Dosen :
Disusun oleh :
Fariza Maulia Pramesti
Indah Puspitasari
Kharisa Dwina
Lusyeu Agsy Lukman
1. Pendahuluan
2. Pembahasan
2.1. Kebijakan Mengenai Realisasi 1000 KM Jalan Tol pemerintah
menempuh berbagai cara
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Pekerjaan Umum (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan
pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km dalam waktu 5 tahun yang
ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan pekerjaan mudah.
Berbagai terobosan diperlukan agar target tersebut tercapai.Dalam rangka
mendapatkan kepastian ketersediaan lahan, Kementerian PUPR
berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan
Mahkamah Agung.Sebagai contoh, bila pemilik lahan tidak menerima
besaran ganti rugi dapat mengajukan keberatan ke pengadilan negeri.
Pengadilan akan memutuskan dalam waktu 14 hari sehingga dari sisi waktu
semua menjadi terukur. Dari sisi pendanaan, penggunaan mekanisme dana
talangan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) turut mempercepat pengadaan
tanah. "Dengan adanya mekanisme dana talangan, begitu harga disepakati,
BUJT dapat langsung membayar dan dana talangan BUJT tersebut dapat
diajukan kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk diganti,"
kata Arie Setiadi Moerwanto.
Dana talangan dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol
hingga Desember2016 sebesar Rp 15,75 triliun. Untuk tahun 2017, total dana
talangan LMAN sebesar Rp20triliun dengan alokasi untuk pengadaan lahan
jalan tol sebesar Rp13 triliun, sedangkan sisanya untuk pelabuhan, kereta api,
dan lain-lain. Inovasi lain untuk mempercepat pembangunan jalan tol yang
tidak menarik bagi investor, seperti Tol Trans Sumatera, pelelangannya
digabungkan dengan lelang ruas tol yang ditawarkan di pulau Jawa yang lalu-
lintas hariannya sudah tinggi. Langkah Pemerintah mempercepat
pembangunan jalan tol mendapat dukungan dari DPR. Komisi V DPR telah
memastikan akan melakukan revisi Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan, terutama terkait dengan persoalan pengadaan lahan.
Dari adanya pembangunan tol 1.000 km itu sendiri ada sisi positif dan
negatifnya. Dampak positifnya seperti membuka peluang bagi pelaku usaha
sekitar pembangunan jalan tol, mempercepat proses transaksi barang jalur
darat, menghilangkan batasan atau sekat pada pengiriman arang antar daerah
di Indonesia bersifat bebas hambatan serta meminimalisir waktu pengiriman
barang sehingga barang yang dikirim kota A ke kota B akan terasa cepat
sampai di tempat tujuan. Adapun dampak negatif dari kebijakan ini antara lain
pembangunan jalan tol menyebabkan pendapatan petani menurun karena
lahan pertanian berkurang, tidak dapat mengurangi jumlah pengangguran di
sekitar karena tidak adanya pelibatan masyarakat dalam pembangunan
tersebut. Pembangunan jalan tol merupakan pembangunan yang tidak
berwawasan lingkungan karena pembangunan tersebut mengakibatkan
berkurangnya lahan yang masih produktif sekitar 12 Ha yang menyebabkan
hilangnya saluran irigasi sawah, hilangnya akses jalan menuju sawah seberang
serta meningkatnya poluis udara karena banyaknya kendaraan besar
bermuatan material.
3. Penutup
Adapun definsi lain mengenai kebijakan ialah aturan tertulis yang merupakan
keputusan formal suatu instansi yang bersifat memikat yang mengatur perilaku
dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat. Analisi kebijakan
adalah suatu aktifitas intelektual dan praktis yang ditujukan untuk menciptakan,
menerapkan, secara kritis menilai dan mengkomunikasikan substansi kebijakan.
Infrastruktur mempunyai posisi yang amat penting bagi keberlangsunganaktivitas
penduduk suatu daerah. Infrastuktur adalah kebutuhan dasar fisik pengorganisasian
sistem stuktur yang diperlukan untuk jaminnan ekonomi sektor publik dan sektor
privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat
berfungsi dengan baik. Yang keseluruhan itu sebagai investasi yang dilakukan oleh
pemerintah. Pembangunan infrastuktur merupakan salah satu aspek penting dan vital
untuk mempercepat proses pembangunan nasional.
Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi dasar yang kuat dalam
pembangunan ekonomi selanjutnya. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian
Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto,
mengatakan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km dalam waktu 5 tahun yang
ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan pekerjaan mudah. Dana talangan
dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol hingga Desember2016 sebesar Rp
15,75 triliun. Salah satu kendala pembangunan jalan adalah masalah pembebasan
lahan, terutama terkait ganti rugi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun
2004 tentang Jalan dalam Pasal 62 ayat (1), masyarakat berhak memperoleh ganti
kerugian yang layak akibat kesalahan dalam pembangunan jalan dan mengajukan
gugatan kepada pengadilan terhadap kerugian akibat pembangunan jalan. 1.
Pembentukan peraturan perundang-undangan yang mendukung percepatan
pembangunan jalan tol. 2. Penguatan kerangka kerja institusi dan pengaturan jalan tol
melalui pembentukan BPJT sebagai badan regulator di bidang jalan tol. 3.
Terbentuknya Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur yang
diketuai oleh Menko Perekonomian. 4. Perjanjian Pengusaha Jalan Tol yang
"bankable" dan "investor friendly". 5. Formulasi sistem yang tepat untuk penyesuaian
tarif tol. 6. Pengelolaan resiko pembebasan tanah dengan penyiapan mekanisme
Revolving Fund melalui Badan Layanan Umum (BLU) – BPJT dan Land Capping.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (PP
15/2005) dalam Pasal 74, BPJT mempunyai wewenang melakukan sebagian
pengaturan, pengusahaan, dan pengawasan BUJT untuk memberikan manfaat yang
maksimal bagi negara dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan PP
15/2005 dalam Pasal 23, pendanaan pengusahaan jalan tol dapat berasal dari
Pemerintah dan/atau Badan Usaha.Pendanaan yang berasal dari Badan Usaha
diperuntukkan bagi ruas jalan tol yang layak secara ekonomi dan finansial.Namun
demikian, untuk pengadaan tanahnya menjadi tanggungan Pemerintah.
Adapun faktor lain juga yang menjadi tolak ukur keberhasilan rencana besar ini
yaitu pada pendanaannya. Sudah kita ketahui bahwa dana talang proyek besar ini
didapat dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol hingga Desember 2016
sebesar Rp 15,75 triliun. Selain itu pendanaan pembangunan jalan tol berasal dari
Pemerintah dan/atau Badan Usaha. Pendanaan yang berasal dari Badan Usaha
diperuntukkan bagi ruas jalan tol yang layak secara ekonomi dan finansial yang
berdasarkan PP 15/2005 dalam Pasal 23. Dari adanya pembangunan tol 1.000 km itu
sendiri ada sisi positif dan negatifnya. Pembangunan jalan tol merupakan
pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan karena pembangunan tersebut
mengakibatkan berkurangnya lahan yang masih produktif sekitar 12 Ha yang
menyebabkan hilangnya saluran irigasi sawah, hilangnya akses jalan menuju sawah
seberang serta meningkatnya poluis udara karena banyaknya kendaraan besar
bermuatan material.
DAFTAR PUSTAKA
http://health.kompas.com/read/2015/11/21/170000223/Menteri.Yohana.Anak.Main.G
adget.Perlu.Dikontrol
http://news.liputan6.com/read/831545/30-juta-anak-melek-internet-hati-hati-dampak-
negatifnya
http://female.kompas.com/read/2015/05/29/090000820/4.Dampak.Buruk.Gadget.Bag
i.Anak
http://tekno.liputan6.com/read/2305979/manfaat-positif-teknologi-untuk-orang-tua-
dan-anak
moreI'm Not Stupid too review (SPOILER)Im not stupid too! adalah film
Singapura&nb ...
http://paulustann.blogspot.com/2016/03/contoh-makalah-psikologi-sosial.html