YOGYAKARTA 2017 Yogja T-Shirt Omah Oblong 1. Latar Belakang Jogja T-Shirt Omah Oblong Yogja T-Shirt Omah Oblong, pusat kaos budaya yogja (yogja cultural t-shirt center) adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada penjualan kaos %endera mata bertemakan budaya di yogyakarta. Yogja T-Shirt telah meramaikan usaha kaosnya sejak tahun 2001.Meskipun telah cukup lama hadir, baru pada tahun 2009 yang lalu jogja t-shirt mulai dikenal masyarakat luas sejak menggarap kaos bertemakan budaya jogyakarta. Pada tanggal 17 Agustus 2009, perusahaan menyelenggarakan sebuah event spektakuler yaitu membuat kaos raksasa dengan ukuran 36meter x 44meter bergambar budaya jogja terbesar di Indonesia. kaos-kaos bergambar wayang, abdi dalem, andong, becak, beragam bangunan di jogyakarta, dan beberapa ikon budaya jogyakarta dapat anda temukan di tempat penjualan kaos jogja t-shirt, yang beralamat di jalan wachid asyim 7C Ngabean, Yogyakarta (showroom utama). selain menawaarkan beragam varian gambar, untuk memberikan banyak pilihan kepada pelanggannya, jogja t-shirt juga menghadirkan beberapa pilihan bentuk kaos. terdapat kaos polos,kaos couple, hingga kemeja dengan bahan katun. tidak hanya memproduksi bahan kaos katun, jogja t-shirt juga memproduksi kaos berbahan baku poliyester. 2. Visi dan Misi Visi : Menjadi perusahan T-Shirt terbaik di asia Misi: Menciptakan berbagai macam kaos jogja t-shirt yang berkualitas memenuhi kebutuhan manusia akan t-shirt.
3. Tujuan Pembuatan Kaos T-Shirt oblong
Tujuan usaha pembuatan kaos T-Shirt adalah untuk ikut berperanserta melestarikan kesenian tradisional jogyakarta dan mengem-bangkan bakat-bakat dalam bidang pembuatan kaos t-shirt. jogja t-shirt menyediakan jasa membuat berbagai macam jenis pakaian, mulai darikaos, jaket, helm, dan lain-lain. Jogja t-shirt juga melayani partai besar untuk event-event tertentu, misal: kaos olahraga, kaos funbike, kaos karyawan, kaos partai, dan lain-lain. Bahan yang digunakan adalah bahan yang berkualitas bagus seperti kaos sablon yang menggunakan bahan kualitas super, ada yang berbagai macam sablon (ruber, ruber timbul, plastisol, glowinthedark, dan sebagainya). Untuk jaket dan helm menggunakan bordir komputer yang benar-benar persis. 4. Masa Pemasaran $alam sistem pemasaran ini produk yang dihasilkan jogja t-s hirt dikhususkan untuk seluruh masyarakat indonesia, terutama jogyakarta. Sedangkan sistem pemasaran yang digunakan adalahsistem pemasaran langsung, yaitu jogja t-shirt mendisplay untuk berjualan langsung di beberapa lokasi-lokasi strategis di jogyakarta,terutama di showroom jojga t-shirt. Jogja t-shirt juga melayani segala bentuk pemesanan baik di jogyakarta maupun diluar jogyakarta. 5. Sistem Penyimpanan Bahan Baku Dan Bahan Jadi Sistem penyimpanan bahan baku dilakukan dengan terlebih dahulu. Pengeluaran bahan baku diproses menjadi kaos t-shirt atau bahan jadi yang kemudian disimpan di dalam gudang. Sebelum penyimpanan dilakukan, terlebih dahulu dikontrol kualitas kaos t-shirt agar layak untuk dijual, dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 6. Pengolaan Limbah Dan Pelestarian Lingkungan Dalam usaha mencegah pencemaran lingkungan industry, jogja t-shirt telah melaksanakan sistem pengelolahan limbah cair yangmerupakan sisa-sisa air dan lain-lain yang ditempatkan di dalam bak berkapasitas tinggi dan diberi bakteri aerob. Dengan adanya bakteri aerob tersebut, limbah air menjadi layak untuk digunakan misalnyauntuk mengaliri sawah dan lain- lain agar tidak mencemari limbah air. SANGGAR PENI A. Sejarah Sanggar Peni Sanggar Peni didirikan oleh Bapak Kemiskidi pada tahun 1989. Sebelum didirikan sanggar ini, Bapak Kemiskidi belajar membuat topeng pada tahun 1977 saat masih duduk dibangku sekolah. Kemudian pada tahun 1988 membuat topeng sendiri dirumah bersama-sama dengan adik dan teman-teman yang juga masih belajar. Pada tahun 1993 Bapak Kemiskidi mencoba untuk memproduksi produknya dengan teknik finishing membatik. Sampai saat ini Sanggar Peni terus memproduksi batik kayu dimana persentase batik kayu lebih besar dibandingkan dengan produk yang di cat. B. Lokasi Sanggar Peni
Perusahaan Sanggar Peni merupakan sebuah perusahaan penghasil kerajinan tangan
batik kayu yang terletak didusun krebet, desa sengdangsari, kecamatan pajangan, kabupaten bantul. Daerah ini terletak cukup jauh dari kota dengan jalan yang teidak terlalu besar dan menanjak, karena daerah ini terletak dikawasan pengunungan. Perjalanan dari yogyakarta menuju dusun krebet memakan waktu +30 menit dengan jarak tempuh +15 KM. Untuk masuk kelokasi perusahaan Sanggar Peni ini tidak mengalami kesulitan karena letak sanggar yang berada dipinggir jalan dan jalannya pun C. Profil Sanggar Peni Sanggar Peni merupakan sebuah sanggar yang bergerak dibidang kayuyang diukir batik. Sanggar Peni sendiri memiliki pengawai sebanyak 15 orang memiliki omset diatas 100 juta pertahun. Barang yang ditawarkan berkisar Rp.15.000 hingga mencapai RP.5.000.000. ciri khas produk dari Sanggar Peni adalah klasik seperti truntum, kawun, dan parang. D. Visi Dan Misi Sanggar Peni Visi: Pada musin kemarau, masyarakat krebet tidak bisa mendapatkan penghasilan melalui pertanian, oleh karena itu kerajinan membatik menjadi jalan keluarnya. Dengan adanya kerajinan membatik ini, masyarakat tetap bisa mendapatkan nafkah untuk bertahan hidup pada musim kemarau. Oleh karena itu pekerjaan masyarakat mengalami perubahan dari pertanian kekerajinan tangan. Misi: Usaha kerajinan batik kayu diSanggar Peni memiliki sejumlah misi,diantaranya adalah : 1. Melestarikan budaya membatik sehingga tidak menghilang dari 2. Sebagai sumber nafkah bagi masyarakat yang bekerja sebagai penrajin batik kayu. Dari itu, kita dpat simpulkan bawa budaya dapat menghidupi kita. 3. Karena budaya telah menghidupi masyarakat, maka masyarakat memiliki misi untuk menghidupi budaya. 4. Memperkenalkan budaya batik pada masyarakat dunia. 5. E. Manfaat Sanggar Peni Usaha batik kayu disanggar peni dirintis oleh bapak kemiskidi. Dirintisnya sanggar kerajinan batik kayu memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah: 1. Memberikan nafkah atau penghasilan bagi bapak yang merintis sanggar ini dan bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya. 2. Mengebangkan daerah parawisata. Daerah krebet tadinya bukan merupakan daerah parawisata, namun dengan berdirinya sanggar ini, maka tempat ini menjadi salah satu daerah wisata. 3. Melestarikan kebudayaan batik kayu agar kebudayaan ini tidak hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia. 4. Memperkenalkan kebudayaan batik kayu ini kepada dunia internasional.
F. Produk Kerajinan Sanggar Peni
Bahan dasar kayu dan bahan-bahan lain diatas akan menghasilkan berbagai kerajinan tangan. Hasil utamnya adalah berupa batik kayu, namun tidak hanya itu. Disanggar ini, selain menghasilkan batik kayu, ada barang-barang lain yangb merupakan hasil dari kerajina tangan disanggar ini, diantaranya adalah wayang, tissue box, poster, topeng, manggko kayu batuk, nampan kayu batik, gelang karet kayu batik, kalung batik, tatakan gelas batik kayu, plate daun, recall, bingkai foto, miniatur patung dan tidak terlupakan pula vas bunga. Produk yang paling banyak dipesan adalah topeng yang ada kadang pelanggan memesan hingga 500 pcs. G. Proses Produksi Kerajinan Karena kerajinan ini merupakan batik kayu, maka bahan yang selalu bahan menjadi bahan utama adalah kayu. Pada umumnya semua jenis kayu dapat digunakan namun ada 1 jenis kayu yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar yaitu kayu pinus. Jenis kayu yang paling sering digunakan pada kerajinan ini adalah kayu sengon dan kayu mahoni. Selain kayu, ada bahan lain yang digunakan dalam proses pembuatan batik kayu ini diantaranya adalah lilin (malam) yang digunakan untuk membuat pola batik pada kayu, pewarna yang digunakan untuk memberikan warna pada kayu, obat- obatan khusus batik, minyak, dan yang terakhir adalah bahan finishing untuk kayu berupa melamin. Dalam pembuatan batik kayu, paling sedikit terdapat 5 tahap dalam pembuatan proses itu dimulai dari diukirnya kayu hingga proses pengeringannya. Berikut adalah urutan pembuatan batik kayu: 1. Kayu yang telah dipotong dan diukir sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 2. Kayu yang telah selesai diukir kemudian dihaluskan dengan menghilangkan serabut-serabut kayunya sehingga tidak merusakn batik. 3. Setelah kayu menjadi halus, kayu memasuki tahap pembatikan. Kayu dibatik oleh para pengerajin dengan malam cair. 4. Taha berikutnya adalah proses pewarnaan dengan memberikan warna pada kayu yang sudah selesai dibatik. 5. Pada taha terakhir, kayu yang telah diberi warna dikeringkan. Setelah kayu benar-benar kering, dilakukan tahap finishing yaitu memberikan olesan melamin agar produk terlihat mengkilat. 6. Produk siap untuk dijual Kesimpulan Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa membuka peluang usaha itu harus berani mengambil resiko dan harus berani mempertanggung jawabkan sebuah usahanya. Selain itu berdirinya usaha karena kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar sangat mendukung perkembangan usaha bisnis. Selain itu tujuan untuk mendirikan usaha supaya mebantu pemerintah setempat untuk mengurangi pengangguran dan menperkenalkan ciri khas dari budaya dan suku daerah itu sendiri.