Anda di halaman 1dari 11

1.

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Hak Cipta

Subjek

Didalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta terdapat subjek Hak Cipta, yaitu
Pencipta dan Pemegang Hak Cipta.

Objek

Objek yang dilindungi :

1. Buku, program

komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain

2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu

3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan

pendidikan dan ilmu

pengetahuan

4. Lagu atau musik

dengan atau tanpa teks

5. Drama atau drama

musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim

6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni
patung, kolase, dan seni terapan;

7. Arsitektur

8. Peta

9. Seni Batik

10. Fotografi
11. Terjemahan, tafsir

saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Cara mendapatkan hak

secara otomatis setelah pencipta membuat jenis ciptaan yang dilindungi berdasarkan UU Hak Cipta.
Kemudian bisa juga mengajukan pencatatan atas ciptaan sendiri kepada Menteri agar memiliki bukti
yang kuat sebagai pemegang hak cipta apabila di kemudian hari ada pihak lain yang melanggar hak cipta
kita.

Waktu perlindungan

1. Perlindungan Hak Cipta : Seumur Hidup Pencipta + 70 Tahun.

2. Program Komputer : 50 tahun Sejak pertama kali dipublikasikan.

3. Pelaku : 50 tahun sejak pertama kali di

pertunjukkan.

4. Produser Rekaman : 50

tahun sejak Ciptaan di

fiksasikan.

5. Lembaga Penyiaran :

20 tahun sejak pertama kali di siarkan.

Dapat dialihkan atau tidak

Hak cipta dapat dialihkan

Cara mengalihkan
Waris, wakaf, hibah, wakaf, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

UU yang menaungi Hak Cipta

HAK MEREK

1. Definisi

Hak Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik Merek yang terdaftar untuk
jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak
lain untuk menggunakannya.

Berdasarkan Pasal 1 UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek, merek adalah tanda yang berupa gambar,
nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

2. Subyek

Subyek hak merek adalah pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu
tertentu menggunakan sendiri merek tersebut atau membuat izin kepada seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum. Pemilik merek dapat terdiri satu orang atau bersama-
sama, atau badan hukum.

3. Obyek

Objek atas merek adalah karya- karya seseorang yang berupa tanda, baik tulisan, gambar, kombinasi
tulisan dan gambar yang diciptakan dengan tujuan untuk membedakan barang yang satu dengan yang
lain tetapi yang sejenis. sebuah hasil karya dalam hal ini adalah sebuah desain produk baik berupa
gambar, logo, hologram, tulisan, atau suara dalam bentuk 2 (dua) dan/atau 3 (tiga) dimensi.
4. Bagaimana cara mendapatkan hak tersebut

Untuk mendapatkan perlindungan merek di Indonesia maka sang pemilik merek harus mengajukan
permohonan merek di Indonesia, namun dengan didaftarkannya suatu merek di Indonesia tidak serta
merta merek tersebut mendapat perlindungan hukum atas mereknya di negara lain. Untuk bisa
mendapatkan merek dagang, Anda harus terlebih dahulu mendaftarkan dan mematenkan merek usaha
ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektuan (DJKI) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).

5. Dapat / Tidak Dapat di alihkan

DAPAT DIALIHKAN

6. Cara Mengalihkan

Merek dapat beralih atau dialihkan kepada pihak lain melalui:

Pewarisan

Wasiat

Hibah

Perjanjian

Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan, misalnya pembubaran badan
hukum pemilik merek.

7. Waktu Perlindungan

Jangka waktu perlindungan hukum merek diberikan selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama. Permohonan perpanjangan diajukan secara tertulis
kepada Dirjen HKI dalam jangka waktu 12 bulan sebelum berakhirnya perlindungan hukum bagi merek
(tahun ke-9).

8. UU yang menaungi Hak Merek


*UU No. 21 Tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan [JDIH BPK RI]

*UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS

9. Pendaftaran Merek

Pendaftaran merek adalah untuk memberikan status bahwa pendaftar dianggap sebagai pemakai
pertama sampai ada orang lain yang membuktikan sebaliknya.

Ada 2 sistem dalam pendaftaran merek, yaitu

1. Sistem deklaratif

Dalam sistem deklaratif titik berat diletakkan atas pemakaian pertama. Siapa pemakai pertama suatu
merek dialah yang dianggap berhak menurut hukum atas merek bersangkutan.

2. Sistem konstitutif

Dalam sistem konstitutif, hak akan timbul apabila telah didaftarkan oleh si pemegang. Karena itu, dalam
sistem ini pendaftaran merupakan suatu keharusan.

*Merek yang tidak dapat didaftar

a. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan,


atau ketertiban umum.

b. Tidak memiliki daya pembeda.

c. Telah menjadi milik umum.

d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohon pendaftarannya.

HAK PATEN

1. Definisi
bahwa paten merupakan kekayaan intelektual yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil

invensinya di bidang teknologi yang mempunyai peranan strategis dalam mendukung pembangunan

bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Berdasarkan pasal 1 UU No. 13 Tahun 2016 Paten adalah
hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang

teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan

persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

2.Subjek

Pihak yang berhak memperoleh Paten adalah Inventor atau Orang yang menerima lebih lanjut hak

Inventor yang bersangkutan.

3. Objek

objek paten terdiri dari

dua jenis, yaitu paten proses

dan paten produk. Paten proses

adalah klaim terhadap proses

dari invensi yang dibuat oleh

inventor. Paten proses

mencakup proses atau


penggunaan. Contohnya,

proses membuat tinta, dan

sebagainya. Sedangkan, paten

produksi adalah klaim

terhadap invensi yang berupa

produk yang dibuat oleh

inventor. Paten produk

mencakup alat, mesin,

komposisi, formulasi produk

bagi proses, sistem, dan lain-

lain. Contohnya, alat tulis

penghapus, komposisi obat.

4. Cara mendapatkan

Jika ingin mendapatkan hak paten bisa mendaftarkan baik secara online maupun offline. Pertama,
mengisi formulir situs resmi DJKI sesuai data yang sesuai. Formulir ini terdiri dari 2 rangkap berbahasa
Indonesia dengan format khusus dari DJKI.Kedua, Jika Anda mendaftarkan hak paten Anda secara
offline, Anda harus mennyiapkan beberapa dokumen seperti:

Fotokopi KTP, Akte, Dan lain-lain.


5. Dapat tidaknya dialihkan

Hak atas Paten dapat beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian.

6. Cara mengalihkan

Sesuai pasal 74 bisa dialihkan dengan:

a. pewarisan;

b. hibah;

c. wasiat;

d. wakaf;

e. perjanjian tertulis; atau

f. sebab lain yang dibenarkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Waktu Perlindungan

(1) Paten diberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan.

(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diperpanjang.

(3) Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu Paten dicatat dan diumumkan melalui media elektronik

dan/atau media non-elektronik.

8. UU Yang melindungi Paten


Uu no 13 tahun 2016

UU No 28 Tahun 2014

DESAIN INDUSTRI

1. Pengertian

Menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri yang menyatakan:

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis dan warna, atau
gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis
dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

2. Subjek

Hak Desain Industri dimiliki oleh pendesain. Dalam hal ini Pendesain terdiri atas beberapa orang secara
bersama, Hak Desain Industri diberikan kepada mereka secara bersama, kecuali jika diperjanjikan lain.

3. Objek

Berupa barang hasil desain industri, contohnya yaitu bolpein, hp, dll.

4. Cara Mendapatkan

Hak Desain Industri diberikan atas dasar Permohonan.

(1) Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia ke Direktorat Jenderal dengan
membayar biaya sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditandatangani oleh Pemohon atau Kuasanya.
(3) Permohonan harus memuat:

a. tanggal, bulan, dan tahun surat Permohonan;

b. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pendesain;

c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pemohon;

d. nama dan alamat lengkap Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa; dan

e. nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali, dalam hal Permohonan
diajukan dengan Hak Prioritas.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dilampiri dengan :

a. contoh fisik atau gambar atau foto dan uraian dari Desain Industri yang dimohonkan pendaftarannya;

b. surat kuasa khusus, dalam hal Permohonan diajukan melalui Kuasa;

c. surat pernyataan bahwa Desain Industri yang dimohonkan pendaftarannya adalah milik Pemohon
atau milik Pendesain.

(5) Dalam hal Permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu Pemohon, Permohonan
tersebut ditandatangani oleh salah satu Pemohon dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para
Pemohon lain.

(6) Dalam hal Permohonan diajukan oleh bukan Pendesain, Permohonan harus disertai pernyataan yang
dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa Pemohon berhak atas Desain Industri yang bersangkutan.

(7) Ketentuan tentang tata cara Permohonan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

5. Dapat tidak dialihkan


Hak Desain Industri dapat dialihkan dengan ketentuan:

1. Disertai dengan dokumen tentang pengalihan hak.

2. Wajib dicatat dalam Daftar Umum Desain Industri pada Direktorat Jenderal dengan membayar biaya
sebagaimana diatur dalam Undang-undang.

3. Pengalihan Hak Desain Industri diumumkan dalam Berita Resmi Desain Industri.

5. Cara Mengalihkan

Hak Desain Industri dapat beralih atau dialihkan dengan:

a. pewarisan;

b. hibah;

c. wasiat;

d. perjanjian tertulis; atau

e. sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

7. Waktu Perlindungan

Perlindungan terhadap Hak Desain Industri diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung
sejak Tanggal Penerimaan. Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan dicatat dalam Daftar
Umum Desain Industri dan diumumkan dalam Berita Resmi Desain Industri.

8. UU Yang melindungi Desain Industri

UU No. 31 Tahun 2000

Anda mungkin juga menyukai