M. AINUDDIN PARAMPASI
P3600216037
MAKASSAR
2018
HALAMAN JUDUL
M AINUDDIN PARAMPASI
P3600216037
Kepada:
ii
KATA PENGANTAR
Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini. Tak lupa pula shalawat serta salam terhatur
kekurangan, untuk itu besar harapan semoga tesis ini memenuhi kriteria
sebagai salah satu syarat untuk meraih Gelar Magister Kenotariatan pada
Penelitian tesis tidak akan terwujud tanpa bantuan dari para pembimbing,
dosen-dosen serta berbagai pihak. Untuk itu melalui tulisan ini penulis
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A, selaku Rektor
2. Ibu Prof Dr. Farida Pattitingi, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas
3. Ibu Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H., M.Si, selaku Ketua Program
Hasanuddin;
v
4. Ibu Prof. Dr. A. Suriyaman Mustari Pide, S.H.,M.Hum. dan Bapak
5. Ibu Prof. Dr. Farida Pattitingi, S.H., M.Hum, Bapak Prof. Dr.
perkuliahan berlangsung;
8. Kedua orang tua Alm. Drs. H.M. Asnawy Parampasi dan Hj. St.
Hj. Nurbaya Hamid, S.Pd.,M.Si atas doa yang tidak pernah putus
vi
9. Isteri tercinta Miftah Chaerati Rahmah, S.E, dan anak kesayangan
S.H.,M.H., Rezki Amaliyah, S.H., Muh. Ali Messo, S.H, yang telah
satu persatu.
M. Ainuddin Parampasi
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................iv
ABSTRAK .................................................................................................ix
ABSTRACT ................................................................................................x
DAFTAR ISI............................................................................................... xi
E. Keaslian Penelitian......................................................................... 13
x
B. Lembaga Rechtverwerking ............................................................ 38
D. Kerangka Pikir................................................................................ 66
Nasional ......................................................................................... 71
xi
1. Eksistensi dan Pengaturan Asas Rechtsverwerking dalam
Perundang-undangan ............................................................... 86
336PK/Pdt/2015 ......................................................................... 98
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1945 (UUD NKRI 1945) Pasal 33 ayat (3) bahwa “bumi air dan ruang
Indonesia 1945 ialah konsekuensi dari istilah dikuasai oleh negara dan
maksud dan tujuan yang sama dan saling berhubungan karena kata
penguasaan negara.1
oleh negara yang kemudian dijabarkan lebih lanjut antara lain dalam
1
Umar Said dkk, Hukum Pengadaan Tanah (Pengadaan Hak Atas Tanah Untuk
Kepentingan Umum Pra dan Pasca Reformasi), Setara Press, Malang, 2015, hal. 18
1
Dasar Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut Undang-undang
tanah seyogyanya tidak boleh lari jauh dari tujuan yang diamanahkan
bahwa untuk menuju cita-cita yang diamanahkan oleh pasal 33 ayat (3)
2
Nurus Zaman, Politik Hukum Pengadaan Tanah Antara Kepentingan Umum dan
Perlindungan Hak Asasi Manusia, PT. Refika Aditama, Bandung, 2016, hal. 5-6
3
Waskito dan Hadi Arnowo, Pertanahan, Agraria dan Tata Ruang, Kencana, 2017, hal
16
2
merupakan sumber hukum materil dalam pembinaan hukum
agraria nasional;
b) Bahwa pengaturan keagrarian/pertanahan Undang-undang
Pokok Agraria, yaitu untuk mengatur kepemilikan dan
memimpin penggunaannya, harus merupakan perwujudan
dan pengalaman dasar pancasila dan UUD 1945;
c) Undang-undang Pokok Agraria harus meletakkan dasar-
dasar bagi hukum agraria nasional yang akan membawa
kemakmuran, kebahagiaan, keadilan, serta kepastian hukum
bagi bangsa dan negara.
hukum untuk memiliki dan menguasai tanah oleh orang lain dan badan
Pokok Agraria.
yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat, seperti yang diatur
3
dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c, Pasal 23 ayat (2), Pasal 32 ayat (2)
Hakim sebagai keterangan yang benar selama dan sepanjang tidak ada
4
Pasal 19 ayat (2) huruf c: “Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat.”
Pasal 23 ayat (2): “Pendaftaran termasuk dalam ayat (1) merupakan alat pembuktian
yang kuat mengenai hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan pembebanan
hak tersebut.”
Pasal 32 ayat (2): “Pendaftaran termaksud ini dalam ayat ini menyatakan alat
pembuktian yang kuat mengenai peralihan serta hapusnya hak guna usaha, kecuali
dalam hak itu hapus karena jangka waktunya berakhir.”
Pasal 38 ayat (2): “ Pendaftaran termaksud dalam ayat (1) merupakan alat
pembuktian yang kuat mengenai hapusnya hak guna bangunan serta sahnya
peralihan hak tersebut, kecuali dalam hak itu hapus karena jangka waktunya
berakhir.”
5
Arie S Hutagalung, Penerapan Lembaga Rechverwerking Untuk Mengatasi
Kelemahan Sistem Publikasi Negatif Dalam Pendaftaran Tanah (Suatu Kajian Sosio
Yuridis), Jurnal Hukum dan Pembangunan 4, Universitas Indonesia (Oktober-
November 2000) hal. 329
4
atau perbuatan hukum yang dilakukan guna mendapat hak
surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat,
mungkin dapat memberikan data yang benar dalam buku tanah dan
data yang ada dalam tanda bukti hak harus dianggap sebagai data
yang benar.6
6
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang
Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya, cet. 12, Djambatan, Jakarta, 2008, hal.83.
5
tanah secara turun temurun akan tetapi tidak mendapatkan kepastian
atas tanahnya dan memiliki tanda bukti hak tersebut bisa kemudian
kapan saja digugat oleh pihak lain yang merasa pihak yang berhak atas
7
Widhi Handoko, Kebijakan Hukum Pertanahan Sebuah Refleksi Keadilan Hukum
Progresif,Thafa Media, Yogyakarta, 2014, hal. 9
6
24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang diatur pada Pasal 32
dari pihak yang merasa berhak atas suatu tanah yang secara fisik telah
dikuasai oleh pihak lain dengan bukti yuridis berupa sertipikat hak atas
pengadilan tersebut.
yang dituangkan dalam Pasal 32 ayat (2) PP 24 tahun 1997 ini akan
Desember 2015, antara Drs. Andi Jindar Pakki Cs/ Ahli Waris
7
Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Gowa (Para Tergugat) dan
perkara dengan disertai tanda bukti hak berupa Sertipikat Hak Guna
telah diganti rugi pada tahun 1957, dan Penyerahan lahan oleh
pihaknyalah yang berhak atas tanah objek perkara, karena sebagai Ahli
1965 dan Girik Tanah (Simana Boetaja) Persil 2a SIII, Kohir 273 CI
3.95 Ha, namun pada tahun 1974 telah dibebaskan 1.736 M² oleh
Panakukkang III.10
untuk berpegang pada sistem publikasi negatif dan dilain pihak untuk
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu, dan untuk mengetahui
10
Ibid.
9
tanah tersebut diperoleh secara sah dan dengan itikad baik
tanah hak Pakki Haji (H.Andi Petta Pakki) Persil No.2a SIII, Kohir 237
CI, seluas 2.45 Ha yang sekarang dikuasai oleh Tergugat I (PT. Telkom
Tbk) atas dasar penyerahan Gubernur Sulawesi itu sudah dibayar ganti
Sulsel) dan Tergugat III (Pemda Tk.II Kab. Gowa) yang mengubah/
memutasi nama wajib pajak IPEDA atas tanah 2.45 Ha dari atas nama
Pakki Haji menjadi atas nama Pemda Tk.I Sulsel (Pemda TK.II Gowa)
dan penyerahan hak atas tanah hak Pakki Haji tersebut oleh Gubernur
hukum.11
Tergugat dalam hal ini PT. Telkom Tbk, berpendapat bahwa Penggugat
11
Ibid.
10
dinyatakan bahwa “dengan berdiam dirinya Penggugat (membiarkan/
secara fisik dalam waktu yang cukup lama (32 tahun) tanpa gangguan
1993, Surat Ukur Nomor 3337 tanggal 11 Desember 1987 luas 184.651
para Tergugat pada saat tanda bukti hak berupa Sertipikat Guna
12
Ibid.
11
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 pasal 32 ayat (2) ini yang menjadi
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
nasional?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
12
1. Menambah pemahaman dan wawasan mengenai penerapan
E. Keaslian Penulisan
hasil karya ilmiah lainnya yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu
hukum di Indonesia?
lembaga rechtsverwerking?
13
dalam sistem hukum di Indonesia, ini terbukti dalam kasus-kasus
berikut :
Milik atas nama para Tergugat atas tanah objek perkara dapat
Pendaftaran Tanah?
14
c) Apakah putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor
15
membuktikan sebaliknya akan kebenaran data yuridis maupun
data fisik yang tercantum dalam sertipikat Hak milik atas nama
dimanfaatkan.
atas tanah, yang mana pemegang hak dari nama yang terdaftar
16
Pengadilan Tinggi Makassar, Tingkat Kasasi Mahkamah Agung
tersebut.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1997.
18
atau capita atau unit yang diperbuat untuk pajak tanah romawi
(Capotatio Terrens).13
13
A.P. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Cetakan I, Mandar Maju,
Bandung, 1999, hal. 18
19
wilayah tertentu, pengolahan, penyimpanan, dan penyajiannya bagi
dan pemeliharaannya14.
bidang pertanahan.
pencatatan dari hak- hak lain (baik hak atas tanah maupun
sebidang tanah seperti hak yang dimiliki, luas tanah, letak tanah,
fisik tentang hak atas tanah tersebut seperti luas tanah, letak tanah,
dimuat dalam suatu daftar guna dapat diketahui secara mudah oleh
peralihan hak atas tanah tersebut dapat berjalan lancar dan tertib
21
mengenai asas-asas tersebut adalah sebagai berikut :
a. Asas sederhana
b. Asas aman
c. Asas terjangkau
d. Asas mutakhir
22
e. Asas terbuka
bersangkutan;
23
Untuk memberikan kepastian hukum bagi pemegang hak
c. tanah wakaf;
e. hak tanggungan;
f. tanah negara.
24
tanah negara pendaftarannya dilakukan dengan cara membukukan
dengan suatu akta. Dalam akta tersebut dimuat data yuridis tanah
16
Boedi Harsono, Ibid, hal. 72
25
Perbedaannya adalah:
26
penyajian data yang dihimpun secara terbuka bagi umum di Kantor
negatif.17
17
Boedi Harsono, Ibid, hal. 80
27
bentuk lain.18
title” (hak yang tidak dapat diganggu gugat), dan “the register is
18
Urip Santoso I, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Kencana, Jakarta, 2010,
hal.263
28
Jika pendaftaran terjadi karena kesalahan pejabat pendaftaran,
dan sertifikat hak sebagai surat tanda bukti hak. Dalam sistem
adalah20:
19
Boedi Harsono, Ibid, hal. 80-81
20
Urip Santoso I, Op.cit, hal 264
29
hak (registration of titles);
mutlak, yaitu data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam
adalah:21
diketahui publik.
21
Ibid, hal 264-265
30
Sedangkan kekurangan dari sistem publikasi positif adalah 22:
tanah tersebut telah ada sertipikat atas nama pihak lain yang
pengadilan administrasi.
orang yang merasa lebih berhak atas tanah itu. Pihak yang
walaupun dia memperoleh tanah itu dengan itikad baik. Hal ini
22
Ibid, hal.265.
23
Ibid.
31
berarti, dalam sistem publikasi negatif keterangan-keterangan
yaitu:25
kuat, yaitu data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam
(acquisitive verjaring)
24
Boedi Harsono, Op.cit, hal. 81
25
Urip Santoso I, Op.cit, hal. 266
32
mengajukan keberatan kepada penyelenggara pendaftaran
sah;
pendaftaran tanah.
bahwa26:
sertipikat;
26
Urip Santoso I, Ibid, hal. 267
33
2) Peranan pejabat pendaftar tanah/kadaster yang pasif tidak
asas yang dikenal sebagai nemo plus juris bahwa orang tidak
34
merasa sebagai pemiliknya.27
tanah.28
36
data yuridis yang dicantumkan dalam sertifikat harus diterima
orang atau badan hukum lain tersebut dengan itikad baik dan
secara fisik nyata dikuasai olehnya atau oleh orang lain atau oleh
37
dikenal sebagai lembaga acquisitive verjaring yang dapat
lembaga ini sudah tidak ada lagi seiring dengan tidak adanya lagi
B. Lembaga Rechtsverwerking
lewatnya waktu tertentu dan atas syarat yang telah ditentukan oleh
hak secara sah telah daluarsa atau waktu yang disediakan oleh
38
hukum akan tertutup apabila pihak yang seharusnya dapat
mestinya, sehingga hak yang ada padanya telah hilang secara sah.
suatu hak milik (acquisitive verjaring) atau juga karena lewat waktu
harus ada itikad baik dari pihak yang menguasai benda tersebut,
juga apabila ia tidak dapat menunjukkan suatu hak yang sah, maka
hukum tanah kita yang memakai dasar hukum adat tidak dapat
yang sudah diberikan hak oleh negara berupa Hak Milik, Hak Guna
suatu tanah dalam kondisi diatas suatu tanah tidak bisa dikatakan
tanah terlantar.
29
A.P. Parlindungan, Op.cit, hal 127
41
tanahnya kosong, sedangkan orang yang menempati atau
haknya.
mempunyai hak atas tanah yang semula dimiliki oleh orang lain,
umum.30
30
Lutfi Nasution, Sambutan Ka.BPN pada Seminar Tentang Efektivitas Lembaga
“Rechtsverwerking” Dalam Mengatasi Kelemahan Sistem Publikasi Pendaftaran
Tanah Negatif, Pusat Studi Hukum Agraria Universitas Trisakti, 2002
42
2. Lembaga Rechtsverwerking Dalam Hukum Adat
terurus, dan tanah itu dipergunakan oleh orang lain dengan itikad
baik, dia tidak dapat menuntut lagi pengembalian tanah dari orang
31
J.Satrio, Pelepasan Hak, Pembebasan Hutang dan Merelakan Hak
(Rechtsverwerking), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016, hal. 28
32
Arie. S. Hutagalung, Op.cit, hal. 337
43
baik. 33 Sistem publikasi negatif biasanya diikuti dengan lembaga
33
Arie S. Hutagalung, “Penerapan Lembaga “Rechstverwerking” Untuk mengatasi
Kelemahan Sistem Publikasi Negatif Dalam Pendaftaran Tanah,” Jurnal Hukum dan
Pembangunan 4 (Oktober-Desember 2000), Universitas Indonesia, hal. 328
34
Suriyaman Mustari Pide I, Hukum Adat Dulu, Kini, dan Akan Datang, Pelita Pustaka,
Jakarta, 2009, hal. 131
44
yang tumbuh di dalam suatu masyarakat dalam memutus suatu
perkara.
35
Urip Santoso I, Op.cit, hal. 278
45
sisi akibat, bahwa daluarsa mempunyai persamaan dengan
46
dengan itikad baik menguasai sebidang tanah dan didaftar sebagai
47
ayat (2) ini dapat dipastikan akan banyak mengurangi kasus
sengketa tanah.36
Tahun 1997 ini waktu 5 (lima) tahun itu hanya mempunyai arti
verjaring),37 yang terdapat dalam Pasal 610, Pasal 1955 dan Pasal
bahwa :
36
Elyana, Peranan Pengadilan Dalam Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997, Makalah dalam Seminar Kebijakan Baru di Bidang Pertanahan, Dampak
dan Peluang Bisnis Properti dan Perbankan, 1997, hal. 9
37
Andrian Sutedi I, Op.cit, hal.123
48
Untuk memperoleh hak milik atas sesuatu diperlukan
bahwa seseorang harus menguasainya secara terus-
menerus, tidak terputus-putus, tidak terganggu, di muka
umum dan secara tegas sebagai pemilik.
bahwa:
(tanah). Hukum tanah kita yang memakai dasar hukum adat tidak
rechtsverwerking.
itikad baik yang berlangsung dalam jangka waktu sekian lama atau
49
tersebut berasal dari ketentuan hukum adat yang tidak tertulis,
hak atas suatu bidang tanah yang tidak dimanfaatkan pemilik yang
sesungguhnya.
50
menghindari tindakan beritikad buruk dan ketidakjujuran yang
38
Wiryono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Sumur, Bandung, 2006, hal. 56
51
berbeda-beda. Itikad baik tidak memiliki makna tunggal, dan hingga
dan “pembeli barang” berbeda dengan itikad baik dalam Pasal 1338
barang yang beritikad baik adalah orang yang jujur dan bersih,
unsur obyektif.40
tanah (Pasal 24) dan pemegang sertifikat hak atas tanah (Pasal
tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh yang
sertipikat tersebut”.
53
C. Landasan Teori
41
Ridwan, Hak Milik Perspektif Islam, Kapitalis, dan Sosialis, Penerbit STAIN Press,
Purwokerto, 2011, hal 7-8
54
karena itu, eigendom dapat diartikan sebagai hak milik
pribadi.42
sebagai sebutan hak asasi. Oleh karena itu, sumber hak atas
42
Rahmadi Usman, Hukum Kebendaan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hal. 184
43
H. Aminuddin Salle, dkk, Hukum Agraria, Penerbit AS Publishing, Makassar, 2011,
hal. 44
44
Ridwan, Op.cit, 2011, hal.90
55
Hak milik atas tanah merupakan hak yang paling
tidak dapat diganggu gugat ini hanya tertuju pada orang lain
45
Soebekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, 1996, Hal. 69
46
Rachmadi Usman, Op.cit, 2011. hal.185
56
metode atau teknologi produksi yang modern untuk mencapai
ada jauh sebelum ada negara dan bebas dari aturan oleh
sehingga berlaku mutlak. Oleh karena itu hak milik atas tanah
manusia (HAM).
47
Ridwan, Op.cit, 2011, hal. 89
57
kelas-kelas didalamnya, yaitu kelas buruh dan kelas feodal.
dalam masyarakat, oleh karena itu hak milik individu lebih baik
sebagai hak milik komunal, yaitu hak milik komunal, yaitu hak
48
Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, Penerbit Prenada Jakarta, 2010, hal.200-
201
49
Ridwan, Op.cit, 2011, hal.102
58
1) Menciptakan persamaan pekerjaan untuk individu;
dikuasai oleh Negara. Apabila diatas tanah itu tidak ada hak
pemegang hak dengan hak atas tanah, ada dua macam asas
Horizontal
50
Urip Santoso II, Hukum Agraria Kajian Komprehensif, Kencana Prenada Media,
Jakarta, 2012,hal.12
60
Manusia mempunyai hubungan dengan tanah maka
milik.
dengan hak atas tanah yang lain, dapat menjadi induk dengan
hak atas tanah yang lain dan tidak berinduk terhadap hak atas
dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain. Hak milik atas
61
pemerintah. Dalam menggunakan hak milik atas tanah harus
kerusakannya.51
Indonesia.
51
Aminuddin Salle dkk, Op.cit, 2011, hal. 109
52
Rachmadi Usman, Op.cit, 2011, hal. 222
62
milik atas tanah yaitu: Pertama, Hak Milik atas tanah yang
terjadi menurut hukum adat. Kedua, Hak Milik atas tanah terjadi
53
Urip Santoso I, Op.cit, 2010, hal. 95-96
54
Memahami Kepastian (Dalam) Hukum
https://ngobrolinhukum.wordpress.com/2013/02/05/memahamikepastian-dalam-
hukum/, diakses pada tanggal 12 Januari 2018, Pukul 21.37 Wita
63
Kepastian hukum akan menjamin seseorang melakukan
1) Bahwa hukum itu positif, artinya bahwa hukum positif itu adalah
perundang-undangan;
pada kenyataan;
dilaksanakan;
55
Ibid.
64
aturan itu memiliki aspek yuridis yang dapat menjamin adanya
harus ditaati.56
56
Ibid.
65
G. Kerangka Pikir
66
H. Definisi Operasional
sebagai berikut :
67
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
B. Metode Pendekatan
57
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Cet. 1, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004, hal. 52
68
jawabannya. Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah
karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi
rechtsverwerking.
58
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum. Cet 2, Kencana, Jakarta, 2008, hal.29
69
membaca, menelaah, mencatat membuat ulasan bahan-bahan pustaka
baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder dioleh dan
metode deduktif, yaitu cara berpikir yang dimulai dari hal-hal yang
70
BAB IV
Nasional
Pendaftaran Tanah
penggunaan tanahnya.
dan juga harus menunjukkan sifat yang terbuka untuk umum (public
record). Hal ini penting, terutama jika dikaitkan dengan salah satu
59
A.Suriyaman Mustari Pide II, Quo Vadis Pendaftaran Tanah, PUKAP, Makassar,
2009, hal. 11
71
Sehubungan dengan itu, ketentuan pendaftaran tanah di
dari sekitar 55 (lima puluh lima) juta bidang tanah hak yang
memenuhi syarat untuk didaftar, baru lebih kurang 16,3 (enam belas
koma tiga) juta bidang tanah yang sudah didaftar. Dalam pada masa
60
Pasal 19 ayat (1) UUPA menyebutkan bahwa : “Untuk menjamin kepastian hukum
oleh Pemerintah, diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia
menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.”
72
pelaksanaannya dirasakan belum cukup memberikan kemungkinan
61
Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah
62
Urip Santoso I, Op.cit, hal. 5-6
73
a) Bahwa peningkatan pembangunan nasional yang
berkelanjutan memerlukan dukungan jaminan kepastian
hukum dibidang pertanahan;
b) Bahwa pendaftaran tanah yang penyelenggaraannya
oleh Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria ditugaskan
kepada pemerintah, merupakan sarana dalam
memberikan jaminan kepastian hukum yang
dimaksudkan;
c) Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961
tentang Pendaftaran Tanah dipandang tidak dapat lagi
sepenuhnya mendukung tercapainya hasil yang lebih
nyata pada pembangunan nasional, sehingga perlu
dilakukan penyempurnaan
pendaftaran tanah yang yang baru (PP No. 24 tahun 1997 tentang
63
A. Suriyaman Mustari Pide II, Op.cit. hal. 11
74
tanah di Indonesia dapat direalisasikan secara optimal oleh
Agraria.64
64
Ibid, hal. 12
65
Arie S Hutagalung, Op.cit, hal. 328-329
66
U.Indrayanto, Perubahan Pokok dalam Peraturan Pendaftaran Tanah Menurut PP
Nomor 10 Tahun 1961 dengan PP Nomor 24 Tahun 1997, Jurnal Hukum dan
Pembangunan, Universitas Indonesia, Tahun Ke-36 No.3 Juli-September 2006,
hal.303
75
Dalam rangka membangun hukum tanah nasional, hukum
Pasal 19 ayat (2) huruf c, Pasal 23 ayat (2), Pasal 32 ayat (2), Pasal
38 ayat (2) UUPA. Sistem publikasi yang negatif murni tidak akan
67
A.Suriyaman Mustari Pide I, Op.cit, hal. 136
68
Urip Santoso II, Op.cit, Hal. 270
76
surat tanda bukti hak yang diterbitkan berlaku sebagai alat
bukti yang kuat dan dalam Pasal 23, Pasal 32, dan Pasal 38
UUPA bahwa pendaftaran sebagai peristiwa hukum
merupakan alat pembuktian yang kuat. Selain itu, dari
ketentuan-ketentuan mengenai prosedur pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan dan penyajian data fisik dan data
yuridis serta penerbitan sertipikat dalam peraturan
pemerintah ini, tampak jelas usaha untuk sejauh mungkin
memperoleh dan menyajikan data yang benar, karena
pendaftaran tanah adalah menjamin kepastian hukum.
69
Ibid, Hal. 271
77
pengadilan agar sertipikat dinyatakan tidak sah. Hal ini
merupakan ciri sistem publikasi negatif.
dapat dibantah jika nama yang terdaftar adalah pemilik yang berhak.
Hak dari nama yang terdaftar ditentukan oleh hak dan pembeli hak-
rantai.
yaitu hukum tanah adat dan hukum tanah barat, maka dengan
70
Elsa Syarief, Menuntaskan Sengketa Tanah Melalui Pengadilan Khusus Pertanahan,
Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2012, hal. 161
78
Pengadopsian asas rechtsverwerking ke dalam hukum tanah
nasional sebagai salah satu asas yang dikenal dalam hukum adat
tanah nasional yang tertulis dan harus dipatuhi oleh semua orang
71
Nurhasan Ismail, “Rechtsverwerking dan Pengadopsiannya Dalam Hukum Nasional”,
Jurnal Mimbar Hukum Vol.19, Nomor 2, 2007, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
hal.194
79
dalam sertipikat tidak dapat diajukan gugatan oleh pihak lain yang
mempunyai hak atas tanah setelah lewat waktu 5 (lima) tahun dan
sepanjang tanah itu diperoleh dengan itikad baik dan dikuasai secara
menyebutkan bahwa:
72
Adrian Sutedi II, Sertipikat Hak Atas Tanah, Cet.III, Jakarta, Sinar Grafika, 2014,
hal.195-196
80
karena akan memberikan kepastian hukum dan ketenteraman
pada orang yang telah memperoleh sertipikat tanah dengan
itikad baik. Pengalaman menunjukkan bahwa sering terjadi
sertipikat tanah yang telah berumur lebih dari 20 (dua puluh)
tahun pun karena sertipikat tersebut telah diperpanjang dengan
20 (dua puluh) tahun lagi masih juga dipersoalkan dengan
mengajukan gugatan. Bahkan baik ke Pengadilan Negeri
maupun ke Pengadilan Tata Usaha Negara dan pihak tergugat
umumnya tidak berhasil dengan mengajukan eksepsi
kadaluarsaan baik akusatif extingtip karena hakim menganggap
Hukum Tanah Nasional kita berpihak pada hukum adat yang
tidak mengenal lembaga verjaring. Dengan adanya
pembatasan 5 (lima) tahun dalam Pasal 32 ayat (2), maka
setiap penggugat dalam kasus tanah yang sertipikatnya telah
berumur 5 (lima) tahun dapat mengajukan eksepsi lewat waktu.
Ketentuan Pasal 32 ini dapat dipastikan akan banyak
mengurangi kasus sengketa tanah.
sebagai berikut:73
73
U.Indrayanto, Op.cit, hal.298
81
cukup kuat. Terdaftarnya seseorang dalam daftar umum
sebagai pemegang hak belum membuktikan orang itu
sebagai pemegang hak
murni.
hak dari nama yang terdaftar ditentukan oleh hak dari pemberi hak
74
A. Suriyaman Mustari Pide II, Op.cit, hal.18
82
sebelumnya, perolehan hak tersebut merupakan suatu mata rantai.
tersebut.75
hukum yang menguatkan hal ini, yaitu Pasal 19 ayat (1), ayat (2),
75
Ibid, hal. 19.
83
Dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c diatas, makna kata “kuat”
pengadilan.
76
A. Suriyaman Mustari Pide II, Ibid, hal. 21-22.
84
negatif. Penggunaan dari sistem negatif ini dalam sistem
77
Ibid, hal. 22.
85
Berdasarkan pendapat-pendapat para pakar hukum diatas,
kandungan dari Pasal 19 ayat (1), ayat (2),ayat (3), dan ayat (4)
peraturan Perundang-undangan
bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat diperoleh
kumulatif, yaitu : 78
1. Sertipikat hak atas tanah nama orang atau badan hukum tersebut
diterbitkan secara sah;
2. Hak atas tanah diperoleh dengan itikad baik;
3. Hak atas tanah dikuasai secara nyata;
4. Dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkan sertipikat hak atas
pemilik sertipikat, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas
tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak atas tanahnya.
78
Urip Santoso I, Op.cit, hal.280-282.
86
penerapan sistem publikasi negatif dalam pendaftaran tanah dan
memperbaikinya.80
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang
dengan data yang ada dalam surut ukur dan buku tanah hak yang
79
Ibid.
80
Ibid.
87
mempunyai suatu hak atas bidang tanah tertentu. Data fisik
pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang
diuraikan dalam bentuk daftar, sedangkan data fisik dalam surat ukur
bersangkutan.81
kepastian hukum mengenai lokasi dari tanah, batas serta luas suatu
81
Ibid.
88
tanah-tanah yang ada diseluruh Indonesia. Tidak sedikit sertipikat
tersebut. Itikad baik dalam hukum adat, misalnya apabila jual beli
82
Ibid.
89
Tanah (PPAT) sebagai “pembantu” penyelenggaraan pendaftaran
asas yang berasal dari ajaran bona fides dalam Hukum Romawi. Itu
tiga bentuk perilaku para pihak dalam kontrak, yaitu: Pertama, para
diperjanjikan.85
83
Ibid.
84
Ridwan Khairandy, Itikad Baik Dalam Kebebasan Berkontrak, Pascasarjana UI,
Jakarta, 2004, hal. 130-133
85
Wiryono Prodjodikoro, Op.cit, hal. 56.
90
ketidakjujuran yang mungkin dilakukan oleh salah satu pihak, baik
baik patut dilindungi dan sebaliknya, pihak yang tidak jujur, patut
itikad baik dipahami sebagai salah satu asas yang penting dan
beda. Itikad baik tidak memiliki makna tunggal, dan hingga sekarang
moral. Di satu sisi, dikatakan menjadi suatu standar moral itu sendiri,
86
Ridwan Khairandy, Op.cit, hal. 129
91
yakni suatu prinsip legal ethikal, sehingga Itikad baik bermakna pula
yakni suatu norma yang isinya tidak dapat ditetapkan secara abstrak,
hukum akan tetap hidup dari masa ke masa dan memberikan rasa
87
Sarjita, http://djitashhum.blogspot.co.id/2012/03/pelepasan-dan-penyerahan-hak-atas-
tanah.html (diakses pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 21.37 Wita)
88
Ibid.
92
Selanjutnya, istilah itikad baik di dalam peraturan perundang-
93
akan memberikan pertimbangan dan menguji persyaratan itikad baik
Hak atas tanah secara fisik nyata dikuasai dan digunakan oleh
pemegang hak atas tanahnya sendiri, atau digunakan oleh orang lain
hak atas tanah yang berupa eks Hak Milik Adat dapat digunakan
digunakan oleh pihak lain atas dasar sewa menyewa tanah antara
pemilik tanah dengan penyewa tanah. Apabila tanah tidak ada yang
bukti merupakan alat bukti yang mutlak. Pihak lain yang merasa
94
dirugikan atas disertipikat hak atas tanah tersebut. Apabila unsur-
Negara.91
hak atas tanah, jika tanah yang bersangkutan selama jangka waktu
secara terus menerus oleh pihak lain melalui perolehan hak dengan
91
Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara menyebutkan: “Gugatan dapat diajukan dalam tenggang waktu 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya
Keputusan Badan/ atau Pejabat Tata Usaha Negara.”
95
ketentuan baru, karena konsep dari pasal ini merupakan konsep
kebenaran data fisik dan yuridis yang ada pada Kantor Badan
ini tidak sesuai dengan sistem publikasi negatif yang dianut oleh
sama dari para ahli hukum yaitu apakah kalimat itikad baik dan
96
diterbitkannya sertipikat selama 5 (lima) tahun berturut-turut
riwayat tanah baik secara fisik maupun secara yuridis yang nantinya
97
tertera di Kantor Desa atau Kantor Kelurahan dan Kantor
Kecamatan.
336PK/Pdt/2015
Pakki Cs/ Ahli Waris Almarhum Haji Andi Pakki (Para Penggugat)
Tergugat).92
objek perkara dengan disertai tanda bukti hak berupa Sertipikat Hak
92
Bahan Primer, Putusan Pengadilan Tingkat Peninjauan Kembali Nomor:336/Pdt/2015,
tanggal 16 Desember 2015.
98
Guna Bangunan Nomor 3505/ Mangasa tertanggal 15 Februari 1993
1992 dengan lama hak selama 20 (dua puluh) tahun, yang menurut
yang telah diganti rugi pada tahun 1957, dan Penyerahan lahan oleh
dengan luas keseluruhan 3.95 Ha, namun pada tahun 1974 telah
93
Ibid.
99
dibebaskan 1.736 M² oleh Panitia Pembebasan Tanah Otorita
226/Pdt.G/2012/PN.Mks
Persil No.2a SIII, Kohir 237 CI, Luas 3,95 Ha (tiga koma
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi
94
Ibid.
100
keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan
95
Bahan Primer, Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor:226/Pdt.G/2012/Pn.
Mks, tanggal 8 Mei 2013.
101
kemungkinan Gugatan dari pihak lain yang merasa mempunyai
ditolak.97
96
Ibid.
97
Ibid.
102
hakim harus dibuktikan dipersidangan dan hal ini telah
tanah Pakki Haji (H. Andi Petta Pakki)/ Penggugat dikuasai oleh
98
Ibid.
99
Ibid.
103
yang mana dari luas keseluruhan tanah Persil No. 2a SIII, Kohir
Atas nama wajib bayar Ipeda Pakki Haji, luas 2,45 Ha (dua koma
(dua koma empat puluh lima hektar), karena tidak terbukti tanah
hak Pakki Haji (H. Andi Petta Pakki) Persil Nomor 2a SIII, Kohir
237 CI, seluas 2,45 Ha (dua koma empat puluh lima hektar) yang
nama wajib bayar Ipeda atas tanah seluas 2,45 Ha (dua koma
empat puluh lima hektar) dari atas nama Pakki Haji menjadi atas
hak atas tanah hak Pakki Haji tersebut oleh Gubernur Sulawesi
104
atas tanah 2.45 Ha (dua koma empat puluh lima hektar), hak
Pakki Haji tersebut adalah juga tidak sah dan melawan hukum,
(Bukti TT-1, TT-2, dan TT-3), adalah juga tidak sah dan melawan
hukum.100
No.2a SIII, Kohir 237 CI, seluas 2,45 Ha (dua koma empat puluh
100
Ibid.
105
hak daripadanya untuk membayar ganti rugi kepada penggugat-
tanpa syarat.101
199/Pdt/2013/PT. Mks
dimaksud (rechtsverwerking).
106
kekeliruan penerapan dan alasan hukumnya, sehingga pada
339K/Pdt/2014
102
Bahan Primer, Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor:199/PDT/2013/PT.Mks
tanggal 30 September 2013.
103
Ibid.
107
yang telah menolak eksepsi pemohon kasasi/ pembanding/
104
Bahan Primer, Putusan Pengadilan Tingkat Kasasi Nomor 339K/Pdt/2014, tanggal 25
Juni 2014.
108
Februari 1993, sedangkan Termohon Kasasi/Terbanding/
105
Ibid.
106
Ibid.
109
- Bahwa tidak ada bukti bahwa Tergugat telah memberikan
ganti rugi kepada penggugat;
- Bahwa lagi pula mengenai penilaian hasil pembuktian yang
bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana
tidak dapat dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada
tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi
hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan
hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya
kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam
kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan
atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas
wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30
Undang-undang Nomor 14 tahun 1985 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 dan
perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 3 tahun
2009;
- Bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, ternyata putusan
Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan
hukum dan/atau Undang-undang, maka permohonan kasasi
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi I PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk Cq. Kantor Network Regional Kawasan Timur
Indonesia dan Pemohon Kasasi II Menteri Agraria/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Cq. Kepala Kantor Wilayah
Pertanahan Propinsi Sulawesi Selatan, Cq. Kepala Kantor
Pertanahan Kota Makassar tersebut harus ditolak.
tersebut.107
107
Ibid.
110
(4) Putusan pada Tingkat Peninjauan Kembali Mahkamah
108
Bahan Primer, Putusan Pengadilan Tingkat Peninjauan Kembali Nomor:
336/Pdt/2015, tanggal 16 Desember 2015.
111
anggapan hukum bahwa mereka telah melepaskan hak
mereka/ rechtsverwerking (MA 29-1-1976 Nomor
783K/Sip/1973).
109
Ibid.
112
Peninjauan Kembali I/ Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Tergugat I
110
Ibid.
111
Ibid.
113
2) Bahwa berdasarkan bukti P-3, Penggugat sudah mengetahui
penguasaan dan peralihan objek sengketa terjadi sejak tahun
1976 dan baru sekarang diajukan keberatan (2 kali gugatan),
di mana gugatan I diajukan tahun 2008 yaitu setelah 32 tahun
Penggugat baru mengajukan gugatan, dan dari fakta tersebut
dapat dinyatakan bahwa “dengan berdiam dirinya Penggugat
(membiarkan/ tidak berbuat) atas objek sengketa selama lebih
dari 32 tahun, Penggugat dianggap telah melepaskan haknya
karena telah amat lewat waktu (rechtsverweking)”,
bandingkan dengan beberapa putusan Mahkamah Agung RI
antara lain: Nomor 329 K/Sip/1957 tanggal 24 September
1958 Jo. Nomor 783 K/Sip/1973 tanggal 29 Januari 1976 Jo.
Nomor 200 K/Sip/1974 tanggal 11 Desember 1975, sehingga
dikarenakan Tergugat I telah menempati/ menduduki objek
sengketa secara fisik dalam waktu yang cukup lama (32
tahun) tanpa gangguan dan berdasarkan SHGB Nomor
3505/Mangasa tertanggal 25 Februari 1993, Surat Ukur
Nomor 3337 tanggal 11 Desember 1987 luas 184.651 m² atas
nama Perusahaan Umum Telekomunikasi telah bertindak
sebagai pemilik yang jujur harus dilindungi secara hukum;
3) Bahwa berdasarkan bukti baru (novum) PK-4 dari daftar
penerimaan ganti rugi terdapat nama Pakki Haji yang dalam
gugatan Penggugat telah diakui sebagai orang tua
Penggugat, sehingga dengan demikian diperoleh fakta bahwa
orang tua Penggugat telah menerima ganti rugi dalam
pembebasan objek sengketa;
4) Bahwa Penggugat telah 2 kali menggugat Tergugat, yang
pertama berdasarkan putusan perkara Nomor
242/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 18 Juni 2009 yang amar
pokoknya: “menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya”
Juncto Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor
328/PDT/2009/ PT.MKS tanggal 17 Maret 2010 yang amar
pokoknya “menguatkan putusan Pengadilan Negeri Makassar
Nomor 242/Pdt.G/2008/PN.Mks dan yang kedua berdasarkan
putusan perkara perdata Nomor 286/Pdt.G/2011/ PN.Mks.
Pakki atau dikuasai secara fisik oleh Andi Pakki dan dilanjutkan
114
penguasaanya oleh keturunan atau ahli waris Andi Pakki,
selaku orang tuanya (bukan Andi Pakki atau Petta Pakki atau
112
Ibid.
113
Ibid.
115
Cq. Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi Sulawesi
Negeri ada beberapa hal penting yang menjadi titik berat Majelis
tidak ada satupun yang dapat membuktikan bahwa Pakki Haji tidak
114
Ibid.
116
bukti P-3, P-5, dan bukti P-6, serta keterangan saksi-saksi seperti
sebagian tanah Pakki Haji (H. Andi Petta Pakki)/ Penggugat dikuasai
keseluruhan tanah Persil No. 2a SIII, Kohir 237 CI yaitu 3,95 Ha.
Atas nama wajib bayar Ipeda Pakki Haji, luas 2,45 Ha, telah terjadi
tanah hak Pakki Haji (H. Andi Petta Pakki) Persil Nomor 2a SIII,
Kohir 237 CI, seluas 2.45 Ha yang sekarang dikuasai oleh Tergugat I
2,45 Ha dari atas nama Pakki Haji menjadi atas nama Pemda Tk.I
Sulsel (Pemda Tk.II Gowa) dan penyerahan hak atas tanah hak
117
Pakki Haji tersebut oleh Gubernur Sulawesi Andi Pangeran Pettarani
demikian penguasaan Tergugat I atas tanah 2.45 Ha, hak Pakki Haji
tersebut adalah juga tidak sah dan melawan hukum, dan rangkaian
milik H. Andi Pakki atau dikuasai secara fisik oleh Andi Pakki dan
bukti hak yang bersifat kuat karena data fisik dan data yuridis yang
118
kepada pemegang hak atas tanah maka majelis hakim menerapkan
pemegang hak atas tanah masih dapat digugat oleh pihak yang
dirugikan dengan membawa alat bukti lain jika ternyata bahwa data
fisik dan data yuridis yang dimuat dalam sertipikat tidak benar, maka
data fisik dan data yuridis yang dimuat dalam sertipikat sebagaimana
Tanah yaitu115 :
pemilik sertipikat, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas
115
Urip Santoso I, Op.cit, hal. 280-282
119
tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak atas tanahnya.
120
diperoleh secara sah dengan itikad baik sebagaimana dimaksudkan
tidak ada satu pun bukti yang menyebutkan obyek perkara tersebut
121
dalam Pasal 19 ayat (2) huruf C, bahwa surat tanda bukti hak yang
diterbitkan berlaku sebagai alat bukti yang kuat dan dalam Pasal 23,
penyajian data fisik dan data yuridis serta penerbitan sertipikat dalam
atas tanah yang dimaksud adalah sah karena diakui oleh Pemerintah
pemilik tanah dan tidak ada satu pun bukti yang menyebutkan obyek
122
perkara tersebut telah diganti rugi, sedangkan novum dalam perkara
adalah ketentuan yang tidak adil dan dapat memberikan celah bagi
atas tanah orang lain (itikad buruk), ada baiknya jika ketentuan
336PK/Pdt/2015
123
mengambil beberapa putusan yang terkait tentang rechtsverwerking
sebagai berikut :
adalah warisan dari orang tua Penggugat, dimana pada masa itu
116
Bahan Primer, Putusan Pengadilan Tingkat Peninjauan Kembali Nomor:
268PK/Pdt/2011, tertanggal 12 Januari 2012
124
mengerjakan obyek sengketa meminta kepada orang tua
117
Ibid.
125
mendapat hak daripadanya untuk mengosongkan objek sengketa
baik.118
seluruhnya. 119
118
Ibid.
119
Ibid.
120
Ibid.
126
Peninjauan Kembali untuk membayar perkara dalam pemeriksaan
ribu rupiah)121
sebagai warisan dari orang tua/ ayahnya yang bernama Lippu yang
121
Ibid.
127
Penggugat untuk menggarap tanah obyek sengketa, sehingga
(tekwa der trow), oleh sebab itu tanah obyek sengketa sebenarnya
dasar alas hak yang sah dalam kurun waktu yang lama dimana
hak yang sah dan penguasaan tanah secara terus menerus tidak
terputus dalam waktu yang lama dan selama itu pula tidak pernah
128
pertimbangan bahwa alasan-alasan peninjauan kembali oleh para
pemilik asli maupun ahli warisnya masih tetap memegang alat bukti
tanah.
129
bahkan menjadi hilang. Disinilah letak keberadaan asas
Januari 2012 antara Hj. Siti Mariam binti SE, H. Ibrahim bin SE
(kurang lebih nol koma delapan belas hektar are) dengan nomor
persil 20 SII kohir 247 yang terletak di Desa Sie, Kecamatan Monta,
tahun 1949 dan tanah tersebut diukur dan dan didaftarkan atas
122
Nurhasan Ismail, “Rechtsverwerking dan Pengadopsiannya Dalam Hukum Nasional”,
Op.cit, hal 185
123
Bahan Primer, Putusan Pengadilan tingkat Kasasi Nomor 2521K/Pdt/ 2011, tertanggal
25 Januari 2012.
130
masih dalam usia kecil dan letak tanah berada agak jauh dari tempat
tanpa izin/ diserobot oleh orang yang bernama A. Rajak Ama Sadik
(Almarhum) kakek dari para tergugat, yang mana pada saat itu para
untuk membuka buku kohir tanah yang ternyata ada atas nama
Desa Sie, ayah tergugat tidak pernah hadir karena sakit dan
124
Ibid.
125
Ibid.
131
Berdasarkan hal tersebut, para penggugat mengajukan
(dua juta dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah) 126
atas obyek sengketa oleh pihak tergugat selama lebih dari 39 (tiga
126
Ibid.
127
Ibid.
132
puluh sembilan) tahun tanpa adanya gangguan maupun keberatan
128
Ibid.
129
Ibid.
133
apakah obyek sengketa telah dikuasai secara nyata dengan itikad
134
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
135
unsur kumulatif yang tertuang pada Pasal 32 ayat 2 Peraturan
B. Saran
1. Diharapkan ada persepsi yang sama dari para ahli hukum tentang
136
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku :
137
Ridwan Khairandy, Itikad Baik dalam Kebebasan Berkontrak, Cet.I,
Pascasarjana UI, Jakarta, 2003
Suriyaman Mustari Pide, Hukum Adat Dulu, Kini, dan Akan Datang,
Pelita Pustaka, Jakarta, 2009;
B. Makalah/ Jurnal
138
Sistem Publikasi Pendaftaran Tanah Negatif, Pusat Studi
Hukum Agraria Universitas Trisakti, 2002
C. Peraturan Perundang-undangan
D. Internet
139
Manajemen Perolehan dan Pelepasan Hak Atas Tanah serta
Problematika Hukum Penyelesaian Konflik Pertanahan[1] Oleh Sarjita,
S.H., M. Hum.
http://djitashhum.blogspot.co.id/2012/03/pelepasan-dan-penyerahan-
hak-atas-tanah.html Dikutip pada tanggal 18 Januari 2018, Pukul 20.22
Wita
140
LAMPIRAN
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 336 PK/Pdt/2015
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut
do
gu dalam perkara:
I. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. KANTOR NET
WORK REGIONAL KAWASAN TIMUR INDONESIA, yang
In
A
diwakili Direktur Keuangan Heri Sunaryadi, dalam hal ini memberi
kuasa kepada Ishak Zulkarnain, S.H.,M.H., Advokat, berkantor di
ah
lik
Jalan Andi Tonro IV, Perumahan Puri Andi Tonro Nomor 11,
Makassar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Januari 2015;
am
ub
Pemohon Peninjauan Kembali I dahulu Pemohon Kasasi I/Tergugat
ep
I/Pembanding;
k
R
NASIONAL Cq. KEPALA KANTOR WILAYAH
si
PERTANAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Cq.
ne
ng
do
gu
Perkara, Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan dan Para Staf Seksi
Sengketa, Konflik dan Perkara, Kantor Pertanahan Kota Makassar,
ah
lik
ub
ep
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri sekaligus
es
bertindak untuk saudara kandung yang lain Ahli Waris dari H. Andi
M
ng
Pakki, yaitu:
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Andi Dahlan bin H. Petta Pakki;
R
2. Andi Hamrad bin H. Petta Pakki;
si
3. Andi Muh. Tahir bin H. Petta Pakki;
ne
ng
Berdasarkan Surat Kuasa Insidentil Surat Izin dari Ketua Pengadilan
Negeri Makassar tanggal 7 September 2012, berdasarkan Surat Kuasa
do
Khusus tanggal tanggal 2 Agustus 2012;
gu Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/
Penggugat/Terbanding;
In
A
Dan:
1 GUBERNUR SULAWESI, sekarang PEMERINTAH
ah
lik
PROVINSI SULAWESI SELATAN, berkedudukan di Jalan
Urip Sumoharjo Nomor Makassar;
am
ub
2 PEMERINTAH KABUPATEN GOWA, berkedudukan di Jalan
Mesjid Raya Nomor Sungguminasa;
ep
Para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para Turut Termohon
k
si
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
ne
ng
do
gu
lik
Termohon Kasasi/Tergugat II dan III/Turut Terbanding I dan II, dengan posita gugatan
sebagai berikut:
m
1 Bahwa Penggugat-Penggugat adalah Para Ahli Waris Haji Andi Pakki (orang tua
ub
2 Selain meninggalkan para ahli waris, almarhum Haji Andi Pakki juga
ep
meninggalkan harta warisan diantaranya sebidang tanah seluas 3,95 Ha (tiga koma
ah
sembilan lima hektar) yang terletak di Kampung Mappala blok 9, Jalan Andi Pangeran
R
Petta Rani, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar dan setempat
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikenal sebagai tanah Lompo Tammua persil 2 a SIII, Kohir 237/CI atas nama Pakki
R
Haji (Haji Andi Pakki) dengan batas-batas dahulu sebagai berikut:
si
Utara : berbatasan dengan tanah Raja Gowa (Andi Idjo) (Skr. Dengan
ne
ng
UNM);
Timur : berbatasan dengan tanah milik Bunga Sutra. (Skr. Pengadilan
do
TUN);
gu Selatan : berbatasan dengan tanah milik Andi Mappanyukki (Skr. PT.
Telkom);
In
A
Barat : berbatasan dengan tanah milik Abdullah Dg. Nappa (Skr. Jalan
Andi Pangeran Petta Rani);
ah
lik
selanjutnya disebut objek perkara;
3. Bahwa tanah objek perkara milik Penggugat-Penggugat tersebut diperoleh dari Raja
am
ub
Gowa ke - XXXII yaitu: Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan
Muhammad Abdul Kadir Aididdin yang memberikan tanah tersebut kepada Haji
Andi Pakki karena kedekatan emosional, apalagi H. Andi Pakki oleh raja Gowa ke
ep
k
si
Bontonompo Sultan Muhammad Thahir Muhibuddin Karaeng lIanga Tumenanga ri
Sungguminasa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Surat Keterangan Raja
ne
ng
Gowa ke XXXII tertanggal 5 Januari 1965 yang diberikan kepada Alm H. Andi
Pakki;
do
gu
dalam rangka membicarakan dan menerima ganti rugi pembebasan sebagian tanah milik
Haji Andi Pakki seluas 1.736 m² yang akan dijadikan Jalan Panakkukang Plan
ah
lik
(Pendidikan Raya) yang saat ini menjadi pemisah Tanah milik UNM dan tanah kosong
milik Penggugat seluas 4370 m² (empat ribu tiga ratus tujuh puluh meter persegi) dan
m
ub
tanah milik Penggugat yang dikuasai oleh Tergugat I seluas 3,35 Ha (tiga koma tiga
puluh lima hektar);
ka
ep
5 Bahwa tanah objek perkara milik Penggugat seluas kurang lebih 3,35 Ha kini
dikuasai PT. Telkom secara melawan hukum karena tidak didasari peralihan hak atau
ah
es
Tanah seluas 3,35 Ha dikuasai atau diklaim oleh Tergugat sebagai milik Tergugat I,
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Gubernur Sulawesi yang saat itu di jabat oleh Andi Pangerangan Petta Rani
R
tertanggal 7 April 1960. Padahal tanah yang diberikan oleh Gubernur kepada PTT
si
(Pos, Telegram dan Telepon) adalah tanah milik rakyat dan bukan tanah Negara,
ne
ng
sehingga seharusnya harus dibebaskan lebih dahulu dengan memberikan ganti rugi
kepada pemiliknya;
do
Berdasarkan pemberian inilah yang menyebabkan Tergugat I mengklaim tanah
gu milik para Penggugat sebagai tanah hak mereka;
6 Bahwa saat ini tanah milik Penggugat seluas 3,35 Ha (tiga koma tiga puluh lima
In
A
hektar) yang dikuasai oleh Tergugat I berada dalam areal tanah yang dikuasai PT.
Telkom dengan batas-batas sbb:
ah
lik
Utara : Dengan Tembok PT. Telkom;
Timur : Dengan Tembok PT. Telkom dan Tembok Pengadilan TUN Mks;
am
ub
Selatan : Dengan batas sebelah Utara tanah PT. Telkom dimana berdiri
Parabola besar;
Barat : Dengan Jalan Andi Pangeran Petta Rani;
ep
k
berdasarkan Risalah Penaksiran harga Tanah yang dilakukan oleh Pemda Tk.II
R
si
Kabupaten Gowa pada tahun 1957, padahal pada tahun 1957 Pemda Tk.Il Gowa
belum terbentuk, karena saat itu Kabupaten Gowa masih bersifat/berbentuk daerah
ne
ng
Swa Tantra yang wilayahnya meliputi Gowa, Takalar dan Maros dibawah
kepemimpinan H. A. Aroepala, sehingga kami menduga bahwa bukti tersebut
do
gu
adalah bukti palsu yang sengaja dihadirkan untuk membenarkan dalil yang akan
diajukan dalam membantah adanya perbuatan melawan hukum Tergugat I.
In
Berdasarkan risalah penaksiran harga tanah tanpa bukti daftar ganti rugi inilah
A
Gubernur Sulawesi menyerahkan tanah milik para Penggugat kepada PTT untuk
dipergunakan dalam batas waktu sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
ah
lik
ub
Jalan A.P. Pettarani telah menerbitkan Gambar Situasi (GS) Nomor 3337 Rappocini,
tanggal 11 Desember 1987 Kecamatan Tammalate Kelurahan Rappocini Kotamadya
ka
ep
Ujung Pandang Luas 184.651 m² ( 18,4651 Ha), yang ditindak lanjuti dengan pemberian
HGB oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 281/HGB/BPN/1992 tanggal 4
ah
Mei 1992 , lamanya hak 20 tahun dan pada tanggal 15 Februari 1993 terbit sertifikat
R
es
Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Mangasa atas nama PT. Telkom Tbk;
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8 Bahwa Penggugat merasa khawatir terhadap kemungkinan dijualnya atau
R
dialihkannya objek perkara oleh Tergugat I kepada pihak ketiga, sehingga cukup
si
beralasan bagi Penggugat untuk memohon sita jaminan (conservatoir beslag) atas
ne
ng
objek perkara;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan
do
Negeri Makassar agar memberikan putusan sebagai berikut:
gu 1 Mengabulkan gugatan Penggugat-Penggugat untuk seluruhnya;
2 Menyatakan sita jaminan atas objek perkara adalah sah dan berharga;
In
A
3 Menyatakan secara hukum bahwa Penggugat-Penggugat adalah ahli waris sah
dari H.Andi Pakki almarhum;
ah
lik
4 Menyatakan secara hukum bahwa perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
III, serta Turut Tergugat adalah perbuatan melawan hukum;
am
ub
5 Menyatakan secara hukum bahwa tanah yang terletak di Kampung Mappala blok
9 di Jalan A.P Pettarani Kelurahan Gunung sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar
yang setempat dikenal dengan tanah Lompo Tammua, Persil 2a SIII Kohir 237 CI
ep
k
si
tanah milik Penggugat-Penggugat, adalah tidal sah dan tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat;
ne
ng
7 Menghukum Tergugat I atau siapa saja yang mendapatkan hak dari padanya,
agar segera membayar ganti rugi kepada para Penggugat dengan harga yang wajar atau
do
gu
mengosongkan tanah objek perkara tanpa syarat, beban atau ikatan apapun juga dan
menyerahkan kepada Penggugat-Penggugat;
In
8 Menghukum turut Tergugat untuk mendengar dan melaksanakan putusan hukum
A
dalam perkara ini sepanjang mengenai HGB yang diterbitkan oleh turut Tergugat
dengan mengeluarkan tanah milik Penggugat seluas 3,35 Ha (tiga koma tiga puluh lima
ah
lik
hektar) dari daftar buku tanah dan dari sertifikat HGB Nomor 3505/Mangasa atas nama
PT. Telkom Tbk. Jika Tergugat I atau siapa saja yang mendapat hak dari padanya tidak
m
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1 Bahwa Penggugat-Penggugat adalah Para Ahli Waris Haji Andi Pakki (orang tua
R
Penggugat-Penggugat) yang telah meninggal dunia pada tahun 1971;
si
2 Selain meninggal para ahli waris, almarhum Haji Andi Pakki juga meninggalkan
ne
ng
harta warisan diantaranya sebidang tanah seluas 3,95 HA (tiga koma sembilan lima
hektar) yang terletak di kampung Mappala blok 9, Jalan Andi Pangeran Petta Rani,
do
Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar dan setempat di kenal
gu sebagai tanah Lompo Tammua, dengan bukti hak Berupa Girik atau Karattasa Kebo atau
kertas putih yang dikenal dikalangan masyarakat Gowa Makassar, Persil 2 a S III, Kohir
In
A
237/CI atas nama Pakki (Haji Andi Pakki) dengan batas
dahulu sebagai berikut:
ah
lik
Utara : berbatasan dengan tanah Raja Gowa (Andi Idjo) (Skr. Dengan
UNM);
am
ub
Timur : berbatasan dengan tanah milik Bunga Sutra. (Skr. Pengadilan
TUN);
Selatan : berbatasan dengan tanah milik Andi Mappayukki. (Skr. PT.
ep
k
Telkom);
ah
Barat : berbatasan dengan tanah milik Abdullah Dg. Nappa (Skr. Jalan
R
si
Andi Pangeran Pettarani);
3 Bahwa tanah milik Penggugat-Penggugat tersebut diperoleh dari Raja Gowa ke-
ne
ng
XXXII yaitu: Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul
Kadir Aididdin yang memberikan tanah tersebut kepada Haji Andi Pakki karena
do
gu
kedekatan emosional, apalagi H. Andi Pakki oleh raja Gowa Ke 32 dianggap pernah
memiliki cukup jasa dimasa pemerintahan Raja Gowa ke 31 yang di pimpin oleh
In
ayahandanya sendiri bergelar I Mangi-mangi Dg Tutu Karaeng Bontonompo Sultan
A
lik
ub
atas tanah miliknya adalah, bahwa pada tanggal 28 November 1974, orang tua
Penggugat-Penggugat/H. Andi Pakki, diundang oleh Badan Otorita Panakkukang Plan
ka
ep
dalam rangka membicarakan dan menerima ganti rugi pembebasan sebagian tanah
milik Haji Andi Pakki seluas 1.736 m. yang akan dijadikan Jalan Panakkukang Plan
ah
(Pendidikan Raya) yang saat ini menjadi pemisah Tanah milik UNM dan tanah kosong
R
es
milik Penggugat seluas 4.370 M (empat ribu tiga ratus tujuh puluh meter persegi) dan
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanah milik Penggugat yang di kuasai oleh Tergugat I seluas 3;35 Ha ( Tiga Koma Tiga
R
Puluh Lima Hektar);
si
5 Bahwa tanah milik Penggugat seluas kurang lebih 3,35 Ha kini dikuasai PT
ne
ng
Telkom secara melawan hukum karena tidak didasari peralihan hak atau ganti rugi
kepada Haji Andi Pakki I Penggugat-Penggugat sampai saat ini;
do
Tanah seluas 3,35 Ha dikuasai atau diklaim oleh Tergugat sebagai milik Tergugat
gu I, yang perolehannya didasarkan pada Surat Penyerahan dan Pemberian dari
Gubernur Sulawesi yang saat itu di jabat oleh Andi Pangeran Pettarani tertanggal 7
In
A
April 1960. PadahaI tanah yang diberikan oleh Gubernur kepada PTT (Pos,
Telegram dan Telepon) adalah tanah milik rakyat dan bukan tanah Negara,
ah
lik
sehingga seharusnya harus dibebaskan lebih dahulu dengan memberikan ganti rugi
kepada pemiliknya, ganti rugi yang kami tuntut Tergugat I adalah ganti rugi
am
ub
berdasarkan harga tanah yang Iayak bagi tanah-tanah yang terletak di jalan Andi
Pangeran Petta Rani, atau setidak -tidaknya ganti rugi berdasarkan harga nilai jual
objek pajak (NJOP) tanah milik kami saat pembayaran ganti rugi. Bahwa harga
ep
k
tanah saat ini nilai Rp7.500.000,00 untuk 1 m² dikali Iuas 3,35 Ha (33.500 m²) =
ah
Rp251.250.000.000,00;
R
si
Berdasarkan pemberian inilah yang menyebabkan Tergugat I mengklaim tanah
milik Para Penggugat sebagai tanah hak mereka;
ne
ng
6 Bahwa saat ini tanah milik Penggugat seluas 3,35 Ha (tiga koma tiga puluh lima
hektar) yang dikuasai oleh Tergugat I berada dalam areal tanah yang dikuasai PT.
do
gu
Selatan : Dengan batas sebelah Utara tanah PT. Telkom dimana berdiri
Parabola besar kearah Timur sampai dipertengahan sekolah
ah
lik
SMK Telkom;
Barat : Dengan Jalan Andi Pangeran Petta Rani;
m
ub
ep
berdasarkan Risalah penaksiran harga Tanah yang dilakukan oleh Pemda Tk. II
Kabupaten Gowa pada tahun 1957, padahal pada tahun 1957 Pemda Tk. II Gowa
ah
belum terbentuk, karena saat itu Kabupaten Gowa masih bersifat/berbentuk daerah
R
es
Swa Tantra yang wilayahnya meliputi Gowa, Takalar dan Maros dibawah
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah bukti palsu yang sengaja dihadirkan untuk membenarkan dalil yang akan
R
diajukan dalam membantah adanya perbuatan melawan hukum Tergugat I.
si
Berdasarkan risalah penaksiran harga tanah tanpa bukti daftar ganti rugi inilah
ne
ng
Gubernur Sulawesi menyerahkan tanah milik para Penggugat kepada PTT untuk
dipergunakan dalam batas waktu sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
do
Padahal penyerahan oleh Gubernur Sul-Sel haruslah melampirkan bukti ganti rugi
gu yang sudah diterima oleh semua pemilik tanah yang dibebaskan dan atau Tergugat
II (Pemprov. Sul-sel dan Pertanahan Kota Makassar dan Tergugat lain) dapat
In
A
menunjukkan bukti ganti rugi dan pembebasan terhadap tanah Penggugat, maka
dengan serta merta gugatan Penggugat akan dicabut;
ah
lik
7. Bahwa BPN yang berkedudukan di Jakarta, Cq Kepala Kantor Wilayah Pertanahan
Sul-Sel Cq Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar yang
am
ub
berkedudukan di Jalan A.P. Pettarani telah menerbitkan Gambar Situasi (GS)
Nomor 3337 Rappocini, tanggal 11 Desember 1987 Kecamatan Tamalate
Kelurahan Rappocini Kotamadya Ujung Pandang luas 184.651 m² (18,4651 Ha),
ep
k
yang ditindak lanjuti dengan pemberian HGB Oleh Kepala Badan Pertanahan
ah
si
dan pada tanggal 15 Februari 1993 terbit sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Mangasa atas nama PT. Telkom Tbk;
ne
ng
Pemberian Surat keputusan HGB oleh BPN yang telah berakhir dan tidak
diperpanjang sampai saat ini, sehingga keputusan HGB tersebut gugur dengan
do
gu
sendirinya dan tidak dapat dijadikan bukti hak Tergugat (PT. Telkom);
8. Bahwa Penggugat merasa khawatir terhadap kemungkinan Keputusan HGB oleh
In
BPN RI 281/HGB/BPN/1992. Tanggal 4 Mei 1992 dan seterusnya yang dengan
A
lik
ub
ep
3. Menyatakan secara hukum bahwa Penggugat-Penggugat adalah ahli waris sah dari
R
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Menyatakan secara hukum bahwa Perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
R
serta turut Tergugat III adalah perbuatan melawan hukum;
si
5. Menyatakan secara hukum bahwa tanah yang terletak di kampung Mappala blok 9
ne
ng
di Jalan A. P Pettarani Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota
Makassar yang setempat dikenal dengan tanah Lompo Tammua, Persil 2a SIII
do
Kohir 237 CI, adalah milik Haji Andi Pakki I Penggugat-Penggugat;
gu 6. Menyatakan bahwa segala bukti Surat milik Tergugat I sepanjang menunjuk tanah
milik Penggugat-Penggugat, adalah tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum
In
A
mengikat;
7. Menghukum Tergugat I atau siapa saja mendapatkan hak dari padanya, agar segera
ah
lik
membayar ganti rugi kepada para Penggugat dengan harga yang wajar atau
mengosongkan tanah objek perkara tanpa syarat, beban atau ikatan apapun juga dan
am
ub
menyerahkan kepada Penggugat-Penggugat. Harga tanah Rp251.250.000.000,00
dengan perincian Rp7.500.000 x 3,35 Ha;
8. Menghukum Turut Tergugat untuk mendengar dan melaksanakan putusan hukum
ep
k
dalam perkara ini sepanjang mengenai HGB yang diterbitkan oleh turut Tergugat
ah
dengan mengeluarkan tanah milik pengugat seluas 3,35 Ha (tiga koma tiga puluh
R
si
lima hektar) dari daftar buku tanah dan dari sertifikat HGB Nomor 3505/Mangasa
atas nama PT. Telkom Tbk. Jika Tergugat I atau siapa saja yang mendapat hak dari
ne
ng
padanya tidak membayar ganti rugi harga tanah kepada para Penggugat;
9. Menghukum Para Tergugat dan turut Tergugat untuk secara tanggung
do
gu
lik
ub
Perdata) asas nebis in idem terjadi bila tuntutan didasarkan alasan yang sama, dimajukan
oleh pihak yang sama dan terhadap pihak yang sama
ka
ep
es
588 K/Sip/1970 tanggal 3 Oktober 1973 yang menyebutkan sebagai berikut: "Karena
M
perkara ini sama dengan perkara yang terdahulu, baik mengenai daliI gugatannya
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
maupun objek-objek perkara dan juga Penggugat-Penggugatnya, yang telah mendapat
R
keputusan dari Mahkamah Agung (putusan tanggal 19 Desember 1970 Nomor 350 K/
si
Sip/1970), seharusnya gugatan dinyatakan tidak dapat diterima, Bukharin ditolak";
ne
ng
c Bahwa Penggugat-Penggugat telah pernah melakukan gugatan sebanyak 2 (dua)
kali dengan Perkara Nomor 242/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 12 November 2008 dan
do
Perkara Nomor 286/Pdt.G/2011/PN.Mks dengan alasan yang sama, diajukan oleh pihak
gu yang sama dan objek yang sama pula;
d Bahwa atas perkara tersebut butir c di atas, telah mempunyai kekuatan
In
A
hukum tetap (in kracht) berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 242/
Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 18 Juni 2009 yang salah satu amar putusannya berbunyi:
ah
lik
"Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya", Jo Putusan Banding Pengadilan
Tinggi Makassar Nomor 328/Pdt/2009/PT Makassar tanggal 17 Maret 2010 yang salah
am
ub
satu amar putusannya berbunyi: "Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Makassar
Nomor 242/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 18 Juni 2009 yang dimohonkan banding
tersebut", serta Putusan Pengadilan Makassar Nomor 286/Pdt.G/2011/PN.Mks;
ep
k
si
2. Gugatan Penggugat-Penggugat kadaluwarsa:
Bahwa objek sengketa yang dipermasalahkan oleh Penggugat-Penggugat, yakni
ne
ng
masalah tanah persil Nomor 2a S Ill Kohir 237 CI Iuas kurang Iebih 3,95 Ha
(39.500 m²) atas nama Haji Andi Pakki, yang menurut dalil Penggugat-Penggugat
do
gu
mengetahui dan menunjukkan sendiri rentang waktu terhadap tanah yang diakuinya
sebagai pemberian atau hibah dari orang tua Penggugat-Penggugat (sebagaimana
ah
lik
dalil butir 1, 2 dan butir 3 fundamentum petendi pada gugatannya). Oleh karena itu,
secara jelas dan nyata bahwa di atas tanah objek sengketa telah diterbitkan sertifikat
m
ub
atas nama Tergugat I dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 Pasal 32 ayat (2) bahwa "dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan
ka
ep
sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah
tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang
ah
merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak
R
es
tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak
M
mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan kepala Kantor
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan
R
mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut" Bahwa Peraturan
si
Pemerintah sebagaimana diuraikan di atas, sangatlah jelas bahwa gugatan
ne
ng
Penggugat-Penggugat yang diajukan pada tanggal 10 Agustus 2012 adalah telah
melewati waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak terbitnya sertifikat atas tanah milik
do
Tergugat I tanggal 25 Februari 1993 Nomor 3505 atas nama Perusahaan Umum
gu Telekomunikasi berkedudukan di Bandung. Oleh karena itu dalil Tergugat I cukup
relevan dan berdasar hukum, maka sudah layak dan pantas apabila dalil Penggugat-
In
A
Penggugat mohon untuk dikesampingkan dan dinyatakan tidak dapat diterima/N.O;
3. Objek sengketa gugatan Penggugat-Penggugat obscuur libel (tidak jelas),
ah
lik
Bahwa Penggugat-Penggugat dalam posita gugatannya tidak secara jelas dan tegas
menyebutkan batas-batas objek sengketa sehingga cenderung mengada-ngada serta
am
ub
berubah-ubah tidak sesuai kenyataan mulai dari gugatan Nomor 242/Pdt.G/2008/
PN.Mks tanggal 12 November 2008 dan Perkara Nomor 286/Pdt.G/2011/PN.Mks
sampai dengan gugatan Nomor 226/Pdt.G/2012 yang sedang bergulir, batas-batas
ep
k
si
Agung Republik Indonesia dalam putusannya Nomor 565 K/Sip/1973 tanggal 21
Agustus 1974 yang menyebutkan sebagai berikut, "Kalau objek gugatan tidak jelas,
ne
ng
maka gugatan tidak dapat diterima". Jo Putusan Nomor 1149 K/Sip/1979, tanggal
17 April 1979, "Bila tidak jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tidak
do
gu
dapat diterima";
Oleh karena itu gugatan Penggugat-Penggugat dikategorikan sebagai gugatan yang
In
tidak jelas atau kabur (obscuur libel) dan sesuai dengan Hukum Acara Perdata di
A
Indonesia bahwa setiap gugatan harus secara jelas dan tegas menyebutkan objek
sengketa dan kedudukan Para Tergugat I. Oleh sebab itu layak apabila gugatan ini
ah
lik
ub
ep
dan bulat diakui kebenarannya oleh Penggugat serta tidak merugikan kepentingan
hukum Tergugat III;
ah
2 Bahwa gugatan Penggugat kabur (obscuur libel) karena dalam posita gugatan
R
es
Penggugat tidak mengurai secara secara jelas dan tegas alasan-alasan berdasarkan
M
keadaan keadaan maupun alasan-alasan yang berdasar hukum mengenai perbuatan mana
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dari perbuatan Tergugat III yang didalilkan sebagai perbuatan melawan hukum dan
R
hukum mana yang dilanggar;
si
3 Bahwa Risalah Penaksiran Harga Tanah yang dikeluarkan Tergugat III adalah
ne
ng
peraturan kebijakan dan Pengadilan Negeri tidak berwenang memeriksa sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan peundang-undangan dan asas kepatutan yang harus
do
dipatuhi di tengah masyarakat;
gu Berdasarkan pada alasan-alasan tersebut di atas, maka Tergugat III mohon
kepada Majelis Hakim berkenan menerima eksepsi Tergugat III, selanjutnya
In
A
memutuskan dengan menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaring);
ah
lik
Eksepsi Turut Tergugat:
1 Bahwa Turut Tergugat menyatakan menolak seluruh dalil-dalil gugatan dan
am
ub
tuntutan Penggugat sebagaimana yang tertuang dalam surat gugatannya tertanggal 6
Agustus 2012, kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas maupun diam-diam diakui
kebenarannya oleh Turut Tergugat yang sepanjang tidak merugikan kepentingan Hukum
ep
k
Turut Tergugat;
ah
si
Makassar dijadikan Turut Tergugat dalam perkara ini, sangat tidak mempunyai dasar
hukum dan sangatlah patut untuk dikesampingkan dengan alasan sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
Makassar, karena Keputusan untuk menerbitkan suatu sertipikat hak atas tanah
adalah suatu tindakan yang bersifat administrasi dan merupakan Keputusan Pejabat
In
Tata Usaha Negara dan masuk dalam Lingkup Pengadilan Tata Usaha Negara
A
lik
ub
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka gugatan
R
Penggugat beralasan hukum untuk ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan
si
gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
ne
ng
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Makassar telah memberikan
Putusan Nomor 226/Pdt.G/2012/PN.Mks tanggal 8 Mei 2013 dengan amar sebagai
do
berikut:
gu Dalam Eksepsi:
• Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat III dan Turut Tergugat untuk
In
A
seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
ah
lik
1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2 Menyatakan menurut hukum bahwa Penggugat-Penggugat adalah ahli waris sah
am
ub
dari Haji Andi Pakki;
3 Menyatakan Perbuatan Tergugat I, II, III dan Turut Tergugat adalah perbuatan
melawan hukum;
ep
k
Kampung Mappala blok 9 di Jalan A.P. Pettarani, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan
R
si
Rappocini, Kota Makassar, yang setempat dikenal dengan tanah Lompo Tammua Persil
Nomor 2a SIll, Kohir 237 CI, seluas 2,45 Ha. adalah milik Haji Andi Pakki/Penggugat-
ne
ng
Penggugat;
5 Menghukum Tergugat I atau siapa saja yang mendapatkan hak dari padanya
do
gu
untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat-Penggugat dengan harga yang wajar atau
mengosongkan tanah objek perkara dan menyerahkan kepada Penggugat-Penggugat
In
tanpa syarat;
A
6 Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan taat pada putusan ini;
ah
7 Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Turut Tergugat secara
lik
tanggung renteng membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini, sebesar
Rp2.316.000,00 (dua juta tiga ratus enam belas ribu rupiah);
m
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Makassar, tanggal 8 Mei 2013, Nomor
si
226/Pdt.G/2012/PN.Mks. yang dimohonkan banding tersebut;
• Menghukum Pembanding - semula Tergugat I, Turut Terbanding I - semula
ne
ng
Tergugat II, Turut Terbanding II - semula Tergugat III dan Turut Terbanding III
- semula Turut Tergugat untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat
do
gu peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh
ribu rupiah);
Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 339 K/Pdt/2014
In
A
tanggal 25 Juni 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai
berikut:
ah
lik
1 Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. Cq. Kantor Net Work Regional Kawasan Timur
am
ub
Indonesia dan Pemohon Kasasi II Menteri Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Cq. Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi
ep
Sulawesi Selatan, Cq. Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar tersebut;
k
si
dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 339 K/
ne
ng
Pdt/2014 tanggal 25 Juni 2014 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tersebut,
diberitahukan kepada Pemohon Kasasi I/Tergugat I/Pembanding dan Pemohon Kasasi
do
gu
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Januari 2015 dan tanggal 21 Januari 2015
ah
diajukan permohonan peninjauan kembali pada tanggal 5 Februari 2015 dan tanggal 25
lik
Februari 2015 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor
226/Srt.Pdt.G/2012/PN.MKS yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Makassar,
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 26 Februari 2015, kemudian Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Kasasi/
R
Penggugat/Terbanding mengajukan tanggapan memori peninjauan kembali yang
si
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makassar pada tanggal 6 Maret 2015 dan
ne
ng
tambahan tanggapan memori peninjauan kembali pada tanggal 19 Maret 2015;
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-
do
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
gu tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut
In
A
secara formal dapat diterima ;
lik
Kembali I dahulu Pemohon Kasasi I/Tergugat I/Pembanding dan Pemohon Peninjauan
Kembali II dahulu Pemohon Kasasi II/Turut Tergugat/ Turut Terbanding III dalam
memori peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:
am
ub
Memori Peninjauan Kembali I:
A Bahwa putusan kasasi didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat
ep
k
pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus, atau didasarkan pada bukti-bukti
yang kemudian oleh Hakim pidana dinyatakan palsu;
ah
R
1 Bahwa setelah Pemohon PK membaca dan meneliti Putusan Kasasi dan Putusan
si
Perkara sebelumnya yakni Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia
ne
ng
Nomor 339 K/Pdt/2014 tanggal 25 Juni 2014 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Makassar
Nomor 199/PDT/2013/PT.Mks
do
tanggal 30 September 2013 Jo. Putusan Pengadilan Negeri Makassar
gu
lik
ub
"tanah objek perkara milik Penggugat-Penggugat tersebut diperoleh dari Raja Gowa ke-
XXXII yaitu: Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng
ka
cukup jasa dimasa pemerintahan Raja Gowa ke-31 yang dipimpin oleh
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bontonompo Sultan Muhammad Tahir Muhbuddin Karaeng lIanga
R
Tumenanga ri Sungguminasa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
si
Surat Keterangan Raja Gowa ke-XXXII tertanggal 5 Januari 1965 yang
ne
ng
diberikan kepada alm. H. Andi Pakki. Sementara, ditemukan fakta
hukum baru (novum), sebagaimana surat pernyataan ahli waris/anak
do
dari Andi Idjo Karaeng Lalolang Raja Gowa Ke-XXXII yakni Drs. Andi
gu Syamsuddin Andi Idjo yang menyatakan bahwa semasa hidup Raja
Gowa XXXII Andi Idjo Karaeng Lalolang dan Raja Gowa ke XXXI Andi
In
A
Mangngimangngi Karaeng Bontonompo tidak pernah memberikan/ menghibahkan
tanahnva kepada orang yang bernama Andi Pakki atau Petta Pakki atau Haji Pakki atau
ah
lik
H. Andi Pakki, dan menyatakan pula bahwa Raja Gowa XXXII Andi Idjo Karaeng
Lalolang dan Raja Gowa ke XXXI Andi Mangngimangngi Karaeng Bontonompo tidak
am
ub
pernah memiliki tanah dengan persil 2 a S III Kohir 237 CI yang tercatat atas nama
Pakki dalam buku C (Ipeda) Makassar (bukti PK P-1);
Bahwa fakta inipun didukung pula oleh pernyataan Andi Zainal Arifin Rauf
ep
k
menyatakan bahwa Pakki Hadji adalah salah seorang Penggarap tanah milik
R
si
orang tuanya (Munnauma), dan Pakki Hadji yang dimaksud bukanlah Andi
Pakki atau Petta Pakki atau Haji Pakki atau H. Andi Pakki, yang merupakan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Bukti Hak berupa Girik Persil 2 a S III Kohir 237/CI atas nama Pakki,
diperoleh dari Raja Gowa XXXII Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng
ah
Lalolang;
R
es
Bahwa berdasarkan pada apa yang telah didalilkan Para Penggugat yang
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum dari novum, maka menurut hukum secara yuridis
R
Termohon PK tidak mempunyai kepentingan hukum dalam kapasitas selaku
si
ahli waris dari Andi Pakki atau Petta Pakki atau Haji Pakki atau H. Andi Pakki,
ne
ng
oleh karena tanah objek sengketa yang menurut Termohon PK diperoleh ayah
Termohon PK, dari Raja Gowa XXXII Andi Idjo Karaeng Lalolang, telah
do
dibantah oleh ahli waris Raja Gowa XXXII yakni Drs. Andi Syamsuddin Andi
gu Idjo, yang menyatakan Raja Gowa XXXII dan Raja Gowa ke XXXI tidak
pernah memiliki tanah Persil 2 a SIII Kohir 237/CI, dan tidak pernah pula
In
A
memberikan/menghibahkan tanah tersebut kepada Andi Pakki atau Petta Pakki
atau Haji Pakki atau H. Andi Pakki;
ah
lik
3 Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat/Termohon PK merupakan tipu
muslihat atau kebohongan, yaitu Termohon PK telah merekayasa sedemikian rupa
am
ub
dengan membuat pengakuan seolah-olah sebagai ahli waris dari Pakki Hadji, dan setelah
perkara ini diputus barulah diketahui jika ternyata Termohon PK/dahulu Penggugat/
Terbanding/Termohon Kasasi sama sekali bukan anak dari Pakki Hadji, oleh karena
ep
k
Pakki Hadji adalah orang yang berbeda dengan Andi Pakki atau Petta Pakki atau Haji
ah
Pakki atau H. Andi Pakki, yang merupakan orang tua/ayah dari Drs. Andi Djindar Pakki
R
si
sekarang Termohon PK;
Bahwa kebohongan atau tipu muslihat baru diketahui oleh Pemohon
ne
ng
do
gu
adalah anak dari Andi Pakki atau Petta Pakki atau Haji Pakki atau
H. Andi Pakki, tapi BUKAN anak dari Pakki Hadji;
ah
lik
ub
tanah Persil 2 a SIII Kohir 237 CI atas nama Pakki Hadji, diketahui
setelah perkara ini diputus adalah salah seorang Penggarap tanah
ka
ep
oleh Andi Zainal Arifin Rauf yang merupakan salah satu ahli waris/anak
R
es
adalah merupakan salah seorang yang menggarap tanah milik orang tuanya
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(Munnauma), bukan Andi Pakki atau Petta Pakki atau Haji Pakki atau H. Andi
R
Pakki yang merupakan orang tua/ayah kandung Drs. Andi Djindar Pakki;
si
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka secara yuridis Putusan
ne
ng
Kasasi Mahkamah Agung Nomor 339 KlPDT/2014 tanggal 25 Juni 2014 yang
menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor
do
199/PDT/2013/PT.Mks tanggal 30 September 2013 yang telah menguatkan
gu Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 226/Pdt.G/2012/PN.Mks
tanggal 8 Mei 2013, sangat beralasan untuk dibatalkan;
In
A
B Bahwa setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat
menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;
ah
lik
Bahwa apa yang menjadi alasan point B ini, dengan ditemukannya novum
(bukti baru) adalah penguatan atas alasan Yuridis sebagaimana dimaksud
am
ub
alasan huruf A bahwa tanah objek sengketa ternyata bukan milik Andi
Pakki atau Petta Pakki atau Haji Pakki atau H. Andi Pakki yang
merupakan ayah kandung dari Termohon PK, melainkan Pakki Hadji yang dahulu
ep
k
si
1 Surat Pernyataan Drs. Andi Syamsuddin Andi Idjo tertanggal 13
Januari 2015, yang merupakan Ahli Waris/Putra Alm. Andi Idjo
ne
ng
do
gu
lik
ub
(Termohon PK dalam perkara a quo) sebagai Surat Keterangan Raja Gowa XXXII
tanggal 5 Januari 1965 (dasar pemberian tanah dari Raja Gowa XXXII), dan dijadikan
ka
ep
PK dalam perkara a quo) yang terletak di Jalan Andi Pangeran Pettarani, yang selama
R
es
persidangan, baik di tingkat pertama maupun ditingkat banding, tidak pernah dapat
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ditunjukkan/ dibuktikan oleh Termohon Kasasi/Terbanding/Penggugat (Termohon PK
R
dalam perkara a quo);
si
Novum (bukti PK. P-3) dimaksud, membuktikan bahwa:
ne
ng
a Tanah dimaksud diberikan oleh Raja Gowa ke XXXI (Andi
Mangngimangngi Karaeng Bontonompo).
do
b Luas tanah dimaksud kurang lebih 1,51 Ha.
gu c Batas tanah dimaksud, sebelah Utara tanah milik Abdul og. Nappa,
sebelah Timur tanah milik Muh Badjo bin Patjo, sebelah Selatan tanah milik PTT,
In
A
sebelah Barat batas Kampong;
4 Daftar Nama Pemilik Tanah yang telah dibebaskan haknya dalam rangka
ah
lik
Panakukkang Plan Kota Madya U. Pandang di Lingkungan Mangasa Kecamatan
Tamalate (Khusus yang kena Jalan Panakukkang III), tanggal 29 November 1974 (bukti
am
ub
PK. P-4), yang dijadikan dasar oleh Termohon Kasasi/Terbanding/Penggugat
(Termohon PK dalam perkara a quo) bahwa kepemilikan Andi Pakki (Pakki Hadji) atas
tanah dimaksud adalah sah karena diakui oleh Pemerintah, dalam hal ini Otorita
ep
k
Panakkukang Plan. Dan luas tanah Andi Pakki (Haji Pakki) yang dibebaskan adalah
ah
si
Novum (bukti PK. P-4) dimaksud, membuktikan bahwa:
a Salah satu Pemilik Tanah yang dibebaskan adalah Pakki Hadji, bukan Andi
ne
ng
Pakki Atau Petta Pakki Atau Haji Pakki atau H. Andi Pakki;
b Luas tanah Pakki Hadji yang dibebaskan adalah seluas 3.188 m²;
do
gu
C Apabila dalam suatu putusan kasasi terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu
kekeliruan yang nyata;
In
1 Bahwa terhadap alasan ini, maka Pemohon PK mempersoalkan
A
lik
ub
ep
tertulis dalam pertimbangan Judex Facti Tingkat Pertama (yang diambil alih oleh Judex
Facti Tingkat Banding dan Judex Juris Mahkamah Agung) pada halaman 30 alinea
ah
ke-4. Namun demikian, dalam amar putusan pada angka ke-4 Judex Facti Tingkat
R
es
Pertama yang diambil alih oleh Judex Facti Tingkat Banding dan dijadikan dasar oleh
M
Judex Juris, menyatakan tanah objek sengketa adalah seluas 2,45 Ha dengan
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perhitungan luas tanah 3.95 Ha dikurangi pembebasan tanah untuk jalan Panakukang
R
Plan III seluas 1.736 m² (0,1736 Ha);
si
Berdasarkan hal tersebut di atas, jelas terlihat kejanggalan dalam perkara a quo,
ne
ng
oleh karena selain yang didalilkan oleh Termohon PK bahwa tanah objek
sengketa yang luasnya 3,95 Ha, namun Judex Facti
do
Tingkat Pertama (yang kemudian diambil alih oleh Judex Facti tingkat
gu Banding dan Judex Juris Mahkamah Agung) dalam amar Putusan
menyatakan seluas 2,45 Ha. Disamping itu dasar perhitungan yang
In
A
digunakan oleh Judex Facti Tingkat Pertama yang kemudian diambil alih Judex
Facti tingkat banding juga tidak benar, oleh karena hasil perhitungan 3,95 Ha
ah
lik
dikurangi 1.736 m² (0,1736 Ha) bukan menjadi
sama dengan 2,45 Ha, melainkan menjadi seluas 3,77 Ha;
am
ub
Bahwa Penggugat/Termohon PK dalam gugatan a quo meminta untuk
dikeluarkan tanah milik Termohon PK seluas 3,35 Ha dari daftar Buku
Tanah SHGB Nomor 3505 milik Pemohon PK, tetapi dalam perinciannya
ep
k
ternyata menjadi hanya 2,45 Ha, yang menurut Judex Facti tingkat Pertama
ah
si
dikurangi 1.736 m² (0,1736 Ha) bukan menjadi sama dengan 2,45 Ha,
melainkan menjadi seluas 3,77 Ha, oleh karenanya Putusan Judex Facti tingkat
ne
ng
Pertama yang dikuatkan oleh Putusan Judex Facti tingkat banding, dan
dijadikan dasar Putusan Judex Juris dalam perkara ini "telah mengabulkan apa
do
gu
yang tidak dituntut" sehingga Putusan Judex Facti dan Judex Juris semacam ini
juga secara nyata menunjukkan atau membuktikan adanya kekhilafan Hakim
In
atau suatu kekeliruan yang nyata;
A
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Makassar dimaksud juga
R
mengenai penunjukkan Majelis Hakim untuk memeriksa dan
si
mengadili perkara Nomor 179/PDT/2013/PT.MKS, dan bukan perkara
ne
ng
Nomor 199/PDT/2013/PT.MKS, begitu pula Penetapan Panitera/ Sekretaris
Pengadilan Tinggi Makassar, juga mengenai penunjukkan Panitera Pengganti
do
untuk mendampingi dan membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili
gu perkara Nomor 179/PDT/2013/PT.MKS, dan bukan perkara Nomor 199/
PDT/2013/PT.MKS;
In
A
Bahwa baik tanggal Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi maupun
tanggal Penetapan Panitera/Sekretaris dimaksud, yaitu tanggal 1 Agustus 2013
ah
lik
adalah suatu hal yang amat sangat janggal dan tidak
berdasar, karena bagaimana mungkin Ketua Pengadilan Tinggi
am
ub
Makassar maupun Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Makassar
bisa menunjuk Majelis Hakim maupun Panitera Pengganti untuk
memeriksa dan mengadili perkara Banding yang berkas perkaranya
ep
k
belum ada (berkas perkara Banding dimaksud baru diterima Pengadilan Tinggi
ah
si
Selain kejanggalan tersebut di atas, jangka waktu antara diterimanya
secara lengkap berkas perkara Banding dimaksud oleh Pengadilan
ne
ng
do
gu
atas perkara Banding tersebut, yaitu tanggal 30 September 2013 dapat dianggap
amat sangat cepat;
In
(Mohon Majelis Hakim Agung PK yang mengadili perkara ini agar
A
lik
ub
ep
sengketa adalah milik H. Andi Pakki atau dikuasai secara fisik oleh
R
es
waris Andi Pakki, hal tersebut adalah sama sekali tidak berdasar
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum, karena selain Ipeda bukan merupakan bukti kepemilikan hak
R
atas tanah, juga fakta sesungguhnya tanah objek perkara telah
si
dikuasai oleh Pemohon PK sejak tahun 1960 hingga sekarang ini;
ne
ng
Bahwa dengan adanya fakta-fakta hukum di atas tentang kehilafan Hakim
yang nyata khususnya yang dilakukan Judex Facti tingkat banding tersebut
do
di atas mengakibatkan Putusan Judex Facti tingkat banding menurut hukum
gu haruslah dinyatakan batal demi hukum;
Oleh karena, Putusan Judex Facti tingkat banding tersebut batal demi
In
A
hukum maka Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 339 K/Pdt/2014 juga harus
batal demi hukum;
ah
lik
Memori Peninjauan Kembali II:
1 Bahwa Putusan mahkamah Agung di Tingkat Kasasi tersebut, Pemohon telah
am
ub
diberitahukan secara patut pada tanggal setidak-tidaknya antara tenggang waktu
pemberitahuan tersebut dengan permohonan Peninjauan Kembali ini belum lewat
sebagaimana ditentukan oleh Undang-undang yaitu 6 (enam) bulan setelah
ep
k
si
berpendapat dan merasakan bahwa putusan dalam perkara ini jelas memperlihatkan
suatu kekhilafan Hakim atau sesuatu kekeliruan yang nyata;
ne
ng
do
gu
MENGADILI
1 Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I PT. Telekomunikasi
In
Indonesia, Tbk. Cq. Kantor Net Work Regional Kawasan Timur Indoneisa dan Pemohon
A
lik
ub
ep
kekeliruan yang nyata di mana di dalam pertimbangan hukum pada halaman 46 Putusan
Nomor 339 K/Pdt/2014 disebutkan bahwa tanah sengketa adalah milik H. Andi Pakki
ah
atau dikuasai secara fisik oleh Andi Pakki dan dilanjutkan penguasannya oleh keturunan
R
es
atau ahli waris Andi Pakki adalah tidak mengandung kebenaran karena secara jelas
M
dalam gugatan Penggugat sebagaimana dikutip kembali dalam Putusan Nomor 226/
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pdt.G/2012/PN.Mks pada angka 5 , terdapat dalil yang menyatakan bahwa tanah milik
R
Penggugat seluas kurang lebih 3,35 ha yang kini dikuasai PT. Telekomunikasi ........ hal
si
ini menunjukkan bahwa terdapat pertentangan antara pertimbangan Majelis Hakim
ne
ng
Agung dengan apa yang disebutkan dalam putusan Pengadilan Negeri dalam angka 5;
5 Bahwa putusan majelis Hakim Agung dalam perneriksaan tingkat kasasi tidak
do
mengindahkan peraturan perundang-undangan dan yurisprudensi yang merupakan
gu sumber hukum yang seharusnya menjadi dasar dan acuan dalam penerapan hukum;
Penggugat (Termohon Kasasi) telah mengetahui mengenai peralihan dari Andi
In
A
Pakki sejak tahun 1976 sesuai dengan bukti yang diajukan oleh Penggugat yakni
bukti P-3 sehingga dapat dikatakan bahwa Termohon Kasasi telah mengetahui
ah
lik
mengenai penguasaan dan peralihan atas tanah yang diklaim dalam perkara ini
sejak tahun 1976 dan barulah diajukan gugatan pertama kali tahun 2008 atau sekitar
am
ub
32 tahun dan terkait dengan hal ini Majelis Hakim Agung tidak mempertimbangkan
ketentuan:
a Pasal 1963 KUH Perdata yang menegaskan bahwa siapa dengn itikad baik, dan
ep
k
berdasarkan suatu alas hak yang sah, memperoleh suatu benda tak bergerak, suatu
ah
bunga, atau suatu piutang lain yang tidak harus dibayar atas tunjuk, memperoleh hak
R
si
milik atasnya, dengan jalan daluwarsa dengan suatu penguasaan selama 20 tahun dan
Siapa yang dengan itikad baik menguasainya selama 30 tahun, memperoleh hak milik,
ne
ng
do
gu
yang bersifat perbendaan maupun yang bersifat perseorangan, hapus karena daluwarsa
dengan lewatnya waktu 30 tahun, sedangkan siapa yang menunjukkan akan adanya
In
daluwarsa tersebut tidak usah mempertunjukkan suatu alas hak, lagi pula tidak dapatlah
A
lik
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pendudukan (bezit) itu adalah berdasarrkan hukum". Putusan RvJ Jakarta 13
R
Januari 1939, T. 241;
si
- Menduduki tanah dalam waktu lama tanpa gangguan, sedangkan yang
ne
ng
menduduki tanah bertindak sebagai pemilik yang jujur mendapatkan
perlindungan hukum";
do
(Putusan RvJ Jakarta 12 Januari 1940, T 154 ha1269);
gu - Menurut ketentuan yang berlaku dalam BW suatu gugatan menjadi kadaluwasa
dalam waktu 30 tahun (Ps 835 BW). (MA 19 April 1972 Nomor 26K/
In
A
Sip/1972);
- Dengan selama 24 tahun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
ah
lik
tentang barang warisan dari ibunya, Penggugat yang kemudian mengajukan
gugatan, dianggap telah melepaskan haknya (PT Surabaya, 24 November
am
ub
1952);
- Dalam hukum adat tindakan yang menyebabkan pemindahan hak bersifat
kontan, sedangkan pendaftaran menurut UUPA dan peraturan pelaksanaannya
ep
k
si
terbanding telah selama 30 tahun lebih membiarkan tanah sengketa dikuasi
oleh almarhum Ny. Ratiem dan kemudian oleh anak-anaknya, hak mereka
ne
ng
sebagai ahli waris yang lain dari almarhum Atma untuk menuntut tanah
tersebut telah sangat lewat waktu (rechtsverwerking);
do
gu
lik
- “…., mereka telah membiarkannya berlalu sampai tidak kurang dari 20 tahun
semasa hidupnya Daeng Patappu tersebut, suatu masa yang cukup lama
m
ub
ep
memperoleh hak milik atas sawah sengketa. (MA 9-12-1975 Nomor 295 K/
Sip/1973);
ah
- Keberatan yang diajukan Penggugat untuk kasasi bahwa hukum adat tidak
R
es
mengenal daluwarsa dalam hal warisan tidak dapat dibenarkan, karena gugatan
M
telah ditolak bukan atas alasan daluwarsanya gugatan, tetapi karena dengan
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berdiam diri selama 30 tahun lebih Penggugat asal dianggap telah melepaskan
R
haknya (rechtsverwerking). (MA 11-12-1975 Nomor 200K/Sip/1974);
si
- Orang yang membiarkan saja tanah menjadi haknya selama 18 tahun dikuasai
ne
ng
oleh orang lain dianggap telah melepaskan haknya atas tanah tersebut
(rechtsverwerking). (MA 24-9-1958. Nomor 329 K/Sip/1957);
do
- Bahwa seandainya memang Penggugat terbanding tidak berhak atas tanah
gu tersebut, kenyataan bahwa Tergugat-Tergugat sampai sekian lama (27 tahun)
menunggu untuk menuntut pengembalian tanah tersebut menimbulkan
In
A
anggapan hukum bahwa mereka telah melepaskan hak mereka
(rechtsverwerking) (MA: 29-1-1976 Nomor 783 K/Sip/1973);
ah
lik
- Pertimbangan Pengadilan Tinggi yang dibenarkan MA. Penggugat terbanding
yang telah menduduki tanah tersebut untuk waktu yang lama, tanpa gangguan
am
ub
dan bertindak sebagai pemilik yang jujur (rechtshebende te goeder trouw)
harus dilindungi oleh hukum. (MA 29-1-1976 Nomor 783 K/Sip/1973);
7 Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Agung dalam putusan pada
ep
k
halaman 46 bahwa tidak ada bukti bahwa Tergugat telah memberikan ganti rugi kepada
ah
si
dalam memberikan pertimbangan hukum. Hal mana terlihat dari bunyi pertimbangan
tersebut yang menunjukkan majelis yang memeriksa tidak benar-benar mendalami
ne
ng
masalah ini
karena sejak dari awal perkara ini, bukti ganti rugi pada dasarnya bukan bukti ganti rugi
do
gu
dari Tergugat kepada Penggugat karena dasarnya tidak pernah ada hubungan antara
Penggugat dengan Tergugat dalam hal ini karena hubungan yang secara nyata ada
In
adalah antara Tergugat dengan Tergugat II dan Tergugat III;
A
lik
namun ternyata tidak dipertimbangkan sama sekali antara lain terkait dengan kebenaran
dalil Penggugat mengenai sejarah pemilikan tanah objek sengketa di mana Penggugat
m
ub
menyatakan bahwa ia memperoleh tanah tersebut dari Raja Gowa ke XXXII bernama
Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir
ka
ep
es
pertimbangan dari Majelis Hakim Agung sebagai pendukung untuk keyakinan dalam
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menentukan kebenaran riwayat tanah dari Penggugat dan lahi sebagaimana asas hukum
R
siapa yang mendalilkan maka ia harus mampu membuktikan;
si
9 Bahwa Majelis Hakim Tingkat Kasasi telah sangat keliru dan membuktikan
ne
ng
kekhilafan yang nyata hal ini disebabkan antara lain:
1 Bahwa Hakim Tingkat Pertama tidak mempertimbangkan alat bukti yang
do
diajukan oleh Tergugat I dan Turut Tergugat, tetapi dengan semena-mena malah
gu mempertimbangkan dan mengakui alat bukti Penggugat P1 s/d P12, padahal bukti
tersebut sangat tidak relevan dengan kenyataan yang sesungguhnya, hal ini
In
A
menunjukkan bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama sama sekali tidak menilai dan
mempertimbangkan alat bukti yang diajukan oleh Tergugat I (T.1.1 s/d T.1.10) dan
ah
lik
Tergugat III (T.IlI.I s.d T.IlI.3a);
2 Bahwa semestinya majelis Hakim mempertimbangkan alat bukti T.I dan T.T
am
ub
karena alat bukti tersebut adalali alat bukti autentik yang dibuat oleh Pejabat yang
berwenang sedangkan alat bukti yang diajukan oleh Penggugat adalah alat bukti yang
tidak jelas dan tidak terdaftar baik di Buku C maupun Buku F yang ada di Kantor
ep
k
Kelurahan dan Kecamatan. Letak tanah, lalu bagaimana bisa pertimbangan Hakim
ah
Tingkat Pertama ini, dikuatkan Hakim Tingkat Banding dan Hakim Tingkat Kasasi,
R
si
bukankah ini menunjukkan bahwa Hakim Tingkat Pertama sama
sekali tidak objektif dalam menilai alat bukti yang diajukan oleh para Pihak?;
ne
ng
3 Bahwa perlu kami jelaskan tanah objek in littis diperoleh oleh Tergugat I dari
Pemerintah (Gubernur Sulawesi Selatan) yang sebelumnya tanah tersebut dibebaskan,
do
gu
dan telah diberikan ganti rugi pada pemilik yang sah bukan pada Penggugat karena
Penggugat bukanlah Pemilik yang sah terhadap tanah in litis, karena seandainya
In
Penggugat mempunyai tanah/berkepentingan atas tanah in litis tentunya pada saat
A
lik
ub
in litis. Lalu mengapa 30 (tiga puluh) tahun baru mempermasalahkan tanah in litis?;
4 Bahwa sangatlah keliru pertimbangan Majelis Hakim tingkat Pertama
ka
ep
Limpo dan Abdul Chalik Mannyereang dan hasil Pemeriksaan Setempat oleh karena
R
es
sebagai berikut:
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4.1. Bahwa Saksi Syamsuddin Dg. Limpo maupun Abd Chalik Mannyereang
R
Dg. Rukka adalah bukan merupakan saksi yang berkompeten untuk
si
menentukan lokasi karena yang bersangkutan bukanlah Pemerintah
ne
ng
setempat maupun warga tokoh adat/ masyarakat, yang mempunyai
kredibilitas menentukan lokasi tanah objek in litis, tetapi keduanya
do
adalah saksi yang direkayasa oleh Penggugat;
gu 4.2. Demikian pula pemeriksaan setempat tidak bisa dengan semata-mata
dijadikan dasar oleh Hakim untuk menentukan letak persil adalah Pihak
In
A
Kelurahan dan Kecamatan yang menyimpan Buku C maupun Buku F
serta Instansi Pajak Bumi dan Bangunan yang membuat peta rincikan
ah
lik
tersebut, sehingga sangatlah idingre pertimbangan Hakim tingkat
pertama yang dikuatkan Hakim Banding dan Hakim Kasasi yang
am
ub
menetapkan letak tanah Penggugat berada di atas tanah PT. Telkom yang
sudah bersertipikat;
5 Bahwa pertimbangan Hakim tingkat pertama yang pada pokoknya menyatakan
ep
k
“Bahwa dalam tanda penyerahan (bukti T-1-33/T.T-6) disebutkan tanah tersebut dibeli
ah
dan dibebaskan dari hak rakyat, dan menyangkut pembebasan tanah berdasarkan
R
si
ketentuan Hukum yang berlaku (peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1975,
sebagai pengganti Bijblad 11372 Jo. 12476) dst, adalah pertimbangan yang keliru dan
ne
ng
salah. Oleh karena pembelian dan pembebasan dilakukan oleh Gubernur jauh sebelum
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15
do
gu
Tahun 1975 diberlakukan, sehingga tentunya tata cara pembebasan tanahnya tidak
mengacu pada aturan Peraturan Menteri Dalarn Negeri tersebut, hal ini menunjukkan
In
kesalahan fatal Hakim Tingkat Pertama, yang kemudian dikuatkan oleh Hakim Tingkat
A
Banding dan Hakim Kasasi, bagaimana mungkin aturan yang belum ada menjadi
pedoman pelaksanaan, bukankah asas retroaktif tidak dikenal dalam Hukum acara
ah
lik
ub
ep
memori peninjauan kembali (I) tanggal 5 Februari 2015, memori peninjauan kembali
R
es
(II) tanggal 25 Februari 2015 dan kontra memori peninjauan kembali tanggal 3 Maret
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertimbangan Judex Juris ditemukan adanya kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan
R
yang nyata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf f Undang Undang Nomor 14
si
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang
ne
ng
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3
Tahun 2009. Bahwa putusan Judex Juris yang menguatkan putusan Judex Facti tidak
do
memberikan pertimbangan yang cukup (onvoldoende gemotiveerd) dan pula sebagian
gu dari bukti baru (novum) yang diajukan Tergugat I merupakan bukti yang menentukan,
dengan pertimbangan sebagai berikut:
In
A
⇒ Bahwa secara fisik objek sengketa telah dikuasai dan ditempati oleh
Tergugat I sejak tahun 1960, yang berarti hingga sekarang sudah lebih dari
ah
lik
50 tahun;
⇒ Bahwa berdasarkan bukti P-3, Penggugat sudah mengetahui penguasaan dan
am
ub
peralihan objek sengketa terjadi sejak tahun 1976 dan baru sekarang diajukan
keberatan (2 kali gugatan), di mana gugatan I diajukan tahun 2008 yaitu
ep
setelah 32 tahun Penggugat baru mengajukan gugatan, dan dari fakta tersebut
k
tidak berbuat) atas objek sengketa selama lebih dari 32 tahun, Penggugat
R
si
dianggap telah melepaskan haknya karena telah amat lewat waktu
(rechtsverweking)”, bandingkan dengan beberapa putusan Mahkamah Agung
ne
ng
RI antara lain: Nomor 329 K/Sip/1957 tanggal 24 September 1958 Jo. Nomor
783 K/Sip/1973 tanggal 29 Januari 1976 Jo. Nomor 200 K/Sip/1974 tanggal
do
gu
ub
rugi terdapat nama Pakki Haji yang dalam gugatan Penggugat telah diakui
ka
bahwa orang tua Penggugat telah menerima ganti rugi dalam pembebasan
objek sengketa;
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2009 yang amar pokoknya: “menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya”
R
Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 328/PDT/2009/ PT.MKS
si
tanggal 17 Maret 2010 yang amar pokoknya “menguatkan putusan
ne
ng
Pengadilan Negeri Makassar Nomor 242/Pdt.G/2008/PN.Mks dan yang
kedua berdasarkan putusan perkara perdata Nomor 286/Pdt.G/2011/ PN.Mks;
do
Berdasarkan fakta-fakta di atas, pertimbangan hukum putusan Judex Juris yang
gu menyatakan bahwa “walaupun Ipeda bukan merupakan bukti kepemilikan atas tanah,
tetapi dalam fakta persidangan terbukti tanah sengketa adalah milik H. Andi Pakki atau
In
A
dikuasai secara fisik oleh Andi Pakki dan dilanjutkan penguasaanya oleh keturunan atau
ahli waris Andi Pakki, dengan ini telah terbantahkan bahwa ternyata sejak tahun 1960
ah
lik
sampai dengan sekarang (sudah 50 tahun lebih) Penggugat tidak pernah menguasai
objek/tanah sengketa;
am
ub
Dan berdasarkan bukti PK-4 yang sama maksudnya dengan bukti P-2, di mana bukti P-2
adalah Surat Undangan tertanggal 28 November 1974 dari Sekretaris Otorita
Panakkukang Plan kepada Pakki Haji, dan dihubungkan dengan bukti baru berupa PK-4
ep
k
walaupun tidak ada aslinya akan tetapi sama maksudnya dengan bukti P-2, maka dapat
ah
diterima sebagai bukti yaitu berupa Daftar Nama Pemilik Tanah yang telah dibebaskan
R
si
haknya dalam rangka Panakkukang Plan Kota Madya Ujung Pandang, lingkungan
Mangasa, Kecamatan Tamalate, di mana nama Pakki Haji yang dalam gugatannya
ne
ng
diakui Penggugat selaku orang tuanya (bukan Andi Pakki atau Petta Pakki atau Haji
Pakki atau H. Andi Pakki) telah menerima ganti rugi;
do
gu
lik
ub
ep
yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
R
Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
si
sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan
ne
ng
kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundangan lain
yang bersangkutan;
do
gu MENGADILI:
Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali I PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. KANTOR NET WORK
In
A
REGIONAL KAWASAN TIMUR INDONESIA dan Pemohon Peninjauan Kembali II
MENTERI AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Cq.
ah
lik
KEPALA KANTOR WILAYAH PERTANAHAN PROVINSI SULAWESI
SELATAN Cq. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA MAKASSAR
am
ub
tersebut;
Membatalkan Putusan Mahkamah Agung Nomor Nomor 339 K/Pdt/2014 tanggal
ep
25 Juni 2014;
k
MENGADILI KEMBALI:
ah
R
Dalam Eksepsi:
si
- Menolak eksepsi Tergugat I, Tergugat III dan Turut Tergugat seluruhnya;
ne
ng
do
- Menghukum Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Penggugat/
gu
Terbanding untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang
dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sejumlah Rp2.500.000,00 (dua juta lima
In
A
lik
Rabu tanggal 16 Desember 2015 oleh Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum., Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Hamdi,
m
ub
dengan dihadiri para anggota tersebut dan Retno Kusrini, S.H.,M.H., Panitera Pengganti
ep
ng
Panitera Pengganti,
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ttd/. Retno Kusrini, S.H.,M.H.
R
Biaya Peninjauan Kembali:
si
1. M e t e r a i …..………………. Rp 6.000,00
2. R e d a k s i ..………………… Rp 5.000,00
ne
ng
3. Administrasi Peninjauan
Kembali………………………. Rp2.489.000,00 +
Jumlah .…………. Rp2.500.000,00
do
gu Untuk Salinan
Mahkamah Agung R.I.
In
A
a.n. Panitera,
Panitera Muda Perdata
ah
lik
am
ub
Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, SH.,MH.
NIP. 19610313 198803 1 003
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31