Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS PENGEMBANGAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK

PRODUKSI SONGKET KHAS BERATAN DI BULELENG.

(Studi Pada Usaha Songket Desa Beratan, kabupaten Buleleng, Provinsi Bali)

Kadek Noviyana

(Akuntansi Program S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha)

e-mail : kadeknoviyana@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengembangan dan mengetahui


perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan. Lokasi penelitian pada
Usaha Mikro, kecil Menengah (UMKM) Songket yang terletak di Jalan Mayor Metra
No.81 Desa Bratan, kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.
Sedangkan jenis data yang digunakan adalah kualitatif deskritif dengan
menganalisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa harga jual
songket beratan ini sangat bervariasi dari harga Rp2.000.000 sampai Rp4.000.00
dan setiap motif yang memiliki corak yang berbeda memiliki harga yang berdeda
pula, tergantung dengan jenis-jenis Songket Beratan tersebut.

Kata Kunci : Kain Songket, Harga Pokok Produksi

Abstrack

This research was conducted to determine the development and to know the
calculation of the cost of production according to the company. The location of the
research is the Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) Songket which is
located at Street Major Metra No.81, Beratan Village, Sukasada District, Buleleng
Regency, Bali Province. The methods used are interviews, observation and
documentation. While the type of data used is descriptive qualitative by analyzing
the data through three stages, namely data reduction, data presentation and
conclusion drawing. The results showed that the selling price of this songket
beratan varies greatly from the price of Rp. 2,000,000 to Rp. 4,000.00 and each
motif that has a different style has a different price as well, depending on the types
of the songket.

Keywords: Songket Cloth, Cost of Production

1
Pendahuluan langsung dan biaya overhead pabrik

Perusahan yang memproduksi suatu (Sylvia, 2018). Sedangkan menurut

barang akan memerlukan informasi Kartadinata (2008) harga pokok

jumlah yang dikeluarkan untuk produksi meliputi semua biaya dan

menghasilkan produk. Biaya produksi pengorbanan yang perlu dikeluarkan

seperti bahan baku, tenaga kerja, dan dan dilakukan untuk menghasilkan

overhead pabrik lainnya akan produk jadi.

digunakan sebagai dasar untuk


Songket merupakan jenis suatu kain
menghitung harga pokok produksi.
hasil tenunan tradisional dimana
Dengan adanya persaingan antar
setiap daerah yang memiliki usaha
usaha yang akan menghasilkan
songket akan memiliki ciri khas corak
produk sejenis. Seorang wirausaha
tersendiri. Ciri khas yang paling
biasanya sangat memperhatikan
menonjol pada songket adalah bentuk
penglokasian biaya-biaya produksi
ragam hiasnya. Ragam hias songket
yang akan digunakan. Yang bertujuan
dibuat dengan teknik pakan
agar usaha tersebut selalu stabil dan
tambahan (Suplementary weft),
bahkan meningkat dalam laba yang di
dengan cara menambahkan benang
peroleh (Maghfirah, 2016).
pakan pada posisi horizontal kedalam
Harga pokok produksi sangatlah
benang lungsi pada posisi vertikal
berpengaruh dalam perhitungan laba
saat proses menenun. Ragam hiasan
rugi suatu seseorang yang melakukan
yang ada pada songket merupakan
usahanya. Harga pokok produksi
suatu wujud keindahan yang dimiliki
adalah semua biaya yang berkaitan
manusia dan alamnnya. Dengan
dengan produk/barang yang
adanya ragam hiasan pada songket
diperoleh, dimana didalamnya
dilandasi dengan pengetahuan
terdapat unsure biaya produk berupa
manusia terhadap lingkungannya
bahan baku, biaya tenaga kerja
yang mampu menciptakan aneka

2
ragam hias pada songket. Dalam sehingga jumlah produk yang

pembuatan songket ini memakai dihasilkan juga sangat terbatas.

waktu yang sangat lama agar menjadi Songket Beratan ada sejak abad ke 14

suatu songket yang bagus dan dan merupakan produksi pertama

menarik untuk di produksi dan kain songket di Buleleng yang dipakai

menarik perhatian konsumen untuk oleh Raja-raja pada masanya. Seiring

membelinya. Bali merupakan daerah dengan waktu pengerajin Songket di

yang memiliki banyak jenis tenunan Daerah Beratan mulai mengalami

songket khususnya di kabupaten penurunan karena tidak adanya

Buleleng ada beberapa desa memiliki generasi yang menerusi usaha

Usaha pengrajin tenun Songket pengerajin Songket.

seperti yang ada di Desa Jinang


Tradisi menenun kain songket
Dalem, Desa Kalianget, Desa Petemon
Beratan miliki suatu konsep yang
dan Desa Beratan. Songket Beratan
dinamakan dengan konsep Agaluh
adalah suatu kain songket yang
Agandring yang artinya agaluh
berasal dari Desa Beratan. Ada
merupakan perempuan bekerja
sebuah tradisi turun temurun dalam
penenun songket sebagai mata
membuat kain songket yang sangat
pencahariannya. Sedangkan konsep
khas, sehingga banyak kalangan
Agandring merupakan seorang laki-
khususnya di Bali mengenal kain ini
laki yang mengerjakan kerajinan
dengan nama Songket Beratan. Desa
emas dan perak sebagai mata
Beratan telah diakui sebagai Warisan
pencaharian. Konsep agaluh ini
Budaya Tak Benda (WBTB) oleh
masih dilakukan oleh kaum
Kementerian Pendidikan Dan
perempuan sebagai mata pencarian
Kebudayaan (Kemendikbud). Generasi
khususnya bekerja sebagai pengrajin
songket beratan hampir punah atau
Songket ciri Songket Beratan adalah
penerus penenunan sangat terbatas
memiliki motif dan ragam hiasan

3
dengan penggunaan motif klasik, menjual hasil tenunan kain songket.

motif-motif tersebut kemudian dibuat Makna Kreaktivitas, kain tenun

dengan ukuran benang emas yang songket merupakan kreaktivitas

lebih kecil sehingga memiliki hiasan untuk para seniman. Makna

yang rapat dan indah. Songket Identitas, setiap daerah memiliki

Beratan juga memakai benang yang motif atau corak yang berbeda dalam

halus agar songket tersebut memiliki jenis kain songket maka kain songket

kualitas yang ringan dan tidak berat akan memberikan jati diri terhadap

dipakai. Songket beratan memiliki status seseorang.

beberapa jenis seperti Songket


Rumusan Masalah
tambalang, Songket Patra Punggel,
Berdasarkan Latar Belakang yang
Songket Set Mimang dan Sungenge.
telah diuraikann di atas, maka
Di Desa Beratan tidak hanya
adapun permasalahan yang ingin
membuat Kamben Songket Beratan
diteliti, yaitu:
saja, tetapi juga menjual Udeng
1. Bagaimana perhitungan harga
(Desatar) Songket, Senteng
pokok produksi songket
(selendang) songket saput (kampuh)
beratan?
songket dan kamben (Wastra). Dari
2. Strategi apa yang harus
berbagai jenis Songket Beratan
dilakukan agar produk
tersebut memiliki fungsi atau makna
kerajinan Songket Beratan
tersendiri diantaranya Makna Sakral
tidak Punah dan tetap eksis
seperti motif Boma. Makna
untuk di pasarkan?
kesetaraan yang memberikan seluruh
Tujuan Pnelitian
masyarakat bali berhak untuk
Berdasarkan latar belakang dan
menggunakan kain songket. Makna
rumusan masalah yang telah
Kesejahteraan yang memberikan
dipaparkan, maka tujuan dilakukan
pelung bagi masyarakat untuk
penelitian ini adalah :

4
1. Untuk mengetahui harga a. Bagi instasi yang

pokok produksi songket bersangkutan

beratan. Peneliti ini diharapkan

2. Untuk mengetahui strategi dapat dijadikan sebagai

yang harus dilakukan agar tambahan referensi bagi

produksi kerajinan songket instasi yang bersangkutan

Beratan tidak punah dan yang bderkaitan dengan

tetap eksis untuk di harga pokok produksi

pasarkan. songket beratan.

Manfaat Penelitian b. Bagi peneliti

Manfaat yang diharapkan dari Hasil penelitian ini dapat

dilakukian penelitian ini adalah digunakan sebagai

sebagai berikut: tambahan referensi bagi

1. Manfaat Teoritis peneliti selanjutnya,

Melalui penelitian ini, peneliti khususnya penelitian yang

mencoba memberikan bukti berkaitan dengan harga

empiris dan tambahan pokok produksi songket

pengetahuan tentang beratan.

pengetahuan harga pokok c. Bagi Universita Pendidikan

produksi songket beratan Ganesha

yang ada pada desa beratan. Dapat menambah referensi

Peneliti ini diharapkan dapat dan mendorong dilakukan

menjadi referensi dan penelitian-penelitian yang

memberikan sumbangan berkaitan dengan harga

konseptual bagi penelitian pokok produksi songket

sejenis. beratan.

2. Manfaat Praktik

5
6
Kajian Teori Dari beberapa difinisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa harga pokok


A. Deskripsi Teoritik
produksi merupakan suatu
1. Pengertian Harga Pokok
keseluruhan biaya-biaya yang
Produksi
berkaitan dengan proses suatu
Menurut samsul (2013), harga pokok
produksi sehingga menjadikan barang
produksi adalah biaya untuk
jadi yang akan siap untuk dijual.
menghasilkan produk pada
Biasanyan biaya-biaya tersebut terdiri
perusahaan manufaktur. Bastian
dari biaya bahan baku, biaya tenaga
(2008:40) penentuan harga pokok
kerja langsung dan biaya overhead
adalah bagaimana memperhitungkan
pabrik.
biaya kepada suatu produk atau
2. Elemen Biaya Produksi
pesanan atau jasa yang dapat
Menurut sodikin (2015:22) biaya
dilakukan dengan cara memasukan
produksi adalah biaya yang
seluruh biaya produksi atau hanya
diperlukan untuk menperoleh bahan
memasukan unsure biaya produksi
baku (mentah) dari pemasok dan
variable saja. Biaya produksi
mengubahnya menjadi produk selesai
merupakan biaya-biaya yang
yang siap dijual. Biaya produksi pada
dikeluarkan dalam pengelolaan bahan
perusahaan manufaktur terdiri dari
baku menjadi produk (Mulyadi
elemen-elemen biaya bahan baku,
2005:14). Sedangkan menurut
biaya tenaga kerja langsung dan biaya
M.Nafarin (2009:497) harga pokok
overhead pabrik.
produksi adalah semua biaya yang
1. Biaya bahan baku
berkaitan dengan produk (barang)
Bahan baku adalah bahan yang dapat
yang diperoleh. Dimana didalamnya
digunakan untuk membuat suatun
terdapat unsur biaya produk berupa
produk yang sudah selesai. Bahan
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
baku juga dapat didentifikasi ke
langsung, dan biaya overhead pabrik.

7
dalam produk dan dapat dikatakan karyawan, sehingga amat penting dan

sebagai bagian dari integral dari perlu mengadakan pengawasan dan

produk tersebut. Sebagai ilustrasi, pengendalian terhadap biaya tenaga

kayu yang digunakan untuk kerja. Menurut carter dan usry

membuat daun pintu dan jedela, (2004:40), tenaga kerja langsung

kertas yang digunakan untuk adalah tenaga kerja yang melakukan

membuat buku. Benang yang konversi bahan baku langsung

digunakan untuk membuat kain mori menjadi produk jadi dan dapat

dank ain mori digunakan untuk dibebankan secara layak ke produk

membuat baju. Menurut Mardiasmo tertentu. Pengertian tenaga kerja

(2007:45), biaya bahan baku adalah langsung menurut firdaus dan

nilai uang bahan baku yang wasilah (2012:226) biaya tenaga kerja

digunakan dalam proses produksi langsung adalah biaya tenaga kerja

dinamakan dengan biaya bahann yang dapat diidentifikasikan dengan

baku. Pengertian biaya bahan baku suatu operasi atau proses tertentu

menurut horngren, dkk (2008:43) yang diperlukan untuk menyelesaikan

adalah biaya perolehan semua bahan dari produk-produk dari perusahaan.

yang pada akhirnya akan menjadi Berdasarkan pendapat para ahli di

bagian dari objek biaya (barang dalam atas, maka dapat disimpulkan bahwa

proses dan kemuian barang jadi) dan biaya tenaga kerja langsung adalah

yang dapat ditelusuri ke objek biaya biaya yang dikeluarkan untuk

dengan cara yang ekonomis. penggunaan tenaga kerja langsung

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung dalam mengelola suatu produk yang

Biaya tenaga kerja langsung adalah terbuat dari bahan baku yang

biaya produksi yang cukup besar, kemudian menjadi barang jadi. Biaya

karena salah satu bentuk balas jasa tenaga kerja langsung dibagi dalam

perusahaan atas tenaga dan kinerja tiga golongan besar yaitu:

8
a. Gaji dan upah 1. Setup time

Gaji dan upah regular yaitu Seseorang yang memulai

suatu jumlah gaji dan upah suatu usaha akan

bruto yang dikurangi dengan memerlukan yang namanya

potongan yang berupa pajak waktu dan sejumlah biaya

penghasilan karyawan dan untuk memulai

juga asuransi di hari tua. Cara produksinya. Perlu

perhitungan upah karyawan diketahui bahwa biaya yang

dalam perusahaan dengan dikeluarkan untuk memulai

mengalihkan tarif upah dengan suatu produksi maka dapat

jam kerja karyawan. dikatakan dengan biaya

b. Premi Lembur pemula produksi atau

Premi lembur dapat sering disebut dengan (set

ditambahkan ketika suatu up costs).

upah tenaga kerja langsung 2. Waktu menganggur (idle

dan kemudian dibebankan Time)

pada pekerjaan atau suatu Dalam mengolah produk,

departemen dimana tempat seringkali terjadi hambatan-

terjadinya lembur tersebut. hambatan kerusakan mesin

Perlakuan ini dikatakan benar atau kekurangan pekerjaan.

apabila pabrik telah bekerja Hal ini mengakibatkan

pada kapasitas penuh dan waktu menganggur bagi

pemesan akan menerima karyawan. Biaya yang

beban tambahan karena dikeluarkan dalam waktu

adanya lembur tersebut. menganggur dapat

Biaya yang Berhubungan dikatakan sebagai unsure

dengan Tenaga Kerja biaya overhead pabrik.

9
3. Biaya overhead pabrik bahan yang tidak menjadi

Pengertian biaya overhead bagian produk jadi tetapi

pabrik menurut halim nilai relative kecil jika

(2005:90) biaya overhead dibandingkan dengan harga

pabrik adalah seluruh biaya pokok produksi.

produksi yang tidak dapat b. Biaya Reparasi dan

diklasifikasikan sebagai pemeliharaan, Biasanya

biaya bahan baku langsung pada biaya reparasi dan

atau biaya tenaga kerja pemeliharaan berupa biaya

langsung. Pengertian biaya suku cadang (sparepart),

overhead pabrik menurut biaya bahan habis pakai

Garrison, dkk (2013:56) (factory suplies) dan harga

biaya overhead pabrik perolehan jasa dari pihak

adalah seluruh biaya luar perusahaan untuk

manufaktur yang tidak keperluaan perbaikan dan

termasuk dalam bahan pemeliharaan emplasemen,

langsung dan tenaga kerja dan asset tetap lain yang

langsung. Biaya overhead digunakan untuk keperluan

pabrik juga disebut sebagai pabrik.

biaya overhead manufaktur, c. Biaya Tenaga Kerja Tidak

biaya manufaktur tidak Langsung, Tenaga kerja

langsung atau biaya tidak langsung adalah

produksi tidak langsung. tenaga kerja pabrik yang

Ada beberapa kelompok upahnya tidak dapat

biaya overhead pabrik : diperhitungkan secara

a. Biaya bahan penolong , langsung kepada produk

Bahan penolong adalah atau pesanan tertentu.

10
d. Biaya yang Timbul sebagai yang diserahkan kepada

akibat penilaian terhadap pihak luar perusahaan,

asset tetap, Biaya yang biaya listrik PLN dan

termasuk dalam kelompok sebagainya.

ini adalah biaya-biaya 3. Fungsi Harga Pokok

depresiasi emplasemen Produksi

pabrik bangunan pabrik Menurut Mulyadi (2015:65) dalam

mesin dan ekuipmen, perusahan yang berproduksi massa,

perkakas laboratorium, alat informasi harga pokok produksi yang

kerja dan aktiva tetap dihitung untuk jangka waktu tertentu

lainnya yang digunakan di bermanfaat bagi manajemen untuk :

pabrik. 1. Menemukan Harga Jual

e. Biaya yang timbul sebagai Produk

akibat berlalunya Waktu, Perusahaan yang berproduksi

Biaya yang termasuk dalam massamemproses produknya

kelompok ini adalah biaya untuk memenuhi persediaan

asuransi gedung dan digudang, dengan demikian

emplasemen, asuransi biaya produksi dihitung dalam

mesin dan ekuipmen, jangka waktu tertentu untuk

asuransi kendaraan, menghasilkan informasi biaya

asuransi kecelakaan produksi per satuan produk.

karyawan. Dalam penentuan harga jual

f. Biaya overhead Pabrik Lain produksi, biaya produksi per

yang Secara Langsung unit merupakan salah satu

Memerlukan Pengeluaran data yang dipertimbangkan

Uang Tunai, Contoh biaya disamping data biaya lain dan

ini adalah biaya reparasi data non biaya.

11
2. Memantau Realisasi Biaya diperlukan untuk mengetahui

Produksi. kontribusi produk dalam

Manajemen memerlukan menutup biaya non produksi

informasi biaya produksi yang dan menghasilkan laba atau

sesungguhnya dikeluarkan rugi.

didalam pelaksanaan rencana 4. Menentukan harga pokok

produksi tersebut. Oleh karena persedian produk jadi dan

itu akuntansi biaya digunakan produk produk dalam proses

untuk mengumpulkan yang disajikan dalam neraca.

informasi biaya produksi Pada saat manajemen dituntun

mengkonsumsi total biaya untuk membuat pertanggung

produksi sesuai dengan yang jawaban keuangan periodic,

diperhitungkan sebelumnya. manajemen harus menyajikan

3. Menghitung Laba atau Rugi laporan keuangan berupa

Bruto Periode Tertentu. neraca dan laporan laba rugi.

Untuk mengetahui apakah Dalam neraca, manajemen

kegiatan produksi dan harus menyajikan harga pokok

pemasaran perusahaan dalam persediaan produk jadi dan

periode tertentu mampu harga pokok yang pada tanggal

menghasilkan laba bruto atau neraca masih dalam proses.

mengakibatkan rugi bruto, B. Kajian Hasil Penelitian yang

manajemen memerlukan Relevan

infomasi biaya produksi yang Beberapa penelitian terdahulu yang

telah dikeluarkan untuk berhubungan dengan kain songket

memproduksi produk dalam dalam menentukan harga pokok

periode tertentu. Informasi laba produksi. Penelitian terdahulu ini

atau rugi bruto periodek menjadi penguat atau sebagai

12
referensi pada penelitian ini, Marvilianti Dewi (2017) dengan judul

diantaranya adalah: jurnal : “Analisis Strategi Penentuan

Penelitian ini dilakukan oleh Harga Pokok Produksi Kain Songket

Komang Bayu Trisna, Ni Kadek Sutra berdasarkan Metode Full

Sinarwati, Ni Luh Gede Emi Costing Pada Weaving Center Poni’s

Sulindawati. (2017) “analisis Pengerajin Tenun Songket Sutra Di

penentuan harga pokok penjualan Desa JinengDalam”. Hasil dari

kain tenun “songket” khas Jineng penelitian ini adalah Penelitian ini

Dalem dengan metode activity based menyimpulkan bahwa perhitungan

coating (ABC) (Studi Pada Usaha harga pokok produksi pada Weaving

Tenun Songket Desa JinengDalem, Center Poni’s kurang tepat karena

Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali)”. pemilik usaha belum menghitung

Hasil penenelitian ini Hasil seluruh biaya yang terlibat dalam

penelitian menunjukan bahwa 1) proses produksi. Sebaiknya pemilik

harga jual kain tenun khas songket Usaha menghitung harga pokok

Desa JinangDalem ini sangat produksi berdasarkan kaidah yang

bervariasi dari 1 juta hingga 5 juta baku yaitu metode full costing.

rupiah dan 2) dengan menggunakan Kemudian penelitian selanjutnya

penentuan harga pokok melalui dilakukan oleh Ida Ayu Made Adi

pendekatan activity based costing, Sundari, Dr Anantawikrama Tungga

keuntungan yang didapat lebih Atmadja, S.E., Putu Eka Dianita

besar serta penelusuran biaya pada Marvilianti Dewi, S.S,T. Dengan

proses pembuatan kain songket ini judul jurnal “Analisis perhitungan

lebih akurat. biaya bersama dalam menentukan

Selanjutnya penelitian yang Harga Pokok Produksi untuk produk

dilakukan oleh Ni Putu Ayu Astiti Diverifikasi Songket pada usaha

Sari, Arie Wahyuni, Eka Dianita Swastika Sidemen”. Hasil penelitian

13
ini menunjukan bahwa total biaya Kemudian selanjutnya penelitian

bersama dari kelima jenis produk dilakukan oleh I made Pradana

yang diproduksi oleh Swastika Adiputra, Gede Putu Agus Jana

sebesar RP 9.241.666, dimana Susila dan I Gd Mahendra

rincian alokasi biaya bersama Darmawiguna. Dalam penelitian ini

tersebut dalam masing-masing berjudul “IbM Songket JinengDalem”.

produk yaitu kamen songket sebesar Hasil penelitian ini menunjukan 1)

Rp 3,225,942.18, saput songket Tingkat partisipasi yang tinggi dan

sebesar Rp 2,296,014.97, udeng mitra program pengabdian pada

songket sebesar Rp 2,238,408.86, masyarakat memberikat dampak

tas songket Rp 567,831.66 dan positif bagi pelaksanaan program. 2)

selendang songket Rp 913,468.32. pelaksanaan kegiatan pengadian pada

Selanjutnya penelitian dilakukan oleh masyarakat mampu menghasilkan

Zinal Berlin dan Asih Wahyu Rini luaran-luaran yang diharap oleh tim

(2018). “Strategi Promosi Songket pelaksana kegiatan pengabdian IbM

Palembang (Studi Kasus Kerajin Songket JinangDalem.

Songket Cek Ipah)”. Hasil penelitian Selanjutnya penelitian dilakukan oleh

ini menunjukan promosi songket cek Sri Artati Waluyati, Kurnisar dan

ipah ini memiliki karateristik yang sulkipani (2016). dalam penelitian ini

berbeda dengan perusahaan pada berjudul “Analisis Upaya-upaya

umumnya dan menjadikan empat Pengrajin Tenun Songket Dalam

komponen strategi promosi yakni Mempertahankan Kelangsungan

periklanan, sales promotion, personal Usaha Di Desa Sudimampir

selling dan public relation seimbang Kecamatan Indralaya Kabupaten

untuk mencapai target akhir Ogan Ilir”. Hasil penelitian ini bahwa

pemasaran. 1) Meningkatkan kualitas produksi

tenun songket. 2) Para pengrajin

14
mengelola keuangannya melalui dana BERSINAR PENARAGA Kota Bima

pinjaman dan keutungan yang Nusa Tenggara Barat”. Hasil

didapat.3) Memberikan harga penelitian ini menunjukan bahwa

penawaran yang rendah tetapi tetap Hasil penelitian ini menunjukan

tidak merugi. 4) Mengurangi pegawai bahwa proses pembuatan tenun

sehingga bisa tetap memberikan upah songket dihasilkan dengan teknik

yang sesuai dengan pekerjannya. menenun benang pakan dengan

Kemudian selanjutnya penelitian yang benang lusi. Tahap pembuatannya

dilakukan oleh Dr. Maria Merry terdiri dari empat tahapan yaitu

Marianti dan Istiharini (2013). Dalam pembuatan pola, memasang benang

penelitian ini berjudul “Analisis lusi pada peralatan tenun,

karateristik dan perilaku Tenun membentuk motif pada tenun dan

Songket Palembang”. Hasil penelitian finishing.

ini menunjukan bahwa awareness

responden pada penelitian ini

terhadap kain songket Palembang

cukup baik. 135 responden dari 178

responden aware terhadap kain

songker Palembang.

Selanjutnya penelitian dilakukan

oleh Siti Mrdyah (2014). Dalam

penelitian ini berjudul “Kerajinan

Tenun Songket Perusahaan UD BIMA

15
METODE PENELITIAN dimanipulasi oleh penelitian dan

kehadiran penelitian tidak begitu


Dalam suatu penelitian, data
mempengaruhi dinamika pada objek
merupakan faktor pendukung untuk
tersebut. Penelitian kualitatif adalah
mengkaji suatu permasalahan yang
penelitian yang digunakan untuk
akan diteliti. Data-data yang akan
mendiskripsikan dan menganalisis
digunakan dapat diperoleh dengan
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
metode penelitian sebagai berikut:
sikap kepercayaan persepsi, dan
1. Jenis Penelitian
orang secara individual maupun
Penelitian ini merupakan jenis
kelompok (Yuniari, 2017). Dalam
penelitian kualitatif. Menurut Bungin
penelitian ini menggunakan penelitian
(2012 : 32), penelitian kualitatif
kualitatif dengan berbagai teori
penelitian yang menghasilkan data
dengan melihat berbagai fakta
deskritif mengenai kata-kata lisan
mengenai fenomena yang ada pada
maupun tertulis dan tingkah laku
Usaha kain songket.
yang dapat diamati dari orang-orang
2. Sumber Data
yang diteliti. Sedangkan menurut
Penelitian ini bersumber dari
Trianto (2009:179) penelitian
penelitian yang langsung
kualitatif adalah penelitian yang
dilaksanankan di Desa Beratan
percaya bahwa kebenaran adalah
Kecamatan Sukasada Kabupaten
dinamis dan dapat ditemukan hanya
buleleng khususnya di Jalan Mayor
melalui penelahaan terhadap orang-
Metra No.18. Data yang didapat
orang melalui interaksinya dengan
secara langsung merupakan informasi
situasi sosial mereka. Pada penelitian
yang diberi oleh para informan yaitu
kualitatif, penelitian dilakukan pada
ibu putri.
objek yang alamiah maksudnya, objek

yang berkembang apa adanya, tidak 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian

16
Tempat dilakukan penelitian ini dilakukan dalam penelitian ini

adalah pada usaha kain songket adalah ibu putrid.

adalah di Jalan Mayor Metra No.81 2. Teknik Pengamatan /Observasi

Desa Beratan Kecamatan Sukasada Penelitian ini menggunakan

Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. teknik pengamatan atau

Observasi penelitian dapat observasi artinya peneliti

dilaksanakan pada Hari Rabu Tanggal dalam pengumpulan data

2 oktober 2019 kemudian langsung turun ke tempat

melanjutkan observasi kedua pada observasi dan berterus terang

hari Selasa 8 oktober 2019. terhadap narasumber bahwa ia

sedang melukakan penelitian.


4. Teknik Pengumpulan Data
3. Teknik Dokumentasi
Pada penelitian ini menggunakan
Dokumentasi dapat dibedakan
data:
menjadi dua macam menurut
1. Teknik Wawancara
Moleong (2011:217) yaitu
Wawancara dalam penelitian
dokumen pribadi dan dokumen
ini dilakukan secara
resmi. Pada dokumen pribadi
terstruktur yang artinya dalam
biasanya terdiri dari buku
wawancara menggunakan
harian dan surat pribadi.
suatu pedoman wawancara
Sedangkan dokumen resmi
dan akan ada umpan balik dari
terbagi atas dokumen internal
responden yang dilakukan
dan dokumen eksternal.
peneliti, sehingga peneliti bisa
Dokumen internal biyasanya
menanyakan kepada informan
berupa pengumuman,
walaupun didalam pedoman
instruksi, aturan suatu
wawancara tidak ada
lembaga masyarakat tertentu
pertanyaan. Wawancara yang
yang digunakan dalam

17
kalangan sendiri. Dokumen

eksternal berupa bahan-bahan

informasi yang dihasilkan oleh

suatu lembaga sosial misalnya

majalah, pernyataan dan berita Data Data


Collecti Display
yang disiarkan kepada media on

massa. 5.
Data
Reduct
4. Validitas Data Teknik ion

Pada penelitian ini analisis data yang


Analisis Conclusi
dilakukan peneliti yaitu on :
Data Drawing
mengumpulkan data untuk masalah /
Gambar 3.1 Verifying
yang akan diteliti dengan cara
Teknik Analisis Data
wawancara, membandingkan hasil

wawancara dengan hasil observasi,

menganalisis langkah-langkah yang

diambil perusahaan dalam penentuan

harga pokok produksi dari hasil

penelitian kemudian menarik

kesimpulannya dan juga memberikan


Analisis data adalah suatu proses
saran-saran .
untuk menemukan dan menyusun

secara sistematis data yang

didapatkan dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

Langkah-langkah analisis data yaitu:

1. Pengumpulan data Merupakan

suatu kegiatan yang digunakan

18
untuk mendapatkan suatu memberikan kesimpulan

informasi mengenai kalimat penelitian yang dapat

yang dikumpulkan melalui dilakukan. Data ini dapat

kegiatan obervasi, wawancara beruma matriks, gambar atau

dan dokumentasi. skema, dan tabel.

2. Reduksi Data merupakan 4. Penarikan Kesimpulan

suatu proses menseleksi, merupakan suatu proses yang

pemfokuskan, dilakukan melihat atau

penyerderhanaan dan abtraksi mengecek kembali data mentah

dari data mentah. Dari agar suatu kesimpulan yang

penelitian ini menggunakan diambil lebih kuat dan bisa

atau mereduksi data dari hasil dipertanggung jawabkan.

wawancara, observasi dan

dokumentasi yang sudah

dikumpulkan.

3. Sajian Data merupakan suatu

kumpulan dari beberapa

informasi yang memungkinkan

19
HASIL PENELITIAN DAN pemilik usaha songket khas Beratan

PEMBAHASAN yaitu ibu Putrid an ibu Resi

1. Gambaran Umum Penelitian Wawancara pertama kali dilakukan

Penelitian ini dilakukan di Usaha dengan pemilik Usaha Songket khas

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Beratan ibu putri untuk

songket dari Ni luh Putu putriyani. mendapatkan ijin penelitian,

Usaha ini didirikan oleh Ibu putri mensurvey langsung tempat usaha

dengan bapak Ngurah Wedana tersebut, melihat produk-produk

dengan nama usahanya Poetri songket khas Beratan dan yang paling

Colection. Yang dimana pada usaha penting untuk ditanyakan tentang

ini poetry collection menjual sebuah perhitungan harga Pokok Produksi

songket khas beratan dan tidak pada Usha Songket Khas Beratan.

hanya menjual khas songket beratan Peneliti kembali melakukan

tetapi ibu putri juga menjual berbagai wawancara dengan pemilik untuk

barang busana adat bali seperti mendapatkan data-data yang

udeng khas beratan, saput khas dibutuhkan untuk perhitungan harga

beratan dan menjual kamen endek pokok produksi. Biaya-biaya yang

untuk sembahyang. Usaha yang dihitung hanyalah biaya bahan baku,

dimiliki ibu putri dengan nama tenaga kerja dan biaya penunjang

usahanya Poetri collection ini berada lainnya.

di jalan Mayor Metra No, 81,


2. Penentuan Harga Pokok
Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.
Produksi
Dari penelitian ini adapun yang

dijadikan informan adalah selaku

20
Penentuan harga pokok produksi Resi selaku adik pemilik poetry

pada usaha ini dilakukan dengan collection) yang menjelaskan:

cara yang sederhana yang dimana ibu


“menenun songket sangatlah
putri hanya menghitung biaya bahan
menggunakan waktu yang
baku, biaya tenaga kerja , dan biaya
cukup lama sekitar 1 bulan baru
penunjang. Usaha ini menghitung
mendapatkan songket satu saja,
biaya produksi dengan
karena pembuatan songket itu
menjumlahkan ketiga biaya yang
sangat lama agar membuat
disebutkan diatas. Sedangkan
songket tersebut makin indah
menghitung harga pokok produksi
dan menarik untuk dijual.
perpotong, membagi jumlah total
Bahan-bahan songket juga
harga pokok produksi dengan jumlah
sangat sulit didapatkan”.
produk yang dihasilkan. (Ibu putri
Perpotong kain songket seharga
selaku pemilik) yang menjelaskan:
kurang lebih Rp90.000 seikat. Jenis-
“Songket Beratan yang saya jual
jenis songket bervarian dan harganya
ini memiliki banyak jenis seperti
juga berbeda-beda. Songket Beratan
Jenis tambalan itu memiliki
yang mimiliki banyak motif itu dijual
hargaRp4.000.000, untuk Patra
Rp4.000.000 untuk Wastra dari
Punggel memiliki harga
Rp2.700.000-Rp4.000.000 untuk
Rp4.000.000, untuk Set Mimang
Saput dari Rp1.200.000-Rp2.800.000
memiliki harga Rp2.000.000
sedangkan Destar Rp800.000”.
sedangkan Sungenge memiliki
1. Perhitungan bahan baku
Harga Rp2.500.000”.

Biaya bahan baku langsung yang


Dalam sebulan ibu putri hanya
digunakan dalam pembuatan Songket
mampu menghasilkan satu songket.
Sutra khas Beratan yaitu benang
Menurut Narasumber ke Dua ( ibu
sutra, benang lungsi dan benang mas.

21
Benang sutra satu ikat kurang lebih Rp100.000 yang sudah berwarna.

Tabel 1

Perhitungan Bahan Baku

Bahan Baku Jumlah Harga/1 Jumlah biaya bahan

baku

Benang Sutra 3ikat Rp100.000 Rp300.000

Sumber: Diolah berdasarkan hasil Observasi dan hasil wawancara

2. Perhitungan Biaya Tenaga songket dibuat selama satu

Kerja Langsung yang terlibat bulan. Biaya tenaga kerja pada

dalam pembuatan Kain songket Beratan dalam

Songket khas Beratan yang menghasilkan satu produk itu

dimiliki ibu putri hanya terdiri sebesar Rp400.000. atau biaya

dari 2 orang saja. Karena tenaga kerja langsung dihitung

pemilik Toko Songket berdasarkan hasil kerja dan

mempekerjakan penenun jumlah produk yang dijual.

hanya 2 orang sehingga satu

Tabel 2

Perhitungan Biaya Tenaga Kerja

Bagian Jumlah tenaga Upah per produksi Jumlah biaya Tenaga

kerja Kerja

Penenun 2 Rp400.000 Rp800.000

22
Karyawan 2 Rp 700.000/bulan Rp1.400.000

Sumber: Diolah berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara.

3. Strategi Promosi Songket melanjutkan usaha tersebut.

Beratan Sehingga makin sedikitnya penenun

songket beratan akan mengakibatkan


Songket Beratan ada sejak abad ke 14
punahnya tradisi tenun songket
dan merupakan produksi pertama
Beratan. Ibu putri yang merupakan
kain songket di Buleleng yang dipakai
salah satu penjual songket khas
oleh Raja-raja pada masanya. Seiring
beratan. Ibu putri selaku penjual
dengan waktu pengerajin Songket di
songket mengatakan bahwa
Daerah Beratan mulai mengalami
“keberadan songket desa Beratan
penurunan karena tidak adanya
memang sangat minim ditambah lagi
generasi yang menerusi usaha
harga songket itu sangat mahal
pengerajin Songket. Songke beratan
karena bahan-bahan yang dipakai itu
memiliki motof atau khas tersendiri.
juga sangat mahal dan susah untuk
Motif kesetaraan dan motif sakral.
membuat suatu songket agar songket
Mata pencaharian bagi kaum laki-laki
tersebut menarik dan laku dijual”.
di desa beratan yaitu mencari emas
Dengan itu strategi yang harus
dan perak sehingga dinamakan
dilakukan agar songket Beratan laku
dengan agandring. Sedangkan kaum
yaitu melakukan suatu promosi
perempuan didesa Beratan mata
secara spesifik tentang iklan,
pencaharian perempuan yaitu agaluh.
menentukan harga produk,
Tetapi penenun pada desa beratan
menentukan tempat dan public
mulai sedikit akibat tidak ada
relations.
generasi penerus yang mau

23
1. Promosi sangatlah penting strategis tempat yang akan

dalam strategi untuk digunakan untuk menjual

memasarkan produk suatu produk, maka

songket agar produk semakin banyak konsumen

tersebut laku dijual dan mengetahui produk-produk

diminati masyarakat. yang dijual,

Dengan adanya suatu 4. Publik relation untuk

promosi maka orang akan menggalang dukungan

mengetahui produk songket publik dan penerimaan

tersebut. publik, khususnya melalui

2. Setelah melakukan promosi media yang tidak dibayar.

kemudian menentukan

harga produk, harga produk

isi sangat penting di

pasaran untuk bersaing

terhadap produk yang sama

yang dijual dipasaran.

Dengan kualitas yang baik

maka menentukan harga

produk juga harus sesuai

sehingga mampu menarik

konsumen yang akan

membeli produk tersebut.

3. Tempat, menentukan

tempat juga sangat penting

untuk memasarkan produk

yang dijual. Semakin

24
Kesimpulan

Penelitian ini betujuan untuk

mengetahui bagaimana perhitungan

harga pokok produksi yang

ditentukan oleh usaha tersebut dan

untuk mengetahu strategi yang harus

dilakukan agar suatu produk laku

dipasaran. Berdasarkan analisis dari

pembahasan hasil penelitian, penulis

dapat menarik kesimpulan yaitu:

Pertama perhitungan harga pokok

produksi yang dilakukan ibu putri

masih menggunakan metode

sederhana, dimana biaya-biaya yang

diakuinya dalam menentukan harga

pokok produksi adalah biaya bahan

baku, tenaga kerja langsung, dan

biaya penunjang (biaya lainnya) Total

dari keseluruhan biaya produksi yang

dihasilkan ibu putri adalah dengan

menggunakan metode sederhana

adalah Rp2.500.000.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas

peneliti menyarankan agar

pengembangan produk Songket

25
Beratan dapat dikenal masyarakat ini songket pertama kali ada sebelum

dan keberadaan songket beratan songket-songket yang lain yang ada di

tidak punah maka harus Buleleng. Dengan adanya promosi

dilakukannya mempromosikan maka pengrajin juga dapat lebih giat

Produk tersebut agar laku atau memproduksi Songket tersebut.

terjual dipasaran, sehingga tidak

akan punah spngket khas Beratan

ditembah lagi Songket khas Beratan

26
DAFTAR PUSTAKA Sadono. (2005). Mikro Ekonomi: Teori
Pengantar. Jakarta:Rajawali
Anom, Ni Made Galih. 2014. Pers.
Pendekatan Metode
Konvensional dan Activity Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Based Costing System Dalam Pendidikan (Pendekatan
Penentuan Harga Pokok Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Produksi Serta Laba/Rugi Kotor Alfabeta: Bandung.
Pada Mario’s Handicraft.
Skripsi. Singaraja: Jurusan Trisna, Komang Bayu. Ni Kadek
Pendidikan Ekonomi, Sinarwati, Ni Luh Gede Erni
Universitas Pendidikan Sulindawati. 2017. ANALISIS
Ganesha PENENTUAN HARGA POKOK
PENJUALAN KAIN TENUN
Apriadi, I Made Hendra. 2014. “SONGKET” KHAS
Analisis Metode Harga Pokok JINENGDALEM DENGAN
Pesanan Dalam Menentukan METODE ACTIVITY BASED
Harga Pokok Produksi Pada PT COSTING (ABC) (Studi Pada
Mahardika Griya Prasta. Usaha Tenun Songket Desa
Skripsi . Singaraja: Jurusan Jinengdalem, Kabupaten
Pendidikan Ekonomi, Buleleng, Provinsi Bali).
Universitas Pendidikan Jurusan Akuntansi Program S1
Ganesha. (Vol: 08 No 2)

Danim, Sudarmawan. 2002. Menjadi Waluyati, Sri Artati, Kurnisar,


Peneliti Kualitatif. Bandung: Sulkipani. 2016. ANALISIS
Pustaka Setia. UPAYA-UPAYA PENGRAJIN
TENUN SONGKET DALAM
Dharmayuda, Suasthawan. 1994. MEMPERTAHANKAN
Filsafat Adat Bali. Denpasar: KELANGSUNGAN USAHA DI
Upada Sastra DESA SUDIMAMPIR
KECAMATAN INDRALAYA
Muhadjir, H. Noeng. 2000. Metodologi
KABUPATEN OGAN ILIR.
Penelitian Kualitatif.
JURNAL PROFIT VOLUME 3,
Yogyakarta: Rakesarasin
NOMOR 1.
Rahardja, Prathama. (2008). Teori
Ekonomi Mikro: Suatu
Pengantar. LPFEUI: Jakarta.

27

Anda mungkin juga menyukai