Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN Oleh:

Safri Patua Damianus Hasibuan


1631100732

UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL


YOGYAKARTA
2017
Yogja T-Shirt Omah Oblong
1. Latar Belakang Jogja T-Shirt Omah Oblong
Yogja T-Shirt Omah Oblong, pusat kaos budaya yogja (yogja cultural t-shirt center) adalah
salah satu perusahaan yang bergerak pada penjualan kaos %endera mata bertemakan budaya
di yogyakarta. Yogja T-Shirt telah meramaikan usaha kaosnya sejak tahun 2001.Meskipun
telah cukup lama hadir, baru pada tahun 2009 yang lalu jogja t-shirt mulai dikenal masyarakat
luas sejak menggarap kaos bertemakan budaya jogyakarta. Pada tanggal 17 Agustus 2009,
perusahaan menyelenggarakan sebuah event spektakuler yaitu membuat kaos raksasa dengan
ukuran 36meter x 44meter bergambar budaya jogja terbesar di Indonesia. kaos-kaos bergambar
wayang, abdi dalem, andong, becak, beragam bangunan di jogyakarta, dan beberapa ikon
budaya jogyakarta dapat anda temukan di tempat penjualan kaos jogja t-shirt, yang beralamat
di jalan wachid asyim 7C Ngabean, Yogyakarta (showroom utama). selain menawaarkan
beragam varian gambar, untuk memberikan banyak pilihan kepada pelanggannya, jogja t-shirt
juga menghadirkan beberapa pilihan bentuk kaos. terdapat kaos polos,kaos couple, hingga
kemeja dengan bahan katun. tidak hanya memproduksi bahan kaos katun, jogja t-shirt juga
memproduksi kaos berbahan baku poliyester.
2. Visi dan Misi
 Visi :
Menjadi perusahan T-Shirt terbaik di asia
 Misi:
Menciptakan berbagai macam kaos jogja t-shirt yang berkualitas memenuhi
kebutuhan manusia akan t-shirt.

3. Tujuan Pembuatan Kaos T-Shirt oblong


Tujuan usaha pembuatan kaos T-Shirt adalah untuk ikut berperanserta melestarikan
kesenian tradisional jogyakarta dan mengem-bangkan bakat-bakat dalam bidang pembuatan
kaos t-shirt. jogja t-shirt menyediakan jasa membuat berbagai macam jenis pakaian, mulai
darikaos, jaket, helm, dan lain-lain. Jogja t-shirt juga melayani partai besar untuk event-event
tertentu, misal: kaos olahraga, kaos funbike, kaos karyawan, kaos partai, dan lain-lain. Bahan
yang digunakan adalah bahan yang berkualitas bagus seperti kaos sablon yang menggunakan
bahan kualitas super, ada yang berbagai macam sablon (ruber, ruber timbul, plastisol,
glowinthedark, dan sebagainya). Untuk jaket dan helm menggunakan bordir komputer yang
benar-benar persis.
4. Masa Pemasaran
$alam sistem pemasaran ini produk yang dihasilkan jogja t-s hirt dikhususkan untuk seluruh
masyarakat indonesia, terutama jogyakarta. Sedangkan sistem pemasaran yang digunakan
adalahsistem pemasaran langsung, yaitu jogja t-shirt mendisplay untuk berjualan langsung di
beberapa lokasi-lokasi strategis di jogyakarta,terutama di showroom jojga t-shirt. Jogja t-shirt
juga melayani segala bentuk pemesanan baik di jogyakarta maupun diluar jogyakarta.
5. Sistem Penyimpanan Bahan Baku Dan Bahan Jadi
Sistem penyimpanan bahan baku dilakukan dengan terlebih dahulu. Pengeluaran bahan
baku diproses menjadi kaos t-shirt atau bahan jadi yang kemudian disimpan di dalam
gudang. Sebelum penyimpanan dilakukan, terlebih dahulu dikontrol kualitas kaos t-shirt
agar layak untuk dijual, dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
6. Pengolaan Limbah Dan Pelestarian Lingkungan
Dalam usaha mencegah pencemaran lingkungan industry, jogja t-shirt telah melaksanakan
sistem pengelolahan limbah cair yangmerupakan sisa-sisa air dan lain-lain yang ditempatkan
di dalam bak berkapasitas tinggi dan diberi bakteri aerob. Dengan adanya bakteri aerob
tersebut, limbah air menjadi layak untuk digunakan misalnyauntuk mengaliri sawah dan lain-
lain agar tidak mencemari limbah air.
SANGGAR PENI
A. Sejarah Sanggar Peni
Sanggar Peni didirikan oleh Bapak Kemiskidi pada tahun 1989. Sebelum didirikan
sanggar ini, Bapak Kemiskidi belajar membuat topeng pada tahun 1977 saat masih
duduk dibangku sekolah. Kemudian pada tahun 1988 membuat topeng sendiri dirumah
bersama-sama dengan adik dan teman-teman yang juga masih belajar. Pada tahun 1993
Bapak Kemiskidi mencoba untuk memproduksi produknya dengan teknik finishing
membatik. Sampai saat ini Sanggar Peni terus memproduksi batik kayu dimana
persentase batik kayu lebih besar dibandingkan dengan produk yang di cat.
B. Lokasi Sanggar Peni

Perusahaan Sanggar Peni merupakan sebuah perusahaan penghasil kerajinan tangan


batik kayu yang terletak didusun krebet, desa sengdangsari, kecamatan pajangan,
kabupaten bantul. Daerah ini terletak cukup jauh dari kota dengan jalan yang teidak
terlalu besar dan menanjak, karena daerah ini terletak dikawasan pengunungan.
Perjalanan dari yogyakarta menuju dusun krebet memakan waktu +30 menit dengan
jarak tempuh +15 KM. Untuk masuk kelokasi perusahaan Sanggar Peni ini tidak
mengalami kesulitan karena letak sanggar yang berada dipinggir jalan dan jalannya pun
C. Profil Sanggar Peni
Sanggar Peni merupakan sebuah sanggar yang bergerak dibidang kayuyang
diukir batik. Sanggar Peni sendiri memiliki pengawai sebanyak 15 orang memiliki
omset diatas 100 juta pertahun. Barang yang ditawarkan berkisar Rp.15.000 hingga
mencapai RP.5.000.000. ciri khas produk dari Sanggar Peni adalah klasik seperti
truntum, kawun, dan parang.
D. Visi Dan Misi Sanggar Peni
 Visi:
Pada musin kemarau, masyarakat krebet tidak bisa mendapatkan
penghasilan melalui pertanian, oleh karena itu kerajinan membatik
menjadi jalan keluarnya. Dengan adanya kerajinan membatik ini,
masyarakat tetap bisa mendapatkan nafkah untuk bertahan hidup pada
musim kemarau. Oleh karena itu pekerjaan masyarakat mengalami
perubahan dari pertanian kekerajinan tangan.
 Misi:
Usaha kerajinan batik kayu diSanggar Peni memiliki sejumlah
misi,diantaranya adalah :
1. Melestarikan budaya membatik sehingga tidak menghilang dari
2. Sebagai sumber nafkah bagi masyarakat yang bekerja sebagai
penrajin batik kayu. Dari itu, kita dpat simpulkan bawa budaya
dapat menghidupi kita.
3. Karena budaya telah menghidupi masyarakat, maka masyarakat
memiliki misi untuk menghidupi budaya.
4. Memperkenalkan budaya batik pada masyarakat dunia.
5.
E. Manfaat Sanggar Peni
Usaha batik kayu disanggar peni dirintis oleh bapak kemiskidi. Dirintisnya sanggar
kerajinan batik kayu memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah:
1. Memberikan nafkah atau penghasilan bagi bapak yang merintis sanggar ini dan
bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya.
2. Mengebangkan daerah parawisata. Daerah krebet tadinya bukan merupakan
daerah parawisata, namun dengan berdirinya sanggar ini, maka tempat ini
menjadi salah satu daerah wisata.
3. Melestarikan kebudayaan batik kayu agar kebudayaan ini tidak hilang dari
kehidupan masyarakat Indonesia.
4. Memperkenalkan kebudayaan batik kayu ini kepada dunia internasional.

F. Produk Kerajinan Sanggar Peni


Bahan dasar kayu dan bahan-bahan lain diatas akan menghasilkan berbagai
kerajinan tangan. Hasil utamnya adalah berupa batik kayu, namun tidak hanya itu.
Disanggar ini, selain menghasilkan batik kayu, ada barang-barang lain yangb
merupakan hasil dari kerajina tangan disanggar ini, diantaranya adalah wayang, tissue
box, poster, topeng, manggko kayu batuk, nampan kayu batik, gelang karet kayu batik,
kalung batik, tatakan gelas batik kayu, plate daun, recall, bingkai foto, miniatur patung
dan tidak terlupakan pula vas bunga. Produk yang paling banyak dipesan adalah topeng
yang ada kadang pelanggan memesan hingga 500 pcs.
G. Proses Produksi Kerajinan
Karena kerajinan ini merupakan batik kayu, maka bahan yang selalu bahan
menjadi bahan utama adalah kayu. Pada umumnya semua jenis kayu dapat digunakan
namun ada 1 jenis kayu yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar yaitu kayu
pinus. Jenis kayu yang paling sering digunakan pada kerajinan ini adalah kayu sengon
dan kayu mahoni. Selain kayu, ada bahan lain yang digunakan dalam proses pembuatan
batik kayu ini diantaranya adalah lilin (malam) yang digunakan untuk membuat pola
batik pada kayu, pewarna yang digunakan untuk memberikan warna pada kayu, obat-
obatan khusus batik, minyak, dan yang terakhir adalah bahan finishing untuk kayu
berupa melamin.
Dalam pembuatan batik kayu, paling sedikit terdapat 5 tahap dalam pembuatan proses
itu dimulai dari diukirnya kayu hingga proses pengeringannya. Berikut adalah urutan
pembuatan batik kayu:
1. Kayu yang telah dipotong dan diukir sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
2. Kayu yang telah selesai diukir kemudian dihaluskan dengan menghilangkan
serabut-serabut kayunya sehingga tidak merusakn batik.
3. Setelah kayu menjadi halus, kayu memasuki tahap pembatikan. Kayu dibatik
oleh para pengerajin dengan malam cair.
4. Taha berikutnya adalah proses pewarnaan dengan memberikan warna pada
kayu yang sudah selesai dibatik.
5. Pada taha terakhir, kayu yang telah diberi warna dikeringkan. Setelah kayu
benar-benar kering, dilakukan tahap finishing yaitu memberikan olesan
melamin agar produk terlihat mengkilat.
6. Produk siap untuk dijual
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa membuka peluang usaha itu harus
berani mengambil resiko dan harus berani mempertanggung jawabkan sebuah usahanya. Selain
itu berdirinya usaha karena kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar sangat mendukung
perkembangan usaha bisnis. Selain itu tujuan untuk mendirikan usaha supaya mebantu
pemerintah setempat untuk mengurangi pengangguran dan menperkenalkan ciri khas dari
budaya dan suku daerah itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai