Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

KAIN TENUN IKAT

DISUSUN OLEH:
EKA RAHMAWATI 311910044
MARGARETA CICI 311910203
NATALIA YANI 311910110
NINI TRIANI 311910114
OKTAVIANI LELI 311910123
SELLI LESTARI 311910147
VALENTINA RISKA 311910170

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP-PGRI PONTIANAK
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA DAN USAHA
A. ANALISIS PRODUK
B. ANALISIS PASAR
C. METODE PELAKSANAAN WAKTU DAN TEMPAT
BAB III BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
B. JADWAL KEGIATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Tenun ikat merupakan tenunan tradisional yang diperkirakan sudah berusia kurang lebih 170
tahun. Tenun ikat yang terdapat di Desa/Dusun Kumpang Ilong Kecamatan Belitang Hulu
Kabupaten Sekadau ini tidak hanya digunakan penduduk dalam kehidupan sehari-hari,
terkadang juga digunakan untuk upacara adat, seperti upacara adat pernikahan, gawai, dan
sebagainya.

Motif-motif yang terdapat di Tenun Ikat Kumpang Ilong yang telah lama dihasilkan ini
beraneka ragam, meliputi :

1. Motif Pelintang Kiarak. Pelintang dalam Bahasa Indonesia adalah dahan. Sedangkan
Kiarak  adalah jenis pohon kayu ara
2. Motif Daun Wi atau yang disebut dengan danau rotan
3. Motif Engkrebang Puang. Engkrebang merupakan jenis daun. Sedangkan Puang
dalam Bahasa Indonesia berarti kosong
4. Motif Lingkok Petara. Lingkok diartikan sebagai bengkok, yang dalam Bahasa
Indonesia diambil dari lengkungan daun pakis. Sedangkan petara artinya Tuhan.

Untuk membuat Tenun Ikat Kumpang Ilong, pada jaman dahulu benang yang digunakan
penenun dihasilkan dari buah pisang kurak atau dikenal dengan buah nanas. Kemudian untuk
menghasilkan warna pada benang, diambil dari daun-daun yaitu daun Engkrebang, daun
Engkraput, daun atau batang buah mengkudu, dan Bunyah atau kapur sirih yang digunakan
sebagai pelekat. Sedangkan pada saat sekarang, benang yang digunakan sudah menggunakan
benang hasil pabrik dan juga pewarna kimia.  

Tenun Ikat yang berasal dari Kabupaten Sekadau ini disebut Kumpang Ilong dikarenakan untuk
membedakan setiap motif agar tidak tercampur dengan warna dasar kain. Jadi setiap motif kain
selalu dibungkus dan diikat terlebih dahulu dengan menggunakan daun Lembak. Sedangkan
sekarang untuk mempermudah pekerjaan motif, yaitu dikerjakan dengan dibungkus dan diikat
menggunakan tali rapia.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA DAN USAHA
A. Analisis Produk
a. Nama Produk
Produk dari usaha ini mempunyai nama Kain Tenun Ikat Kumpang
Ilong,produk ini mempunyai karekteristik yang khas dimana kain tenun ikat
ini biasa digunakan untuk upacara adat seperti adat pernikahan,gawai dan
sebagainya.
b. Keuggulan produk
Produk dari kain tenun ikat Kumpang Ilong memiliki keunggulan cara
pembuatannya yang masih sistem manual tidak menggunakan mesin,selain itu
dari segi pewarnaan menggunakan bahan alam seperti daun-daunan,batang
pohon menguku,bunyuh dan juga bisa menggunakan wantex. Kain tenun ikat
ini juga mempunyai beberapa motif yang terkenal yaitu: motif pelintang
kiarak,motif daun wi,motif engkerbang puang dan lingkok petara.

c. Kelemahan produk
Tenun ikat ini juga mempunyai kelemahan yaitu proses pembuatannya
lumayan banyak memakan waktu jika membuat kain tenun yang ukuran kecil
atau syhal bisa memakan waktu kitaran dua minggu,sedangkan kain yang
ukuran besar atau bisa digunakan sebagai taplak meja bisa satu bulan.

B. Analisis produk
a. Profil Konsumen
Konsumen untuk produk ini adalah masyarakat,pejabat,orang-orang dari luar
daerah,UMKM Sekadau,CU dan masih banyak lagi.
b. Pesaing dan Peluang Pasar
Pesaing untuk tenun ikat ini sudah pasti ada karena dikabupaten lain juga
sudah ada yang memproduksi tenun ikat cuma yang membedakannya itu
adalah motif dari setiap kain tenun yang diproduksi.
c. Media Promosi
Tenun ikat biasa dipromosikan melaui media sosial dan juga melalui pameran
saat ada acara gawai adat,selain itu juga biasanya langsung dipasarkan secara
langsung.
d. Strategi Pemasaran yang akan diterapkan
Strategi pemasaran produk dilakukan dengan promosi baik secara langsung
maupun tidak langsung.

C. METODE PELAKSANAAN WAKTU DAN TEMPAT


Waktu pelaksanaan atau produksi kain tenun akan dilaksanakan dalam satu minggu
hanya satu kali bertepatan pada hari Jumat mulai dari pukul 09.00-16.00 WIB.
Sedangkan untuk tempat pelaksanaan di rumah khusus Tenun Ikat(Bangsal).
BAB III
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. BIAYA PRODUKSI

NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL


1 BENANG 10 Bantal Rp. 190,000,00 Rp 1,900,000,00
2 PEWARNA/WANTEX 50 Bungkus Rp. 4,000,00 Rp 200,000,00
3 TALI RAPIA 5 Gulung Rp. 15,000,00 Rp 75,000,00
4 PISAU KAYU 5 Pisau Rp. 45,000,00 Rp
225,000,00
5 KLOSAN BENANG 2 Buah Rp 100,000,00 Rp
200.000.00
TOTAL: Rp
2,600,000.00

B. JADWAL KEGIATAN
Minggu pertama (jumat) : 1. Persiapan bahan-bahan
2. Proses penyusunan benang

Minggu kedua : 1. Proses pemotifan


2. Proses Pewarnaan

Minggu ketiga -selesai : 1. Proses pembuatan tenun ikat


2. Pameran atau pemasaran
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal usaha ini kami buat. Kami mengucapkan terima kasih pada pihak
yang sudah membantu proses penyusunan proposal bisnis. Kami juga berterima kasih pada
para pihak yang berkenan membaca proposal ini. Semoga proposal usaha yang kami ajukan
dapat dipertimbangkan, diterima, dan bermanfaat bagi semua. Kami berharap jika proposal
ini dapat diterima banyak pihak sebagai tahapan awal untuk merintis usaha (nama usaha).
Selain itu, kami juga berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan bantuan pendanaan agar
kegiatan usaha (nama usaha) dapat berjalan dan bersaing dengan usaha lainnya. Kami
menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk realisasi usaha (nama usaha). Atas
segala waktu dan perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai