Anda di halaman 1dari 4

Douglas Macgregor (1906 – 1964)

Macgregor terkenal dengan teori X dan teori Y, kontribusinya terhadap pemikiran manajemen


melalui teori Y adalah argumen tentang keinginan dan kebutuhan orang bekerja dipikirkan sebagai
komitmen individu terhadap tujuan organisasi.

Abraham Maslow (1908 – 1970)

Maslow terkenal dengan teori hirarki kebutuhan dimulai hirarki kebutuhan paling dasar hingga
paling tinggi, seperti kebutuhan fisiologi, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.

Frederick Herzberg (1923 – …..)

Herzberg terkenal dengan teori dua faktor yaitu hygiene faktor atau yang dikenal dengan


juga maintenance faktor dan faktor motivator. Hygiene faktor merupakan dasar-dasar kebutuhan
ekonomi missal gaji, insentif. Namun tidak cukup faktor itu saja hingga diperlukan faktor motivator yang
berkaitan dengan job content. Ia berpendapat bahwa mengelola orang dengan mendorong semangat
berprestasi, pengakuan dan pemberian tanggung jawab lebih mendorong orang mencapai well
performance.

A. Fokus Utama

Manajemen kontemporer berfokus pada proses untuk menghasilkan output dan bagaimana
cara pengelolaan dalam suatu organisasi.

B. Latar Belakang

Teori manajemen yang telah dihasilkan sebelum adanya teori manajemen kontemporer, telah
memberikan kontribusi berharga bagi perkembangan dunia manajemen, terutama aplikasinya dalam
organisasi. Teori manajemen kontemporer bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang
memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.

Dalam manajemen ada beberapa pendekatan yang sudah dibicarakan sebelumnya, dimana
pendekatan-pendekatan tersebut mengalami perkembangan. Pendekatan-pendekatan tersebut tidak
sepenuhnya kontradiksi satu sama lain, namun pada dasarnya justru dengan kelebihan dan kekurangan
serta keterbatasannya dapat saling melengkapi satu sama lain.Untuk mewujudkan hal tersebut muncul
lah pendekatan dalam manajemen kontemporer yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan
tertentu. berikut ini adalah pendekatan baru dalam manajemen :

Pendekatan Sistem

Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan. Organisasi
sebagai suatu sistem akan dipandang secara keseluruhan, terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan (sub-
sistem), dan sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan.
Dalam pendekatan ini sebuah organisasi menerima atau mengambil input (sumber daya) dari
lingkungannya dan mengubah atau memproses sumber-sumber daya tersebut menjadi output yang
kemudian disebarkan kembali ke lingkungannya.

Pendekatan inilah yang selama ini digunakan dalam sistem manajemen pendidikan di indonesia.
Sebelum munculnya sistem pendekatan-pendekatan yang baru.

Input organisasi : dari lingkungan, contoh : bahan mentah, manusia, modal keuangan, dan informasi

Proses Transformasi : kegiatan dalam organisasi, contoh : sistem produksi, system pengendalian,
administrasi

Output : ke lingkungan, contoh : produk, keuntungan, informasi

Feedback : Umpan balik 

Pendekatan Situasional (Contingency)

Pendekatan ini menganggap bahwa efektivitas manajemen tergantung pada situasi yang
melatarbelakanginya. Prinsip manajemen yang sukses pada situasi tertentu, belum tentu efektif apabila
digunakan di situasi lainnya. Tugas manajer adalah mencari teknik yang paling baik untuk mencapai
tujuan organisasi, dengan melihat situasi, kondisi, dan waktu yang tertentu.

Pendekatan situasional memberikan “resep praktis” terhadap persoalan manajemen. Tidak


mengherankan jika pendekatan ini dikembangkan manajer, konsultan, atau peneliti yang banyak
berkecimpung dengan dunia nyata. Pendekatan ini menyadarkan manajer bahwa kompleksitas situasi
manajerial, membuat manajer fleksibel atau sensitif dalam memilih teknik-teknik manajemen yang
terbaik berdasarkan situasi yang ada.

Namun pendekatan ini dalam perkembangannya dikritik karena tidak menawarkan sesuatu yang
baru. Pendekatan ini juga belum dapat dikatakan sebagai aliran atau disiplin manajemen baru, yang
mempunyai batas-batas yang jelas.

Pendekatan Hubungan Manusia Baru


(Neo-Human Relation)

Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan sisi positif manusia dan manajemen ilmiah. Pendekatan ini
melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang emosional, intuitif, dan kreatif. Dengan memahami
kedudukan manusia tersebut, prinsip manajemen dapat dikembangkan lebih lanjut. Tokoh yang dapat
disebut mewakili aliran ini adalah W. Edward Deming, yang mengembangkan prinsip-prinsip manajemen
seperti Fayol yang berfokus pada kualitas kerja dan hubungan antar karyawan.Thomas J. Peters dan
Robert H. Waterman menulis buku yang popular In Search Excellence yang mencoba melihat factor-
factor apa saja yang membuat organisasi mampu bertahan.
Pandangan Integratif
Setelah membicarakan aliran-aliran manajemen, bagian berikut ini membicarakan integrasi aliran
tersebut dalam satu kerangka sekaligus meringkas aliran-aliran tersebut.

Manajer harus mampu melihat ketergantungan antarbagian dalam organisasi, pengaruh


lingkungan eksternal, dan keunikan situasi yang dihadapi. Setelah memahami ketiga hal tersebut,
manajemen dapat memilih pendekatan mana yang paling baik untuk diterapkan pada situasi yang
dihadapi.

A. Kelebihan

• Memiliki multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan.

• Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang memadukan teori
klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.

•  Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis,
multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistic.

• Teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga terlihat lebih
menyeluruh.

• Pendekatan dalam manajemen kontemporer lebih mencakup secara rinci dalam menganalisis
masalah – masalah yang dibutuhkan seorang manajer

B. Kekurangan
• Konsep manajemen kontemporer sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.

Anda mungkin juga menyukai