Anda di halaman 1dari 37

KONSEP BIAYA

Eti Rimawati
KONSEP BIAYA
• Biaya (Cost) : nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu
hasil/tujuan tertentu.

 Pengorbanan : uang, barang, tenaga, pikiran, waktu dan kesempatan


• Biaya (cost) : nilai uang dari sejumlah input (faktor produksi) untuk
menghasilkan suatu produk barang/jasa
 Nilai suatu pengorbanan output
 Nilai suatu input produksi (output)
opportunity cost
• kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena
melakukan suatu kegiatan
JENIS BIAYA
Pengaruhnya terhadap perubahan Skala Produksi/Output
• Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
• Biaya untuk faktor produksi tetap
• Secara relatif tak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi/output
• Tetap harus dikeluarkan terlepas apakah pelayanan diberikan
• Sama dengan Biaya Investasi
• Contoh : nilai rupiah gedung, tanah, kendaraan, peralatan medis, lahan parkir, taman, dll
• Biaya Variable (Variable Cost = VC)
• Disebut sebagai Biaya Rutin  volumenya dapat direncanakan terlebih dulu
• Volume biaya dipengaruhi oleh banyaknya produksi/output
• Contoh : biaya obat, makanan, ATK, pemeliharaan, dll
• Biaya Semi Variabel
• Biaya untuk mengoperasionalkan barang investasi
• Relatif tidak terpengaruh dengan jumlah konsumen / produksi
• Contoh : Biaya gaji pegawai tetap
• Biaya Total (Total Cost = TC)
• Penjumlahan antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel
• TC = FC + VC
• Lama Penggunaannya
• Biaya Investasi
• Biaya yang kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu lama (biasanya > 1 tahun)
• Hampir sama dengan Biaya Tetap
• Contoh : Biaya pembangunan gedung, pembelian mobil, dll.
• Biaya Pemeliharaan
• Biaya yang berfungsi mempertahankan / memperpanjang kapasitas barang investasi
• Contoh : Biaya pemeliharaan gedung, alat medis, alat kantor, kendaraan
• Biaya Operasional
• Biaya untuk melaksanakan proses produksi
• Bersifat habis pakai dalam waktu relatif singkat (biasanya < 1 tahun)
• Hampir sama dengan Biaya Variabel
• Contoh : Biaya obat, makanan, gaji pegawai, rekening.
• Biaya Operasional sering disebut Biaya Pemeliharaan  mempertahankan nilai barang
investasi agar tetap berfungsi
• Dalam kaitannya dengan Biaya Satuan
• Biaya Langsung (Direct Cost)
• Biaya yang berkaitan langsung dengan pelayanan kepada konsumen/pasien
• Ditempatkan pada unit-unit pelayanan konsumen (unit produksi)
• Contoh : semua biaya yang dikeluarkan oleh unit rawat jalan, rawat inap, laboratorium,
kamar operasi, rontgen, gawat darurat, dll
• Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
• Biaya yang tidak berkaitan langsung dengan pelayanan kepada konsumen/pasien
• Ditempatkan di unit-unit penunjang pelayanan
• Contoh : semua biaya yang dikeluarkan oleh bagian administrasi &
keuangan, rekam medis, instalasi gizi, laundry, sanitasi RS
Biaya Biaya Tidak
Langsung Langsung
Biaya Investasi
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Operasional
• Biaya Satuan (Unit Cost = UC)
• Biaya untuk mengasilkan satu satuan produksi (barang/jasa)
• UC = TC / Q ; Q = Jumlah produksi
• Unit Cost Actual : biaya satuan yang diperoleh dari suatu perhitungan berdasar
pengeluaran nyata untuk mengasilkan produk dalam satu kurun waktu tertentu.
• Unit Cost Normatif : biaya satuan yang sesuai dengan nilai biaya yang melekat pada satu
satuan produk.
• UCn = FC/C + VC/Q ; C = kapasitas unit 1 th
• Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
• Merupakan dasar konsep ilmu Ekonomi  pilih memilih (the science of choices)
• Setiap sumber daya yang sifatnya langka mempunyai alternatif pemanfaatan
• Biaya yang terjadi karena suatu kesempatan yang hilang akibat melakukan pilihan
• Secara rasional  manusia sebagai “homo economicus” memilih yg biayanya rendah
sedangkan manfaat/hasilnya besar
• Berkaitan dengan alokasi sumber dana  suatu dana akan dipakai
untuk membeli stetoskop atau tensimeter, membangun RS atau
Puskesmas, program P2M atau membangun jembatan, dll
• Biaya Depresiasi/Penyusutan (Depreciation Cost)
• Biaya yang timbul akibat terjadinya pengurangan nilai barang-barang investasi , akibat
penggunannya karena proses produksi/pelayanan  secara akuntansi tidak tercatat.
• AIC = IIC (1+r) t
L
• AIC : Annualized Investmen Cost / Biaya penyusutan per tahun
• IIC : Initial Investmen Cost/ Nilai Rp.awal suatu barang/jasa
• r : laju inflasi rata-rata
• t : masa pakai alat
• L : masa hidup alat/barang

Contoh :
harga pembelian alat radiologi 4 dimensi Rp.500 juta, sudah dipakai 3
tahun, masa hidup alat diperkirakan 8 tahun, berapa biaya depresiasi
per tahun bila laju inflasi 5% ?
• Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC)
• Besarnya biaya yang diperlukan untuk meningkatkan produksi 1 unit.
• MC = (TCn - TCn-1) ; n = jumlah produksi
PUSAT BIAYA
• unit fungsional dimana biaya-biaya tersebut digunakan

• Unit Produksi
Adalah unit-unit dimana pelayanan kesehatan dihasilkan.
• Unit Penunjang
Adalah unit-unit yang ‘tidak langsung’ memproduksi produk
pelayanan kesehatan.
Rumah sakit
• Unit Produksi :
laboratorium, radiologi, URJ, URI, UGD, ICU, Unit Kamar Operasi, Rehabilitasi
Medik, dll.
• Unit Penunjang :
Unit pimpinan (direksi RS), dan TU, Unit Pemeliharaan, Laundry, Dapur
Unit Produksi Unit Penunjang

Biaya Investasi AC di URJ AC di Laundry

Biaya Pemeliharaan Service AC di URJ Service AC di laundry

Biaya Operasional ATK di URJ Sabun cuci di laundry


PR
1. Diketahui Poliklinik Bunda telah mengeluarkan biaya total pada
tahun 2009 sebanyak Rp.35 juta. Berapakah unit cost setiap kali
kunjungan bila diketahui jumlah kunjungan pada tahun tersebut
sejumlah 3.500 pasien?
2. Sebuah alat medis MRI (Medical Resonance Imaging) dibeli dengan
harga Rp.250 juta di tahun 2000. Setelah digunakan selama 5 tahun,
berapakah biaya penyusutannya bila diketahui laju inflasi rata-rata
5% dan masa hidup MRI adalah 25 tahun ?
3. Sebuah bangsal rawat inap di RS Ibu dan Anak telah membeli alat
medis senilai Rp.57 juta dan barang investasi untuk ruang tersebut
senilai Rp.45 juta. Bila biaya variable yang dikeluarkan selama
setahun adalah Rp.100 juta dan unit cost bangsal tersebut adalah
Rp.50.000,- berapakah jumlah hari rawat dalam 1 tahun yang harus
dipenuhi ? Berapakah tariff nya, bila profit ditetapkan 20% ?
-- cek di file Latihan soal Konsep Biaya_Tarif.xlsx
TARIF PELAYANAN
KESEHATAN
Perspektif dlm Pelayanan RS

Perspektif Consumer Perspektif Provider


Consumer Petugas Kesehatan

Fee for Service Supply Induced Demand

Consumer Iqnorence
Meminta Pelayanan yang berlebihan
Moral Hazard

Consumer Ignorance Tidak Sadar Biaya


Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan

Sarana Pelayanan Kesehatan


(Rumah Sakit, Puskesmas/BP)

Tarif Bervariasi

Unit Cost Sistem Usulan Kebijakan


Akuntansi Tradisional
Faktor Yang Berhubungan Dengan Biaya Layanan
Kesehatan :

1. Jumlah tempat tidur


2. Jenis penderita  klasifikasi diagnostik
3. Tindakan & pemeriksaan penunjang
4. Berat ringannya penyakit  jumlah operasi
5. Upah kepada sumber daya rumah sakit
6. Jumlah penderita rawat jalan
7. DLL
TARIF PELAYANAN KESEHATAN
• Merupakan nilai suatu jasa pelayanan yang
ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang
berdasarkan pertimbangan bahwa dengan
nilai uang tersebut sarana pelayanan
kesehatan bersedia memberikan jasa kepada
pasien.
Tarif Rasional
Pada tingkat mikro, hubungan antara biaya total,
pendapatan total dan jumlah ouput (produk) dapat
menentukan tarif rasional

Tarif rasional adalah tarif optimal untuk melayani


consumer surplus, tetapi tetap berusaha mempertahankan
pemerataan pelayanan kesehatan rawat inap dirumah
sakit.
Tujuan Penetapan Tarif
1. untuk Pemulihan Biaya
2. untuk Subsidi Silang
3. Meningkatkan Akses Pelayanan
4. Meningkatkan Mutu Pelayanan
5. mengurangi pesaing, memaksimalkan pendapatan,
meminimalkan penggunaan, menciptakan
corporate image
Strategi Penetapan Tarif
• Model Tiga C dari Philip Kotler memberikan pemahaman yang mudah
dimengerti dalam rangka penentuan tarif Pelayanan Kesehatan. Model 3
C tersebut adalah:
1. Cost
2. Characteristics of products
3. Competitor
• Cost atau informasi tentang unit cost, menjadi salahsatu kunci dalam
strategi pentarifan RS.
• Cost
• Informasi mengenai seberapa besar unit cost dari suatu produk atau layanan yang ada.
Informasi ini harus tersedia dan harus akurat.
• Characteristics of product
• Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen menghargai karakteristik produk
yang ditawarkan. Informasi ini terkait dengan willingness to pay dan ability to pay.
• Competitors
• Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh pesaing. Informasi ini akan
sangat menentukan dalam kondisi memiliki pesaing.
Proses Penetapan Tarif
• Full-cost pricing
Menetapkan tarif sesuai dengan unit cost ditambah dengan
keuntungan
• Kontrak dan cost-plus,
Tarif rumah sakit dapat ditetapkan berdasarkan kontrak misal-nya
kepada perusahaan asuransi, ataupun konsumen yang tergabung
dalam satu organisasi
• Target rate of return pricing
Cara ini merupakan modifikasi dari metode full-cost di atas.
Misalnya, tarif ditentukan oleh direksi harus mempunyai 10%
keuntungan.
• Acceptance pricing
Teknik ini digunakan apabila pada pasar terdapat satu rumah sakit
yang dianggap sebagai panutan (pemimpin) harga. Rumah sakit lain
akan mengikuti pola pentarifan yang digunakan oleh rumah sakit
tersebut.
Masalah-Masalah Praktis dalam Penetapan Tarif
1. Penetapan tarif yang dipengaruhi struktur pasar tenaga
kerja
Kekuatan tawar menawar dokter cukup besar akibat keterbatasan
dri segi jumlah
2. Transfer Price
• Ada tidaknya harga pasar untuk produk yang dihasilkan oleh
bagian di rumah sakit .
• Mengukur investasi secara benar dan dapat digunakan untuk
memperkirakan pendapatan dan pengeluaran suatu unit
• Produk yang tidak dapat dibeli dari pihak luar rumah sakit dan
produk yang dapat dibeli dari luar rumah sakit
3. Masalah dalam menetapkan tarif untuk produk baru
Suatu produk yang baru bagi rumah sakit dan pasar
PENETAPAN TARIF
1. Dengan perhitungan Unit Cost

Anda mungkin juga menyukai