Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan
kerido’an-NYA Makalah dengan judul “Laporan Observasi Kerajinan Anyaman Bambu”
ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati kami berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni anyam sudah ada sejak dahulu kala, hingga sekarangpun masih akrab dalam
kehidupan masyarakat. Bahkan hampir di seluruh nusantara terdapat home industri
pengrajin barang anyam-anyaman. Maka bisa dikatakan seni anyam termasuk kategori
warisan budaya yang harus dilestarikan.
Hal demikian, sangatlah bertolak belakang dengan kondisi jaman sekarang
sekarang. Akhir-akhir ini perkembangan anyaman bambu mengalami penurunan dari
tahun ke tahun, sehingga hal tersebut tentu sangat mempengaruhi baik dari segi budaya
maupun dari perekonomian masyarakat, akibatnya berbagai barang kerajinan anyaman
semakin tergeser kedudukannya dari pasaran.
Fenomena tersebut banyak menimbulkan pertanyaan. Kami berharap, Kami dapat
menemukan jawaban yang sesuai dengan data-data dari lapangan. Selain itu kami juga
ingin mengetahui lebih jauh, karena sudah menjadi kewajiban bagi generasi penerus
bangsa untuk mempertahankan berbagai kebudayaan yang telah ada tetap dilestarikan dan
berusaha menghidupkan kembali kebudayaan yang hampir punah.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajinan Anyaman Bambu “Rineka Karya”
2. Jenis-jenis produk
3. Cara pembuatannya

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis dengan tema “Anyaman Bambu” ini adalah
untuk mengetahui keberadaan seni anyam bambu dan semoga dapat memberi manfaat
bagi para pembaca untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Nama produk
Kerajinan anyaman bambu adalah Kerajinan tangan yang terbuat dari bambu. Disini
kami telah melakukan observasi ke salah satu pabrik atau lebih tepatnya “Home Industri”
yang diberi nama “Rineka Karya”.

B. Lokasi dan Sejarah Berdirinya


“Rineka Karya” berada di Kp. Parakan Honje/Parhon Rt/Rw 05/04, Des.Sukamaju
kaler, Kec.Indihiang.
Generasi pertama berdiri pada tahun 1967 ,lalu generasi kedua dimulai pada tahun
1999-2000, Kemudian diteruskan oleh generasi ketiga dimulai pada tahun 2000 sampai
sekarang dan pemiliknya bernama Ibu Ani Wariah dan Bapak Wandan.
Berkembangnya teknologi jaman sekarang membuat kerajinan anyaman bambu
semakin tersingkirkan, selain peminatnya berkurang bahan baku untuk pembuatannya pun
semakin sulit didapat, mengingat pertumbuhan penduduk yang kian hari kian meningkat,
lahan untuk menanam pohon bambu pun semakin sempit.

C. Prosedur dan pembuatan Produk


1. Bahan baku yang dipakai:
a. Bambu tali (bahan baku utama)
b. Lem
c. Pernis
d. Pewarna (kimia/alami)
e. Bahan pendukung lain (tergantung kebutuhan)
2. Alat-alat yang dipakai
a. Manual :
Ø Golok
Ø Gergaji
Ø Pisau raut
Ø Gunting
Ø Dll.
b. Teknologi :
Ø Mesin jahit
Ø Bor listrik
Ø Dll.
3. Proses/Teknik pembuatan
Bambu yang sudah ditebang, penebangannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
usia tebang antara 7-9 bulan (satu tahun pun masih terpakai). Berikut proses/teknik
pembuatannya:
 Diawali dari pembuangan kulit bambu dengan cara dikerik, lalu dipotong, dan
dijemur. Kemudian di belah sehingga menjadi bilahan-bilahan kecil.
 Apabila telah lentur bagian luar baru bisa di irat, masing-masing harus menghasilkan
4-6 lembar. Satu lembar di irat menjadi dua lembar. Sehingga dari satu bilah
menghasilkan 8-12 lembar.
 Hasil irat diikat lalu dijemur, setelah kering lalu dibagi dua.
 Kemudian setengahnya diwarnai, setengahnya lagi diikat natural.
 Barulah dianyam sesuai kebutuhan dan motif. Ada juga yang langsung di anyam
kemudian di warnai. Pewarnaan alami dan kimia masing-masing mempunyai
kelemahan dan kelebihan.

4. Kelamahan dan kelebihan pewarna alami & kimia


a. Pewarna kimia
1. kelebihan
o Bersifat instan, mudah dibuat dan cepat.
2. kekurangan
o Tidak tahan lama
o Berbahaya untuk kesehatan
o Pasar luar negeri menolak produk yang memakai pewarna kimia.
b. Pewarna alami
1. Kelebihan
o Tahan lama
o Aman
2. Kekurangan
o Proses pembuatan pewarnaannya membutuhkan waktu lama.

D. Jenis-jenis Produksi
1. Tas
2. Topi
3. Dompet
4. Dll.
Selain yang diatas bisa juga membuat cindramata untuk pernikahan. Atau mengerjakan
produk-produk lain yang tentunya masih terbuat dari bambu seperti kap lampu dengan
berbagai model, berdasarkan pesanan dengan desain dari pemesan berupa gambar atau
foto.

E. Mitra Kerja
1. Pasang surut pemasaran
Semula hampir 1 kampung semua terlibat sebagai mitra kerja dengan
perkembangan jaman dan kondisi kebutuhan, saat ini yang aktif ditempat ini hanya 75
orang. Yang terdiri dari 3 kelompok:
- Kelompok pembuat bahan
- Kelompok penganyam
- Kelompok produksi dan finishing.
2. Modal
Pada waktu pertama berdiri , modal pembuatan tidak terlalu besar dan memakan
banyak biaya. Lebih kurang diatas 1-5 juta.
3. Pendapatan hasil produksi
Besarnya pendapatan, tergantung kepada pesanan barang jadi. Ini berakibat juga
kepada pendapatan para mitra kerja. Besar kecilnya pendapatan tergantung pada
kecepatan bekerja dan ketepatan waktu para mitra kerja.
4. Pemasaran
Ada 3 cara dalam pemasaran, yaitu:
a. Pembeli langsung dating untuk memesan barang
b. Melalui perantara untuk pasar Bandung, Jakarta, Yogyakarta, bahkan sampai keluar
negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang.
c. Menggunakan jejaring sosial / secara online.

F. Muatan Nilai Yang Terkandung Pada Kerajianan Bambu

Estetika Bambu ” Keindahan Struktur Bambu”

Bambu memiliki nilai tersendiri dalam seni, memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan
banyak digunakan sebagai bahan bangunan dimana bambu dapat didesain untuk dekorasi
rumah maupun restaurant. Terdapat banyak dekorasi bambu yang kini telah ada, dimana
dulu bambu hanya digunakan sebagai alternative atau pengganti kayu.

Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan
ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana keindahan tersebut
dapat dirasakan. Nilai keindahan yang dimiliki bambu akan muncul ketika diaplikasikan
dengan tepat. Aplikasi struktur bambu dapat digunakan dengan tahan lama apabila bambu
telah diproses sebelumnya.

Estetika atau keindahan bambu itu sendiri terlihat ketika bambu tersebut sudah diolah, baik
menjadi anyaman maupun dekorasi. Struktur bambu yang tidak teratur akan terlihat lebih
mencolok ketika penempatan atau penggunaan bambu tersebut dilakukan dengan benar.
bambu memiliki diameter yang berbeda , apabila perbedaan tersebut disatukan membentuk
suatu dinamika maka akan memunculkan nilai keindahan.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Sejak munculnya barang-barang produk modern, barang hasil kerajinan anyam bambu
tergeser dari pasaran sehingga menyebabkan pendapatan masyarakat mengalami
penurunan.
2. Harga bahan baku yang kian melambung tinggi menjadi kendala utama dalam
penyediaan bahan baku.
B. Saran
Dalam uraian ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran. Adapun saran yang ingin
penulis sampaikan antara lain :
1. Untuk tetap melestarikan seni anyam bambu hendaknya dibentuk sebuah lembaga
desa yang bisa memasarkan hasil produksi anyaman bambu.
2. Bagi para pengrajin hendaknya berusaha lebih kreatif lagi dalam membuat anyaman
bambu.
LAMPIRAN KARYA-KARYA DARI BAMBU

Anda mungkin juga menyukai