Anda di halaman 1dari 6

Tanya :

Berapa Undang-Undang yang mengatur Hak Kekayaan Intelektual ini ?


Jawab :
Hak Kekayaan Intelektual itu meliputi 6(enam) Undang-undang antara lain :
1. UU Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002
2. UU Paten Nomor 14 Tahun 2011
3. UU Merek Nomor 15 Tahun 2001
4. UU Desain Industri Nomor 31 Tahun 200
5. UU Desain Tata Letak Sirkuti Terpadu Nomor 32 Tahun 2000
6. UU Rahasia Dagang Nomor 30 Tahun 2000
Tanya :
Apa yang dimaksud dengan merek dan merek apa saja yang diatur dalam UU
Merek ?
Jawab :
Yang dimaksud merek adalah suatu "Tanda" yang berupa gambar, nama, kata, hurufhuruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
Ada 3 (tiga) istilah Merek yaitu :
1. Merek Dagang adalah : merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya ;
2. Merek Jasa adalah : merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya ;
3. Merek Kolektif adalah : merek yang digunakan pada barang dan / jasa dengan
karakteristik yang sama yang dengan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan / jasa sejenisnya ;
Sedangkan Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar kepada pihak
lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (pengalihan hak) untuk
menggunakan merek tersebut baik untuk seluruh atau sebagian jenis barang dan atau jasa
yang didaftar dalam jangka waktu dan syarat tertentu.
Tanya :
Apa fungsi merek ?
Jawab :
Fungsi merek sebagai :
1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau
badan hukum lainnya.
2. Sebagai alat promosi.
3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya.

4. Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.


Tanya :
Apa fungsi pendaftaran merek ?
Jawab :
Fungsi pendaftaran merek adalah :
1. Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan.
2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada
pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenis.
3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau
sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenis.
Tanya :
Apa keuntungan merek yang sudah didaftarkan ?
Jawab :
Sebagaimana kita ketahui bahwa merek didaftarkan untuk memperoleh hak dan
perlindungan hukum serta mencegah pemalsuan merek.
Karena merek yang sudah terdaftar memperoleh hak dan perlindungan hukum
berdasarkan UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek antara lain :
- Hak atas merek yang diberikan oleh negara kepada pemilik yang terdaftar dan dengan
kata lain pemilik tidak terdaftar tidak mempunyai hak atas merek tersebut ;
- Pemilik merek yang terdaftar mempunyai perlindungan hukum apabila dirugikan.
Merek terdaftar dapat mengajukan pengaduan kepada pihak yang berwajib atau POLRI
dan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) Hak Kekayaan Intelektual Kementerian
Hukum dan HAM, serta dapat mengajukan gugatan perdata ke pengadilan Niaga dalam
hal ganti rugi dan penghentian pemakaian merek tersebut terhadap orang yang
menggunakan merek yang tidak terdaftar.
Tanya :
Bagaimana tata cara syarat pengajuan permohonan pendaftaran mendapatkannya
berdasarkan UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek ?
Jawab :
Tata caranya sebagai berikut :
1. Mengajukan permohonan pendaftaran dalam rangkap 4 yang diketik dalam bahasa
Indonesia pada blangko formulir permohonan yang telah disediakan dan ditandatangani
oleh pemohon atau kuasanya, yang berisi :
- Tanggal, bulan dan tahun permohonan ;
- Nama lengkap, kewarganegaraan dan alamat pemohon ;
- Nama lengkap dan alamat kuasa apabila pemohon diajukan melalui kuasanya ;
- Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pedaftarannya menggunakan unsurunsur warna ;
- Nama negara dan tanggal permintaan pendaftaran merek yang pertama kali dalam hal

permohonan diajukan dengan hak prioritas ;


2. Surat permohonan pendaftara merek perlu dilampiri :
- Foto copy KTP yang dilegalisir, bagi pemohon yang berasal dari luar negeri dengan
ketentuan undang-undang harus memilih tempat kedudukan di Indonesia, biasanya dipilih
pada alamat kuasa hukumnya ;
- Foto copy akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh notaris apabila
permohonan diajukan atas nama badan hukum ;
- Foto copy peraturan pemilikan bersama apabila permohonan diajukan atas anama lebih
dari satu orang (merek kolektif) ;
- Surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan ;
- Tanda pembayaran biaya permohonan ;
- Dua puluh (20) helai etiket merek (ukuran maksimal 9 x 9 cm, minimal 2 x 2 cm)
- Surat pernyataan bahwa merek yang dimintakan pendaftaran adalah miliknya ;
Tanya :
Kemanakah permohonan merek ini didaftarkan ?
Jawab :
Permohonan ini bisa didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak kekayaan Intelektual (HKI)
kementerian Hukum dan HAM RI di Tangerang atau melalui Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan.
Tanya :
Apakah semua permohonan merek dapat diterima dan didaftarkan ?
Jawab :
Tidak semua permohonan merek dapat diterima. Hal-hal yang menyebabkan suatu
permohonan merek ditolak apabila merek tersebut :
- Mempunyai persamaa pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik pihak
lain, yang sudah terdaftar lebih dulu untuk barang dan / atau jasa yang sejenis ;
- Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah
terkenal milik pihak lain untuk barang dan / jasa yang sejenis ;
- Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah
terkenal milik pihak lain untuk barang dan / atau jasa yang tidak sejenis sepanjang
memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah ;
- Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi geografis
yang sudah dikenal ;
- Merupakan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol
atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional kecuali atas persetujuan
tertulis dari pihak yang berwenang ;
- Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi, yang digunakan
oleh negara atau lembaga pemerintah kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang
berwenang ;
Kemudian yang menyebabkan suatu merek tidak dapat didaftarkan karena :
- Didaftarkan oleh pemohon yang tidak beritikad baik ;

- Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas kegamaan,


kesusilaan, atau ketertiban umum ;
- Tidak memiliki daya pembeda
- Telah menjadi milik umum ;
- Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya ;
Tanya :
Berapa lamakah jangka waktu perlindungan hukum terhadap merek yang sudah
didaftarkan ?
Jawab :
Jangka waktu perlindungan hukum terhadap merek terdaftar adalah 10 tahun dan berlaku
surut sejak tanggal penerimaan permohonan merek bersangkutan. Atas permohonan
pemilik merek jangka waktu perlindungan merek terdaftar diperpanjang setiap kali untuk
jangka waktu yang sama.
Tanya :
Kapan permohonan perpanjangan pendaftaran merek dapat diajukan oleh pemilik
merek terdaftar ?
Jawab :
Permohonan perpanjangan pendaftaran merek dapat diajukan secara tertulis oleh pemilik
merek atau kuasanya secepatnya 12 (dua belas) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu
perlindungan bagi merek terdaftar tersebut, sampai hari terakhir masa berlakunya
perlindungan hukum terhadap pendaftaran tersebut.
Tanya :
Siapa yang berwenang melakukan penyidikan dalam hal penegakan hukum di
bidang Hak Kekayaan Intelektual ?
Jawab :
Selain POLRI, yang berwenang melakukan penyidikan dimaksud adalah Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Hak Kekayaan Intelektual yaitu PPNS di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM RI dan diangkat berdasarkan SK Menteri Hukum dan
HAM RI, yang diberi kewenangan oleh UU untuk melakukan penyidikan di bidang HKI
sebagaimana dimaksud dalam UU nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana.
Adapun yang menjadi kewenangan PPNS HKI dalam melakukan penyidikan di bidang
merek yaitu antara lain :
a. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran aduan berkenaan dengan tindak pidana di
bidang merek.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan hukum yang diduga melakukan
tindak pidana di bidang merek berdasarkan aduan tersebut pada huruf (a) tadi.
c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang atau badan hukum sehubungan
dengan tindak pidana di bidang merek.

d. Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan dan dokumen lainnya yang


berkenaan dengan tindak pidana di bidang merek.
e. Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat barang bukti,
pembukuan, catatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan dan
barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana di
bidang merek.
f. Meminta bantuan ahli (saksi ahli) dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di bidang merek.
Tanya :
Sanksi-sanksi apa saja bagi orang yang melakukan tindak pidana di bidang merek ?
Jawab :
Sanksi-sanksinya adalah :
- Pasal 90
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan / atau jasa
sejenis yang diproduksi dan / atau yang diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu
miliar rupiah)
- Pasal 91
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis
yang diproduksi dan/atau diperdagangkan. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 800.000.000,- (delapan ratus ribu
rupiah).
- Pasal 92
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang sama pada
keseluruhan dengan indikasi geografis milik pihak lain untuk barang yang sama atau
sejenis dengan barang yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/jasa denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan senagaj dan tanpa hak menggunakan tanda yang sama pada
pokoknya dengan indikasi geografis milik pihak lain untuk barang yang sama atau sejenis
dengan barang yang terdaftar. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah).
3. Terhadap pencantuman asal sebenarnya pada barang yang merupakan hasil
pelanggaran ataupun pencantuman kata yang menunjukkan bahwa barang tersebut
merupakan tiruan dari barang yang terdaftar dan dilindungi berdasarkan indikasi
geografis, diberlakukan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
- Pasal 93
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang dilindungi
berdasarkan indikasi asal pada barang atau jasa sehingga dapat memperdaya atau
menyesatkan masyr=arakat mengenai asal barang atau asal jasa tersebut. Dipidana

dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah)
- Pasal 94
1. Barang siapa memperdagangkan barang dan/atau jasa yang diketahui atau patut
diketahui bahwa barang dan/atau jasa tersebut merupakan hasil pelanggaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, dan Pasal 93 dipidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
2. Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) adalah pelanggaran.
- Pasal 95
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92, Pasal 93, Pasal
94 merupakan delik aduan.

Anda mungkin juga menyukai