Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Proyek

Aldelia Putri Aristianti (022002101006)


M. Ammar Farras (022002101009)
Ismi Kurnia Ningsih R (022002101029)
Yovando Idlal Satrio (022002101030)
Nadila Ivanka Kristin (022002101033)
Arti penting manajemen proyek
Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu


yang melibatkan pengelolaan, perencanaan,
pengawasan, dan pengendalian suatu proyek
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Tujuan manajemen
proyek
Tujuan utama dari manajemen proyek
adalah untuk menyelesaikan proyek
dengan efektif dan efisien, serta sesuai
dengan batasan waktu, biaya, dan
kualitas yang telah ditentukan.
Manajemen proyek
melibatkan 3 fase yaitu :
1. Perencanaan : fase ini meliputi penyiapan tujuan,
penggambaran proyek dan pengorganisasian tim
2. Penentuan jadwal : fase ini berkaitan dengan orang,
uang,dan pasokan untuk aktivitas aktivitas tertentu dan
mengaitkan aktivitas satu sama lain
3. Pengendalian : perusahaan mengawasi sumber daya,
biaya, kualitas dan anggaran
Perencanaan Proyek
Pengorganisasian proyek dikembangkan untuk
memastikan program yang ada saat ini tetap berjalan
lancar
pengorganisasian proyek mungkin berguna
ketika memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang


spesifik dan tenggat waktu
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang
ada saat ini
3. Pekerjaan berisikan tugas tugas rumit yang saling terkait yang
memerlukan keterampilan khusus
4. Proyek bersifat sementara, namun penting bagi organisasi
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi
Penentuan Jadwal
Proyek
Penentuan jadwal proyek melibatkan pengurutan dan
pembagian waktu ke semua aktivitas proyek. Pada tahapan ini,
manajer memutuskan berapa lama suatu aktivitas akan
memakan waktu dan menghitung sumber daya yang diperlukan
pada masing-masing tahapan produksi
Manajer juga akan merencanakan jadwal yang berbeda bagi
kebutuhan akan personel berdasarkan pada jenis kemampuan
seperti:
manajemen
teknik
menuangkan beton, dan kebutuhan akan bahan material.
pendekatan
penentuan jadwal
Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang popular
adalah grafik Gantt. Grafik Gantt (Gantt chart) merupakan
cara yang murah dalam membantu manajer memastikan:

(1) aktivitas direncanakan,


(2) urutan kinerja didokumentasikan,
(3) waktu aktivitas diestimasi dan dicatat,
(4) waktu proyek keseluruhan dikembangkan
tujuan penentuan
jadwal PROYEK
Penentuan jadwal proyek memiliki beberapa tujuan sebagai
berikut:

1. Menunjukan hubungan dari masing-masing aktivitas dengan


yang lainnya dan dengan keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan di antara
berbagai aktivitas.
3. Mendorong pengaturan waktu realistik dan estimasi biaya
untuk masing-masing aktivitas.
4. Membantu menjadikan lebih baik penggunaan orang, uang,
dan sumber daya material dengan mengidentifikasi
kemacetan utama dalam proyek
Pengendalian proyek

Kendali proyek, seperti kendali sistem


manajemen lainnya, melibatkan pengawasan
yang ketat terhadap sumber daya, biaya,
kualitas, dan anggaran. Kendali juga berarti
menggunakan sebuah siklus umpan balik
(feedback loop) untuk merevisi rencana proyek
dan memiliki kemampuan untuk memindahkan
sumber daya ke mana pun mereka paling
dibutuhkan.
Laporan dan grafik PERT/CPM yang terkomputerisasi
banyak tersedia saat ini dari begitu banyak perusahaan
perangkat lunak yang saling bersaing. Beberapa dari
program ini yang terkenal adalah:

1. Primavera (oleh Primavera Systems, Inc.),


2. MacProject (oleh Apple Computer Corp),
3. MindView (oleh Match Ware),
4. HP Project (oleh Hewlett-Packard),
5. Fast Track (oleh AEC Software),
6. Microsoft Project (oleh Microsoft Corp.)
Program-program ini menghasilkan beragam
laporan, termasuk :

(1) perincian biaya yang detail untuk masing-


masing tugas,
(2) kurva total program buruh,
(3) tabel distribusi biaya,
(4) rangkuman biaya dan jam fungsional,
(5) peramalan bahan mentah dan pengeluaran,
(6) laporan varian,
(7) laporan analisis waktu, dan
(8) laporan status kerja.
Teknik Manajemen Proyek
(PERT dan CPM)

Teknik tinjauan ulang dan evaluasi program


dikembangkan pada 1950-an untuk membantu
para manajer menentukan jadwal, mengawasi, dan
mengandalkan proyek yang besar dan rumit. CPM
dikenalkan pertama kali, sebagai sebuah alat yang
dikembangkan untuk membantu dalam
pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di
DuPont.
KERANGKA KERJA PERT & CPM

Enam langkah dasar pada PERT dan CPM :


1. Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian kerja
2. Mengembangkan hubungan antar aktivitas (menentukan aktivitas mana yang
harus didahulukan dan mana yang harus mengikuti aktivitas lainnya)
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas
4. Menentukan waktu dan/atau estimasi biaya pada masing masing aktivitas.
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan (jalur kritis)
6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menentukan jadwal,
mengawasi, dan mengendalikan proyek
Langkah 5 (Menemukan jalur kritis)

Merupakan bagian utama dari mengendalikan proyek.


Aktivitas-aktivitas jalur kritis mewakili tugas yang akan
menunda keseluruhan proyek jika mereka tidak selesai tepat
waktu. Manajer bisa mendapatkan fleksibilitas yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas penting dengan
mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas nonpenting dan
perencanaan ulang, penentuan ulang jadwal, dan
pengalokasian ulang buruh dan sumber daya finansial.
Perbedaan PERT & CPM
Perbedaan utama diantara keduanya adalah
PERT menggunakan estimasi sebanyak tiga
kali untuk masing-masing aktivitas.
Estimasti waktu ini digunakan untuk
menghitung nilai yang diharapkan dan
standar deviasi untuk aktivitas. Sedangkan
CPM hanya memerlukan satu faktor waktu
untuk masing-masing aktivitas.
Variabilitas dalam waktu aktivitas
Kami mengadopsi pendekatan CPM untuk mengidentifikasi
waktu paling cepat dan terlama dari setiap aktivitas, dan
juga aktivitas kritis yang harus diselesaikan tepat waktu
agar proyek selesai sesuai jadwal. Namun, dalam
praktiknya, waktu aktivitas bisa beragam tergantung pada
faktor-faktor seperti keterlambatan pasokan bahan,
absensi personel, dan lain-lain. Jadi, meskipun aktivitas A
diperkirakan selesai dalam 2 minggu, kemungkinan besar
akan memakan waktu lebih lama karena berbagai faktor
tersebut. Jika aktivitas A memerlukan waktu 3 minggu dan
berada pada jalur kritis, seluruh proyek akan ditunda
hingga 16 minggu. Jika kita sudah memperkirakan selesai
dalam 15 minggu, maka kita akan melewatkan tenggat
waktu hari.
TRADEE-OFF dan MEMPERSINGKAT BIAYA-WAKTU PROYEK
Manajer proyek dapat mempercepat proyek yang
tertunda atau dijadwalkan lebih awal dengan menambah
sumber daya. Teknik CPM digunakan untuk menghitung
waktu normal atau standar untuk setiap aktivitas dalam
proyek, sedangkan waktu terpendek yang diperlukan
untuk menyelesaikan aktivitas disebut waktu crash.
Dalam manajemen proyek, crash cost mengacu pada
biaya tambahan yang diperlukan untuk memperpendek
durasi aktivitas. Jumlah di mana sebuah aktivitas bisa
dipersingkat bergantung pada sifat aktivitas tersebut.
Ada aktivitas yang tidak dapat dipersingkat sama sekali,
sementara ada aktivitas yang dapat dipersingkat secara
signifikan dengan menambah sumber daya.
contoh kasus
General Ship Building merupakan perusahaan umum yang memiliki kontrak
dengan
Departemen Angkatan Laut untuk membangun tiga kapal induk baru selama
lima tahun ke depan. Selama pembangunan kapal pertama, manajer proyek
membentuk tim audit untuk mengaudit proses konstruksi untuk tiga kapal.
Setelah memilih anggota tim audit, ia meminta agar mereka menetapkan
sebuah persyaratan sebagai dasar penilaian dalam proses audit dilapangan.
Saat meninjau dokumen kontrak, seorang anggota tim audit menemukan
perbedaan antara persyaratan minimum kontrak dan persyaratan minimum
Angkatan Laut. Berdasarkan temuannya, a telah mengatakan kepada manajer
proyek bahwa ia telah memutuskan untuk menghubungi kantor. kontrak
Angkatan Laut dan memberitahu mereka tentang masalah.
Pra- pelaksanaan project
Dalam menangani suatu project seharusnya diawali dengan perencanaan yang baik.
Seorang pemimpin projeck harus bisa melakukan perencanaan, membuat jadwal dan anggaran.
Langkah-langkah perencanaan meliputi:

1. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan-kebutuhan untuk mencapai tujuan tersebut.


2. Mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu dan
bagaimana urutan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut
3. Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen-departemen yang ada,
subkontraktor yang diperlukan dan manajer-manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas
pekerjaan yang ada 4. Membuat Jadwal untuk setiap aktivitas. Kapan aktivitas dimulai dan kapan
aktivitas harus sudah selesai.
5. Mempersiapkan Anggaran dan sumberdaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap aktivitas
6. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan persyaratan lainnya.
7. Mengestimasi waktu, biaya dan performansi penelesaian proyek.
8. Mengevaluasi dan mengaudit perjalanan project yang dipimpinya.
Penyelesaian

1. Adanya kontrak kerjasama pembangunan unit kapal


induk baru antara perusahaan pembuat kapal
(kontraktor) dengan angkatan laut sebanyak tiga unit
dalam jangka waktu pengerjaan selama lima tahun ke
depan.

2. Manajer proyek membentuk tim audit ataudapat di


katakana quality control lapang dalam mengawasi proses
kontruksi tiga unit kapal

3. Auditor menemukan temuan bahwa adanya ketidak


sesuaian antara kontrak yang dikerjakan ole pihak
kontraktor dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh
pihak angkatan laut.

Anda mungkin juga menyukai