Perencanaan pembangunan merupakan cara atau teknik untuk mencapai tujuan pembangunan secara
tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan kondisi negara atau daerah bersangkutan. Tujuan pemban-
gunan, yaitu untuk mendorong proses pembangunan secara lebih cepat untuk mewujudkan
masyarakat yang maju, makmur, dan sejahtera.
a. Mengetahui lokus: mengetahui dan memahami kondisi umum daerah yang dijadikan sasaran
pembangunan.
b. Memiliki visi dan misi pembangunan: untuk apa, siapa, dan mengapa pembangunan itu harus di-
laksanakan.
c. Mempunyai sasaran dan target pembangunan: tindakan nyata yang akan dilakukan serta jangka
waktu yang dibutuhkan dari tujuan yang ingin dicapai.
d. Memiliki strategi pembangunan: bertujuan agar pelaksanaan berjalan secara kronologis serta
mengutamakan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, dengan tepat dan terarah.
e. Adanya prioritas pembangunan: untuk mewujudkan pengoptimalisasian terhadap pencapaian
sasaran pembangunan dengan dana dan sumber daya yang terbatas.
f. Memiliki program dan kegiatan pembangunan yang jelas: sebagai bentuk intervensi dari pemerin-
tah dengan menggunakan sejumlah sumber daya, termasuk dana dan tenaga dalam rangka melak-
sanakan kebijakan pembangunan.
Syarat-syarat Keberhasilan Perencanaan Pembangunan
a. Komisi perencanaan, yang diorganisasikan dengan cara yang tepat. Komisi tersebut harus dibagi dalam bagian-bagian dan
sub-bagian yang dikoordinasikan di bawah sejumlah ahli, seperti ahli ekonomi, ahli statistik, insinyur, dan ahli lainnya yang
ahli dalam aspek perekonomian.
b. Data statistik, dengan melakukan analisis yang menyeluruh tentang potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara be-
serta segala kekurangannya. Analisis ini penting untuk mengumpulkan informasi dan data statistik serta sumber daya
potensial lain, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal yang tersedia di negara tersebut.
c. Tujuan, misalnya peningkatan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita, pengurangan ketimpangan distribusi
pendapatan dan kesejahteraan, serta pemusatan kekuatan ekonomi, peningkatan produksi pertanian, industrialisasi, pem-
bangunan kewilayahan yang berimbang, dan pencapaian swasembada pangan.
d. Penetapan sasaran dan prioritas yang dibuat secara makro dan sektoral. Sasaran secara makro dirumuskan secara tegas
serta mencakup setiap aspek perekonomian dan dapat dikuantifikasikan. Sasaran sektoral disesuaikan dengan sasaran
makronya sehingga ada keserasian dalam pencapaian tujuan.
e. Mobilisasi sumber daya, berasal dari sumber luar negeri dan dalam negeri (domestik). Sumber dana domestik yang utama
didapatkan dari tabungan, laba perusahaan negara, dan pajak.
f. Keseimbangan dalam perencanaan, yaitu mampu menjamin keseimbangan dalam perekonomian, untuk menghindarkan
kelangkaan ataupun surplus pada periode perencanaan. Keseimbangan antara tabungan dan investasi, antara permintaan
dan penawaran terhadap suatu produk, antara kebutuhan dan penyediaan tenaga kerja, dan antara devisa dan permintaan
terhadap impor sangat diperlukan.
g. Sistem administrasi yang efisien merupakan syarat mutlak keberhasilan suatu perencanaan. Lewis menganggap adminis -
trasi yang kuat, baik, dan tidak korup merupakan syarat utama bagi keberhasilan suatu perencanaan.
h. Kebijaksanaan pembangunan yang tepat dilakukan untuk keberhasilan rencana pembangunan dan menghindari kesulitan
yang mungkin timbul dalam proses pelaksanaannya.
g. Sistem administrasi yang efisien merupakan syarat mutlak keberhasilan suatu perencanaan. Lewis
menganggap administrasi yang kuat, baik, dan tidak korup merupakan syarat utama bagi keberhasi-
lan suatu perencanaan.
Di Negara berkembang kebijakan pembangunan menjadi pokok substansi (policy content) kebijakan
publik. Oleh karenanya para pelajar studi kebijakan perlu memahami pula perkembangan pemiki-
ran atau teori dan paradigm mengenai pembangunan dan konsep-konsep yang melandasinya yang
diperlukan untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan pembangunan sebagai kebijakan publik. Pem-
bangunan menjadi bahan kajian berbagai disiplin ilmu, terutama setelah perang dunia kedua, den-
gan lahirnya banyak Negara baru yang semula merupakan wilayah jajahan. Pembangunan telah
menjadi bahan studi ilmu ekonomi, politik, social dan administrasi; dan telah berkembang pula se-
bagai studi multidipslin dengan pendekatan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan.
THANK YOU
By : KELOMPOK 6