Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886, Frederick
W. Taylor (1856 – 1915) melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban
berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku
berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya
manajemen sebagai ilmu serta Taylor disebut sebagai Bapak manajemen ilmiah.

Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Hal ini dikutip oleh Nanang
Fattah dikatakan ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang
pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja
sama. Kemudian dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena menajemen mencapai sasaran melalui
cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas serta dipandang sebagai profesi
karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan
profesional dituntun oleh suatu kode etik.

Dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang
dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran neo klasik (hubungan manusiawi) dan manajemen
modern (Kontingensi) yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus
dengan berbagai aliran lainnya. Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan
proses dan produksi sedangkan aliran neo klasik lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya
manusia yang berada dalam organisasi. Adapun manajemen kontingensi merupakan manajemen
yang bersifat kondisional.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat disusun adalah :

1. Apa yag dimaksud dengan teori dan pendekatan manajemen neo klasik ?
2. Apa manfaat manajemen neo klasik bagi bimbingan dan konseling ?
Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yag dimaksud dengan teori dan pendekatan manajemen neo klasik
?
2. Untuk mengetahui apa manfaat manajemen neo klasik bagi bimbingan dan konseling ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori manajemen neo klasik

Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi (The
Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori
ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.1 Teori ini timbul sebagian karena para manajer
terdapat berbagai kelemahan dengan pendekatan klasik. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu
makhluk social dengan mengaktualisasikan dirinya. Beberapa pelopor alira neo klasik antara lain
: Elton Mayo dengan studi hubungan antar manusia, atau tingkah laku manusia dalam situasi
kerja terkenal dengan studi hawthorne. Berdasarkan studi ini ternyata kelompok kerja informal
lingkungan social pekerja mempunyai pengaruh besar terhadap produktivitas, pelopor lainnya
adalah Douglas McGregor, ia menyatakan bahwa manajemen akan mendapatkan manfaat besar
bila menaruh perhatian pada kebutuhan social dan aktualisasi diri karyawan.
Teori manajemen neo klasik memandang kemungkinan bahwa pekerja yang menerima
perhatian khusus akan bekerja lebih baik hanya karena mereka menerima perhatian tersebut.
Teori ini menganut prinsip bahwa :
a) Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian per bagian
b) Motivasi karyawan sangat penting yang menghasilkan komitmen untuk pencapaian
tujuan organisasi
c) Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan,
prosedur, dan prinsip).2

B. Pendekatan manajemen

Pendekatan manajemen terdiri dari :

1. Pendekatan sistem

1
Fattah, nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1996), hal.24
2
Dr Mamik, Manajemen Sumber Daya, (Sidoarjo, Zifatama jawara, 2016), hal. 71
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi
yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian
luas. Sebagai suatu pendekatan sistem manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta
analisis tertutup maupun terbuka.

Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis
dan sosiopsikologis. Analisis sistem manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain
pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.

2. Pendekatan kontingensi

Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek
senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang
berbeda.3

C. Manfaat manajemen neo klasik terhadap bimbingan dan konseling

Teori manajemen neoklasik dalam bimbingan konseling dapat mencapai hasil yang
maksimal dalam peningkatan produktifitas, sehingga seorang pimpinan perlu untuk memahami
aspek-aspek sosial dan psikologi yang mendorong para guru dapat melakukan kerjasama yang
optimal dalam meningkatkan produktifitas, sehingga tujuan yang telah ditentukan akan tercapai.
Dalam Teori Neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :

a) Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan


b) Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
c) Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.4

3
Rezky Naim, Asma, Buku Pengantar Manajemen, (Pasuruan, Qiara Media, 2019), hal. 18
4
Diana dewi, Teori Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling, (Universitas Tunas Pembangunan Surakarta)

Anda mungkin juga menyukai