KERAJINAN DARI
BAHAN KERAS
Disusun Oleh :
Kelas VIII G
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
kerajinan tirai bambu. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak
terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
A. Alat .........................................................................................................
B. Bahan ......................................................................................................
C. K 3 ..........................................................................................................
D. Langkah Pembuatan ...............................................................................
E. Hasil Karya .............................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Hambatan ................................................................................................
C. Saran ........................................................................................................
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pembuatan
C. Manfaat Pembuatan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1) Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah
pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran
logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau
campuran logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur
dibawah titik lebur bahan logam yang akan di sambungkan. Pematrian
2
banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri,
namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di
terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :
a) Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap
suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian
(mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak
ataupun pecah).
b) Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya
baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c) Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau
bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d) Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas,
misalnya perkakas.
e) Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).
2) Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
Teknik tuang berulang
1) Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat
dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan
untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan
nya.
Teknik tuang sekali pakai
2) Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan
nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali
dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin,
lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian dibakar untuk mengeluarkan
lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu dapat dituang
ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di
peroleh benda perunggu yang di inginkan.
3) Teknik Grafir
Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan
pola tertentu, teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti
mulai dari:
a) Trofi.
b) Aksesori.
c) Perhiasan dan hingga.
d) Alat tulis.
Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai
berikut:
a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan
laser untuk menghasilkan pola garis
b. Raster Engraving
3
Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar
dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang
di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.
4). Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa
lempengan tembaga. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan
seringkali memiliki kontur yang halus. Teknik etsa adalah cara untuk
membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan
kimia tertentu.
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan
teknik etsa adalah berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai
berikut :
a. Pelat tembaga
b. Kuningan
c. Aluminium dan
d. Seng
4
BAB III PEMBAHASAN
III.1 Alat
a. Spidol
c. Gunting
d. Parang
e. Kuas
f. Bubble wrap
III.2 Bahan
1. Cat
2. Bambu
III.3 K 3
1. Sarung tangan
2. Masker
5
Bambu yang telah di jemur kemudian diraut menjadi lebih tipis dan
pinggirannya ditumpulkan menggunakan parang.
5. Perangkaian tirai bambu
Potongan bambu yang telah disiapkan sebelumnya kemudian di
anyam menggunakan tali tambang.
Susun bilah bambu dengan rapid an baik agar tirai dihasilkan
berkualitas baik.
Panjang tirai bambu disesuaikan dengan kebutuhan yaitu 2 meter.
6
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari proses pembuatan kerajinan dari stik es krim di atas, dapat disimpulkan bahwa
stik es krim dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan yang dapat bermanfaat.
IV.2 Hambatan
1. Kurangnya pengalaman
IV.3 Saran
Disarankan untuk :
7
DAFTAR PUSTAKA
http://berbagiartikel2.blogspot.com/2015/03/kerajinan-bahan-lunak-dan-
wirausaha.html
https://pherchyie.wordpress.com/2012/07/13/contoh-laporan-pkl/
http://bencoxmaboxz.blogspot.co.id/2013/10/tutorial-membuat-box-mika_10.html
LAMPIRAN