Anda di halaman 1dari 10

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, BUDAYA ETIS


ORGANISASI, DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP
KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI PADA
KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN JEMBRANA

1
Ni Made Dwitia Martini Dewi
2
Gede Adi Yuniarta, 3Made Arie Wahyuni

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail : {dwitiamartin@gmail.com, gdadi_ak@yahoo.co.id,


wahyuni_arie@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal, budaya
etis organisasi, dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan (fraud)
akuntansi pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Jembrana. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh KSP di Kabupaten Jembrana yaitu sebanyak 32 KSP. Metode penelitian
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan data primer yang diperoleh dari data
kuesioner yang diukur menggunakan skala likert. Dan dianalisis dengan analisis regresi linier
berganda dengan program SPSS 24 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pengendalian internal berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi pada Koperasi
Simpan Pinjam di Kabupaten Jembrana, (2) budaya etis organisasi berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi pada Koperasi
Simpan Pinjam di Kabupaten Jembrana, dan (3) kesesuaian kompensasi berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi pada Koperasi
Simpan Pinjam di Kabupaten Jembrana.

Kata Kunci: Budaya, Kecurangan, Kompensasi, Pengendalian Internal.

Abstract
This study aimed at investigating the impact of internal control, culture of
organizational ethic and appropriateness of compensation on the tendency of accounting
fraud on Saving and Loan Cooperatives in Jembrana regency. The population in this study
were all 32 Saving and Loan Cooperatives in Jembrana regency. The method applied in this
study was quantitative method with primary data collected from questionnaires data
measured using the Likert scale. The data were analyzed by applying double linear
regression analysis assisted by SPSS 24 program for windows.The results of the analysis
showed that (1) internal control had negative and significant impact on the tendency of
accounting fraud at Saving and Loan Cooperatives in Jembrana regency, (2) culture of
organizational ethic had negative and insignificant impact on the tendency of accounting
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

fraud at Saving and Loan Cooperatives in Jembrana regency,(3) appropriateness of


compensation had positive and insignificant impact on the tendency of accounting fraud at
Saving and Loan Cooperatives in Jembrana regency.

Key Words: culture, fraud, compensation, internal control

PENDAHULUAN
Koperasi merupakan salah satu UMKM yang Kerawanan tersebut dapat bersumber dari
ada di setiap daerah.Koperasi sebagai salah unsur adanya kecenderungan kecurangan
satu badan usaha resmi yang berada di dari oknum anggota koperasi itu sendiri yang
Indonesia memiliki dasar hukum yang jelas ingin melakukan kecurangan dengan cara
dan mengikat sebagaimana yang tercantum memanfaatkan kelemahan manajemen
dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang koperasi.
perkoperasian yang merupakan implementasi Dimana kecurangan terjadi jika ada
atau penjabaran dari pasal 33 ayat 1 UUD kesempatan apabila seseorang memiliki
1945 yang berbunyi bahwa perekonomian akses terhadap aset atau memiliki wewenang
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan untuk mengatur prosedur pengendalian yang
asas kekeluargaan. Menurut Sutantya (2002), memperkenankan dilakukannya skema
koperasi adalah suatu perkumpulan atau kecurangan.Jabatan, dan tanggung jawab
organisasi ekonomi yang beranggotakan memiliki pengaruh untuk terlaksananya tindak
orang-orang atau badan-badan yang kecurangan. Secara harfiah fraud
memberikan kebebasan masuk dan keluar didefinisikan sebagai kecurangan, namun
bagi anggota yang ada, dengan bekerja pengertian ini telah dikembangkan lebih lanjut
sama secara kekeluargaan menjalankan sehingga mempunyai cakupan yang luas.
suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi Istilah kecurangan yang ditulis Tunggal
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. (2012:189) diartikan sebagai penipuan di
Koperasi itu sendiri terdiri dari banyak bidang keuangan yang disengaja, yang
jenis yang ada di Indonesia, salah satunya dimaksudkan untuk mengambil aset atau hak
yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Modal orang maupun pihak lain. Banyaknya faktor-
dari koperasi simpan pinjam (KSP) ini berasal faktor yang bisa menyebabkan terjadinya
dari modal pinjaman dan modal sendiri. Pada kecurangan (fraud) akuntansi. Salah satu
prakteknya dalam Koperasi Simpan Pinjam teori yang menjelaskan tentang seseorang
(KSP) terdapat beberapa permasalahan dalam melakukan kecurangan adalah Teori
yang biasanya sering dialami oleh Koperasi Fraud Triangle yang dikembangkan oleh
Simpan Pinjam. salah satunya adalah kredit Cressey (1953) (dalam Zulkarnain (2013).
macet. Dimana kredit macet merupakan Teori ini mengatakan bahwa kecurangan
pengembalian kredit yang tidak lancar dan akuntansi disebabkan oleh tiga faktor, yaitu:
adanya kendala yang dihadapi oleh para 1. Kesempatan (Opportunity), 2. Tekanan
anggota dalam membayar kewajiban (Pressure), dan 3. Rasionalisasi
mereka.menurut Ahira (2010), kredit macet (Rationalization)
merupakan salah satu masalah yang selalu Koperasi simpan pinjam di Kabupaten
dihadapi oleh lembaga pembiayaan. Dari Jembrana terdapat 32 koperasi yang tersebar
adanya permasalahan kredit macet tersebut dibeberapa daerah di Kabupaten Jembrana,
menunjukkan adanya suatu sistem diantaranya 29 koperasi yang termasuk aktif
pengendalian internal yang lemah dan dan 3 koperasi dinyatakan non aktif. Koperasi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) rawan yang termasuk non aktif adalah KSP Pari
terhadap risiko kerugian hingga koperasi Artha Sejahtera, KSP Lumbung Sari Mandiri,
menjadi non aktif bahkan di bubarkan. dan KSP Bhuana Artha Mandiri. Dari kondisi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

koperasi yang tidak aktif menujukkan bahwa menyatakan bahwa pengendalian internal
adanya suatu permasalahan dalam berpengaruh positif signifikan terhadap
pengelolaan keuangan koperasi simpan kecenderungan kecurangan akuntansi. Maka
pinjam. Hal tersebut mengidentifikasikan hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang
bahwa adanya kecurangan dalam dilakukan oleh peneliti sebelumnya.Sehingga
pengelolaan keuangan koperasi simpan berdasarkan uraian diatas dapat ditarik
pinjam. Seperti pada kasus di KSP Bhuana hipotesis sebagai berikut.
Artha Mandiri karena ulah salah satu pegawai H1: Pengendalian Internal berpengaruh
KSP-nya yang membawa kabur uang negatif terhadap kecenderungan
anggota/nasabah KSP sebesar Rp. kecurangan (fraud) akuntansi di
75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) Koperasi Simpan Pinjam
(Radar X net 2017). Hal serupa juga terjadi
pada KSP Lumbung Sari Mandiri akibat ketua Adanya faktor internal mapun faktor
koperasi Mandiri Komang Ariana eksterna dapat mempengaruhi terjadinya
menggelapkan dana Koperasi (Jawa Post kecurangan akuntansi. Dari faktor eksternal
2017). (organisasi), kecurangan (fraud) dapat dipicu
Dari kasus yang terjadi di Koperasi karena buruknya budaya etis organisasi yang
Simpan Pinjam (KSP) adanya beberapa diterapkan oleh organisasi tempat individu
faktor yang menyebabkan terjadinya tersebut bekerja. Etika organisasi merupakan
kecurangan (fraud) akuntansi. Salah satunya pola sikap dan perilaku yang diharapkan dari
yaitu pengendalian internal yang lemah. setiap individu dan kelompok anggota
Menurut PP No. 8 Tahun 2006 (dalam Adelin organisasi yang secara keseluruhan akan
(2013:6) pengendalian internal adalah suatu membentuk budaya organisasi (organization
proses yang dipengaruhi oleh manajemen culture) yang sejalan dengan tujuan maupun
yang diciptakan untuk memberikan keyakinan filosofi organisasi yang bersangkutan.
yang memadai dalam pencapaian efektivitas, Budaya organisasi adalah pola dasar yang
efisiensi, ketaatan terhadap peraturan diterima oleh organisasi untuk bertindak dan
perundang-undangan yang berlaku dan mencegah masalah, membentuk karyawan
keandalan penyajian laporan keuangan. yang mampu beradaptasi dengan lingkungan
Keefektifan pengendalian internal dapat dan mempersatukan anggota-anggota
berperan dalam mencegah dan mendeteksi organisasi. Sedangkan Robbins (2006)
suatu kecurangan akuntansi (fraud) dalam mendefinisikan budaya organisasi sebagai
suatu instansi. Arens (2009:370) menjelaskan suatu persepsi bersama yang dianut oleh
bahwa sistem pengendalian internal terdiri anggota-anggota organisasi itu yang
atas kebijakan dan prosedur yang dirancang membedakan organisasi satu dengan
untuk memberikan manajemen kepastian lainnya. Berdasarkan uraian diatas dapat
yang layak bahwa perusahaan telah diketahui bahwa budaya etis organisasi
mencapai tujuan dan sasarannya. Penelitian merupakan suatu gambaran dari perilaku
yang dilakukan oleh Prawira (2013), Adelin atasan yang dapat dicontoh dan ditiru oleh
(2009) dan Artini (2014) yang menyatakan para pegawainya. Meskipun itu merupakan
bahwa terdapat pengaruh negatif dan tindakan kecurangan pegawai akan
signifikan antara efektifitas pengendalian melakukan suatu pembenaran atas
internal terhadap kecenderungan tindakannya tersebut karena merasa bahwa
kecurangan (fraud) akuntansi. Hasil tindakannya itu sudah sesuai dengan
penelitian tersebut didukung oleh Lestari tindakan yang dilakukan oleh manajemen.
(2015) yang menyatakan bahwa terdapat Oleh sebab itu, budaya etis manajemen yang
pengaruh yang negatif dan signifikan antara baik sangat berpengaruh terhadap kinerja
pengendalian internal terhadap pegawainya dan dapat menurunkan tindakan
kecenderungan kecurangan (fraud). kecurangan. Menurut Noviriantini (2015) dan
Penelitian oleh Meliany (2013) yang Virmayani (2017) menyatakan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

terdapat pengaruh yang negatif antara negatif dan signifikan antara budaya etis
budaya etis organisasi terhadap organisasi terhadap kecenderungan
kecenderungan kecurangan (fraud) kecurangan (fraud) akuntansi.Maka hal ini
akuntansi.Hasil tersebut didukung oleh tidak sejalan dengan peneliti
Pramudita (2013) bahwa budaya etis terdahulu.Berdasarkan uraian diatas maka
organisasi berpengaruh negatif terhadap dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.
kecenderungan kecurangan (fraud) H2 : Budaya Etis Organisasi berpengaruh
akuntansi. Pada penelitian yang dilakukan Negatif terhadap kecenderungan
oleh Artini (2014) dan Lestari (2015) kecurangan (fraud) akuntansi di
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang Koperasi Simpan Pinjam
Tidak sesuaianya kompensasi yang diberikan Kompensasi yang diberikan organisasi ada
baik berupa gaji atau kompensasi yang yang berbentuk uang, namun ada yang tidak
lainnya juga dapat memicu terjadinya berbentuk uang. Kompensasi yang
kecurangan akuntansi. Menurut Werther dan diterimakan kepada karyawan cenderung
Davis (1982) (dalam Kadarisman (2012:1) untuk menentuan standar hidup serta
kompensasi adalah apa yang seorang kedudukan sosial dimasyarakat. Pentingnya
karyawan/pegawai/pekerja terima sebagai kompensasi bagi karyawan sangat
balasan dari pekerjaan yang diberikannya berpengaruh terhadap perilaku dan
baik upah perjam ataupun gaji periodik yang kinerjanya.
didesain dan dikelola oleh bagian personalia.
Kompensasi yang sesuai diharapkan METODE
mampu mengurangi adanya keinginan untuk Rancangan penelitian yang akan
melakukan tindak kecurangan. Kompensasi digunakan pada penelitian ini adalah
yang sesuai dapat mengurangi tekanan untuk rancangan penelitian kuantitatif yang
melakukan kecenderungan kecurangan berbentuk asosiatif. Menurut Sugiyono (2010)
akuntansi. Hal ini didukung oleh penelitian menyatakan bahwa pendekatan kuantitatif
yang dilakukan oleh Zainal (2013) dan adalah metode penelitian yang digunakan
Suryaningyas (2016) menyatakan bahwa untuk meneliti populasi dan sampel tertentu
kompensasi berpengaruh negatif signifikan yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang
terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) telah ditetapkan. Dengan bentuk penelitian
akuntansi.Hal ini juga didukung oleh Dewi kuantitatif yang berbentuk asosiatif dapat
(2017) menyatakan bahwa kesesuaian ditentukan indikator, instrumen penelitian dan
kompensasi berpengaruh negatif signifikan desain sampel yang digunakan. Setelah data
terhadap kecenderungan kecurangan dikumpulkan dengan instrumen penelitian
akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh berupa kuesioner, langkah selanjutnya
wilopo (2009) dan Herlina (2016) yang adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas
menyatakan bahwakesesuaian kompensasi data. Teknik analisis data yang digunakan
berpengaruh positif dan tidak signifikan adalah teknik analisis regresi berganda.
mempengaruhi kecenderungan kecurangan Lokasi penelitian ini mengambil lokasi pada
akuntansi.Maka hal ini tidak sejalan dengan KSP di Kabupaten Jembrana sebanyak 29
peneliti terdahulu.Berdasarkan uraian diatas KSP, dengan kriteria responden yaitu, (1)
maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut. Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di
H3 : Kesesuaian Kompensasi berpengaruh Kabupaten Jembrana, (2) Karyawan bagian
negatif terhadap kecenderungan akuntansi/kasirdi Koperasi Simpan Pinjam
kecurangan (fraud) akuntansi di (KSP), dan (3) Karyawan Koperasi Simpan
Koperasi Simpan Pinjam. Pinjam (KSP) yang memiliki jenjang
pendidikan terkhir minimal SMA/sederajat
dan bekerja minimal satu tahun. Kuesioner
yang disebar dalam penelitian ini sebanyak
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

87 dan yang tidak kembali sebanyak 15 dilanjutkan dengan analisis asumsi klasik
kuesioner. yang terdiri dari uji normalitas, uji
Metode analisis data yang digunakan multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Dalam penelitian ini menggunakan uji
uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas hipotesis yang terdiri dari uji koefisien
dan uji reliabilitas. Data yang handal adalah determinasi (R2), uji t, dan analisis regresi
data yang memenuhi kriteria validitas dan linier berganda. Keseluruhan uji yang
reliabilitas data tersebut. Kemudian dilakukan menggunakan bantuan SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL dengan metode grafik histogram. Hasil


HASIL tersebut menyatakan penelitian ini
Hasil uji kualitas data yang pertama menununjukkan garis kurva yang cenderung
yaitu uji validitas dihitung menggunakan simetris terhadap mean (0,00), berarti
Pearson Correlation. Pedoman suatu model residual data yang digunakan dalam model
dikatakan valit jika tingkat signifikan di bawah regresi pada penelitian ini telah terdistribusi
0,05 maka butir pertanyaan tersebut secara normal seperti nampak pada Gambar
dikatakan valid. Semua butir pertanyaan 1
dinyatakan valid, dimana r hitung lebih besar
dari nilai t tabel koefisien. Uji kualitas data
yang kedua yaitu uji reliabilitas dimana uji ini
menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha
untuk variabel pengendalian internal (0,760),
variabel budaya etis organisasi (0,924),
variabel kesesuaian kompensasi (0,914), dan
kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi
(0,957). Hasil dari uji reliabilitas pada ke-
empat variabel memiliki nilai cronbach’s
alpha lebih besar dari syarat minimum yakni
0,70. Sehingga setiap pertanyaan kuesioner Gambar 1. Grafik Histogram
untuk ke-empat variabel dinyatakan reliable. Sumber : output SPSS
Hasil uji asumsi klasik yaitu uji
normalitas yang menunjukkan hasil uji

Metode yang kedua pada uji data residual mengikuti garis diagonal, hal ini
normalitas yaitu menggunakan Probability menunjukkan bahwa data residual yang
Plots dimana hasil ini menyatakan bahwa digunakan dalam model regresi pada
normal probability plots dalam penelitian ini penelitian ini telah berdistribusi secara normal
menunjukkan bahwa plots atau titik – titik dari seperti pada Gambar 2.

Uji asumsi klasik yang selanjutnya


yaitu uji multikolinieritas dapat dilihat pada
tabel 1 yang menunjukkan bahwa hasil
perhitungan nilai tolerance value semua
variabel bebas mempunyai nilai lebih tinggi
dari 0,01 begitu juga VIF semua variabel
bebas mempunyai nilai lebih kecil daripada
Gambar 2. Probability Plots 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
Sumber : output SPSS multikolinieritas. Variabel X1 mempuntai
tolerance value sebesar 0,841 > 0,10 dan VIF
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

sebesar 1,189 < 10. Variabel X2 budaya etis < 10. Jadi uji multikolinieritas dapat
organisasi mempunyai tolerance value disimpulkan bahwa tidak ada gejala
sebesar 0,930 > 0,10 dan VIF sebesar 1,075. multikolinieritas dalam model regresi
Variabel X3 mempunyai tolerance value penelitian ini.
sebesar 0,875 > 0,10 dan VIF sebesar 1,143

Tabel 2. Uji Multkolinieritas

No Variabel Bebas Tolerance VIF Keterangan


1 Pengendalian Internal 0,841 1,189 Tidak Terjadi Multikolinieritas
2 Budaya Etis 0,930 1,075 Tidak Terjadi Multikolinieritas
3 Kesesuaian 0,875 1,143 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Kompensasi
Sumber : output SPSS 24.0 for windows, diolah 2018

Uji asumsi klasik yang ketiga tersebar di atas maupun di bawah angka
yaitu uji heteroskedastisitas. Hasil uji 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
heteroskedastisitas dapat dilihat pada disimpulkan bahwa tidak terjadi
gambar 3 grafik scatterplot terlihat bahwa heteroskedastisitas pada model regresi
titik- titik menyebar secara acak serta dalam penelitian ini.

Hasil uji hipotesis yaitu determinasi


dapat dilihat pada tabel 3. Pada uji ini
digunakan nilai R2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel bebas ditambah ke
dalam model. Berdasarkan tabel 3,
ditunjukkan bahwa menunjukkan nilai R2
sebesar 0,171 atau sama dengan 17,1%
hal ini menunjukkan bahwa
Kecendrungan Kecurangan dipengaruhi
oleh Pengendalian Internal, Budaya Etis,
Gambar 3. Grafik Scatterplot dan Kesesuaian Kompnsasi sebesar
Sumber : output SPSS 0,171 atau sama dengan 17,1%.
Sedangkan 0,829 atau sama dengan
82,9% dipengaruhi variabel yang tidak
diteliti.

Tabel 3. Hasil Uji Determinasi (R2)


Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Square Estimate Watson
1 0,413a 0,171 0,134 4,42389 1,379
Sumber : output SPSS 24.0 for windows, diolah 2018
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

Hasil uji regresi linier berganda dapat sebesar -0,345, nilai koefisien regresi
dilihat pada tabel 4 yaitu diperoleh nilai Kesesuaian Kompensasi (β3) sebesar 0,302.
konstanta (α) sebesar 39,409, nilai koefisien Sehingga persamaan regresi diformulasikan
regresi Pengendalian Internal (β1) sebesar - sebagai berikut: Y = 39,409 – 0,917X1 –
0,917, nilai koefisien regresi Budaya Etis (β2) 0,345X2+ 0,302X.

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Berdanda


Model Unstandardized Standardize
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 39,409 6,977 5,649 0,000
PI -0,917 0,300 -0,368 -3,056 0,003
BE -0,345 0,235 -0,168 -1,465 0,147
KK 0,302 0,219 -0,163 1,379 0,172
Sumber : output SPSS 24.0 for windows, diolah 2018

Hasil uji statistik t menunjukkan -0,345 dengan nilai p-value sebesar 0,147 >
bahwa pengaruh pengendalian internal 0,05, hal tersebut berarti bahwa H0 diterima
terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) dan H1 ditolak. Ketiga yaitu pengaruh
sebesar -0,917 dengan nilai p-value sebesar kesesuaian kompensasi terhadap
0,003 < 0,05, hal tersebut berarti bahwa H0 kecenderungan kecurangan (fraud) sebesar
ditolak dan H1 diterima. Kedua yaitu pengaruh 0,302 dengan nilai p-value sebesar 0,172 >
budaya etis organisasi terhadap 0,05 hal tersebut berarti bahwa H0 diterima
kecenderungan kecurangan (fraud) sebesar dan H1 ditolak.

PEMBAHASAN Jembrana maka semakin kecil terjadinya


Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap kecenderungan kecurangan (fraud)
Kecenderungan Kecurangan (Fraud) akuntansi.
Akuntansi pada Koperasi Simpan Pinjam Tunggal (2011:1) dalam bukunya
di Kabupaten Jembrana menjelaskan bahwa pengendalian internal
Hasil penelitian ini menunjukkan merupakan rencana organisasi dan metode
terdapat pengaruh secara parsial antara bisnis yang dipergunakan untuk menjaga
variabel pengendalian internal dan aset, memberikan informasi yang akurat dan
kecenderungan kecurangan (fraud) andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi
akuntansi. Berdasarkan uji regresi linier jalannya organisasi serta mendorong
berganda pada uji t diperoleh hasil yaitu kesesuaian dengan kebijakan yang telah
sebesar -0,917 dengan nilai p-value sebesar ditetapkan. Kecurangan akan dilakukan jika
0,003 < 0,05, hal tersebut berarti bahwa H0 ada kesempatan dimana seseorang harus
ditolak, sehingga dapat disimpulkan variabel memiliki akses terhadap aset atau memiliki
pengendalian internal berpengaruh negatif wewenang untuk mengatur prosedur
dan signifikan terhadap kecenderungan pengendalian yang memperkenankan
kecurangan (fraud) akuntansi pada Koperasi dilakukannya skema kecurangan.
Simpan Pinjam di Kabupaten Jembrana. Hal Hasil penelitian ini didukung oleh
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Prawira (2015), Adelin (2009) dan Artini
pengendalian internal yang diterapkan pada (2014) yang menyatakan bahwa terdapat
koperasi simpan pinjam pada Kabupaten pengaruh negatif dan signifikan antara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

efektifitas pengendalian internal terhadap Pengaruh Kesesuaian Kompensasi


kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan
dan didukung oleh penelitian dari Lestari (Fraud) Akuntansi pada Koperasi Simpan
(2015) yang menyatakan bahwa terdapat Pinjam di Kabupaten Jembrana
pengaruh yang negatif dan signifikan antara Hasil penelitian ini menunjukkan
pengendalian internal terhadap terdapat pengaruh secara parsial antara
kecenderungan kecurangan (fraud). variabel kesesuaian kompensasi dan
kecenderungan kecurangan (fraud)
Pengaruh Budaya Etis Organisasi akuntansi. Berdasarkan uji regresi linier
Terhadap Kecenderungan Kecurangan berganda pada uji t diperoleh hasil yaitu
(Fraud) Akuntansi pada Koperasi Simpan sebesar 0,302 dengan nilai p-value sebesar
Pinjam di Kabupaten Jembrana 0,172> 0,05, hal tersebut berarti bahwa H0
Hasil penelitian ini menunjukkan diterima, sehingga dapat disimpulkan variabel
terdapat pengaruh secara parsial antara kesesuaian kompensasi berpengaruh positif
variabel budaya etis organisasi dan dan tidak signifikan terhadap kecenderungan
kecenderungan kecurangan (fraud) kecurangan (fraud) akuntansi pada Koperasi
akuntansi. Berdasarkan uji regresi linier Simpan Pinjam di Kabupaten Jembrana.
berganda pada uji t diperoleh hasil yaitu Pemberian kompensasi yang sesuai di dalam
sebesar -0,345 dengan nilai p-value sebesar organisasi maupun di instansi perusahaan
0,147 > 0,05, hal tersebut berarti bahwa H0 baik kompensasi dalam bentuk uang ataupun
diterima, sehingga dapat disimpulkan variabel kompensasi dalam bentuk lain, tidak
budaya etis organisasi berpengaruh negatif menghindari kemungkinan terjadinya
dan tidak signifikan terhadap kecenderungan tindakan kecenderungan kecurangan (fraud)
kecurangan (fraud) akuntansi pada Koperasi akuntansi pada Koperasi Simpan Pinjam di
Simpan Pinjam di Kabupaten Jembrana. Hal Kabupaten Jembrana.
ini menunjukkan bahwa Semakin baik budaya Kompensasi yang diberikan organisasi
etis organisasi yang diterapkan maka ada yang berbentuk uang, namun ada yang
semakin kecil kemungkinan adanya tindakan tidak berbentuk uang. Kompensasi yang
kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi berwujud upah pada umumnya berbentuk
pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten uang, sehingga kemungkinan nilai riilnya naik
Jembrana. Menurut pendapat Rae and turun. Davis (1982) (dalam Kadarisman
Subramanian (2008) bahwa di lingkungan (2012:1) kompensasi adalah apa yang
yang etis, karyawan akan cenderung seorang karyawan/pegawai/pekerja terima
mengikuti aturan perusahaan karena perilaku sebagai balasan dari pekerjaan yang
akan dapat diterima secara moral. diberikannya baik upah perjam ataupun gaji
Hasil ini didukung oleh penelitian dari periodik yang didesain dan dikelola oleh
Noviriantini (2015) dan Virmayani (2017) bagian personalia. Kompensasi yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang diberikan organisasi ada yang berbentuk
negatif antara budaya etis organisasi uang, namun ada yang tidak berbentuk uang.
terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
akuntansi. Hasil tersebut didukung oleh dilakukan oleh wilopo (2009) dan Herlina
Pramudita (2013) bahwa budaya etis (2016) yang menyatakan bahwa kesesuaian
organisasi berpengaruh negatif terhadap kompensasi berpengaruh positif dan tidak
kecenderungan kecurangan (fraud) signifikan mempengaruhi kecenderungan
akuntansi. kecurangan akuntansi.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

SIMPULAN DAN SARAN SARAN


SIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan
Berdasarkan pengujian data dari kesimpulan diatas, maka dapat disarankan
penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut (1) Bagi Koperasi Simpan
mengenai pengendalian internal, budaya etis Pinjam di Kabupaten Jembrana Koperasi
organisasi, dan kesesuaian kompensasi Simpan Pinjam agar lebih meningkatkan
terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) pengendalian internal dan melakukan
akuntansi di Koperasi Simpan Pinjam di evaluasi mengenai kesesuaian kompensasi
Kabupaten Jembrana, yaitu sebagai berikut dan budaya etis organisasi dengan
(1) internal berpengaruh negatif dan menerapkan kode etik yang baik, sehingga
signifikan terhadap kecenderungan mampu meminimalisir kecurangan akuntansi
kecurangan (fraud) akuntansi.Berdasarkan uji dan (2) Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan
regresi linier berganda pada uji t diperoleh dapat menambah variabel dalam penelitian
hasil yaitu sebesar -0,917 dengan nilai p- karena jumlah dalam penelitian ini hanya
value sebesar 0,003 < 0,05, hal tersebut menggunakan 4 variabel, sehingga dapat
berarti bahwa H0 ditolak, (2) Budaya etis memperluas ruang lingkup dalam melakukan
organisasi berpengaruh negatif dan tidak penelitian terkait dengan kecenderungan
signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, misalnya
kecurangan (fraud) akuntansi. Berdasarkan menambahkan variabel asimetri informasi,
uji regresi linier berganda pada uji t diperoleh moralitas manajemen dan integritas. Dalam
hasil yaitu sebesar -0,345 dengan nilai p- penelitian ini menggunakan kuesioner dan
value sebesar 0,147 > 0,05, hal tersebut masih memeliki kelemahan di pertanyan-
berarti bahwa H0 diterima, dan (3) pertanyan dalam kuesioner dan jawaban dari
Kesesuaian kompensasi berpengaruh positif responden terkadang tidak sesuai dengan
dan tidak signifikan terhadap kecenderungan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu
kecurangan (fraud) akuntansi. Berdasarkan agar peneliti selanjutnya mampu
uji regresi linier berganda pada uji t diperoleh memperbaiki kekurangan dari pertanyaan
hasil yaitu sebesar 0,302 dengan nilai p-value kuesioner dan menambah teknik
sebesar 0,172 > 0,05, hal tersebut berarti pengumpulan data dengan melakukan teknik
bahwa H1 diterima. wawancara.

DAFTAR PUSTAKA Adelin, V. dan Fauzihardani, E. 2013.


Pengaruh Pengendalian Internal,
Ahira, Anne. 2010. UMKM, Kredit Macet dan Ketaaatan pada Aturan Akuntansi
Permasalahannya. dan Kecenderungan Kecurangan
http://wwwanneahira.com/kredit- Terhadap Perilaku Tidak Etis.
macet-dan-permasalahannya.htm. WRA, Vol. 1, No. 2, Oktober 2013.
diakses tanggal 5 Oktober 2017. Diunduh 28 September 2017.

Arens, A. Alvin dan James, K. Loebbecke. Kadarisman. 2012. Manajemen Kompensasi.


2003. Auditing. Jakarta : Salemba Jakarta : Rajawali Pers
Empat.
Lestari, Ayu. 2015. Pengaruh Pengendalian
Antara Bali. 2013. Internal dan Budaya Etis
https://bali.antaranews.com/berita/4 Organisasi Terhadap
6487/saksi-tepis-keterangan- Kecenderungan Kecurangan
terdakwa-korupsi-ksu-jembrana. (Fraud) Pada Koperasi Simpan
Diakses tanggal 5 Oktober 2017. Pinjam Di Kecamatan Buleleng. e-
journal S1 Ak Universitas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No : 2, Tahun 2017)

Pendidikan Ganesha. Jurusan Undang-Undang Perkoperasian No. 25


Akuntansi S1. Vol.3, No.1. Diunduh tahun 1992
28 September 2017.
Virmayani,Putu Crysma. 2017. Pengaruh
Prawira, I Made Darma. 2015. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Asimetri
Moralitas Individu, Asimetri Informasi, Budaya Etis Organisasi
Informasi Dan Efektivitas dan Komitmen Organisasi
Pengendalian Internal Terhadap Terhadap Kecenderungan
Kecenderungan Kecurangan Kecurangan (Fraud) Akuntansi
(Fraud) Akuntansi (Studi Empiris Pada Koperasi Simpan Pinjam Se-
Pada Badan Usaha Milik Daerah Kecamatan Buleleng. Jurnal S1 Ak
Kabupaten Buleleng). Jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1.
Jurusan Akuntansi Program S1. Vol: 7 No: 1. Diunduh 28
Volume 2 No: 1. Diunduh 3 Januari September 2017.
2018.
Wilopo. 2006. Analisis Faktor-faktor yang
Radar X. 2017. http://www.radar- Berpengaruh terhadap
x.net/2017/07/uang-di-gelapkan- Kecenderungan Kecurangan
ksp-buana-artha.html. Diakses Akuntansi Studi pada Perusahaan
pada tanggal 5 Oktober 2017. Publik dan Badan Usaha Milik
Negara. Publikasi SNA IX. Diunduh
Robbins SP, dan Judge. 2008. Perilaku 28 September 2017.
Organisasi. Jakarta: Salemba
EmpatTunggal, A.W. 2011. Teori Zulkarnain, Rifqi Mirza. 2013. Faktor –
dan Kasus Internal Auditing. Faktor yang Mempengaruhi
Jakarta: Harvarindo Terjadinya Fraud di Sektor
Pemerintahan (Studi Kasus Pada
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Dinas Se - Kota Surakarta). Skripsi.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Fakultas Ekonomi UNNES,
Bandung: Alfabeta Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai