Anda di halaman 1dari 2

SIGNALING THEORY

Signaling theory adalah teori mengenai naik turunnya harga di pasar, sehingga berakibat
kepada keputusan investor di masa yang akan datang. Signaling theory adalah teori mengenai
signal-signal yang timbul dari keputusan yang dibuat perusahaan.

(Fahmi I. 2013. Rahasia Saham dan Obligasi. Alfabeta, bandung.)

Sesuai dengan signaling theory, perusahaan yang mampu menghasilkan laba cenderung
meningkatkan jumlah utangnya, karena tambahan pembayaran bunga akan diimbangi dengan laba
sebelum pajak.

Suatu perusahaan yang memprediksi labanya rendah akan cenderung untuk menggunakan
tingkat utang yang rendah. Utang perusahaan yang tingg akan meningkatkan kemungkinan perusahaan
mengadapi kesulitan keuangan. Semakin sukses suatu perusahaan, kemungkinan akan menggunakan
lebih banyak utang. Perusahaan ini dapat menggunakan tambahan bunga untuk mengurangi pajak atas
laba perusahaan yang lebih besar. Semakin aman perusahaan dari segi pembiayaan, tambahan utang
hanya meningkatkan sedikit risiko kebangkrutan. Dengan kata lain, perusahaan yang rasional akan
menambah utang jika tambahan utang dapat meningkatkan laba.

Investor yang rasional akan memandang bahwa peningkatan nilai perusahaan berasal dari
penggunaan utang yang tinggi. Dengan demikian investor mungkin akan menawarkan harga saham yang
lebih tinggi setelah perusahaan menerbitkan utang untuk membeli kembali saham yang beredar.
Dengan kata lain investor memandang utang sebagai sinyal dari perusahaan.

(sudana, manajemen keuangan perusahaan teori & praktik, erlangga, 2011, Surabaya, hal 153)

Teori Sinyal

MM berasumsi bahwa setiap orang baik investor maupun manajer, memiliki informasi yang
sama tentang prospek suatu perusahaan. Hal ini disebut sebagai informasi simetris. Namun, pada
kenyataannya manajer sering kali memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan dengan investor luar.
Hal ini disebut sebagai informasi assimetris.

Perusahaan dengan prospek yang sangat cerah lebih memiliki untuk tidak melakukan
pendanaan melalui penawaran saham baru, sementara perusahaan dengan prospek yang buruk
memang menyukai pendanaan dengan ekuitas luar. Secara garis besar, pengumuman penawaran saham
biasanya dianggap sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan kurang cerah menurut penilaian
manajemennya. Selanjutnya, hal ini menunjukkan bahwa ketika perusahaan mengumumkan suatu
penawaran saham baru, maka yang lebih sering terjadi, harga sahamnya akan mengalami penurunan.
Menurut brigham & Houston teori sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen suatu
perusahaan untuk memberikan petunjjuk kepada investor mengenai prospek perusahaan tersebut.

(brigham Houston, 2011, dasar-dasar manajemen keuangan buku 2 edisi 11, salemba empat, Jakarta hal
186)

Anda mungkin juga menyukai