BENTUK USAHA
.
1
Agend
a
01 Pendahulua
n
02 Pertimbangan Pemilihan
BentukUsaha
03 Bentuk Badan
Usaha
04 Contoh
Kasus
05 Kesimpula
n
06 Sara
n 2
1.
Pendahuluan
Pengertian badan usaha menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak
Indonesia adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan
kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha
yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya,
Badan Usaha Milik Negara atau Milik Daerah, firma, kongsi, organisasi
sosial politik
atau organisasi lainnya, lembaga badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk badan usaha tetap.
Memilih bentuk usaha yang tepat merupakan hal pertama yang harus diperhatikan
oleh investor atau pengusaha untuk dapat memberikan kontribusi profit yang besar
dengan beban pajak yang paling kecil.
3
2. Pertimbangan Pemilihan Bentuk
Usaha
Bagaimana hubungan antara tarif pajak penghasilan orang pribadi dan tarif
pajak penghasilan wajib pajak badan, termasuk ketentuan khusus yang men
gatur hal itu.
Pengenaan pajak penghasilan secara berganda, baik atas laba usaha,
maupun penghasilan dari pembagian keuntungan (dividen) kepada para
pemegang saham.
Kesempatan untuk menunda pembayaran pajak pada tarif pajak
penghasilan lebih kecil/besar apabila dibandingkan dengan kesempatan yang
terdapat pada tarif pajak penghasilan dari akumulasi pengahasilan
perusahaan.
4
Continue
Pertimbangan Pemilihan Bentuk
Usaha
Kemungkinan pengajuan perlakukan khusus terhadap pajak atas akumulasi
laba, pajak atas penghasilan personal, holding company, dll.
Liberalisasi ketentuan yang mengatur fringe benefit dan atau payment in
kind.
5
b. KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya
untuk memenuhi kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
c. SWASTA
Swasta adalah badan usaha yang kepemilikannya sepenuhnya berada
ditangan individu atau swasta. Terbagi menjadi Perseorangan, CV, Firma, PT,
dan Yayasan.
Bentuk usaha swasta terbagi menjadi lima :
Perseorangan
CV (persekutuan komanditer )
Firma
Perseroan Terbatas
Yayasan
6
PERORANGAN
Merupakan badan usaha dimana seluruh modalnya dimiliki oleh satu orang, dan
konsekuensi tanggung jawabnya dibebankan kepada orang tersebut.
Ciri – ciri :
Dimiliki oleh perorangan.
Pengelolaan terbatas atau sederhana
Modal tidak terlalu besar.
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
Kelebihan Kekurangan
: Dapat mudah dimulai. Karena perorangan dan biaya modal
Biaya tergolong rendah. sedikit, jadi kemampuan perusahaan ter
Bebas dalam mengelola perusahaan batas.
. Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi
oleh pemilik kecil
7
Ketentuan Perpajakan Terkait Orang Pribadi
Menggunakan nomor pokok wajib pajak (NPWP) orang pribadi, yaitu pemilik yang
sebenarnya dari usaha tersebut untuk keperluan perpajakan.
8
Ketentuan Perpajakan Terkait Orang Pribadi
9
Ketentuan Perpajakan Terkait Orang Pribadi
11
Ciri-Ciri CV
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero Aktif, dan
satunya lagi sebagai persero pasif.
Persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung
jawab penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia
hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam
perseroan.
Kelebihan :
Sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut
dalam
berbagai kegiatan.
Mudah memperoleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
Lebih mudah berkembang karena dipegang orang yang ahli dan
dipercaya.
Lebih fleksibel.
12
Kekurangan :
Untuk mendirikan CV cukup susah, harus melalui akta notaris dan didaftarkan ke
Departemen Kehakiman
Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar
Secara umum ketentuan perpajakan terkait CV diantaranya:
CV merupakan subyek pajak badan dalam negeri. Maka CV harus
mendaftarkan diri
untuk memperoleh NPWP atau dikukuhkan menjadi PKP.
Selain mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP CV juga harus menyelenggarak
an pembukuan.
Laba yang didistribusikan kepada sekutu tidak dikenai pajak, Pasal 4 UU PPH yang
menyebutkan bahwa bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham saham, persekutuan
perkumpulan, firma dan kongsi termasuk pemegang unit penyertaan kontrak
investasi kolektif dikecualikan dari objek pajak.
13
Secara umum ketentuan perpajakan terkait CV diantaranya:
Gaji yang dibebankan oleh Cv kepada sekutu tidak dapat menjadi pengurang seba
gaiman diatur dalam pasal 9 UU PPh.
Dalam menghitung PPh nya CV menggunakan tarif tunggal 25% atau 12.5 apabila
memenuhi ketentuan pasal 31 E UU PPh
Firma (Fa)
Firma merupakan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan tersebut.
Modal firma berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan ke
pada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-Ciri Firma
Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan.
Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi.
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
14
Kelebihan Firma
Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang
akan mendirikan firma.
Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta di bawah tanda
tangan.
Modal lebih cepat cair dan mudah berkembang.
Keuntungan Firma
15
Ketentuan Perpajakan Terkait Firma
Badan Usaha Firma maupun usaha perorangan memiliki perlakuan yang
sama tentang perpajakan. Yaitu keuntungan usaha sama-sama diperlakukan
sebagai satu kesatuan dengan penghasilan pemiliknya. Hanya bedanya
keuntungan usaha perorangan dikenai pajak di sisi perorangan sebagai WPOP
sedangkan keuntungan usaha Firma dikenai pajak di sisi Firma sebagai WP
badan. Keduanya sama-sama tidak diperkenankan memperhitungkan
pengurangan biaya berupa gaji pemilik dan pembagian keuntungan.
17
Ketentuan Perpajakan Terkait Firma
Dalam aspek pajak Badan Usaha Firma, bergesernya aliran
penghasilan Firma kepada pemilik tidak dianggap sebagai terjadinya aliran
penghasilan. Sehingga pajak tidak mengakui adanya pengurangan berupa
biaya gaji pemilik di Firma dianggap sebagai adanya penghasilan bagi si
pemilik.
Demikian juga atas pembagian laba yang diterima oleh pemilik. Pajak
memandang bahwa antar anggota atau pemilik Firma diperlakukan sebagai satu
kesatuan dalam penghitungan PPh atas keuntungan usaha. Satu kesatuan dalam
hal ini adalah tambahan kemampuan ekonomis dari usaha Firma yang hanya akan
dikenai PPh satu kali.
18
PT (Perseroan Terbatas)
Merupakan badan usaha yang terdiri dari persekutuan modal yang didirikan menurut
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan
pelaksanaannya
Ciri-Ciri PT
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
Usia PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Mudah dalam mencari karyawan.
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
19
Kelebihan dan Kekurangan PT (Perseroan
Terbatas)
Kelebiha Kekurangan
n
Mudah dalam peralihan kepemimpinan. Pajak yang banyak mulai dari Pajak
Mudah memperoleh tambahan modal. Penghasilan dan Pajak Deviden.
Kelangsungan perusahaan sebagai Pendiriannya memerlukan akta
badan hukum lebih terjamin. notaris
Lebih efisien dalam manajemen dan ijin khusus usaha tertentu.
pengolahan sumber-sumber modal. Biaya pembentukan PT relatif
tinggi.
Ketentuan Perpajakan PT Terlalu terbuka dalam pelaporan
kepada pemegang saham.
Sama seperti CV PT juga merupakan subyek pajak dalam negeri.
PT wajib menyelenggarakan pembukuan.
PT harus mendaftarkan NPWP dan/atau pengukuhan PKP atas nama PT
20
Ketentuan Perpajakan PT (Perseroan
Terbatas)
Penggenaan pajak pada PT terjadi dua kali yaitu saat diakui sebagai laba usaha
dan pada saat laba tersebut dibagikan kepada para pemegang saham dalam
bentuk deviden dikenai PPh final sesuai pasal 4 ayat (3) UU PPh dan pasal 17
ayat (2) sebesar 10%.
Gaji yang dibayarkan kepada pemegang saham dan komisasris dibiayakan di
PT.
Penghitungan PPH terhutang mengikuti tarif pasal 17 UU pph atau pasal 31 E
UU
PPH.
21
Yayasan
Sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, yayasan didefinisi
kan sebagai badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang dipero
leh Yayasan berdasarkan Undang-undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan
secara langsung atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas,
karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap Yayasan.
1. Yayasan yang Bergerak di Bidang Keagamaan
Sesuai Pasal 2 ayat (2) PMK 245/PMK.03/2008:
Badan keagamaan [yang dikecualikan dari objek pajak penghasilan] adalah badan
keagamaan yang kegiatannya semata-mata mengurus tempat-tempat ibadah dan/
atau menyelenggarakan kegiatan di bidang keagamaan, yang tidak mencari
keuntungan.
23
2. Yayasan yang Bergerak di Bidang Pendidikan
Sesuai Pasal 4 ayat (3) huruf m UU PPh:
Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang
telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam
bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya
sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
24
Sisa lebih adalah selisih dari seluruh penerimaan yang merupakan objek Pajak
Penghasilan selain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri,
dikurangi dengan pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari badan atau
lembaga nirlaba.
Sesuai Pasal 1 ayat (4) Per-44/PJ/2009
Pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana adalah pembelian, pengadaan
dan/atau pembangunan fisik sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau
penelitian dan pengembangan yang meliputi :
Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengembangan termasuk pembelian tanah sebagai lokasi
pembangunan gedung dan prasarana tersebut.
Pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium dan perpustakaan;
atau
Pembelian atau pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas, guru, dosen atau
karyawan, dan sarana prasarana olahraga, sepanjang berada dilingkungan
atau lokasi lembaga pendidikan formal. 25
3. Yayasan yang Bergerak di Bidang Sosial
Badan sosial termasuk yayasan dan koperasi [yang dikecualikan dari objek pajak
penghasilan] adalah badan sosial yang kegiatannya semata-mata menyelenggarakan
Pemeliharaan kesehatan;
Pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo);
Pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang terlantar, dan anak atau ora
ng cacat.
Santunan dan/atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan, d
an sejenisnya.
Pemberian beasiswa
Pelestarian lingkungan hidup; dan/atau
Kegiatan sosial lainnya.
26
Ketentuan Perpajakan terkait Yayasan diantaranya
Sesuai dengan UU PPh Pasal 2 Ayat (1) Huruf b, bahwa yayasan merupakan
subjek Pajak Penghasilan yang termasuk dalam kategori “Badan”. Adapun
kewajiban perpajakan sebagai subjek Pajak Badan adalah sebagai berikut:
27
Ketentuan Perpajakan terkait Yayasan
diantaranya
PPh Pasal 4 ayat 2 – Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan
lainnya, serta persewaan tanah dan bangunan dapat dikenai pajak bersifat final
29
Contoh Kasus Perorangan
Tuan Anas memiliki usaha perdagangan bahan-bahan bangunan. Selama tahun 2019 laporan laba/rugi usaha tuan Anas tersebut adalah:
Maka penghitungan besarnya PPh terutang Tuan Anas selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
30
Contoh Kasus CV
CV Aurora bergerak dalam usaha perdagangan besar, laba rugi tahun 2019 menunjukkan informasi sebagai berikut:
31
Contoh Kasus PT
PT Angkasa bergerak sebagai distributor mainan anak yang terbuat dari bahan yang aman dan berkualitas.
Laba/rugi PT Angkasa tahun 2019 menunjukkan informasi sebagai berikut:
Peredaran usaha Rp60.000.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp58.800.000.000,-
Laba Bruto Rp1.200.000.000,-
Biaya Operasi Rp500.000.000,-
Laba Usaha Sebelum Pajak Rp700.000.000,-
Pada saat laba usaha dibagikan kepada para pemegang saham, dikenai PPh atas dividen sebesar 10%, yaitu:
Laba usaha yang akan dibagikan sebagai dividen Rp525.000.000,-
PPh atas dividen (Pasal 17 ayat(2c) UU PPh Rp52.500.000,-
Sehingga total pajak terutang oleh PT dan persentasenya terhadap peredaran usaha dapat dihitung sebagai berikut:
33
KESIMPULAN:
Dari ilustrasi diatas, dapat dibandingkan dampak perpajakan dari setiap pemilihan bentuk usaha dalam tabel berikut ini:
Uraian Usaha CV PT
Perorangan
Peredaran Usaha Rp60.000.000.000, Rp60.000.000.000, Rp60.000.000.000,
Berdasarkan tabel tersebut, bentuk usaha perseorangan lebih menguntungkan dari aspek perpajakan dibantung bentuk usaha
yang modalnya terbagi atas saham.
35
KESIMPULAN:
Pemilihan bentuk usaha berpengaruh terhadap aspek pajak penghasilan yang akan
dihadapi pemilik perusahaan.
Dari ilustrasi sebelumnya, dapat dilihat bahwa PPh terutang pada bentuk usaha
perseorangan lebih rendah dibandingkan dengan bentuk usaha yang lain. Dan
bentuk usaha Perseroan menjadi yang lebih tinggi.
Hal tersebut dikarenakan, pembaian kontribusi kepada pemegang saham pada
Perseroan dikenakan PPh lagi (double tax). Dimana hal tersebut tidak ada pada
kedua bentuk usaha lainnya.
KESIMPULAN:
Di sisi lain, bentuk usaha yang modalnya terbagi atas saham (CV dan Perseroan)
memiliki kelebihan tersendiri dari sisi perpajakan yaitu tarif pajak maksimal yang lebih
rendah (25%) daripada bentuk usaha perseorangan (30%)
Dalam memilih bentuk usaha, dari aspek perpajakan, pilihlah bentuk usaha yang
dapat memaksimalkan penghematan pajak dengan menyesuaikan visi perusahaan.
Disamping itu, selain faktor penghematan pajak, dalam memilih bentuk usaha harus
memperhatikan pula faktor lain seperti peraturan dan undang-undang, legalitas dan
perizinan, pembiayaan, dan lain-lain.
Thank You
36