Pertanyaan :
1. Sebutkan ruang lingkup HKI tersebut? Jelaskan secara singkat!
Ruang lingkup HKI adalah suatu bagian dari kekayaan intelektual yang memiliki ruang
lingkup seperti: ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Dan dalam perkembangannya, ruang lingkup
hak cipta bertambah yaitu software atau program computer. Program komputer merupakan salah
satu ciptaan yang dilindungi berdasarkan ketentuan Pasal 40 ayat (1) huruf s Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (“UU Hak Cipta”). (Harnowo, S.H., MM., LL.M.,
MA., 2020)
Hak Ekonomi
Lain halnya dengan hak ekonomi. Menurut pasal (8), hak ekonomi adalah hak eksklusif
Pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan. Apabila ada pihak lain
diluar Pemegang Hak Cipta yang ingin mendapatkan hak ekonomi dari ciptaan, maka Ia
diwajibkan mendapat izin dari Pemegang Hak Cipta. Contoh sederhananya adalah ketika Anda
menggunakan ciptaan atau potret seseorang untuk kepentingan promosi usaha, maka Anda harus
mendapatkan dari Pemegang Hak Cipta untuk bisa mendapatkan hak ekonomi. Hal tersebut
dikarenakan, Anda menggunakan ciptaan atau potret tersebut secara komersial untuk
mendapatkan keuntungan.
3. Terkait Merek
a. Apakah yang dimaksud dengan merek?
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek telah dicabut keberlakuannya
dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis
(“UU MIG”).
Dalam UU MIG terdapat rumusan tentang definisi merek sebagai berikut:[1]
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama,
kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga)
dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk
membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam
kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang sejenis lainnya.
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa sejenis lainnya.
(Amrikasari, 2019)
fotokopi KTP, sedangkan bagi pemohon yang berasal dari luar negeri sesuai dengan
ketentuan undang-undang harus memilih tempat kedudukan di Indonesia, biasanya dipilih
pada alamat kuasa hukumnya;
fotokopi akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh notaris apabila
permohonan diajukan atas nama badan hukum;
fotokopi peraturan pemilikan bersama apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari
satu orang (Merek kolektif);
surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan;
tanda pembayaran biaya permohonan;
10 helai etiket Merek (ukuran maksimal 9x9 cm, minimal 2x2 cm);
surat pernyataan bahwa Merek yang dimintakan pendaftaran adalah miliknya.
(Administrator, 2019)
Soal ini membahas tentang merek NY. SUHARTI dan SUHARTI. Keduanya merupakan
merek ayam goring yang cukup terkenal di Jogja. Pertama, saya akan membahas kenapa kedua
merek ini bisa mirip. Awalnya pemilik merek ayam goreng Ny. Suharti adalah suami istri.
Ayam goring ini berdiri dari tahun 1972, dan mulai membuka cabang tahun 1984. Sayangnya,
merek Ayam Goreng Ny. Suharti terdaftar atas nama suaminya, yang membuat sang istri harus
melepas diri dari merek tersebut. Walaupun begitu, yang memiliki resep adalah Bu Suharti, jadi
ia membuka restoran baru dan membuat merek dengan nama Ayam Goreng Suharti, tanpa NY.
Permasalahannya adalah, apakah ada pelanggaran hukum dari pemilik gambar 2 yaitu Ayam
Goreng Suharti, yang logonya adalah foto Bu Suharti, bukan gambar ayam.
“NY. SUHARTI” sudah berdiri lebih lama tetapi baru mendaftarkan mereknya pada
tahun 2021. Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2016 tentang Merek. Merek Ny. Suharti memiliki
kemungkinan tidak disetujui saat pertama mendaftar atas alasan memiliki nama yang mirip
dengan merek lain di kelas yang sama (ayam goring). Walaupun begitu, Ny. Suharti dapat
mengajukan lagi disertai dasar dokumen dan fakta sejarah dan bisa saja diloloskan tergantung
keputusan pemeriksa.
References
Administrator. (2019, Februari 22). Mengurus Hak Merek.
Amrikasari, R. (2019, Februari 19). Ini Perbedaan Merek Biasa, Merek Terkenal, dan Merek Termasyhur.
Harnowo, S.H., MM., LL.M., MA., T. (2020, Maret 12). Pemegang Hak Cipta Program Komputer dalam
Hubungan Kerja. Jakarta, DKI Jakarta.
Praman, S.H, B. A. (2020, September 10). Perbedaan Hak Moral dan Hak Ekonomi. Jakarta, DKI Jakarta.