(Studi Kasus Pada Lembaga Perkreditan Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten
Buleleng)
KADEK NOVIYANA
1617051173
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2020
1
A. LATAR BELAKANG
dipengaruhi oleh adanya desa adat sebagai suatu lembaga sosial. Desa adat dalam
dengan awig-awig atau pararem. Desa Adat sebagai kesatuan masyarakat hukum adat
yang biasanya didasari dengan filosofi Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan
lokal sad kerthi yang dijiwai dengan ajaran agama hindu dan nilai-nilai budaya serta
kearifan lokal yang hidup di bali. (Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun
2019). Desa adat yang memiliki kedudukan otonom memiliki hak untuk mengelola
sumber daya ekonomi yang dimiliki desa dengan tujuan untuk mensejahterakan
pemerintah tersebut adalah regulasi tentang lembaga keuangan mikro yang biasanya
dimiliki oleh desa dengan melaksanakan kegiatannya di lingkungan desa di bali yang
biasanya dapat dikenal dengan istilah LPD. (Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019).
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 bahwa Lembaga
Lembaga Perkreditan Desa memiliki tanggung jawab yang sangat besar kepada
masyarakat desa karena bertugas untuk mengelola keuangan yang dimiliki oleh setiap
banjar atau dusun yang terdapat pada desa sehingga pengelolaan LPD harus baik dan
2
sesuai dengan aturan yang berlaku. Kabupaten Buleleng sangat berupaya untuk
Kabupaten Buleleng, banyaknya LPD yang bermasalah. Dari 169 LPD yang
Desa, Badan Kerjasama (LP-LPD, BKS dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) di
dampak kurang baik terhadap LPD yang masih kategori sehat. Meskipun banyak LPD
dalam kategori sehat, namun ada beberapa LPD yang mengalami kecurangan atau
sekelompok orang secara sengaja yang dapat memberikan dampak pada laporan
keuangan dan dapat mengakibatkan suatu kerugian bagi suatu entitas ataupun bagi
pihak lain yang berkepentingan. Tunggal (2011) fraud adalah penipuan yang
Republik Indonesia (2017) fraud didefinisikan sebagai suatu jenis tindakan melawan
hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh sesuatu dengan cara
menipu. Agar LPD terhindari dari masalah kecurangan ataupun kebangkrutan maka
3
diperlukannya prinsip Good Corporate Governance dan optimalnya fungsi pengawas
sebagai internal auditor pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Tujuan dari
penerapan adanya pengawasan internal auditor LPD di Bali dikarenakan agar LPD di
Bali dapat dikatakan sebagai LPD yang dapat dipercaya keberadaannya sebagai
keuangan mikro yang berbasis adat serta mampu memiliki sistem pengendalian
internal yang baik yang berkaitan dengan prinsip Good Corporate Governance pada
keuangan mikro yang tetap mampu berdiri walaupun dapat adanya serangan dari
keuangan yang lain. Bentuk eksitensi lembaga keuangan yang ada di desa diharapkan
dapat memperkuat baik ekonomi masyarakat dan sosial yang berada padakomunitas
disebabkan oleh moralitas individu yang menunjukan bahwa level penalaran moral
karena adanya aturan akuntansi tersebut menghindari akan adanya kejadian yang
menyipang yang dapat merugikan organisasi. Jika suatu laporan keuangan yang
dibuat tidak sesuai dengan aturan akuntansi maka akan memunculkan tindakan yang
internal yang lemah atau kurangnya suatu pengawasan maka dapat memungkinkan
dengan aturan yang berlaku yang dapat menjadikan aset Lembaga Perkreditan Desa
4
(LPD) sebagai agunan pada LPD lain yang tidak sesuai dengan badan pengawas
Salah satu kasus yang terjadi di Kabupaten Buleleng adalah kasus kecurangan
pada Desa Adat Gerogak, yang dilaporkan 2 miliaran uang nasabah digunakan atau
hingga sampai 2018 kasus ini tidak ada titik terang. Salah satu nasabah yang ingin
mengambil uang sebesar Rp 7.279.200 namun pihak LPD mengatakan bahwa kas di
Diindikasikan Rp 1,8 miliar uang nasabah dipinjam oleh oknum yang namanya tidak
diketahui dan juga telah ditemukan indikasi jika pengelola dan pengurus LPD ikut
dilakukan oleh Desa Adat Gerokgak kerugian yang dialami pada LPD Desa Adat
Gerokgak akan diselesaikan secara kekeluargaan dan uang milik nasabah tersebut
kesepakatan , jika oknum pegawai tidak mampu untuk mengganti uang nasabah yang
digelapkan maka, oknum yang melakukan penggelapan uang nasabah siap untuk
Berbagai kasus fraud yang terkait dengan LPD, baru-baru ini terjadi di Desa
Adat Sangsit pada tahun 2019. Sebelumnya Kecurangan ini terjadi juga pada tahun
1994 yang mengakibatkan LPD Desa Adat Sangsit ditutup selama 6 tahun dan dibuka
kembali pada tahun 31 maret 2000. Namun tidak berselang lama LPD Desa Adat
Sangsit kembali mengalami kecurangan tahun 2019 yang dilakukan oleh 3 oknum
pegawai LPD. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh 3 oknum pegawai LPD, seperti
5
: tidak memasukan dana ke sistem komputer yang dimiliki LPD, pihak yang
dengan memungut tabungan uang nasabah dan angsuran tanpa adanya pencatatan di
sistem komputer yang telah disediakan pada LPD tersebut dan karyawan hanya
memasukan di list tabungan milik nasabah secara manual tetapi tidak di data ulang
atau dimasukan ke dalam sistem yang telah ada pada LPD, sehingga banyak nasabah
yang mengalami kerugian dari dana yang digelapkan oleh pegawai LPD. Untuk
mengembalikan uang nasabah. Jro Wayan Wisara selaku Kelian Adat Desa Sangsit
tidak melanjutkan keranah hukum tetapi dilakukan dengan cara kekeluargaan karena
yang berjudul “Memahami Tabir Fraud Pada Lembaga Perkreditan Desa Adat
Sangsit.”
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
karenakan adanya oknum pegawai yang menggelapkan uang nasabah dengan tidak
memasukan tabungan nasabah ke dalam sistem yang telah ada pada LPD, sehingga
banyak nasabah yang mengalami kerugian dari dana yang digelapkan oleh pegawai
LPD. Lembaga Perkreditan Desa merupakan lembaga non bank yang hanya
dsiproteksi dengan awig-awig atau pararam untuk mengatur tentang tata kelola LPD
sebagai milik Desa Adat, maka awig-awig atau pararam ini sangat berpengaruh
6
C. Pembatasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk memahami penyebab terjadinya
berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktik
7
Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan pedoman kepada
b. Bagi Peneliti
(LPD).
8
G. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Fraud
These acts are not dependent upon the application of threats of violence or physical
business advantage.”
melanggar hukum (illegal act), yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu
misalnya menipu dan memberikan gambaran yang keliru (mislead) kepada pihak-
pihak lain, dilakukan oleh orang baik dari dalam organisasi maupun dari luar
9
d. Menghilangkan informasi yang harus disajikan dan diungkapkan yang
2. Perkembangan fraud
seperti Fraud Triangle Theory, Fraud Diamond Theory, dan Fraud Pentagon
Theory. Fraud Diamond Theory adalah pandangan baru terhadap fenomena fraud
yang diusulkan oleh Wolfe & Hermanson (2004). Teori ini adalah bentukan
pembaruan dari Teori Fraud Triangle oleh Cressy (1950) yang menambahkan
(2011) Theory fraud Pentagon merupakan perluasan dari teori fraud triangle
(competence) yang dipaparkan dalam teori fraud Pentagon memiliki makna yang
yang tidak dapat diobservasi karena mustahil untuk mengetahui apa yang dipikirkan
10
oleh pelaku ketika akan melakukan kecurangan akuntansi. Dari ketiga faktor tersebut,
baik.
a. Insentif atau tekanan, manajemen atau pegawai lain merasakan insetif atau
tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan yang
jujur.
orang melakukan fraud ketika mereka memiliki masalah keuangan yang tidak
11
pelanggar kepercayaan ini mengetahui bahwa tindakan yang mereka lakukan
merupakan tindakan yang tidak baik atau illegal, akan tetapi mereka berusaha
hal yang wajar. Cressy mengemukakan ada tiga elemen penting pada fraud
(rasionalisasi).
Pressure
Opportunity Rasionalization
Fraud Triangle Theory terdiri dari tiga elemen yang umumnya hadir pada saat fraud
termasuk gaya hidup, tuntunan ekonomi dan keuangan dan non keuangan.
12
2) Personal financial need merupakan motivasi melakukan fraud dapat
diminimalisir yang dapat dilakukan dengan proses, prosedur dan upaya deteksi
sejak dini terhadap fraud. fraud tidak hanya terjadi jika ada tekanan, tetapi juga
atau orang yang berada dalam lingkungan cukup menekan yang dapat
fraud yang diusulkan oleh Wolfe & Hermanson (2004). Teori ini adalah
13
bentukan pembaruan dari Teori Fraud Triangle oleh Cressy (1950) yang
capability (kemampuan).
Incetive/pressure
Opportunity Ralization
Capacity
a. Tekanan (pressure)
14
Auditing Standards (SAS) Nomor. 99, terdapat empat jenis kondisi
b. Peluang (opportunit)
organisasional.
c. Rasionalisasi (rationalization)
diterima.
d. Kemampuan (capability)
15
Berdasarkan Kamus Umum Bahas Indonesia, kemampuan diartikan
yang sebelumnya dikemukakan oleh Cressey pada tahun 1953. Dalam teori ini
Opportunity Rationalization
Fraud
Pentagon
Pressure Capability
Arrogance
16
a. Pressure/tekanan adalah adanya motivasi untuk melakukan dan
4. Jenis-jenis fraud
jenis, yaitu:
17
a. Employee embezzlement atau occupational fraud merupakan pencurian yang
perusahaan.
5. Tipe-tipe Kecurangan
kecuranganyaitu :
18
6. Sistem Pengendalian Internal
yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang
19
Perusahaan publik, non-publik maupun organisasi nirlaba diharuskan
Internal adalah suatu proses yang integral yang mencangkup suatu kegiatan-
kegiatan entitas yang dapat dilaksanakan oleh manajemen dan karyawan untuk
hukum.
Kajian hasil penelitian yang relevan digunakan sebagai perbandingan dan acuan
H. METODE PENELITIAN
Dalam suatu penelitian, data merupakan faktor pendukung untuk mengkaji suatu
permasalahan yang akan diteliti. Data-data yang akan digunakan dapat diperoleh
1. Rancangan Penelitian
20
fenomenologi merupakan suatu pendekatan dengan pandangan berpikir yang
Edmund Husser. Berdasarkan metode ini kita tidak melihat benda melainkan
Brentano yang menyatakan bahwa mengalami tidak bisa dipisahkan dari dialami,
subyek dan obyek bersatu, sehingga tak ada hal menyadari tanpa ada hal yang
disadari.
data yang diperoleh dari narasumber dijaring dengan metode yang lebiah alamiah
Desa Adat Sangsit, kemudian dengan menyusun latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta menelaah kajian pustaka yang
21
Rancangan Penelitian
Gambar :
Merumuskan Masalah
Mengkaji Teori
Mengumpulkan Data
Penarikan
Kesimpulan
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini yaitu bapak Jro Wayan Wisara selaku Ketua Adat
Desa Adat Sangsit dan Bapak Ketut Swastama selaku Pengurus Tata Usaha Lembaga
22
a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI (2017) fraud didefinisikan sebagai
dan dapat mengakibatkan suatu kerugian bagi suatu entitas ataupun bagi
yang dimiliki oleh setiap banjar atau dusun yang terdapat pada Desa
tersebut sehingga pengelolaan LPD harus baik dan sesuai dengan aturan
Desa.
23
4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian ini adalah
1. Teknik Wawancara
melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pengumpul data
pertanyaan kepada Bapak Jro Wayan Wisara Selaku Ketua Adat Desa
Sangsit dan Bapak Ketut Swastama selaku tata usaha LPD Desa Adat
Lampiran 1).
24
Sangsit. Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi terhadap
3. Teknik Dokumentasi
informan.
Menurut Sugiyono (2012; 89) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun data yang dilakukan secara sistematis yang dapat diperoleh dari hasil
2011: 91) mengemukakan terdapat 3 langkah dalam analisis data, yaitu reduksi data,
25
1. Reduksi Data
penting, dicari tema dan polanya. Sehingga data yang diresuksi akan
2. Display Data
3. Verifikasi Data
mentah agar suatu kesimpulan yang diambil lebih kuat dan bisa untuk
dipertanggungjawabkan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abdullahi, R., Mansor, N., & Nuhu, M. S. (2015). Fraud Triangle Theory and Fraud
Diamond Theory: Understanding The Convergent and Divergent for Future
Resarch. European Journal of Business and Management.
27
Peraturan Baliprov.2019.Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Lembaga
Perkreditan Rakyat Provinsi Bali. Diakses di
https://jdih.baliprov.go.id/produk-hukum.peraturan/24744
Saputra, Gede Krisna Saputra, Nyoman Ari Surya Darmawan, Gusti Ayu
purnamawati. 2015. Pengaruh Pengendalian Intern Kas, Implementasi Good
Governance, Dan Moralitas Indivitu Terhadap Kecurangan Fraud (Studi
Empiris Pada LPD Kabupaten Buleleng Bagian Timur). E-Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 3 No. 1
Sihombing, K. S. 2014. Analisis fraud diamond dalam mendeteksi financial statement
fraud : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012. Universitas Dipenogoro, Semarang.
Suaslioni, Atmadja dan Wahyuni. 2017. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Terjadinya Fraud Pada LPD Desa Pakraman Bontihing. E-Journal S1 AK.
Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 8 No. 2
Sulistyowati, A.2011. “Keuangan Pedesaan Dari Untuk masyarakat Adat”. Kompas,
28 Januari 2011. Halaman:35.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-17.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryandari, Ni Putu Emy Suryandari, Made Arie Wahyuni, I Putu Julianto. 2019.
Pengaruh Tekanan, Kesempatan, Rasionalisasi (Triangle) dan Efektifitad
Penerapan Pengendalian Internal Terhadap Tindak Kecurangan Fraud (Studi
Pada Se-Kecamatan Negara). -Journal S1 AK. Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol. 10 No.1
Tunggal, Amin Widjaja. 2012. Pedoman Pokok Audit Internal. Jakarta: Harvarindo.
Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:
Salemba Empat.
TribunBali.2018.Pengurus LPD Gerokgak Terindikasi Tilep Dana Nasabah Hingga.
Tersedia pada (http://www.bali.tribunnews.com) diakses pada pada 1 mei
2018.
Utari, Ni Made Ayu Diah Utari, Edy Sujana, Adi Yuniarta. 2019. Pengaruh
Efektifitas Pengedalian Internal, Moralitas Individu Dan Whistleblowing
Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Pada Lembaga Perkreditan
28
Desa di Kecamatan Buleleng. E-Journal S1 AK. Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol. 10 No.2
Wells, J. T. 2011. Principles of fraud examination. 3 edition. Wiley & Sons, Inc.
Widyaswari, I Dewa Ayu Nanda Widyaswari, Gede Adi Yuniarta, Edy Sujana. 2017.
Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan
Budaya Organisasi terhadap Kecenderungan Kecurangan (fraud) pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) SeKecamatan Susut. E-Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 8 No.2
Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering
the Four Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
Tabel 1
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Nama/Ta Judul Penelitian Metode Penelitian Masalah Penelitian Hasil Pene
Ni Luh Ayu Faktor-Faktor Yang 1. Pendekatan yang digunakan Apa Penyebab terjadinya Menunjukan bah
Suaslioni Mempengaruhi dalam penelitian ini adalah Fraud dan bagaimana cara bentuk fraud yan
(2017 Terjadinya Fraud pendekatan kualitatif. penanggulangannya. LPD Desa
Pada LPD Desa 2. Subyek dalam penelitian ini Bontihing yait
Pakraman Bontihing. adalah Kepala LPD Desa penggandaan
Pakraman bontihing dan tabungan
karyawan LPD Desa penyelewengan
Pakraman Bontihing, dan penyebab terjad
yang dianggap pahan dan diklasifikasikan
mengetahui tindakan fraud empat yaitu
yang terjadi. lemahnya
organisasi dan
wewenang, kon
yang belum
moralitas yan
akibat adanya
(opportunity), d
efektifnya kine
internal LPD da
terhadap terjad
yaitu diselesaik
kekeluargaan
memperbaiki
pengendalian
menjadi terko
dalam penginp
pembuatan
keuangan,
mengoptimalkan
pengawasan
menerapkan prin
hatian dalam m
LPD.
Ni Ketut Ayu Pengaruh Moralitas 1. Pada penelitian ini Mengetahui pengaruh Moralitas indiv
Tri Astuti, individu, Ketaatan mengunakan pendekatan moralitas individu, berpengaruh
(2017). Aturan Akuntansi, dan Kuantitatif. ketaatan aturan akuntansi, kecendrungan
Efektivitas 2. Subyek pada penelitian ini dan efektivitas (fraud) akuntan
Pengendalian Internal yaitu Seluruh Kepala dan pengendalian internal aturan
Terhadap Bendahara LPD di terhadap kecendrungan berpengaruh
Kecendrungan Kabupaten Buleleng. kecurangan (Fraud) signifikan
31
Kecurangan (Fraud) akuntansi pada Lembaga kecendrungan
Akuntansi Pada Perkreditan Desa (LPD) di (fraud)
Lembaga Perkreditan Kabupaten Buleleng. efektivitas p
desa di Kabupaten internal berpeng
Buleleng dan signifikan
kecendrungan
(fraud) akuntan
aturan akuntansi
Ni Putu Mas Menelaah Faktor- 1. Pendekatan yang digunakan faktor-faktor penyebab Hasil
Agustin Faktor Penyebab dalam penelitian ini yaitu terjadinya menunjukan bah
Frasilia Terjadinya Fraud kualitatif. Fraud /kecurangan Studi faktor penyebab
(2015) (Studi Kasus pada PT. 2. Subyek pada penelitian ini kasus pada PT.BPR Kapal Fraud pada PT.
BPR Kapal Basak yaitu Pimpinan Cabang Pursada Cabang Singaraja. Basak Pursad
Pursada Kantor PT.BPR Kapal Basak Singaraja
Cabang Singaraja). Pursada, Staf dalam bank, diklasifikasikan
dan pihak terkait yang empat yaitu
dianggap paham dan lemahnya
mengetahui tentang kasus pengendalian
Fraud. perusahaan, kon
yang belum
moralitas kolek
akibat adanya
(opportunity), d
efektifnya kine
internal perusaha
I Nyoman Menelaah Faktor- 1. Pendekatan yang digunakan Faktor-faktor penyebab Hasil Peneli
Wisnu Aditya Faktor Terjadinya dalam penelitian ini yaitu terjadinya menunjukan bah
Raharja. Fraud Dalam kualitatif. farud/kecurangan dalam faktor terjadin
(2016) Pengelolaan Dana 2. Subyek yang digunakan pengelolaan dana Gerbang dalam pengelo
Gerbang Sadu dalam penelitian ini yaitu Sadu Mandara (GSM) Gerbang Sadu
Mandara (Studi Pada Kepala Desa Julah, Ketua pada BUMDes Julah. pada Badan U
Badan Usaha Milik BUMDes Desa Julah, Desa Kertha Sa
Desa Julah, Mantan Bendahara Desa Julah,
Kecamatan Tejakula, BUMDes Desa Julah, Tejakula,
Buleleng. Mantan Bendahara Desa Buleleng
Julah, Mantan Staf diklasifikasikan
Pendamping GSM Desa lima yaitu
Julah dan pihak terkait yang pengendalian
dianggap paham dan belum
mengetahui penyalahgunaan
fraud/kecurangan yang tidak adanya
terjadi pada BUMDes Desa dan akuntabilita
Julah. pencairan dana
Sadu Mandara,
32
kepedulian
kerja, moralita
menyebabkan
kesempatan dan
I Putu Aditya Pengaruh 1. Pendekatan yang digunakan Mengetahui pengaruh Hasil
Prastika Eka Pengendalian Internal, dalam penelitian ini yaitu pengendalian internal, pengendalian
putra dan Budaya Organisasi kuantitatif. budaya organisasi dan budaya organ
Made Yenni dan moralitas pada 2. Subyek dalam penelitian ini Moralitas pada moralitas b
Latrini. Kecendrungan (fraud) yaitu Kepala Lembaga Kecendrungan (fraud) di negatif pada ke
(2018) di LPD Se-Kabupaten Perkreditan desa (LPD). LPD Se-Kabupaten kecurangan (fra
Gianyar Gianyar. Se-Kabupaten G
Kennedy Analisis Fraud 1. Pendekatan yang Mengetahui bagaimana Hasil
Samuel Diamond Dalam digunakan dalam pengaruh fraud diamond menunjukkan
Sihombing Mendeteksi Financial penelitian ini yaitu dalam mendekteksi variabel stabilita
(2014) Statement Fraud: Kuantitatif. statement fraud pada yang diproksikan
Studi Empiris Pada 2. Subyek dalam penelitian perusahan manufaktur oleh perubahan
perusahaan ini yaitu Perusahaan hyang terdaftar di Bursa aset, variabel
Manufaktur Yang manufaktur yang sudah Efek (BEI). eksternal yang
terdaftar di Bursa Efek go public atau terdaftar oleh
Indonesia (BEI) di Bursa Efek Indonesia rasio leverage, s
Tahun 2010-2012 (BEI) selama periode yang diproks
2010-2012 perubahan dalam
rasio piutang d
rasionalisasi yan
dengan perubaha
rasio akrual to
mempengaruhi
laporan keuanga
Ayu Nanda Pengaruh Keefektifan 1. Pendekatan yang Untuk mengetahui Hasil peneli
Widayasari Pengendalian Internal, digunakan dalam pengaruh variabel membuktikan ba
(2017) Kesesuaian penelitian ini adalah keefektifan pengendalian parsial variabel
Kompensasi, dan kuantitatif dengan internal, kesesuaian pengendalian in
Budaya Organisasi mengunakan skala likert kompensasi, dan budaya kesesuaian
terhadap 2. Subyek dalam penelitian organisasi terhadap (X2), budaya
Kecenderungan ini yaitu seluruh LPD kecenderungan (X3) berpengaru
Kecurangan (fraud) kecamatan sukasada kecurangan (fraud) pada kecenderungan
pada Lembaga dengan 39 responden. Lembaga Perkreditan (fraud) pada
Perkreditan Desa Desa (LPD) SeKecamatan Perkreditan De
(LPD) SeKecamatan Susut. SeKecamatan Su
Susut. hasil thitung mas
sebesar 4,357
tingkat signifik
2,331 dengan
33
signifikansi 0
2,525 dengan
signifikansi 0,01
Krisna Pengaruh 1. Pendekatan yang untuk mengetahui Hasil dari pen
Saputra Pengendalian intern digunakan dalam pengaruh pengendalian menunjukan b
(2015). Kas, implementasi penelitian ini yaitu intern kas, implementasi pengendalian
Good Governance dan kuantitatif dengan good governance dan berpengaruh
Moralitas Individu menggunakan skala moralitas individu negatif terhadap
terhadap fraud. likert. terhadap fraud. implementasi
( (Studi Empiris pada 2. Subyek dalam penelitian governance b
LPD di Kabupaten ini yaitu pegawai bagian signifikan negat
Buleleng Bagian keuangan pada LPD di fraud. (3) morali
Timur) Kabupaten Buleleng berpengaruh
Bagian Timur, di mana negatif terhadap
jumlah responden
sebanyak 40 orang.
Ayu Diah Pengaruh Efektifitas 1. Pendekatan yang Untuk mengetahui Hasil Peneli
Utari (2019) Pengedalian Internal, digunakan dalam pengaruh efektifitas menunjukan b
Moralitas Individu penelitian ini adalah pengedalian internal, efektifitas p
Dan Whistleblowing kuantitatif moralitas individu dan internal berpeng
Terhadap 2. Subyek dalam penelitian whistleblowing terhadap terhadap kec
Kecenderungan ini yaitu 21 Lembaga kecenderungan kecurangan, (2)
Kecurangan (Fraud) Perkreditan Desa di kecurangan individu b
Pada Lembaga Kecamatan Buleleng positif
Perkreditan Desa di kecenderungan
Kecamatan Buleleng. (3) whi
berpengaruh
terhadap kec
kecurangan pad
Perkreditan
Kecamatan Bule
0. Emy Pengaruh Tekanan, 1. Pendekatan yang Untuk membuktikan Hasil
Suryandari Kesempatan, digunakan dalam pengaruh variabel menunjukkan b
(2019) Rasionalisasi penelitian ini yaitu tekanan, kesempatan, Tekanan b
(Triangle) dan kuantitatif. rasionalisasi dan positif terhada
Efektifitad Penerapan 2. Subyek dalam penelitian efektivitas penerapan kecurangan, 2) K
Pengendalian Internal ini yaitu para karyawan pengendalian internal berpengaruh
Terhadap Tindak yang bekerja pada 8 terhadap tindak terhadap tindak k
Kecurangan Fraud LPD Di Kecamatan kecurangan di LPD Se- 3) R
(Studi Pada Se- Negara Kecamatan Negara. berpengaruh
Kecamatan Negara). terhadap tindak k
4) Efektivitas
pengendalian
berpengaruh
34
terhadap tindak k
35
LAMPIRAN 1
Daftar Pertanyaan:
Saya mau bertanyak Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di LPD Adat
Sangsit?
kecurangan?
36
11. Bagaimana dengan pendidikan sumber daya manusia (pegawai) di LPD Adat
Sangsit?
12. Apakah ada dampak dalam korupsi ini terhadap LPD dan Pegawai?
13. Bagaimana dengan sistem komputer yang ada di LPD Adat Sangsit? apakah
14. Bagaimana cara menerapkan sistem pengendalian internal agar tidak terjadi
15. Apakah tugas dan fungsi bagian keuangan dan kasir sudah berjalan dengan
baik?
17. Solusi apa yang bapak/ibu akan lakukan agar LPD Desa Adat Sangsit tidak
37