Abstrak
Proyek pengembangan perangkat lunak merupakan kegiatan temporer yang mempunyai target penyelesaikan
untuk menghasilkan suatu produk perangkat lunak agar dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.
Karena mempunyai target waktu penyelesaian sehingga diperlukan alat untuk memonitor dan mengontrol selama
proyek berlangsung sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk proses monitoring dan kontroling pelaksanaan proyek yaitu
perangkat lunak Microsoft Project.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu perencanaan yang meliputi pemilihan model penjadwalan, menentukan
aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan, relasi antar aktifitas, sumberdaya yang dibutuhkan untuk setiap aktifitas,
biaya setiap sumberdaya yang digunakan dan diakhir dengan menyiapkan baseline proyek.
Langkah berikutnya yaitu monitoring dan kontroling yang meliputi menentukan periode monitoring, menghitung
earned value proyek selama periode monitoring sehingga dapat diketahui status proyek.
Keyword: Perangkat lunak, Microsoft Project, baseline, earned value
Langkah-langkahnya yaitu
- Schedule model management: yang
dibutuhkan yaitu kalender proyek, nama
proyek, sumber daya yang dibutuhkan,
satuan yang digunakan dalam sumber daya
tersebut
- Define milestones, define activities: yang
dibutuhkan yaitu id aktifitas, nama
aktifitas, indek resiko dalam tiap aktifitas, Gambar 2: contoh simbul aktifitas
milestones, daftar resiko, WBS (work dalam PDM. [1]
breakdown structure) dengan work
packagenya. .3 Critical Chain Method (CCM)
- Sequence activities: yang dibutuhkan yaitu CCM dibangun berdasarkan CPM yang
ketergantungan dalam bentuk finish to mempertimbangkan alokasi sumber daya, leveling
start. sumber daya dan durasi aktifitas yang tidak pasti.
- Estimate activity resources: yang CCM memperkenalkan metode buffer. Dalam CCM
dibutuhkan yaitu: memasukkan sumber ada 3 tipe buffer:
daya dalam tiap-tiap aktifitas, ketersediaan
- Feeding buffer: menambahan durasi ke
jalur tidak kritis ke jalur kritis proyek.
- Resource buffer: informasi dari aktifitas
yang akan selesai ke aktifitas berikutnya
untuk menyiapkan sumber daya yang
dibutuhkan.
- Project buffer: durasi yang ditambahan ke
aktifitas terakhir proyek dengan tanggal
akhir pengiriman hasil proyek.
Contoh Critical Chain dapat dilihat di gambar
berikut: Gambar 4: contoh rolling wave
planning
.2 Teknik Agile
Teknik ini hampir sama dengan teknik rolling wave,
yaitu teknik yang menekankan pada pencapaian
hasil sehingga dapat digunakan dengan cepat dan
interatif.
Teknik agile terdiri dari banyak siklus, yang tiap-
taip siklus mempunyai durasi antara dua sampai
empat minggu. Setiap satu siklus dinamakan sprint.
Inti dari teknik agile adalah keterlibatan key
stakeholders, konsumen dan produk yang dihasilkan
dalam setiap siklus.
Gambar 3: Contoh CCM. [1]
.3 Program Evaluation and review technique
Perbedaan antara CCM dengan CPM yaitu
(PERT)
• Kesadaran akan adanya risiko tak terduga Prinsipnya dengan CPM dan PDM yaitu focus
yang signifikan selama proyek yang kepada durasi suatu aktifitas. PERT mengijinkan
membutuhkan tindakan proaktif. random durasi pada aktifitasnya dan durasi yang
• Fokus pada hal-hal yang jadi perhatian mempunyai bobot.
manajerial. Untuk aktifitas yang tidak pasti, PERT
• ketergantungan kepada ketersediaan menggunakan tiga durasi estimasi yaitu optimistic
sumber daya sebanding dengan logika duration (OD), most likely duration (MD) dan
urutan aktifitas. pessimistic duration (PD). Cara menghitungnya
• Buffer yang ada di setiap aktifitas akan di dengan rumus :
serap berdasarkan besarnya resiko pada
setiap aktifitas. Activity Duration = (OD+ 4MD, PD)/6
.4 Monte Carlo Simulation
Teknik ini menekankan pada ketidakpastian durasi,
ii. Teknik penjadwalan biaya, resource dan lainnya. Dengan menggunakan
Terdapat empat teknik penjadwalan, yaitu resiko yang ada di register resiko, suatu aktifitas di
.1 Rolling wave planning estimasi durasinya. Distribusi probabilitas bisa di
Teknik yang memecah jadwal menjadi lebih detail masukkan ke tiap-tiap aktifitas dengan
hanya untuk jadwal-jadwal yang waktunya dekat. mempertimbangkan level keyakinan stakeholder.
Hal ini berdasarkan asumsi bahwa aktifitas-aktifitas
yang terdekat saja yang mempunyai informasi lebih
akurat dibandingkan aktifitas-aktiitas yang akan
dilakukan lebih lama dari jangka waktu sekarang.
Contohnya aktifitas yang lebih detail hanya untuk
durasi 60 hari kedepan.
• Training tim proyek terkait dengan aturan-
aturan, prosedur yang ada dan perangkat
lunak yang digunakan.
Rencana manajemen model penjadwalan meliputi :
Status Biaya
Status Biaya
Status Sumber Daya
Status Biaya
[2] Project Management Institute, A Guide to the
Project Management Body of Knowledge: 5th
Edition, Project Management Institute Inc., 2013.
[3] Howard, Ben, Project 2013 Plain & Simple,
O’Reilly Media Inc, 2013.
[4] Carl Chatfield PMP and Timothy Johnson
CMTS, Step by Step Microsoft Project 2013,
Microsoft Press, 2013
IV. Kesimpulan
Diperlukannya perangkat lunak sebagai alat untuk
monitoring dan controlling proyek yang sedang
berjalan.
Dengan memonitoring proyek yang sedang berjalan,
dapat diketahui status proyek saat ini dibandingkan
baseline ketika proyek akan dimulai, dengan
mengetahui status proyek, dapat diantisipasi
keterlambatan yang terjadi agar proyek dapat
berjalan sesuai waktu yang ditentukan dan biaya
yang sudah ditetapkan.
Monitoring proyek tidak menjamin proyek akan
selesai tepat waktu dan tidak over budget, akan
tetapi dengan monitoring proyek akan dapat di
estimasi varian biaya dan waktu proyek
dibandingkan dengan baseline selama proyek
berlangsung sehingga dapat dengan segera
mengantisipasinya.
V. Daftar Pustaka
[1] Project Management Institute, Practice Standard
for Scheduling, Project Management Institute Inc.,
2011.