Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KERAJINAN LOGAM

KELOMPOK 1 :
1. Eriska

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam materi prakarya dan kewirausahaan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang.Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sitanggal, 17 Januari 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 4

A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 4

B. SEJARAH KRIYA LOGAM................................................................................. 4

C. TUJUAN................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 6

A. PENGERTIAN KRIYA LOGAM......................................................................... 6

B. BAHAN DAN ALAT PEMBUATAN KRIYA LOGAM....................................... 6

C. CONTOH KERAJINAN BAMBU………………………………………….. 8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………. 10

A.KESIMPULAN……………………………

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
3
Membuat barang kerajinan dari logam bukanlah hal baru bagi
masyarakat Indoensia. Sebab, sejak dahulu ketika masih berdiri banyak
kerajaan pun industri kerajinan logam sudah banyak berkembang di
berbagai pelosok tanah air. Beberapa barang kerajinan logam yang sudah
ada sejak jaman kerajaan antara lain berbagai peralatan perang (mulai
dari keris, pedang, golok, tombak, tameng dan lain-lain), perhiasan dan
asesoris kerajaan, alat kesenian (gamelan seperti saron, bonang, gong)
dan lain-lain.

Sebagaimana yang kita tahu, kerajinan kriya logam merupakan salah


satu dari hasil Usaha Kecil Menengah yang paling diandalkan untuk
keperluan ekspor. Kebanyakan kerajinan dipengaruhi oleh heritage yang
merupakan warisan budaya dari suatu masyarakat setempat. Misalnya
saja kerajinan pisau keris. Meskipun semua daerah memiliki kerajinan
kriya logam masing-masing, namun antara kriya logam dari suatu daerah
dengan daerah lain memiliki kerajinan kriya logam yang berbeda-beda.
Semua in tergantung warisan dari msyarakat setempat terdahulu.

Pada dasarnya, kerajinan logam ini menampilkan karya seni relief dan
gambar dengan berbagai motif dan tema yang pada umumnya hampir
memiliki kesamaan dengan motif-motif relief lain terutama motif pada
seni relief ukir. Sehingga saat ini hasil dari Kerajinan Logam ini di
gunakan sebagai ornamen untuk menghiasi suatu tempat atau
memperindah suatu ruangan, bukan sekedar untuk peralatan rumah
tangga.

Pada umumnya produk hasil logam, baik yang dari tembaga maupun
kuningan dibeli oleh hotel untuk mempercantik interior mereka, dan ada
pula yang dibeli oleh perorangan maupun diekspor ke luar negeri.

Untuk saat ini, membutuhkan kerja ekstra keras bagi pemerintah


maupun pelaku usaha kerajinan ini untuk memperkenalkan hasil produk
keajinan ini ke tengah masyarakat. Mengingat kondisi resesi global yang
tentunya mempenagruhi permintaan barang sekunder seperti produk
kerajinan ini. Yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia yaitu lebih
banyak mengadakan event pameran produk andalan seperti yang telah
dilakukan di tempat lain untuk mendongkrak permintaan domestik.
Kerjasama pemerintah dengan para pengrajin mutlak diperlukan untuk
menyelamatkan potensi kerajinan logam yang ada di Indonesia.

B. Sejarah Kriya Logam


Sejarah kriya logam dimulai pada saat manusia belum mengnal tulisan,
tepatnya pada zaman logam yang memunculkan Budaya perundagian
atau budaya logam ( logam disini diartikan dengan perunggu, emas dan
besi, karena di Indonesia tidak dilewati oleh kebudayaan tembaga) adalah
jenis kebudayaan dari masyarakat pra-sejarah yang menggunakan logam
dalam pembuatan benda-benda dan seni kriya logam untuk melengkapi
kebutuhan hidupnya. Meski benda kriya logam yang dibuat tidak terlalu
banyak karena pada saat itu belum terdapat alat dan bahan yang banyak,
tetapi hasil karya yang dibuat pada zaman logam tersebut tidak kalah
bagusnya dengan seni kriya yang ada pada masa sekarang yang moderen
karena seni kriya pada masa tersebut memiliki nilai artistik (seni) dan
nilai sejarah yang sangat indah.

Kebudayaan ini diperkirakan mulai berkembang sekitar 500 SM. Contoh


4
peninggalan seni kriya logam pada zaman logam yang dapat kita temui
antara lain kapak corong, candrasa, nekara, moko, topeng emas, serta
bejana.

C. Tujuan
Untuk memberitahukan tentang seni kerajinan logam. Logam yang
merupakan benda keras yang tidak mudah hancur, kerajinan ini juga
berasal dari jaman sebelum masehi. Makalah ini dibuat bertujuan untuk
menjelaskan tentang asal muasal logam, serta kerajinan yang dapat
dibuat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kriya Logam

5
Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat
sesuatu menjadi barang- barang yang memiliki nilai guna dengan
menggunakan logam sebagai medianya. Adapun karya yang dihasilkan
dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam), ataupun 3 dimensi
(patung logam).
1. Media Logam, media logam yang biasa digunakan dalam pembuatan
karya-karya kriya logam menggunakan media almunium,kuningan,
dan tembaga.
2. Teknik-teknik, adapun teknik-teknik yang biasa dipakai pada kriya
logam yaitu dengan teknik : Ketok, las, cor, dan patri.

B. Bahan Dan Alat Pembuatan Kriya Logam


Dalam pembuatan karya seni kriya logam diperlukan alat dan bahan
sesuai dengan hasil karya yang diinginkan yaitu karya kriya logam dua
dimensi atau karya kriya logam tiga dimensi. Berikut alat dan bahan
sesuai dengan karya yang dihasilkan :
a) Dua dimensi :
1. Lembaran bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga,
perak, dsb.
2. Ballpoint yang sudah tidak terpakai (habis tintanya).
3. Kertas untuk menggambar sketsa kriya logam yang akan dibuat.

b) Tiga Dimensi :
 Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
2. Catakan lelehan logam untuk membuat pola/bentuk dasar (dari
bahan lilin dan tanah liat).
3. Tungku pembakaran.
4. Alat ukir logam.
5. Alat untuk menghaluskan logam.
 Teknik Penempaan :
1. Alat tempa logam seperti palu
2. tungku pembakaran.
3. Sarung tangan
4. Alat untuk menghaluskan logam.

C. Prosedur Pembuatan Kriya Logam


Prosedur dalam pembuatan kriya logam diperlukan prosedur yang
berbeda antara kriya logam dua dimensi dan tiga dimensi tergantung
dari hasil seni kriya logam yang diinginkan. Berikut cara/prosedur
pembuatan kriya logam :

a) Dua dimensi :
1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4
2. Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan
logam yang dipakai misalnya almunium.
3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium
menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti
garis kontur pada desain gambar yang dibuat.
4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium,
kertas dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah
dialasi dengan anduk kecil / busa , bag. atas ditekan-tekan sehinga
objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief.

6
b) Tiga dimensi :
 Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk
teknik pencetakan/pengecoran.
2. 2. Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat
logam sperti lilin yang telah di bentuk sesuai dengan bentuk
yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri tanah liat
agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin.
3. Membakar bahan logam (almunium,kuningan, dan tembaga) di
dalam tungku pembakaran hingga bahan logam tersebut meleleh.
4. Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut
di tuangkan dalam cetakan dasar yang telah di buat sebelumnya.
5. Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan
logam tersebut dapat dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan.
6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang
diinginkan maka bahan logam tersebut di haluskan agar bentuk
dan permukaanya tampak halus.

 Teknik Penempaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk
teknik penempaan.
2. Kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat.
3. Lalu gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang
diinginkan.
4. Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran
kemudian lakukan tehkink penempaan yaitu dengan memukul
bahan logam yang panas akibat di bakar dalam tungku
pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5. Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada
permukaan hasil kriya logam tersebut.

D. Hasil Karya Pembuatan Kriya Logam


1) Seni Kerajinan Uang Kepeng
Seni merangkai uang logam dari Bali merupakan salah satu kekayaan
seni budaya Nusantara yang sangat khas dan unik. Seni kerajinan
uang logam tersebut mulai dari pembuatan uang kepeng sampai seni

7
merangkai uang kepeng menjadi berbagai bentuk kerajinan telah
berlangsung berabad-abad lamanya di Bali. Berikut gambarnya :

2) Seni Kerajinan Patung Buddha


Patung Buddha adalah seni kriya dari logam dengan bentuk dan motif
yang menyerupai karya seni peninggalan jaman kerajaan Budha,
seperti patung Ganesha, patung Budha dan berbagai bentuk patung
lainnya. Berbagai barang kerajinan dari logam itu dipasarkan ke
berbagai kota di tanah air serta sebagian lagi diekspor keluar Negeri.
Berikut gambarnya :

3) Seni Kerajinan Pisau


Seni kerajinan pisau merupakan kerajinan yang paling banyak di
geluti oleh masyarakat di daerah-daerah di Indonesia, dan setiap
daerah memiliki ciri kerajinan pisau yang berbeda-beda dari bentuk,
relief, ukiran bahan, bahkan cara pembuatannya.
8
4) Seni Kerajinan Vase Bunga
Seni kerajinan vase bunga merupakan kerajinan yang biasanya di
buat dari kuningan atau tembaga dengan bentuk dan motif yang
beragam dengan tingkat kesulitan bervariasi. Berikut gambar dari
kerajinan vase bunga :

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
9
1. Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat
sesuatu menjadi barang- barang yang memiliki nilai guna dengan
menggunakan logam sebagai medianya.
2. Karya kriya logam yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi
(lukisan logam), ataupun 3 dimensi (patung logam).
3. Teknik-teknik yang biasa dipakai pada pembuatan kriya logam yaitu
dengan teknik : Ketok, las, cor, dan patri.
4. Dari kriya logam dapat menghasilkan benda sebagai hiasan dan
sebagai benda pakai yang bernilai artistik seperti pisau yang memiliki
ukiran relief.

Daftar Pustaka
www.google.com
www.google.com/image

10
http://www.triobbc.com/2015/01/latar-belakang-sejarah-dan-pengertian-seni-kriya-
logam.html

11

Anda mungkin juga menyukai