PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
arus barang dan penumpang secara cepat dan mudah. Alternatif system
melalui tengah kota dan pembangunan jalan raya tanpa melalui kota
merupakan jalan lingkar yang dihubungkan dengan satu atu beberapa jalan
dilalui atau yang dituju serta agar biaya angkut dan biaya bongkar muat
Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil
ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain
itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya.
Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang menghubungkan
bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada sopir
truk yang kerap lewat di situ. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_raya)
Setiap tujuan suatu pembangunan selalu memiliki dampak positif dan
dampak negatif, begitu juga hal nya dalam pembangunan jalan raya yang mana
dapat menimbulkan dampak negatif berupa kemacetan lalu lintas apabila
pembangunan jalan raya tersebut tidak memperhatikan kebutuhan kota, seperti
yang kebanyakan terjadi di kota-kota yaitu seringnya terjadi kemacetan lalu lintas.
Kemacetan lalu lintas yang timbul ini dapat berakibat terhadap kenaikan biaya
angkutan dan biaya perjalanan pun akan semakin meningkat bahkan juga akan
memberikan dampak buruk bagi lingkungan yaitu pencemaran udara yang mana
hal ini akan mengganggu kesehatan masyarakat, maka dengan turunnya tingkat
kesehatan masyarakat maka hal ini juga akan dapat berakibat menurunkan
produktivitas kerja masyarakat.
Sedangkan dampak positif dari pembangunan jalan raya ini adalah
membantu melancarkan kegiatan distribusi ekonomi seperti dibidang industri dan
perdagangan yang mengarah kearah yang lebih luas lagi.
Kedua, non exclusive, dimana jalan raya digunakan tanpa adanya syarat
ekonomis seperti membayar ketika melintas. Barang publik disediakan dan
dipergunakan secara cuma-cuma tanpa mengeluarkan biaya. Tentunya hal ini
dapat dimaklumi ketika sifat jalan raya ini menjadikan setiap penggunanya
berusaha memperoleh kepuasan maksimal.
Dalam pembicaraan mengenai pembangunan jalan raya berbagai
pertimbangan telah diberikan khususnya yang menyangkut mengenai manfaat dan
korban atau biaya yang ditimbulkan oleh pembangunan jalan raya tersebut.
Tampak bahwa setiap alternative pembangunan jalan raya memiliki kebaikan dan
kelemaha; dalam arti ada manfaat yang dapat diciptakannya dan ada biaya yang
harus dibebankannya. Ada empat kelompok penerima dampak pembangunan jalan
raya, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, serta masyarakat setempat. Pertimbangan utama diberikan pada
dampak yang diterima oleh masyarakat setempat dan kemudian kepada
pemerintah daerah sebagai lembaga yang langsung berhubungan dengan kegiatan
pembangunan maupun pelaksanaan lalu lintas jalan raya. Pembangunan jalan
5
lewat pinggiran kota akan lebih menguntungkan dalam arti lebih cepat dan lancar
lalu lintasnya, mengembangkan wilayah, dan tidak menciptakan kemacetan lalu
lintas, dan pencemaran udara; sedangkan pembangunan jalan lewat kota akan
dapat menciptakan pertumbuhan industri dan perdagangan dengan lebih cepat,
tetapi banyak menimbulkan banyak kemacetan lalu lintas dan pencemaran udara;
lagi pula kurang menyebarkan kegiatan ekonomi ke daerah tersebut.
Pemerintah akan mendapat manfaat berupa kenaikan pendapatan dari
setiap bentuk pembangunan jalan raya karena perekonomian di daerah tersebut
akan berkembang sebagai akibat pembangunan jalan itu, pemerintah perlu
menyediakan dana yang cukup untuk penyediaan lahan dan fasilitas jalan.
(Suparmoko, Edisi Pertama, Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan
Daerah, hal 167