pandangan luas atas sifat dan ruang lingkupnya. Kemudian beranjak meneliti fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh para manajer. Materi ini mendiskusikan fungsi ini dan mengangkat beberapa masalah yang berhubungan dengan kedudukan manajemen dalam dunia modern kita denruasa ini. Meskipun manajemen itu relatif masih merupakan disiplin baru, namun perkembagannya pesat. Sejarah gagasan manajerial menyediakan perspektif-perspektif untuk rnereka yang ingin memanfaatkan sumbang-saran dari masa lalu. Lambat-laun dasar filsafat. termasuk moral dan etika, dipandang perlu sebagai kerangka kerja yang mutlak untuk gagasan manajemen. Seorang manajer hendaknya mengembangkan kerangka kerja filosofis sebagai landasan berpikir dan bertindak. Kerangka kerja ini membantu mengadakan pemisahan antara masalah-mealah penting dan yang tidak penting. Selanjutnya pada materi menyuguhkan landasan pemikiran filosofis ini dan memusatkan perhatian pada pentingnya letak yang jelas dan sasaran yang definitif ini. Sacaran inilah yang kemudian menjadi landasan setiap tindakan semua manajer. Dalam tahun-tahun 1970-an studi manajemen membanjiri batas-batas nasional dan kultural sebagai akibat dari pesatnya perkembangan dunia usaha internasional. Suatu pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor lingkungan melalui teori kontingensi menimbulkan banyak studi perbandingan yang mampu mengrrangi rendensi etnosentris para manajer yang semula kurang sekali berhubungan dengan kebudayaan lain. SIFAT DAN PENTINGNYA MANAJEMEN Manajemen mempakan suatu yang universal di dalam dunia industri moderen. Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan, pengkordinasian aktivitas, penanganan manusia, evaluasi prestasi yang terarah kepada sasaran kelompok manusia, evaluasi prestasi yang terarah kepada sasaran kelompok. Banyak aktivitas manajerial yang masing-masing mempunyai cara pendekatan sendiri pada tipe-tipe problem khusus dan didiskusikan dengan judul seperti manajemen petemakan, manajemen sistem jasa kesehatan, manajemen kolese/pewiyatan, manajemen pemerintah, manajemen pemasaran' manajemen produksi atau operasi, dan lainnya. Semuanya mempunyai satu elemen yang umum. Buku ini meringkas beberapa dari konsep-konsep esensial dan teknik-teknik manajemen yang fundamental untuk bermacam-macam penerapan. Manajemen telah menjadi makin penting dengan meningkatnya spesialisasi pekerjaan serta berkembangnya skala operasi. Kemajuan teknologi selaIu menciptakan tantangan-tantangan .baru. Kompleksitas hubungan antar manusia selalu menantang mereka yang menduduki fungsi manajerial. Dinamika manajemen' karena itu hams diwamai dengan studi tentang teori dan prakteknya.
Karena pentingnya manajemen makin meningkat, dan karena tantangan-tantangan baru yang harus dihadapinya, maka para tenaga riset mengkonsentrasikan perhatiannya kepada bagian-bagian subjeknya. Hasilnya ialah yang demikian ialah bahwa pendekatan manajerial kepada subyek seperti ilmu jiwa ekonomi dan akunting membantu memperbaiki cara berfikir yang berkaitan-dengan bidang manajemen secara menyeluruh.
Riset pada subyek, yang merupakan hal yang penting bagi manajemen, sejak perang Dunia II menyatakan harapan baru mereka yang harus menghadapi kompleksitas yang menantang manajer operasi. Dilain pihak para manajer mengahdapi tantangan baru mengenai doktrin dan dogma yang telah mapan karena hasil riset menuntut pengadaptasian pendekatannya. Dalam dekade terakhir, perubahan-pembahan fundamental tertentu dalam masyarakat telah merupakan kesempatan yang relatif dalam manajemen. Dimasa lalu manajemen berkembang disektor industri dan dunia usaha. Dalam tahun-tahun 1990-an berkembang lebih cepat sebagai berikut: 1. Masyarakat purna industri. orgurisasi-organisasi yang berorientasi pada jasa merupakan bagian-bagian etonomi yang paling dominan dan dinamis. 2. Pertumbuhan disektor umum. Meskipun perusahaan-perusahaan yang orientasinva mencari untung (profit oriented) tetap penting di AS, namun jasa-jasa umum, Badan-badan organisasi perawatan Kesehatan/Health Maintenance organizations (HMOs), dan asoaiasi non profit bertambah lebih cepat lagi. 3. Wanita dalam manajemen. Peranan wanita sebagai manajer makin meningkat dalam tahun-tahun-1990an dan faktor baru ini mempunyai dampak yang berpengaruh pada cara berpikir manajemen.
ARTI MANAJEMEN Sifat khusus yang utama manajemen ialah itegrasi dan penerapan ilmu serta pendekatan analitis yang dikembangkan oleh -banyak disiplin. Tugas manajemen mencari keseimbangan antara pendekatan-pendekatan special dan mengetrapkan konsep-konaep yang tegas dalam situasi khusus untuk dilaksanakan. Manajer hartri mengarahkan diri sendiri untuk memecahkan problem dengan tehnik- tehnik yang terpola pada situasi, malahan ia harus mengembangkan suatu kerangka kerja berfikir terpadu sebagai pedoman bagi semua aspek dan seluruh organisasi. Apa Sebenamya Manajemen Dan Apa Yang Dikerjakannya? Da lam arti umum' perkataan "manajemen" diartikan sebagai kelompok khusus orang-orang yang tugasnya mengarahkan daya-upaya dan akfiviTas orang lain pada sasaran yang sama. Secara singkat, manajemen ialah menjalankan sesuatu melalui orang lain (gets things done through other people). Manajemen diartikan sebagai proses yang mengarahkan langkah-langkah kelompok manunggal dengan tujuan yang sama. Proses ini melibatkan teknik-teknik yang digunakan oleh sekelompok orang-orang terkemuka untuk mengkoor- dinasikan aktivitas orang lain. Jarang sekali para manajer melaksanahan sendiri aktivitas itu. Proses ini terdiri dari fungsi-fungsi dasar tertentu yang menyediakan pende- katan analitis.
Ruanglingkup konsep manajemen menjadi luas dengan masuknya perspektif-perspektif baru dari bermacam-macam bidang studi. Studi manajemen telah berkembang lebih jauh lagi daripada pengguna- an barang untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah dicanangkan; kini termasuk juga masalah-masalah moral dan etika menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan tujuan yang tepat yang harus diperjuangkaan para manajer.
Harbison dan Myersr menyajikan konsep terpadu untuk menegaskan suatu ruanglingkup yang lebih luas guna titik-pandang. Mereka melihat manajemen sebagai (1) sumber ekonomi, (2) sistem otoritas (3) suatu tingkatan/klas atau elite.
1. Sesuai pandangan seorang ahli ekonomi, manajemen ialah salah satu faktor produ&si bersama dengan tanah, tenaga kerja, dan modal. Apabila industrialisasi suatu bangsa meningkat maka kebutuhan akan manajemen meningkat pula sebagai pengganti modal dan tenaga kerja. Sumber-sumber manajerial suatu perusahaan menentukan" dalam ukuran besar, produktivitas dan profitabilitasnya. Di dalam iadustri-industri yang sedang mengalami pembaharuan, manajernen haruslah diterapkan dengan lebih intensif. Akan tetapi bagi perusahaan- perusahaan dalam suatu industri yang dinamis, di mana kemajuan berjalan cepat pengembangan eksekutiflah yang lebih penting.
2. Menurut pandangan seorang spesialis bidang adminis- trasi dan organisasi manajemen ialah sistem otoritas (a system of authority)- Menurut sejarahnya, manajernen pertarna-tama mengembangkan filsafat otoriter dengan sejumlah kecil orang-orang top yang menentuka semua langkah tingkatan dan lapisan masyarakat. Lalu menyusun konsep-konsbp manusiawi yang menyebabkan beberapa manajemen mengembang-kan pendekatan paternalistis. Iebih akhir lagi muncul manajemen konstitusional yang bercorak khas dengan melibatkan kebijaksanaan yang tegas dan konsisten serta prosedur-prosedur menyangkut kelompok-kelompok kerja Sejak lebih banyak karyawan yang mendapat pendidikan tinggi, maka mmajemen menjurus pada pendekatan demokratis dan partisipatif. Maha manajemer modern boleh dianggap sebagai suatu sintesis dari keempat pendekatan pada sistem otoritas.
3. Menumt pandangan seorang sosiolog, manajemen ialah suatu system klas dan status. Perkembangan di dalam kompleksitas hubungan dalam masyarakat modem menuntut para manajer manjadi kelompok elite pemikir dan pendidikan. Jalan masuk ke dalam klas ini lebih ditentukan oleh tingkat pendidikan dan ilmu dari pada ikatan keluarga atau politik. Beberapa mahasiswa menilainya sebagai suatu revolusi manajerial yang memberikan kepada kelas manajer karier lebih banyak kekuasaan dan mengancam menjadi kelas otonomi. Beberapa pengamat menilai perkembangan ini sebagai lampu merah. orang lain menegaskan bahwa kekuasaan manajer bertambah, jumlah mereka membengkak, sehingga tidak lagi mau ambil pusing tentang kecenderungannya menjadi otokrasi manajerial. Pandangan manajemen yang luas menuntut agar mahasiswa mempertimbangkan perspektif manajemen yang semakin luas ini dalam menempatkannya dalam kehidupan social. Ketiga perspektif tersebut belumlah yang paling penting untuk diketahui manajer. seorang manajer industri akan berargumentasi bahwa pandangan teknologislah yang paling penting. sedangkan seorang ahli itmu jiwa akan menekankan perlunya langkah manusiawi serta penyesuaian tekanan-tekanan organisasional. seorang teolog akan menitikberatkan implikasi spirifual langkah-langkah manajerialnya. seorang politikus akan melihat apa yang mudah dilakukan dan gampang diterima. Banyak pejabat eksekutif dan pendidik berpendapat bahwa perspektif yang paling penting untuk para eksekutif puncak haruslah berlandaskan pada "pandangan terhadap kehidupan yang terdidik bebas" (liberally educated outlook on life). Keseluruhan konsep manajemen menuntut suatu pengertian pendidikan bebas dan kaitannya dengan fungsi-fungsi manajemen. sgatu titik pandang yang bebas (a liberal point of view) bukanlah sekedar perpaduan sejumlah pendekatan-pendekatan picik. Tekanannya ialah pada kebebasan untuk memilih dari luasnya jangkauan kemungkinan-kemungkinan dengan menemukan kemungkinan-kernungkinan baru, dan mengungkapkan kembali kemungkinan- kemungkinan dari masa lalu yang terlupakan. Pejabat eksekutif yang berorientasi liberal, selalu berusaha memperluas cakrawalanya dengan melangkah sebebas-bebasnya ke arah tapal-batas terakhir kehidupan. Karena manajemen itu harus bertautan erat dengan sasaran sekaligus sebagai alat pencapai akhir, jelaslah bahwa ia harus dipelihara dalam perspektif yang luas tanpa dihalang-halangi restriksi- restriksi khusus. FUNGSI MANAJEMEN Satu jalan untuk meneropong proses manajemen ialah dengan mengidentifikasi fungsi-fungsi dasar yang bersama-sama menopang proses ini. Fungsi-fungsi ini akan diperbincangkan secara lebih mendetail di bagian ini dan akan merupakan elemen-elemen dari semua aplikasi konsep-konsep manajemen. Fungsi-fungsi ini adalah mutlak bagi semua tingkat aktiivitas manajerial mulai dari pengawas/supevisor langsung sampai ke kepala eksekutif. Mereka adalah fundamental untuk semua tipe usaha koperatif, termasuk firma-firma usaha niaga, kantor- kantor pemerintah, dan lembaga-lembaga sosial. Mereka merupakan inti aktivitas dalam bermacam-ragam penelitian seperti pemasaran, manufaktur financial, dan badan-badan umum.
Tujuh fungsi manajemen: 1. Mengiambil keputusan (decision making)-proses pemilihan arah langkah yang harus diambil dari alternatif-alternatif yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan. 2. Pengorganirrlsian (organizing)-proses penenhran stmktur dan lokasi kerja 3. Pengisian staf (staffing)-proses yang dilakukan para manaier untuk menseleksi, melatih, mempromosikan, dan membebastugaskan bawahan. 4. Perencatuan (planning)-proses antisipasi seorang manaier atal masa depan dan menemukan aliematif- altematif arah langkah yang terbuka untuknya.
5. Pengawaun (controlling)-proses mengukur pelaksanaan yang berlaku sekarang dan memberikan panduan ke arah sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. 6. Komunihasi (communicating)-proaes pengalihan ide-ide kepada orang lain untuk keperluan meacapai hasil yang diinginkan. 7 . Pengarahan (directing)-proses bimbingan pelaksanaan aktual para badan menuju ke sasaran benama. Pengawsan {supevising) merupakan satu aspek fungsi ini pada tingkat bawah yang memungkinkan pengawasrn pekerjaan fisiknya. Kiranya at<ariten*r jelas apabila ketujuh fungsi itu dihubungkan dengan yang kita sebut ,,kepemimpinan"; untuk kita yang penting ialah perbedaan kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinan (leadership) mencakup kualitas seseorang untuk menggerakkan orang lain. Kualitas-kualitas ini penting khususnya untuk fungsi pengarahan dari manajemen. cara-cara kepemimpinan itu jurga penting untuk studi manajemen,-tetapi manajemen itu sendiri suatu konsep yang lebih komprehensif daripada kepemimpinan. perkembangan manajer dapat diperoleh dengan studi akademis. Esensi kepemimpinan interpersonal dan berorientasi pada tindakan, dan oleh karenanya paring baik dapat dikembangkan dalam praktek.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional