Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

Analisis Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan Jalan Tol

Pembangunan infrastruktur merupakan bagian internal intergral pembangunan nasional dan


roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Salah satu contohnya pembangunan infrastruktur
adalah jalan bebas hambatan atau jalan tol. Menurut UU No. 15 Pasal 1 Tahun 2005 Jalan tol
adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional
yang penggunanya diwajibkan membayar. Jalan tol sebagai bagian dari sistem jaringan jalan
umum merupakan lintas alternatif, namun dalam keadaan tertentu jalan tol dapat tidak
merupakan lintas alternatif. Tujuan pembangunan jalan tol yaitu, memperlancar lalu lintas di
daerah yang telah berkembang; meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna
menunjang pertumbuhan ekonomi; meningkatkan pemeratan hasil pembangunan dan
keadilan; dan meringankan beban dana pemerintah melalui partsipasi pengguna jalan.
Manfaat jalan tol yaitu, pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan
wilayah dan peningkatan ekonomi; meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan
barang; pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi
kendaraan (BOK) dan waktu dibanding apabila melewati jalan non tol; dan Badan Usaha
mendapatkan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang tergantung pada kepastian
tarif tol. Saat ini Indonesia sudah mengandalkan jalan tol sebagai jalur tranportasi antar
daerah. Namun pada tugas ini saya akan lebih menganalisis mengenai dampak yang terjadi
akibat dari pembangunan jalan tol. Pembangunan jalan tol ini memberikan dampak yang
cukup bahkan sangat besar pada lingkungan sekitarnya.

Dampak positf adanya jalan tol terhadap lingkungan dan masyarakat adalah semakin
mudahnya akses transportasi antar daerah, sehingga aktifitas bisnis berjalan dengan lancar;
terbukanya lapangan kerja; dan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat. Namun, perlu
diperhatikan bahwa dalam pembangunan jalan tol ini juga mengakibatkan beberapa dampak
negatif terhadap linkungan sekitar. Salah satu dampaknya yang sangat kelihatan adalah
“penggunaan lahan”. Penggunaan lahan yang sangat luas dan secara langsung akan
berdampak pada ekosistem lahan (karena umumnya lahan tempat dijadikan jalan tol tersebut
adalah lahan yang ditumbuhi pepohonan, kali – kali kecil, dan bahkan ladang pertanian),
terganggunya muka air tanah (groundwater) karena terjadinya pengalian atau perpindahan
tanah dari tempat semula, tumpahnya bahan – bahan yang mengandung zat – zat kimia ke
sekitar lahan yang dijadikan jalan tol tersebut sehingga secara jangka panjang akan terjadi
kontaminasi terhadap lingkungan di tempat itu. Kemudian pembangunan jalan tol juga akan
membuka kawasan pemukiman dan industri baru yang secara langsung juga akan mengurangi
luas lahan pertanian. Salah satu contohnya adalah pembangunan tol trans Jawa. Antara lain
bahwa jalan tol trans – Jawa telah mengoversi 655.400 hektar lahan pertanian (tahun 2010).
Hal ini jelas akan mengancam ketahanan pangan nasional , mengingat peran Pulau Jawa yang
memasok 53 persen kebtuhan pangan nasional. Namun, pada kenyataannya kerusakan
lingkungan sulit untuk dihindari hal ini, kerusakan ini bukan hanya terjadi dalam beberapa
tahun ini saja namun sudah terjadi sejak tahun 1973 lalu. Perlu sangat diperhatinkan apakah
pembangunan jalan tol ini sudah melalui tahap yang benar, bukan saja secara teknis berhasil
namun secara lingkungan hidup (environmental) terjamin.

Pembangunan jalan tol ini juga berdampak bagi masyarakat. Pembangunan jalan tol adalah
proyek yang sangat besar dan pastinya akan melibatkan masyarakat luas. Dimana masyarakat
diharuskan bersentuhan langsung dengan proses pembangunan jalan tol ini. Seperti
contohnya dalam beberapa kurun waktu selama pengerjaan pembangunan jalan tol dampak
negatif pada masyarakat seperti, kerusakan infrastruktur, karena truk pengangkut material;
tanahnya yang menjadi labil, banyak jalan yang lubang dan ambles; polusi udara turut
menghiasi pengerjaan di sekitar proyek; tanahnya yang menjadi labil, banyak jalan yang
lubang dan ambles; kesehatan terganggu, iritasi mata dan juga gangguan pernafasan;
kebisingan dan kemacetan pada waktu tertentu. Masyarakat yang terkena pembebasan lahan
khsusnya pertanian, akan mengalami penurunan apabila sumber mata pencahariannya berasal
dari lahan pertanian dan berprofesi sebagai petani sehingga banyak lahan milik masyarakat
yang terpaksa dibebaskan padahal lahan tersebut merupakan sumber pendapatan mereka.
Kebanyakan kasus yang terjadi yang saya baca dari beberapa sumber () sebagian masyarakat
yang beradan di area pembangunan jalan tol yang lahan terkena pembebasan merasa
dirugikan sebab uang kompensasi yang diterima tidak sesuai dengan harga tanah yang
semakin hari semakin tinggi. Ada juga sebagian masyarakat yang tidak menggunakan uang
tersebut untuk mengganti lahan pertanian karena mereka harus menambah uang untuk
membeli tanah di daerah lain. Sehingga berdampak pada pendapatan mereka. Seperti sempat
disebutkan di atas, kesehatan masyarakat tentu akan terganggu. Pertumbuhan ekonomi yang
disebabkan oleh semakin banyaknya masyarakat menyebabkan lingkungan hidup berupa
pencamaran udara, air, dan darat. Dalam mengatasi hal tersebut pemecahannya bukanlah
untuk menghilangkan pencemaran itu sendiri, sebab hal ini tidak mungkin dilakukan apabila
kita menghendaki kenaikan taraf hidup masyarakat. Yang menjadi pertimbangannya adalah
tingkat pencemaran optimal dari setiap kegiatan. Di lingkungan yang tercemar, maka akan
memengaruhi sumber – sumber ekonomi yang harus diahlihkan dari kegiatan produksi ke
kegiatan lain seperti kesehatan dan sebagainya. Kesehatan yang menurun ini seringkali
diabaikan oleh perusahaan dan pemerintah sehingga dapat merugikan masyarakat secara
langsung. Kesehatan masyarakat menurun ini disebabkan karena setiap hari masyarakat harus
menghirup udara yang tidak sehat akibat polusi yang ditimbulkan pembangunan.

Selain itu juga dalam pembangunan jalan tol ini juga berdampak pada kerusakan infrastruktur
yaitu pada kerusakan jalan. Kerusakan jalan ini disebabkan oleh pengangkutan material oleh
truk berkapasitas besar setiap hari, sehingga menyebabkan jalan akses menuju pembangunan
jalan tol menjadi rusak. Apalagi jika yang rusak tersebut merupakan jalan utama keluar
masuk bagi masyarakat sekitar. Untuk dampak positf bagi masyarakat sendiri tentu saja
sangat mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan bantuan dari
pemerintah serta mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat desa dan kota.

Dari pernyataan di atas, yang akan menjadi pertanyaan “Siapa yang akan diuntungkan?”

Tentu saja dalam proses pembangunan jalan tol ini tidak akan terlepas dari isu – isu politik.
Apalagi dapat dilihat besarnya dampak yang dihasilkan terus saja sama dari setiap
pembangunan yang terjadi di berbagai daerah namun tetap saja dijalankan tanpa ada solusi –
solusi yang inofatif untuk menangani hal tersebut. Namun diluar dari dampak negatif yang
besar ini saya sebagai mahasiswa administrasi negara tentu saja sangat mendukung
pembangunan jalan tol ini. Salah fakta yang perlu kita ketahui bahwa pembangunan jalan tol
ini tidak sepenuhnya berasal dari dana APBN karena biaya pembangunan jalan tol sendiri
membutuhkan biaya Rp120 miliar hingga Rp150 miliar. Maka dari itu untuk mensiasati hal
tersebut pemerintah membuka keran investasi guna memenuhi kebutuhan anggaran yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai