EFISIENSI PASAR
TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI
OLEH :
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
PASAR EFISIEN
Pengertian Pasar Efisien
Pasar yang efisien didefinisikan sebagai pasar dimana harga sekuritasnya telah
mencerminkan semua informasi yang relevan. Dimana semakin cepat informasi baru
tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan
demikian akan sangat sulit atau bahkan hampir tidak mungkin bagi para pemodal untuk
memperoleh tingkat keuntungan di atas normal secara konsisten dengan melakukan
transaksi perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam artian ini sering juga disebut
sebagai efisiensi internasional. Dalam pasar yang efisien, perubahan harga saham
mengikuti pola random walk. Seperti penemuan ide-ide besar lainnya, konsep dasar
pasar modal yang efisien merupakan produk sampingan penemuan yang kebetulan.
Perubahan harga diwaktu yang lalu tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan
perubahan harga di masa yang akan dating. Taksiran terbaik harga besok pagi adalah
harga hari ini.
Tiga Bentuk Teori Pasar Modal Yang Efisien
Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar modal yang harga
sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Fama (1970)
mengklasifikasikan informasi menjadi tiga tipe, yaitu (i) past price changes (perubahan
harga diwaktu yang lalu), (ii) informasi yang tersedia kepada publik (public information),
dan (iii) informasi yang tersedia baik kepada publik maupun tidak (public and private
information).
Ada tiga bentuk/tingkatan untuk menyatakan efisiensi pasar modal. Pertama
adalah keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi yang ada pada
catatan harga diwaktu yang lalu. Dalam keadaan seperti ini pemodal tidak bisa
memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan menggunakan trading rules
yang berdasarkan atas informasi harga diwaktu yang lalu. Keadaan ini disebut sebagai
bentuk efisiensi yang lemah (weak form effiency).
Tingkat efisiensi kedua adalah keadaan dimana harga-harga bukan hanya
mencerminkan harga-harga diwaktu yang lalu, tetapi semua informasi yang
dipublikasikan. Keadaan ini disebut sebagai bentuk efisiensi setengah kuat (semi
strong). Dengan kata lain, para pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan
diatas normal dengan memanfaatkan public information.
Bentuk ketiga adalah bentuk efisiensi yang kuat (strong forms) dimana harga tidak
hanya mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, tetapi juga informasi yang
bisa diperoleh dari analisa fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Dalam
keadaan semacam ini pasar modal akan seperti rumah lelang yang ideal : harga selalu
wajar dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik
tentang harga saham. Kebanyakan pengujian bentuk ini dilakukan terhadap prestasi
berbagai portofolio yang dikelola secara profesional.
Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Nilai Intrinsik Sekuritas
Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan informasi laporan
keuangan berasal dari praktek analisis sekuritas yang mencoba menemukan sekuritassekuritas dengan harga yang kurang benar. Sekuritas-sekuritasyang dihargai kurang
benar merupakan sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya
atau nilai fundamentalnya. Untuk kontek seperti ini maka efisiensi pasar diukur dari
seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai intrinsiknya. Dengan
demikian suatu pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar
yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya. Menurut
Beaver (1989).
Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi Dari Ekspektasi Harga
Suatu
pasar
sekuritas
dikatakan
efisien
jika
harga-harga
sekuritas
mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Definisi dari Fama (1970) ini
menekankan pada 2 aspek, yaitu fully reflect dan information available. Pengertian
dari fully reflect menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan
informasi yang ada. Pasar dikatakan efisien jika dengan menggunakan informasi yang
tersedia (informasi available), investor-investor secara akurat dapat mengekspektasi
harga dari sekuritas bersangkutan.
Farma sendiri menyadari bahwa definisinya sulit dibuktikan secara empiris, karena
dibutuhkan suatu benchmark yang menunjukkan akurasi dari ekspektasi harga semua
investor.
Farma
mengusulkan
dibutuhkannya
suatu
model
ekuilibrium
untuk
demikian hasil uji empiris ini menjadi uji gabungan (joint test) antara model ekuilibrium
yang digunakan (misalnya CAPM) dengan efisiensi pasar. Tanpa adanya model
ekuilibrium ini, maka hipotesa pasar efisien tidak dapat diuji.
Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi
Definisi efisiensi pasar sebelumnya hanya menekankan pada akurasi dari harga
ekspektasi, tetapi mengabaikan isu dari penyebaran informasi dan mengasumsikan
bahwa semua investor mempunyai pengharapan yang sama atau kepercayaan yang
sama. Definisi tersebut mempunyai permasalahan, yaitu jika ternyata investor
mempunyai ekspektasi yang heterogen (berbeda), maka akan timbul pertanyaan
ekspektasi siapa yang akan digunakan. Dengan adanya kepercayaan yang berbeda,
maka harga sekuritas tidak lagi fully reflect. Semua informasi yang tersedia disebabkan
karena masing-masing investor mempunyai informasi dan pengharapan atau
ekspektasi yang berbeda-beda.
Definisi Efisiensi Pasar Didasarkan pada Proses Dinamik
Definisi
efisiensi
mempertimbangkan
pasar
distribusi
yang
informasi
didasarkan
yang
tidak
pada
simetris
proses
dan
dinamik
menjelaskan
d. Dengan teori ekspektasi rasional yang menjelaskan bahwa investor yang tidak
mempunyai informasi privat akan mendapatkan informasi tersebut dengan
mengamati lewat perubahan harga yang terjadi.
Alasan-Alasan Pasar Yang Efisien Dan Tidak Efisien
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar
efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa yaitu Investor adalah penerima harga,
yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat
mempengaruhi harga dari suatu sekuritas; Informasi tersedia secara luas kepada
semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh
informasi tersebut murah. Umumnya pelaku pasar menerima informasi lewat radio,
koran atau media masa lainnya, sehingga informasi tersebut dapat diterima pada saat
yang bersamaan.; Informasi yang dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap
pengumuman informasi sifatnya randomsatu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan
secara acak (random) mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan
emiten akan mengumumkan informasi yang baru.; Investor bereaksi dengan
menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga dari sekuritas
berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai
keseimbangan yang baru.
Sebaliknya jika kondisi-kondisi tersebut tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak
efisien dapat terjadi. Dengan demikian, pasar dapat menjadi tidak efisien jika kondisikondisi berikut ini terjadi yaitu: Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat
mempengaruhi harga dari sekuritas;Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat
akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya
terhadap suatu informasi yang sama. ;Informasi yang disebarkan dapat diprediksi
dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku pasar. ;Investor adalah individual-individual
yang lugas dan tidak canggih. Untuk pasar yang tidak efisien, masih banyak investor
yang bereaksi terhadap informasi secara lugas, karena mereka mempunyai
kemampuan yang terbatas didalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi
yang diterima. Karena mereka tidak canggih, maka sering kali mereka melakukan
keputusan yang salah yang akibatnya sekuritas bersangkutan dinilai secara tidak tepat.