Pembangunan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan atau
mengadakan perubahan-perubahan kearah keadaan yang lebih baik. Pembangunan
infrastruktur jalan sebagai salah satu pendukung gerak laju dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Sehingga peran infrastruktur jalan sangat penting dalam suatu daerah.
Infrastruktur jalan merupakan barang publik yang dinikmati atau diperlukan oleh semua
masyarakat.
Berdasarkan atas otonomi daerah maka penyelenggaraan infrastruktur jalan terbagi atas
tiga kewenangan yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan daerah
Kabupaten atau kota. Melalui pembangunan infrastruktur dan sarana pengembangan
ekonomi daerah maka potensi ekonomi yang masih lemah bisa diaktualkan dalam Nurcholis
(2005, h.295).
Selain akan menyerap tenaga kerja, proyek infrastruktur juga membuat perekonomian akan
bergerak. Untuk ini anggaran infrastruktur akan diprioritaskan pengalokasiannya dalam
APBN dan APBD. Diharapkan dengan cara tersebut pengangguran dapat teratasi dan
dikurangi, serta infrastruktur perekonomian yang diperlukan untuk menggerakkan sector riil
bisa ditingkatkan lebih baik lagi. Prioritas ketiga adalah upaya pemerintah pusat dan daerah
melindungi dan membantu meringankan beban golongan menengah kebawah yang
mengalami kesulitan di bidang perekonomian.
Stone dalam Kodoatie (2003) mendefinisikan infrastruktur sebagai fasilitas-fasilitas fisik yang
dikembangkan atau dibutuhkan oleh agenagen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan
dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-
pelayanan lainnya untuk memfasilitasi tujuan-tujuan ekonomi dan sosial. Sistem
Infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai
fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang
dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi
masyarakat (Grigg dalam Kodoatie, 2003). The World Bank (1994) membagi infrastruktur
menjadi tiga, yaitu:
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut:
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber
utama untuk membiayai public investment. Sedangkan menurut Sommerfeld Ray M.,
Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor
swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang
langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk
menjalankan pemerintahan.
Berdasarkan pada hasil data penerimaan pajak dimana penerimaan pajak meningkat dari
tahun ke tahun, meskipun pencapaiannya tidak sesuai dengan target realisasi. Menurut
Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Yon Arsal mengatakan, penerimaan
pajak di tahun 2018 masih mengalami pengurangan atau shortfall dari target yang sebesar
Rp 1.424 triliun. Dapat diketahui, per akhir November 2018 penerimaan pajak sudah
mencapai Rp 1.136,66 triliun atau 79,82% dari target APBN yang sebesar Rp 1.424 triliun.
Berikut penulis sajikan realisasi penerimaan pajak Indonesia.
Dari data diatas, dapat penulis simpulkan bahwa penerimaan pajak dari tahun 2011-2016
mengalami peningkatan meskipun masih belum mencapai target realisasi yang sudah
ditentukan. Peningkatan penerimaan pajak ini merupakan suatu hal yang pantas untuk
disyukuri, karena ini akan menambah pemasukan kas negara dan akan meningkatkan
anggaran negara untuk kedepannya. Hasil pendapatan negara dari pajak dialokasikan ke
pembangunan infrastruktur.
Dari data diatas, dimana jelas bahwa belanja infrastruktur dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Pada tahun 2015 persentase belanja infrastruktur sebesar 14,2%, pada tahun
2016 persentase belanja infrastruktur sebesar 15,2% mengalami peningkatan sebesar 1%
dari tahun 2015, kemudian pada tahun 2017 tingkat persentase belanja infrastruktur
sebesar 18,6% serta mengalami peningkatan sebesar 3,4% dari tahun 2016 dan kebutuhan
untuk pendanaan infrastruktur tahun 2015-2019 mencapai Rp5.519 triliun
Dari data diatas, dimana dapat kita lihat dengan jelas bahwa pembangunan infrastruktur
meningkat secara signifikan. Pada pembangunan jalan dibangun sepanjang 836 kilometer
selama tahun 2017, kemudian pelabuhan laut dibangun sebanyak 61 pelabuhan,
pembangunan jembatan sepanjang 10.198 meter, pembangunan bandara sebanyak 13
bandara, pembangunan jalur kereta api sepanjang 710 kilometer, pembangunan terminal
penumpang sebanyak 3 terminal. Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwa selama tahun
2017 pembangunan infrastruktur tergolong baik, hal ini tidak lepas dari peran signifikan
uang pajak dalam menyumbang pembangunan infrastruktur.
Pajak sangat memainkan peran yang sangat penting dan memberikan dampak yang
siginifikan dalam pembangunan infrastruktur, yaitu sebagai penyedia anggaran untuk
kelangsungan pembangunan. Pendapatan negara tanpa adanya pajak maka akan
mengakibatkan anggaran kecil dan sektor-sektor lain seperti pendidikan akan kena dampak
dari tidak adanya pendapatan dari pajak. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia
harus sadar pajak dan membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan jangka
waktu yang ditentukan.
Peran utama perusahaan konsultan proyek adalah memastikan kualitas proyek konstruski
sesuai dengan perencanaan. Konsultan melakukan pengawalan terhadap client mulai dari
tahap perencanaan proyek dan perancangan pembangunan proyek hingga masa
pelaksanaan pembangunaan proyek berakhir. Sedangkan untuk tugas konsultan proyek
antara lain sebagai berikut :
KONSULTAN PERENCANA
Perencanaan di awal proyek yang matang dan dilakukan secara profesional akan
menghasilkan sebuah pedoman & rencana pelaksanaan proyek konstruksi yang baik, yang
nantinya akan turut menentukan kesuksesan sebuah proyek. Disinilah dibutuhkannya
konsultan perencana yang profesional sehingga keberhasilan pengerjaan dalam suatu
proyek bisa dicapai.
KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan pengawas adalah badan usaha atau perorangan yang ditunjuk oleh pemilik
proyek untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Dalam mengawasi proyek
konstruksi, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-
masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga
sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.
KONTRAKTOR PROYEK
Selain konsultan perencana dan konsultan pengawas, tentunya dalam pelaksanaan proyek
konstruksi dibutuhkan pihak yang melaksanakan pekerjaan. Disinilah peran dari kontrak
proyek. Jadi, Kontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai
pelaksana proyek, pihak ini yang akan melaksanakan proyek dengan proses perencanaan
yang sudah disiapkan oleh konsultan perencana untuk dihasilkan ke wujud yang nyata.
Sebagai contoh :
PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan publik yang bergerak di
bidang jasa konstruksi yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Sejarah pendirian
ADHI berawal ketika Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik melalui Surat
Keputusan tanggal 11 Maret 1960 memutuskan mendirikan sebuah perusahaan
jasa konstruksi. Setahun kemudian ADHI disahkan menjadi Perusahaan Negara
(P.N.) Adhi Karya berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 dengan dileburnya sebuah
perusahaan bangunan eks milik Belanda yang telah dinasionalisasi berdasarkan
PP No. 2 tahun 1960 yaitu "Naamloze Vennootschap "Architecten-Ingenieurs en
Aannemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de vries N.V."
(Associatie N.V.) ke dalam P.N. Adhi Karya.
Status ADHI sebagai Perusahaan Negara berubah menjadi Perseroan Terbatas
pada tahun 1974 dan berstatus sebagai perusahaan.