Anda di halaman 1dari 85

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA, PERSEPSI TENTANG


KINERJA ORGANISASI, DAN PENGELOLAAN USAHA TERHADAP
PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI WANITA KARTINI
PADA SEKRETARIAT PEMKAB MAGETAN
TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh:
ANISA DIAH NUGRAINI
K7407165

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA, PERSEPSI TENTANG


KINERJA ORGANISASI, DAN PENGELOLAAN USAHA TERHADAP
PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI WANITA KARTINI
PADA SEKRETARIAT PEMKAB MAGETAN
TAHUN 2012

Oleh:
ANISA DIAH NUGRAINI
K7407165

Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Anisa Diah Nugraini. K7407165. PENGARUH PENGETAHUAN


ANGGOTA, PERSEPSI TENTANG KINERJA ORGANISASI, DAN
PENGELOLAAN USAHA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA
KOPERASI WANITA KARTINI PADA SEKRETARIAT PEMKAB
MAGETAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh yang signifikan pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang
kinerja organisasi dan persepsi anggota tentang pengelolaan usaha terhadap
partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan.
(2) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pengetahuan
anggota terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat
Pemkab Magetan. (3) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang
signifikan persepsi anggota tentang kinerja organisasi terhadap partisipasi anggota
Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan. (4) Untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan persepsi anggota tentang
kinerja pengelolaan usaha terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini
pada Sekretariat Pemkab Magetan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini


mengambil lokasi di Koperasi Wanita Kartini di jalan Jenderal Basuki Rahmat No
1 Magetan. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Wanita Kartini
pada tahun 2012 yang berjumlah 108 anggota. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat


pengaruh yang signifikan variabel pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang
kinerja organisasi, dan persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha secara
bersama-sama terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini Pada
Sekretariat Pemkab Magetan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000
< 0,05. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

anggota terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini Pada Sekretariat


Pemkab Magetan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (3)
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi anggota tentang
kinerja organisasi terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini Pada
Sekretariat Pemkab Magetan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000
< 0,005. (4) terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi anggota
tentang kinerja pengelolaan usaha terhadap partisipasi anggota Wanita Kartini
Pada Sekretariat Pemkab Magetan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas
0,000 > 0,05. Diperoleh hasil persamaan regresi berganda yaitu Y = 1,648 + 0,617
X1 + 0,709X2 + 0,737X3. Dalam persamaan regresi diperoleh koefisien regresi
untuk masing-masing variabel adalah pengetahuan anggota = 0,617; persepsi
anggota tentang kinerja organisasi = 0,709; dan persepsi anggota tentang kinerja
pengelolaan usaha = 0,737.

commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Anisa Diah Nugraini. K7407165. THE EFFECT OF MEMBERS’


KNOWLEDGE, THE MEMBERS’ PERCEPTION ON THE ORGANIZATION
PERFORMANCE, AND THE BUSINESS MANAGEMENT TO THE WANITA
KARTINI COOPERATIVE MEMBERS’ PARTICIPATION IN THE
GOVERNMENT SECRETARIAT OF MAGETAN REGENCY.

The aims of this studied were: (1) To find out the presence of significant
effect of the members’ knowledge, the members’ perception on the organization
performance and the members’ perception on the business management
performance to the members’ participation of Wanita Kartini Cooperative in the
Government Secretariat of Magetan Regency. (2) To find out the presence of
significant effect of the members’ knowledge to the members’ participation of
Wanita Kartini Cooperative in the Government Secretariat of Magetan Regency.
(3) To find out the presence of significant effect of the members’ perception on
the organization performance to the members’ participation of Wanita Kartini
Cooperative in the Government Secretariat of Magetan Regency. (4) To find out
the presence of significant effect of the members’ perception on the business
management performance to the members’ participation of the Wanita Kartini
Cooperative in the Government Secretariat of Magetan Regency.

This studied used a descriptive research method. This studied takes a


location in the Wanita Kartini Cooperative on jalan Jenderal basuki Rahmat No. 1,
Magetan. Population in this studied was the members of Wanita Kartini
Cooperative in the Secretariat of Regency government 2012, which has 108
members. The number of sample in this studied was 108 members. The data
collecting technique used in this studied was multiple regression analysis.

Based on the result of this study, it can be concluded that: (1) There was a
significant effect of the members’ knowledge, the members’ perception on the
organization performance, and the member’s perception on the business
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

management performance variables, simultaneously to the members’ participation


of Wanita Kartini Cooperative in the Government Secretariat of Magetan
Regency. It is shown by a probability value of 0.000<0.05. (2) There is a
significant effect of the members’ knowledge to the members’ participation of
Wanita Kartini Cooperative in the Government Secretariat of Magetan Regency. It
is shown by the probability value of 0.000<0.05. (3) There is a significant effect
from the members’ perception of the organization performance variable to the
members’ participation of Wanita Kartini Cooperative in the Government
Secretariat of Magetan Regency. It is shown by the probability value of
0.000<0.005. (4) There is a significant effect from the members’ perception on the
business management performance variable to the members’ participation of
Wanita Kartini Cooperative in the Government Secretariat of Magetan Regency. It
is shown by the probability value of 0.000>0.05. It is obtained a multiple
regression equation, that is Y = 1.648 + 0.617X1 + 0.709X2 + 0.737X3. In this
regression equation, it is obtained a regression coefficient for each variable, that is
the members’ knowledge = 0.617; the members’ perception on the organization
performance = 0.709; and the members’ perception on the business management
performance = 0.737.

commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai dari suatu urusan, kerjakan dengan sungguh-sungguh

urusan lain dan hanya kepada Allah kamu berharap

(QS. Al Insyirah : 6-8)

“Kesuksesan tidak akan mendatangimu, tetapi kamulah yang harus

menjemputnya”

(Marva Collins)

“Tidak banyak yang bisa kamu lakukan jika kamu hanya melakukan

sesuatu ketika perasaanmu sedang baik”

(Jerry West)

“Nasehat yang lebih mujarab bagi kita adalah menyaksikan apa yang

kita lakukan, bukan menyaksikan apa yang kita katakan”

(John D. Mitchel)

commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk:

Ibunda tercinta untuk do’a dan kasih sayangnya

Bapak (Alm) atas do’a, harapan, dan kasih sayangnya selama hidup

Kakak-Kakakku Mohammad Awaludin Yusuf & Fitri Eliza Rahmawati yang


senantiasa menginspirasiku

Mbak Mey, Mbak Ventri, Anin, Diyan, Tatak, Azmi, Santi, Rani, Sinta, Nisa
untuk kebersamaan kalian yang indah

Sahabat-sahabatku tersayang yang senantiasa mendukung Elisa, Novi, Rinta,


Kisna, Sungging, Diyan, Fafa, Nungki, yulin, yunita

Teman-teman seperjuangan PTN 07

Almamater

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


pencipta semesta alam beserta seluruh isinya atas segala limpahan rahmat, berkah
serta hidayah-Nya, sehingga skripsi yang telah disusun dengan penuh kesabaran
dan keteguhan hati ini dapat terselesaikan.

commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi banyak


mendapatkan bantuan, dorongan, motivasi serta doa dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu atas segala bentuk bantuan
tersebut, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan
ijin untuk penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta, yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini.
4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta telah
memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Sri Wahyuni, M.M, selaku Pembimbing I, yang dengan sabar
memberikan pengarahan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Sudarno S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing yang dengan sabar telah
memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
7. Segenap dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya program
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga yang telah mendidik dan
memberikan bekal ilmu pengetahuan selama ini.
8. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dan ikut berpartisipasi dalam penelitian maupun penyusunan
skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ v

HALAMAN MOTTO ................................................................................ ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. x

KATA PENGANTAR................................................................................. xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvi i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1


B. Perumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 7

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan............................ 7


commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Tinjauan Tentang Koperasi........................................................ 7

2. Tinjauan Tentang Pengetahuan Anggota .................................... 13


3. Tinjauan Persepsi Tentang Kinerja Organisasi ........................... 19
4. Tinjauan Persepsi Tentang Pengelolaan Usaha........................... 20
5. Tinjauan Tentang Partisipasi Anggota........................................ 21
Hasil Penelitian Yang Relevan................................................... 25
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 26
D. Hipotesis ....................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................

A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian....................................... 29


B. Rancangan / Desain Penelitian ...................................................... 29
C. Populasi........................................................................................ 30
D. Pengumpulan Data....................................................................... 30
E . Validasi Instrumen Penelitian...................................................... 37
F. Analisis Data............................................................................... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data .............................................................................. 46
B. Pengujian Persyaratan Analisis ..................................................... 50
C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 55
D. Pembahasan Hasil analisis Data.................................................... 60
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................
A. Simpulan ...................................................................................... 63
B. Implikasi....................................................................................... 64
C. Saran ............................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 69
LAMPIRAN ................................................................................................. 71

commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir ....................................................................... 27

commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Jumlah Anggota Koperasi Wanita Kartini ............................... 3

2. Data Jumlah anggota Koperasi Wanita Kartini secara Terperinci..... 105

commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Definisi Operasional ................................................................. 71

Lampiran 2. Angket Penelitian ..................................................................... 73

Lampiran 4. Validitas Try Out dan reliabilitas Kuesioner ............................. 77

Lampiran 5. Tabulasi Data Penelitian............................................................ 83

Lampiran 7. Statistik Data Penelitian ............................................................ 95

Lampiran 8. Hasil Uji Prasyarat dan Analisis Data........................................ 97

Lampiran 9. Sekilas Tentang Koperasi Wanita Kartini .................................. 104

Lampiran 10. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan ............ 108

Lampiran 11. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan.............. 109

Lampiran 12. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor ....... 110

Lampiran 13. Surat Permohonan Ijin Penelitian kepada Ketua Koperasi ...... 111

Wanita Kartini .........................................................................

Lampiran 14. Surat Keterangan dari Koperasi Wanita Kartini ...................... 112

commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Koperasi merupakan salah satu sistem ekonomi dalam kehidupan manusia.
Pada awalnya, koperasi didirikan untuk dapat membantu perekonomian para
anggotanya. Demikian pula di Indonesia, koperasi dibentuk dengan tujuan untuk
mensejahterakan para anggotanya dan untuk memenuhi kebutuhan para anggota.
Dalam usahanya memenuhi kebutuhan para anggotanya, koperasi bergerak
sebagaimana lembaga bisnis lain, yaitu tetap mencari laba agar kegiatan koperasi
dapat berjalan secara terus menerus. Meskipun bukan tujuan utama sebagai
lembaga usaha, koperasi selalu berusaha memperoleh laba di sela-sela
kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan anggota.
Sebagai lembaga ekonomi yang bertujuan memenuhi kebutuhan anggota,
maka koperasi dapat berlangsung jika ada partisipasi dari para anggotanya.
Partisipasi anggota dalam koperasi sejak awal sudah dilakukan, yaitu partisipasi
dalam bidang permodalan, dibidang usaha, dan bidang organisasi. Partisipasi
dalam bidang permodalan yaitu dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib,
dan simpanan sukarela. Partisipasi dalam bidang usaha yaitu berupa membeli di
koperasi dan meminjam di koperasi. Sedangkan partisipasi dalam bidang
organisasi meliputi menghadiri rapat, memilih dan dipilih menjadi anggota,
pengurus, dan pengawas, mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan
oleh koperasi.
Kesadaran anggota untuk berpartisipasi dalam kegiatan koperasi sangat
penting. Kesadaran untuk berpartisipasi ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai hal
yaitu pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi anggota koperasi tentang
kinerja koperasi dan pengelolaan koperasi. Kesadaran anggota menjadi salah satu
bagian dari koperasi karena adanya pengetahuan tentang koperasi. Tinggi
rendahnya pengetahuan tentang koperasi akan dapat mempengaruhi sejauh mana
partisipasinya dalam koperasi. Demikian pula dengan persepsi anggota koperasi
tentang kinerja koperasi dan pengelolaan usaha koperasi. Bagi anggota, kinerja
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

koperasi sangat penting untuk diketahui. Jika para anggota meragukan kinerja
organisasi, maka anggota dapat berkurang tingkat kepercayaannya pada kinerja
organisai tersebut. Jika hal demikian terjadi, maka anggota menjadi kurang
berpartisipasi pada kegiatan koperasi. Rendahnya partisipasi anggota dapat
merugikan koperasi itu sendiri. Dengan pengelolaan usaha koperasi yang tepat
dan baik dapat memberikan persepsi yang positif terhadap koperasi sehingga
dengan sendirinya akan dapat meningkatkan partisipasi anggota terhadap
koperasi, begitu pula sebaliknya jika pengelolaan usaha koperasi tidak tepat maka
dapat memberikan persepsi yang negatif terhadap koperasi sehingga dapat
menurunkan partisipasi dari anggota koperasi.
Koperasi Wanita Kartini merupakan salah satu koperasi yang utamanya
mewadahi istri para pegawai negeri sipil di Sekretariat Kabupaten Magetan dan
karyawati di sekretariat Pemkab Magetan. Koperasi wanita kartini ini mempunyai
kegiatan usaha simpan pinjam dan melayani usaha pertokoan. Koperasi ini
bertujuan agar para anggota dapat memperoleh kemudahan dalam simpan pinjam
maupun dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dalam hal ini koperasi
melayani usaha pertokoan. Namun untuk memajukan dan mengembangkan
koperasi wanita kartini di Kabupaten Magetan ini tidak terlepas dari adanya
partisipasi anggota dalam koperasi.
Melalui tabel dapat dilihat jumlah keseluruhan Anggota Dharma Wanita di
Sekretariat Pemkab Magetan dan yang menjadi Anggota Koperasi Wanita Kartini
dari Sekretariat Pemkab Magetan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 1.1. Jumlah Anggota Koperasi

Tahun jumlah Anggota Jumlah Anggota

Dharma Wanita Koperasi pada

Sekretariat Pemkab Sekretariat Pemkab

2006 188 116

2007 180 114

2008 180 129

2009 180 129

2010 175 117

2011 175 108

(Sumber : Koperasi Wanita Kartini di Kabupaten Magetan, 2012)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari kurun waktu tahun 2006-2011
cederung lebih sering mengalami penurunan yaitu dari tahun 2006-2007
mengalami penurunan sejumlah 2 orang, kemudian tahun 2009-2010 sejumlah 12
orang, dan tahun 2010-2011 penurunan sejumlah 9orang, sedangkan kenaikan
terjadi sekali yaitu pada tahun 2007-2008 yaitu sejumlah 15 orang .

Tidaklah mudah untuk meningkatkan partisipasi anggota untuk aktif dalam


kegiatan koperasi, karena terdapat beberapa hal yang mempengaruhinya yaitu
pengetahuan anggota, persepsi tentang kinerja koperasi serta pengelolaan usaha
koperasi. Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka penulis
bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan partisipasi
anggota koperasi yang terkait dengan masalah pengetahuan dan persepsi kinerja
koperasi serta pengelolaan usahanya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk itu dalam penelitian ini penulis memberikan judul penelitian:


“PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA, PERSEPSI TENTANG
KINERJA KOPERASI, DAN PENGELOLAAN USAHA TERHADAP
PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI WANITA KARTINI PADA
SEKRETRIAT PEMKAB MAGETAN”.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang
kinerja koperasi dan pengelolaan usaha terhadap partisipasi anggota Koperasi
Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan?
2. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan anggota terhadap partisipasi anggota
Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan?
3. Apakah terdapat pengaruh persepsi anggota tentang kinerja organisasi
terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab
Magetan?
4. Apakah terdapat pengaruh persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha
terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab
Magetan?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan dalam penelitian ini, maka penelitan
ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi
dan persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha terhadap partisipasi
anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan.
2. Pengaruh pengetahuan anggota terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita
Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan.
3. Pengaruh persepsi anggota tentang kinerja koperasi terhadap partisipasi
anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan.
4. Pengaruh persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha terhadap
partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab
Magetan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang perkoperasian,
sebagai pengembangan dari mata kuliah manajemen Koperasi
b. Memberikan sumbangan pemikiran untuk memantapkan teori tentang
perkoperasian bagi penelitian dalam bidang penelitian yang sama.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama studi ke dalam
praktek nyata di lapangan.
b. Bagi perusahaan
Dapat memberikan masukan bagi Koperasi Wanita Kartini pada
Sekretariat Pemkab Magetan agar mampu meningkatkan pengetahuan para
anggotanya, kinerja organisasi, dan kinerja pengelolaan usahanya sehingga
meningkatkan partisipasi dari anggota koperasi.
c. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
untuk penelitian yang akan datang serta memberikan wacana khususnya
mengenai perkoperasian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Landasan teori dalam suatu penelitian berisi pengkajian terhadap
pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan
konsep dalam lingkup studi yang akan diteliti.
A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang
relevan kemudian dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka pada dasarnya
merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang konsep-konsep, hukum-
hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Dilihat dari
penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah sebagai berikut:

1. Kajian tentang Koperasi


a. Pengertian
Menurut Calvert dalam Hendar dan Kusnadi mengatakan “koperasi
adalah organisasi orang-orang yang hasratnya dilakukan secara sukarela
sebagai manusia atas dasar kemampuan untuk mencapai tujuan ekonomi
masing-masing” (2005:19). Sedangkan Moh.Hatta yang juga dalam Hendar
dan Kusnadi mendefinisikan “koperasi sebagai usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong”
(2005:19).
koperasi Indonesia menurut UU No.25 Tahun 1992 adalah ”Badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa koperasi
merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi, yang dimiliki bersama dan secara sukarela serta berdasarkan atas
asas kekeluargaan.

commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Landasan Dan Prinsip Koperasi


Landasan koperasi Indonesia menurut UU No. 25 Tahun 1992 ialah :
1) Landasan Ideal, Pancasila. Anggota koperasi harus meletakan sila – sila
dalam Pancasila yang juga merupakan falsafah Negara Indonesia ke dalam
sifat, tujuan, dan aspirasinya.
2) Landasan Strukturil, UUD 1945. Berdasarkan pasal 33 ayat 1 Undang –
undang Dasar 1945 maka perekonomian koperasi harus disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan sehingga kemakmuran
bersama atau anggota harus diutamakan diatas kepentingan individu.
Prinsip koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 dan yang berlaku
saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5) Kemandirian
6) Pendidikan perkoperasian
7) Kerjasama antar koperasi
Sedangkan prinsip-prinsip koperasi menurut Rochdale yang dijadikan
dasar oleh koperasi didunia. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1) Keangotaan yang bersifat sukarela
2) Pengawasan secara demokratis
3) Bunga yang terbatas adalah modal
4) Pembagian SHU yang sesuai dengan anggota
5) Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan berlaku
secara tunai
6) Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, suku, agama dan politik
7) Barang-barang yang dijual harus merupakan barang-barang yang asli, tidak
rusak atau palsu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

8) Pendidikan kepada anggota secara berkesinambungan. (Pandji Anoraga


dan Djoko Sudantoko,2002)

c. Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi Indonesia menurut UU No. 25 Tahun 1992, yaitu :
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
d. Jenis Koperasi
Menurut Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko (berpendapat bahwa
”Untuk konteks Indonesia, pembagian koperasi didasarkan pada kebutuhan
nyata masyarakat secara umum”. Di indonesia ada 5 (lima) klasifikasi koperasi
diantaranya:
1) Koperasi konsumsi
Koperasi ini adalah koperasi yang menangani pengadaan berbagai
barang-barang untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Koperasi
konsumsi pada umumnya tidak melakukan produksi, tetapi lebih
melakukan pengadaan atau pemenuhan kebutuhan anggota misalnya beras,
gula, sabun, minyak goring, perkakas rumah tangga dan barang elektronik.
2) Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit
Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit bergerak dalam
lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan para anggotanya
secara murah mudah dan cepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.
Kegiatan pokok dari koperasi ini adalah melakukan penyerapan dana dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

anggota dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada anggota


dalam bentuk pinjaman.
3) Koperasi Produksi
Koperasi ini bergerak dalam bidang produksi barang-barang baik
yang dilaksanakan oleh koperasi itu maupun para anggotanya. Contoh dari
koperasi jenis ini adalah koperasi yang anggotanya adalah petani, peternak
atau penghasil susu sapi.
4) Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak dalam bidang
penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.
Bidang yang ada dalam koperasi ini diantaranya seperti koperasi angkutan,
koperasi jasa audit, koperasi perumahan, koperasi jasa perencanaan dan
kontuksi bangunan, koperasi asuransi dan koperasi pengurusan dokumen.
5) Koperasi Serba Usaha
Koperasi ini berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi
yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya. Misalnya
koperasi yang membuka berbagai usaha seperti mini market, simpan
pinjam dana dan lain-lain. (2002:20-25)
Berdasarkan penjelasan diatas Koperasi Wanita Kartini merupakan salah
satu koperasi dengan jenis usaha serba usaha. Hal ini dikarenakan
Koperasi Wanita Kartini memiliki usaha seperti simpan pinjam maupun
pertokoan.

e. Perangkat Organisasi Koperasi


Menurut UU No.25 Tahun 1992 Alat organisasi koperasi terdiri dari:
1) Rapat anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi,
keputusan diambil berdasarkan demokrasi Indonesia “ musyawarah untuk
mufakat” dan apabila tidak bisa kata sepakat maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dengan pemungutan suara. Dalam rapat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

anggota setiap anggota memiliki hak suara yang sama. Rapat anggota
koperasi diadakan untuk menetapkan , antara lain :
a) Anggaran dasar atau perubahan
b) Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
c) Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi,
serta pengesahan laporan keuangan.
e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya
f) Pembagian sisa hasil usaha
2) Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi dipilih melalui rapat anggota, sedangkan
keanggotaannya dari badan hukum koperasi maka pengurus dipilih dari
keanggotaan badan hukum tersebut. Syarat untuk dipilih menjadi
pengurus:
a) Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja
b) Syarat – syarat lain yang ditentukan dalam anggaran dasar
Dalam pasal 30 UU. No. 25 Tahun 1992, disebutkan tugas pengurus
dalam organisasi koperasi antara lain adalah:
1) Mengelola koperasi dan usahanya .
2) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi
3) Menyelenggarakan rapat anggota
4) Mengajukan laporan keuangan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas
5) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara
tertib.
Sedangkan wewenang pengurus meliputi :
a) Mewakili koperasi didalam dan diluar organisasi
b) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai ketentuan dalam anggaran dasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

c) Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan


koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat
anggota.
8) Pengawas
Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota
dalam rapat anggota yang sesuai dengan pasal 38 UU No.25 Tahun 1992.
Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan
koperasi, termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus,
dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, pengawas menyusun laporan
tertulis tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke rapat
anggota. Pandji Anaroga dan Djoko Sudantoko berpendapat bahwa
pengawas berwenang meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak
dan kewajiban yang dimiliki koperasi, maka jabatan ini tidak boleh
dirangkap apalagi oleh pengurus. (2002:88)
Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang
mungkin terjadi adalah lebih bijaksana daripada memberi hukuman dan
peringatan. Jadi tugas pengawas berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 pasal
30 ayat (1) adalah:
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi.
b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

d. Permodalan koperasi
Menurut UU. No, 25 tahun1992, modal koperasi terdiri atas beberapa hal
berikut ini:
a) Modal sendiri, yaitu modal yang menanggung resiko atau disebut
equity, modal ini diperoleh dari beberapa simpanan, yaitu sebagai
berikut:
1) Simpanan pokok, sejumlah uang yang sama banyaknya dengan
yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil


kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
2) Simpanan wajib, yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak sama
yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b) Modal pinjaman, yaitu modal yang berasal dari para anggota sendiri
atau koperasi lain atau dari lembaga-lembaga keuangan. Selain hal itu,
maka dapat diperoleh modal dengan cara penerbitan obligasi dan surat
utang lainnya sesuai perundangan yang berlaku.
c) Modal penyertaan, yaitu modal yang bersumber dari pemerintah atau
masyarakat dalam bentuk investasi, terutama dalam hubungan ini diatur
bahwa para pemilik modal penyertaan tidak memilki kekuasaan dalam
rapat anggota dan dalam menentukan kebijakan koperasi secara
keseluruhan. Namun pemilik modal tersebut dapat diikutkan dalam
pengelolaan dan pengawasan usaha investasi sesuai dengan perjanjian.

3. Pengetahuan Anggota
Agar partisipasi memberikan dampak yang positif maka keterlibatan
anggota dalam kegiatan usaha koperasi harus dapat diwujudkan, dimana hal ini
juga merupakan peran sertanya dalam struktur demokrasi. Oleh karena itu, agar
para anggotanya dapat berperan serta secara aktif dan dinamis, mereka harus
mempunyai bekal yang memadai yaitu pengetahuan.
Hasibuan berpendapat bahwa “Sudah sewajarnya setiap anggota dalam
suatu organisasi memahami susunan, wewenang dan tanggung jawab dalam
organisasi, sehingga baginya jelas apa peranan dan tugasnya” (1988:63). Dari
pendapat tersebut dapat diketahui bahwa untuk dapat meningkatkan partisipasi
anggota dalam koperasi maka pengetahuan anggota tentang koperasi diperlukan,
karena dengan hal itu akan memberikan kemudahan bagi anggota untuk
berpartisipasi dalam koperasi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

Definisi pengetahuan menurut Ign Sukamdiyo berpendapat bahwa


“Pengetahuan anggota dapat ditafsirkan sebagai proses pemindahan atau
pengalihan pengetahuan perkoperasian serta hal yang berkaitan dengan seluk-
beluk perkoperasian seluruhnya” (1997:102).
Hasibuan (1988:66) berpendapat bahwa “Kekuatan suatu koperasi
bergantung pada kuantitas dan kualitas anggota koperasi itu masing-masing”.
(1988:66). Dari pendapat tersebut maka untuk mendapatkan kualitas anggota
koperasi yang baik maka diperlukan pengetahuan yang baik pula dari anggota
tentang perkoperasian. Sehingga dari adanya pengetahuan yang baik dari anggota
dengan sendirinya akan menciptakan anggota yang berkualitas. Dengan
terciptanya anggota yang berkualitas maka partisipasi anggota dalam koperasi
juga akan meningkat, karena anggota sadar bahwa maju mundurnya koperasi ada
ditangan mereka.
Ign Sukamdiyo mengatakan “Kebanyakan para anggota koperasi bersifat
pasif hal ini disebabkan karena pengetahuan mereka tentang perkoperasian sangat
minim” (1997:102). Dalam hal ini untuk dapat meningkatkan pengetahuan
anggota tentang perkoperasian pengurus dapat melaksanakan diklat untuk para
anggota koperasi. Dengan adanya pengetahuan dalam koperasi anggota akan
mengerti dan memahami hak dan kewajiban mereka sebagai anggota koperasi
untuk dapat memainkan peran mereka sebagai anggota dengan baik.
a. Tujuan Pengetahuan Anggota
Menurut Ign Sukamdiyo (1997) ada 6 tujuan pendikan bagi para
anggota, yaitu sebagi berikut :
1. Membangkitkan aspirasi dan pemahaman para anggota tentang konsep,
prinsip, metode, dan praktek serta pelaksanaan usaha koperasi
2. Mengubah perilaku dan kepercayaan serta menumbuhkan kesadaran pada
masyarakat, khususnya para anggota koperasi, tentang arti penting atau
manfaat untuk bergabung dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan
usaha dan pengambilan keputusan koperasi sebagai upaya perbaikan
terhadap kondisi sosial-ekonomi mereka

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

3. Mengembangkan rasa percaya diri, kemandirian dan kesetiaan di antara


para anggota serta pemahaman tentang kewajiban, tugas, serta hak,
termasuk hak-hak istimewa mereka
4. Meningkatkan kompetisi para anggota, pengurus, dan badan pengawas, serta
para karyawan guna memperbaiki manajemen dan kinerja usaha para
anggota koperasinya
5. Menjamin kesinambungan pemasokan kepemimpinan diberbagai tingkatan
organisasi koperasi.
6. Mendorong dan menopang kebijakan Pemerintah serta Gerakan Koperasi
dalam rangka pembangunan sosial-ekonomi.
b. Objek Pengetahuan
Menurut Ign Sukamdiyo (1997) lingkup pengetahuan perkoperasian
sangatlah luas, yaitu ditujukan kepada pengurus, Pengawas, anggota,
karyawan, Pembina dan juga masyarakat pada umumnya :
1) Pengurus, pengawas, dan Dewan Penasehat
Pendidikan untuk kelompok ini bertujuan agar mereka dapat lebih
aktif mengembangkan kemampuan dan kepemimpinan pengawasan, serta
meningkatkan pengetahuan, dan ketrampilan sehingga dapat memupuk
jiwa pengabdian mereka, serta meningkatkan kesadaran atas hak dan
kewajiban masing-masing. Hal ini lebih utamakan apabila pengurus dan
BP adalah orang-orang baru yang belum banyak pengalaman
2. Manajer
Manajer selalu dituntut untuk meningkatkan pengetahuan
profesionalnya sehingga dalam mengelola usaha dapat lebih baik, dan
dalam mengabdi kepentingan anggota juga dapat ditingkatkan.
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dapat diteruskan kepada
kepala unit yang terkait serta pada karyawan koperasi lainnya . dengan
demikian, suasana kerja yang dinamis akan selalu terbina demi
pengembangan usaha koperasi di masa yang akan datang.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

3. Karyawan
Bagi karyawan, biasanya hal-hal yang lebih dipentingkan adalah
peningkatkan kecakapan teknis dan ketrampilan melalui latihan praktis. Di
sini Pengetahuan kepada karyawan harus diperkuat, diperluas, diperbaiki
mutunya, serta volume penyelenggaraannya diusahakan semakin sering,
dan merata
4. Pejabat Departement Koperasi serta Pejabat Pemerintah yang terkait
Di sini pengetahuan dimaksudkan agar mereka memiliki wawasan
serta kemampuan profesional yang memadai guna menghadapi
perkembangan lingkungan perekonomian, dan perkembangan koperasi
yang mereka bina atau mereka pimpin. Selain itu para pejabat
Departement Koperasi dan pejabat pemerintah yang terkait harus juga
mengetahui lebih banyak hal. Mereka sebagai pejabat dan Pembina harus
menguasai teknik perencanaan, pelaksanaan pengawasan, dan pemberian
bimbingan, dan pemantauan sehingga mereka dapat memberi contoh
mengenai loyalitas dan pengabdiannya kepada koperasi masing-masing
5. Anggota
Kebanyakan para anggota koperasi bersifat pasif. Hal ini
disebabkan karena pengetahuan mereka tentang perkoperasian sangat
minim. Secara bertahap mereka harus meningkatkan pengetahuan tentang
perkoperasian melalui pendidikan. Pendidikan dapat diberikan melalui
ketua kelompok masing-masing sehingga secara berkesinambungan
mereka dapat menyebarluaskan pengetahuannya kepada anggota lain.
Apabila para ketua kelompok sudah menerima pendidikan yang dimaksud,
maka secara bertahap atau bergantian mereka harus memberikannya
kepada para perwakilan dari masing-masing unit usaha atau masing-
masing kelompokan atau masing-masing daerah.
Materi yang akan diberikan harus sesuai dengan kebutuhan seperti
seperti pengetahuan tentang ketrampilan produksi, peningkatan kualitas,
cara mengembangkan penjualan, pengetahuan tentang bahan baku yang
baik serta murah, seluk beluk organisasi koperasi, hak dan kewajiban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

sebagian anggota, dan sebagainya. Semuanya ini dimaksudkan agar para


anggota koperasi termotivasi untuk secara lebih aktif berpartisipasi dalam
kegiatan yang ada dikoperasinya. Selanjutnya koperasi diharapkan, dapat
lebih maju usahanya, dapat berkembang sesuai dengan tujuan bersama
yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota, dan dapat berakibat
ganda yang positif ke masyarakat sekeliling atau lingkungannya.
6. Masyarakat
Walaupun tugas ini merupakan tugas yang berat, namun sedikit
demi sedikit harus dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan
antar koperasi, antar bidang, antar instansi yang terkait.
Berkesinambungan disini berarti pendidikan merupakan kewajiban
manusia sepanjang hidup sehingga mereka harus belajar serta mengikuti
perkembangan lingkungan yang sangat dinamis. Lingkungan usaha lain
yang juga sangat dinamis dalam sepuluh tahun tarakhir ini adalah
dimulainya abad teknologi serta sistem komunikasi yang sudah menjelajah
ke dunia bisnis dan globalisasi ekonomi sebagai tantangan berat yang
harus dihadapi. Di sini koperasi jangan sampai ketinggalan, dalam
memanfaatkan kemajuan-kemajuan yang ada, sehingga tidak kalah dalam
bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, peranan pendidikan
tidak dapat dipungkiri lagi, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa
yang akan datang, bagi pengurus, anggota, dan karyawan. Secara singkat
dapat disimpulkan bahwa semua pihak yang berkepentingan atas maju
mundurnya koperasi harus meningkatkan pengetahuan dan
pengalamannya.
Karena pendidikan perkoperasian kepada masyarakat merupakan
tugas yang berat, maka pelaksanaannya tidak mungkin ditangani sendiri
oleh koperasi. Di sini dibutuhkan peranan pemerintah yang sangat besar,
misalnya melalui sekolah-sekolah formal mulai dari tingkat sekolah dasar
sampai ke Tingkat Perguruan Tinggi. Hal ini jelas memerlukan waktu
yang tidak pendek dan biaya yang tidak kecil. Untuk itu bantuan dan
peranan Lembaga Swadaya Masyarakat dan lembaga lain yang terkait,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

baik yang secara langsung maupun tidak langsung, dalam


memasyarakatkan koperasi dan mengkoperasikan masyarakat sangat
diperlukan, bantuan dan peranan yang bersifat langsung seperti melalui
contoh-contoh di dalam khotbah atau penerangan agama dari para pemuka
agama, akan sangat efektif untuk memberikan penjelasan tentang koperasi
dan kebaikannya, di samping itu diperlukan juga peranan surat kabar atau
majalah, serta siaran-siaran TV atau radio yang sangat bermanfaat dalam
mendidik masyarakat.
c. Kendala dalam Pengetahuan Anggota
Menurut Ign Sukamdiyo (1997) Banyak hambatan yang dihadapi dalam
usaha meningkatkan pengetahuan kepada para anggota diantaranya adalah
sebagi berikut :
1. Kurangnya tindakan kelompok yang didasarkan atas semangat
kemandirian dan self help
2. Anggota kurang peduli terhadap prosedur kerja dan sistem koperasi,
sehingga cenderung apatis
3. Cara kerja manajement pendidikan yang sudah ada belum efisien Cara
motivasi khusus (vested interest) dari beberapa oknum pelaksana
pendidikan
4. Sikap tertutup manajer dan pegawai koperasi
5. Keterbatasan para anggota seperti waktu, modal, dan pengertian
6. Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan
7. Sistem pendidikan yang sudah ada masih memiliki banyak kelemahan
seperti dalam menyusun silabus, kurikulum, dan sebagainya.
Pengetahuan anggota dalam penelitian ini dijabarkan melalui beberapa
indikator, antara lain tujuan koperasi, pengertian koperasi, prisip koperasi dan
rapat anggota. Penting bagi anggota untuk mengerti dan memahami tentang
tujuan, pengertian, prinsip-prinsip koperasi karena hal itu merupakan persyaratan
utama dalam mengembangkan koperasi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

4. Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi


Menurut Ginanjar berpendapat bahwa “persepsi adalah proses penerimaan,
penafsiran, dan pemberian arti terhadap perangsangan yang diterima individu
melalui alat indera”. (2007: 8). Pengertian lain dinyatakan oleh Jiwanto dalam
Ginanjar bahwa persepsi sebagai proses pengamatan yang dilakukan individu
terhadap objek psikologik tertentu dengan komponen kognisi yang akan
menimbulkan ide kemudian konsep apa yang telah diamati dan berdasarkan
norma yang telah dimiliki yang akhirnya terjadi keyakinan terhadap objek
tertentu”. (2007: 9). Dari dua pernyataan tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa
persepsi merupakan proses yang terjadi dalam individu dalam menanggapi segala
sesuatu yang ditangkap oleh pancainderanya. Hasil persepsi dapat tergantung dari
pengetahuan dan pengalaman setiap individu. Setiap individu akan memberikan
persepsi yang berbeda meskipun objek rangsangannya sama.
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat, maka
tidak akan mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan
seseorang memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi
derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering
mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin cenderung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana, 2000)
March dan Simon berpendapat bahwa “Persepsi seseorang terhadap suatu
obyek atau organisasi tergantung pada ; luas peran sertanya dalam organisasi itu,
kuat atau lemahnya tekanan kelompok, pengarahan dari kelompok, ada tidaknya
kriteria subyektif pada seseorang, ada tidaknya mobilitas terhadap insentif”.
(dalam Hasibuan, 1988:54). Fakto-faktor tersebut dapat membawa pengaruh
negatif dan positif terhadap persepsi seseorang. Begitu juga dalam partisipasi
anggota koperasi, pada saat anggota memberikan persepsi yang baik atau positif
terhadap kinerja organisasi maka hal tersebut dapat meningkatkan partisipasi
anggota koperasi. Selanjutnya Swasono mengatakan bahwa “Anggota akan
menilai pertimbangan-pertimbangan dari kegiatan koperasi yang dapat menarik
partisipasi mereka”, (1958: 312). berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa baik tidaknya kinerja organisasi akan memberikan persepsi pada anggota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

tentang kinerja organisasi koperasi sehingga nantinya hal ini akan mempengaruhi
partisipasi anggota pada koperasi.
Dalam penelitian ini, persepsi anggota tentang kinerja organisasi
dijabarkan melalui beberapa indikator antara lain, perencanaan kegiatan, evaluasi
kegiatan, kinerja pengurus, kinerja pengawas, dan pelaksanaan rapat anggota,
untuk memberikan persepsi yang baik tentang kinerja organisasi kepada anggota,
maka perangkat organisasi yang ada di koperasi harus bekerja dengan maksimal.
Untuk itu dalam setiap melaksanakan kegiatan, pengurus koperasi harus benar-
benar merencanakan kegiatan tersebut sebaik mungkin dan memberikan evaluasi
pada saat akhir kegiatan. Salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan pengurus
koperasi adalah rapat anggota tahunan. Pelaksanaan rapat anggota tahunan yang
baik tentunya juga akan memberikan persepsi yang baik dari anggota tentang
kinerja organisasi koperasi.

5. Persepsi Anggota Tentang Kinerja Pengelolaan Usaha Koperasi


Persepsi anggota tentang pengelolaan usaha merupakan cara pandang
anggota untuk menafsirkan dan menilai tentang jenis dan kualitas usaha yang
dijalankan koperasi. Hasibuan berpendapat bahwa “Usaha koperasi pada
dasarnya menentukan jenis koperasi itu sendiri sehingga pada jenis koperasi
tertentu anggota mempunyai jenis usaha tertentu pula yang sama dengan usaha
koperasi yang bersangkutan, dengan demikian anggota benar-benar memperoleh
manfaat dari pengembangan koperasi tersebut“ (1988:68).
Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa dengan adanya
pengelolaan usaha koperasi yang tepat dan baik dapat memberikan persepsi yang
positif terhadap anggota koperasi sehingga dengan sendirinya dapat meningkatkan
partisipasi anggota pada koperasi, hal ini karena anggota merasa telah
memperoleh manfaat dari adanya usaha koperasi tersebut.
Koperasi Wanita Kartini merupakan koperasi yang beranggotakan para
PNS Wanita serta istri para pegawai negeri, oleh karena itu Koperasi Wanita
Kartini ini hanya mengelola usaha simpan pinjam serta pertokoan. Pemilihan dan
pengelolaan unit-unit usaha yang dijalankan koperasi tersebut tentunya akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

memberikan dampak pada anggota. Karena selain sebagai pemilik koperasi,


anggota juga merupakan pengguna dari usaha koperasi. Sehingga persepsi
anggota tentang unit-unit usaha yang dijalankan dalam Koperasi Wanita Kartini
akan berperan penting dalam mempengaruhi anggota untuk berpartisipasi di
bidang usaha dalam koperasi.
Dalam penelitian ini, persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha
dapat dijabarkan melalui beberapa indikator antara lain, Usaha simpan pinjam dan
usaha pertokoan.

6. Partisipasi Anggota
a. Pengertian Partisipasi
Kata partisipasi berasal dari kata participation, yang artinya
mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan. Partisipasi merupakan
unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan
pemersatu dalam ikatan. Suatu koperasi akan lebih mudah mencapai tujuannya
apabila mendapat partisipasi dari pihak-pihak yang berhubungan. Hal ini
berarti keikutsertaan atau partisipasi dari pihak-pihak yang bersangkutan
sangatlah penting.
b. Partisipasi Anggota Koperasi
Suatu partisipasi yang baik terjadi apabila dilandasi dengan rasa memilki
oleh orang yang melakukan suatu perbuatan tersebut. Partisipasi atau peran
anggota mempunyai peran ganda yang ditandai oleh prinsip koperasi. Maka
partisipasi anggota dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1) Dalam kedudukannya sebagai pemilik
a) Memberikan kontribusinya dalam bentuk keuangan tehadap
pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasinya dan melalui
usaha-usaha pribadinya.
b) Mengambil bagian dalam penetapan tujuan pembuatan keputusan dan
dalam proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinya.
2) Dalam kedudukan sebagai pelanggan/pemakai memanfaatkan berbagai
kesempatan yang bersifat menunjang kepentingan-kepentingan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

disediakan perusahaan koperasinya. (Titik sartika Pratomo dan Abd.


Rachman sojoedono,2003).
Sedangkan pendapat lain mengenai partisipasi anggota dalam manajemen
koperasi menurut Muhammad firdaus dan agus Edi Susanto (2002) pada
dasarnya anggota perorangan yang bukan pengurus tidak boleh ikut campur
tangan secara langsung dalam manajemen koperasi, tetapi mereka dapat
berpartisipasi dalam manajemen koperasi melalui berbagai cara dan kegiatan
sebagai berikut :
1) Secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan koperasi seperti hadir
dalam rapat-rapat, menerima tugas yang diberikan oleh pengurus, ikut
serta dalam kepanitiaan dan sebagainya.
2) Mematuhi keputusan mayoritas.
3) Memberikan saran dak kritik kepada pengurus.
4) Membaca laporan dari rapat anggota dan rapat-rapat pengurus serta
berbicara atu bertukar pikiran dengan pengurus.
5) Berpartisipasi dalam penyusunan dan perubahan anggaran dasar dan
rumah tangga.
6) Berpartisipasi dalam pemilihan dan pergantian pengurus.
7) Ikut membantu permodalan koperasi dengan cara memenuhi kewajiban
pembayaran uang simpanan pokok, simpanan wajib, dan sebagainya
sesuai ketentuan AD/ART
8) Mengusahakan agar pengurus, manajer dan karywan mematuhi ketentun-
ketentuan yang tercantum dalam AD/ART
9) Mengikuti perkembangan organisasi dengan membaca laporan tahunan
organisasi sebagai alat untuk berkomunikasi.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat dilihat dibawa banyak
sekali bentuk partisipasi anggota yang dapat meningkatkan perkembangan
koperasi, baik partisipasi anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna jasa
koperasi. Pandji Anoraga dan Ninik Wijayanti (2003) mengemukakan berbagai
indikasi yang muncul sebagai ciri-ciri anggota yang berpartisipasi baik adalah
dirumuskan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

1) Melunasi simpanan pokok dan simpnan wajibsecara tertib dan teratur


2) Membantu modal koperasi disamping simpanan pokok dan wajib
sesuai dengan kemampuan masing-masing
3) Menjadi langganan koperasi yang setia
4) Menghadiri rapat-rapat dana pertemuan secara tertib
5) Menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha koperasi,
menurut AD/ART, peraturan-peraturan, dan keputusan-keputusan
bersama lainnya.
Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 20 Undang-undang No. 25/1992,
kewajiban-kewajiban anggota koperasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serta
semua keputusan yang telah disepakati bersama dalam rapat anggota
2) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh
koperasi
3) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas
kekeluargaan
Sedangkan, Hak-hak anggota koperasi adalah sebagai berikut:
1) Hak untuk menghadiri, menyatakan pendapat, dalam memberikan
suara dalam rapat anggota
2) Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus
3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam
anggaran dasar
4) Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus diluar
rapat anggota, baik diminta maupun tidak diminta
5) Memanfaatkan koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antara
sesama anggota
6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut
ketentuan dalam anggaran dasar
Jadi jika sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban
dan melaksanakan haknya secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota
koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik, akan tetapi jika hanya sedikit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

yang demikian, maka partisipasi anggota koperasi dikatakan rendah. Partisipasi


anggota yang rendah tersebut akan sangat mempengaruhi perkembangan koperasi.
Hal ini dikarenakan anggota dalam koperasi adalah sekaligus sebagai pemilik dan
sekaligus pengguna jasa koperasi.
Dalam mempertahankan partisipasi aktif anggota, maka perlu dilakukan
pendidikan calon anggota dan anggota koperasi. Apabila para anggota
memperoleh pendidikan koperasi, mereka akan mampu berperan secara pantas
dalam aneka kegiatan atau peristiwa dikoperasinya dan dapat melaksanakan
kewajiban dan haknya secara baik.
Keanggotaan koperasi adalah sukarela dan terbuka. Keinginan untuk
masuk dan keluar dari koperasi bersifat sukarela. Untuk itu menurut Revrisond
Baswir (2000), keanggotaan koperasi akan berakhir bila:
1) Meninggal dunia
Bila seseorang telah meninggal, maka status keanggotaannya pada
sebuah koperasi berakhir pada saat dia meninggal dan tidak bisa
dialihkan kepada warisannya.
2) Minta berhenti atas kehendak sendiri
Bila seseorang mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada
pengurus, maka pengunduran diri tersebut dibicarakan dan ditentukan
tentang pengembalian simpanannya dalam koperasi setelah dikurangi
kewajibannya yang mungkin belum dilunasinya
3) Diberhentikan karena tidak memenuhi syarat keanggotaan
Jika anggota koperasi berganti mata pencaharian yang karena itu dia
tidak lagi memiliki kepentingan terhadap usaha koperasi, maka
keanggotannya hilang. Demikian pula bila ia pindah alamat atau keluar
dari daerah kerja koperasi.
4) Dipecat karena tidak memenuhi kewajiban anggota
Bila anggota tidak memenuhi kewajibannya seperti membayar
simpanan wajib atau pokok yang telah ditetapkan dalam anggaran
dasar, dan ternyata hal itu dilakukan dengan sengaja maka anggota
tersebut dihapus status keanggotaannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi


anggota koperasi dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: Partisipasi dalam bidang
permodalan, partisipasi dalam bidang usaha, dan partisipasi dalam bidang
organisasi.

Penelitian yang Relevan


Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan penulis
lakukan, yaitu sebagai berikut:
1) Rian Dian Raga (2007), penelitiannya berjudul Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Partisipasi Anggota pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Multiguna Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
Tahun 2007. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa (a) Variabel
pengetahuan dan persepsi anggota tentang kinerja koperasi secara
simultan berpengaruh langsung terhadap partisipasi anggota. (b) Variabel
pengetahuan anggota secara parsial berpengaruh langsung terhadap
partisipasi anggota. (c) Variabel persepsi anggota tentang kinerja koperasi
secara parsial berpengaruh terhadap partisipasi anggota.
2) Tri Mekarsari Yuliani (2004), penelitiannya berjudul Pengaruh Persepsi
Anggota tentang Pengelolaan Usaha terhadap Partisipasi Anggota KPRI
Dwijosaroyo Batu Batu Tahun 2204. Hasil penelitian tersebut adalah
bahwa (a) Variabel persepsi anggota tentang pengelolaan usaha simpan
pinjam dan persepsi anggota tentang pengelolaan usaha pertokoan secara
simultan berpengaruh langsung terhadap partisipasi anggota (b) Variabel
persepsi anggota tentang pengelolaan usaha simpan pinjam secara parsial
berpengaruh langsung terhadap partisipasi anggota. (c) Variabel persepsi
anggota tentang pengelolaan usaha pertokoan secara parsial berpengaruh
langsung terhadap partisipasi anggota.
3) Nofi Maryati (2005) dalam penelitiannya yang berjudul tentang Faktor-
faktor yang mempengaruhi Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa
Universitas Negeri Malang. (a) Variabel persepsi anggota tentang kinerja
organisasi dan pelayanan koperasi secara simultan berpengaruh langsung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

terhadap partisipasi anggota. (b) Variabel persepsi anggota tentang kinerja


organisasi secara parsial berpengaruh langsung terhadap partisipasi
anggota. (c) Variabel persepsi anggota tentang pelayanan koperasi secara
parsial berpengaruh langsung terhadap partisipasi anggota

B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat dikemukakan kerangka
berpikir tentang pengaruh pengetahuan, persepsi anggota tentang kinerja
organisasi, dan persepsi anggota tentang pengelolaan usaha koperasi, terhadap
partisipasi anggota koperasi.
Pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi perilaku
seseorang. Pengetahuan diperoleh seseorang dari belajar maupun pengalamannya.
Dengan belajar dan pengalaman tersebut, maka seseorang akan dapat memiliki
pengetahuan tertentu. Dengan pengetahuannya tersebut, maka seseorang dapat
menentukan tindakan apa yang harus dilakukannya. Bagi anggota koperasi,
pengetahuan tentang koperasi akan dapat mempengaruhi perilakunya dalam
berpartisipasi pada kegiatan koperasi. Pengetahuan koperasi dapat diperoleh dari
belajar dan dari pengalaman juga. Dengan adanya pengetahuan yang baik tentang
koperasi, maka anggota koperasi dapat menentukan tindakannya dalam
berpartisipasi secara baik pada kegiatan koperasi.
Persepsi seseorang juga dapat menentukan tindakan atau perilakunya. Hal
ini terkait dengan persepsi yang baik atau yang tidak baik terhadap sesuatu hal
yang menyangkut tentang dirinya. Bagi anggota koperasi, persepsi terhadap
kinerja koperasi dapat mempengaruhi terhadap partisipasinya pada kegiatan
koperasi. Persepsi anggota terhadap kinerja koperasi yang baik, maka anggota
akan mendukung kegiatan koperasi dalam bentuk partisipasi. Persepsi anggota
koperasi terhadap kinerja koperasi dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu terhadap
kinerja organisasi dan terhadap pengelolaan usaha. Jika koperasi memiliki kinerja
organisasi yang baik dan pengelolaan usaha yang baik, maka hal ini akan
merangsang timbulnya persepsi yang baik terhadap anggota. Dengan persepsi
yang baik tersebut, maka partisipasi anggota akan meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan hubungan antar


variabel dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Pengetahuan H2
Anggota(X1)

Persepsi
H3
tentang Partisipasi
Kinerja Anggota (Y)
organisasi(X2) H1
)
Persepsi
tentang H4
kinerja
Pengelolaan
Usaha(X3)

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

C. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan anggota, persepsi anggota
tentang kinerja organisasi dan persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan
usaha terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat
Pemkab Magetan tahun 2012
2. Terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan anggota terhadap partisipasi
anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Kabupaten Magetan
tahun 2012.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi anggota tentang kinerja organisasi
terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab
Magetan tahun 2012.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

4. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi anggota tentang kinerja


pengelolaan usaha terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di
Sekretariat Pemkab Magetan tahun 2012.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Wanita Kartini yang terletak
di jalan Jendral Basuki Rahmat No1 Magetan.

2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan dimulai dari
penyusunan proposal sampai penulisan laporan penelitian yang direncanakan dari
bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Waktu penelitian ini bisa di
sesuaikan dengan lamanya proses penelitian.

B. Rancangan/Desain Penelitian
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata berpendapat bahwa ”Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau”
(2009:54).

Dari definisi tersebut mengandung pengertian bahwa penelitian deskriptif


adalah cara pemecahan masalah yang perlu diselidiki dengan menggambarkan
keadaan obyek penelitian pada saat penelitian dilaksanakan berdasar fakta.
Sehingga rancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif dengan alasan bahwa metode deskriptif sesuai dengan masalah dan
tujuan yang penulis rumuskan. Tujuan tersebut yaitu untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi dan pengelolaan
usaha terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Kabupaten
Magetan.

commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

C. Populasi
Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian” (2006:108). Sedangkan Sugiyono berpendapat bahwa
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan (2001:72). Dari dua pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi
subyek penelitian. Identifikasi populasi merupakan langkah awal dalam penelitian
yang digunakan untuk menentukan siapa yang menjadi responden.

Dalam penelitian ini, populasi sasaran yang dijadikan obyek penelitian


adalah para anggota Koperasi Wanita Kartini pada Sekretariat Pemkab Magetan
pada tahun 2012 yang berjumlah 108 orang.

D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mempergunakan beberapa teknik dengan
maksud data yang diperoleh memenuhi kebutuhan penelitian ini. Adapun teknik-
teknik yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang


dibutuhkan dalam penelitian, peniliti harus menentukan jenis data terlebih
dahulu dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung
pada tujuan penelitiannya.

Duwi Priyatno mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama


adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

melainkan berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua
adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantittif (2009)

b. Sumber Data

Menurut Sonny Sumarsono (2004:69) berpendapat bahwa sumberdata


dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Data primer adalah data yang langsung diperoleh oleh pengumpul data dari
objek risetnya. Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai
pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi dan
pengelolaan usaha serta partisipasi anggota yang diambil melalui angket
dari anggota koperasi.

2) Data Sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung
dari objek yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah
Anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode angket atau kuisioner dan dokumentasi.

a. Metode angket atau kuisioner

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata menyatakan “Angket atau


kuisioner (questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan
responden” (2009:219). Selain itu menurut Suharsimi Arikunto
berpendapat bahwa “Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang
diajukan secara tertulis pada seseorang (yang dalam hal ini disebut
responden), dan cara menjawab diajukan secara tertulis” (2006:135).
Sedangkan menurut Sugiyono berpendapat bahwa “Angket merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk


dijawabnya”. (2008:199)

Berdasarkan pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa angket


merupakan cara pengumpulan data secara tidak langsung dengan
memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden agar
dijawab secara tertulis. Alasan peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berupa kuesioner adalah sebagai berikut:

1) Jumlah responden yang banyak tidak mungkin ditemui satu per satu
untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
2) Responden dapat leluasa menjawab karena tidak dipengaruhi oleh sikap
peneliti terhadap responden.
3) Data yang terkumpul lebih mudah untuk dianalisis karena pertanyaan
yang diajukan adalah sama dan telah ditentukan dahulu standar
nilainya.

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006), kuesioner


dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangan:

(1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada:


(a) Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
(b) Kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
(2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada:
(a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang
dirinya.
(b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab
tentang orang lain.
(3) Dipandang dari bentuknya, maka ada:
(a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup.
(b) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.
(c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal
membubuhkan tanda check (√ ) pada kolom yang sesuai.
(4) Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini jenis angket


yang digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk rating-scale yaitu
angket yang berupa daftar pertanyaan yang disediakan untuk responden
agar mereka menjawab tentang dirinya sendiri, yang jawabannya sudah
disediakan sehingga responden tinggal memilih satu jawaban yang
menunjukkan tingkatan.

b. Metode dokumentasi

Suharsimi Arikunto mengemukakan pendapat bahwa “dokumentasi


asal katanya dari dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian dan sebagainya” (2006:148).

Jadi metode dokumentasi merupakan salah satu cara menampilkan


data dengan melakukan pengamatan dari dokumen atau arsip yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode dokumentasi sebagai pendukung untuk memperoleh
data yang dibutuhkan yaitu jumlah anggota yang ada di Koperasi Wanita
Kartini.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Penelitian


ini menggunakan angket tertutup, yaitu responden menjawab pertanyaan dan
jawabannya berupa alternatif yang telah ditentukan dan dibatasi. Suharsimi
Arikunto berpendapat bahwa “kuesioner tertutup, yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih” (2006:140). Sedangkan
Sugiyono berpendapat bahwa “Pertanyaan tertutup akan membantu responden
untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan penelitian dalam

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul”


(2008:201).

a. Kisi-kisi Angket

Konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan, disusun


dahulu sebelum menyusun angket. Konsep tersebut dituangkan dalam bentuk
kisi-kisi. Konsep penyusunannya adalah pengetahuan anggota, persepsi
anggota tentang kinerja, pengelolaan usaha, dan partisipasi anggota dijabarkan
menjadi indikator. Indikator adalah gejala yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian yang hendak dicapai. Setiap indikatornya selanjutnya dijadikan item
instrument.

b. Teknik Pengukuran

Untuk mengetahui tingkat pendapat responden atau memproleh jawaban


yang tegas dari responden digunakan modifikasi dengan menggunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut pendapat
Sugiyono (2008:87) bahwa jawaban setiap item-item yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat ngatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain:

(a) Sangat Setuju

(b) Setuju

(c) Ragu-ragu

(d) Tidak setuju

(e) Sangat Tidak Setuju

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban diberi score, yaitu:

(f) Sangat Setuju diberi bobot 5

(g) Setuju diberi bobot 4

(h) Ragu-ragu diberi bobot 3

(i) Tidak Setuju diberi bobot 2

(j) Sangat tidak setuju diberi bobot 1

Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat


dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut mempunyai arti ganda dan
dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif
jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:
214) yang menyatakan bahwa:

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena


responden cenderung memilih alternatif yang ada ditengah, (karena dirasa
paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan
itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya
hanya empat saja. Alternatif ”Sangat Setuju” dan “Setuju” ada
diposisikubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju”
dan “Sangat Tidak Setuju” disisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini
dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada
pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian
juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah
“Tidak Setuju”.
Dalam penelitian ini maka setiap instrumen menggunakan skala. Adapun
cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Untuk mendeskripsikan pengetahuan anggota, data yang terkumpul secara
berurutan diklasifikasi menjadi sangat mengerti, mengerti, kurang mengerti
dan tidak mengerti.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

Tabel Pemberian skor untuk mengukur Pengetahuan Anggota


Jawaban Skor
A. Sangat Mengerti 4
B. Mengerti 3
C. Kurang Mengerti 2
D. Tidak Mengerti 1

Untuk mendeskripsikan Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi,


data yang terkumpul secara berurutan diklasifikasi menjadi Sangat baik, Baik,
Kurang baik, dan Tidak Baik.
Tabel Pemberian skor untuk Mengukur Persepsi Anggota Tentang
Kinerja Organisasi
Jawaban Skor
A. Sangat Baik 4
B. Baik 3
C. Kurang Baik 2
D. Tidak Baik 1

Untuk mendeskripsikan Persepsi Anggota tentang kinerja pengelolaan


usaha, data yang terkumpul secara berurutan diklasifikasi menjadi Sangat setuju,
setuju, kurang setuju, dan tidak setuju

Tabel Pemberian Skor untuk Mengukur Kinerja Pengelolaan Usaha


Jawaban Skor
A. Sangat Setuju 4
B. Setuju 3
C. Kurang Setuju 2
D. Tidak Setuju 1

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

Untuk mendeskrisikan Partsisipasi Anggota data yang terkumpul data


yang terkumpul secaraberurutan diklasifikasi menjadi sangat baik, baik, kurang
baik, dan tidak baik

Tabel Pemberian Skor untuk mengukur Partisipasi Anggota


Jawaban Skor
A. Selalu 4
B. Sering 3
C. Jarang 2
D. Tidak Pernah 1

E. Validasi Instrumen Penelitian


Untuk mendapatkan data yang benar-benar mencerminkan variabel-
variabel yang diteliti diperlukan adanya instrument penelitian. Sehingga data
yang diperoleh memiliki kualitas yang dapat diandalkan. Uji coba angket ini
dilakukan terhadap anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab
Magetan dengan jumlah 30 anggota selain yang dijadikan sampel.
Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan cukup tinggi
kesahihannya, maka angket yang akan digunakan perlu diuji terlebih dahulu.
Pengujian ini dilakukan dengan cara:
1) Uji Validitas instrument
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidtan mutu
instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2008: 172). Menurut Duwi Priyatno “Validitas adalah ketepatan atau
kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang diukur” (2010: 90).
Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran yang dimaksud.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer


dengan software SPSS versi 17.0 hasil uji validitas dikatakan valid apabila
nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 dan nilai probabilitas lebih besar
dari 0,05 menunjukkan bahwa item pernyataan tersebut tidak valid.
Adapun rumus teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson’s
Correlation Product Moment (Husaini Usman dan Purnomo Setiady
Akbar, 2003: 203) dengan rumus sebagai berikut

Keterangan :

r : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

n : Jumlah sampel

x : Nilai total atribut

y : Nilai dari variabel

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat


pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang (Duwi Priyatno, 2010: 97). Hasilnya ditunjukkan oleh
sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat
diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas alat pengukuran yang digunakan
adalah rumus alpha. Adapun rumus tersebut adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

Keterangan :

ri : Reliabilitas instrumen

M : Mean skor total

S2t : Varians total

k : Jumlah item dalam instrumen

(Sugiyono, 2008: 186)

Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Menurut


Dwi Priyatno menyatakan bahwa “Suatu instrumen dapat dikatakan
reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”
(2008: 26).
Semakin tinggi koefisien alpha, berarti semakin baik pengukuran
suatu instrumen. Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan
bantuan komputer dengan software SPSS 17.0 for windows.

F. Analisis Data
1. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis
berbentuk sebaran normal atau tidak. Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Duwi
Priyatno, 2010: 71). Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel diuji
normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran
data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Penerapan dasar pengambilan
keputusan yang digunakan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

• Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Duwi Priyatno “Multikolinieritas adalah keadaan dimana
terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar
variabel independen dalam model regresi” (2010: 81). Multikolinieritas
digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang
sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk
memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap
variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas
dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi.

Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan uji korelasi pearson,


dilakukan dengan mengamati nilai Varience Inflation Factor (VIF), dimana
menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan mempunyai
masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai
VIF lebih besar dari 10.

c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Duwi Priyatno ”Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana
terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi” (2010: 83). Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui
apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang
sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan
hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression
Standardized Predicted Value. Penetapan dasar pengambilan keputusan
berkaitan dengan gambar tersebut adalah:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Duwi Priyatno “Autokorelasi adalah keadaan dimana
terjadinya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan
lain pada model regresi” (2010: 87). Autokorelasi digunakan untuk menguji
suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas
saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi
mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson).
Kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:

• Angka D-W (Durbin Watson) di bawah -2 berarti diindikasikan ada


autokorelasi positif.
• Angka D-W (Durbin Watson) di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan
tidak ada autokorelasi.
• Angka D-W (Durbin Watson) di atas 2 berarti diindikasikan ada
autokorelasi negatif.
e. Uji Linearitas
Menurut Duwi Priyatno “Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara
signifikan” (2010: 73).

Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara


variabel X dan Y yang bisa dilakukan, sebagai berikut :

1) Plot antara residu (e) versus Y-topi


Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter
diagram (diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

tidak terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa
hubungan antara variabal X dan Y adalah linier.

2) Plot antara variabel X versus Y


Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini
telah terpenuhi.

3) Plot antara residu versus X


Jika plot menggambarkan diagram pencar maka linieritas ini sudah
terpenuhi.

2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda

Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2003:242) Analisis


yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara beberapa variabel
independent X dengan satu variabel dependent Y, dinyatakan dengan rumus

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e

Keterangan:

Y = partisipasi anggota

a = bilangan konstanta

b = koefisien regresi

x1 = pengetahuan anggota

x2 = persepsi tentang kinerja organisasi

x3 = persepsi tentang kinerja pengelolaan usaha

e = eror

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

b. Uji F
Menurut Duwi Priyatno “Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen” (2010: 67).

Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama


variabel independen terhadap variabel dependen.

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel


independen terhadap variabel dependen.

2. Tingkat signifikasi (  ) = 5 % ; F tabel  ( k-1;n-k )


3. Rumus uji F
R2 / k
F=
(1  R 2 ) /( n  k  1)

Dimana :

R2 = koefisien determinasi

n = jumlah data atau kasus

k = jumlah variabel independen

(Duwi Priyatno, 2010: 67)

4. Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung  F tabel atau probabilitas nilai
F atau signifikan  0,05.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung  Ft abel atau probabilitas nilai


F atau signifikansi  0,05.

c. Uji t
Menurut Duwi Priyatno “Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen” (2010: 68).

Adapun langkah-langkah dari uji t adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel


independen terhadap variabel dependen.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen


terhadap variabel dependen.

2) Tingkat signifikasi (  ) = 5% ; t tabel= n − k – 1


3) Rumus uji t
bi
t=
Sbi

Dimana :

bi = koefisien regresi variabel i

Sbi = standar error variabel i

(Duwi Priyatno, 2010: 68)

4) Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung  t tabel atau probabilitas nilai
t atau signifikan  0,05.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung  t tabel atau probabilitas


nilai t atau signifikansi  0,05.

d. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)


Duwi Priyatno menyatakan “Analisis determinasi digunakan untuk
mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara
serentak terhadap variabel dependen” (2010: 66).

Perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

Keterangan :

R2 : Koefisien determinasi

ryx1 : korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dengan Y

ryx2 : korelasi sederhana (product moment pearson) antara X2 dengan Y

rx1x2 : korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dengan


X2

(Duwi Priyatno, 2010: 66)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pengetahuan Anggota, Persepsi


Tentang Kinerja Koperasi, dan Pengelolaan Usaha Terhadap Partisipasi Anggota
Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan”, menggunakan tiga
variabel bebas dan satu variabel terikat. Tiga variabel bebas tersebut yaitu
pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi dan persepsi
anggota tentang pengelolaan usaha, sedangkan satu variabel terikatnya adalah
pertisipasi anggota. Data tentang variabel tersebut diperoleh dengan membagikan
angket kepada responden, yaitu anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat
Pemkab Magetan. Hasil penyebaran angket dari variabel-variabel tersebut dapat
dilihat pada lampiran. Secara lebih terperinci, masing-masing variabel dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Variabel Pengetahuan Anggota
Tabel 4.1. Deskripsi Data Statistik Variabel Pengetahuan Anggota
Statistics

Pengetahuan Anggota

N Valid 108

Missing 0

Mean 16,61

Std. Deviation 2,077

Minimum 12

Maximum 21

Sumber: data primer yang diolah (2012)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Data di atas yaitu pengetahuan anggota diperoleh dari angket dengan enam butir
pernyataan. Berdasarkan deskripsi data di atas maka dapat dijelaskan sebagai
berikut : “N” menunjukkan jumlah data yang valid dari variabel Pengetahuan
Anggota adalah 108 orang anggota (kesemua data valid). “Missing” sama dengan
“0”; artinya tidak ada data yang dikeluarkan, semua data telah dan siap diproses,
“Mean” menunjukkan rata-rata nilai Pengetahuan Anggota dari 108 orang
Anggota adalah 16,6. “Standar Deviasi” adalah 2,077, menunjukkan akar varians
atau tingkat simpangan baku sebesar 2,077, “Minimum” menunjukkan nilai
Pengetahuan Anggota terendah dari 108orang anggota adalah 12, “Maximum”
menunjukkan nilai Pengetahuan Anggota tertinggi dari 108 orang anggota adalah
21. Nilai standar deviasi lebih kecil dari mean, ini berarti makin kecil nilai standar
deviasi makin dekat nilai variabel Pengetahuan Anggota terhadap mean atau
berada di sekitar mean/berdistribusi normal.

2. Variabel Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi


.
Tabel 4.2. Deskripsi Data Statistik Variabel Persepsi Anggota Tentang Kinerja
Organisasi

Statistics
Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi
N Valid 108
Missing 0
Mean 13,44
Std. Deviation 1,794
Minimum 9
Maximum 18

Sumber: data primer yang diolah (2012)

Data di atas persepsi anggota tentang kinerja organisasi diperoleh dari angket
dengan lima butir pernyataan. Berdasarkan deskripsi data di atas maka dapat
dijelaskan sebagai berikut : “N” menunjukkan jumlah data yang valid dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

variabel Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi adalah 108 orang anggota
(kesemua data valid). “Missing” sama dengan “0”, artinya tidak ada data yang
dikeluarkan, semua data telah dan siap diproses, “Mean” menunjukkan rata-rata
nilai Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi dari 108 orang Anggota adalah
13,44, “Standar Deviasi” adalah 1,794, menunjukkan akar varians atau tingkat
simpangan baku sebesar 1,794, “Minimum” menunjukkan Nilai Persepsi anggota
tentang kinerja organisasi terendah dari 108 orang anggota adalah 9, “Maximum”
menunjukkan nilai persepsi anggota tentang kinerja organisasi tertinggi dari 108
orang anggota adalah 18. Nilai standar deviasi lebih kecil dari mean, ini berarti
makin kecil nilai standar deviasi makin dekat nilai variabel persepsi tentang
kinerja organisasi terhadap mean atau berada di sekitar mean/berdistribusi normal.

3. Variabel Persepsi Anggota Tentang Pengelolaan Usaha


Tabel 4.3. Deskripsi Data Statistik Variabel Persepsi Anggota Tentang
Pengelolaan Usaha

Statistics
Persepsi Anggota Tentang Pengelolaan Usaha
N Valid 108
Missing 0
Mean 11,31
Std. Deviation 1,482
Minimum 6
Maximum 15

Sumber: data primer yang diolah (2012)

Data di atas yaitu persepsi anggota tentang pengelolaan usaha diperoleh dari
angket dengan empat butir pernyataan. Berdasarkan deskripsi data di atas maka
dapat dijelaskan sebagai berikut : “N” menunjukkan jumlah data yang valid dari
variabel Persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha adalah 108 orang
anggota (kesemua data valid). “Missing” sama dengan “0”artinya tidak ada data
yang dikeluarkan, semua data telah dan siap proses, “Mean”menunjukkan rata-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

rata nilai persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha dari 108 orang
anggota adalah 11,31, “Standar Deviasi” adalah 1,482, menunjukkan akar varians
atau tingkat simpangan baku sebesar 1,482, “Minimum” menunjukkan nilai
persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha terendah dari 108 orang
anggota adalah 6, “Maximum” menunjukkan nilai persepsi anggota tentang
kinerja pengelolaan usaha tertinggi dari 108 orang anggota adalah 15. Nilai
standar deviasi lebih kecil dari mean, ini berarti makin kecil nilai standar deviasi
makin dekat nilai variabel persepsi anggota tentang pengelolaan usaha terhadap
mean atau berada di sekitar mean/berdistribusi normal.

4. Variabel Partisipasi Anggota

Tabel 4.4 Deskripsi Data Statistik Variabel Partisipasi Anggota


Statistics

Partisipasi Anggota

N Valid 108

Missing 0

Mean 29,77

Std. Deviation 3,657

Minimum 19

Maximum 39

Sumber: data primer yang diolah (2012)


Data di atas yaitu tentang partisipasi anggota diperoleh dari angket dengan
sepuluh butir pernyataan. Berdasarkan deskripsi data di atas maka dapat
dijelaskan sebagai berikut : “N” menunjukkan jumlah data yang valid dari
variabel Partisipasi anggota adalah 108 orang anggota (kesemua data valid).
“Missing” sama dengan “0” artinya tidak ada data yang dikeluarkan, semua data
telah dan siap diproses, “Mean” menunjukkan rata-rata nilai partisipasi anggota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

dari 108 orang anggota adalah 29,77, “Standar Deviasi” adalah 3,657,
menunjukkan akar varians atau tingkat simpangan baku sebesar 3,657
“Minimum” menunjukkan nilai partisipasi anggota terendah dari 108 orang
anggota adalah 19, “ Maximum“ menunjukkkan nilai partisipasi anggota tertinggi
dari 108 orang anggota adalah 39. Nilai standar deviasi lebih kecil dari mean, ini
berarti makin kecil nilai standar deviasi makin dekat nilai variabel partisipasi
anggota terhadap mean atau berada di sekitar mean/berdistribusi normal.

B. Pengujian Persyaratan Analisis


Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk
analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat
dalam gambar berikut:

Sumber: data primer yang diolah (2012)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized


Residual Penerapan dasar pengambilan keputusan yang digunakan sebagai
berikut:

• Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Singgih
Santoso,2001)
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi
memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Adapun hasil uji
multikolinearitas ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Pengetahuan Anggota 0,769 1,300
Persepsi Anggota Tentang 0,563 1,775
Kinerja Organisasi
Persepsi Anggota Tentang 0,664 1,505
Pengelolaan Usaha
a. Dependent Variable: Partisipasi Anggota
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Menurut Duwi Priyatno “variabel dikatakan mempunyai masalah
multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih
besar dari 10” (2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai FIF


ketiga variabel bebas kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1, maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah variabel
pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak.
Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut:

Sumber: data primer yang diolah (2012)


Gambar 4.2 Scatterplot Regression Standardized Residual

Penerapan dasar pengambilan keputusan yang digunakan sebagai


berikut:

• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah
heterokedastisitas. (Duwi Priyatno,2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak


membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan
untuk memprediksi variabel partisipasi yang didasarkan pada variabel
pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi dan persepsi
anggota tentang pengelolaan usaha.

4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel
pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji
autokorelasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Mode R Adjusted R Std. Error of
l R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 0,796a 0,634 0,624 2,244 1,996
a. Predictors: (Constant), Persepsi Anggota Tentang Pengelolaan Usaha,
Pengetahuan Anggota, Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi
b. Dependent Variable: Partisipasi Anggota
Sumber: data primer yang diolah (2012)

Menurut Duwi Priyatno (2010) penerapan dasar pengambilan keputusan yang


digunakan sebagai berikut:
• Angka D-W (Durbin Watson) di bawah -2 berarti diindikasikan ada
autokorelasi positif.
• Angka D-W (Durbin Watson) di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan
tidak ada autokorelasi.
• Angka D-W (Durbin Watson) di atas 2 berarti diindikasikan ada
autokorelasi negatif.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar


1,996. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,996 < 2), dengan demikian
model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.

5. Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan cara:
Plot antara residu (e) versus Y-topi
Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram
(diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak terjadi
mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa hubungan antara variabal
X dan Y adalah linier.

Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Plot antara residu (e) dengan Y-topi diatas menggambarkan suatu diagram
pencar, atau tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila
hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan
ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.

1. Analisis Regresi Ganda


Setelah data diolah menggunakan software SPSS 19.0 for windows
diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 4.7. Koefisien Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1,648 2,139 0,771 0,443
Pengetahuan Anggota 0,617 0,119 0,351 5,184 0,000
Persepsi Anggota 0,709 0,161 0,348 4,404 0,000
Tentang Kinerja
Organisasi
Persepsi Anggota 0,737 0,180 0,299 4,105 0,000
Tentang Pengelolaan
Usaha
a. Dependent Variable: Partisipasi Anggota
Sumber: data primer yang diolah (2012)

Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang


diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = 1,648 + 0,617 X1 + 0,709 X2 + 0,737 X3

Keterangan
Y : Partisipasi Anggota
X1 : Pengetahuan Anggota
X2 : Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi
X3 : Persepsi Anggota Tentang Pengelolaan Usaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai


berikut:
a. Konstanta / intersep sebesar 1,648 secara matematis menyatakan bahwa jika
nilai ketiga variabel bebas yaitu pengetahuan anggota, persepsi anggota
tentang kinerja organisasi dan persepsi anggota tentang pengelolaan usaha
sama dengan nol maka nilai pertisipasi anggota (Y) adalah 1,648.
b. Koefisien regresi variabel pengetahuan anggota (X1) sebesar 0,617 artinya
pengetahuan anggota mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
partisipasi anggota. Sedangkan koefisien 0,617 berarti bahwa peningkatan satu
unit variabel pengetahuan anggota dengan asumsi variabel bebas lain konstan
akan menyebabkan kenaikan partisipasi anggota sebesar 0,617 unit.
c. Koefisien regresi variabel persepsi anggota tentang kinerja organisasi (X2)
sebesar 0,709 artinya persepsi anggota tentang kinerja organisasi mempunyai
pengaruh yang positif terhadap variabel partisipasi anggota. Sedangkan
koefisien 0,709 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel persepsi anggota
tentang kinerja organisasi dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan
menyebabkan kenaikan partisipasi anggota sebesar 0,709 unit.
d. Koefisien regresi variabel persepsi anggota tentang pengelolaan usaha (X3)
sebesar 0,737 artinya persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha
mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel partisipasi anggota.
Sedangkan koefisien 0,737 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel
persepsi anggota tentang pengelolaan usaha dengan asumsi variabel bebas lain
konstan akan menyebabkan kenaikan partisipasi anggota sebesar 0,737 unit.

2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

a. Hipotesis
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara


bersama-sama terhadap variabel terikat.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Tabel 4.8. ANOVA
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressio 907,645 3 302,548 60,097 0,000a
n
Residual 523,567 104 5,034
Total 1431,213 107
a. Predictors: (Constant), Persepsi Anggota Tentang Pengelolaan Usaha,
Pengetahuan Anggota, Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi
b. Dependent Variable: Partisipasi Anggota
Sumber: data primer yang diolah (2012)

Berdasarkan tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa nilai


probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama antara variabel bebas yang terdiri dari pengetahuan
anggota (X1), persepsi anggota tentang kinerja organisasi (X2) dan persepsi
anggota tentang pengelolaan usaha (X3) terhadap variabel terikat yaitu
partisipasi anggota (Y).

3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
a. Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
b. Kriteria Pengujian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Tabel 4.9. Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,648 2,139 0,771 0,443
Pengetahuan Anggota 0,617 0,119 0,351 5,184 0,000
Persepsi Anggota 0,709 0,161 0,348 4,404 0,000
Tentang Kinerja
Organisasi
Persepsi Anggota 0,737 0,180 0,299 4,105 0,000
Tentang Pengelolaan
Usaha

a. Dependent Variable: Partisipasi Anggota


Sumber: data primer yang diolah (2012)

Berdasarkan tabel coefficients di atas bisa dilihat bahwa:


1) Nilai probabilitas pengetahuan anggota (X1) adalah 0,000. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel pengetahuan
anggota (X1) terhadap variabel partisipasi anggota (Y).
2) Nilai probabilitas persepsi anggota tentang kinerja organisasi (X2) adalah
0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
persepsi anggota tentang kinerja organisasi (X2) terhadap variabel
partisipasi anggota (Y).
3) Nilai probabilitas persepsi anggota tentang pengelolaan usaha (X3)
adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

persepsi anggota tentang pengelolaan usaha (X3) terhadap variabel


partisipasi anggota (Y).

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R Squared)


Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan proporsi atau
presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas
secara bersama-sama. Adapun besarnya koefisien determinasi dalam penelitian ini
dapat dilihat dalah tabel berikut:
Tabel 4.10. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 0,796a 0,634 0,624
a. Predictors: (Constant), Persepsi Anggota Tentang Pengelolaan Usaha,
Pengetahuan Anggota, Persepsi Anggota Tentang Kinerja Organisasi
b. Dependent Variable: Partisipasi Anggota

Sumber: data primer yang diolah (2012)


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya koefisien
determinasi (Adjusted R Squared) adalah 0,624. Hal ini berarti bahwa 62,4%
variansi partisipasi anggota dapat dijelaskan oleh variabel bebas pengetahuan
anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi dan persepsi anggota tentang
pengelolaan usaha, sedangkan sisanya (100% – 62,4% = 37,6%) dijelaskan oleh
sebab-sebab lain di luar model.

5. Kesimpulan Pengujian Hipotesis


Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pengetahuan
anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi dan persepsi anggota
tentang pengelolaan usaha secara simultan terhadap partisipasi anggota
Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

b. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pengetahuan


anggota secara parsial terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini
di Sekretariat Pemkab Magetan.
c. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel persepsi anggota
tentang kinerja organisasi secara parsial terhadap partisipasi anggota Koperasi
Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan.
d. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel persepsi anggota
tentang pengelolaan usaha secara parsial terhadap partisipasi anggota
Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data, hasil penelitian membuktikan bahwa


seluruh variabel yang ada yaitu pengetahuan anggota, persepsi tentang kinerja
organisasi, dan persepsi tentang pengelolaan usaha berpengaruh signifikan
terhadap partisipasi anggota di Koperasi Wanita Kartini. Berikut menunjukkan
seberapa besar pengaruh masing-masing variabel yaitu pengetahuan anggota
berpengaruh sebesar 0,617, persepsi anggota tentang kinerja organisasi sebesar
0,709, dan persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha berpengaruh
sebesar 0,737. Dalam penelitian ini persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan
usaha berpengaruh paling tinggi terhadap partisipasi anggota yaitu 0,737. Persepsi
atau tanggapan tentang kinerja pengelolaan usaha disini dinilai sudah cukup baik
oleh para anggota koperasi. Pengetahuan anggota berpengaruh paling kecil
terhadap partisipasi anggota yaitu 0,617 sehingga pengetahuan para anggota
tentang perkoperasian dalam hasil penelitian ini dirasa masih kurang.
Hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000; karena nilai
probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga disimpulkan
terdapat pengaruh secara signifikan antara pengetahuan anggota, persepsi tentang
kinerja organisasi, dan persepsi tentang pengelolaan usaha secara bersama-sama
terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab
Magetan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

Hasil uji t diperoleh nilai probabilitas untuk tiga variabel adalah sebesar
0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak, sehingga bisa
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara
pengetahuan anggota, persepsi tentang kinerja organisasi, dan persepsi tentang
kinerja pengelolaan usaha secara parsial terhadap partisipasi anggota Koperasi
Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan.

Koefisien regresi untuk variabel pengetahuan anggota sebesar 0,617


dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan variabel
pengetahuan anggota akan menyebabkan kenaikan variabel partisipasi anggota.
Sebaliknya menurunnya variabel pengetahuan anggota akan menyebabkan
menurunkan variabel partisipasi anggota. Pengetahuan yang dimililki anggota
Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Kabupaten
Magetan. Ketika pengetahuan anggota bertambah tentang perkoperasian maka
partisipasi akan naik karena anggota telah mengetahui dan paham tentang seluk
beluk perkoperasian seluruhnya serta kewajiban maupun hak-hak istimewa yang
anggota peroleh guna memperbaiki kondisi sosial ekonomi para anggota oleh
karena itu timbulah keinginan dan ketertarikan dari anggota untuk turut ikut serta
dalam setiap usaha yang dijalankan oleh koperasi.

Koefisien regresi untuk variabel persepsi anggota tentang kinerja


organisasi sebesar 0,709 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti bahwa
peningkatan variabel persepsi anggota tentang kinerja organisasi akan
menyebabkan kenaikan variabel partisipasi anggota. Sebaliknya menurunnya
variabel persepsi anggota tentang kinerja organisasi akan menyebabkan
penurunan variabel partisipasi anggota. Persepsi dari anggota Koperasi Wanita
Kartini di Sekretariat Pemkab Magetan tentang Kinerja Organisasi berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di
Sekretariat Pemkab Magetan. Hal ini dapat dilihat ketika persepsi tentang kinerja
organisasi itu baik maka akan meningkatkan kepercayaan anggota tentang kinerja
dari organisasi tersebut termasuk perangkat organisasi didalamnya bahwa mereka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

semata-mata bertugas untuk memajukan koperasi serta mengutamakan


kepentingan dan kemakmuran bersama bukan hanya individu sehingga timbullah
keinginan dan motivasi dari para anggota untuk ikut serta berpartisipasi karena
mereka sadar bahwa kemajuan koperasi tidak lepas dari kerja sama serta tanggung
jawab keseluruhan dari para anggota.

Koefisien regresi untuk persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan


usaha sebesar 0,737 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti bahwa
peningkatan variabel persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha akan
menyebabkan kenaikan variabel partisipasi anggota. Sebaliknya menurunnya
variabel persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha akan menyebabkan
menurunnya variabel partisipasi anggota. Persepsi dari anggota Koperasi Wanita
Kartini di Kabupaten Magetan tentang kinerja Pengelolaan usaha berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di
Kabupaten Magetan. Hal ini dapat dilihat dari baik tidaknya pengelolaan usaha
yang dilakukan koperasi, pada saat pengelolaan usaha yang dilakukan oleh
koperasi itu baik serta sesuai keinginan anggota maka akan memunculkan
tanggapan yang baik pula dari anggota tentang pengelolaan usaha sehingga
anggota akan meningkatkan partisipasinya melalui usaha yang dijalankan koperasi
tersebut karena mereka merasa benar-benar memperoleh manfaat dari usaha yang
dikelola koperasi baik dalam usaha simpan pinjam maupun usaha pertokoan.

Berdasarkan analisis data nilai koefisien determinasi (Adjusted R Squared)


yang mengukur seberapa jauh kemampuan variabel pengetahuan anggota, persepsi
anggota tentang kinerja organisasi dan persepsi anggota tentang kinerja
pengelolaan usaha dalam menjelaskan variabel partisipasi anggota sebesar 0,624.
Hal ini berarti seluruh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar
62,4%, sedangkan sisanya (100% - 62,4% = 37,6%) dijelaskan oleh variabel
lainnya yang tidak dimasukkan dalam model.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah


dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil perhitungan menggunakan uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar


0,000; karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga hipotesis pertama penelitian yang menyatakan “ada pengaruh
yang signifikan pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang kinerja
organisasi, dan persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha
terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat
Pemkab Magetan “ diterima atau terbukti kebenarannya.
2. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai probabilitas untuk
variabel pengetahuan anggota (X1) adalah sebesar 0,000; karena nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian
hipotesis kedua penelitian yang menyatakan”ada pengaruh yang signifikan
pengetahuan anggota terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini
di Sekretariat Pemkab Magetan” diterima atau terbukti kebenarannya
3. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai probabilitas untuk
variabel persepsi anggota tentang kinerja organisasi (X2) adalah sebesar
0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
dengan demikian hipotesis ketiga penelitian yang menyatakan “ada
pengaruh yang signifikan persepsi tentang kinerja organisasi terhadap
partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab
Magetan” diterima atau terbukti kebenarannya.
4. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai probabilitas untuk
variabel persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha (X3) adalah
sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

ditolak, dengan demikian hipotesis keempat penelitian yang menyatakan


“ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang pengelolaan usaha
terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat
Pemkab Magetan” di terima atau terbukti kebenarannya.
5. Persamaan garis regresi Y= 1,648 + 0,617X1 + 0,709X2 + 0,737 X3. Dalam
persamaan regresi diperoleh koefisien regresi untuk masing-masing
variabel adalah pengetahuan anggota = 0,617; persepsi anggota tentang
kinerja organisasi = 0,709; dan persepsi anggota tentang pengelolaan
usaha = 0,737. Nilai koefisien regresi terbesar adalah 0,737 yaitu untuk
variabel persepsi anggota tentang kinerja pengelolaaan usaha, sehingga
dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel bebas yang memiliki
pengaruh paling besar terhadap partisipasi anggota (Y) adalah variabel
persepsi anggota tentang kinerja pengelolaan usaha (X3). Nilai koefisien
determinasi (Adjused R Squared) adalah sebesar 0,624, hal ini berarti
seluruh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 62,4% ,
sedangkan sisanya (100% - 62,4% = 37,6%) dijelaskan oleh variabel
lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model.

B. Implikasi
Keberhasilan suatu koperasi sangat tergantung pada keseluruhan anggota,
karena dengan kualitas yang dimiliki oleh masing-masing anggota maka akan
tercipta dorongan dari dalam individu untuk berpartisipasi dengan baik.
Dengan pengetahuan anggota yang baik, persepsi anggota tentang kinerja
organisasi dan pengelolaan usaha yang baik pula maka akan membuat anggota
merasa benar-benar memperoleh manfaat dari adanya koperasi terutama untuk
memperbaiki kondisi ekonomi mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan
partisipasi keseluruhan anggota koperasi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan anggota, persepsi
anggota tentang kinerja organisasi, dan persepsi anggota tentang pengelolaan
usaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi anggota Koperasi
Wanita Kartini di Pemkab Magetan. Dari uraian itu dapat diimplikasikan bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

untuk meningkatkan partisipasi anggota diperlukan tiga variabel, yaitu


pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang kinerja organisasi, dan persepsi
anggota tentang pengelolaan usaha.

Variabel pengetahuan anggota mempunyai pengaruh langsung


terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita Kartini di Sekretariat Pemkab
Magetan. Maksudya adalah, untuk meningkatkan partisipasi angggota dapat
dicapai dengan pengetahuan tentang perkoperasian yang baik dari anggota.
Terbentuknya pengetahuan anggota ini dapat dilihat dari beberapa hal yaitu
pemahaman anggota tentang konsep dasar koperasi seperti pengertian koperasi,
tujuan dari koperasi, prinsip koperasi, dan hal yang berkaitan dengan rapat
anggota. Selanjutnya untuk variabel persepsi anggota tentang kinerja organisasi
juga mempunyai pengaruh langsung terhadap partisipasi anggota Koperasi Wanita
Kartini,maksudnya untuk meningkatkan partisipasi dari anggota dapat dicapai
dengan adanya persepsi yang baik tentang kinerja organisasi sehingga untuk
memperoleh kepercayaan dari anggota maka perangkat organisasi khususnya
harus senantiasa meningkatkan kinerja organisasinya seperti membuat
perencanaan kegiatan dengan baik, melakukan evaluasi atau perbaikan terhadap
setiap kegiatan, menyelenggarakan rapat anggota dengan baik, serta senantiasa
melakukan yang terbaik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai
pengurus dan pengawas dalam koperasi.

Begitu pula dengan variabel persepsi anggota tentang pengelelolaan usaha.


Persepsi anggota tentang pengelolaan usaha juga mempunyai pengaruh langsung
terhadap partisipasi anggota di Koperasi Wanita Kartini di Pemkab Magetan,
maksudnya untuk meningkatkan partisipasi anggota maka diperlukan persepsi
yang baik tentang pengelolaan usaha yang dijalankan koperasi. Dalam upaya
mendapatkan persepsi yang baik dari anggota maka diperlukan pengelolaan usaha
yang baik, tepat, dan sesuai keinginan anggota dalam setiap usaha yang dikelola
koperasi baik usaha simpan pinjam maupun pertokoan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan analisis data yang telah


dilakukan, maka dapat peneliti kemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat
berguna bagi Koperasi Wanita Kartini atau pihak-pihak yang bersangkutan dalam
hal ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Koperasi Wanita Kartini

a. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengetahuan dari


anggota tentang perkoperasian bisa dibilang kurang oleh Karena itu
Koperasi Wanita Kartini harus senantiasa berusaha meningkatkan
pengetahuan yang dimiliki para anggotanya melalui kegiatan seperti
pendidikan atau seminar-seminar tentang perkoperasian .

b. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa kinerja dari pengurus


dan pengawas Koperasi Wanita Kartini dirasa masih kurang atau
belum maksimal sehingga perlu meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan para pengurus serta pengawas melalui pendidikan dan
pelatihan sehingga mampu meningkatkan kinerjanya agar lebih baik.

c. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa variasi dari produk


yang disediakan Koperasi Wanita Kartini ini masih kurang lengkap,
sehingga koperasi perlu menambah variasi produk sesuai kebutuhan
dan keinginan anggota agar mampu menarik anggota untuk melakukan
transaksi di Koperasi Wanita Kartini.

d. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan usaha diperoleh hasil


bahwa produk yang disediakan masih terbilang mahal bagi anggota
sehingga Koperasi Wanita Kartini perlu menyediakan produk dengan
harga yang relative lebih murah dari tempat yang lain atau diberikan
potongan harga, sehingga lebih menarik anggota untuk datang ke
Koperasi Wanita Kartini.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

67

e. Berdasarkan hasil penelitian banyak dari para anggota yang tidak


menghadiri acara Rapat-rapat keanggotaan oleh karena itu Sosialisasi
oleh Koperasi Wanita Kartini di Kabupaten Magetan perlu
dimaksimalkan lagi melalui berbagai media yang ada seperti via
telepon atau short message service(SMS), sehingga Koperasi Wanita
Kartini lebih akrab dengan masyarakat terutama para anggotanya dan
informasi akan lebih tersampaikan.

1. Bagi Anggota

a. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengetahuan anggota


memiliki koefisien regresi paling rendah dibanding variabel bebas
yang lain sehingga anggota perlu mempelajari pengetahuan tentang
seluk beluk perkoperasian, sehingga mampu melaksanakan kewajiban
dan haknya dengan baik.

b. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa belum keseluruhan dari


anggota koperasi membayar kewajibannya secara rutin maka agar para
anggota tidak terasionalisasi atau kehilangan haknya sebagai anggota
maka diharapkan membayar simpanan wajib secara teratur dan apabila
diperlukan maka anggota akan dipotong gaji.

c. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar dari


anggota yang belum aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan
organisasi maka untuk selanjutnya perlu menghadiri setiap kegiatan
yang diselenggarakan oleh Koperasi Wanita Kartini seperti rapat dan
diklat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan terkait koperasi.

d. Berdasarkan hasil penelitian bagi anggota Koperasi Wanita Kartini


yang telah aktif maka diharapkan perlu lebih aktif lagi untuk
berpartisipasi dalam bidang organisasi seperti menghadiri rapat-rapat
atau pertemuan, bidang permodalan seperti membayar simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan bidang usaha yang
meliputi meminjam uang dan membeli produk di koperasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

e. Berdasarkan hasil penelitian bagi anggota koperasi yang tidak aktif


memberikan kritik dan saran kepada pengurus dan pengawas pada saat
rapat atau pertemuan di harapkan untuk aktif memberikan kritik dan
saran demi kemajuan koperasi serta kesejahteraan para anggota.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai