Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PROSES PERENCANAAN”

REVISI

Oleh :

IRHAM
C0222097
PENGANTAR MANAJEMEN
AKUNTANSI D/2022

PRODI AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT 2022/2023

1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan


organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggaranya. Perencanaan [planning]
merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilihsasaran dan menetapkan bagaimana
cara mencapainya.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi
ini,perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan
bukan hanya dengan firasat [dugaan].
.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa Pengertian Perencanaan?


B. Bagaimana Proses Penyusunan Perencanaan?
C. Apa saja Jenis-jenis Perencanaan?
D. Bagaimana Teori Perencanaan itu?

2
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Perencanaan

Dalam manajemen proses perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah


menejer agar tercapainya sebuah tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Ada banyak pendapat ahli tentang
definisi perencanaan. Beberapa diantaranya yang cukup populer adalah :
a. Goerge R. Terry
Menurut George R.Terry dalam buku Principical of Management (Sukarna,2011: 10),
Perencanaan merupakan kegiatan memilih dan menghubungkan berbagai macam fakta,
membuat dan menggunakan berbagai asumsi yang berhubungan dengan berbagai hal
di masa mendatang dengan merumuskan dan membuat kegiatan-kegiatan yang
dipercaya dibutuhkan agar dapat mencapai sebuah tujuan tertentu.
b. Henry Fayol

Menurut Henry Fayol dalam bukunya Said (2017:37), perencanaan merupakan seni
dalam memilih dan menetapkan berbagai tujuan pada organisasi dan juga seni dalam
menentukan strategi dan kebijaksanaan berupa proyek, metode, prosedur, program,
sistem ,anggaran serta standar yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Proses Penyusunan Perencanaan

a. Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan


tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan
target atau tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak
efektif.
b. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan
serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor
lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah.
c. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, Tahap
terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif
3
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebutdan pemilihan
alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

C. Jenis jenis perencanaan

a. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup

a) Rencana strategis [strategicplanning]

Yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat uraian mengenai kebijakan


jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.

b) Rencana taktis [tactical planing]


Yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat uraian tentang kebijakan yang
bersifat jangka pendek.
c) Rencana terintegrasi [Integrated planning]

Yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat penjelasan secara menyeluruh


dan sifatnya terpadu.
b. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan

a) Rencana induk [master plan]

Yaitu perencanaan yang fokus kepada kebijakan organisasi dimana di


dalamnya terdapat tujuan.
b) Rencana Operasioanal
Yaitu perencanaan yang fokus pada pedoman atau petunjuk pelaksanaan
program – program organisasi.
c) Rencana harian [daytodayplanning]

Yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat aktivitas harian yang bersifat


rutin.
c. Perencanaan Berdasarkan jangka waktu

a) Rencana jangka panjang [long term planning]

Yaitu perencanaan yang dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 10-25 tahun.
b) Rencana jangka menengah [medium rangeplanning]
4
Yaitu perencanaan yang dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 5-7 tahun

c) Rencana jangka pendek [shortrangeplanning]

Yaitu perencanaan yang dibuat dan hanya berlaku selama kurang lebih 1 tahun.

D. Teori dan Konsep Perencanaan

Menurut Hudson dalam Tanner (1981) teori perencanaan meliputi, antara lain;
sinoptik, inkremental, transaktif, advokasi, dan radial. Selanjutnya di kembangkan oleh
tanner (1981) dengan nama teori SITAR sebagai penggabungan dari taksonomi Hudson.
a. Teori Sinoptik
Disebut juga systemplanning, rational system approach, rasional comprehensi
veplanning. Menggunakan model berfiki system dalam perencanaan, sehingga objek
perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang
disbebut visi. Langkah-langkah dalam perencanaan ini meliputi ;
a) pengenalan masalah,

b) mengestimasi ruang lingkup problem

c) mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian,

d) menginvestigasi problem,

e) memprediksi alternative,

f) mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian spesifik.

b. Teori incemental

Didasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalnya. Bersifat


desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang. Jadi perencanaan ini menekankan
perencanaan dalam jangka pendek saja. Yang dimaksud dengan desentralisasi pada
teori ini adalah si perencana dalam merencanakan objek tertentu dalam lembaga
pendidikan, selalu mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan.

5
c. Teori transactive

Menekankan pada harkat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi dan
bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang transactive yaitu berkembang dari
individu ke individu secara keseluruhan. Ini berarti penganutnya juga menekankan
pengembangan individu dalam kemampuan mengadakan perencanaan.

d. Teori advocacy

Menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan daerah


diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari pengamatan secara empiris,
tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai (advocacy=
mempertahankan dengan argumentasi).
Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara nasional. Karena ia
meningkatkan kerja sama secara nasional, toleransi, kemanusiaan, perlindungan
terhadap minoritas, menekankan hak sama, dan meningkatkan kesejahteraan umum.
Perencanaan yang memakai teori ini tepat dilaksanakan oleh pemerintah/ atau badan
pusat.

e. Teori radikal

Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal untuk
melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat mengubah
keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan.
Perencanaan ini bersifat desentralisasi dengan partisipasi maksimum dari individu
dan minimum dari pemerintah pusat/manajer tertinggilah yang dapat dipandang
perencanaan yang benar. Partisipasi disini juga mengacu kepada pentingnya kerja
sama antar personalia. Dengan kata lain teori radikal menginginkan agar lembaga
pendidikan dapat mandiri menangani lembaganya.

f. Teori SITAR

6
Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga
complementaryplanningprocess. Teori ini menggabungkan kelebihan dari teori
diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan situasi dan kondisi
masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu akan diaplikasikan, maka teori ini
menjadi SITARS yaitu S terakhir adalah menunjuk huruf awal dari teori situational.

g. Perencanaan Berdasarkan Dimensi Jenis

Perencanaan berdasarkan dimensi jenis mencakupi :

a) Perencanaan dari atas kebawah [top downplanning]

b) Perencanaan dari bawah ke atas [bottomupplanning]

c) Perencanaan menyerong kesamping [diagonal planning]

d) Perencanaan menyerong kesamping dibuat oleh pejabat bersama dengan pejabat


bawah diluar struktur.
e) Perencanaan mendatar adalah perencanaan lintas sektoral yan dibuat oleh pejabat
selevel
f) Perencanaan menggelinding [rollingplanning] perencanaan menggelinding
merupakan perencanaan berkelanjutan mulai rencana jangka pendek,menengah dan
panjang.
g) Perencanaan gabungan atas kebawah dan bawah atas [top
downandbottomupplanning] perencanaan ini digunakan untuk mengakomodasi
kepentingan pusat dengan wilayah/daerah.

7
III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis. Dalam perencanaan
terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi.
Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional.
Adapun kerangka waktu dalam perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka
panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai
hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem
penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.

B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah prencanaan perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaanhttp://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-
perencanaan-manajemen/https://adhyaries.wordpress.com/2015/10/05/fungsi-perencanaan-
dalammanajemen/https://dykaandrian.blogspot.com/2014/12/pengantar-manajemen-4-
fungsiperencanaan.htmlhttps://lalulintasbisnis.weebly.com/blog/kelebihan-kekurangan-
sebuahperencanaan-terhadap-bisnishttp://www.pendidikanekonomi.com/2013/12/unsur-unsur-
perencanaanplanning-
dalam.htmlhttp://pengantarmanajemenmi14a.blogspot.com/2015/02/hambatan-
dalamperencanaan.html

Anda mungkin juga menyukai