Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Rafdi Fahrudin

Nim : 1802033069
Kelas : 4i / D3 Perpajakan

JAWABAN

1. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
A. Sifat dari paten
 Memberikan Perlindungan Hukum atas setiap karya intelektual di bidang teknologi,
sehingga terjamin hak kepemilikan pemegang paten.
 Mewujudkan iklim yang lebih baik bagi kegiatan invensi di bidang teknologi, sebab
teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional secara
umum dan khususnya di sektor industri,
 Memberikan insentif bagi para inventor dalam melakukan inovasi baru melalui hak
eksklusif atas invensi yang dihasilkannya.
 Sarana pengungkapan terbuka mengenai informasi teknologi terkini yang dipatenkan,
sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk penyempurnaan dan pengembangan
teknologi lebih lanjut.
B. Hak yang diberikan adalah hak eksklusif untuk melaksanakan invensi yang dipatenkan
tersebut selama 20 tahun dihitung dari Tanggal Penerimaan. Setelah 20  tahun tersebut, invensi
yang dimaksud akan menjadi milik umum (public domain) dan dapat dimanfaatkan oleh
siapapun tanpa perlu meminta izin dari si pemegang paten.
C. Alur pengajuan pepmbuatan Hak Paten
Mendaftarkan permohonan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, dengan
melengkapi persyaratan sebagai berikut:

 Spesifikasi paten, yang meliputi: Judul Invensi, latar belakang invensi, uraian invensi,
gambar dan uraiannya, serta penjelasan tentang batasan fitur-fitur apa saja yang
dinyatakan baru dan inventif oleh inventor, sehingga layak mendapatkan hak paten.
 Formulir permohonan rangkap empat,
 Biaya Permohonan Paten sebesar Rp. 750.000,00.
Apabila ketiga persyaratan minimum dipenuhi, maka akan pemohon akan mendapatkan Tanggal
Penerimaan.
1. Melengkapi persyaratan formil dengan jangka waktu tiga bulan setelah Tanggal
Penerimaan, yang meliputi:
 Surat Pernyataan Hak atau Surat Pengalihan Hak
 Surat Kuasa, jika permohonan diajukan melalui Kuasa;
 Fotokopi KTP/Identitas Pemohon, jika pemohon perorangan;
 Fotokopi Akta Pendirian Badan Hukum, jika pemohon adalah Badan Hukum;
 Fotokopi NPWP
2. Pemeriksaan oleh Ditjen KI.
3. Setelah seluruh persyaratan dinyatakan lengkap, maka tahap berikutnya adalah Pengumuman
di Berita Resmi Paten dan media resmi pengumuman paten lainnya. Dalam masa pengumuman
yang berlangsung selama enam bulan tersebut, masyarakatbisa mengajukan keberatan secara
tertulis kepada DJKI jika mengetahui bahwa invensi tersebut tidak memenuhi syarat untuk
dipatenkan.
4. Setelah masa pengumuman berakhir, pemohon dapat mengajukan Permohonan Pemeriksaan
Substantif dengan menyerahkan formulir yang telah dilengkapi dan membayar biaya sebesar 2
juta rupiah ke DJKI. Jika pemohon tidak mengajukan Permohonan Pemeriksaan Substantif
dalam 36 bulan dari Tanggal Penerimaan, maka permohonannya dianggap ditarik kembali dan
invensinya menjadi milik publik. Dalam Pemeriksaan Substantif ini, Pemeriksa Paten akan
menentukan apakah invensi yang dimohonkan paten tersebut memenuhi syarat substantif
sehingga layak diberi
paten.
5. Dalam waktu paling lambat 36 bulan sejak Permohonan Pemeriksaan Substantif diajukan,
Pemeriksa Paten sudah harus memutuskan apakah akan menolak ataupun memberi paten.
Terhadap Invensi yang diberi paten, diberikan Sertifikat Hak Paten. Pemohon yang permohonan
patennya ditolak dapat mengajukan banding ke Komisi Banding Paten, yang dapat berlanjut ke
Pengadilan Niaga hingga kasasi ke Mahkamah Agung. Jika pemohon menerima penolakan,
ataupun upaya hukum yang diajukannya berujung pada penolakan, maka invensi tersebut
menjadi milik publik. 

2. Tujuan dari merk dagang


 Alat promosi untuk menarik perhatian para konsumen di pasaran.
 Menjadi identitas yang akan bermanfaat pada proses diferensiasi atas sebuah produk
dengan produk lainnya di pasaran sehingga akan memberikan kemudahan bagi para
pembeli untuk mendapatkannya.
Prosedur pembuatan merk dagang
a. Penelusuran Merek
Menelusuri sebuah merek dagang adalah hal yang harus Anda lakukan pertama kali, sebelum
melakukan pendaftaran merek dagang. Hal ini sangat penting untuk menghindari Anda dari
penolakan pihak terkait ketika hendak mendaftarkan merek dagang milik Anda. Penelusuran bisa
Anda lakukan lewat bantuan Google, atau dengan bertanya langsung pada pihak terkait yang
menangani masalah ini. Untuk pendaftaran merek dagang dan juga pertanyaan, bisa Anda ajukan
lewat email di website www.dgip.go.id.
b. Persyaratan Pengajuan Permohonan.
Setelah Anda mengunjungi website terkait untuk pendaftaran merek, silahkan siapkan
persyaratan untuk mendaftarkan merek dagang Anda. Berikut beberapa persyaratan yang
biasanya diminta untuk registrasi merek:

 Pemohon (perusahaan atau Perorangan) mengisi biodata seperti Nama, alamat dan
kewarganegaraan.
 Menyiapkan 30 Contoh merek berukuran maksimal 9 x 9 cm, minimal 2 x 2 cm
 Menyiapkan daftar barang atau jasa yang diberi merek
 Surat Pernyataan kepemilikan dari pemohon
 Surat Kuasa (jika diperlukan)
 Fotokopi KTP pemohon
 Fotokopi NPWP (khusus pemohon perusahaan)

c. Prosedur Pendaftaran Merek 


Prosedur pendaftaran merek terbagi menjadi dua bagian, yaitu pengajuan merek oleh pemohon
langsung dan melalui proses verifikasi yang dilakukan oleh Ditjen HKI. Pemohon akan mengisi
formulir pendaftaran merek dengan berbagai syarat lainnya yang harus dipenuhi seperti surat
keterangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), etiket merek, surat kuasa khusus, bukti
pembayaran pendaftaran merek, dan bukti penerimaan permintaan pendaftaran merek. Setelah ini
Ditjen HKI akan memeriksa pendaftaran tersebut, hingga akhirnya terbit sertifikat merek.
d. Pemeriksaan Formalitas dan Pemeriksaan Substantif.
Pemeriksaan Formalitas Pertama adalah diperiksanya kelengkapan persyaratan registrasi merek
tertentu. Pastikan Anda sudah melengkapi seluruh persyaratan yang diminta oleh Ditjen HKI,
karena jika ada syarat yang kurang lengkap, maka pihak Ditjen HKI akan meminta
kelengkapannya dalam waktu 2 bulan, sejak surat permintaan pertama diterima. Kemudian
pemeriksaan Substantif yaitu dalam jangka waktu satu bulan, terhitung sejak tanggal penerimaan
permohonan registrasi merek tersebut diterima Ditjen HKI. Biasanya pemeriksaan Substantif
dilakukan oleh pihak terkait paling lama Sembilan bulan.
e. Pengajuan Keberatan
Pengajuan Keberatan dapat Dilakukan Setelah Disetujui via profitabletotrain.com Setelah
disetujui, 10 hari setelahnya Ditjen HKI akan mengumumkan permohonan tersebut dalam sebuah
berita resmi merek. Pengumuman akan berlangsung selama tiga bulan. Pastikan Anda selalu
mengecek secara berkala mengenai hal ini. Apabila pihak pemohon merasa keberatan, pemohon
dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Ditjen HKI paling lama dua bulan sejak
tanggal penerimaan salinan keberatan.
f. Pemeriksaan Kembali.
Apabila pemohon pendaftaran merek ini, mengajukan keberatan, maka Ditjen HKI akan
menggunakan keberatan tersebut sebagai pertimbangan untuk kembali mengadakan pemeriksaan
terhadap pemohon. Pemeriksaan ini biasanya diselesaikan dalam jangka waktu paling lama dua
bulan sejak berakhirnya masa pengumuman. Jika tidak ada masalah dalam tiap prosesnya, Ditjen
HKI akan menerbitkan dan memberikan Sertifikat merek kepada pemohon atau kuasanya dalam
waktu paling lama tiga puluh hari sejak tanggal permohonan tersebut disetujui untuk berada
dalam daftar umum merek.
3. Tujuan dari hak cipta
 Meningkatkan kesadaran masyarakat serta peran penegak hukum tentang pentingnya
perlindungan hak cipta.
 Mendorong kreativitas para pencipta dan menjamin perlindungan hak cipta.
 Mempromosikan ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan budaya lokal.
Cara pembuatan Hak Cipta :
 SYARAT-SYARAT PERMOHONAN PENDAFTARAN HAK CIPTA :
1. Nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta.
2. Nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang hak cipta
3. Judul ciptan.
4. Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali.
5. Uraian singkat Ciptaan.
6. Contoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut :

 Buku dan Karya Tulis lainnya : 2 buah yang telah dijilid dengan edisi terbaik.
 Apabila suatu buku berisi foto seseorang harus dilampirkan surat tidak keberatan dari
orang yang difoto atau ahli warisnya.
 Program komputer (Software) 2 buah CD disertai buku petunjuk pengoperasian.
 Alat Peraga : 1 buah disertai dengan uraian ciptaannya.
 Lagu : 10 buah berupa notasi dan atau syair.
 Drama : 2 buah naskah tertulis atau rekamannya.
 Tari (koreografi) : 10 bh gambar atau 2 buah rekamannya.
 Pewayangan : 2 buah naskah tertulis atau rekamannya.
 Pantomim : 10 buah gambar atau 2 buah rekamannya.
 Karya pertunjukan : 2 buah rekamannya.
 Karya siaran : 2 buah rekamannya.
 Seni lukis, seni motif, seni batik, seni kaligrafi, logo dan gambar : masing-masing 10
lembar berupa foto.
 Arsitektur : 1 buah gambar arsitektur.
 Peta : 1 buah.
 Fotografi : 10 lembar.
 Sinematografi : 2 buah rekamannya.
 Terjemahan : 2 buah naskah yang disertai izin dari pemegang Hak Cipta.
 Tafsir, saduran dan bunga rampai 2 buah naskah.

DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN


Atas Nama Perusahaan
1. Surat Kuasa yang ditandatangani diatas materai “6.000”.
2. Surat Pengalihan Hak (dari pencipta kepada Pemegang Hak Cipta) ditandatangani diatas
meterai “6000”).
3. Surat Pernyataan (menyatakan ciptaan tersebut adalah asli).
4. NPWP Perusahaan.
5. Foto Copy KTP Pemohon dan Pencipta.
6. Akta Perusahaan.
7. Contoh Ciptaan.
Atas Nama PERORANGAN
1. Surat Kuasa yang ditandatangani diatas materai “6.000”
2. Surat pengalihan hak (apabila nama Pencipta berbeda dengan nama Pemegang Hak Cipta)
ditandatangani diatas materai “6.000”).
3. Surat Pernyataan (menyatakan ciptaan tersebut adalah asli)
4. NPWP
5. Foto Kopi KTP
6. Contoh ciptaan
PROSES PENDAFTARAN ± 1,5 tahun
Kelebihan pendaftaran Hak Cipta melalui Konsultan HKI :
1. Efisiensi waktu dan Tenaga dalam proses pendaftaran Hak Cipta.
2. Klien akan mendapatkan bantuan advise yang menyeluruh dalam proses pendaftaran Hak
Cipta.
3. Klien akan mendapatkan advokasi jika suatu saat Hak Ciptanya mengalami permasalahan
Hukum.

Anda mungkin juga menyukai