Anda di halaman 1dari 11

Opini Going Concern

Disusun Oleh:
Kelompok 7

1. Amalia Rahma Lisnantyas ( 31401405405 )


2. Annisa Candra Dewi ( 31401405395 )
3. Arin Nur Shabrina ( 31401405400 )
4. Arum Arifina ( 31401405405 )
5. Gede Baskara Akhmad ( 31401405515 )
Pengertian Going Concern

Going concern adalah kemampuan satuan


usaha dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya selama periode waktu pantas, yaitu
tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal
laporan keuangan auditan.
Going concern merupakan salah satu konsep
penting akuntansi. Inti going concern terdapat
pada Balance Sheet perusahaan yang harus
merefleksikan nilai perusahaan untuk
menentukan eksistensi dan masa depannya.
Pentingnya Status Going Concern Bagi Pengguna Laporan Keuangan

 Investor menginvestasikan uangnya dengan


cara membeli saham perusahaan dan bersedia
dikembalikan dalam bentuk dividend yang nilai
Rupiahnya jauh lebih kecil dibandingkan total Rupiah
yang diinvestasikan, karena berharap akan
memperoleh dividend dalam jangka panjang.
 Lembaga keuangan seperti bank mengucurkan

kredit bagi perusahaan dan bersedia dikembalikan


secara bertahap, juga dengan asumsi bahwa
perusahaan mampu beroperasi dalam jangka panjang.
Faktor yang mempengaruhi auditor dalam menerbitkan opini audit going
concern

1. Trend negatif
2. Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan
keuangan
3. Masalah intern
4. Masalah luar yang terjadi
Opini OAupdiint i Auditor terdiri atas 5 jenis dalam yaitu:
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas
(Unqualified Opinion with Explanatory Language)
3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
5. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Peranan Auditor Dalam Memeriksa
Aspek Going Concern Auditee

Tugas dan tanggung jawab auditor terbatas pada


penilaian terhadap kewajaran penyajian. Laporan
Keuangan yang tentu saja disusun dengan menggunakan
basis data historis (transaksi­transaksi yang telah
terjadi), sama sekali tidak menilai atau memprediksi
kondisi perusahaan di masa yang akan datang, termasuk
kemampuannya untuk terus going concern.
Peranan Auditor Dalam Memeriksa
Aspek Going Concern Auditee

Salah satu tugas dan tanggung jawab yang diperluas itu


adalah pemeriksaan terhadap kemampuan perusahaan
untuk melanjutkan operasionalnya dalam jangka
panjang (aspek going concern).
Konsep Going Concern dalam Islam
Pemakaian konsep Going Concern memungkinakn
digunakannya penilaian aktiva berdasarkan cost historis untuk
menunjukkan obyektifitas pengukurannya. Atas dasar cost
historis
ini, nilai aktiva pada tanggal tertentu (tanggal neraca) akan sama
dengan nilai aktiva pada tanggal pertama kali aktiva tersebut
diperoleh. Atas dasar metode continuously contemporary
accounting (CoCoA) aktiva harus dinilai menurut nilai pasar
pada
tanggal neraca.
Jadi setiap aktiva harus dapat dinilai secara individu, terpisah
dari
kekayaan perusahaan secara keseluruhan. Akibatnya,
dalam
konteks Islam tidak ada pengakuan aktiva seperti goodwill,
Contoh Kasus Going Concern

 Kasus bangkrutnya Perusahaan Energi Enron merupakan


salah satu contoh terjadinya kegagalan auditor untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya. Pada kasus ini melibatkan banyak
pihak dan berdampak cukup luas. Tucker et al., (2003)
menemukan bahwa dari 228 perusahaan publik yang
mengalami kebangkrutan, Enron dan 95 perusahaan lainnya
menerima opini wajar tanpa pengecualian pada tahun
sebelum terjadinya kebangkrutan. Alhasil kesalahan
pemberian opini yang dikeluarkan auditor tersebut membuat
salah satu Kantor Akuntan Publik (big-5) yaitu
Andersen terlibat dan berhenti Arthur
beroperasi.
 Pada September 2008, kali ini melanda Lehman Brothers yang
merupakan bank investasi terbesar di Amerika (Chalfidin,
2010). Arvian (2010), mengungkapkan bahwa bank investasi yang
didirikan oleh tiga bersaudara Lehman itu terbukti melakukan
rekayasa keuangan untuk menyembunyikan ketergantungan
pada pinjaman. Kasus tersebut menyeret salah satu KAP
(BigFour) Ernst & Young yang saat itu menangani Lehman
Brothers. Ernst & Young dinyatakan lalai mengeluarkan opini
wajar tanpa pengecualian bagi Lehman sebelum terjadinya
kebangkrutan, yang seharusnya memberikan early warning
dalam opini yang diberikannya tersebut agar pihak-pihak yang
berkepentingan pada laporan keuangan yang telah diaudit tidak
salah berinvestasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai