Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PEMBUATAN

KERAJINAN DARI

BAHAN KERAS

Disusun Oleh :

Noviana Enzel Puspitasari

Kelas VIII G

SMP NEGERI 1 KAWEDANAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Adapun penyusunan laporan ini

berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan praktik pembuatan

kerajinan tirai bambu. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak

terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa,

2. Orang Tua yang telah mendukung,

3. Ibu Suyatmi yang telah membimbing.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan.

Demikian kata pengantar ini, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi

diri pribadi dan pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1


B. Tujuan Pembuatan .................................................................................1
C. Manfaat Pembuatan ...............................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................

A. Alat .........................................................................................................
B. Bahan ......................................................................................................
C. K 3 ..........................................................................................................
D. Langkah Pembuatan ...............................................................................
E. Hasil Karya .............................................................................................

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Hambatan ................................................................................................
C. Saran ........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik langsung merupakan salah satu bentuk pembelajaran. Dengan


adanya praktik langsung ini diharapkan siswa bisa mengalami peristiwa belajar
aktif, serta menambah pengalaman siswa. Dengan dilakukannya kegiatan ini
harapannya hasil belajar siswa akan lebih baik dibandingkan dengan metode yang
dijelaskan di kelas.
Bambu merupakan bahan yang mudah didapatkan di kebun-kebun yang
ada di pedesaaan. Bambu bisa tumbuh dimana saja yang cocok dengan
ekosistemnya. Karena jumlahnya yang banyak, maka bambu tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai karya kerajinan
Bambu dapat dihasilkan untuk kerajinan dengan motif, corak dan bentuk
yang berbeda-beda seunik mungkin.
Dalam praktik ini siswa akan melakukan pembuatan produk dari bahan
keras yaitu pembuatan tirai bambu, kemudian siswa diminta untuk
mendiskripsikan hasil pengamatan dan pembuatanya dalam bentuk laporan dan
video.

B. Tujuan Pembuatan

a) Memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan


b) Meningkatkan nilai jual beli dari bambu yang semula hanya polos menjadi
lebih menarik karena dibuat kerajinan,
c) Menambah pengalaman kami sebagai pembelajaran seorang wirausaha,
serta
d) Mencoba menerapkan segala kemampuan kami untuk bisa menciptakan
kerajinan yang berkualitas dan dapat dijualbelikan

C. Manfaat Pembuatan

a) Tempat siswa berkreatifitasnya


b) Menjadikan siswa lebih aktif
c) Menambah wawasan siswa tentang proses pembuatan kerajinan dari bahan
keras.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi


negara untuk meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada
kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya,
tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Sedangkan
Kerajinan bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan
dasar yang bersifat keras. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan
produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua yaitu, bahan keras alami dan bahan
keras buatan. Dari kerajinan bahan keras ini dapat dijadikan kerajinan – kerajinan
unik yang tentunya sangat bermanfaat dan memiliki nilai jual di pasaran.
Tahukah kita bahwa benda - benda seperti biji - bijian, kayu bekas bahkan
benda lain yang tidak berharga dengan kreatifitas kita, benda yang tadinya tidak
berguna bisa memiliki nilai seni bahkan nilai jual.

 Fungsi Produk Dari Bahan Keras


a) Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan
fungsinya. Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
b) Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan
atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek
kegunaan atau segi fungsinya.

 Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras


1. Kerajinan Bahan Keras Alami
2. Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan
kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
3. Kerajinan Bahan Keras Buatan
4. Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga
dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai
jenis logam, fiberglass dan lain-lain.

 Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras


Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras.
Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang
dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:

1) Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah
pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran
logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau
campuran logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur
dibawah titik lebur bahan logam yang akan di sambungkan. Pematrian

2
banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri,
namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di
terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :
a) Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap
suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian
(mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak
ataupun pecah).
b) Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya
baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c) Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau
bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d) Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas,
misalnya perkakas.
e) Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).

2) Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
 Teknik tuang berulang
1) Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat
dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan
untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan
nya.
 Teknik tuang sekali pakai
2) Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan
nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali
dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin,
lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian dibakar untuk mengeluarkan
lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu dapat dituang
ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di
peroleh benda perunggu yang di inginkan.
3) Teknik Grafir
Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan
pola tertentu, teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti
mulai dari:
a) Trofi.
b) Aksesori.
c) Perhiasan dan hingga.
d) Alat tulis.

Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai
berikut:
a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan
laser untuk menghasilkan pola garis
b. Raster Engraving

3
Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar
dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang
di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.
4). Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa
lempengan tembaga. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan
seringkali memiliki kontur yang halus. Teknik etsa adalah cara untuk
membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan
kimia tertentu.
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan
teknik etsa adalah berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai
berikut :
a. Pelat tembaga
b. Kuningan
c. Aluminium dan
d. Seng

5). Teknik Bubut


Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada
pahat yang digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan gerak potong relatif
dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.
6). Teknik Las
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang
kontinu.
7). Teknik Ukir
Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada
permukaan benda yang di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis
ukiran antara lain sebagai berikut :
a. Ukiran tembus (krawangan).
b. Ukiran rendah.
c. Ukiran tinggi (timbul).
d. Ukiran utuh.

4
BAB III PEMBAHASAN

Kerajinan : Tirai Bambu

Fungsi : Benda Hias

Jenis : Kerajinan Kayu

Proses pembuatan kerajinan dari bahan keras

III.1 Alat
a. Spidol

b. Tali tambang ukuran 2 mm

c. Gunting

d. Parang

e. Kuas

f. Bubble wrap

III.2 Bahan
1. Cat

2. Bambu

III.3 K 3
1. Sarung tangan

2. Masker

III.4 Langkah Pembuatan


1. Pemilihan bambu
 Pilih bambu yang sudah tua. Jangan memilih bambu yang masih
muda karena cenderung cepat lapuk.
 Potong bambu sepanjang 1,5 meter.
2. Pembelahan bambu
 Belah bambu menjadi 2 menggunakan parang.
 Lalu bagi lagi menjadi ukuran kecil kira kira 2 cm.
3. Penjemuran bambu
 Jemur bambu sampai kecoklatan.
4. Finishing bambu

5
Bambu yang telah di jemur kemudian diraut menjadi lebih tipis dan
pinggirannya ditumpulkan menggunakan parang.
5. Perangkaian tirai bambu
 Potongan bambu yang telah disiapkan sebelumnya kemudian di
anyam menggunakan tali tambang.
 Susun bilah bambu dengan rapid an baik agar tirai dihasilkan
berkualitas baik.
 Panjang tirai bambu disesuaikan dengan kebutuhan yaitu 2 meter.

III.5 Hasil Karya


Kerajinan tangan dari bahan keras yang berupa stik es krim dapat
menghasilkan kerajinan yang dapat digunakan sebagai benda hias serta menghiasi
rumah kita dan bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, lebih bervariasi bentuknya dan
lebih menarik. Produk lampu hias tersebut juga dapat menjadi sumber
penghasilan jika benar benar ditekuni dan dimanfaatkan dengan baik.

6
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Dari proses pembuatan kerajinan dari stik es krim di atas, dapat disimpulkan bahwa
stik es krim dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan yang dapat bermanfaat.

IV.2 Hambatan
1. Kurangnya pengalaman

2. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa

3. Kurang mampu dalam memerapkan teori dan praktik

4. Peralatan yang digunakan kurang memadai sehingga hasil tidak maksimal

IV.3 Saran
Disarankan untuk :

a. Lakukanlah proses tersebut dengan hati hati.

b. Mengukur dengan baik dan tepat

c. Menggunakan alat pengaman dengan baik dan benar.

d. Berhati-hati dalam menggunakan alat yang tajam.

e. Jangan takut untuk berkreasi

7
DAFTAR PUSTAKA
http://berbagiartikel2.blogspot.com/2015/03/kerajinan-bahan-lunak-dan-
wirausaha.html

https://pherchyie.wordpress.com/2012/07/13/contoh-laporan-pkl/

http://bencoxmaboxz.blogspot.co.id/2013/10/tutorial-membuat-box-mika_10.html

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai