ABSTRAK
Pelaksanaan proyek merupakan urutan dan peristiwa yang dirancang dengan baik dengan suatu
permulaan dan suatu akhir yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas. Proyek berbeda
dengan apa yang dilakukan sehari-hari karena tujuan proyek adalah tertentu, bukan peristiwa yang
rutin. Proyek Pembangunan Gedung GMIM Syaloom memiliki beberapa item pekerjaan yang bisa
dipercepat, contohnya item penggalian tanah yang semula 18 hari bisa dipercepat menjadi 15 hari,
atau lebih cepat 3 hari dari rencana awal. Percepatan dilakukan pada pekerjaan yang berada pada
lintasan kritis dengan cost slope rendah, sehingga bisa menghemat 45 hari dari durasi awal yang
direncanakan dengan biaya yang meningkat sebesar Rp.31,412,500. Pada perencanaan proyek
pembangunan kembali Gedung GMIM Syaloom ditemukan pengendalian waktu yang belum maksimal,
sehingga wawasan akan aktifitas pekerjaan proyek perlu diperluas, terutama pada proyek yang
berskala besar, dengan memahami kemajuan teknologi konstruksi yang dewasa ini telah berkembang
dengan pesat.
Kata Kunci : Lintasan Kritis, Cost Slope, Pengendalian Waktu, Proyek
49
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
tara yang mempunyai titik awal dan titik akhir, “Crash Program” biaya relatif mahal tetapi
yang melibatkan berbagai sumber daya yang cepat.
bersifat terbatas/tertentu untuk mencapai sasaran Dengan menggunakan analisa jaringan kerja,
dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan suatu dengan cepat dapat mengadakan evaluasi
proyek selalu bertujuan untuk mencapai suatu terhadap setiap perlambatan atau percepatan dari
tujuan yang mempunyai suatu titik tolak dan suatu operasi kegiatan serta pengaruhnya
suatu titik akhir, yang mana baik biaya maupun terhadap total project cost.
hasilnya harus dapat di ukur. Pertambahan biaya langsung (direct cost)
untuk mempercepat suatu aktifitas persatuan
Pengertian pengendalian waktu disebut dengan cost slope.
Menurut R. J. Mockler (1972), pengertian
pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk Cost Slope = (1)
menentukan standar yang sesuai dengan sasaran
perencanaan, merancang sistem informasi, Durasi dipercepatnya proyek
Pada saat proyek direncanakan, awalnya
membandingkan pelaksanaan dengan standar
durasi aktifitas direncanakan sumber daya yang
menganalisis kemungkinan adanya
tersedia. Bila dikemudian hari penyelesaian
penyimpangan antara pelaksanaan dan standar,
pekerjaan ini dipercepat karena alasan tertentu
kemudian mengambil tindakan pembetulan yang
seperti penambahan sumber daya yang
diperlukan agar sumber daya digunakan secara
mengakibatkan pertambahan biaya langsung, ada
efektif dan efisien dalam rangka mencapai
beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu:
sasaran.
1. Penambahan jam kerja (lembur)
.
2. Pembagian giliran kerja
Mekanisme Pengendalian
3. Penambahan tenaga kerja
Proses pengendalian 4. Penambahan/penggantian peralatan
Langkah-langkah proses pengendalian dapat 5. Penggantian/perbaikan metode kerja
diuraikan sebagai berikut : 6. Konsentrasi pada aktifitas tertentu
1. Menentukan sasaran. 7. Kombinasi dari alternative yang ada
2. Definisi lingkup kerja.
3. Menentukan standar dan kriteria sebagai Metode Diagram Preseden (Precedence
patokan dalam rangka mencapai sasaran. Diagram Method)
4. Merancang/menyusun sistem informasi,
pemantauan, dan pelaporan hasil pelaksanaan Pengetahuan umum metode diagram preseden
PDM (Precedence Diagram Method) diper-
pekerjaan.
kenalkan oleh J. W. Fondahl dari Universitas
5. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan
Standford USA pada awal dekade 60-an. Metode
terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang
PDM adalah jaringan kerja yang termasuk
telah ditentukan.
klasifikasi aktivitas berada di node atau disebut
6. Mengadakan tindakan pembetulan.
juga Activity On Node (AON). Aktivitas
Analisis Biaya dan Waktu Aktifitas Proyek dituliskan di dalam node yang umumnya
Harga satuan pekerjaan berbentuk segi empat, sedangkan anak panah
Harga satuan pekerjaan merupakan jumlah hanya sebagai petunjuk hubungan antara
harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan aktivitas yang bersangkutan dan bukan
perhitungan analisis, dimana harga bahan yang menyatakan kurun waktu aktivitas.
diperoleh dipasaran dikumpulkan dalam suatu Kelebihan metode PDM dibandingkan dengan
daftar yang dinamakan Harga Satuan Bahan, diagram panah (arrow diagram) adalah:
sedangkan upah tenaga kerja yang didapat Tidak memerlukan kegiatan fiktif/dummy
dialokasi dikumpulkan serta dicatat dalam suatu sehingga pembuatan jaringan menjadi lebih
daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan sederhana
Upah. Hubungan overlapping yang berbeda dapat
dibuat tanpa menambah jumlah kegiatan
Biaya proyek Dalam penggunaannya, PDM lebih mudah
Apabila proyek dilakukan lambat, biayanya diselesaikan dengan bantuan program komputer,
relatif rendah. Apabila proyek dilakukan secara seperti: Harvard total project manager, Project
normal, biaya relatif normal, sedangkan proyek scheduler network, Primavera project planner,
yang dilaksanakan dengan berdasarkan pada Microsoft project dan lain-lain.
50
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
51
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
Selain bentuk Bar chart, Microsoft Project Sumber daya yang diperlukan
2013 juga memfasilitasi dengan Network Contoh perhitungan untuk menentukan
Diagram seperti yang dapat kita lihat pada kebutuhan tenaga kerja:
Gambar 2. Untuk dapat menampilkan Network . Pekerjaan Kolom K1 50/50 Lantai 1
Diagram melalui Bar chart adalah dengan Diketahui: - Volume 20.300 m3
melalui menu View kemudian pilih Network - AHS - SNI
Diagram, maka akan segera ditampilkan - Durasi 17 hari
Network Diagram.
52
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
Dalam volume 20.300 m3 diperlukan tenaga Report dalam bentuk grafik atau yang lebih
kerja harian: dikenal dengan Kurva S dengan berintegrasi
Kepala Tukang = 0.570 x 20.300/17 dengan Microsoft Excel 2013 seperti yang
= 0,681 O/H terlihat dalam Gambar 4.
Pekerja = 7.300 x 20.300/17
= 8.717 O/H Pengolahan Data Pada Fase Pengendalian
Mandor = 0.250 x 20.300/17 Perhitungan cost slope
= 0.298 O/H
Contoh perhitungan:
3
Dalam volume 20.300 m biaya yang diperlukan Pekerjaan Kolom K1 50/50 Lantai 1
adalah: Volume pekerjaan = 20.300 m3
Kepala tukang = 0,681 x 17 x 100,000 Durasi normal 17 hari = 17x 8 jam = 136 jam
= 1,157,100 Harga satuan upah/m3 =
Pekerja = 8.717 x 17 x 70,000 Kepala tukang = 0.681 x 100,000
= 10,373,300 = Rp29,853
Mandor = 0.299 x 17 x 70,000 Pekerja = 8.717 x Rp. 70,000
= 355,250 = Rp.610,194
Mandor = 0.299 x Rp.70,000
Setelah kita memasukkan data upah tenaga = Rp.20,897
kerja, maka Microsoft Project 2013 akan segera Jumlah total = Rp.660,194
mengkalkulasi dan mengeluarkan hasil seperti
yang terlihat dalam Gambar 3. dimana program Biaya Total = Rp.660,194 x 20.300 m3
ini telah menghitung jumlah Cost (biaya) yang = Rp. 13,417,166
dibutuhkan sesuai dengan masing-masing Produktifitas rata-rata = 20.300/136 jam
pekerjaan yang akan dilaksanakan. = 0.149 m3/jam
Setelah semua data selesai dimasukkan, maka Daftar harga satuan upah = 0.149x 660,194
Microsoft Project 2013 juga dapat mengeluarkan = 95,692/jam
53
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
Gambar 4. Kurva S
54
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
55
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
Biafore, Bonnie., 2010. Microsoft Project 2010: The Missing Manual. Penerbit O’Reilly Media, Inc.
Dipohusodo, Istimawan.,. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Penerbit Kanisius.
Ervianto, I. Wulfram. 2006. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi., Penerbit Andi, Yogyakarta.
Happy, Robert. 2010. Microsoft Project 2010 Project, Management Real World Skills for
Certification and Beyond., Penerbit SYBEX Wilfrey Publishing, Inc.
56
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (49-57) ISSN: 2337-6732
Madcoms, 2014. Kupas Tuntas Microsoft Project 2013., Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Soeharto, Imam, 1986. Manajemen Proyek. Erlangga, Jakarta.
Sugianto, Mikael. 2012. Pengelolaan Proyek Konstruksi dengan Microsoft Project 2010 . Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta.
Tarore, H. dan Mandagi R. J. M., 2006. Sistem Manajemen Proyek dan Konstruksi (Simprokon), Tim
Penerbit JTS FT Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Zainal, A. Z., 2005. Menghitung Anggaran Biaya Bangunan., Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
57