Anda di halaman 1dari 11

lmplikasiPerubahanUUD1g4iTerhadap

SistemPerencanaanPembangunanNasional

*) Penulis LuarBiasa
Dosen
adalah Program IPBdanbertugas
Pascasarjana sebagai
Kepala
Pusat danPelatihan
Pendidikan SPIMNAS,
Bidang LANRl.Tulisan
Kepemimpinan,
inipernah pada
disampaikan Seminar
Nasional"Sistem
Perencanaan
Pembangunan danEkonomi
Nasional Politik Pasca
Baru UUD
Amandemen 1945'ldiselenggarakan
oleh
ForumRegional
Program llmuPerencanaan
Studi danPerdesaan,
Wilayah
Pembangunan Program IPBbekerjasama
Pascasarjana dengan Perencana
Himpunan Wilayah
dan
Perdesaaan,di Juli2003- red
Jakarta,2

l. Pendahuluan
Selamabeberapadekadeyang lalu arah perjalanannegarayang telah ditempuh oleh
bangsaIndonesiadidasarkanpadaUUD {J, arahataukeinginan rakyat dalam masatertentu
dituangkandidalamGBHN (Garis-garis BesardaripadaHaluan Negara).BerdasarkanUUD
1945 (pra-perubahan)pembuatanGBHN ini dilakukan oleh MPR. Suatu majelis yang
merepresentasikan masyarakatIndonesiatanpa terkecuali.MPR merupakan maket atau
miniatur dari masyarakatIndonesiadalam melakukanproseskedaulatanralryat.Ketentuan
tentangwewenangMPR dalam pembuatanGBHN tertuangdidalam pasal3 UUD 1945
(pra-perubahan).

GBHN merupakanpernyataankeinginanrakyatyangmenjadiacuanutamaatassegala
kiprah penyelenggara negaradalam mewujudkan cita-cita bangsabernegara,yang secara
explisittesurardidalampembukaanUUD Ig45.Upayamewujudkancita-citabangsasecara
sederhanadiartikan sebagaiupayapembangunanbangsa.Karenapembangunanitu sendiri
dapatdiartikan sebagaipeningkatankualitasdan derajatkehidupanseutuhnyadari seluruh
rallyat Indonesia.Oleh karenanyabentuk operasionaldari GBHN ini selamabeberapa
dekadediwujudkan dalam bentuk RencanaPembangunanNasional.

Dengan adanyarencanapembangunanpara penyelenggaranegaramempunyai


pegangandan sasaranserta target yang harus dicapainyadalam kurun waktu tertentu.
Repelitamisalnyaadalahrencanapembangunany^ng memiliki rentang waktu selama5
tahun. RepelitadipergunakansebagaipenjabarandariGBHN padamasaawalpemerintahan
Soehartosampai dengan tahun 1998. Dengan demikian harapanrakyat dan kenyataan
yang didapatkanbisa denganmudah diukur denganreferensidokumen tersebut.Bahkan
pengukuran kinerja pemerintahan,dalam hal ini presidenselaku mandatarisMPR,

Perencanaan No. 32i Juli - Septembe,ZOO3'


Pembangunan /
didasarkanataskesungguhan dan keberhasilanpresidendalammenerjemahkan dan melaksanakan
GBHN
tersebut. Presidenpada saat itu merupakan mandatarisMPR yang harus menjalankan keputusan-
keputusanyang dihasilkanoleh MPR, termasukGBHN. Contoh yang paling aktual adalahditolaknya
Pertanggungjawaban presiden Habibie oleh MPR. Dengan penolakan tersebutyang bersangkutan
diberhentikandan tidak dapat dipilih kembali menjadi presidenRepublik Indonesia.

Meskipun bagi beberapakalanganagaksulit mengkategorikanGBHN ini, namun selamabeberapa


dekadeGBHN ini telahmenjadi suatudokumenyangsakti bahkansakral,berdosabila dilanggar.Lebih
jauh lagi maksud dan tujuan dari GBHN inipun diartikan berbedaoleh satu orang denganlainnya.
Apabilaini dikategorikansebagaivisi, bukankahvisi bangsasudahtecantumdidalamkonstitusi?.Apabila
ini kehendakrakyat, bukankah konstitusi juga merupakan wujud tertulis dari kontrak sosialuntuk
bangsaini bernegarabesertatujuan bernegara?

Untuk memahami maksud, tujuan sertakegunaanGBHN, barangkaliharuslahditeliti suasana


kebatinanketika UUD 1945 ini disusun,parapendiri bangsaini padasaatitu ingin menegaskanbahwa
visi bangsaharuslahdinamis, seiringdenganberlalunyawaktu. Untuk itu daripadamerubahkonstitusi
setiap saat,lebih baik diciptakan suatu dokumen lain yakni GBHN yang bisa dievaluasi,dianalisa,
dirubah bahkan diganti setiap5 tahun oleh lembagayang berkewenanganmembuat konstitusi, yakni
MPR selakumanifestasidari kedaulatanrakyat.

Kontroversidan salahkaprahakanpengertianfungsiGBHN, akhirnyadisudahidengandirubahnya


UUD 1945. Didalam perubahanyang ketigadan keempatUUD 1945, kewenanganMPR menyusun
GBHN telah dihilangkan. MPR, yang anggotanyaakan terdiri dari anggotaDPR dan anggotaDPD,
hanyabertugasuntuk merubah dan menetapkanUUD, melantik presidensertawakil presidenterpilih,
yang dipilih langsungoleh rakyat,dan dapatmemberhentikanpresidensertawakil presidendalam masa
jabatannyaapabilay.ang bersangkutanmelanggarhukum dan berkhianatterhadapnegara.

Berbagaikonsekwensidari perubahanUUD 1945 rniakan menjadikankehidupan bangsabernegara


ini pada masapasca2004 akanmengalamiperubahanyang amat mendasar,antaralain; MPR menjadi
nebendenganlembagatinggi lainnya; anggotaMPR terdiri dari anggotaDPR dan DPD; presiden,
wakil presiden,anggotaDPR, anggotaDPD dipilih secaralangsungoleh rakyat, dan tidak ada lagi
GBHN. KetiadaanGBHN tentunya akan berpengaruhkepadasistemdan alat unruk mewujukan cita-
cita bangsabernegara,ataulebih sempitlagi akanmerubahsistemperencanaanpembangunannasional.
Perubahansistemperencanaannasionalinilah yang akan dicoba dibahasdidalam makalahini.

ll. Peran
Pemerintah
dalam
Perekonomian
Untuk membicarakan perencanaanpembangunan seyogyanyakita harus mengenal dasar
pemikirannya.Cetusanawalatasperlunyacampurtanganpemerintahdalamperekonomiandisampaikan
antaralain oleh ekonom John Maynard Keynes,sebagaireaksiatau koreksi atassistemekonomi pasar,
tanPacampur tanganpemerintah,yangdikemukakanoleh Adam Smith beberapadekadesebelumnya.
PemikiranAdam Smith muncul pada saatrevolusiindustri berlangsungdi Eropah reruramadi Inggris
dan Perancis.

Parapemikir dari mazhabekonomi pasarberasumsibahwaperananpemerintahharuslahseminimal


mungkin bahkan sebisanyatanpa campur tangan dari pemerintah samasekali.Kalaupun pemerintah
harusberkiprahdalamperekonomian,terbatashanyapadakegiatanyangtidak ataubelum bisadilakukan
oleh swasta.Dengan mekanismeini dipercayabahwa antarapenawaran(t"ppty) dan permin taan (de-
mand) akan mencapaikeseimbangannya sendiri,denganbantuan " the ircuisible
hanl' .

-
B P.r.n."."". No. 32i Juii - September2003
Pembangunan
Padaprakteknyaasumsitersebuttidaklah menjadi kenyataan,banyak faktor yang berperandan
mempengaruhimekanismepasar.Faktor-faktorinilah yang mengakibatkankegagalanataudistorsipada
mekanismepasar.Misalnyasajaketidaksetaraaninformasi,timbulnya monopoli, eksternalitisdan yang
paling terasaadalah adanyabarangyang dikenal sebagai"public good;",dimana barangini samasekali
tidak bisamengikuti mekanismepasar.Sifatdari barangumum (publicgood) ini adalah;(1) umum (non
excludable)dan(2) tak adatandingan(non-riualry).Baranginihanyadapatdisediakanoleh pemerintah.
Selain itu juga tugas pemerintah adalahmelindungi mereka yang tidak "fit" dalam ekonomi pasar,
antaralain si miskin.

Didalam perkembangannya pemikiran sistemperekonomiantelah menimbulkan ekstrim-ekstrim


sisremperekonomianyang dianut didunia ini, yaitu sosialisdan kapitalis,meskipunkeduanyaternyata
masih memiliki "greyareA",jadi tidaklah murni sosialisatau kapitalis.Hal inilah yang memicu Keynes
mengemukakanpentingnyapemerintahberperandalamperekonomian,ia berpendapatbahwapemerintah
harus campur tangan (intervensi)dalam sistem perekonomian dan berperansebagairegulator serta
bertindak sebagaipenyediapublic goodsdan pengentassi miskin. Regulasiatau intervensi pemerintah
terhadappasardiwujudkan dalambentukkebijakanpublik berupaberbagaijenisperaturanperundangan.
Intervensipemerintahini padadasarnyadilakukan untuk menanggulangikegagalanPasardan melindungi
si miskin yan gtidakfit dalammengikuti mekanismepasar.futinya peranpemerintahdalam perekonomian
harus betul-betulberfihak kepadarakyat.

Dengan demikian agar peran pemerintah benar-benarberfihak kepadadan untuk kepentingan


yang matang. Hal
rakyat,sertaagarbenar-benarefektif dan efisien,maka diperlukansuatuperencanaan
inilah kiranya yang menjadi dasar atas pemikiran diperlukannya suatu perencanaanpembangunan
nasional.Dengan rencanaini rakyat akan mengetahuiuntuk apa dan pada kegiatanaPapemerintah
akanberkiprah,sertamanfaatdan keuntun ganapayangakandiperoleholeh rakyat.Denganrencanaini
pula rakyatakanmengetahuikewajibanataupengorbanan(cost)yangharusditanggungnyaakibatkiprah
pemerintahini.

Pembangunan
Perencanaan
lll. Praktek Sejak
di Indonesia Kemerdekaan
Apabila kita simak amanatyang tersuratdalam UUD 45,kita dapat menyimpulkan bahwa para
pendiri negaraini tidak ingin sistemperekonomianIndonesiamenganutsalahsatuekstrim,tidak sosialis
dan tidak pula kapitalis. Didalam penjelasanpasal33 UUD 45 sebelumdiamandemen,mereka
menginginkankiprah setara,seiiring dan harmoni diantara masyarakat,pemerintahdan swastadalam
perekonomiannasional,yakni melaluiKoperasi,BUMN/D dan Perusahaan. Bahkanpemerintahdibatasi
hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Kenyataanini membuktikan
bahwa mereka,para pendiri bangsa,telah berpandanganjauh kedepan,bahwasanyaIndonesiatidak
akan dapat menjalankansalahsatu ekstrim dari sistemperekonomian.

Sejakawalkemerdekaan, sistemperekonomianIndonesiadijalankansesuaiamanatUUD 45 tersebut.


Agar peranpemerintah dapat lebih efektif makaparapendiri negeriini, dua tahun setelahkemerdekaan
yakni April 1947, rclah membentuk Panitia Pemikir SiasatEkonomi, ketuanya padasaatitu tercatat
Drs. Mohammad Hatta. Hasil dari panitia ini berupa rencanadengan tajuk "Dasar Pokok daripada
Plan Mengatur Ekonomi Indonesia".Dokumen ini merupakantonggak awal atau bukti sejarahakan
terdapatnyarencanapembangunanyang pertamadalam negaraRepublik Indonesia.Keadaannegara
padasaatitu mengakibatkanplan tersebuttidak dapat dilaksanakan,sampaiakhirr-rya dibuat dokumen
lain berupaperencanaan beberapasektorperekonomian,rencanaini dikenalsebegai"PIan Produksi
Tiga tahun RI". Rentangwaktu dari plan itu antaral94B sampaidengan1950.Planinipun tidak dapat
dilaksanakan.Sampaiakhirnya terbentuk Republik IndonesiaSerikatyang bersifatfederal.Dari tahun

-
PembangunanNo. 32l Juli - September2003
Perencanaan 9
1950 sampaidengan1952 telah dibuat berbagaijenis rencanadaruratdalam menyelesaikan
masalah
mendesak. Situasidan kondisikehidupanbernegara
padasaatitu menyebabkanberbagairencanainipun
. gagaldilaksanakan.
Padatahun 1952 terbentuklahBiro PerancangNegara,dibawah KementerianNegaraurusan
Pembangunan,yang dijabat oleh Ir. H. Djuanda. Usaha mereka telah menghasilkanRencana
PembangunanLima Tahun (RPLT) 1956-1960.Lagi-lagihiruk pikuk kehidupanpolitik dalam negeri
padasaatitu telahmenghambatpelaksanaanRPLI ini. Sampaiakhirnyaterdapatperubahanyangsangar
mendasardengandikeluarkannyadekrit presiden5 Juli 1959, yang mengembalikankonstitusi negara
kepadaUUD 1,945.

Sebagaitindak lanjut dari dekrit presidendibentuklah Dewan PerancangNasional (Depernas)


yangdiketuaiolehMr. MuhammadYamin.Tirgasdari dewanini adalahmenyusunrencanapembangunan
nasional.Lembagaini berhasilmenyusun RencanaPembangunanSemestaBerencana(Comprehensiue
National Deuelopment Plaz) untuk jangkawaktu 196I-1969. Melalui PenetapanPresidenNo 12 tahun
1963 (Penpres 1217963),Depernasdirubah menjadi Badan Perencanaan PembangunanNasional
(Bappenas).Inilah tonggaksejarahberdirinya Bappenas.

Kehidupan politik bangsabernegarapada saatitu, yang ditandai denganPerjuanganPembebasan


Irian Barat,kemudian Penentanganberdirinya negaraMalaysiasertaberujung pada PemberontakanG
30 S/PKI, telah mengakibatkanterhambatnyaprosespembangunanberencana.Akibatnya berbagai
rencanaad-hoctelah disusunpada masaitu. Masa bergejolakini berakhir denganmundurnya Presiden
Soekarnoyangditandaidenganpenyerahankekuasaannya kepadaMayjen SoehartomelaluiSuratPerintah
I 1 .Maret 1966 (Supersemar).

Seiring dengan terbentuknya pemerintahan baru, dan dalam rangka memulihkan kondisi
perekonomiannasionalyangcarutmarut akibatpemberontakan G 30 S/PKI tersebut,melaluiInstruksi
PresidiumKabinetNo l5lEI(lN/1967, Bappenastelahditugasiuntuk membuarrencanapemulihan
ekonomi,rencanayangdihasilkannyabernamaRencanaPembangunanLima Thhun I (RepelitaI), untuk
kurun waktu tahun 1969 sampaidengantahun 1973.Bra Repelitatelah berlangsung sampaidengan
Repelitake VI yang berakhirpadatahun 1998. Proses
perencanaan padaeraRepelitaselaludidasarkan
kepada GBHN yang dihasilkan oleh MPR yangbersidanglima tahun sekali.Mekanismedan baganalir dari
prosesinidapat dilihat padaGambar1.

Padamasatersebutmekanismeperencanaandan pengendalianpembangunannasional,terurama
pembangunandaerah,antaralain mengacukepadaPeraturanMenteri Dalam NegeriNo.9 Tahun 1982
tentangPedomanPenyusunanPerencanaan dan PengendalianPembangunandi Daeraharauyanglebih
dikenal sebagaiP5D. Pedomanini pada dasarnyamenganurperencanaanberjenjangdari bawahkeatas
dari mulai tingkat desasampaidengantingkat nasional.

Ritual mekanismeperencanaanini dimulai denganMusbangdesditingkat Kelurahanatau Desa,


kemudian Temu Karya Pembangunanditingkat Kecamatan,Rapat KoordinasiPembangunan
(Rakorbang)DT II di Kabupatenatau Kotamadya,dan RakorbangDT I untuk tingkat propinsi.
Sedangkanuntuk beberapapropinsi yang terletak pada suatu wilayah pengembanganurama arau
mempunyai kepentinganbersamadilakukan KonsultasiRegionalPembangunan(Konregbang),untuk
kemudianbermuarapadaKonsultasiNasionalPembangunan (Konasbang) di tingkarpusar.

Didalamsetiappertemuanritualperencanaan pembangunan sebetulnyadiharapkanrerjadiinteraksi


antar pelaku (staheholcler) pembangunandan penerimamanfaat hasil pembangunar]yang beradadi
daerah.Misalnyasaja padapenyelenggaraanMusbangdesmasyarakat desaataukelurahanselakupenerima
manfaatlangsungdari hasilpembangunanseharusnya turur berpartisipasi
menentukanjenis kegiatan
yang akan dilaksanakandan mengetahuidampak yang akan ditimbulkan serta"socialcosf'yangharus

I 0 - P"r.,r."r"nn PembangunanNo. -32lJuli - Sepcember2003


Gambar 1
Siklus Perencanaan Pembangunan Nasional
1969 - 1998

Sumber:Bappenas

dibayar. Sepertinyaperremuan ini sudah sangatideal dan memadai namun pada pelaksanaannyahak
masyarakatdan partisipasi masyarakatini hanya diwakili oleh LKMD, sedangkanRakorbang yang
beradadi DT II umumnya hanya diikuti oleh aparat pemerintah dan perwakilan DPRD yang biasanya
diwakili oleh anggotapanitia anggaran,tidak ada lagi keterlibatanmasyarakatawam didalam Proses
perencanaan p.*b""g""an selanjutnya.Pesertadari birokrasibiasanyaberasaldari dinas-dinassektoral.
Yangdiharapkandidalam penyelenggaraan Rakorbangini sebenarnyaadalahterjadinyapemadu-serasian
"
pendekatan to1tdown" yang dimiliki oleh instansi sektoral dan pendekatan" bottom up" yang
"rrr"r"
diemban oleh instansidaerahberdasarkandari usulan masyarakatmelalui Musbangdesdan Temu Karya
Pembangunan.Didalam prakteknyaforum ini lebih bersifatpemangkasanusulanataukeinginandaerah
oleh inslnsi diatasnyad.rrg"n alasanprioritas dan ketersediaandana. KegiatanPerencanaan tahunan
yang selamabeberapadekade dilaksanakansecaraskematisterdapatpada Gambar 2.

SebenarnyaP5 D sendiri tidak tepat kalau dikatakansebagaimekanismeatau ProsesPerencanaan


pembangunan.Kenapa?,karena apayangdibicarakandidalam forum tersebutsebagianterbesarhanya
yang "diminta" atau "diperlukan" oleh
l.mbi."i*"n atau diskusi mengenai usulan-usulankegiatan
;nr"ry*r"k"t "
di daerah,yang akan didanai dan dilaksanakanoleh departemenatau instansipusat di
daerah,atau kegiatandaerahyang akan didanai dari pemerintah pusat. Sedangkanbanyak kegiatan-
kegiatanlain yang dilakukan dan didanai oleh pemerintahdaerahdan masyarakatdaerahtidak sempat
atau ridak pernah dianggappenting untuk dibicarakandan dikoordinasikandidalam Rakorbang.

Mekanismeperencanaanprogrampembangunanatau lebih tepat Penganggaran pembangunandi


tingkat Kabupaten arau Kora hanya terjadi pada prosespembuatanAPBD, yang titik beratnyalebih
k.p"d" alokasianggaranuntuk setiapkegiatan.Pesertadidalam prosesini lebih dipersempitlagi yaitu
hanyaterbaraspadapanitia anggarandan dinasyang berkepentingan.SehinggaProsesperencanaan dan
pengangaranrencanadalam artiyangsebenarnyasejauhini belum terlaksanadenganbaik'

-
PerencanaanPembangunanNo. 32l Juli - SeptemberZOOa I 1
Keterangan:
Kandep:KantorDepartemen
Kanwil:KantorWilayah
DUP:DaftarUsulanProvek Sumber:Bappenas

Dari beberapadasawarsapelaksanaanpembangunandi daerahdenganmenerapkanmekanisme


P5D ini secaraumum ditemui berbagaikekuranganatau ketidak-taatanazaskalau tidak mau disebut
penyimpanganantaralain:

1. Desentralisasi
tidak berjalandenganbaik dan benar,terbukti denganmasih banyaknyawewenang
atau urusanyang sudahdiserahkankepadadaerahmasih tetap ditangani oleh pusat.

2. Meskipun danapembangunandari pusatuntuk daerahadayang bersifat" blockgranf' namun pada


pelaksanaannya
masihpenuh denganberbagaiintervensidari pusatyangdisalurkandenganmelalui
Pedomanumum, Juklak,Juknis dan berbagaiPengarahanlainnya.

3' Partisipasimasyarakatselakupenerimamanfaatdan penanggungresiko,sangatlemah, walaupun


secaralegalaspirasimasyarakatseharusnyadicerminkan atau disuarakanoleh wakil rakyat di DPRD.

4. Hasil-hasildari berbagaiforum koordinasi didaerah acapkalitidak digubris oleh instansi pusar

1 2 - Perenqnaan PembangunanNo. 32l Juli - Seprember2003


denganberbagaialasan.Forum koordinasihanyasebagaiajangkenduri yang bersifatritual setiap
tahun.

5. Forum koordinasi ala P5D lebih banyak kearah forum penyelarasan"shoppinglisf' atau daftar
kemauanketimbangprosesperencanaan.

6. Mengingat prosesbirokrasiyang ditempuh cukup memakanwaktu yang panjang,maka masyarakat


tidak mendapatkan kepastiankapan keinginannya akan terwujud.

Sebenarnyakita tidak perlu heran dengan segalakelemahandan kekurangan didalam proses


perencanaanatau tepatnya penganggaranpembangunan yang berjalan pada masa Soeharto. Karena
memang "paradigmapembangunan"yang dianut oleh pemerintahpadawaktu itu adalah"pertumbuhari'.
Dengan demikian makatitik beratinvestasipemerintahadapadadepartemensektoralselakupelaksana
pembangunansektoral.Departementeknis memangmempunyaitanggungjawab untuk melaksanakan
berbagaikegiatanpembangunansektoralsebagaipengejawantahandari investasisektoryang diembannya
dalam urunan terhadap pertumbuhan yang ditargetkan pada tahun anggaranyang bersangkutan.

Pada perkembangannyaantara tahun 1998 sampai dengan 1999 terjadi kevacuman dalam
pelaksanaanpembangunan,sebabapayang seharusnyadituangkan dalam RepelitaVII denganmengacu
kepada GBHN tahun 1998 tidak dapat disusun, hal ini terjadi sebagaiakibat dari krisis total yang
dimulai pada tahun 1997 dengankrisis moneter, kemudian krisis ekonomi dan berlanjut dengankrisis
sosial-ekonomi-politik.Sementaraitu GBHN terakhiryangdihasilkanoleh MPR adalahGBHN 1999-
2004. GBHN merupakanacuanyang mendasarbagi tersusunnyarencanapembanguanuntuk kurun
waktu tertentu.

Dengan diundangkannyaUU No. 22 Tahun 1999 tentangPemerintahanDaerahdan UU No. 25


Thhun 1999 tetang PerimbanganKeuanganantaraPusatdan Daerahmaka daerahtelah diberikan hampir
seluruh kewenangan dan pembiayaan atas pelayanan kepada masyarakat.Sebagaikonsekwensi dari
pemberian kewenanganyang amat luas bagi daerahdisertaipula dengansemakinleluasanyapemerintah
daerah untuk menggunakandana yang menjadi haknya, maka peran dan tanggung jawab pemerintah
daerah didalam perencanaanpembangunan akan semakin berat. Adanya desentralisasidan otonomi
daerahmengakibatkanjenis rencanapembangunanmenjadiberagamsesuaidenganjenis pemerintahan
yang adamenurut UU No.22Tahun 1999. Rencana-rencana tersebuttidak adahubungansecarahierarkhi,
sebagaicontoh, RencanaPembangunanKota bukan merupakanturunan ataupenjabarandari Rencana
PembangunanPropinsi,dan seterusnya.Dengan mengacukepadajenis pemerintahanyang ada,maka
jenis rencanapembangunansetidaknyaadaempatjenis yaitu: (1) ProgramPembangunanNasional,(2)
Program PembangunanDaerah Propinsi, (3) Program PembangunanDaerah Kabupaten, dan (4) Pro-
gram PembangunanDaerah Kota. Bagan dari jenis perencanaanpada era desentralisasi terlihat pada
Gambar3.

Sedangkanmekanismedan prosesperencanaanpembangunansebagaimanadisebutkanpadabagian
lain, akan sangatberbeda,tidak ada lagi arahandari atasdan usulandari bawah.Masing-masingjenis
pemerintahandapat membuatdan mempunyai masing-masingrencanapembangunannya,tanpaharus
salingmenunggu atau salingbergantungsatu samalainnya.Namun demikian untuk melestarikandan
merekatkanpersatuandan kesatuanbangsa,forum koordinasisemacam"Rakorbang"atau"Konasbang'
masih tetap diperlukan. Selainitu juga keterkaitandan salingmengacu,sertasalingmelengkapiantar
rencanapembangunanmasihsangatdiharapkan.Forum koordinasipembangunanbukan lagi semacam
forum pengajuan daftar keinginan, namun merupakan forum pemadu-serasianantara Rencana
PembangunanNasional dengan RencanaPembangunanPropinsi atau Kabupaten atau Kota, bahkan
juga untuk pemadu-serasian rencanaantar daerahyang bertetanggaatau berada,dalamsatu kendala
alam bersama,misalnyadalamsatudaerahaliran sungai,atauberadadalam kelompokpehggunaprasarant
bersamamisalnyapenggunapelabuhanregionalbersama.Disamping itu juga peran pemerintahpusat

PcrcncanaanPembmgunan No. 32l Juli - September2001 - 1 l


Gam bar
3
Jenis dan Jenjang PerencanaanPembangunan

U UD4 5

PEMBANGUNAN
NASIONAL
&
PEMBANGUNAN
DAEMH
Sumber:Penulis

didalam Perencanaanpembangunanmasih diperlukan, terutama didalam bidang makro ekonomi,


standarisasi,
dan yang paling utama adalahdalam hal penanggulangankesenjanganantar daerah,dan
antarpenduduk, baik dari segipotensisumberdayamaupun dari segipotensilainnyayang akanberpeluang
untuk merusaksendi-sendikesatuandan persatuanbangsa.

Mengingat kewenangandalam penyelenggaraanpemerintahansebagianbesarsudahberadaditangan


daerahditambah lagi dengankemampuankeuangandaerahyang cukup beragam,makaperlu diwaspadai
akanterjadinyaberbagaidampakburuk dari "egoismedaerah",misalnya:(a) hambatanarusb"r"ng d"n
jasaantar daerah,(b) hambatanarusperpindahanpenduduk antar daerah,dan (c) perbedaankapasitas
dan kondisi masing-masingdaerah.Dampak-dampaksepertiini seyogyanyabisa diselesaikandidalam
suatu forum koordinasipembangunan.

lV. Sistem
Perencanan
Nasional
Dimasa
Datang
UUD 45 sampaidenganperubahanyang keempattelah mengamanatkanbeberapahal yang dapat
berdampak"revolusioner"pada tatananhidup bangsabernegara.Beberapaperubahantersebutantara
lain: (1) Presidendan wakil Presidendipilih langsungoleh rakyatdalamsatupaket, (2) MPR terdiri dari
anggota DPD dan DPR, (3) Jabatan presiden dan wakil presiden bersifat retap waktu (fixed term),

1 4 - PerencanaanPembangunanNo. 32l Juli - Seprember2003


sehinggatidak bisadiberhentikankecualimelanggarhukum, dan (4) MPR tidak lagi membuat GBHN'

KetiadaanGBHN merupakankonsekwensilogis dari pemilihan presidensecaralangsung.Sebab


salah satu aspek penilaian terhadap calon presiden adalah visi atau rencana atau Program yang
ditawarkannyadalam upaya pemerintahannyamencapaicita-cita bangsabernegarayang secaraelsplisit
tersurat didalam pembukaan UUD 1945. lndaikata yang bersangkutandapat memenangi pemilihan
umum, maka rawaran rersebutharus dapat diwujudkannya pada masajabatannya.Apabila tidak; maka
yang bersangkutanakan dianggap gagd,,akibatnya dia tidak akan dipilih lagi oleh rakyat untuk jabatan
"P"da
t.rii.rrny". G"mb ^, +, d^[^t dilih"t alur perencanaanpada pascaamandemenUUD 1945.

Dengan demikian pembuatan rencana,apapun namanya, pasd akan terus dilakukan. Masalahnya
adalah si"!" y"rrg harus membuatnya, dan apa dasar pemikirannya,legitimasinya dituangkan dalam
tersebut.Dengan
dan akuntabilitasdari Perencanaan
bentuk apa?.trbih jauh lagi tahapanperencanaannya
demikian "rencana"untuk menjalankanpemerintahandalam rangkamewujudkancita-citabangsamudak
diperlukan unftk mengawasidan mengukur kinerja pemerintahan.

"Rencana Kerja" pemerintahan dimasa mendatang akan berisi RencanaStrategisPemerintahan


yang sedangberlangsungselamamasakerjanya. Dengan demikian rencanayang dibuat sifatnya akan
L.r.tb"h dari sebuah dokumen yang bersifat'teknis menjadi dokumen yang bersifat politis. Dengan

Gambar4
Alur Perencanaan Pada Sistem Pemilihan Presiden Langsung

PRA.PEMILU i

GARISBESARARAH
PEMERINTAHANBARU

PASCA-PEMILU

RENCANAKERJA
PEMERINTAHAN DAEMH
(PROPINSI/KAB/KOTA)

Sumber:Penulis

-
Perencanao PembangunanNo. 32l Juli - Septcmber2003 1 J
konstelasipolitik di Indonesiadewasaini dan dimasadatang,dimana dapat diramalkantidak akan ada
partai pesertapemilu yang akan mendapatkanmayoritassuara,maka dokumen ini akanmenjadi acuan
bersamadalam menjalankanpemerintahsecarakoalisi. Denganadanyadesentralisasi dan otonomi daerah,
maka dokumen rencanaini tidak harus berupa rencanafiskal, karenasebagianbesarrencanatersebut
akan dibuat dan dijabarkanoleh pemerintahdaerah.Sementarajapran pada pemerintahannasional,
yakni Departemen dan LPND hanya akan menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuaidengan
kewenangannya. Tirgasmerekahanyamenjalankankewenanganpemerintahannasional.Sehinggarencana
strategisdari masing-masinginstansiseyogyanya dibuat oleh instansiyang bersangkutan.

Sementaraitu perencanaankeuangan negara dijalankan dengan mengacu kepada kelanggengan


fiskal (fiscal sustainabilifl). Sistem yang banyak dianut oleh negara-negaralain untuk menjaga
kelanggenganfiskal ini antara lain dengan rancanganMedium TerrnExpenditureFranteuorh (MTEF),
didalam sistem ini tidak dipisahkan kategori-kategoripenganggaranyang selamabeberapadekade
dipergunakan di Indonesia,yakni pemisahanantara anggaranpembangunan dan anggaranrutin. Yang
menjadi acuan adalah kegiatan ^payang akan dilakukan oleh instansi yang bersangkutan,baik untuk
investasi(pembangunan)maupun konsumsidan pemeliharaan(rutin), dalam menunjangrencanakerja
pemerintah.Perubahanparadigmapengelolaankeuanganini telahdiantisipasidengandiundangkannya
UU No 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara.

Kenapa sistem MTEF yang dirasakanpaling cocok untuk sistem politik yang akan berlaku di
Indonesia pasca2004?Jawabannyatiada lain adalah bahwa pemerintahan dari seorangpresiden hanya
akan berlangsungselama5 tahun, sudahlahfitrahnya apabilafokus perhatiannya hanya akan dirujukan
kepadamasapemerintahannyasaja.Namun demikian MTEF yang akan diterapkan di Indonesiaharus
mengalami penyesuaian,yakni bukan untuk masa 3 tahun tetapi untuk masa 4 tahun. Berbagai
penyesuaianini diperlukan karena MTEF dikembangkan dan dimanfaatkan dinegarayang umumnya

Thbel1
PelakuPembuatdanJenisRencana

Masa Pembuat Jenis

Pra Pemilu BalitbangPartai " Visi Capres"


Tim Ahli Capres

PascaPemilu Lembaga Perencanaan " Garis BesarArah


Tim Ahli Presiden Pemerintahan"

- Lembaga Perencanaan " RencanaKerja


Pemerintahan"

- Unit Perencanaan
Instansi RencanaStrategis
Nasional [nsta.nsi"
- LembagaPerencanaan RencanaStrategis
Daerah Daeralt"

Sumber:Penulis

1 6 - P.r.r."r"an PembangunanNo. 32l Juli - September2003


memiliki masapemerintahan4 tahun, sementaradi IndonesiamasapemerintahannyaadalahJ tahun,
sehinggaMTEF yang cocok di Indonesiaadalahuntuk 4 tahun.

Agar "Rencana'Kerja"pemerintahandapat ditaati oleh segenappara fihak'pemerintahanmaka


rencanatersebutharuslahmemiliki dasarhukum. Mengingat "RencanaKerja" pemerintahanini
sepenuhnyaberadapada tanggungjawab presidenmaka yang paling tepat untuk ini adalahKeputusan
Presiden(Keppres).Bentuk regulasiini lebih flexible,presidensetiapsaatdapat mengubahnyasesuai
dengankebutuhannyauntuk menyesuaikanterhadappelaksanaan rencanatersebut.

Thbel 1 menjelaskanmasa,siapadan jenis rencana^pay^ngdibuat.

V. Kesimpulan
UUD 1945 hasil Amandemen kesatu sampai dengankeempat telah mengamanatkanbeberapa
perubahanyang fundamentaldan bersifatmendasardidalamkehidupanbangsabernegaradalamwadah
NegaraKesatuanRepublikIndonesia.Perubahanini bersifatdrastisdan dalam tempoyangberbarengan.
Beberapaperubahanmendasartersebutantaralain: (1) Presidendan wakil Presidendipilih langsung
oleh rakyat dalam satu paket, (2) MPR terdiri dari anggotaDPD dan DPR, (3) Jabatanpresidendan
wakil presidenbersifattetap waktu (fixed term), sehinggatidak bisa diberhentikankecuali melanggar
hukum, dan (4) MPR tidak lagi membuat GBHN.

KetiadaanGBHN merupakankonsekwensilogis dari pemilihan presidensecaralangsung.Sebab


salah satu aspekpenilaian terhadap calon presidenadalahvisi atau rencanaatau program yang
ditawarkannyadalam upayapemerintahannyamencapaicita-cita bangsabernegara.Thwarantersebut
harusdapat diwujudkannya padamasajabatannya.Apabila tidak, makayang bersangkutanakandianggap
gagal,akibatnya dia tidak akan dipilih lagi oleh ralqyatuntuk jabatan berikutnya.

Dengan demikian pembuatan "rencana" atau prosesperencanaandalam mewujudkan cita-


cita bangsa bernegaradimulai semenjak seseorangmencalonkan dirinya menjadi presiden.
Kemudian dijabarkannyasetelahyang bersangkutanmemenangipemilu, sertadilaksanakannya,
dan senantiasadievaluasiserta dipertanggung jawabkan kepada rakyat pemilihnya, selaku
pemegangkedaulatantertinggi I

Daftar Pustaka
Ingham,Barbara,(1995),Economics NY McGraw Hilt.
and Deuelopment,NewYork,
Mustopadidjaja,A.R, (2003), ManajemenProses
KebijakanPublih: Formulasi,Implementasidan EualuasiKinerja, Jakarta:Lembaga
AdministrasiNegara,RepublikIndonesia.
Republik Indonesia,(2003), Undang-UndangNo 17, Thhun2003, tentangKeuanganNegara,Jakarta.
SekretariatJenderalMPR-N, (2002), Pu.tusanMajelis Permusyauaratan
RahyatRepublikIndonesia,SidangThhunanMPR-N tahun
2002, Jakarta.
Sell Peter,(1993), Gouernmentb1 theMarhet, London: MacMillan.
Deddydan DadangSolihin,(2001.),OtonomiPenTelenggaraan
SupriadvBratakusumah, Daerah,Jakarta:
Pemerintahan PT. Gramedia
PustakaUtama.
Tjokroamidjojo,Bintoro, (1995),Perencanaan Pembangunan, Jakarta:PT Toko Buku GunungAgung.
\Weimer,David L and Aidan R. Vining, (1999), Policl Analysis:Concepaand Practice,Upper Saddlefuver, NJ: PrenticeHall.

Pembangunan
Perencanaan 2003 -
No. 32l Juli - Seprember 1 /

Anda mungkin juga menyukai