EMKM
PSAK
SYARIAH
SAK EP
SAK SAP
IFRS ENTITAS PRIVAT
1 JANUARI 20222009
19 MEI 20092009 DIREVISI
30 Bab 35 Bab
LEBIH
Bab 5 Laporan Penghasilan Bab 17 Aset Tetap Bab 30 Mata uang pelaporan & transaksI
Komprehensif dan Laporan L/R dlm mata uang asing
Bab 6 Laporan Perubahan Ekuitas Bab 18 Aset tak berwujud Bab 31 Hiper inflasi
selain goodwill
Bab 7 Laporan Arus Kas Bab 19 Penggabungan usaha & goodwill Bab 32 Peristiwa setelah akhir periode
Bab 8 Catatan atas Lap Keu Bab 20 Sewa Bab 33 Pengungkapan pihak yang
Bab 9 LK Konsolidasi dan LK sendiri mempunyai hubungan istimewa
Bab 10 Kebijakan akuntansi, estimasi Bab 21 Kewajiban diestimasi Bab 34 Aktiva Khusus
dan kesalahan dan kontijensi
Bab 11 Instrtumen Keu. Dasar Bab 22 Liabilities dan Ekuitas
Bab 12 Instrumen Keu. lainnya Bab 23 Pendapatan
Bab 24 Hibah Pemerintah
Bab 13 Persediaan Bab 25 Biaya Pinjaman
No Keterangan SAK EP SAK ETAP
1 Aset dan liabilitas kontinjensi Diatur tersendiri Tidak diatur
2 Total penghasilan komprehensif Diatur tersendiri Tidak diatur
3 Konsep pengukuran dan pengakuan awal aset dan Diatur lebih detail Tidak diatur
liabilitas, dan pengukurannya selanjutnya untuk aset
dan liabilitas keuangan, aset non keuangan
4 Penyajian laporan keuangan :
a.Penyusunan a.Tang.jwb manajemen a.Tidak diatur
b.Cakupan untuk entitas individual/kelompok b. Diatur lebih detail b.Tidak diatur
c.Laporan Komprehensif bagian dr lap.keu.lengkap c. Diatur lebih detail c.Tidak diatur
5 Kebijakan akuntansi dan estimasi kesalahan Diatur lebih spesifik Tidak diatur secara spesifik
6 Instrumen keuangan Diatur ldetail dan kompleks Hanya instrumen tertentu
7 Persediaan Pengaturan dan Pengaturan dan pengukuran
pengkuran ,kecuali aset sama
biologis berdasarkan nilai
wajar
8 Imbalan kerja Diatur lebih detail Tidak diatur
9 Pajak tangguhan Diatur lebih detail Tidak diatur
Panjabaran valuta asing Kebijakan akuntansi boleh Revaluasi berdasarkan aturan
10 Aset Tetap melakukan revaluasi pemerintah
11 Aset tak berwujud Diatur lebih detail Tidak diatur
1.Laporan Posisi
Keuangan
1.Neraca 2.Laporan Laba - Rugi
2.Laporan Laba-Rugi dan Penghasilan
Bab 3,4,5,6,7,8 Komprehensif lainnya
3.Perubahan Ekuitas
4.Laporan Arus Kas 3.Perubahan Ekuitas
(metode tak langsung) 4.Laporan Arus Kas
5.Catatan atas Laporan (metode tak langsung &
Keuangan Langsung)
5.Catatan atas Laporan
Keuangan
ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kas dan setara kas Utang Usaha dan utang lainnya
Piutang Usaha dan Piutang lainnya Liabilitas keuangan
Aset Keuangan Liabilitias dan aset untuk pajak kini
Persediaan Liabilitas pajak tangguhan
Provisi
Aset Tetap Kepentingan non pengendali ( disajikan sebagai
Properti Investasi (dicatat Bia.Perolehan bagian Ekuitas secara terpisah dari Ekuitas yg
dikurangi Akm Depresiasi dan Akm dapat didistribusikan kepada pemilik Entitas
Penurunan nilai ) induk )
Properti Investasi ( dicatat pada nilai wajar Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
melalui laba –rugi ) Entitas induk
Aset Tak Berujud
Aset Biologis (dicatat pada nilai wajar melalui
laba-rugi & yg dicatat pada bia perolehan –
Akm depreasi/penurunan nilai )
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi pada pengendalian bersama entitas
BAB 4 Grup ABC : Laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2022
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Keterangan Catatan 2022 2021 2020
Untuk Entitas menyajikan, dalam laporan laba rugi dan saldo laba, item berikut ini sebagai
tambahan
atas informasi yang disyaratkan oleh Bab 5 Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba
Rugi:
•(a) saldo laba pada awal periode pelaporan;
•(b) dividen yang diumumkan dan dibayarkan atau terutang selama periode;
•(c) penyajian kembali saldo laba untuk koreksi kesalahan periode sebelumnya;
•(d) penyajian kembali saldo laba untuk perubahan kebijakan akuntansi; dan
Atas Laporan Keuangan dalam SAK EP diatur pada Bab 8.
Struktur Catatan atas laporan keuangan:
1.menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan;
TEHNIK EVALUASI
1.Discounted Cash Flow
2. Fair Value Collateral Penilaian Penurunan Penilaian Penurunan
3.Arus kas dari kombinasi Nilai secara Individual Nilai secara Kelompok
Operasional & Agunan/Klaim
Asuransi
Entitas memilih Pengakuan dan Pengukuran Pengungkapan
dari salah satu
dari:
SAK EP : Pengungkapan dilakukan sesuai
Bab 11 –Instrumen Keu.dasar dengan prsayaratan sebagaimana
Bab 12 –Instrumen Keuangan diatur dalam :
lainnya 11.39 - 11.44 dan 12.26 – 12.29
Kebijakan Akuntansi Apapaun kebijakan akuntansi yang
dipilih
PSAK 55 :
Instrumen Keuangan :
Pengakuan dan Pengukuran
11.3. Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan liabilitas
keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lainnya
Pengukuran awal Nilai Wajar
1. Aset keuangan diukur nilai wajar Pengukuran awal Nilai Wajar+
3. Pinjaman yang diberikan atau Piutang
melalui Laba Rugi (FVPL) Biaya transaksi ( selain FVPL)
Contoh :1
Tersedia harga pasar aktif tanpa biaya dan upaya yang berlebihan – menggunakan nilai wajar
Tanggal 5 Oktober 2022 PT Dian Sasa membeli investasi saham Golden Gold 100 lot saham
( 1 lot @ 500 lembar ) dengan @ Rp 5.000,-. Pada akhir tahun 2022 harga saham Golden
Gold tercatat @ Rp 5.250
Tanggal 5 Oktober 2022 :
(D) Investasi Saham Golden Gold Rp 250.000.000.
(( 100 x 500 ) x Rp 5.000 )
(K) Kas Rp 250.000.000
Contoh : 2
PT Baby memperkirakan pada akhir Januari 2023 membutuhkan 25.000 USD untuk pembelian besi batangan sebagai
bahan bangunan atas konstruksi gedung yang akan dimulai pembangunannya di pertengahan Januari 2023. Di tengah isu
resesi dunia, pada tanggal 1 Nov ‘22 PT Baby membeli forward contract 90 hari dg bank Mandiri untuk membeli 25.000
USD pada akhir Jan 2023 dengan kurs 1 USD = Rp 14.500 sesuai kurs hari ini. 31 Desember 2022 Forward Contrak
USD/IDR untuk 30 hari dg kurs 1 USD = Rp 15.350
31 Jan 2023 PT Baby melaksanakan forward contract. Kurs hari ini 1 USD = Rp 15.500. –diselesaikan dengan kas net
31 Jan 2023 PT Baby membeli besi batangan senilai 25.000 USD tunai.
PT Baby menggunakan besi tsb utk pembangunan gedung dan pembangunan gedung selesai pada
akhir Nov. 2023. dengan biaya Rp 2.500.000.000
Bangunan Rp 2.500.000.000
Bangunan dlm konstruksi Rp 2.500.000.000
Kas Rp 3.000.000.000
Bangunan Rp 2.500.000.000
Laba penjualan bangunan Rp 500.000.000
SAK EP
2.Provisi diamortisasi menggunakan Tahun Pokok Bunga Total Bunga Amortisasi Amortised
suku bunga efektif EIR Provisi Cost
Pinjaman kontraktual 10.000.000
(9.900.000 ) 9.900.000
Provisi 1% 100.000
Pencairan 9.900.000
2020 1.000.000 100.000 1.021.000 21.000 9.921.000
Suku bunga kontrak 10,00 %
Effective interest rate 10,32 %
2021 1.000.000 100.000 1.024.000 24.000 9.945.000
1.Catt : Entitas harus mencari suku bunga efektif dari cash flow (IRR)
TANGGUNGJAWAB
ATAS LK
DASAR
PENYUSUNAN LK
LK KONSOLIDASI
& LAP.SENDIRI
Laporan Keuangan Konsolidasian 2.Menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya
adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk
terjadi karena adanya perusahaan memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
(perusahaan induk) yang memiliki penghasilan investasi, atau keduanya; dan
anak perusahaan dan dapat 3.Mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya
mengendalikan anak perusahaan. berdasarkan nilai wajar. Ketika suatu entitas merupakan entitas
investasi, entitas tersebut tidak mengonsolidasi entitas anaknya,
yang dilakukannya adalah mengukur investasi dalam entitas anak
Syarat : berdasarkan nilai wajar melalui laporan laba rugi
DIATAS 20 %
METODE
EKUITAS
Mark to market
NILAI
WAJAR
METOD
E
BIAYA
DIBAWAH 20 %
1 Jan 2022: PT Antura membeli 20% kepemilikan saham di PT Zion senilai Rp 400 jt. Saat itu nilai buku dr ekuitas/Aset
Netto PT Zion Rp 2.000 jt. Semua aset dan liabilitas PT Zion sudah sesuai dengan nilai wajarnya, kecuali terdapat mesin
yang nilainya terlalu rendah Rp 250 jt. Mesin tsb memiliki sisa masa manfaat 5 tahun.
Perhitungan: akuisisi 20%*(2.000 jt + 250 jt) = 450 jt. Mesin disesuaikan nilainya sebesar Rp 250 jt, shg penyesuaian
beban penyusutan mesin (metode garis lurus) Rp 250 jt/5 th = Rp 50 jt/th.
(D) Investasi di entitas asosiasi Rp 450 jt
(K) Kas Rp 450jt
31 Des 2022: PT Zion melaporkan laba bersih Rp 150 juta, Umumkan dividen 30 %
(D) Investasi di entitas asosiasi (150 jt – 50 jt ) 20% = Rp 20 jt
(K) Pendpt dr investasi di entitas asosiasi Rp 20 jt
PENGUKURANNHYA
Pengukuran awal
Biaya perolehan = harga beli + biaya yang dapat diatribusikan langsung
dan biaya transaksi lainnya
Jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar properti dan nilai kini
pembayaran sewa minimum - hak atas properti berdasarkan sewa (sewa
pembiayaan dan sewa operasi)
Pengukuran selanjutnya
Nilai wajar: dengan perubahan dicatat di laba rugi (tanpa biaya atau
upaya berlebihan), tdk disusutkan Bukan Perubahan Kebijakan
Atau sesuai Bab 17 Aset Tetap model biaya = biaya perolehan –
akumulasi penyusutan – akumulasirugi penurunan nilai
Model Nilai Wajar
PT Jack membeli sebidang tanah seluas 500 m2 senilai Rp 1 M pada tanggal 1 Maret 2022. Biaya notaris dan pajak Rp 25
juta. Atas tanah tersebut dibangun 10 unit toko menghabiskan biaya Rp 300 juta / perunit .Pada 1 Mei 2022, 10 unit toko
siap disewakan bulanan senilai Rp 30 jt. 1 Juni 2022 ke 10 unit toko disewa 7 bulan dengan dibayar di muka. PT Jack
mengakui toko tersebut sebagai properti investasi dan memilih menggunakan model nilai wajar. Penyewaan 10 unit toko
diakui sebagai sewa operasi.
1 Juni 2022 :
(D) Kas 30jt x 10 unit x 7 bln= Rp 2.100.000.000
(K) Pendapatan sewa diterima di muka Rp 2.100.000.000
31 Des 2022
(D) Pendapatan sewa diterima di muka Rp 2.100.000.000
(K) Pendapatan sewa Rp 2.100.000.000
Pada akhir tahun 2022 nilai wajar toko tersebut berdasarkan transaksi di bulan Desember di toko sekitarnya sebelah senilai
Rp 4.500.000.000.
perbandingan laporan fiskal dan komersial di atas jelas terlihat , perbedaan pengakuan Tarif PPh x Selisih Laba Kena Pajak
pendapatan di 2021 mengakibatkan terjadinya perbedaan laba kena pajak sebesar = 30% x 50,000,000
Rp 50,000,000. Perbedaan laba fiskal dan komersial tersebut akan mengakibatkan = Rp 15,000,000
peningkatan Utang PPh di 2022 nanti sebesar:
CONTOH 3 :
Neraca komersial tahun 2020, PT. BOMY mengakui adanya Pengakuan Aset Pajak Tangguhan 2020
utang penukaran point belanja yang belum dibayar sebesar Rp 25 (D) Aset Pajak tangguhan 7.500.000
juta yang kemungkinan akan diklaim oleh pelanggan di 2021. Di (K) Utang pajak penghasilan 7.500.000
sisi lainnya, PT. BOMY juga mengakui “Harga Pokok Penjualan”
handuk (sebagai penukar point) sebesar yang sama dalam
Laporan Laba-Rugi ( Rp 25 juta ). Sedangkan dalam Laporan Anggap total klaim point belanja yang ditukarkan oleh
Laba-Rugi fiskal, Harga Pokok Penjualan (HPP) handuk yang pelanggan, di 2021, memang mencapai Rp 25 juta
belum sungguh-sungguh terjadi tidak boleh diakui di 2020 seperti yang di perkirakan, dan ada laba fiskal sebesar
(sesuai ketentuan pajak). Rp 20 juta di periode 2021, maka aset pajak tangguhan
yang diakui di 2020 dihapuskan (istilahnya“dipulihkan”)
dengan mengkreditkannya (melawankannya)
dengan Utang PPh 2021.
Perbedaan saat pengakuan “utang point belanja yang belum Jurnalnya adalah sbb:
dibayar” dalam neraca fiskal dan neraca komersial PT. BOMY (D) Biaya PPh 20,000,000
mengakibatkan perbedaan pengakuan harga pokok penjualan (K) Aset Pajak Tangguhan 7,500,000
(HPP) handuk (sebagai penukar point) dalam laporan laba- (K) Utang PPh 12,500,000
ruginya. Perbedaan saat pengakuan HPP ini menyebabkan laba (Catatan: Utang PPh = Utang PPh 2021 – Aset Pajak
kena pajak yang LEBIH BESAR Rp 25,000,000 jika dibandingkan Tangguhan 2020 = 20,000,000 – 7,500,000 =
dengan laporan komersial di 2020. Selisih Rp 25,000,000 ini akan 12,500,000.)
bisa dipulihkan di 2021—saat pelanggan mengklaim point
belanja. Jika tarif efektif PPh di 2021 nanti 30%, maka PT. BOMY
dapat mengakui adanya “Aset Pajak Tangguhan” (deferred tax
Laba kena pajak (lap.fiskal) lebih besar dari laba kena
asset) sebesar:
pajak ( lap. komersial ) , maka selisih tersebut sebagai
Tarif efektif PP x Selisih Laba kena pajak
Aset Pajak Tangguhan ( Deferred Tax Asset)
30% x 25.000.000 = 7.500.000
Pada Sewa
Pembiayaan aset
diakui oleh penyewa SEWA PEMBIAYAAN
Sewa Operasi
dan diperlakukan
SEWA OPERASI hanya mengakui
sebagai aset tetap
pembayaran sewa
sebagai beban sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara subtansial
seluruh resiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Klasifikasi sewa pembiayaan :
a. Sewa mengalihkan kepemilikna aset kepada penyewa pada akhir masa sewa
b. Penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibanding nilai wajar
pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut
akan dilaksanakan
c. Masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hak milik tidak dialihkan
d,Pada awal sewa nilai sekarang dari jumlah pembayaran sewa minimum secar subtansial menmdekati seluruh nilai
wajar aset sewaan
e.Aset sewaan bersifat khusus dan hanya penyewa yang dapat menggunakan tanpa perlu modifikasi besar
Goodwil adalah suatu bagian aset dalam neraca keuangan
7 perusahaan, yang masuk dalam kategori aset yang tidak
berwujud.
GOODWIL