KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh:
Nama : Adi Nugroho
Kelas : XI MIPA 2
No Absen : 01
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Pembuatan ini dengan baik tanpa kendala.
Adapun Laporan Pembuatan Kerajinan kotak tissue dri kardus ini telah penyusun
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, penyusun juga ingin
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penyusun berharap semoga dari Laporan Pembuatan Kerajian kotak tissue dri
kardus ini dapat diambil manfaatnya. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya
bagi diri pribadi penyusun sendiri dan pembaca pada umumnya
Adi Nugroho
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………...…………..………. 1
B. Tujuan……….....………………….…………………………...………………… ….1
C. Manfaat................ …………………………………………..………………….. …..2
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. …13
LAMPIRAN………………………………………………………………………… ….13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajian merupakan budaya tradisional yang sudah menjadi komoditas dan dapat
meningkatkan devisa negara. Ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan
motifnya tetapi juga ada yang mengubahnya sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia bayak
terdapat bahan-bahan yang dapat diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan cantik.
Sebagai contoh, kerajinan bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan keras banyak
di buat dan di perjualbelikan. Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan dalam banyak
hal, misalnya untuk benda hias maupun benda pakai. Kerajinan bahan keras dibagi
menjadi dua, yaitu:
· Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang bahan baku pembuatannya masih
berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang,
rotan, tulang, dan sebagainya.
· Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah
melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi,
semen, kawat , dan sebagainya
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi produk dari kerajinan kotak tissue dri kardus
2. Untuk mengetahui tenik pembuatan kerajinan kotak tissue dri kardus
3. Untuk mengetahui langkah pembuatan produk kerajinan kotak tissue dri kardus C.
Manfaat
1. Siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan dari kerajinan kotak tissue dari
kardus
2. Siswa dapat mengetahui teknik pembuatan kerajinan kotak tissue dari kardus
3. Siswa dapat mengetahui langkah pembuatan kerajinan kotak tissue dari kardus
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras
Karya kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya
menggunakan bahan yang keras, kerajinan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya
kerajinan bahan keras alami dan karya kerajinan bahan keras buatan.
· Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang bahan baku pembuatannya masih
berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan,
tulang, dan sebagainya.
· Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati
proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat, dan
sebagainya.
B. Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk
membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
1. Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas
dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan tambah (biasa
disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang mudah melebur karena
mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan logam yang akan di
sambungkan. Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk
dipatri, namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada
kondisi-kondisi di bawah ini :
3
A. Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap suhu
pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian (mengubah struktur
bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah).
B. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan
kuningan, tembaga, logam keras.
C. Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya
istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
D. Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya
perkakas.
E. Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).
2. Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
A. Teknik tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang
kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang
sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.
B. Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit,
seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah
liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian
dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini
perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah
sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan
3. Teknik Grafir
Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu,
teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari:
1. Trofi.
2. Aksesori.
3. Perhiasan dan hingga.
4. Alat tulis.
Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut:
a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk
menghasilkan pola garis
b. Raster Engraving
Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi,
ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200
dpi.
4. Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan
tembaga. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang
halus. Teknik etsa
adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan
kimia tertentu.
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah
berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Pelat tembaga
2. Kuningan
3. Aluminium dan
4. Seng
5. Teknik Bubut
Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara
memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi
sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan
gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.
6. Teknik Las
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam
induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu.
7. Teknik Ukir
Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda
yang di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai berikut :
1. Ukiran tembus (krawangan).
2. Ukiran rendah.
3. Ukiran tinggi (timbul).
4. Ukiran utuh.
Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi Hias
Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki
makna tertentu.
b. Fungsi Magis
Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi
sebagai benda magis yang berkaitan erat dengan kepercayaan atau sering disebut
spiritual.
c. Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi
menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.
d. Fungsi Konstruksi
Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai
pendukung sebuah bangunan.
e. Fungsi Ekonomis
Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.
8. Teknik Menganyam
Menganyam adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian lusi
(arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu pola
tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut :