Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MELIN FEBY MATULESSY

NIM : 2003010279

MATAKULIA : UAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KELAS : B

JAWAB :

1. A. Perancanaan Makro
Perancanaan pembangunan makro adalah perencanaan pembangunan nasional
dalam skala makro atau menyeluruh. Perancanaan makro ini mengkaji berapa
pesat pertumbuhan ekonomi dapat dan akan direncanakan secara makro
menyeluruh.

B. Perancanaan Sektoral

Perancanaan sektoral adalah perancanaan yang dilakukan dengan pendekatan


berdasarkan sector.

C. Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional

Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan pada aspek


lokasi dimana keguiatan di lakukan.

D. Perencanaan Mikro

adalah perencanaan skala rinci dalam perencanaan tahunan yang merupakan


penjabaran rencana- rencana baik makro , sektoral, maupun regional kedalam
susunan proyek-proyek dan kegiatan berbagai dokumen perencanaan dan
pengarangannya.

2. - Perencanaan jangka Panjang


Perencanaan Jangka Panjang biasanya mencakup jangka waktu 10-25 tahun. Pada era
orde baru, pembangunan jangka panjang mencakup angka waktu 25 tahun
sebagaimana ditetapkan dalam Garis Garis Besar Haluan Negara. Sedangkan dewasa
ini, rencana pembangunan Jangka Panjang, baik nasional maupun daerah mencakup
waktu 20 tahun.
- Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan Jangka Menengah biasanya mencakup waktu 4-5 tahun, tergantung dari
masa jabatan Presiden atau kepala daerah. Di Indonesia, perencanaan jangka
menengah mempunyai jangka waktu 5 tahun yang disusun baik oleh pemerintah
nasional maupun pemerintah daerah. Perencanaan jangka menengah pada dasarnya
merupakan jabaran dari perencanaan jangka panjang sehingga bersifat lebih
operasional. Selain itu, perencanaan jangka menengah memuat juga sasaran dan
target pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif supaya besar perencanaan
tersebut menjadi lebih terukur dan mudah dijadikan sebagai dasar dalam melakukan
monitoring dan evaluasi.
- Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek biasanya mencakup 1 tahun, sehingga sering kali
dinamakan sebagai rencana tahunan. Rencana ini pada dasarnya adalah merupakan
jabaran dari rencana jangka menengah. Disamping itu, perencanaan tahunan ini
bersifat sangat operasional karena didalamnya termasuk program dan kegiatan,
lengkap dengan pendanaannya. Bahkan dalam rencana tahunan ini memuat juga
indikator dan target kinerja untuk masing-masing program dan kegiatan. Karena itu,
rencana tahunan ini selanjutnya dijadikan dasar utama dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja baik pada tingkat Nasional (RAPBN) maupun pada tingkat
Daerah (RAPBD). Rencana tahunan yang mencakup kesemua sektor dinamakan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sedangkan khusus untuk suatu sektor atau
bidang dinamakan Rencana Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) yang
merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) SKPD.
- Perencanaan pembangunan partisipatif
Perencanaan pembangunan yang semakin kompleks pencapaian pengetahuan yang
sempurna sebagaimana dituntut dalam perancanaan rasional dimanapun juga tidak
akan pernah dicapai.
3. 4 proses perencanaan pembangunan
 Proses Teknokratik
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu
 Proses Partisipatif
Melibatkan semua pemangku kepentingan.
 Proses Politik
Perencanaan melalui konstetasi politik
 Proses Bottom Up dan Top Down
Pelaksanaan atau perencanaan yang diserasikan mulai dari musyawarah desa ,
kecamatan, desa, kecamatan kota, provinsi hingga kota.
4. – Transparan
Membuka terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar dan
tidak distriminatif
- Reponsif
Dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di daerah
- Efisien
Pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah
dengan keluaran maksimal
- Efektif
Kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang dimiliki dengan cara atau
proses yang optimals
- Terukur
Penetapan target kinerja yang akan dicapai dengan cara-cara yang akan
dicapainnnya
- Berkeadilan
Prinsip keseimbangan antar wilayah sector pendapatan gender dan usia
5. 1.Memperkuat kemitraan (politikus, masyarakat , pakar , aparat pusat, dan daerah dalam
suatu rangkaian proses politik, proses teknokratif, proses partisipatif bottom-up/top-
dawn.tradisi ini disebut analisis kebijakan
2. Merangkai RPJPN , RPJPD, PRJMD, dalam hubungan kesinambungan antara materi,
ruang dan waktu yang nyata

3.Memastikan bahwa perencanaan pembangunan terpadu tersebut searah dengan


kebutuhan masyarakat dan priotitas politik
4 Memastikan pengembangan - pengembangan program, proyek, aktivitas- aktivitas dan
target untuk mencapaii strategis pembangunan daerah
5.Mengembangkan kesatuan antara proses proses perencanaan pengelolaan kinerja dan
penganggaran : prinsip dasarnya adalah membiayai keluarga, bukan membiayai kegiatan
kelompok
6. Memperkuat keterkaitan dan keterpaduan penyediaan pelayanan ke sebuah wilayah
berdasarkan pendekatan sektor . Kewilayahan dan kelembagaan
7.Memberdayakan pelaporan kinerja dan keberhasilan secara jelas dan terukur menuju
efektifitas dan meninggalkan subyektigitas. yang sejalan dengan kreadibilitas komunikasi
perencanaan
8. Memastikan bahwa rencana pembangunan jangka mengenaj mewujudkan basis dari
sistem pengelolaan kinerja organisasi dan individu : rencana jangka mengenah memuat
rancangan yang nyata, bukan indikatif
9. Membangun komitmen pada pengelola organisasi dengan rasa turut memeliki stratehi
pembangunan daerah dan pelaksanaannya, sebagian besar sumber daya untuk
pembangunan berada pada masyarakat dan organisasi non-pemerintah
10.memperkenalkan struktur serta konsistensi tentang proses perencanaan kepada
seluruh stakes holder daerah : modal dasar untuk mengembangkan rasa memeliki dan
pemantapan komitmen bersama

6. -Menyangkut persoalan dasar. Memberikan jawaban atas pertanyaan: “Di bidang apa kita
bergerak, dan di bidang apa seharusnya kita bergerak?” “Siapa pembeli kita dan siapa
seharusnya mereka?”
-Memberikan kerangka untuk perencanaan yang lebih terperinci dan untuk pengambilan
keputusan manajerial sehari-hari. Dalam menghadapi persoalan sehari-hari seorang
manajer dapat bertanya, “Mana dari kemungkinan-kemungkinan ini yang paling sesuai
dengan strategi kita?”
-Menyangkut kurun waktu yang lebih panjang dibandingkan perencanaan lainnya.
-Memberikan rasa bersatu dan momentum bagi tindakan dan keputusan organisasi dalam
suatu kurun waktu tertentu.
7.

Anda mungkin juga menyukai