Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

ANALISIS KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahKebijakan Publik

Dosen :

Dr. H. Prima Yuana Sofwan, S.IP., M. Si.

Disusun oleh :
 Fariza Maulia Pramesti
 Indah Puspitasari
 Kharisa Dwina
 Lusyeu Agsy Lukman

PENDIDIKAN PANCASILA DAN ILMU KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
Jl. Pasirgede Raya, Bojongherang, Cianjur, Bojongherang, Kec. Cianjur,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43216

TAHUN AKADEMIK 2020 - 2021


ANALISIS KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA
Oleh
Fariza Maulia Pramesti
Indah Puspitasari
Kharisa Dwina
Lusyeu Agsy Lukman

1. Pendahuluan

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek yang sangat


penting dalam mempercepat proses pembangunan suatu negara.Infrastruktur juga
memainkan peran penting sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi
dan aktivitas sosial.Hal ini karena kemajuan dan pertumbuhan ekonomi nasional
tidak lepas dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi,
sanitasi dan energi.Oleh karena itu, pengembangan sektor ini merupakan fondasi
yang kuat bagi pembangunan ekonomi lebih lanjut.Saat ini, salah satu kendala
perekonomian Indonesia adalah lambatnya pembangunan infrastruktur.Hal ini
dibuktikan dengan minimnya kualitas dan kuantitas infrastruktur. Baik
infrastruktur "keras" (mengacu pada jaringan fisik seperti jalan dan bandara)
maupun infrastruktur "non-fisik" atau "lunak" (listrik, kesejahteraan, kesehatan,
dll.) mendorong pembangunan struktural dan cepat. Tampaknya sulit.Kebijakan
adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu diikuti dan
dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan
suatu masalah tertentu. adapun definsi lain mengenai kebijakan ialah aturan
tertulis yang merupakan keputusan formal suatu instansi yang bersifat memikat
yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam
masyarakat. Analisi kebijakan adalah suatu aktifitas intelektual dan praktis yang
ditujukan untuk menciptakan, menerapkan, secara kritis menilai dan
mengkomunikasikan substansi kebijakan.

Infrastruktur mempunyai posisi yang amat penting bagi


keberlangsunganaktivitas penduduk suatu daerah. aktivitas penduduk bisa
ditampung padaruang-ruang sarana sosial serta ekonomi, namun tidak akan
berjalan dengan baiktanpa didukung oleh pelayanan infrastruktur yang memadai.
sebagai contoh,kegiatan perekonomian penduduk suatu wilayah mungkin bisa
ditampung padaruang-ruang yang berupa sarana perekonomian, mirip daerah,
perdagangan,jasa, serta industry yg dimiliki sang daerah tadi, namun tanpa
dukunganpenyediaan jaringan infrastruktur yg baik, menjadi model seperti
jaringan jalan,air bersih, pembuangan sampah, drainase, dan sanitasi, aktivitas
tadi tidakdapat berjalan menggunakan optimal. aktivitas perekonomian suatu
wilayah yangdidukung oleh pelayanan infrastruktur yg baik, dapat mendorong
peningkatan.

Infrastuktur adalah kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem stuktur


yang diperlukan untuk jaminnan ekonomi sektor publik dan sektor privat sebagai
layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan
baik. Gregory Mankiw, infrastuktur artinya wujud modal publik yang terdiri dari
jalan umum, jembatan, sistem saluran pembuangan dan lainnya. Yang
keseluruhan itu sebagai investasi yang dilakukan oleh pemerintah. Pembangunan
infrastuktur merupakan bagian integral pembangunan nasional dan roda
penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan infrastuktur
diyakini sebagai motor pembanguan suatu kawasan. Imfrastuktur juga
mempunyai peran penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Pembangunan infrastuktur merupakan salah satu aspek penting dan vital


untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastuktur juga memegang
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan
kegiatan sosial. Ini dikarenakan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara tidak dapat dipisahkan dengan ketersediaan infrastuktur seperti
transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan
sektor ini menjadi dasar yang kuat dalam pembangunan ekonomi selanjutnya.

2. Pembahasan
2.1. Kebijakan Mengenai Realisasi 1000 KM Jalan Tol pemerintah
menempuh berbagai cara
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Pekerjaan Umum (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan
pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km dalam waktu 5 tahun yang
ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan pekerjaan mudah.
Berbagai terobosan diperlukan agar target tersebut tercapai.Dalam rangka
mendapatkan kepastian ketersediaan lahan, Kementerian PUPR
berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan
Mahkamah Agung.Sebagai contoh, bila pemilik lahan tidak menerima
besaran ganti rugi dapat mengajukan keberatan ke pengadilan negeri.
Pengadilan akan memutuskan dalam waktu 14 hari sehingga dari sisi waktu
semua menjadi terukur. Dari sisi pendanaan, penggunaan mekanisme dana
talangan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) turut mempercepat pengadaan
tanah. "Dengan adanya mekanisme dana talangan, begitu harga disepakati,
BUJT dapat langsung membayar dan dana talangan BUJT tersebut dapat
diajukan kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk diganti,"
kata Arie Setiadi Moerwanto.
Dana talangan dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol
hingga Desember2016 sebesar Rp 15,75 triliun. Untuk tahun 2017, total dana
talangan LMAN sebesar Rp20triliun dengan alokasi untuk pengadaan lahan
jalan tol sebesar Rp13 triliun, sedangkan sisanya untuk pelabuhan, kereta api,
dan lain-lain. Inovasi lain untuk mempercepat pembangunan jalan tol yang
tidak menarik bagi investor, seperti Tol Trans Sumatera, pelelangannya
digabungkan dengan lelang ruas tol yang ditawarkan di pulau Jawa yang lalu-
lintas hariannya sudah tinggi. Langkah Pemerintah mempercepat
pembangunan jalan tol mendapat dukungan dari DPR. Komisi V DPR telah
memastikan akan melakukan revisi Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan, terutama terkait dengan persoalan pengadaan lahan.

2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Pembangunan Tol 1000


KM
Salah satu kendala pembangunan jalan adalah masalah pembebasan
lahan, terutama terkait ganti rugi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2004 tentang Jalan dalam Pasal 62 ayat (1), masyarakat berhak
memperoleh ganti kerugian yang layak akibat kesalahan dalam pembangunan
jalan dan mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap kerugian akibat
pembangunan jalan. Berdasarkan website http://bpjt.pu.go.id milik Badan
Pengelola Jalan Tol (BPJT) di bawah Kementerian PUPR, kebijakan
percepatan pembangunan jalan tol dilakukan dengan:
1. Pembentukan peraturan perundang-undangan yang mendukung
percepatan pembangunan jalan tol.
2. Penguatan kerangka kerja institusi dan pengaturan jalan tol melalui
pembentukan BPJT sebagai badan regulator di bidang jalan tol.
3. Terbentuknya Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan
Infrastruktur yang diketuai oleh Menko Perekonomian.
4. Perjanjian Pengusaha Jalan Tol yang "bankable" dan "investor
friendly".
5. Formulasi sistem yang tepat untuk penyesuaian tarif tol.
6. Pengelolaan resiko pembebasan tanah dengan penyiapan mekanisme
Revolving Fund melalui Badan Layanan Umum (BLU) – BPJT dan
Land Capping.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang
Jalan Tol (PP 15/2005) dalam Pasal 74, BPJT mempunyai wewenang
melakukan sebagian pengaturan, pengusahaan, dan pengawasan BUJT untuk
memberikan manfaat yang maksimal bagi negara dan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Berdasarkan PP 15/2005 dalam Pasal 23, pendanaan
pengusahaan jalan tol dapat berasal dari Pemerintah dan/atau Badan
Usaha.Pendanaan yang berasal dari Badan Usaha diperuntukkan bagi ruas
jalan tol yang layak secara ekonomi dan finansial.Namun demikian, untuk
pengadaan tanahnya menjadi tanggungan Pemerintah. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/PRT/M/2016
tentang Penetapan dan Tata Cara Penggunaan Dana Talangan Badan Usaha
untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol dalam Pasal 2, pengadaan tanah
merupakan tanggung jawab Pemerintah dan dananya dapat berasal dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara, yang dapat ditalangi terlebih dahulu
oleh Badan Usaha. Dana pengadaan tanah untuk kebutuhan pembangunan
Jalan Tol disediakan Pemerintah melalui instansi yang ditunjuk dalam hal ini
LMAN.LMAN diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
219/PMK.01/2015 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga Manajemen
Aset Negara.BLU LMAN merupakan unit organisasi non eselon di
lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), berada di bawah Menteri
Keuangan (Menkeu) dan bertanggung jawab kepada Menkeu melalui
Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).LMAN dibentuk dengan tujuan
melaksanakan pelayanan, pemanfaatan, pemindahtanganan, konsultasi,
penilaian, pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengamanan, perencanaan
kebutuhan, dan pengembangan usaha di bidang aset negara serta penanganan
hukum, pelaporan dan evaluasi manajemen aset Negara.

2.3. Analisis Kebijakan Pemerintah Mengenai Realisasi 1000 KM Jalan Tol


Mengenai kebijakan pemerintah khususnya pada masa Presiden Joko
Widodo yang menjadi tujuan utamanya yaitu mengedepankan aspek
infrastruktur yang bertujuan untuk memberikan jembatan bagi para pelaku
usaha di negara Indonesia yang bertujuan untuk membuka jalan dan
mempermudah bagi kemajuan ekonomi di Indonesia dengan melaksanakan
suatu kebijakan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km dengan waktu 5
tahun yang ditargetkan oleh beliau. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu
tidak mudah, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar target tersebut
dapat tercapai. Adapun faktor lain juga yang menjadi tolak ukur keberhasilan
rencana besar ini yaitu pada pendanaannya. Sudah kita ketahui bahwa dana
talang proyek besar ini didapat dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan
tol hingga Desember 2016 sebesar Rp 15,75 triliun. Untuk tahun 2017, total
dana talangan LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) sebesar
Rp20triliun dengan alokasi untuk pengadaan lahan jalan tol sebesar Rp13
triliun, sedangkan sisanya untuk pelabuhan, kereta api, dan lain-lain.

LMAN diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor


219/PMK.01/2015 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga Manajemen
Aset Negara.BLU LMAN merupakan unit organisasi non eselon di
lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), berada di bawah Menteri
Keuangan (Menkeu) dan bertanggung jawab kepada Menkeu melalui Direktur
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). LMAN dibentuk dengan tujuan
melaksanakan pelayanan, pemanfaatan, pemindahtanganan, konsultasi,
penilaian, pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengamanan, perencanaan
kebutuhan, dan pengembangan usaha di bidang aset negara serta penanganan
hukum, pelaporan dan evaluasi manajemen aset negara. Selain itu pendanaan
pembangunan jalan tol berasal dari Pemerintah dan/atau Badan Usaha.
Pendanaan yang berasal dari Badan Usaha diperuntukkan bagi ruas jalan tol
yang layak secara ekonomi dan finansial yang berdasarkan PP 15/2005 dalam
Pasal 23.

Dari adanya pembangunan tol 1.000 km itu sendiri ada sisi positif dan
negatifnya. Dampak positifnya seperti membuka peluang bagi pelaku usaha
sekitar pembangunan jalan tol, mempercepat proses transaksi barang jalur
darat, menghilangkan batasan atau sekat pada pengiriman arang antar daerah
di Indonesia bersifat bebas hambatan serta meminimalisir waktu pengiriman
barang sehingga barang yang dikirim kota A ke kota B akan terasa cepat
sampai di tempat tujuan. Adapun dampak negatif dari kebijakan ini antara lain
pembangunan jalan tol menyebabkan pendapatan petani menurun karena
lahan pertanian berkurang, tidak dapat mengurangi jumlah pengangguran di
sekitar karena tidak adanya pelibatan masyarakat dalam pembangunan
tersebut. Pembangunan jalan tol merupakan pembangunan yang tidak
berwawasan lingkungan karena pembangunan tersebut mengakibatkan
berkurangnya lahan yang masih produktif sekitar 12 Ha yang menyebabkan
hilangnya saluran irigasi sawah, hilangnya akses jalan menuju sawah seberang
serta meningkatnya poluis udara karena banyaknya kendaraan besar
bermuatan material.

3. Penutup

Adapun definsi lain mengenai kebijakan ialah aturan tertulis yang merupakan
keputusan formal suatu instansi yang bersifat memikat yang mengatur perilaku
dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat. Analisi kebijakan
adalah suatu aktifitas intelektual dan praktis yang ditujukan untuk menciptakan,
menerapkan, secara kritis menilai dan mengkomunikasikan substansi kebijakan.
Infrastruktur mempunyai posisi yang amat penting bagi keberlangsunganaktivitas
penduduk suatu daerah. Infrastuktur adalah kebutuhan dasar fisik pengorganisasian
sistem stuktur yang diperlukan untuk jaminnan ekonomi sektor publik dan sektor
privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat
berfungsi dengan baik. Yang keseluruhan itu sebagai investasi yang dilakukan oleh
pemerintah. Pembangunan infrastuktur merupakan salah satu aspek penting dan vital
untuk mempercepat proses pembangunan nasional.

Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi dasar yang kuat dalam
pembangunan ekonomi selanjutnya. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian
Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto,
mengatakan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km dalam waktu 5 tahun yang
ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan pekerjaan mudah. Dana talangan
dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol hingga Desember2016 sebesar Rp
15,75 triliun. Salah satu kendala pembangunan jalan adalah masalah pembebasan
lahan, terutama terkait ganti rugi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun
2004 tentang Jalan dalam Pasal 62 ayat (1), masyarakat berhak memperoleh ganti
kerugian yang layak akibat kesalahan dalam pembangunan jalan dan mengajukan
gugatan kepada pengadilan terhadap kerugian akibat pembangunan jalan. 1.
Pembentukan peraturan perundang-undangan yang mendukung percepatan
pembangunan jalan tol. 2. Penguatan kerangka kerja institusi dan pengaturan jalan tol
melalui pembentukan BPJT sebagai badan regulator di bidang jalan tol. 3.
Terbentuknya Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur yang
diketuai oleh Menko Perekonomian. 4. Perjanjian Pengusaha Jalan Tol yang
"bankable" dan "investor friendly". 5. Formulasi sistem yang tepat untuk penyesuaian
tarif tol. 6. Pengelolaan resiko pembebasan tanah dengan penyiapan mekanisme
Revolving Fund melalui Badan Layanan Umum (BLU) – BPJT dan Land Capping.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (PP
15/2005) dalam Pasal 74, BPJT mempunyai wewenang melakukan sebagian
pengaturan, pengusahaan, dan pengawasan BUJT untuk memberikan manfaat yang
maksimal bagi negara dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan PP
15/2005 dalam Pasal 23, pendanaan pengusahaan jalan tol dapat berasal dari
Pemerintah dan/atau Badan Usaha.Pendanaan yang berasal dari Badan Usaha
diperuntukkan bagi ruas jalan tol yang layak secara ekonomi dan finansial.Namun
demikian, untuk pengadaan tanahnya menjadi tanggungan Pemerintah.

Adapun faktor lain juga yang menjadi tolak ukur keberhasilan rencana besar ini
yaitu pada pendanaannya. Sudah kita ketahui bahwa dana talang proyek besar ini
didapat dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol hingga Desember 2016
sebesar Rp 15,75 triliun. Selain itu pendanaan pembangunan jalan tol berasal dari
Pemerintah dan/atau Badan Usaha. Pendanaan yang berasal dari Badan Usaha
diperuntukkan bagi ruas jalan tol yang layak secara ekonomi dan finansial yang
berdasarkan PP 15/2005 dalam Pasal 23. Dari adanya pembangunan tol 1.000 km itu
sendiri ada sisi positif dan negatifnya. Pembangunan jalan tol merupakan
pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan karena pembangunan tersebut
mengakibatkan berkurangnya lahan yang masih produktif sekitar 12 Ha yang
menyebabkan hilangnya saluran irigasi sawah, hilangnya akses jalan menuju sawah
seberang serta meningkatnya poluis udara karena banyaknya kendaraan besar
bermuatan material.

DAFTAR PUSTAKA

VandenBos, Gary. APA Dictionary of Psychology. 2007. Washington DC: American


Psychological Association.

Departemen Pendidikan Nasional.Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.


2008. Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.

http://health.kompas.com/read/2015/11/21/170000223/Menteri.Yohana.Anak.Main.G
adget.Perlu.Dikontrol

http://news.liputan6.com/read/831545/30-juta-anak-melek-internet-hati-hati-dampak-
negatifnya
http://female.kompas.com/read/2015/05/29/090000820/4.Dampak.Buruk.Gadget.Bag
i.Anak

http://tekno.liputan6.com/read/2305979/manfaat-positif-teknologi-untuk-orang-tua-
dan-anak

Tugas mindmap Ergonomi (Psikologi Industri organisasi)...

moreI'm Not Stupid too review (SPOILER)Im not stupid too! adalah film
Singapura&nb ...

morePsikologi Industri & OrganisasiPengertian dan Wawasan Psikologi Industri dan


OrganisasiPen ...

morePenelitian dalam Psikologi SosialPengantar• Psikologi Sosial adalah ilmu


pengetahuan• Salah ...

http://paulustann.blogspot.com/2016/03/contoh-makalah-psikologi-sosial.html

Anda mungkin juga menyukai