PROYEK
KELOMPOK 2
1. Kurniasari (C1B021024)
2. Rapiah sani(C1B021025)
3. Atika Putridinanti (C1B021029)
4. Dian Tanita Putri (C1B021032)
5. Wida Anggun Kartika (C1B021091)
6. Nafis Noor Hafizhoh (C1B021104)
ARTI PENTING MANAJEMEN PROYEK
Proyek yang memerlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk diselesaikan
biasanya dikembangkan di luar system produksi normal.Organisasi proyek dalam perusahaan
dapat disiapkan untuk menangani pekerjaan-pekerjaan tersebut dan terkadang dibubarkan
Ketika proyeknya sudah selesai. Pada kesempatan lainnya, manajer menganggap proyek
hanya bagian dari pekerjaan mereka. Manajemen proyek melibatkan tiga fase yaitu :
Pengorganisasian proyek mungkin dapat berguna ketika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat waktu
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini
3. Pekerjaan berisikan tugas-tugas rumit yang salit terkait yang memerlukan kemampuan khusus
4. Proyek bersifat sementara, namun penting bagi organisasi
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi
MANAJER
PROYEK
Manajer proyek memiliki visibilitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan dan bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa :
1. Semua aktivitas-aktivitas yang diperlukan selesai dalam urutan yang benar dan tepat waktu;
2. Proyek sesuai dengan anggaran;
3. Proyek memenuhi tujuan terkait kualitas;
4. Orang yang ditugaskan pada proyek menerima motivasi, arahan, dan informasi yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaannya. Hal ini berarti bahwa manajer proyek harus menjadi
pelatih dan penghubung yang baik, dan mampu untuk mengorganisasi aktivitas-aktivitas dari
berbagai disiplin.
Manajer proyek terkadang berurusan dengan :
1. Penawaran hadiah dari kontraktor;
2. Tekanan untuk mengubah laporan status untuk menutupi kenyataan penundaan;
3. Laporan palsu untuk pembebanan waktu dan pengeluaran; serta
4. Tekanan untuk mempromosikan kualitas agar memperoleh bonus atau menghindari penalti
terkait dengan jadwal.
STRUKTUR
PERINCIAN
KERJA
Tim manajemen proyek memulai tugasnya dengan baik sebelum pengeksekusian proyek
sehingga sebuah rencana bisa dibuat. Salah satu Langkah pertamanya adalah membuat secara
hati-hati tujuan dari proyek, kemudian memerinci proyek tersebut ke dalam bagian-bagian yang
dapat dikelola. Struktur perincian kerja (work breakdown structure—WBS) ini menjelaskan
proyek dengan membaginya ke dalam sub komponen utama (atau tugas) yang kemudian dibagi
ke dalam komponen yang lebih detail lagi, dan akhirnya ke dalam serangkaian aktivitas serta
biaya yang terkait dengannya. Pembagian proyek ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil bisa
menjadi sangat sulit, tetapi hal itu penting bagi pengelolaan proyek dan bagi penentuan jadwal
keberhasilan. Persyaratan besar bagi orang, pasokan, dan perlengkapan juga diestimasi dalam
fase perencanaan ini.
Struktur perincian kerja umumnya menurun jumlahnya dari atas hingga ke bawah dan tersusun
seperti di bawah ini:
Tingkat :
1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitas-aktivitas (atau “paket kerja”) yang akan diselesaikan
PENENTUAN JADWAL PROYEK
Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang populer adalah grafik Gantt. Grafik Gantt (Gantt chart)
merupakan cara yang murah dalam membantu manajer memastikan bahwa :
3.Waktu aktivitas
1.Aktivitas
diestimasi dan
direncanakan
dicatat
06 6. Laporan varian
Teknik tinjauan ulang dan evaluasi program (program evaluation and review technique PERT) dan metode jalur
kritis (critical path method-CPM) dikembangkan pada 1950-an untuk membantu manajer menentukan jadwal,
mengawasi, dan mengendalikan proyek yang besar dan rumit. CPM dikenalkan pertama kali, sebagai sebuah
alat yang dikembangkan untuk membantu dalam pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di DuPont.
Secara independen. PERT dikembangkan 1958 untuk U.S. Navy (Angkatan Laut AS).
Kerangka Kerja PERT dan CPM
PERT dan CPM keduanya memiliki enam langkah dasar sebagai berikut .
PERT dan CFM penting karena mereka bisa membantu menjawab pertanyaan
pertanyaan berikut mengenai proyek dengan ribuan aktivitas.
1. Kapan seluruh proyek akan selesai?
2. Manakah aktivitas atau tugas yang penting dalam proyek-yakni, aktivitas mana yang akan menunda
keseluruhan proyek jika mereka terlambat?
4. Bagaimana probabilitasnya bahwa proyek akan selesai pada waktu yang spesifik?
5. Pada tanggal tertentu kapan pun, apakah proyek sesuai jadwal, lebih lambat dari jadwal atau lebih
cepat dari jadwal?
6. Pada tanggal tertentu yang diberikan, apakah uang yang dikeluarkan setara dengan kurang dari, atan
lebih besar dari jumlah yang dianggarkan?
7. Apakah masih tersedia sumber daya untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu?
8. Jika proyek akan diselesaikan dalam waktu yang lebih pendek, bagaimanakah can terbaik untuk
mencapai tujuan ini dengan biaya yang paling rendah?
Diagram Jaringan dan Pendekatan
Lintas Depan
Peraturan Waktu Mulai Paling Awal
Sebelum sebuah aktivitas bisa dimulai, semua aktivitas pendahulunya yang terdekat harus sudah
selesai:
• Jika sebuah aktivitas hanya memiliki aktivitas pendahulu terdekat tunggal, ES sama dengan EF dari
aktivitas pendahulunya.
• Jika sebuah aktivitas memiliki banyak aktivitas pendahulu terdekat, ES merupakan nilai maksimal
dari semua nilai EF dari aktivitas pendahulunya, yaitu :
ES = Maksimal (EF dari semua ativitas pendahulu terdekat)
Lintas Belakang
Lintas belakang (backward pass) dimulai dengan aktivitas
terakhir dalam proyek. Untuk masing-masing aktivitas,
kita pertama menentukan nilai LF-nya, diikuti dengan
nilai LS.
Waktu
aktivitas
Untuk menghitung penyebaran atau varian dari waktu penyeselesaian aktivitas, kita
Di samping mengelola sebuah proyek, tidak bisa bagi seorang manajer proyek untuk
dihadapkan pada, baik salah satu (maupun keduanya) dari situasi berikut: (1) proyek
berada dibelakang jadwal yang telah ditentukan, dan (2) waktu penyelesaian proyek
yang sudah dijadwalkan telah dimajukan. Dalam kedua situasi tersebut, beberapa atau
pun semua dari aktivitas – aktivitas yang diperlukan dipercepat (biasanya dengan
menambahkan seumber daya) untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan tenggat
waktu yan di inginkan. Proses yang diperpendek durasinya dengan cara paling murah
disebut dengan mempersiapkan (crashing) proyek.
Dengan demikian, biaya dari crashing (atau mempersingkat) sebuah aktivitas
bergantung pada sifat dari aktivitas tersebut. Manajer biasanya tertarik dalam
mempercepat sebuah proyek dengan biaya tambahan yang paling murah.
Oleh karena itu, Ketika memilih aktivitas manayang akan dipercepat, dan
seberapa banyak, kita perlu memastikan hal hal berikut :
Langkah 1: menghitung biaya singkat perminggu (atau periode waktu lainnya) untuk
masing – masing aktivitas dalam jaringan kerja. Jika biaya singkat adalah sejajar
sepanjang waktu, formula berikut bisa digunakan.
Biaya singkat periode = (Biaya singkat – Biaya normal) (3 – 11)
(waktu normal – waktu singkat)
Langkah 2: menggunakan waktu aktivitas saat ini, temukan jalur kritis dalam jaringan
proyek. Idenfitikasi aktivitas – aktivitas kritis.
Langkah 3: jika terdapat suatu jalur kritis, kemudian pilih aktivitas pada jalur
kritis ini yang (a) masih bisa dipersingkat (crashed) dan (b) memiliki biaya singkat
per periode yang paling kecil. Mempersingkat aktivitas ini selama satu periode.
Langkah 4: perbaruhi semua waktu aktivitas. Jika tenggat waktu yang diinginkan
telah tercapai, berhenti. Jika tidak, Kembali ke Langkah 2.
Sebuah tinjauan terhadap PERT dan CMP
Sebagai sebuah peninjauan diskusi kita mengenal PERT, berikut dari beberapa fitur – fitur yang
perlu diketahui oleh manajer operasi.
Keunggulan :
1. Sangat berguna ketika
menentukan jadwal dan
mengendalikan proyek yang
besar.
3. Jaringan grafik membantu
menekankan hubungan di
2. Konsep yang langsung dan
antara aktivitas proyek.
secara matematis tidak sulit.
01 02 03 04
Terdapat bahaya yang
Estimasi waktu tidak dapat terpisahkan
Aktivitas proyek cenderung menjadi
Hubungan yang ada dari menempatkan
harus benar-benar subjektif dan terlalu banyak
sebelumnya harus
dijelaskan, bersifat dipalsukan oleh penekanan pada jalur
spesifik dan ada
independen, dan manajer yang takut terpanjang, atau kritis:
dalam jaringan akan bahaya menjadi Jalur yang hampir
stabil dalam hal
yang sama. terlalu optimis atau kritis periu untuk
hubungannya.
tidak cukup pesimis. diawasi secara ketat
pula.
STUDI KASUS
General Ship Building merupakan perusahaan umum yang memiliki kontrak dengan Departemen
Angkatan Laut untuk membangun tiga kapal induk baru selama lima tahun ke depan. Selama
pembangunan kapal pertama, manajer proyek membentuk tim audit untuk mengaudit proses
konstruksi untuk tiga kapal. Setelah memiliki anggota tim audit, ia meminta agar mereka
menetapkan sebuah persyaratan sebagai dasar penilaian dalam proses audit di lapangan. Saat
meninjau dokumen kontrak, seorang anggota tim audit menemukan perbedaan antara persyaratan
minimum kontrak dan persyaratan minimum Angkatan Laut. Berdasarkan temuannya, ia telah
mengatakan kepada manajer proyek bahwa ia telah memutuskan untuk menghubungi kantor
kontrak Angkatan Laut dan memberitahu mereka tentang masalah.
STUDI KASUS