Anda di halaman 1dari 12

Komposisi Perencanaan dalam Perspektif Manajemen

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Dakwah

Dosen Pengampu : Drs. H.Abd.Wahib Syakour ,M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Laelatul Munawaroh (1940110090)


2. Muhammad Irvan Setiansyah (1940110093)
3. Hilya Khoirinnida (1940110106)

Program Studi Bimbingan Konseling Islam

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Islam

Institut Agama Islam Negeri Kudus

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu manajemen terdapat beberapa fungsi yang biasa
disingkat dengan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Namun dalam tema kali ini, pemakalah ingin lebih terfokus pada planning
(perencanaan).
Perencanaan atau planning sendiri merupakan salah satu dari empat
fungsi manajemen.dalam ke empat fungsi dasar tersebut,perencanaan
menduduki urutan pertama sebagai fungsi yang harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum melanjutkan ke fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya.
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pengertian
perencanaan, unsur-unsur perencanaan, jenis-jenis perencanaan, sifat-sifat
perencanaan yang baik dan proses membuat rencana.

B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah, diantaranya adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa saja unsur-unsur perencanaan?
3. Jelaskan mengenai jenis-jenis perencanaan !
4. Apa saja sifat-sifat perencanaan yang baik?
5. Bagaimana proses membuat rencana yang baik?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan atau planning merupakan salah satu dari empat fungsi
manajemen.dalam ke empat fungsi dasar tersebut,perencanaan menduduki
urutan pertama sebagai fungsi yang harus dilakukan terlebih dahulu
sebelum melanjutkan ke fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya.
dikarenakan sebuah perencanaan akan menjadi dasar acuan untuk
melaksanakan rangkaian aktivitas selanjutnya. Oleh sebab tersebut maka
dalam suatu perencanaan harus memerhatikan sasaran, menentukan arah
tujuan, menyusun strategi, menentukan apa saja sumber daya yang
dibutuhkan dalam proses.
Selanjutnya, Perencanaan (planning) dalam istilah bahasa Arab di
sebut (takhtith) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi
dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode,
sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 1
Sedangkan menurut Harold Koontz dan O’Donnel,perencanaan
adalah tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai
alternatif,kebijaksanaan,prosedur dan program.2
Jadi, Perencanaan pada dasarnya merupakan kegiatan menetapkan
,merumuskan tujuan dan mengatur pendayagunaan sumber daya,metode
dan waktu secara efektif dalam rangka pencapaian tujuan. Perencanaan
juga merupakan keputusan yang dirumuskan untuk mengantisipasi
kondisi/keadaan masa depan.

1
Musholi. September 2017. ” Tasamuh”. Jurnal Studi Islam. Vol. 9, No. 2,
http://ejournal.stain.sorong.ac.id/indeks.php/tasamuh. 5 Maret 2020.

2
Wijayanti,Citra . Perencanaan dalam manajemen.
https://www.academia.edu/11703250/PERENCANAAN_DALAM_MANAJEMEN. Diakses 5
maret 2020.

2
B. Unsur-Unsur Suatu Perencanaan
Pada umumnya perencanaan memutuskan apa yang diinginkan dan
apa yang akan dilakukan.jika ingin lebih detail perencanan harus bisa
menjawab pertanyaan yang lebih familiar atau biasa di sebut 5W+1H,
adapun unsur tersebut yakni What, Why, Where, When, Who, dan How.3
Jadi suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam
unsur tersebut, suatu rencana harus memuat hal-hal berikut :
1. Penjelasan dan perincian kegiatan-kegiatan yang di
butuhkannya,factor-faktor produksi yang di perlukan untuk
melaksanakam kegiatan tersebut agar yang menjadi tujuan dapat
dihasikan.
2. Penjelasan mengapa kegiatan-kegiatan itu harus dikerjakan dan
mengapa tujuan yang tertentu itu harus di capai.
3. Penjelasan tentang lokasi fisik dimana setiap kegiatan harus di
kerjakan sehingga dengan demikian tersedia fasilitas-fasilitas yang di
butuhkan.
4. Penjelasan mengenai waktu-waktu dimulainya pekerjaan dan
diselesaikannya pekerjaan baik bentuk tiap-tiap kegiatan dan harus
ditetapkan standar waktu untuk mengerjakan dengan baik.
5. Penjelasan tentang para petugas yang akan mengerjakan pekerjaan
baik kualitas maupun kuantitas. Di sini pula harus dijelaskan
authority, responsibility, dan accountability dari masing-masing
pegawai.
6. Menjelaskan tentang teknik mengerjakan pekerjaan.
Rencana harus disusun dengan sistematika yang baik agar perencanaan
dapat di jalankan dengan mudah dan meminimalisir kesalahan yang bisa
terjadi.

3
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen. (Jakarta: Galia Indonesia, 1983). hal. 48-49.

3
Harold Koontz & Cyril O’Donnel berpendapat bahwa suatu
perencanaan haruslah mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Tujuan
Unsur utama dari suatu perencanaan ialah tujuaan ,tujuan yang di
maksud disini adalah segala sesuatu yang hendak di capai dalam
usaha kerjasamaatau organisasi. Untuk dapat di pakai sebagai dasar
dalam pelaksanaan kerja ,maka tujuan yang hendak di capai
haruslah dirumuskan secara jelas dan tegas.4
2. Politik atau kebijaksanaan
Merupakan peraturan-peraturan atau dengan kata lain biasa di
sebut sebagai pedoman tindakan dalam mencapai sebuah tujuan.
3. Prosedur
Suatu rencana harus juga memuat prosedur,prosedur disini
merupakan tata urutan pelaksanaan kerja yang harus dilakukan atau
diikuti. Jadi dengan adanya prosedur orang-orang akan mengetahui
dari mana mereka harus memulai dan mengakhiri tugasnya.
4. Budget atau dana
Merupakan suatu anggaran yang berupa ikhtisar dari hasil-hasil
yang di harapkan untuk dicapai dan pengeluaran-pengeluaran yang
di perlukan untuk mencapai hasil tersebut.5
5. Program
Program adalah campuran daripada tujuan,politik,prosedur,dan
budget yang di maksudkan untuk menetapkan suatu rangkaian
tindakan-tindakan di waktu yang akan datang.

4
Budi wahyono .unsur-unsur perencanaan(planning) dalam manajemen .
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/12/unsur-unsur-perencanaan-planning-
dalam.html?m=1. Diakses pada 4 maret 2020.

5
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Galia Indonesia, 1983.hal. 50

4
C. Jenis-Jenis Perencanaan
Seperti yang sudah di jelaskan dan di paparkan di atas tentang
pengertian perencanaan dan unsur-unsur perencanaan, lalu disini akan
membahas apa saja jenis-jenis perencanaan ,jika merujuk pada ilmu
manajemen, maka macam-macam rencana dalam organisasi diukur
menurut luasnya strategi (lawan oprasional) karangka waktu (jangka
pendek lawan jangka panjang) dan khususnya pengarah dan juga frekuansi
penggunaan.6 lalu untuk jenis-jenis perencanaan dakwah meliputi
beberapa aspek yaitu :
1. Rencana strategi vs rencana oprasional
Rencana strategi merupakan rencana yang berlaku bagi
seluruh organisasi,yaitu menentukan sasaran umum organisasi
dan berusaha menempatkan organisasi tersebut kedalam
lingkungannya. Sedangkan rencana oprasional adalah rencana
yang menempatkan rincian tentang cara mencapai keseluruhan
tujuan organisasi.letak perbedaan kedua rencana tersebut
terletak pada karangka waktu, jangkauan, dan mencantumkan
rangkaian sasaran organisasi yang telah di tentukan. Posisi
dakwah dalam rencana ini adalah mencakup segala sudut
pandang yang lebih luas karena mencakup segala aspek
kehidupan. Pada akhirnya rencana stategis mencakup
perumusan sasaran, sementara rencana oprasional
mengansumsikan adanya sasaran. Jadi, rencana oprasional
merumuskan cara-cara untuk mencapai sasaran tersebut.

2. Rencana jangka pendak vs rencana jangka panjang.


Rencana jangka pendek adalah rencana dengan asumsi
karangka waktu paling tidak selama satu tahun. Sedangka

6
Munir dan Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media.2006.hal 110.

5
rencana jangka panjang adalah rencana dengan karangka batas
waktu tiga tahun keatas. Untuk jangka menengah adalah priode
waktu diantara keduanya. Dalam program organisasi dakwah
klasifikasi waktu ini bisa berlangsung sangat fleksibel,
disesuaikan dengan kebutuhan umat atau sesuai kondisi yang
berlaku. Dalam hal ini sebuah organisasi dapat merancang
batas waktu berapa saja yang diinginkan untuk tujuan-tujuan
perencanaan.
3. Rencana yang mengarahkan (directional) vs rencana khusus.
Rencana directional adalah rencana yang fleksibel yang
menetapkan pada pedoman umum, namun perlu di ingat sisi
negative dari rencana directional adalah hilangnya kejelasn
pada rencana khusus. Sedangkan rencana khusus yaitu sebuah
rencana yang telah dirumuskan dengan jelas serta tidak
menyediakan ruang bagi interpretasi, namun ada beberapa hal
yang perlu di perhatikan dalam rencan khusus, dalam rencana
khusus ini terdapat beberapa kekurangan , karena dakam
rencana khusus ini dibutuhkan kemampuan memprediksi
tentang segala hal. Oleh karena itu sebuah manajemen harus
fleksibel dalam menanggapi perubahan-perubahan yang
sifatnya tak terduga.
4. Rencana sekali pakai.
Rencana sekali pakai atau yang biasa disebut dengan
“frekuensi penggunaan” adalah rencana yang digunakan sekali
saja yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan khusus dan diciptakan sebagai respons terhadap
keputusan-keputusan yang tidak berprogram yang di ambil oleh
para manajer. Kebalikan dari rencana ini adalah rencana tetap,
yaitu rencana-rencana yang tetap ada memberikan bimbingan
bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dalam organisasi.

6
D. Sifat Perencanaan yangS Baik
Suatu rencana yang baik,haruslah mengandung sifat-sifat sebagai berikut :
1. Menggunakan kata-kata sederhana dan terang
kata-kata atau kalimat yang digunakan oleh suatu rencana haruslah
sederhana dan mudah dimengerti agar dapat menghindari penafsiran-
penafsiran yang berbeda-beda.7
2. Fleksibel
Rencana yang di buat harus dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang berubah atau dengan keadaan yang tidak di duga
sebelumnya,oleh karena itu,dengan adanya sifat fleksibel besar
kemungkinannya akan dapat di sesuaikan dengan perubahan keadaan
yang terjadi.
3. Mempunyai stabilitas
Disamping adanya kemungkinan perubahan,maka suatu rencana
haruslah mempunyai sifat stabil atau konsisten. Dalam arti tidak selalu
terjadi perubahan.
4. Seimbang (balance)
Ini berarti bahwa penentuan waktu ,faktor-faktor ataupun fasilitas
yang di perlukan dalam setiap unsur organisasi seimbang dengan
macam dan ekstensi kegiatan yang akan di laksanakan.8
5. Lengkap (complete)
Lengkap disini mengandung arti bahwa perencanaan meliputi
segala aspek kegiatan yang di perlukan dalam konteks dengan tujuan
yang hendak di capai.

7
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen. (Jakarta: Galia Indonesia, 1983).hal.52

8
Budi wahyono. Sifat perencanaan (planning).
http:/www.pendidikanekonomi.com/2013/12/sifat-perencanaan-planning.html?m=1. Diakses pada
5 maret 2020.

7
E. Proses pembuatan Rencana
Untuk membuat rencana ada beberapa tindakan yang harus di
lalui,langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Dalam membuat suatu rencana pertama-tama yang harus di
lakukan adalah menetapkan tugas dan tujuan,suatu rencana tidak dapat
di formulir sebelum di tetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas
dan apa yang menjadi tujuan,tugas yang dimaksudkan adalah kegiatan
apa yang harus di kerjakan,tugas apa yang harus dikerjakan,sedangkan
tujuan disini merupakan nilai-nilai apa yang di peroleh.
2. Mengobservasi dan menganalisa
Setelah tugas dan tujuan sudah di tetapkan,langkah selanjutnya
adalah mencari atau mengobservasi faktor-faktor yang mempermudah
pencapaian tujuan. 9Untuk mendapatkan faktor-faktor tersebut maka
bahan-bahan dari pengalaman-pengalaman yang lalu dapat di
gunakan,demikian juga pengalaman pihak-pihak lain. Bila data-data
tersebut sudah di peroleh maka kemudian di analisa untuk menetapkan
apakah faktor tersebut masih efektif jika digunakan untuk masa yang
akan datang.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Tersedianya bahan-bahan yang di peroleh pada langkah
sebelumnya,dapat memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk
mencapai tujuan,kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat di urutkan
atas dasar tertentu,misalnya atas dasar lamanya di selesaikan,besarnya
biaya yang di perlukan dan sebagainya.
4. Membuat sintesa
Terdapat beberapa kemungkinan-kemungkinan untuk mencapai
sebuah tujuan ,memaksa pembuat rencana mencari alternatif sebagai

9
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen.( Jakarta: Galia Indonesia, 1983).hal.54.

8
jawaban kemungkinan-kemungkinan yang ada. Pemilihan salah satu
kemungkinan seringkali tidak tepat,sebab masing-masing
kemungkinan selalu mengandung unsur-unsur yang baik disamping
ada sela-sela negatifnya. Oleh karena itu,pada fase ini pembuat rencana
haruslah membuat sintesa dari berbagai kemungkinan itu.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam suatu manajemen terdapat beberapa fungsi yang biasa
disingkat dengan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Perencanaan atau planning sendiri merupakan salah satu dari empat fungsi
manajemen.dalam ke empat fungsi dasar tersebut,perencanaan menduduki
urutan pertama sebagai fungsi yang harus dilakukan terlebih dahulu
sebelum melanjutkan ke fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya.
, sebuah perencanaan akan menjadi dasar acuan untuk
melaksanakan rangkaian aktivitas selanjutnya. Perencanaan pula pada
dasarnya merupakan kegiatan menetapkan ,merumuskan tujuan dan
mengatur pendayagunaan sumber daya,metode dan waktu secara efektif
dalam rangka pencapaian tujuan.

10
Daftar Pustaka

Munir dan Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media.2006.

M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Galia Indonesia, 1983.

Wahyono,Budi .unsur-unsur perencanaan(planning) dalam manajemen .


http://www.pendidikanekonomi.com/2013/12/unsur-unsur-perencanaan-planning-
dalam.html?m=1. Diakses pada 4 maret 2020.

Musholi. September 2017. ” Tasamuh”. Jurnal Studi Islam. Vol. 9, No. 2,


http://ejournal.stain.sorong.ac.id/indeks.php/tasamuh. 5 Maret 2020.

Wahyono,Budi. Sifat perencanaan (planning).


http:/www.pendidikanekonomi.com/2013/12/sifat-perencanaan-
planning.html?m=1. Diakses pada 5 maret 2020.

Wijayanti,Citra . Perencanaan dalam manajemen.


https://www.academia.edu/11703250/PERENCANAAN_DALAM_MANAJEME
N. Diakses 5 maret 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai