Sebagaimana layaknya suatu aktivitas yang terkait dengan masalah sosial kemasyarakatan dan selalu bersifat dinamis, keberhasilan atau kegagalan program perencanaan pembangunan daerah selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tersebut secara khusus dapat berbeda tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang berlaku di daerah perencanaan. Substansi permasalahan yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya dapat menyebabkan berbedanya faktor-faktor dimaksud. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu program perencanaan pembangunan daerah dengan merujuk pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembangunan yang antara lain meliputi: 1. Faktor Lingkungan Pertama adalah faktor lingkungan, baik eksternal maupun internal, yang dapat mencakup bidang sosial, budaya, dan politik. Faktor eksternal biasanya datang dari wilayah tetangga, atau pengaruh global yang berkembang dalam lingkup nasional maupun internasional. Sedangkan faktor internal merupakan pengaruh yang datang dari dalam wilayah perencanaan sendiri. Unsur-unsur yang berada dalam faktor lingkungan ini dapat dibagi menurut bidang: a. Sosial Hampir di setiap negara berkembang, perencanaan pembangunan daerah selalu diarahkan pada upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kondisi yang ideal, masyarakat dapat menjadi tujuan/objek dari sebuah perencanaan sekaligus juga menjadi aktor atau subjek perencanaan. Kondisi sosial masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program perencanaan pembagunan daerah. Kondisi sosio-ekonomi masyarakat yang menjadi gambaran tentang kebiasaan-kebiasaan masayarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya; stratifikasi sosial yang membentuk hubungan hierarkis dalam proes kemasyarakatan, tingkat pendidikan, dan fakta-fakta sosial lainnya merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan daerah. b. Budaya Masalah budaya (Culture) yang turut mewarnai kebiasaan hidup masyarakat yang dalam suatu daerah tertentu juga mempunyai andil yang cukup bear terhadap perencanaan pembangunan daerah. Bila ingin mencapai sasaran yang diharapkan, perencanaan pembangunan daerah harus mempertimbangkan faktor budaya/ culture yang berlaku di dalam masyarakat setempat. Faktor budaya yang ada dalam kelompok masyarakat tidak dapat diabaikan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah yang akan diimplementasikan dalam bentuk proses pelaksanaan pembangunan. Pentingnya masalah ini sudah banyak di kemukakan oleh para administrasi pembangunan, karena hal ini sangat disadari sebagai salah satu faktor yang cukup urgen untuk diperhatikan oleh para perencana pembangunan. c. Ekonomi Faktor ekonomi memiliki hubungan yang erat dengan masalah pembangunan disamping faktor-faktor lainnya. Para ahli studi pembangunan bahkan meyakini pentingnya faktor ini dalam proses pembangunan sebagai faktor yang mempuinyai determinan tinggi. Hal ini didasarkan pada suatu kenyataan yang banyak terjadi di negara-negara berkembang, dimana pada umumnya mereka memberikan prioritas yang tinggi terhadap pembangunan ekonomi. Keadaan ekonomi yang meningkat diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan- tujuan pembangunan dibidang lainnya, sehingga lebih mengejar pertumbuhan ekonomi sebagi indikator keberhasilan pembangunan. Stabilitas ekonomi menjadi target utama yan harus di wujudkan melalui proses pembangunan, karena dengan adanya stabilitas ekonomi yang dinamis, proses pembangunan akan berhasil dengan baik, walaupun hal itu tidak dapat dilepaskan dari adanya stabilitas di bidang lainnya. d. Politik Faktor politik merupakan faktor lain yang dipandang dapat mempengaruhi jalannya proses pembangunan. Keterkaitan tersebut oleh para ahli politik dan pembangunan terutama dapat dilihat dari adanya idiologi yang dianut oleh suatu negara. Idiologi sebagi falsafah negara dipandang sebagai unsur yang memberikan pengaruh kuat terhadap pola, sistem dan kultur yang diterapkan dalan rangka pelaksanaan pembangunan suatu negara. Aspek politik yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan administrasi pembangunan adalah filsafat hidup bangsa atau filsafat politik kemasyarakatan dari suatu negara tertentu. Hal ini juga berhubungan dengan interdependensi antara sistem politik yang dianut dengan administrasi pembangunan. e. Administrasi Mekipun merupakan aspek yang berbeda dengan aspek politik, aspek administrasi oleh para ahli cenderung tidak dipisahkan dari aspek politik. Dalam kesempatan ini yang penting dikemukakan adalah bahwa aspek tersebut juga memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya proses pembangunan, dan secara keseluruhan berpengaruh pula terhadap proses perencanaan. 2. Faktor Sumber Daya Manusia Perencanan Kualitas perencaaan yang baik akan lebih memungkinkan tercipta oleh SDM yang tepat dan berkualitas, sementara itu perencanaan yang baik juga lebih memungkinkan untuk dapat diimplementasikan dalam program-program pembangunan. Dengan demikian, kualitas perencanaan yang baik sangat tergantung pada kemampuan, keahlian, dan keluwesan oleh para perencananya disamping teknik dan metode yang digunakan. 3. Faktor Perkembangan Ilmu Dan Teknologi Besar pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap proses pembangunan. Ilmu pengetahuan dan teknlogi dapat mendorong, dan pembangunan yang berhasil akan mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Bintoro mengatakan: “ilmu dan teknologi dapat merupakan sumber yang penting dalam proes perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan”. Implementasi IPTEK dalam perencanaan pembangunan daerah tidak dapat diseragamkan. Artinya hal itu tergantung pada apa yang dibutuhkan dan bagaimana hal itu digunakan. Letak dan kondisi geografis wilayah juga sangat menentukan penggunaan metode, teknik, dan peralatan perencanaan. Namun yang terpenting dari semua ini adalah sampai sejauh mana SDM perencanaannya mampu mengimprovisasi perkembangan tersebut secara optimal. 4. Faktor Pendanaan Faktor pendanaan pada dasarnya merupakan faktor yang sudah given. Artinya hal itu memang harus ada untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas. Namun ada satu yang perlu disampaikan disini bahwa dalam proses perencanaan pembangunan daerah, hal ini harus benar- benar diperhatikan sebagai suatu hal yang sangat penting. Perencanaan pembangunan daerah adalah kegiatan yang “mahal”. Karena itu, pelaksanaannya harus benar-benar serius, dalam arti pihak-pihak yang terkait, termasuk para perencananya harus fokus terhadap tugasnya, punya komitmen terhadap tujuan yang ingin dicapai dan harus bekerja keras, teliti serta tidak terburu-buru dalam penyusunannya. 5. Faktor Institusional Faktor institusional mencakup kelembagaan, kapasitas, dan koordinasi antar lembaga terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan. Perencanaan yang efektif memerlukan lembaga- lembaga yang kuat, transparansi, akuntabilitas, dan koordinasi yang baik antar lembaga terkait. D. Tantangan Dalam Perencanaan Pembangunan Tantangan perencanaan pembangunan merujuk pada rintangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan melaksanakan program atau proyek pembangunan. Tantangan ini dapat beragam dan kompleks, dan dapat melibatkan berbagai aspek seperti keuangan, kebijakan, sosial, lingkungan, dan teknis. Beberapa tantangan umum dalam perencanaan pembangunan meliputi: 1. Keterbatasan Sumber Daya Tantangan utama dalam perencanaan pembangunan adalah keterbatasan sumber daya, terutama dana, tenaga kerja, dan infrastruktur yang diperlukan untuk melaksanakan rencana pembangunan. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi skala dan keberhasilan proyek pembangunan. Dan juga rendahnya kualitas sumber daya manusia mempengaruhi tingkat produktifitas yang tercermin pada rendahnya jumlah produk yang dihasilkan persatuan tenaga manusia Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara lain yang sebanding. Rendahnya tingkat produktifitas manusia Indonesia diakibatkan oleh rendahnya tingkat dan kualitas pengembangan sumber daya manusia. 2. Kurangnya Partisipasi Masyarakat Melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan adalah aspek penting untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program pembangunan. Tantangan dalam hal ini termasuk membangun kesadaran masyarakat, mengatasi kesenjangan dalam partisipasi, dan memastikan representasi yang adil dari berbagai kelompok masyarakat. 3. Perubahan sosial dan ekonomi Masyarakat dan ekonomi terus berubah, dan perencanaan pembangunan harus mampu mengantisipasi dan merespons perubahan ini. Tantangan yang terkait adalah memastikan bahwa rencana pembangunan tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. 4. Koordinasi antarlembaga Perencanaan pembangunan melibatkan berbagai lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Koordinasi yang efektif antara lembaga-lembaga ini dapat menjadi tantangan, karena perbedaan kepentingan, prioritas, dan pendekatan yang mungkin ada di antara mereka. 5. Pembangunan yang berkelanjutan Mencapai pembangunan yang berkelanjutan adalah tujuan penting dalam perencanaan pembangunan. Tantangan dalam mencapai keberlanjutan meliputi pengelolaan lingkungan yang baik, pengurangan kemiskinan, kesetaraan gender, dan keadilan sosial.
REFERENSI:
Laily, Elida Imro’atin Nur, and Elida Imro’atin. "Partisipasi Masyarakat dalam perencanaan pembangunan partisipatif." Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik 3.2 (2015): 186-190.
Salim, Emil. (2020). “Tiga Tanatangan Pembangunan Indonesia”.
www.kehati.com. Diakses pada 20 mei 2023 pukul 21.28. https://kehati.or.id/tiga-tantangan-pembangunan-indonesia/.
Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. Perencanaan Pembangunan Daerah
(Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, Hal: 28
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro