Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME DASAR-DASAR MANAJEMEN

“PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN”

Dosen Pengampu : Ir. H. Tibrani, M.Si

Disusun Oleh :
DINOPATI AHMAD ZUFLIKAR
NPM : 224210367
PRODI : AGRIBISNIS (1E)
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Manajemen merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang pada
abad ke - 19. John Robert Beishline memecahkan permasalahan
manajemen ke dalam tiga golongan :

1. Manajemen Konvensional
Manajer dalam menghadapi masalah serta memecahkannya
berdasarkan tindakan yang diambil pada masa lalu.

2. Manajemen Sistematis
Merupakan suatu langkah menuju manajemen berdasarkan ilmu.
Dalam memecahkan masalah yang dihadapi, bahwa manajer
mendasarkan dirinya pada pengalaman, dan juga pengalaman orang
lain, ukuran keberhasilan orang lain merupakan pedoman dan dapat
pula dipraktikkan.

3. Manajemen Secara Ilmu


Menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi,
membuat suatu patokan penegasan untuk bekerja mengumpulkan
bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara. Periksa
kembali pemecahan tersebut.

A. Aliran-aliran Dalam Manajemen


Berdasarkan teori manajemen terdapat tiga aliran pemikiran
manajemen dan dua pendekatannya. Tiga aliran pemikiran manajemen
sebagai berikut :
1. Aliran klasik(classical school) yang terbagi dalam manajemen
ilmiah dan teori organisasi klasik.
2. Aliran perilaku (Behavioral school)
3. Aliran ilmu manajemen (Manangement Science School)

Dan dua pendekatannya yang terdiri dari : (a) Pendekatan Sistem


(Systems Approach); dan (b) Pendekatan Kontingensi (Contingency
Approach).
Adapun penjelasan dari masing-masing aliran pemikiran dan
pendekatan manajemen sebagai berikut :

1. Aliran Klasik (Classical School)

• Manajamen Ilmiah
Aliran ini dipelopori oleh Robert Owen (1771-1858) dan Charles
Babbage (1792-1871). Prinsip dasarnya dalam aliran ini seperti
dikatakan Robert Owen bahwa peningkatan kondisi karyawan
(anggota) sebuah perusahaan atau organisasi dapat meningkatkan
hasil produksi dan laba. Selain dua tokoh di atas , ada juga beberapa
tkoh lain yaitu salah satu nya Frederich W. Taylor yang menekankan
penerapan prinsip-prinsip ilmiah, termasuk peningkatan efisiensi,
kinerja, dan produktivitas melalui analisis rasional terhadap
komponen-komponen produksi.

• Teori Organisasi Klasik


Aliran ini dipelopori oleh Henri Fayol, yang mencoba untuk mengenali
prinsip-prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang
efektif. Mempunyai persamaan dengan aliran sebelumnya, dalam hal
penggunaan metode ilmiah. Berbeda dengan aliran sebelumnya, dalam
hal sudut pandang terhadapsuatu organisasi. Taylor melihatnya dari
fungsi organisasi, sedangkan Fayol melihatnya secara keseluruhan dan
memusatkan perhatiannya pada manajemen.

2. Aliran perilaku (Behavioral school)


Aliran ini muncul karena dengan pendekatan klasik tidak dapat dicapai
efisiensi produksi dan keserasian kerja. Karena itu perlu dicari upaya
mengatasi masalah organisasi dengan melihat dari sisi pola tingkah
laku pekerja, terutama hubungan antar manusia (human relations).
Teori ini didukung oleh para ahli dalam bidang ilmu sosial dan
psikologi.

3. Aliran Ilmu Manajemen (Management Science School)


Aliran ini merupakan hasil pemikiran dari Tim Operational Research
yang dibentuk oleh kalangan militer Inggris dan Amerika pada Perang
Dunia II. Tujuan dibentuknya tim tersebut adalah untuk membantu
mengelola operasi militer dengan sumber daya dan input yang terbatas.
Tim tersebut terdiri dari ahli matematika, ahli statistik, ahli strategi
militer, ahli ekonomi, ahli manajemen dan ahli-ahli ilmu sosial lainnya

4. Pendekatan Sistem (Systems Approach)


Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang
organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dairi bagian-bagian
yang saling berhubungan. Sebagai prinsip fundamental, pendekatan
sistem adalah sangat mendasar. Suatu sistem terdiri dari elemen-
elemen yang berhubungan dan saling tergantung. Jadi, menurut devisi,
hampor setiap fenomena dapat dianalisa dan disajikan dari sudut
pandangan sistem. Sistem-sistem biologis, phisik, ekonomi, social-
budaya adalah beberapa contoh.

5. Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach)


Pendekatan kontingensi (Contingency approach) ialah cara penerapan
konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi
kehidupan nyata. Pendekatan kontingensi dikembangkan oleh berbagai
pelaku usaha dalam berbagai bidang keahlian, seperti : manajer,
konsultan dan peneliti.Tugas manajer dalam pendekatan kontingensi
adalah mengidentifikasikan teknik mana, pada situasi tertentu, di
bawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu
pencapaian tujuan manajemen. 

6. Aliran Manajemen Menurut George R.Terry


Menurut George R. Terry, aliran dalam manajemen adalah sebagai
berikut:
1.Management by costum school
2.Scientific management school
3. Behavior school
4. Social school
5.Systems management school
6.Decisional management
school
7.Quantitative managementschool
8.Management process school
9.Contingency managementschool

7. Aliran Manajemen Menurut Koontz dan O’Donnel


Menurut Koontz dan O’Donnel dengan menggunakan istilah
“approach”,
dalam aliran manajemen adalah sebagai berikut:
1. The empirical atau case approach
2. The interpersonal bahavior approach
3. The group behavior approach
4. The cooperative social systems approach
5. The sociotechnical systems approach
6. The decision theory approach
7. The communications-center approach
8. The mathematical or management science approach
9. The operational approach

Herujito mengemukakan pendapat mengenai aliran-aliran


manajemen yang secara umum paling populer, yaitu sebagai berikut:
1. The behavior approach
2. The decision making approach
3. The sociological approach
4. The mathematical approach
5. The systems approach

Herujito menjelaskan beberapa aliran manajemen di atas secara satu


persatu, sekalipun dengan paparan yang singkat, namun dapat
memberikan gambaran dan pamahaman yang jelas.
1. Aliran management by costum
Aliran ini juga seringkali disebut sebagai aliran empiris, dimana
manajemen dipandang sebagai suatu ilmu pengalaman.
2. Aliran scientific management
Aliran ini berpandangan bahwa dalam pemecahan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi manajemen, harus menggunakan metode
ilmiah.

3. Aliran behavior
Aliran ini juga disebut sebagai aliran perilaku atau aliran tingkah laku
manusia (human behavior school).

4. Aliran sicial
Aliran ini mengarah pada ilmu sosiologi, dimana manajemen
dipandang sebagai suatu sistem antar hubungan kultural (system of
cultural intere- lationship). Artinya, suatu kesatuan sosial yang ideal
merupakan suatu sistem sosial yang dapat menyelesaikan masalah di
dalam lingkungan masyarakat itu sendiri.

5. Aliran systems management


Sistem merupakan sekumpulan atau serangkaian dari beberapa unsur
yang saling berhubungan atau saling bergantung, sehingga
membentuk suatu kesatuan yang kompleks yang terdiri dari bagian-
bagian dalam susunan yang sistematis mengikuti beberapa skema
atau rencana.

6. Aliran decisional management


Tokoh dari aliran ini adalah Herbert A. Simon yang juga populer
dengan karyanya berjudul “Administrative Behavior”. Aliran ini
berpandangan bahwa tugas utama dan yang paling pokok dari
seseorang yang mendu- duki posisi manajer adalah menetapkan
keputusan.

7. Aliran quantitative management


Aliran ini, oleh sebagian ahli disebut dengan the matemathical or
management science approach, dimana manajemen seperti
perencanaan dan penetapan keputusan adalah proses nyata dan
dapat dipecahkan
melalui simbol dan metode matematik.

8. Aliran management process


Aliran ini berpandangan manajemen adalah suatu proses dimana
pembagiannya dapat ditelusuri dengan jalan menganalisis fungsi-
fungsi top management.

9. Aliran contingency management


Aliran ini berpandangan bahwa pelaksanaan suatu manajemen harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Aliran ini yang juga
disebut sebagai aliran “manajemen menurut keadaan-keadaan merupakan
aliran yang usianya masih muda.

B. Jenis-Jenis Manajemen
1. Management by Acception
Konsep dasarnya pada manajemen jenis ini menekankan bahwa suatu
perusahaan/organisasi itu harus mendapat dukungan dari para
karyawan (anggotanya). Karyawan (anggota) diberi motivasi untuk
dapat bekerja secara mandiri sesuai tugas masing-masing untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Managerial Breakthrough
Manajemen jenis ini dipandang sebagai perombakan bidang
manajemen secara bertahap dan sistem tersebut hendaklah dinamis
(tidak bersifat kaku).

3. Management by Objective
Manajemen ini dikenal dengan sebutan akronimnya, yaitu MBO
(Mana- gement by Objective). Dalam sistem penerapannya,
manajemen jenis ini menitiktekankan spesifikasi sasaran dan
penetapan kuantitas hasil (output) yang harus dicapai.

4. Management by Result
Manajemen jenis ini juga menitikberatkan pada penganalisisan dari
hasil yang dicapai, sehingga diperlukan pengawasan yang sangat teliti
terhadap berbagai aspek yang berkenaan dengan hasil yang dicapai
oleh organisasi atau perusahaan.

5. Management by Ideas
Management by ideas menitikberatkan pada pengawasan tujuan
peru- sahaan atau organisasi secara ketat. Hal tersebut mendasarkan
pada asumsi bahwa tujuan merupakan ide atau gagasan dasar dari
perusahaan atau organisasi yang akan diupayakan.
ABSTRAK
Perkembangan manajemen secara ilmiah mulai nampak pada Negara industri pada
pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan perlunya pengaturan
hubungan antar individu dalam suatu masyarakat, adanya kebutuhan Negara untuk
menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya terhadap rakyatnya dalam rangka mengatur
dan memberikan pelayanan dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Begitu pula dalam dunia industri baik manufaktur maupun jasa, pelaku ekonomi merasa
perlu adanya pemikiran manajemen guna menjalankan bisnisnya, seperti mengatur
kegiatan produksi, kegiatan distribusi kegiatan pemasaran dan lain-lain. Dengan
manajemen memungkinkan para pelaku usaha untuk melakukan inovasi,
mengembangkan fasilitas dan tehnik dalam dunia industri

Anda mungkin juga menyukai