Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan


Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadiran
ALLAH SWT, karena hanya dengan keridoan-NYA Makalah dengan judul
Laporan Observasi Kerajinan Anyaman Bambu ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati kami berharap saran dan kritik demi perbaikan-
perbaikan lebih lanjut. Dan semoga observasi ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membutuhkan.

Bukittingi, 18 Mei 2015


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni anyam sudah ada sejak dahulu kala, hingga sekarangpun masih
akrab dalam kehidupan masyarakat. Bahkan hampir di seluruh nusantara
terdapat home industri pengrajin barang anyam-anyaman. Maka bisa dikatakan
seni anyam termasuk kategori warisan budaya yang harus dilestarikan.
Hal demikian, sangatlah bertolak belakang dengan kondisi jaman
sekarang sekarang. Akhir-akhir ini perkembangan anyaman bambu mengalami
penurunan dari tahun ke tahun, sehingga hal tersebut tentu sangat
mempengaruhi baik dari segi budaya maupun dari perekonomian masyarakat,
akibatnya berbagai barang kerajinan anyaman semakin tergeser kedudukannya
dari pasaran.
Fenomena tersebut banyak menimbulkan pertanyaan. Kami berharap,
Kami dapat menemukan jawaban yang sesuai dengan data-data dari lapangan.
Selain itu kami juga ingin mengetahui lebih jauh, karena sudah menjadi
kewajiban bagi generasi penerus bangsa untuk mempertahankan berbagai
kebudayaan yang telah ada tetap dilestarikan dan berusaha menghidupkan
kembali kebudayaan yang hampir punah.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajinan Anyaman Bambu Rineka Karya
2. Jenis-jenis produk
3. Cara pembuatannya

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis dengan tema Anyaman Bambu ini
adalah untuk mengetahui keberadaan seni anyam bambu dan semoga dapat
memberi manfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan.
BAB 2

PENDAHULUAN
A. Nama produk
Kerajinan anyaman bambu adalah Kerajinan tangan yang terbuat dari
bambu. Disini kami telah melakukan observasi ke salah satu pabrik atau lebih
tepatnya Home Industri yang diberi nama Rineka Karya.

B. Lokasi dan Sejarah Berdirinya


Rineka Karya berada di Aua Tajungkang,Pasar bawah.Bukittingi.
Generasi pertama berdiri pada tahun 1998 ,lalu generasi kedua dimulai pada
tahun 1999-2000, Kemudian diteruskan oleh generasi ketiga dimulai pada
tahun 2000 sampai sekarang dan pemiliknya bernama Ibu Ani Wariah dan
Bapak Wandan Rahmat.
Berkembangnya teknologi jaman sekarang membuat kerajinan anyaman
bambu semakin tersingkirkan, selain peminatnya berkurang bahan baku untuk
pembuatannya pun semakin sulit didapat, mengingat pertumbuhan penduduk
yang kian hari kian meningkat, lahan untuk menanam pohon bambu pun
semakin sempit.

C. Prosedur dan pembuatan Produk


1. Bahan baku yang dipakai:
a. Bambu tali (bahan baku utama)
b. Lem
c. Pernis
d. Pewarna (kimia/alami)
e. Bahan pendukung lain (tergantung kebutuhan)
2. Alat-alat yang dipakai
a. Manual :
Golok
Gergaji
Pisau raut
Gunting
Dll.
b. Teknologi :
Mesin jahit
Bor listrik
Dll.
3. Proses/Teknik pembuatan
Bambu yang sudah ditebang, penebangannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan usia tebang antara 7-9 bulan (satu tahun pun masih terpakai).
Berikut proses/teknik pembuatannya:
Diawali dari pembuangan kulit bambu dengan cara dikerik, lalu dipotong, dan
dijemur. Kemudian di belah sehingga menjadi bilahan-bilahan kecil.
Apabila telah lentur bagian luar baru bisa di irat, masing-masing harus
menghasilkan 4-6 lembar. Satu lembar di irat menjadi dua lembar. Sehingga
dari satu bilah menghasilkan 8-12 lembar.
Hasil irat diikat lalu dijemur, setelah kering lalu dibagi dua.
Kemudian setengahnya diwarnai, setengahnya lagi diikat natural.
Barulah dianyam sesuai kebutuhan dan motif. Ada juga yang langsung di
anyam kemudian di warnai. Pewarnaan alami dan kimia masing-masing
mempunyai kelemahan dan kelebihan.

4. Kelamahan dan kelebihan pewarna alami & kimia

a. Pewarna kimia
1.kelebihan
o Bersifat instan, mudah dibuat dan cepat.
2.kekurangan
o Tidak tahan lama
o Berbahaya untuk kesehatan
Pasar luar negeri menolak produk yang memakai pewarna kimia.

b. Pewarna alami

1. Kelebihan
o Tahan lama
o Aman

2. Kekurangan
o Proses pembuatan pewarnaannya membutuhkan waktu lama.

C. Jenis-jenis Produksi

1. Tas
2. Topi
3. Dompet
5. Tampian (Niru)
6. Sangkar Burung
7. Kipas Sate
8. Kursi
9. Tikar
10. Dll.
Selain yang diatas bisa juga membuat cindramata untuk pernikahan. Atau
mengerjakan produk-produk lain yang tentunya masih terbuat dari bambu
seperti kap lampu dengan berbagai model, berdasarkan pesanan dengan desain
dari pemesan berupa gambar atau foto.

Berikut hasil dari kerajinanya :

Ini adalah merupakan hasil kerajinan


dari bambu,ini merupakan kipas yang disering digunakan untuk para
penjual sate.

Yang kedua,ini merupakan hasil anyaman


dari bambu dimana bambu ini diberi pewarna agar bisa menarik pandangan
pembeli untuk membeli nya.Tikar ini berfungsi sebagai pakai dan hias.
Dan yang terakhir ini merupakan
tudung saji,dimana tudung saji ini berfungsi sebagai pakai,tudung saji ini
berasal dari bambu yang di anyam.

D. Mitra Kerja

1. Pasang surut pemasaran


Semula hampir 1 kampung semua terlibat sebagai mitra kerja dengan
perkembangan jaman dan kondisi kebutuhan, saat ini yang aktif ditempat ini
hanya 75 orang. Yang terdiri dari 3 kelompok:
- Kelompok pembuat bahan
- Kelompok penganyam
- Kelompok produksi dan finishing.
2. Modal
Pada waktu pertama berdiri , modal pembuatan tidak terlalu besar dan
memakan banyak biaya. Lebih kurang diatas 1-5 juta.
3. Pendapatan hasil produksi
Besarnya pendapatan, tergantung kepada pesanan barang jadi. Ini
berakibat juga kepada pendapatan para mitra kerja. Besar kecilnya pendapatan
tergantung pada kecepatan bekerja dan ketepatan waktu para mitra kerja.
4. Pemasaran
Ada 3 cara dalam pemasaran, yaitu:
- Pembeli langsung datang untuk memesan barang
- Melalui perantara untuk pasar Bandung, Jakarta, Yogyakarta, bahkan sampai
keluar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang.
- Menggunakan jejaring sosial / secara online
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Sejak munculnya barang-barang produk modern, barang hasil kerajinan


anyam bambu tergeser dari pasaran sehingga menyebabkan pendapatan
masyarakat mengalami penurunan.
2. Harga bahan baku yang kian melambung tinggi menjadi kendala utama
dalam penyediaan bahan baku.

B. Saran
Dalam uraian ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran. Adapun
saran yang ingin penulis sampaikan antara lain :
1.Untuk tetap melestarikan seni anyam bambu hendaknya dibentuk sebuah
lembaga desa yang bisa memasarkan hasil produksi anyaman bambu.
2. Bagi para pengrajin hendaknya berusaha lebih kreatif lagi dalam membuat
anyaman bambu.
Hasil Observasi dan Wawancara Usaha

Kerajinan Anyaman Bambu

Disusun Oleh:
NovaLia

Kelas : XI.IPS.3
Tugas PKWU

SMA N 3 TELADAN BUKITTINGGI

Anda mungkin juga menyukai