Menengah Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, yang
selanjutnya disebut RPJM Nasional adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan, yaitu RPJM
Nasional I Tahun 20052009, RPJM Nasional II Tahun 20102014,
RPJM Nasional III Tahun 20152019, dan RPJM Nasional IV Tahun
20202024. (Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 17 Tahun 2007 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052025).
Definisi Perencanaan (menurut Beberapa Ahli):
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
Permasalahan yang terkait dengan struktur program dan
kegiatan perencanaan dan penganggaran antara lain adalah:
Pelaksanaan (operasional) perencanaan yang diwujudkan
dalam bentuk program, cenderung disusun dengan pendekatan
input based.
Program
digunakan
oleh
beberapa
Kementerian
Negara/Lembaga.
Program memiliki tingkatan kinerja yang terlalu luas.
Program memiliki tingkatan yang sama atau lebih rendah
dibandingkan kegiatan. Masih ditemui adanya beberapa
keluaran yang tidak berkaitan dengan pencapaian kinerja.
2.
Permasalahan yang terkait dengan tidak sinerginya
perencanaan pusat, perencanaan sektoral dan daerah.
Pembangunan nasional (makro) semata-mata agregasi
(gabungan) atas pembangunan-pembangunan daerah/wilayah atau
bahkan sekedar gabungan pembangunan antar sektor semata.
Pembangunan nasional adalah hasil sinergi berbagai bentuk
keterkaitan (linkages), baik keterkaitan spasial (spatial linkages atau
regional linkages), keterkaitan sektoral (sectoral linkages) dan
keterkaitan institusional (institutional linkages).
3. Perubahan lingkungan strategis nasional dan internasional
yang perlu diperhatikan antara lain:
Demokratisasi, Proses perencanaan pembangunan dituntut
untuk disusun secara terbuka dan melibatkan semakin banyak
unsur masyarakat
Otonomi Daerah, Perencanaan pembangunan dituntut untuk
selalu sinkron dan sinergis antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten
Globalisasi, Perencanaan pembangunan dituntut untuk
mampu mengantisipasi kepentingan nasional dalam kancah
persaingan global
Perkembangan Teknologi, Perencanaan pembangunan
dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang
cepat
Tantangan Perencanaan Pembangunan:
Mengalokasikan
sumberdaya
pembangunan
kedalam
kegiatan-kegiatan melalui kelembagaan-kelembagaan dalam
konteks untuk mencapai masa depan yang diinginkan;
Memperluas
dan
mendiseminasikan
kemampuan
perencanaan ke seluruh lapisan masyarakat.
Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Namun tidak
semua rencana merupakan perencanaan pembangunan Terkait
dengan kebijaksanaan pembangunan maka pemerintah berperan
sebagai pendorong pembangunan (agent of development), ini
terkait dengan definisi perencanaan yang merupakan upaya institusi
public untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang harus
dilakukan di sebuah wilayah baik negara maupun di daerah dengan
didasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh wilayah
tersebut.
Perencanaan pembangunan memiliki ciri khusus yang bersifat
usaha pencapaian tujuan pembangunan tertentu. Adapun ciri
dimaksud antara lain:
Tujuan perencanaan pembangunan nasional menurut UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004, antara lain:
1.
Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
2.
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar-daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah
maupun antara Pusat dan Daerah
3.
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan Mengoptimalkan
partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan
sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan
1.
2.
3.
4.
Referensi: