Disusun Oleh :
DINOPATI AHMAD ZUFLIKAR
NPM : 224210367
PRODI : AGRIBISNIS (1E)
ditetapkan. Wijayanti1 mengatakan ada dua alasan kenapa suatu organisasi atau
perusahaan perlu melakukan perencanaan.
2. positive benefits atau manfaat kebaikan. Artinya dengan perencanaan yang ada, suatu
organisasi atau perusahaan akan mendapatkan manfaat kebaikan dalam bentuk mening-
katnya keberhasilan dalam pencapaian tujuan.
A. Jenis-Jenis Perencanaan
B. Sifat-sifat Perencanaan
Beberapa sifat perencanaan menurut Athoillah3 mengutip dari pendapat Kristiadi (1995) :
1. Faktual
2. Rasioal
3. Fleksibel
4. Berkesinambungan
5. Dialkektis
D. Tujuan Perencanaan
Beberapa tujuan-tujuan perencanaan organisasi atau perusahaan secara umum menurut
E. Manfaat Perencanaan
Sembilan manfaat dari perencanaan menurut Wijayanti yaitu :
1. Membantu manajemen untuk melakukan penyesuaian dengan perubahan dan
perkembangan lingkungan.
2. Membantu mengerucutkan persesuaian pada masalah-masalah utama;
3. Memungkinkan manajer memahami gambaran operasi secara komprehensif dan
lebih jelas;
4. Membantu penempatan tanggung jawab dengan lebih tepat;
5. Memberikan cara melakukan perintah untuk operasi;
6. Mempermudah koordinasi antar organisasi;
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah untuk dipahami;
8. Memperkecil pekerjaan yang tidak pasti; dan
9. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
18. Memberikan gambaran yang jelas dan lengkap mengenai seluruh kegiatan yang
akan dikerjakan.
F. Kelemahan Perencanaan
Wijayanti8 mengemukakan beberapa kelemahan perencanaan sebagai berikut:
1.Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi
nyata;
2. Perencanaan cendrung menunda pekerjaan;
3. Kadang-kadang hasil yang paling baik diperoleh dari penyelesaian situasi individual
dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi; dan
4. Ada rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
G. Keterbatasan-Keterbatasan Perencanaan
Wijayanti9 menyampaikan hambatan dan keterbatasan tersebut antara lain adalah:
1. Fleksibilitas, merupakan kemampuan untuk menyatakan perubahan
atau penyesuaian terhadap perkembangan dan perubahan itu sendiri,
baik dilihat dari sudut pandang fleksibilitas pembuat rencana maupun
fleksibilitas rencana itu sendiri.
2. Biaya, yakni biaya yang dikeluarkan untuk melakukan identifikasi awal atau
peramalan-peramalan terhadap kondisi yang akan datang.
3. Waktu, yakni waktu untuk menyusun rencana pada umumnya seringkali tebatas,
terutama bagi rencana-rencana tahunan.
4. Rencana dibuat berdasarkan pada data yang telah lampau dan asumsi- asumsi
yang akan datang.
ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN
Wijayanti2 menyatakan bahwa organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari pola
aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh
sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Herujito3 memberikan pengertian terhadap organisasi dengan dua
cakupan, yaitu:
1. Organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika proses
manajemen berlangsung.
2. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar- manusia
secara efektif, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan memperoleh
kepuasaan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Organisasi harus meliputi beberapa unsur penting. Unsur penting yang dikemukakan
para ahli tersebut antara lain adalah:
1. Kumpulan (entitas sosial)
2. Sistem
3. Koordinasi
4. Kerjasama
5. Tujuan/sasaran
B. Pendekatan-Pendekatan Organisasi
Menurut Budihardjo4 ada tiga pendekatan yang paling sering digunakan, yakni:
C. Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip organisasi merupakan sebuah garis haluan yang mendasar sebagai pedoman
organisasi dalam berfikir dan bertindak mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Herujito5, prinsip-prinsip atau azas-azas yang harus ada dalam sebuah
organisasi adalah sebagai berikut:
1. Perumusan tujuan organisasi yang jelas
2. Pembagian pekerjaan
3. Delegasi kekuasaan
4. Tingkat pengawasan
5. Rentang kekuasaan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
7. Koordinasi
D. Jenis-Jenis Organisasi
• Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan, dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Bentuk tunggal, merupakan organisasi dimana pucuk pimpinan berada di tangan satu
orang saja.
2. Bentuk komisi, Dalam organisasi bentuk komisi, pimpinan dipandang sebagai suatu
dewan yang terdiri dari beberapa orang.
Menurut Herujito7 Organisasi jenis ini efektif untuk organisasi atau perusahaan-
b) Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama
biasanya cukup tinggi;
c) Disiplin pegawai sangat tinggi;
d) Pembagian tugas lebih jelas dan tanggung jawab atas tugasnya terjamin
e) Bidang khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas
dasar keahlian dan potensi serta cita-citanya.
Kelebihan dari organisasi lini dan fungsional (line and functional organization) adalah
sebagai berikut:
a) Solodarita stinggi;
b) Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal;
c) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan;
d) Disiplin tinggi.
Pendekatan ini memandang bahwa keefektifan suatu orgnisasi atau perusahan dinilai
berdasarkan nilai akhir. Pandangan ini mengasumsi- kan bahwa organisasi adalah
rasional, oleh karena itu harus memiliki sasaran akhir yang dapat diidentifikasi.
2. Pendekatan sistem (System approach)
ABSTRAK
Perencanaan merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen proyek. Berhasil
atau tidaknya proyek sering disebabkan oleh kurangnya perencanaan yang baik, sehingga
menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek, penurunan kualitas kerja, banyaknya
kegiatan yang tidak efisien dan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada biaya
pembangunan proyek. Kunci sukses suatu proyek diukur dari keberhasilan mengerjakan
proyek dalam batasan scope, waktu, biaya, kualitas, sumberdaya, dan risiko yang telah
disetujui.
Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen dalam suatu organisasi,
pelaksanaannya sangat perlu untuk dimaksimalkan karena mencegah dan meminimalisir
terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan dalam berfungsi sebagai
sarana peningkatan profesionalisme kinerja pengurus, dewan guru serta pembimbing,
melalui peningkatan kualitas manasik, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada
Jemaah calon haji sesuai dengan yang diharapkan dan kegiatan manasik haji dapat
tercapai dengan berhasil dan berdaya guna, dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok,
tujuan organisasi, program kerja, pembagian dan pendelegasian tugas, pedoman
pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Wijayanti, Irine Diana Sari. 2008. Manajemen. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Lihat Mulianto, sindu, dkk. 2006. Panduan Lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif
Ibid .