PENDAHULUAN
Indahnya Bali sudah terkenal hingga mancanegara. Bali yang kaya akan
tradisi dan adat. Agama Hindu di Bali sering melaksanakan dua ritual, yaitu
Nitya Yadnya dan Naimitika Yadnya. Nitya Yadnya adalah ritual yang
diadakan setiap hari secara teratur. Naimitika Yadnya adalah ritual yang
dilakukan pada waktu tertentu. Umat Hindu pada hari tertertu melaksanakan
sebagai salah satu jenis perangkat upacara yadnya keagamaan yang khususnya
digunakan di Bali, tedung memiliki beberapa bentuk, ukuran, warna, fungsi dan
istilah yang beragam. Tedung atau Pajeng asal muasalnya bukanlah payung
biasa yang digunakan untuk keperluan sehari-hari saat musim hujan atau
warga yang menggeluti kerajinan ini, maka diambil keputusan unutk membuka
1
1.2 Identifikasi usaha
Blahbatuh, Gianyar
081558110094
putriiwiidya1111@gmail.com
Ruang lingkup usaha kerajinan tangan tedung bali ini dibatasi hanya
wilayah Gianyar dan sekitarnya dan masih lingkup usaha perumahan kecil.
Namun jika memungkinkan akan segera diperluas untuk lingkup Bali. Usaha
ini sangat menjanjikan karena masih sedikit pengusaha yang menggeluti bidang
kerajinan ini. Toko – toko kerajinan atau art shop , pasar- pasar tradisional dan
pasar seni di sekitar Gianyar juga banyak yang mencari kerajinan tedung bali
ini .
hotel-hotel, taman maupun tempat pariwisata lain atau bahkan perumahan untuk
2
c. Menggali bakat untuk berbisnis
e. Mendapatkan penghasilan
3
BAB II
DESKRIPSI USAHA
dicari adalah tedung yang memiliki warna sesuai dengan upakara/upacara yang
akan dilaksanakan. Karena setiap warna dari tedung memiliki lambing dan
hanya warna putih, kuning, hitam, merah,serta poleng. Warna itu digunakan
sesuai dengan makna dari warna tedung tersebut, tedung warna putih berkaitan
dengan lambang Ciwa yang berarti sinar suci Tuhan dalam aktifitas peleburan
setiap merajan atau pura. Sedang tedung warna hitam berkaitan dengan lambang
berwarna hitam ini diletakkan di sumur atau tempat penyimpanan air. Tedung
berwarna merah berkaitan dengan lambang Brahma, sinar suci Tuhan dalam
Usaha yang saya dirikan ini adalah usaha kelas menengah ke atas, karena
harga yang ditawarkan untuk satu buah tedung saja berkisar Rp.100,000 atau
bahkan mencapai Rp. 1000.000 untuk tedung yang berukuran besar. Selain itu
lingkungan tradisi keagamaan yang dekat merupakan prospek masa depan yang
4
2.3 Analisis persaingan usaha
Strength ( Kekuatan )
Seni kerajinan tedung Bali ini , sehingga peluang untuk membuat kerajinan
ini menjadi kerajinan yang besar dan memberikan income yang banyak.
Weakness ( Kelemahan )
Pemesanan tedung Bali ini biasanya ramai pada saat hari raya tertentu saja
seperti galungan, kuningan, odalan pura dll. Jadi untuk hari-hari biasa
Opportunity ( Peluang )
yang baik untuk usaha yang berkelanjutan. Toko – toko kerajinan atau art
shop, pasar- pasar tradisional dan pasar seni di sekitar Gianyar juga banyak
Threatment ( Ancaman )
1. Alat
a) Gregaji
b) Pengeboran Kayu
c) Jarum
d) Kapak
e) Pisau
5
2. Bahan
a) Bambu
b) Benang Rambu
c) Kain Tesa
d) Katik Panjang
e) Batako Tedung
f) Mendur Agung
3. Cara pembuatan
6
h) Proses terakhir adalah membuat tangkai tedung dengan
kayu,kemudian gabungkan dengan tedung yang sudah diproses
tadi.
i) Pada tangkai tersebut diisi lubang kecil pada bagian atas dan
bawahnya dengan menggunakan pengeboran kayu untk tempat
kayu kecil agar dapat mengembangkan tedung tersebut
7
BAB III
ASPEK PEMASARAN
tanah budaya Gianyar. Masyarakat akan lebih mudah dan merasa diuntungkan
1. Produk
Produk yang dipasarkan adalah jenis kerajinan tangan tedung Bali yang
2. Tempat
seperti Pasar Gianayar, Pasar Blahbatuh, Pasar Seni Sukawati beserta took-
3. Promosi
Promosi usaha yang dilakukan yaitu dengan membuat brosur, kartu nama
pada setiap hasil karya. Website dan jejaring sosial lainnya juga dimanfaatkan
4. Distribusi
Distribusi hasil karya seni kerajinan gelungan baris ini melalui pasar
8
BAB IV
ASPEK FINANSIAL
4.1 Permodalan
a. Kegiatan produksi
b. Biaya operasional
9
2. Biaya bahan baku
4 Rangka Panjang
Jumlah Rp2.800.000
Cicilan bank
Diketahui :
Tenor : 12 bulan
: Rp 1.500.000 x 1 %
: Rp 15.000
: Rp 125.000 + Rp 15.000
: Rp 140.000
10
4.3 Harga pokok penjualan
= Rp2.800.000
20
= Rp. 140.000
= Rp 140.000+ Rp 105.000
= Rp 245.000 / buah
= Rp 2.100.000
= ( Rp 2.100.000 x 12 ) - Rp 737.000
= Rp 25.200.000 – Rp 737.000
= Rp 24.463.000
= Rp 24.463.000 – ( Rp 140.000 x 12 )
= Rp 24.463.000 – Rp 1.680.000
= Rp 22.783.000
11
4. Pendapatan bersih perbulan
= Rp 22.783.000
12
= Rp 1.899.000
= Rp 1.899.000
30
= Rp 63.300
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dalam melihat analisis SWOT, sehingga dapat mengembangkan usaha dengan baik
dan lancar, tidak menimbulkan kegagalan produksi ditengah jalan, maka seorang
berkembang dengan cepat seorang wirausaha harus menjalin partner usaha dengan
pengusaha lain, tidak hanya mendirikan usaha sendiri, tapi rintislah usaha
secara matang.
3. Bersikap terbuka dan jujur terhadap partner usaha maupun konsumen agar
kelangsungan usaha.
13
14