


regional yang menitikberatkan pada aspek lokasi di mana kegiatan
dilakukan.

c. Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro, adalah perencanaan skala rinci dalam
perencanaan tahunan, yang merupakan penjabaran rencana-rencana
baik makro, sektoral, maupun regional ke dalam susunan proyek-
proyek dan kegiatan-kegiatan.

10
Syarat-syarat rencana yang baik:
• Rencana harus tertulis, dengan tujuan harus jelas, rasional, dan obyektif.
• Rencana harus mudah dipahami dan penafsirannya hanya satu.
• Rencana harus dapat dipakai sebagai pedoman bertindak.
• Rencana harus menjadi dasar dan alat untuk pengendalian.
• Rencana harus dapat dikerjakan oleh sekelompok orang.
• Rencana harus menunjukkan urutan-urutan dan waktu pekerjaan.
• Rencana harus fleksibel dan berkesinambungan.
• Rencana harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan.
• Rencana harus berimbang artinya pemberian tugas harus berimbang dengan
penyediaan fasilitas.
• Rencana harus sensitif terhadap situasi sehingga terbuka kemungkinan untuk
mengubah teknik pelaksanaannya tanpa mengalami perubahan pada tujuannya.
• Dalam rencana tidak boleh ada pertentangan antar departemen, hendaknya saling
mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi.

11
4. Manfaat dan Jenis Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan,
b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas,
d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
e. Standar pelaksanaan dan pengawasan,
f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
h. Sebagai alat untuk memudahkan berkoordinasi dengan pihak terkait,
i. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
k. Menghemat waktu, usaha dan dana.

12
Jenis jenis Perencanaan
1. Pembagian Perencanaan Berdasarkan Waktu
a. Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai jangka waktu 10, 20 atau
25 tahun. Karena demikian panjangnya siklus perencanaan ini, maka
perencanaan jangka panjang memuat rencana-rencana yang bersifat umum,
global dan belum terperinci.  
b. Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu 5 tahun.
Di dalamnya dicantumkan tujuan dan target secara lebih jelas sehingga
memberikan dasar-dasar yang pasti bagi kegiatan yang direncanakan
c. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek biasanya mempunyai jangka waktu tahunan.
Salah satu perencanaan jangka pendek yang sering kita temui adalah
perencanaan tahunan.

13
2. Pembagian Perencanaan Berdasarkan Sifatnya
a. Perencanaan Kuantitatif
Perencanaan dikatakan bersifat kuantitatif, apabila target-target yang ingin
dicapai ditetapkan secara tegas kuantitasnya. Misalnya: pada tahun 2015,
anak usia 7-12 tahun yang jumlahnya diperkirakan 25 juta dapat tertampung
di Pendidikan Dasar.
b. Perencanaan Kualitatif
Perencanaan kualitatif sasarannya tidak dapat dikuantifikasikan. Misalnya,
peningkatan mutu lulusan pendidikan kepada taraf tertentu.

14
3. Pembagian Perencanaan Berdasarkan Wewenang Pembuatannya
a. Perencanaan Sentralisasi
Adalah suatu sistem perencanaan di mana seluruh rencana baik rencana
untuk pusat maupun untuk daerah disusun oleh pusat. Dalam perencanaan ini
daerah tidak diberi wewenang untuk menyusun perencanaannya sendiri.
b. Perencanaan Desentralisasi
Dalam perencanaan ini daerah diberi wewenang untuk menyusun
perencanaannya sendiri. Perencanaan desentralisasi merupakan kebalikan
dari perencanaan sentralisasi di mana perencanaan daerah dibuat sendiri oleh
daerah itu sendiri.

15
4. Pembagian Perencanaan Berdasarkan Objek Yang Direncanakan
a. Perencanaan Rutin
Merupakan proses mempersiapkan kegiatan atau suatu kumpulam pekerjaan
yang bersifat terus-menerus dalam rangka mencapai hasil akhir suatu
program yang bersangkutan. Perencanaan rutin hanya berjangka satu tahun.
b. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan yang dapat menjangkau jangka panjang, sedang,
dan pendek. Misalnya: perencanaan proyek.

16
Pembagian Perencanaan Berdasarkan Telaahnya
a. Perencanaan Strategis
Yaitu perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian
sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai
pedoman.
b. Perencanaan Manajerial
Yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan
agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
c. Perencanaan Operasional
Perencanaan yang  memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan
pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari rencana manajerial.

17
Aspek Ekonomi dan Politis Perencanaan
Kondisi ekonomi yang meningkat diharapkan dapat memberikan
kesempatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan pembangunan.
Stabilitas ekonomi menjadi target utama yang harus diwujudkan melalui
proses rencana pembangunan dimasa mendatang.

18
Aspek Politik Terhadap Perencanaan
1.   Suksesnya suatu proses perencanaan, baik dalam proses formulasi,
penetapan, implementasi dan evaluasi, dibutuhkan kondisi politik yang
baik yang dapat menjamin terselenggaranya proses perencanaan
tersebut.
2.  Perencanaan partisipatif merupakan salah satu proses politik dalam
perencanaan.
3.  Ideologi politik suatu negara akan menentukan dengan cara mana
sebuah perencanaan dalam negara tersebut akan dibuat.
4. Perencanaan partisipatif juga dapat dilakukan melalui demokrasi
keterwakilan dimana masyarakat tidak terlibat secara langsung dalam
proses pengambilan keputusan melainkan melalui perwakilan-
perwakilan.
5.  Besarnya peran lembaga-lembaga politik telah menempatkan
perencanaan teknokratis di bawah tekanan dan kendali politik.

19
Terima Kasih

20

Anda mungkin juga menyukai